POPULARITY
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 17 April 2025Bacaan: "Maka Aku akan mengarahkan mata-Ku kepada mereka untuk kebaikan mereka, dan Aku akan membawa mereka kembali ke negeri ini. Aku akan membangun mereka, bukan meruntuhkannya; Aku akan menanam, bukan mencabutnya." (Yeremia 24:6) Renungan: Pernahkah kita mengucap syukur kepada Tuhan untuk "pintu-pintu" yang tertutup sebagaimana kita mengucap syukur untuk "pintu-pintu" yang terbuka? Sekarang ini mungkin kita sedang bertanya-tanya, "Mengapa Tuhan tidak mengabulkan doaku untuk bisa bekerja di perusahaan itu?" atau "Mengapa hubungan dengan kekasihku hanya berakhir sampai di sini?" atau "Mengapa usaha yang baru kurintis ini gagal lagi?" Pertanyaan-pertanyaan seperti ini seringkali muncul dalam pikiran kita ketika impian dan cita-cita kita tidak terjadi. Tetapi, apakah kita pernah memikirkan bahwa setiap kali Tuhan menutup sebuah pintu, sebenarnya la sedang mengarahkan kita kepada pintu lain di mana berkat yang lebih baik sedang menunggu kita? Satu-satunya alasan mengapa Tuhan menutup pintu bagi kita, yaitu karena di balik pintu itu tidak tersedia apa-apa bagi kita, atau mungkin juga ada sesuatu, tetapi hal itu tidak akan membawa kebaikan bagi kita. Percayalah bahwa Tuhan selalu merancangkan damai sejahtera dan kebaikan bagi kita. Ia akan "membangun" dan bukan "meruntuhkan", la akan "menanam" dan bukan "mencabut" kita. Inilah yang harus kita ingat ketika kita menemukan jalan buntu atau ketika diperhadapkan pada suatu masalah di mana seolah-olah tidak ada jalan keluarnya. Pernahkah kita bertanya, mengapa seorang tukang burung harus menyelimuti sangkar burungnya dengan sehelai kain di dalam mengajar burung itu untuk bernyanyi dan mengeluarkan suara-suara yang indah dan merdu? Konon dengan menutupi sangkar burung sehingga keadaan di dalamnya menjadi gelap, hal ini akan mempermudah burung tersebut berkonsentrasi sehingga ia bisa bernyanyi dengan kualitas suara yang lebih baik. Tuhan seringkali melakukan hal yang sama terhadap kita dengan maksud menjadikan kita lebih maju, lebih diberkati, lebih berkualitas dan lebih dewasa. Ketika Tuhan menutup "pintu", kita seakan-akan berada di dalam kegelapan dan jalan buntu. Ia harus melakukan itu karena dalam keadaan demikianlah kita akan belajar sesuatu yang lebih berarti, mungkin belajar tentang penundukan diri, kerendahan hati, kesabaran atau penyerahan total kepada Tuhan. Pintu-pintu yang tertutup bukan berarti Tuhan menghukum atau tidak mengasihi kita. Sebaliknya pintu-pintu yang tertutup itu akan membawa kita pada sesuatu yang lebih baik yang la sediakan dan pada pengenalan yang lebih dalam lagi akan Dia. Sekalipun kita seringkali diperhadapkan pada "pintu-pintu" yang tertutup, percayalah bahwa la akan selalu membuktikan diri-Nya setia dari waktu ke waktu, meskipun la harus menguji, menyaring dan memurnikan iman kita sedemikian rupa sampai-sampai kita merasa seperti ditekan, dibiarkan bahkan ditinggalkan Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, aku mau bersyukur untuk setiap pintu-pintu tertutup yang aku temukan karena aku percaya bahwa Engkau sudah menyediakan pintu yang lain untukku. Berikan aku kepekaan pada kehendak-Mu. Amin. (Dod).
Hidup ini tidak lepas dari namanya penderitaan. Entah kita melayani, ada didalam Tuhan atau tidak, penderitaan ialah bagian dari kehidupan. Yang membedakan ialah ketika kita ada didalam Tuhan, maka penderitaan kita tanggung bersama Yesus. Sebab Yesus selalu memberi kekuatan bagi kita untuk melewatinya. Tetapi penderitaan selalu menjadi bagian kehidupan sebab kita tidak dapat menghindarinya dan penderitaan selalu datang dalam berbagai bentuk dan cara. Penting bagi kita bahwa, doktrin kekristenan ialah tidak membawa kita untuk menghindari yang namanya penderitaan. Lalu apakah kita hidup untuk menderita? Mengapa Tuhan mengijinkan kita untuk menderita? Sebab banyak orang kristen, bahkan hidup mengiring Tuhan tetapi tidak mau mengalami yang namanya penderitaan. Lalu apa hal penting yang harus kita lakukan ketika penderitaan datang menyapa kehidupan kita? Jawabannya ada dalam Seri 4 - Aku Percaya | Ps. Charles Bessie, Gembala Senior Gereja C3 Reach Pemulihan Kupang. Selamat mendengarkan, silahkan dibagikan. Tuhan Yesus memberkati.
Renungan ini membahas alasan di balik keputusan Tuhan yang tidak menyelamatkan semua orang, Dan menyoroti pentingnya kehendak bebas manusia serta kasih Tuhan yang menghargai pilihan kita.
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 16 November 2024 Bacaan: "Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan." (Lukas 11:42) Renungan: Ada seorang pengikut Yesus yang terkenal "saleh". Kehidupannya sepertinya menampakkan bahwa dia sangat mengasihi Tuhan. Kegiatan doa bukan hanya dilakukannya di rumah setiap malam, tetapi setiap pagi pun sebelum dia melakukan aktivitas sehari-hari sebagai seorang pengrajin meja kursi dari kayu ukir, dia selalu berusaha untuk ke gereja dan melakukan doa pagi di sana. Dia pun sudah 2 kali selesai membaca Alkitab. Dalam kegiatan persekutuan wilayah pun dia jarang absen. Yang jelas orang mengenalnya sebagai orang yang "saleh". Suatu pagi dia bermaksud pergi ke gereja. Seperti biasanya dia pergi ke gereja dengan berjalan kaki, walaupun dia memiliki 2 mobil, yaitu 1 mobil Innova untuk pribadi dan keluarga dan yang 1 mobil pick-up bak terbuka untuk mengangkut barang-barang pesanan. "Sembari berolah raga," katanya. Keadaan pagi itu tidak seperti biasanya. Dalam perjalanannya ia bertemu seorang anak gelandangan yang meminta sedekah. "Maaf, saya terburu-buru," katanya. Beberapa meter kemudian ada seorang ibu yang menggendong bayi kecilnya juga bermaksud meminta sedekah. "Nanti sajalah, saya terburu-buru," katanya. Bahkan di trotoar sepanjang jalan yang dilaluinya banyak orang yang kelaparan dan tidur beralaskan koran. Ia tidak begitu memperhatikan karena pikirannya terpusat pada gereja, di mana dia harus sampai secepatnya untuk "bertemu Tuhan". "Pak, tunggu!" teriak seorang warga. "Saya disuruh Pak RT untuk meminta sumbangan sosial, yang pagi ini mau diberikan kepada para korban banjir di desa seberang. Kebetulan Pak RT akan memberikannya sekarang sekaligus menghadiri rapat di kelurahan," kata orang itu. "Maaf ya, saya belum menghitung untung ruginya usaha saya hari ini," jawabnya. Dia tetap melanjutkan perjalanannya ke gereja. Setelah sampai di gereja ia terkejut karena pintu gereja tertutup, tidak seperti biasanya. Dia mengetuk pintu gereja dan tidak ada yang membukakannya. Dia terus mengetuk sambil berteriak memanggil, tetapi tetap tidak ada yang membukakannya. Dia coba mendorong pintu gereja itu, tetapi tidak bisa. Akhirnya dia kelelahan. Dia duduk di depan pintu itu sambil berpikir, "Mengapa Tuhan tidak membukakan pintu gereja ini ya?" Dalam keadaan setengah berbaring ia melihat ke atas dan dia semakin terkejut, karena dia menemukan sebuah papan yang bertuliskan, "Aku tidak ada di tempat, Aku sedang berada di jalan-jalan, temuilah Aku di sana. Lakukanlah yang satu dan jangan abaikan yang lain." Orang saleh ini pun pulang meninggalkan gereja dengan hati sedih. Itulah yang biasa dilakukan oleh orang Farisi, mereka berusaha berkenan kepada Allah tetapi pada waktu yang bersamaan mengabaikan perintah Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah aku hikmat dan kekuatan-Mu untuk bisa mengasihi Engkau dan juga mengasihi sesamaku dalam pikiran, perkataan dan perbuatan, karena itulah yang Engkau kehendaki. Amin. (Dod).
Kemurahan hati adalah kasih yang dinyatakan. Kita bisa memberi tanpa mengasihi, tapi kita tidak bisa mengasihi tanpa memberi. Mengapa Tuhan ingin kita menjadi pribadi yang murah hati : 1. Kemurahan hati menghormati Tuhan (2 Kor 9 : 13) 2. Kemurahan hati membawa kita lebih dekat kepada Tuhan (Mat 6 : 21) 3. Kemurahan hati membuat kita serupa dengan Yesus (Lukas 6 : 36) 4. Kemurahan hati adalah penyembuh dari hidup yang materialistis (1 Tim 6 : 17-19) 5. Kemurahan hati menunjukan iman kita (Maleakhi 3 : 10) 6. Kemurahan hati menyatakan karakter kita (Lukas 16 : 10-11)
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto, Hendry, Rini dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Keluaran 16: 2-4.12-15; Mazmur tg 78: 3-4bc.23-24.25.54; Efesus 4: 17.20-24; Yohanes 6: 24-35 ROTI HIDUP DARI SURGA Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-18 ini ialah: Roti Hidup Dari Surga. Kitab suci banyak kali menggambarkan bagaimana Tuhan Allah bersabda dan membuka rahasia kerajaan-Nya melalui makanan. Perjamuan makan selalu menjadi proyeksi sesungguhnya apa yang terjadi di surga. Tuhan tidak hanya berbicara atau mengajar tentang makanan, tetapi Ia menyediakan makanan bagi kita. Tuhan Yesus sendiri menjadi makanan bagi kita. Mengapa Tuhan bersabda tentang makanan, dalam hal ini roti, dan secara istimewa ia menjadikan diri-Nya makanan bagi manusia? Karena iman kita berdiri di atas realita kehidupan, suatu prinsip tentang kebangkitan. Iman kita berdiri kokoh dan tetap bertahan setelah kematian dan dosa dimusnahkan oleh kuasa Yesus Kristus Raja Agung kita. Orang mati tidak memerlukan makanan. Tetapi orang-orang hidup harus makan maka kehidupan itu berlanjut untuk dapat melakukan kehendak Allah di dalam dunia ini. Kebutuhan akan makanan bagi manusia tidak boleh disepelehkan atau digantikan oleh sesuatu yang lain. Dengan kepentingannya itu, kita diajarkan untuk memohon dan mengharapkan penyelenggaraan Tuhan supaya makanan kita di dunia ini dicukupi. Doa Bapa Kami yang merupakan doa Yesus sendiri pada bagian keduanya mengungkapkan “Berilah kami roti pada hari ini”. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk meminta makanan jasmani untuk kelangsungan hidup kita tiap-tiap hari. Meskipun demikian, Ia sungguh mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini tidak hanya bergantung pada makanan jasmani. Kita memang harus bekerja tiap hari untuk mendapat uang dan membelanjakan makanan dan minuman. Namun sejalan dengan itu, Tuhan menegaskan bahwa tidak pas kalau kita berusaha dan bekerja untuk makanan yang membuat kita kenyang, kita tidak boleh bergantung saja pada makanan yang dapat binasa, melainkan makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal. Apa itu makanan yang bertahan sampai hidup yang kekal? Yesus memberi jawabannya, yaitu diri-Nya sendiri sebagai makanan bagi kehidupan kekal. Simbol atau ungkapan utama yang Ia sendiri katakan ialah Roti Hidup yang turun dari surga. Ia sendiri adalah Roti Hidup. Sebagai Roti Hidup, wujud makanan yang disediakan oleh Yesus ialah sepenuhnya makanan rohani. Kehadiran, penghiburan, perhatian, cinta, pengampunan, kehangatan, dan kebersamaan merupakan contoh-contoh hidangan rohani dari Tuhan yang dapat kita santap di dalam hidup nyata kita. Ini bukan saja tersedia pada kesempatan-kesempatan rohani saja seperti saat doa dan perayaan Sakramen, tetapi juga dalam berbagai peristiwa kehidupan di dalam dunia ini. Roti Hidup dari Surga mengingatkan kita bahwa aspek rohani dalam hidup kita amat penting, sebagaimana pentingnya aspek jasmani, sosial, dan budaya di dalam hidup kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semoga perayaan pada hari Minggu ini membuat kami semakin tekun dalam penghayatan iman kami, baik dalam kata maupun dalam tindakan kami. Bapa kami ... Dalam nama Bapa...
Merenungkan tawa sebagai spiritualitas yang integral dengan Kekristenan. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/johan-nugroho/message
Melepaskan diri dari ikatan-ikatan dunia artinya kita memiliki kesenangan dan kebahagiaan hanya Tuhan saja, Tuhanlah satu-satunya harta kekayaan kita. Mengapa Tuhan berkata di Lukas 16:11, “Jika kamu tidak setia dalam hal mamon yang tidak jujur, kamu tidak akan memiliki harta yang sesungguhnya?” Artinya, kalau kita masih terikat dengan kekayaan dunia, maka kita tidak dapat mengerti... Continue reading →
Sering terjadi setelah kita menerima keselamatan yang Tuhan Yesus berikan, kita justru dihadapkan dengan berbagai tantangan dan kesulitan. Apakah itu berarti Tuhan tidak berkuasa? Tidakkah itu yang terjadi setelah Tuhan membebaskan Bangsa Israel keluar dari Tanah Mesir? Mengapa Tuhan mengijinkan masalah terjadi?Ibu Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Epiphaneia, 14 April 2024.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27-33; Mazmur tg 34: 2.9.17-18.19-20; Yohanes 3: 31-36 SEKOLAH KETAATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Sekolah Ketaatan. Salah satu ciri semangat Paskah ialah sekolah ketaatan. Sekolah ini sangat berbeda dari berbagai sekolah yang kita miliki seperti sekolah militer, perawat, polisi, teknik, komunikasi, administrasi dan lain sebagainya. Sekolah-sekolah kita ini jelas menghasilkan banyak sekali lulusan, namun apakah mereka semua lulus dalam kebajikan ketaatan, ini menjadi suatu pertanyaan yang besar. Pada kenyataannya, mereka tidak memberikan pelajaran dan pelatihan spesifik tentang menjadi seseorang yang taat. Kalau demikian, lebih tepat dan baik, semua sekolah itu perlu mengambil semangat Paskah demi mendapatkan pelajaran tentang ketaatan. Pelajaran utama di sekolah ini ialah Yesus yang taat secara sempurna kepada Bapa-Nya untuk menunaikan kehendak Bapa, dengan merelakan diri-Nya menjadi korban bagi keselamatan semua umat manusia dari dosa. Ini adalah sumber utama bagi kurikulum pembelajaran ketaatan semua pengikut-Nya dan semua orang lain yang menjalankan kehendak Tuhan. Yesus menegaskan bahwa pembelajaran dasar bagi kita ialah percaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa dan mengikuti jalan yang Ia lalui, yaitu melaksanakan kehendak Bapa. Ini harus menjadi semangat umum bagi setiap pengikut Kristus. Setiap bentuk kegiatan, perutusan, tanggung jawab, komitmen, pelayanan, dan pengabdian mesti berhaluan pada sekolah ketaatan ini. Intinya ialah semua itu demi melaksanakan kehendak Allah. Jika kehendak Allah yang diikuti, maka kebaikan dan kebenaran yang menjadi hasilnya. Salah satu contoh yang ditunjukkan tentang sekolah ketaatan ini ialah Petrus dan para rasul lainnya yang hendak dibungkam oleh Mahkamah Agama Yahudi. Mereka dilarang keras untuk memberitakan Injil dan Yesus Kristus kepada publik. Tetapi karena pendidikan ketaatan mereka sudah terbentuk begitu kuat, mereka dengan lantang berkata demikian: lebih baik bagi kami taat kepada Allah daripada kepada manusia. Pendidikan ketaatan ini fokus pada prioritas loyalitas dan kesetiaan kepada Allah. Dengan ini berarti godaan atau ancaman untuk terlepas atau tidak patuh kepada Allah mesti dilawan. Mengapa Tuhan menjadi prioritas dalam sekolah ketaatan? Karena pada Dia semua ajaran moral, kebaikan, kebenaran, keindahan, kemuliaan, dan kekudusan berasal. Dia pangkal semua kebijaksanaan dan kepandaian. Maka kalau kita memilih untuk taat kepadanya secara konsisten, kita bakal menjadi patuh dan taat dalam segala aspek tatanan atau aturan yang berlaku di mana dan kapan pun di dunia ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, semoga ketaatan kami kepada-Mu tidak asal-asalan tetapi sungguh benar dan nyata seperti Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus yang taat kepada-Mu. Salam Maria... Dalamnama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 13 Maret 2024 Bacaan: "Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu." (Mazmur 91:7) Renungan: Kita sering mendengat pertanyaan dari sahabat atau mungkin dari diri kita sendiri saat sedang menghadapi masalah berat. "Di mana Tuhan ketika saya sedang susah? Mengapa Tuhan seolah tertidur ketika saya sangat membutuhkan kehadiranNya? Mengapa tak ada hal ajaib yang terjadi sebagai bukti Tuhan menolong saya?" Menarik untuk diperhatikan, benarkah Tuhan absen ketika kita sangat membutuhkan kehadiran-Nya? Bukankah Dia sendiri yang berjanji akan menyertai kita sampai kesudahan zaman? Satu hal yang pasti adalah Tuhan tidak pernah tidur! Ketika Tuhan mengizinkan sesuatu yang buruk terjadi, la bertanggung jawab atas kelangsungan hidup kita dan menyiapkan jalan keluar yang terbaik. Pencobaan selalu datang sepaket dengan jalan keluar, itu pun tak akan melebihi kekuatan kita. Oleh sebab itu, penting untuk mengerti kehendak Tuhan dan melihat sesuatu menurut cara pandang-Nya, sebab Tuhan pasti memelihara kita. Yang dimaksud dengan pemeliharaan Tuhan adalah kita mendengar dan melihat sendiri sebuah peristiwa buruk terjadi, bahkan berada di tengah situasi tersebut, tetapi tidak turut menjadi korban dari peristiwa tersebut. Raja Daud di dalam Mzm 91:7 mendefinisikan dengan indah makna dari pemeliharaan Tuhan, "Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu." Pemeliharaan Tuhan juga berarti "dicukupkan ketika melewati masa sulit". Mungkin saja tidak ada hal hebat yang terjadi, tetapi yang pasti kehidupan kita dan keluarga tercukupi, tidak kekurangan suatu apa pun. Persis seperti kisah janda di Sarfat! Termasuk ketika hidup kita berjalan mulus, itu bukan terjadi begitu saja, ada campur tangan Tuhan yang bekerja tanpa kita menyadarinya. Jangan ragu untuk menjalani kehidupan karena Tuhan sendiri yang menjamin hidup kita. Mzm 37:25 berkata, "Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti." Tuhan tidak akan pernah meninggalkan anak-anak-Nya! Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk pemeliharaan-Mu dalam hidupku. Pengalaman melewati masalah demi masalah, menambah keyakinan imanku bahwa Engkau selalu ada untukku. Amin. (Dod).
BERITA PENTING DARI ISRAEL Israel (Selasa, 20 Feb 2024) Apa yang menjadi BERITA PENTING dalam sejarah umat manusia? Bagaimana Tuhan bekerja dalam sejarah umat manusia? Mengapa Tuhan meninggalkan sisa-sisa peninggalan purbakala di ISRAEL? Apa peranan TOUR GUIDE di ISRAEL? Mari temukan jawabannya dalam khotbah kali ini.
INI SEJARAHNYA (The Beginning of His Story & History) KU 1 GRII Kertajaya - Surabaya (Minggu, 17 Des 2023) Siapakah yang memulai SEJARAH dunia? Banyak PERDEBATAN tentang AWAL MULANYA SEJARAH di dalam dunia ini. Bagaimana kita bisa menelusuri ASAL MULANYA segala sesuatu? Mengapa Tuhan menciptakan TERANG dan mengapa KELAHIRAN YESUS (NATAL) dikaitkan dengan TERANG? Mari temukan jawabannya dalam khotbah kali ini.
Putus cinta—misalnya karena toxic-relationship—seringkali membawa kita pada pertanyaan "Mengapa Tuhan kasih aku ketemu sama orang ini sih?" Sekalipun menyakitkan, kegagalan kita dalam menjalin relasi cinta tidak dapat menggagalkan kedaulatan Allah yang baik itu. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/bima-anugerah/message
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 15 Agustus 2023 Bacaan: "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) Renungan: Tidak ada yang lebih menyedihkan selain kehilangan orang-orang yang kita kasihi dan yang sangat dekat dengan kita. Ketika terjadi sesuatu yang tidak pernah disangka sebelumnya maka tanda tanya besar yang bernada kecewa muncul, "Mengapa Tuhan?" Hal ini juga dialami Catherine Marshall. Ia sangat terpukul oleh kematian suaminya Peter Marshall. Meskipun saat itu banyak sekali orang yang berdoa untuk kesembuhan Peter Marshall, tetapi tetap juga ia meninggal dan meninggalkan istri dan anaknya. Catherine seakan kehilangan segalanya, tetapi justru di saat-saat yang sulit seperti itu ia merasakan suatu pengalaman akan kehadiran Tuhan yang tidak hanya memberikan penghiburan setiap waktu kepadanya melainkan juga memberikan kekuatan untuk menanggung semuanya. Pengalaman akan kehadiran Tuhan tersebut membuatnya memanjatkan doa syukur atas cara-cara Tuhan yang tidak terpahami di dalam menyadarkan dia akan kebutuhan yang sesungguhnya. Tuhan pun tahu bagaimana caranya agar kita menemukan kebutuhan jiwa kita, kebutuhan akan penghiburan dan kekuatan yang belum pernah kita rasakan sebelumnya. Mother Teresa berkata, "Pastikan bahwa engkau mengizinkan anugerah Allah bekerja dalam jiwamu dengan menerima apa saja yang Ia berikan dan merelakan apa saja yang Dia ambil darimu." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas berkat rohani dan jasmani yang kau berikan padaku, termasuk orang-orang yang kukasihi yang ada di sekitarku. Buka hatiku agar akupun dapat merelakan jika salah satu berkat itu Kau ambil kembali dariku. Jangan biarkan kekecewaan manguasaiku, tetapi biarlah ucapan syukur yang senantiasa keluar dari mulutku, Yesus, terimalah ucapan syukurku. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Edel Baben dan Viktorimus Ranggu dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27-33; Mazmur tg 34: 2.9.17-18.19-20; Yohanes 3: 31-36 SEKOLAH KETAATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Sekolah Ketaatan. Salah satu ciri semangat Paskah ialah sekolah ketaatan. Sekolah ini sangat berbeda dari berbagai sekolah yang kita miliki seperti sekolah militer, perawat, polisi, teknik komunikasi, administrasi dan lain sebagainya. Sekolah-sekolah kita ini jelas menghasilkan banyak sekali lulusan, namun apakah mereka semua lulus dalam kebajikan ketaatan, ini menjadi suatu pertanyaan yang besar. Pada kenyataannya, mereka tidak memberikan pelajaran dan pelatihan spesifik tentang menjadi seseorang yang taat. Kalau demikian, lebih tepat dan baik semua sekolah itu perlu mengambil semangat Paskah demi mendapatkan pelajaran tentang ketaatan. Pelajaran utama di sekolah ini ialah Yesus yang taat secara sempurna kepada Bapa-Nya untuk menunaikan kehendak Bapa, dengan merelakan diri-Nya menjadi korban bagi keselamatan semua umat manusia dari dosa. Ini adalah sumber utama bagi kurikulum pembelajaran ketaatan semua pengikut-Nya dan semua orang lain yang menjalankan kehendak Tuhan. Yesus menegaskan bahwa pembelajaran dasar bagi kita ialah percaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa dan mengikuti jalan yang Ia lalui, yaitu melaksanakan kehendak Bapa. Ini harus menjadi semangat umum bagi setiap pengikut Kristus. Setiap bentuk kegiatan, perutusan, tanggung jawab, komitmen, pelayanan, dan pengabdian mesti berhaluan pada sekolah ketaatan ini. Intinya ialah semua itu demi melaksanakan kehendak Allah. Jika kehendak Allah yang diikuti, maka kebaikan dan kebenaran yang menjadi hasilnya. Salah satu contoh yang ditunjukkan tentang sekolah ketaatan ini ialah Petrus dan para rasul lainnya yang hendak dibungkam oleh Mahkamah Agama Yahudi. Mereka dilarang keras untuk memberitakan Injil dan Yesus Kristus kepada publik. Tetapi karena pendidikan ketaatan mereka sudah terbentuk begitu kuat, mereka dengan lantang berkata demikian: lebih baik bagi kami taat kepada Allah daripada kepada manusia. Pendidikan ketaatan ini fokus pada prioritas loyalitas dan kesetiaan kepada Allah. Dengan ini berarti godaan atau ancaman untuk terlepas atau tidak patuh kepada Allah mesti dilawan. Mengapa Tuhan menjadi prioritas dalam sekolah ketaatan? Karena pada Dia semua ajaran moral, kebaikan, kebenaran, keindahan, kemuliaan, dan kekudusan berasal. Dia pangkal semua kebijaksanaan dan kepandaian. Maka kalau kita memilih untuk taat kepadanya secara konsisten, kita bakal menjadi patuh dan taat dalam segala aspek tatanan atau aturan yang berlaku di mana dan kapan pun di dunia ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, semoga ketaatan kami kepada-Mu tidak asal-asalan tetapi sungguh benar dan nyata seperti Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus yang taat kepada-Mu. Salam Maria... Dalamnama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 142 (2 Raj 23:16-24 ): Yosia merupakan penggenapan dari nubuat yang telah lama dilupakan. Dalam 1 Raja-raja 13:1-2 dikatakan bahwa seorang abdi Allah memberikan nubuat tentang Yosia. Akan ada seorang bernama Yosia yang akan menghancurkan seluruh mezbah-mezbah yang dibangun oleh Yerobeam. Yosia akan melenyapkan penyembahan berhala di Israel. Nubuat ini telah berlalu demikian lama. Tiga ratus tahun setelah dinubuatkan barulah muncul seorang raja bernama Yosia. Penantian yang demikian lama ini tentu telah membuat nubuat ini dilupakan. Apalagi sekarang Israel Utara telah dibuang oleh Tuhan. Mengapa Tuhan menggenapi nubuat melalui Yosia setelah Israel dibuang? Bukankah lebih bermakna jika Tuhan membangkitkan Yosia sebelum Israel dibuang?
Catatan Khotbah: Menuju Tahta - Permulaan yang (tidak) Berarti. Ditulis dari sharing Bp. Pdt. Stevy Golioth, di Ibadah Minggu Tgl. 6 November 2022. Ayat Bacaan: 1 Samuel 16-17. Mengapa Tuhan ingin membawa kita pada hal-hal yang besar? Karena kita adalah anak-anakNya yang terkasih, dan Dia ingin agar kita ini dapat menggenapi akan apa yang telah menjadi rencana dan kehendak-Nya yang terbaik dalam hidup setiap kita. Selain itu, tak jarang Tuhan juga membawa kita untuk melakukan hal yang sebenarnya tampak sederhana dan remeh, membawa kita pada bagian demi bagian, proses demi proses, agar kita dapat bertumbuh menjadi pribadi yang kuat dan juga dewasa. Hal yang besar itu memiliki permulaan yang sederhana -Michael Fassbender.
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 6 November 2022 "Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu." (Mazmur 91:7) Renungan: Di mana Tuhan ketika saya sedang susah? Mengapa Tuhan seolah tertidur ketika saya sangat membutuhkan kehadiran-Nya? Mengapa tidak ada hal ajaib yang terjadi sebagai bukti Tuhan menolong saya? Pertanyaan seperti ini sangat sering kita dengar dari sahabat atau mungkin dari diri kita sendiri saat sedang menghadapi masalah berat. Menarik untuk diperhatikan, benarkah Tuhan absen ketika kita sangat membutuhkan kehadiran-Nya? Bukankah Dia sendiri yang berjanji akan menyertai kita sampai akhir zaman? Satu hal yang pasti adalah Tuhan tidak pernah tidur! Ketika Tuhan mengizinkan sesuatu yang buruk terjadi, Ia bertanggung jawab atas kelangsungan hidup kita dan menyiapkan jalan keluar yang terbaik. Pencobaan selalu datang sepaket dengan jalan keluar, itu pun tidak akan melebihi kekuatan kita ( 1 Korintus 10:13). Oleh sebab itu, penting untuk mengerti kehendak Tuhan dan belajar melihat sesuatu menurut cara pandang-Nya, sebab Tuhan pasti memelihara kita. Yang dimaksud dengan pemeliharaan Tuhan adalah kita mendengar dan melihat sendiri sebuah peristiwa buruk terjadi, bahkan berada di tengah situasi tersebut, tetapi tidak turut menjadi korban dari peristiwa tersebut. Raja Daud di dalam Mazmur 91:7 mendefinisikan dengan indah makna dari pemeliharaan Tuhan, "Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu." Pemeliharaan Tuhan juga berarti dicukupkan ketika melewati masa sulit. Mungkin saja tidak ada hal hebat yang terjadi, tetapi yang pasti kehidupan kita dan keluarga tercukupi, tidak kekurangan suatu apapun. Persis seperti kisah janda di Sarfat. Termasuk ketika hidup kita berjalan mulus, itu bukan terjadi begitu saja, ada campur tangan Tuhan yang bekerja tanpa kita menyadarinya. Iman adalah landasan yang membuat kita yakin memeliharaan Tuhan itu sungguh ada. Iman memampukan kita menembus pekatnya kabut kehidupan untuk melihat secercah terang di ujung sana. Jangan ragu untuk menjalani kehidupan karena Tuhan sendiri yang menjamin hidup kita. Mazmur 37:25 berkata, "Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti." Tuhan tidak akan pernah meninggalkan anak-anak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih untuk pemeliharaan-Mu dalam hidupku. Pengalaman melewati masalah demi masalah, semakin menambah keyakinan imanku. Amin. (Dod).
TAJAM - Tanya Jawab Alkitab Anda bisa mengirimkan pertanyaan anda secara langsung melalui kolom komentar Facebook & Youtube atau bisa mengirimkan Whatsapp ke Call Center Hope Channel Indonesia 081317762777
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 24 Agustus 2022 Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang." (Kisah Para Rasul 10:34) Renungan: Suatu hari di Jepang ada seorang pengemis yang berpakaian compang-camping memasuki sebuah toko kue manju yang mewah. Karena pelayan toko itu terbiasa melayani pelanggan yang sebagian besar adalah orang kaya, dia sangat terkejut dengan kehadiran pengemis itu. Pelayan itu pun segera membungkus beberapa kue manju dan berharap pengemis itu segera pergi. Pemilik toko yang melihat pengemis itu kemudian buru-buru keluar dan melayani pengemis itu. Dia mengambil bungkusan yang telah disiapkan oleh pelayannya dan memberikan bungkusan itu kepada pengemis tadi. Si pengemis kemudian menerima bungkusan itu dan memberikan uang pembayarannya. Pemilik toko itu kemudian menerimanya sambil membungkuk dan memberikan hormat katanya, "Terima kasih atas kunjungan anda." Setelah pengemis itu pergi, si pelayan bertanya kepada pemilik toko, "Mengapa Tuhan sendiri yang harus menyerahkan kepadanya, padahal Tuan selama ini tidak pernah melakukan kepada pelanggan lain?" "Hampir semua pelanggan kita adalah orang kaya. Membeli manju bukan sesuatu yang istimewa bagi mereka, tetapi hari ini seorang pengemis yang datang membeli. Itu adalah suatu hal yang sangat bernilai baginya. Yang pasti ia dengan susah payah mengumpulkan uang untuk mendapatkannya. Oleh karena itu saya harus melayani tamu istimewa ini." kata si pemilik toko tersebut Seringkali seseorang dianggap sebelah mata oleh orang lain hanya karena penampilan, status sosial dan materi. Terlebih ketika orang itu sedang berada di tengah-tengah orang yang kelas sosialnya jauh lebih tinggi. Hal ini pula yang dialami oleh para pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal yang menjadi penyakit masyarakat pada zaman Yesus. Namun demikian, Tuhan tidak pernah membedakan orang, bahkan Tuhan memang hadir bagi orang-orang yang berdosa agar mereka bertobat. Demikian pula dengan kita. Kita sadar bahwa diri kita mungkin tidak pantas untuk berjumpa dengan Tuhan. Namun bagaimanapun juga Tuhan rindu Untuk kembali intim dengan kita, bagaimanapun keadaan kita sekarang. Dia bahkan mau menggunakan kita semua menjadi alat-Nya untuk membangun kerajaan-Nya di tengah dunia ini. Yang kita perlukan adalah kesungguhan hati untuk bertobat dan kembali ke jalan-Nya. Jika kita benar-benar mau menyerahkan diri kita kepada-Nya dan berjanji untuk hidup taat kepada-Nya, maka Tuhan juga akan memberkati dan menggunakan kita secara luar biasa untuk menjadi berkat bagi sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mau menerima aku apa adanya. Bantulah aku agar aku pun dapat menerima orang lain sebagaimana Engkau menerima aku apa adanya. Amin. (Dod).
Ibadah MPUK Jembrana 28 Juli 2022 Di GBI ROCK Negara - Jln.Merak No.29 A Pendem - Negara --- Support this podcast: https://anchor.fm/Pselroisipahelut/support
Ibadah MPUK Jembrana 28 Juli 2022 | GBI Rock Negara - Jln.Merak No.29A Pendem - Negara --- Support this podcast: https://anchor.fm/Pselroisipahelut/support
Sang pencipta langit dan bumi bertanya kepada Filipus. Mengapa Tuhan bertanya kepadanya?
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 18: 1-10a; Mazmur tg 15: 2-3ab.3cd-4ab.5; Kolose 1: 24-28; Lukas 10: 38-42 TUHAN MENGAJARKAN KITA MENERIMA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tuhan Mengajarkan Kita Menerima. Dalam keyakinan iman kita, Tuhan Allah adalah yang pertama bertindak atau berbuat. Tuhan menciptakan, mencintai, memilih, menugaskan, dan menolong; semua itu Ia berinisiatif dan berbuat pada tempat dan waktu yang pertama. Lalu kita dapat bertanya: Mengapa Tuhan yang pertama berbuat, dan bukan kita? Jawabannya ialah karena kalau kita manusia yang pertama berbuat, berarti Tuhan menjadi pihak yang lemah dan ciptaan-Nya yang justru lebih kuat. Dalam kaitan dengan tema ini: mengajarkan kita menerima, kita ingin memberikan perhatian terutama kepada perbuatan manusia. Seseorang memberikan sambutan dan menerima undangan dari Tuhan merupakan suatu perbuatan iman yang sangat fundamental. Pembaptisan yang kita terima untuk menjadikan kita murid-murid Yesus, berangkat dari inisiatif Tuhan yang memanggil atau mendatangi kita dan membawa kita kepada iman. Panggilan dan undangan dasar ini menjadi pokok bagi semua bentuk panggilan dan kehendak Tuhan yang selalu meminta kerelaan kita masing-masing terpanggil untuk menerimanya. Kita dapat menyebutkan beberapa ajaran untuk menerima, berangkat dari panggilan utama kita yaitu menjadi orang-orang beriman, yang percaya kepada Kristus. Di dalam hidup kita, menerima tanggung jawab, tugas dan perutusan adalah suatu panggilan yang melengkapi panggilan dasar sebagai orang-orang beriman. Di dalam kitab kejadian hari ini, keluarga Abraham dan terutama Sarah, menerima sebuah tanggung jawab baru. Ia dikaruniai status sebagai seorang ibu, yang akan mengandung dan melahirkan anak bagi Abraham dan tentu saja Tuhan. Kita masing-masing diajarkan untuk menerima tanggung jawab, tugas dan perutusan dengan bersyukur dan menjadikannya sebagai tantangan untuk dicapai sesuai dengan yang dikehendaki oleh Tuhan. Selain tanggung jawab dan tugas, kita diajarkan juga untuk menerima hasil pekerjaan yang telah kita jalankan. Sebuah hasil pekerjaan bisa memuaskan, bisa juga mengecewakan. Ajaran bagi kita disampaikan melalui Santo Paulus, bahwa betapa pun hasil kerja itu berupa suatu penderitaan atau salib, kita mesti tetap menerimanya dengan terbuka dan bersyukur. Pekerjaan dan hasilnya kita mesti persembahkan kepada Tuhan. Ajaran untuk menerima yang berikutnya, ialah kemampuan kita untuk menerima kritikan, perbaikan, koreksi, bahkan mungkin teguran yang keras. Sebuah kritikan seperti yang diberikan Tuhan kepada Marta, cukup menjadi pelajaran bagi kita tentang memberikan fokus pada pertumbuhan iman dan panggilan hidup kita. Sebuah kritikan atau teguran dengan membandingkan diri kita yang kurang baik dari sesama atau saudara kita, pasti sebagai sesuatu pelajaran yang keras dan tegas. Semua ajaran untuk menerima ini perlu kita jalankan, dan bukan untuk diremehkan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, kuatkanlah iman kami untuk menerima dan menjalankan kehendak Bapa. Bapa kami ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
"Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" (Roma 9:20) Renungan: Arthur Ashe adalah seorang petenis kulit hitam dari Amerika yang pernah memenangkan tiga gelar juara Grand Slam yaitu US Open (1968) Australia Open (1970) dan Wimbledon (1975). Tetapi karirnya ini terhenti di tahun 1979, ketika ia terkena serangan jantung dan harus menjalani operasi bypass. Setelah dua kali operasi tak disangka darah yang digunakan untuk transfusi terjangkit virus HIV, sehingga Arthur pun mengidap HIV. Seorang penggemarnya yang tidak terima dengan kejadian ini pun mengirim surat kepadanya dan berkata, "Ini tidak adil. Mengapa Tuhan memilihmu untuk mengidap penyakit itu yang jelas-jelas bukan karena kesalahanmu?" Arthur pun membalas surat tersebut dengan sederhana, "Di dunia ini ada 50 juta anak yang ingin bermain tenis. Diantaranya 5 juta orang yang bisa belajar bermain tenis, 500.000 orang belajar menjadi pemain tenis profesional, 50.000 orang datang karena untuk bertanding, 5000 orang mencapai turnamen Grand Slam, 50 orang berhasil sampai ke Wimbledon, empat orang di semifinal, dua orang berlaga di final. Dan ketika saya mengangkat trophy Wimbledon, saya tidak pernah bertanya kepada Tuhan 'Mengapa saya?' Jadi ketika sekarang saya dalam kesakitan, tidak seharusnya juga saya bertanya kepada Tuhan, 'Mengapa saya?'" Sebuah jawaban yang sederhana tetapi memberi makna yang mendalam. Mari kita merenungkan seberapa sering kita bertanya kepada Tuhan, "Mengapa saya?" pada saat kita mengalami hal-hal yang buruk. Kita menganggap tidak adil karena memilih kita untuk mengalami semua ini. Kita protes bahkan kita marah terhadap Tuhan. Tetapi coba Kita renungkan apakah kita pernah bertanya kepada Tuhan "Mengapa saya?" saat kita mengalami hal-hal yang baik atau saat kita diberkati?Yeremia pun pernah bertanya pada Tuhan, "Mengapa aku keluar dari kandungan, melihat kesusahan dan kedukaan, sehingga hari-hariku habis berlalu dalam malu?" (Yeremia 20:18). Seringkali kita hanya menginginkan hal yang baik seakan-akan itu memang menjadi hak kita. Tetapi hari ini seorang Arthur Ashe melalui surat kepada penggemarnya sudah memberikan kita pelajaran yang sungguh berarti. Ia tetap kuat dalam menghadapi semua permasalahan tanpa menyalahkan Tuhan. Marilah kita belajar untuk selalu mengingat kebaikan Tuhan saat kita mengalami hal yang buruk. Karena kebaikan Tuhan tidak bisa kita nilai hanya melalui sepotong kejadian buruk. Percayalah selalu bahwa Tuhan senantiasa mampu merangkai semua kejadian yang kita alami, entah itu baik ataupun buruk hanya untuk kebaikan kita orang-orang yang mengasihi-Nya. Jadi, jangan pernah salah sangka terhadap Tuhan karena kasih Tuhan kepada kita tidak bisa kita nilai hanya melalui sepotong kejadian. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampunilah aku karena terlalu sering menyalahkan Engkau ketika sesuatu terjadi tidak seperti yang ku ingini. Amin. (Dod).
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 107 (1 Raj 20:1-22): Ahab telah ditolak oleh Tuhan tetapi Tuhan masih mau memberikan penyertaan-Nya pada bagian ini. Tuhan tetap mau menolong Ahab dari serangan Benhadad, Raja Aram. Mengapa Tuhan masih mau menolong?
SD KRISTEN GLORIA 2 - SURABAYA Kebaktian Akhir Tahun Pelajaran 2021-2022 (Jumat, 10 Juni 2022) Coba bayangkan kalau Tuhan sudah tidak lagi berbicara dengan para hamba-Nya yang masih bertugas melayani. Apakah Tuhan membuang mereka? Mengapa Tuhan berfirman kepada anak kecil? Apakah anak kecil bisa dipercaya menerima wahyu Tuhan? Apa yang terjadi dengan anak kecil yang dipanggil Tuhan menjadi seorang nabi Tuhan? Bagaimana akhir hidupnya? Mari dengarkan baik baik khotbah kali ini.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Theresia Inggrid dan renungan dibawakan oleh Rumenta Gita Fransisca dari Sekolah Saint Peter di Paroki Kelapa Gading, Keuskupan Agung Jakarta. Kisah Para Rasul 5: 27-33; Mazmur tg 34: 2.9.17-18.19-20; Yohanes 3: 31-36 SEKOLAH KETAATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Sekolah Ketaatan. Salah satu ciri semangat Paskah ialah sekolah ketaatan. Sekolah ini sangat berbeda dari berbagai sekolah yang kita miliki seperti sekolah militer, perawat, polisi, teknik komunikasi, administrasi dan lain sebagainya. Sekolah-sekolah kita ini jelas menghasilkan banyak sekali lulusan, namun apakah mereka semua lulus dalam kebajikan ketaatan, ini menjadi suatu pertanyaan yang besar. Pada kenyataannya, mereka tidak memberikan pelajaran dan pelatihan spesifik tentang menjadi seseorang yang taat. Kalau demikian, lebih tepat dan baik semua sekolah itu perlu mengambil semangat Paskah demi mendapatkan pelajaran tentang ketaatan. Pelajaran utama di sekolah ini ialah Yesus yang taat secara sempurna kepada Bapa-Nya untuk menunaikan kehendak Bapa, dengan merelakan diri-Nya menjadi korban bagi keselamatan semua umat manusia dari dosa. Ini adalah sumber utama bagi kurikulum pembelajaran ketaatan semua pengikut-Nya dan semua orang lain yang menjalankan kehendak Tuhan. Yesus menegaskan bahwa pembelajaran dasar bagi kita ialah percaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa dan mengikuti jalan yang Ia lalui, yaitu melaksanakan kehendak Bapa. Ini harus menjadi semangat umum bagi setiap pengikut Kristus. Setiap bentuk kegiatan, perutusan, tanggung jawab, komitmen, pelayanan, dan pengabdian mesti berhaluan pada sekolah ketaatan ini. Intinya ialah semua itu demi melaksanakan kehendak Allah. Jika kehendak Allah yang diikuti, maka kebaikan dan kebenaran yang menjadi hasilnya. Salah satu contoh yang ditunjukkan tentang sekolah ketaatan ini ialah Petrus dan para rasul lainnya yang hendak dibungkam oleh Mahkamah Agama Yahudi. Mereka dilarang keras untuk memberitakan Injil dan Yesus Kristus kepada publik. Tetapi karena pendidikan ketaatan mereka sudah terbentuk begitu kuat, mereka dengan lantang berkata demikian: lebih baik bagi kami taat kepada Allah daripada kepada manusia. Pendidikan ketaatan ini fokus pada prioritas loyalitas dan kesetiaan kepada Allah. Dengan ini berarti godaan atau ancaman untuk terlepas atau tidak patuh kepada Allah mesti dilawan. Mengapa Tuhan menjadi prioritas dalam sekolah ketaatan? Karena pada Dia semua ajaran moral, kebaikan, kebenaran, keindahan, kemuliaan, dan kekudusan berasal. Dia pangkal semua kebijaksanaan dan kepandaian. Maka kalau kita memilih untuk taat kepadanya secara konsisten, kita bakal menjadi patuh dan taat dalam segala aspek tatanan atau aturan yang berlaku di mana dan kapan pun di dunia ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, semoga ketaatan kami kepada-Mu tidak asal-asalan tetapi sungguh benar dan nyata seperti Putera-Mu Tuhan Yesus Kristus yang taat kepada-Mu. Salam Maria penuh rahmat... Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 99 (1 Raja-raja 14:21-31): Walaupun Tuhan memecahkan kerajaan Israel, namun Dia tetap memberikan beberapa anugerah bagi Rehabeam. Walaupun Tuhan mengatakan hanya akan memberikan Yehuda untuk dikuasai oleh Rehabeam, tetapi Tuhan menambahkan Benyamin dan juga suku Lewi (2Taw. 11:13-15). Dengan demikian, walaupun tidak lagi menguasai seluruh Israel, Rehabeam tetap mendapatkan kelonggaran dari hukuman yang seharusnya diterima oleh keturunan Daud. Mengapa Tuhan memberikan kelonggaran sedemikian?
Mengapa Tuhan membenci sebuah ibadah?
Siapakah pembuat baju pertama di dalam dunia? Mengapa Adam & Hawa memilih daun untuk menjadi baju? Apakah karena mereka telanjang? Mengapa Tuhan memilih kulit binatang untuk menjadi baju Adam & Hawa? Serial ASiK (Apa, Siapa, Kapan Ya?) ini bisa disaksikan di Channel YOUTUBE GRII CITRA RAYA dan YOUTUBE GRII KERTAJAYA secara lengkap.
Seri 1 ini akan membahas WIND (ANGIN) yang dikaitkan dengan ROH KUDUS dalam seluruh Alkitab. Apa hubungan antar angin dengan penginjilan? Mengapa Tuhan memakai metafora WIND & FIRE untuk Roh Kudus? Mari kita simak seri 1 ini "WIND & FIRE OF EVANGELISM" dengan teliti.
Seri 2 ini akan membahas FIRE (API) yang dikaitkan dengan ROH KUDUS dalam seluruh Alkitab. Apa hubungan antar angin dengan penginjilan? Mengapa Tuhan memakai metafora WIND & FIRE untuk Roh Kudus? Mari kita simak seri 2 ini "WIND & FIRE OF EVANGELISM" dengan teliti.
Mengapa Tuhan memakai seorang Tabib untuk menulis Alkitab? Apa keunikan tulisan seorang tabib Lukas dibandingkan dengan penulis lainnya? Adakah orang awam yang menulis Alkitab? Rahasia pelayanan apa yang tabib Lukas ajarkan kepada kita di dalam Lukas 1? Mari dengarkan dan bagikan rekaman ini.
Ikan berlemak seperti ikan salmon, sarden sangat kaya akan lemak omega 3 dan vitamin D. - Tuhan tidak pernah lalai menepati janjinya, tetapi Ia ingin agar kasih-Nya melalui kehidupan kita lebih banyak orang berbalik dan bertobat.
Ikan berlemak seperti ikan salmon, sarden sangat kaya akan lemak omega 3 dan vitamin D. - Tuhan tidak pernah lalai menepati janjinya, tetapi Ia ingin agar kasih-Nya melalui kehidupan kita lebih banyak orang berbalik dan bertobat.
Pandemi yang kita alami saat ini, kita belajar apakah? Apa yang menjadi kehendak Tuhan? Bagaimana kita harus bersikap dan bertindak? --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/gereja-bethany-salatiga/support
Mengapa Tuhan begitu peduli dunia kerja? Karena Tuhan peduli ciptaan-Nya, dan Ia sudah merancang supaya dunia kerja Tuhan pakai untuk membuat ciptaan-Nya dari keadaan awal kepada keadaan yang lebih baik. Tapi bagaimana kita melihat semuanya itu di tempat dimana justru dalam dunia kerja dosa banyak kali kita temui? Mari ikuti pembahasannya!
CMC PODCAST - Kumpulan Khotbah Renungan Kristen, Kesembuhan, Obrolan Rohani Seru, Drama Rohani
Selamat mendengarkan Firman Tuhan! Silahkan share jika anda diberkati. Segala kemuliaan bagi Tuhan. Amin
"Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." (Roma 8:18) Renungan: Setiap menjelang Ujian Nasional, pada masa normal, biasanya murid-murid SD, SMP dan SMA mengikuti Try Out, semacam latihan menjelang ujian. Mereka dilatih beberapa bulan sebelum Ujian Nasional berlangsung. Bahkan beberapa kali dalam latihan itu seolah-olah mereka sedang mengikuti ujian yang sesungguhnya. Hal ini bertujuan agar pada saat ujian yang sesungguhnya mereka dapat mengerjakan ujian dengan baik. Walau secara fisik dan batin mereka lelah dan jenuh, tapi pada akhirnya mereka bisa melihat hasil yang memuaskan. Sebagai pengikut Yesus, kita juga perlu dilatih hidup rohani dan iman kita. Terkadang Tuhan mengizinkan dan membiarkan permasalahan datang dalam hidup kita. Mengapa Tuhan tidak langsung menolong dan melepaskan kita dari permasalahan tersebut? Hal itu karena Tuhan ingin melatih iman dan hidup kerohanian kita. Permasalahan dalam bentuk apapun akan melatih kita untuk bergantung, berharap dan beriman kepada Tuhan. Karakter kita pun akan dibentuk oleh Tuhan menjadi rendah hati. Kalau kita lulus dalam permasalahan itu, maka kitapun akan disiapkan untuk menghadapi masalah dan tantangan yang lebih besar lagi. Di samping itu, kita pun sedang disiapkan Tuhan untuk menerima berkat yang lebih besar lagi. Apapun masalah yang kita hadapi saat ini, percayalah, di balik semua itu ada rencana Tuhan yang indah untuk menjadikan kita prajurit-prajurit-Nya yang tahan uji yang siap untuk menjadi berkat bagi dunia ini. Tuhan Yesus selalu ada dalam setiap permasalahan hidup kita dan Dia berjanji akan senantiasa menyertai kita sampai akhir zaman. Peganglah janji Tuhan itu dan jangan takut. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, lepaskan keputusasaan yang selalu menguasaiku saat masalah datang mendera dalam hidupku. Mantapkan imanku agar aku hanya memandang Engkau sebagai satu-satu-Nya penolong dalam menyelesaikan setiap permasalahan hidupku. Amin. (Dod).
Penggenapan kedatangan Kristus yang pertama, yang sudah dinubuatkan ribuan tahun sebelumnya, bahkan sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, menjadi suatu konfirmasi bahwa nubuat kedatangan Kristus yang kedua pun pasti akan digenapi. Tetapi mengapa Tuhan tunda kedatangan-Nya begitu lama? | Renungan FIRMAN HIDUP ini dicuplik dari khotbah "Peringatan Tentang Orang Fasik," 2 Petrus 3:1-18; (Minggu, 27 May 2018). | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan Maria Magdalena Ose dan renungan dibawakan oleh Veronika Genua, dari Gereja St. Martinus, Paroki Roworeke, Keuskupan Agung Ende, Flores, NTT. Kisah Para Rasul 5: 27-33; Mazmur tg 34: 2.9.17-18.19-20; Yohanes 3: 31-36. SEKOLAH KETAATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Sekolah Ketaatan. Salah satu ciri semangat Paskah ialah sekolah ketaatan. Sekolah ini sangat berbeda dari berbagai sekolah yang kita miliki seperti sekolah militer, perawat, polisi, teknik, komunikasi, administrasi dan lain sebagainya. Sekolah-sekolah kita ini jelas menghasilkan banyak sekali lulusan, namun apakah mereka semua lulus dalam kebajikan ketaatan, ini menjadi suatu pertanyaan yang besar. Pada kenyataannya, mereka tidak memberikan pelajaran dan pelatihan spesifik tentang menjadi seseorang yang taat. Kalau demikian, lebih tepat dan baik, semua sekolah itu perlu mengambil semangat Paskah demi mendapatkan pelajaran tentang ketaatan. Pelajaran utama di sekolah ini ialah Yesus yang taat secara sempurna kepada Bapa-Nya untuk menunaikan kehendak Bapa, dengan merelakan diri-Nya menjadi korban bagi keselamatan semua umat manusia dari dosa. Ini adalah sumber utama bagi kurikulum pembelajaran ketaatan semua pengikut-Nya dan semua orang lain yang menjalankan kehendak Tuhan. Yesus menegaskan bahwa pembelajaran dasar bagi kita ialah percaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa dan mengikuti jalan yang Ia lalui, yaitu melaksanakan kehendak Bapa. Ini harus menjadi semangat umum bagi setiap pengikut Kristus. Setiap bentuk kegiatan, perutusan, tanggung jawab, komitmen, pelayanan, dan pengabdian mesti berhaluan pada sekolah ketaatan ini. Intinya ialah semua itu demi melaksanakan kehendak Allah. Jika kehendak Allah yang diikuti, maka kebaikan dan kebenaran yang menjadi hasilnya. Salah satu contoh yang ditunjukkan tentang sekolah ketaatan ini ialah Petrus dan para rasul lainnya yang hendak dibungkam oleh Mahkamah Agama Yahudi. Mereka dilarang keras untuk memberitakan Injil dan Yesus Kristus kepada publik. Tetapi karena pendidikan ketaatan mereka sudah terbentuk begitu kuat, mereka dengan lantang berkata demikian: lebih baik bagi kami taat kepada Allah daripada kepada manusia. Pendidikan ketaatan ini fokus pada prioritas loyalitas dan kesetiaan kepada Allah. Dengan ini berarti godaan atau ancaman untuk terlepas atau tidak patuh kepada Allah mesti dilawan. Mengapa Tuhan menjadi prioritas dalam sekolah ketaatan? Karena pada Dia semua ajaran moral, kebaikan, kebenaran, keindahan, kemuliaan, dan kekudusan berasal. Dia pangkal semua kebijaksanaan dan kepandaian. Maka kalau kita memilih untuk taat kepadanya secara konsisten, kita bakal menjadi patuh dan taat dalam segala aspek tatanan atau aturan yang berlaku di mana dan kapan pun di dunia ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, semoga ketaatan kami kepada-Mu tidak asal-asalan tetapi sungguh benar dan nyata seperti Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus yang taat kepada-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Mazmur 130:3 --- Send in a voice message: https://anchor.fm/gsja-bukit-zaitun/message
Dari sekian banyak wanita yang ada di dunia, Tuhan memilih Maria untuk menjadi Bunda Allah. Mengapa Tuhan memilih Maria? Apa yang dapat kita teladani dari Bunda Maria?STIKAS Provita adalah sebuah layanan edukasi online dari Sekolah Tinggi Katolik Seminari (STIKAS) St. Yohanes Salib, Bandol-Kalimantan Barat. Program ini bertujuan untuk mewartakan iman dan kehidupan Katolik di tengah budaya zaman now.Untuk mengusulkan topik dan mengajukan pertanyaan, komentar, serta saran, silahkan menghubungi kami di stikas.provita@gmail.com / 082113305688 (WA)Tuhan memberkati!
Mengapa TUHAN pakai huruf kapital semua? --- Send in a voice message: https://anchor.fm/katkit/message
Jika seseorang ada di dalam masalah, ada beberapa pertanyaan yang seringkali muncul. Apakah Tuhan mengasihi saya? Apakah Tuhan tetap menyertai saya? Mengapa Tuhan tidak menolong saya? Kita akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan pertanyaan kembali. Apakah mungkin Tuhan tidak mengasihi anak-anak-Nya? Apakah ada waktu-waktu tertentu Tuhan tidak menyertai kita? Apakah Tuhan enggan untuk menolong kita dari masalah?
Mengapa kita tidak bisa mendapatkan kepuasan? Ada satu sebab, yaitu karena kita mengharapkan mendapatkan hal atau benda yang segera berlalu untuk memuaskan harapan kita. --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan oleh Valentina Hadjon dan renungan oleh Ambrosia Sofiani Manuk DIA YANG LEMBUT DAN RENDAH HATI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dia yang Lembut dan Rendah Hati. Ada seorang bapak yang setiap pergi dan pulang kerja selalu melewati jalan di depan gereja parokinya, yaitu Gereja Hati Kudus Yesus. Ia memasuki gereja untuk berdoa sebelum melanjutkan perjalanan ke kantor tempatnya bekerja. Ia juga berdoa dahulu di gereja sebelum tiba kembali di rumah pada sore hari. Ia memiliki sebuah keyakinan bahwa ia selalu mendapat undangan Tuhan Yesus untuk datang kepada-Nya, maka ia selalu berdoa di gereja. Di dalam berdoa ia bertemu dengan Dia lemah lembut dan rendah hati, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Ia menimba kelemah-lembutan dan kerendahan hati Tuhan, yang ia tumbuhkan di dalam dirinya dan ia praktikan di dalam keluarga dan juga di kantornya. Tuhan Yesus berkata di dalam Injil hari ini, bahwa kita menemukan di dalam diri-Nya hati yang lemah lembut dan dirinya yang rendah hati. Kata Santo Yohanes dalam bacaan kedua bahwa barang siapa yang berada di dalam kasih, ia berada juga di dalam Tuhan dan Tuhan bersama dengan dia. Mengapa Tuhan mengundang kita? Kata Musa di dalam bacaan pertama, karena Tuhan telah menetapkan hati-Nya memilih kita. Di mana ada pilihan ke situlah arah hati. Ada seorang biarawati yang menderita sakit parah. Sehari sebelum pesta Hati Kudus Yesus ini, ia bercerita kepada imam yang melayani komuni kudus kepadanya di rumah sakit, tentang indah dan damainya hati kudus Yesus. Ia berbaring di tempat tidur sambil memeluk gambar hati kudus Yesus, menarik nafas panjang lalu berkata: Ia membuatku tenang untuk menerima sakit ini. Tidak jauh dari tempat biarawati itu, ada seorang bapak yang sekarat. Sakitnya sudah menahun dan sudah tak ada tanda-tanda lagi hidupnya akan berlanjut. Imam itu kemudian menemani keluarga dalam doa bersama lalu memberikan berkatnya. Sang istri berkata: "Menjelang pesta hati kudus Yesus ini, suami saya yakin akan dengan tenang menghadap Penciptanya". Esoknya, bapak itu wafat. Ada banyak peristiwa di dalam hidup kita yang menggambarkan betapa hati kudus Yesus itu menjadi solusi masalah-masalah yang kita hadapi. Mereka yang sakit mendapatkan ketenangan, yang akan menemui ajal mendapatkan kepastian, yang sedang kehilangan arah dalam hidup, menemukan jalan keluar, orang yang putus asa, memiliki kembali harapan, yang terhimpit beban hidup yang amat menyiksa, mendapatkan rasa lega. Jadi undangan untuk datang kepada hati-Nya yang suci hendaknya kita terima dengan gembira dan kita segera datang kepada-Nya pada saat yang tepat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, terima kasih atas undangan-Mu bagi kami untuk datang kepada hati-Mu yang suci. Semoga kami tidak menolaknya. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Episode ini menjelaskan mengenai pentingnya memelihara Sabat. Mengapa Tuhan menghendaki kita memelihara hari Sabat? Bagaimanakah kita menggunakan waktu yang suci itu dengan gembira? Apa saja berkat-berkat yang kita terima bila memelihara Sabat? Bacalah Keluaran 31: 16, 17 --- Send in a voice message: https://anchor.fm/pekabaran-roh-nubuat/message
Mengapa Tuhan mau kita memprioritaskan kebenaran-NYA, Matius 6 : 33 --- Send in a voice message: https://anchor.fm/gsja-bukit-zaitun/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan oleh Yella Tamara Himawan dan renungan oleh Agus Triyanto SEKOLAH KETAATAN Renungan kita pada hari ini bertema: Sekolah Ketaatan. Salah satu ciri semangat Paskah ialah sekolah ketaatan. Sekolah ini sangat berbeda dari berbagai sekolah yang kita miliki seperti sekolah militer, perawat, polisi, teknik komunikasi, administrasi dan lain sebagainya. Sekolah-sekolah kita ini jelas menghasilkan banyak sekali lulusan, namun apakah mereka semua lulus dalam kebajikan ketaatan, ini menjadi suatu pertanyaan yang besar. Pada kenyataannya, mereka tidak memberikan pelajaran dan pelatihan spesifik tentang menjadi seseorang yang taat. Kalau demikian, lebih tepat dan baik semua sekolah itu perlu mengambil semangat Paskah demi mendapatkan pelajaran tentang ketaatan. Pelajaran utama di sekolah ini ialah Yesus yang taat secara sempurna kepada Bapa-Nya untuk menunaikan kehendak Bapa, dengan merelakan diri-Nya menjadi korban bagi keselamatan semua umat manusia dari dosa. Ini adalah sumber utama bagi kurikulum pembelajaran ketaatan semua pengikut-Nya dan semua orang lain yang menjalankan kehendak Tuhan. Yesus menegaskan bahwa pembelajaran dasar bagi kita ialah percaya kepada Dia yang diutus oleh Bapa dan mengikuti jalan yang Ia lalui, yaitu melaksanakan kehendak Bapa. Ini harus menjadi semangat umum bagi setiap pengikut Kristus. Setiap bentuk kegiatan, perutusan, tanggung jawab, komitmen, pelayanan, dan pengabdian mesti berhaluan pada sekolah ketaatan ini. Intinya ialah semua itu demi melaksanakan kehendak Allah. Jika kehendak Allah yang diikuti, maka kebaikan dan kebenaran yang menjadi hasilnya. Salah satu contoh yang ditunjukkan tentang sekolah ketaatan ini ialah Petrus dan para rasul lainnya yang hendak dibungkam oleh Mahkamah Agama Yahudi. Mereka dilarang keras untuk memberitakan Injil dan Yesus Kristus kepada publik. Tetapi karena pendidikan ketaatan mereka sudah terbentuk begitu kuat, mereka dengan lantang berkata demikian: lebih baik bagi kami taat kepada Allah daripada kepada manusia. Pendidikan ketaatan ini fokus pada prioritas loyalitas dan kesetiaan kepada Allah. Dengan ini berarti godaan atau ancaman untuk terlepas atau tidak patuh kepada Allah mesti dilawan. Mengapa Tuhan menjadi prioritas dalam sekolah ketaatan? Karena pada Dia semua ajaran moral, kebaikan, kebenaran, keindahan, kemuliaan, dan kekudusan berasal. Dia pangkal semua kebijaksanaan dan kepandaian. Maka kalau kita memilih untuk taat kepadanya secara konsisten, kita bakal menjadi patuh dan taat dalam segala aspek tatanan atau aturan yang berlaku di mana dan kapan pun di dunia ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, semoga ketaatan kami kepada-Mu tidak asal-asalan tetapi sungguh benar dan nyata seperti Putra-Mu Tuhan Yesus Kristus yang taat kepada-Mu. Salam Maria... Dalam... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Mengapa Tuhan dulu menghapuskan umat manusia dalam peristiwa banjir Nuh dengan air bah yang menenggelamkan seluruh daratan yang ada di muka bumi ini? Silakan dengarkan khotbah yang menarik ini untuk menambah wawasan pengetahuan firman Tuhan. Tuhan Memberkati