Place in East Java, Indonesia
POPULARITY
Menjelang bulan Ramadan, tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP, TNI, kepolisian serta kedinasan terkait menggelar razia minuman keras (miras) dan tempat hiburan malam di Jember.
Yaniv Jember is a content creator for Buna Talk, a platform that provides an honest and uncensored glimpse into Israel's complex society from the perspective of Ethiopian Israelis.For more, you can follow the show on Instagram @GraceforimpactpodcastProduced by Peoples Media Hosted on Acast. See acast.com/privacy for more information.
KPK Geledah Rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Bantah Pengalihan Isu | Makan Bergizi di Jember dan Papua Ditunda | Gempa M 6,8 Guncang Tibet Cina, 53 Orang Tewas
Intensitas Curah Hujan Tinggi Sehari Semalam Menyebabkan Sabuk Gunung Watangan Jebol dan Menyebabkan Banjir di 3 Desa di Kecamatan Wuluhan, Jember, Jawa Timur
Bencana banjir susulan akibat aliran sungai lereng Gunung Raung kembali menerjang Desa Jambereum, Kecamatan Sumberjambe, Jember. Bukannya panik dan menghindar, ratusan warga justru memadati bantaran sungai tanpa memperdulikan bahaya yang akan terjadi. Aliran sungai berupa lumpur pekat mengalir deras. Hal ini seiring dengan intensitas curah hujan tinggi di kawasan lereng Gunung Raung yang saat ini mengalami erupsi. Banjir bandang susulan ini ternyata tidak membuat warga sekitar panik, mereka justru berbondong-bondong datang ke bantaran sungai untuk menyaksikan dan mengabadikan aliran sungai bercampur lumpur.
Akibat intensitas curah hujan yang tinggi mengepung sejumlah kawasan di Kota Jember, Jawa Timur selain jalan protokol, banjir setinggi kurang lebih 1 meter juga mengenangi pemukiman penduduk termasuk rumah Bupati Jember Hendy Siswanto.
Salah satu kelompok perguruan pencak silat di Jember, Jawa timur, menjadi sorotan lantaran pada saat konvoi melakukan pengeroyokan kepada anggota polisi pada Senin (22/7/2024) dini hari. Bagaimana Kronologi Kejadian? Apakah para pelaku sudah diamankan? Talk bersama Kapolres Jember, AKBP Bayu Pratama Gubunagi
How do religious minorities fare under the constitution and blasphemy laws in Indonesia? The Indonesia Constitution seems to guarantee religious freedom so long as you believe in an almighty god. However, there are many real-life cases where it seems this is not enough. Add to this blasphemy laws, which have existed since the 1960s, and we can see that Indonesia has legal tools that can be easily weaponsised against individuals who express views that fall foul of the religious majority around them. In this podcast, Elisabeth Kramer talks to Dr Al Khanif about the state of religious rights and freedom of expression, and how jural traditions, the interpretations of laws based on historical and social norms, have made it even more difficult to assert these rights. Dr Khanif is the head of the Center for Human Rights, Multiculturalism and Migration at the University of Jember. In 2024, the Talking Indonesia podcast is co-hosted by Dr Elisabeth Kramer from the University of New South Wales, Dr Jemma Purdey from the Australia-Indonesia Centre, Dr Jacqui Baker from Murdoch University and Tito Ambyo from RMIT. Caption: Thousands of people protest remarks made by Jakarta Governor Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama on 4 November 2016. Photo by Akbar Nugroho Gumay for Antara.
In this week's episode of the Black Girl Nerds podcast, we chat with comic book creator Beserat Debebe. Beserat Debebe is the founder of Etan Comics and the writer/creator of HAWI, JEMBER, and ZUFAN. He was born and raised in Addis Ababa, Ethiopia. He holds a Bachelor's degree in Aerospace Engineering from the University of Maryland and a Master's degree in Business Administration from Indiana University. In 2018, his love for graphic novels and fantasy stories led him to establish Etan Comics, a Pan-African entertainment company bringing African stories to life using comics & graphic novels made by African storytellers. His works have been nominated for Best Graphic Novel Awards, and featured on BBC, OkayAfrica, ComicsBeat, and more! Host: Ryanne Music by: Sammus Edited by: Jamie Broadnax
Ngaji fiqih rutin di masjid Al Amin Perum Taman gading Jember
KILAS KABAR NUSANTARA. Sejumlah peristiwa penting yang telah kami rangkum pada hari Selasa, 1 Agustus 2023. SOLO (00:21) Terkait dengan pembentangan spanduk dukungan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres Prabowo Subianto, Gibran mengaku tidak mengetahui. SURABAYA (00:58) Keluhan warga yang harus mengantri panjang sebagai dampak kelangkaan elpiji melon atau tabung gas elpiji tiga kilogram terjadi pada beberapa wilayah di Jawa Timur, seperti Kediri, Probolinggo, Jember dan Situbondo. MAKASSAR (01:34) Kasus kekerasan pada anak di Kota Makassar masih terbilang tinggi. Kontributor: Ria FM Solo - Indra Bagus Sonora Surabaya - Budi Smart Makassar - News Anchor: Mirza Aryanti ll Reporter: Muh Said Saran dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id
Ngaji fiqih kitab taqrib yang diadakan di masjid al amin perumahan taman gading Jember
Headline News Metro TV Edisi 1619 kali ini membahas Anies Baswedan silaturahmi ke Jember. Karir AKBP Achiruddin berakhir. Kapal Ferry terbakar di laut Merak. Pengendara Tol Tomang jadi tersangka.
Kisah pendirian rumah sakit yang tragis hingga ditingglakan sampe sekarang
Nasihat singkat dari Ustadz Rizal Yuliar, Lc. Hafizhahullah di kampus stdiis Jember
KILAS KABAR NUSANTARA. Sejumlah peristiwa penting yang telah kami rangkum pada hari Senin, 26 September 2022. MAKASSAR (00:34) Hingga September 2022, Sulawesi Selatan telah menyuplai kebutuhan beras sekira 120 ribu ton ke provinsi lain. Angka ini menempatkan Sulsel sebagai pemasok komoditi beras terbesar di Indonesia. SURABAYA (01:35) Dua kasus kekerasan secara fisik di lingkungan satuan pendidikan kembali terjadi, seperti di salah satu SMK di Jember pada Agustus kemarin dan sebuah SMA di Sidoarjo Jawa Timur yang mengakibatkan seorang siswa kelas X dan seorang siswa kelas XI meninggal dunia. BANDUNG (02:18) Upacara peringatan Hari Jadi Ke-212 Kota Bandung berlangsung khidmat. Peringatan HJKB ke-212 mengusung tagline 'Bangkit Bersama untuk Bandung Juara' sebagai momentum percepatan dan akselerasi Kota Bandung. JAKARTA (03:11) Terungkapnya dugaan suap penanganan perkara di Mahkamah Agung yang melibatkan hakim agung menguatkan indikasi saat ini negara dalam keadaan darurat peradilan dan peradaban hukum. Pembenahan peradaban hukum secara menyeluruh mendesak dilakukan. Kontributor: Smart FM Makassar - News Anchor: Deddy Detars l Reporter: Dian Mega Safitri Sonora Surabaya - Budi Sonora Bandung - Indra Gunawan Sonora Jakarta - Rara Saran dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id
En este episodio conversamos con Beatriz Suárez, International HR Manager en Jember Engineering Solutions, empresa dedicada a la ingeniería de automoción y aeroespacial. Beatriz lleva más de 6 años trabajando como responsable de recursos humanos y nos cuenta cómo fueron sus inicios y cómo fue una de las pioneras de la implementación de la estructura en España, cuenta que una de las cosas más satisfactorias de su trabajo es conectar con personas y cree que solo puedes motivar a la gente cuando crees en lo que haces. Uno de los mayores retos que destaca en la gestión de los recursos humanos, está en mantener buenos canales de comunicación ya que sin ellos, la productividad del equipo puede verse afectada. Jember al ser una empresa que tiene diferentes oficinas alrededor de Europa, ha facilitado la adaptación y la forma de trabajar de sus empleados de manera deslocalizada. Una de las claves que les ha ayudado a mantenerse en contacto es la política del “camera on”, es decir, tener la cámara siempre encendida en los momentos de virtualidad. El resultado de esta preparación ha sido tener un equipo comprometido, ya que la cultura de trabajo les permite un ambiente colaborativo, usando metodologías ágiles, herramientas de trabajo compartidas para saber en qué esta cada uno en cada proyecto independientemente de su lugar de trabajo. Teams, Trello, Confluence, daily meetings, metodologías ágiles, check follow ups, , reuniones trimestrales con los equipos para valorar objetivos, son recursos que les ayudan a mantenerse conectados y retroalimentados. La filosofía de hacerlo fácil, les permite enfocarse solo en aquellos aspectos que les ayuden a no estar llenos de actividades y herramientas que no tengan ningún sentido. Beatriz destaca que la sistematización de los procesos ayuda a aumentar la productividad, pero advierte que hay que tener cuidado de no ir demasiado al detalle para no agobiar al personal. Este sistema colaborativo permite apoyar a departamentos que estén estancados con proyectos desde otros departamentos. Por último, Beatriz recomienda tener una comunicación fluida con el equipo, buscar la mejora continua y da un consejo para emprendedores. "Basar la relación en la confianza y la honestidad, buscar la manera de cuidarles y fomentar que sean autocríticos para saber como mejorar permanentemente". Si quieres conocer más de Beatriz y Jember puedes consultar aquí: https://www.linkedin.com/in/beatrizsuarezs/overlay/photo/ https://www.jember.de/en/
Meeting Kevien and his family. On my first morning in Ubud, I noticed a man sludging in the water and mud-covered rice field. He, being nearly knee-deep in the mud, I immediately thought, he does not need to use a stair climber in the gym. Kevien is a slim man with shoulder length long hair, very typical of the local Indonesian population. But the work he puts in would rival a man three times his size. I ventured out to the rice field and eventually after he noticed me we began to chat. After the usual questions of where I am from and all, we talked a bit more about where he is from and the work he is doing. Kevien works in farming. He goes from one rice field to another and uses a machine to turn the mud and prep the rice paddies so the rice can be planted. Kevien has worked in farming for most of his life, it is a hard job but this is what he knows... I wanted to hear his story. I have a curiosity about people. Where they came from, where they are headed and how life is. I wanted to know his story and so I asked him if I could interview him. He gave me his number and I messaged him. Immediately I got a call from a rather confused woman. She was wondering why I am messaging her. Turns out, that Kevien does not own a phone, only his wife does. (feel free to send me a phone so I may give it to Kevien) After an initial confusion and language barrier, we set a time and date. Off I went to meet Kevien and his family. Being a foreigner in Bali is no big deal. There are many long-term and short-term foreigners here. But visiting a local in their little rental unit, referred to as a Kost is not normal. I searched for his location; it was 8 minutes from mine. Easy scooter ride to the village. It was not a place of villas and large houses. When I arrived an old man asked me what I was doing here. I was kind of lost and he assumed I was looking for the yoga retreat down the road. I assured him I was not and I was looking for a local named Kevien. He had no clue what I was talking about because Kevien sounds much like Kevin, a North American name with a slight variation in the spelling. In the Kost I finally found Kevien after he called me and told me about the cell tower I was to look for. I looked up and drove a little further and there he was. The regular rental units in Indonesia usually consist of a single-story set of buildings all joined together like townhouses. Usually, one single room with an area for a kitchen and a washroom. It is a small unit usually occupied by migrant workers who travel from one area of Indonesia to another for work. As I approached, his wife was in the process of cleaning up the kost. I immediately saw the two little boys. Amazing how kids are kids, no matter where you go. Surprisingly neither of them was shy, their eyes were filled with curiosity and one was playing with a Styrofoam airplane. I am sure they were wondering what I was doing at their modest little home. Typical family. The dad goes out and works hard all day to put food on the table. The wife stays home and works equally hard, cooking, cleaning and tending to the children. That's is the basis of how life is and how life was for most people in the world. In Kevien's case, he tills the fields in the hot Bali sun while burning tons of calories doing knee raises all day. This is very hard work, he works from about 7-8 am to about 4-5 pm each day. Let's face it, we messed up the system and confused the world ages ago. However, here the man takes care of the family by earning a wage so he can put food on the table. Kevien's wife Samiatus Samsiye also comes from Java. She originates from Jember and stays at home and tends to the children, cooks and cleans. This couple has been married for 9 years and their boys are 2 and 7. They are the typical family one would find in Indonesia. Not mean to be insulting, but the education level in most places is low. Yet here I am speaking to a --- Send in a voice message: https://anchor.fm/zsolt-zsemba/message
Headline News Metro TV Edisi 1170 kali ini membahas: LPSK beri perlindungan darurat ke Eliezer. Mengaku dendam, paman bunuh keponakan. Kasus DBD di Jember meningkat. Penyerahan kodefikasi Kampung Adat Jayapura. Apel besar hari jadi ke-61 Pramuka
Headline News Metro TV Edisi 1153 kali ini membahas: Polisi usut kasus pembakaran di Jember. Kasus pelajar SMP bunuh teman sekolah. LPSK akan periksa istri Irjen Pol Ferdy Sambo. Tersangka baru kasus Brigadir Yosua. Bharada Eliezer minta maaf kepada keluarga Yosua. UPH akan ikuti World University Basketball Series.
Ceramah Ustaz Hanan Attaki Dihalangi, Maksiat di Kalangan Pemuda Apakah Berhenti? Oleh. dr. Ratih Paradini (Aktivis Dakwah & Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Maya Rohmah NarasiPost.Com- Gelaran Konser Langit Ustaz Hanan Attaki kembali dihalangi, setelah Gresik dan Jember kini Situbondo juga ikut menolak Hanan Attaki. Alasannya Ustaz Hanan diduga eks HTI, meski beliau sudah mengklarifikasi tapi entah mengapa penolakan tetap saja terjadi. Selain itu alasan lainnnya karena diduga ceramah Ustaz Hanan berpotensi menimbulkan konflik. Gus Firjaun selaku Wakil Bupati Jember mengungkapkan penolakan dilakukan oleh sejumlah kalangan, “Unsur yang menolak dari NU, kemudian Ansor, kalau dari Muhammadiyah tidak mempersoalkan. Kalau dari yang lain secara lisan banyak. Bahkan ada yang kemudian agak ekstrem, kalau diteruskan akan dihentikan di tengah jalan.” (21 Juli 2022, faktual.co). Padahal kajian keislaman yang selama ini dilakukan Ustaz Hanan dengan gayanya bisa menggaet kawula muda untuk berhijrah. Ceramahnya adem, bahasanya santun, gayanya yang gaul dikandrungi muda mudi. Sangat aneh bila sekelas Ustaz Hanan ini dikatakan radikal. Apalagi di era kini, potret pemuda semakin mengkhawatirkan, sangat butuh sentuhan Islam. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/08/04/ceramah-ustaz-hanan-attaki-dihalangi-maksiat-di-kalangan-pemuda-apakah-berhenti/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Headline News Metro TV Edisi 1147 kali ini membahas: Diduga hilang kendali, truk masuk parit. Atap sekolah ambruk, siswa belajar di UKS. Teror penyerangan desa di Jember. Temuan puluhan anak buaya di dekat permukiman. Persiapan Closing Ceremony Asean Para Games 2022. Lamar kekasih di Asen Para Games 2022.
Di balik lini bisnis yang Basuki miliki, tentunya ada perjuangan yang telah diukir di masa mudanya. Basuki punya kisah inspiratif sebelum dirinya sukses menyandang gelar Raja IT Indonesia. Simak cerita lengkapnya di episode berikut ini ya :)
Apa yang menurut kamu satu atau sekali cukup dan yang tidak cukup. Pembahasan part 2 tema tersebut bareng mahasiswi asal Jember, Reefa Dhinta! --- Support this podcast: https://anchor.fm/nadhif-muhammad-farhan/support
Musibah dan Cubitan Kecil dari Allah Oleh. Ana Nazahah (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi Nasjag NarasiPost.Com-Tahun 2022 baru saja kita lalui. Namun, bencana demi bencana terus datang silih berganti. Mulai erupsi di Gunung Semeru. Banjir bandang di Jember. Gempa bumi, hingga kecelakaan maut di Balikpapan baru-baru ini. Deretan musibah tersebut, seolah mencubit kita. Mungkin itulah cara Allah Swt. memperingatkan kita. Karena kerap mendurhakai perintah dan larangan-Nya. Ya, betapa banyak manusia saat ini mendustakan kebenaran dari syariat Tuhan-Nya. Kendati dia muslim, namun pada syariat-Nya sendiri dia alergi, melawan dan merasa anti. Keimanan tersungkur di bawah sikap takabur dan kepongahan hati. Melawan perintah Rabb dengan begitu percaya diri. Lihatlah! Bagaimana islamofobia begitu mengakar tertanam dalam benak umat. Simbol-simbol Islam dituduh lambang terorisme. Beberapa pasantren tempat mendidik generasi yang beriman dan bervisi Rabbani dicurigai sarang teroris. Sejumlah hamluddakwah dikekang geraknya, dipersekusi. Tidakkah ini terkategori sikap durhaka? Mencurigai ajaran Islam yang mulia, apa bedanya dengan menista? Di sisi lain, gerakan-gerakan seperti kaum yang benderanya menyimbolkan pelangi diberi ruang. Atas nama hak asasi syariat Allah dipelintir sesuka hati. Kebijakan demi kebijakan pun tak kurang zalimnya. Utang membengkak, pajak kian meninggi. Kemiskinan menjerat, sementara harta kekayaan milik rakyat dibiarkan diprivatisasi atas dalih investasi demi mendongkrak kemajuan ekonomi. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/02/09/musibah-dan-cubitan-kecil-dari-allah/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Kasus ritual maut di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, terus berlanjut.
Un.mute session about mindfulness practice, social issues, and stunting problem in Jember, Indonesia. Adjie Santosoputro is a mindful and healing practitioner based in Indonesia. He shared about what mindfulness really means to him, his way of practicing it, and how mindfulness relates heavily to the cause of social issues. We talk about the stunting problem in Indonesia as part of Yappika ActionAid Indonesia and how we can help this issue with just a small step that start within ourselves. You also get a chance to donate to this stunting issue through bit.ly/claudiaforstunting. Don't forget to say hola to us @claudiahjohan @adjiesantosoputro @yappikaactionaid! --- Send in a voice message: https://anchor.fm/claudia-helena-johan/message Support this podcast: https://anchor.fm/claudia-helena-johan/support
Podcast ERA.id hari ini (14/2) membahas tentang insiden yang memakan korban jiwa di Parigi Moutong pada Sabtu (12/2). Isiden ini terjadi saat adanya demonstrasi penolakan tambang di Desa Katulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Parigi Moutong. Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufhariadi pun meminta maaf dan akan mengusut kejadian ini. Selain itu, podcast ERA.id membahas tentang rutial di pesisir Pantai Payangan, Jember yang memakan korban jiwa. Sebanyak 11 korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, sedangkan 13 korban lainnya ditemukan selamat usai terseret arus laut. Terakhir, podcast ERA.id membahas soal pro dan kontra Jaminan Hari Tua (JHT) yang baru bisa diambil pada usia 56 tahun. Aturan ini akan dijalankan pada 4 Mei 2022 mendatang. Nah, langsung aja dengerin lengkapnya di Today's on ERA edisi hari ini. Jangan lupa juga follow akun media sosial @eradotid ya! --- Send in a voice message: https://anchor.fm/eradotid/message
Headline News Metro TV Edisi 924 kali ini membahas: Identifikasi jenazah korban ritual maut di Jember. Rencana kenaikan harga tahu dan tempe. BMKG: potensi gelombang tinggi hingga 4 meter. Uji kelayakan dan kepatutan anggota KPU-Bawaslu.
11orang di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur Tewas | Pemberlakuan Ppkm Level 3 di Kota Bandung | Sejak Tahun 2019 Hingga 2021, Realisasi Belanja Di Sulut Semakin Membaik | Tegakan Penerapan PPKM Level 3, Pemkab Sleman lakukan Pembinaan dan Pengawasan di Lapangan KILAS KABAR NUSANTARA. Sejumlah peristiwa penting yang telah kami rangkum hari Senin, 14 Februari 2022. JAKARTA (00:18) Sebelas orang di Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur, tewas setelah tersapu ombak ketika menggelar ritual, kemarin. Menurut polisi, petugas pantai sebelumnya telah mengingatkan untuk tidak menggelar kegiatan di pinggir pantai karena sedang terjadi ombak tinggi. BANDUNG (01:24) Kota Bandung saat ini menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. MANADO (01:59) Ratih Hapsari Kusumawardani Kepala Kanwil DJPb Sulawesi Utara mengatakan perkembangan realisasi belanja, oleh satuan kerja dan lembaga yang ada di Sulawesi Utara sejak tahun 2019 hingga tahun 2021 erus menunjukan perkembangan yang baik. YOGYAKARTA (02:38) Melalui Instruksi Mendagri dan Menko Marves, Kabupaten Sleman, DIY, kembali masuk PPKM level III. Artinya, Sleman akan kembali meningkatkan pembatasan-pembatasan terkait mobilitas masyarakat. Kontributor: Sonora Jakarta - Rara Sonora Bandung - Akim Smart FM Manado - Edwin Sonora Yogyakarta - Ade Saran dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id
Selamat Malam Semuanya. Saya Chow Sing Sing Host dari Podcast Horror Night Story. Podcast Seram yang akan tayang setiap malam. Kirim cerita atau pengalaman seram kamu untuk didengarkan di Podcast ini melalui Email komunitasarwah@gmail.com atau bisa juga DM di instagram @podcast_nighstory. Dan jangan lupa Follow Twitter saya @chow_mas. Selamat Mendengarkan Podcast Horror Night Story. --- Support this podcast: https://anchor.fm/night-story/support
BPOM: Pertengahan Tahun Indonesia Punya Vaksin Produksi dalam Negeri | Epidemiolog Tegaskan Pentingnya Peningkatan Kualitas Deteksi Kasus Omicron | Banjir di Jember, Rendam Ratusan Rumah di 3 Kecamatan **Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Headline News Metro TV Edisi 851 kali ini membahas Pasca banjir bandang Jember. Ratusan rumah warga di Pasuruan terendam banjir. Kecelakaan beruntun tewaskan satu pemotor. PTM 100% bagi seluruh sekolah di Indramayu. PTM 100% di kota Bandung. BPOM setujui 5 jenis vaksin untuk booster.
Syiir Dzikrul Ghofilin Gus Miek (oleh Gus Mambak Farid Wajdi Jember) --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app --- Send in a voice message: https://anchor.fm/matasantri/message Support this podcast: https://anchor.fm/matasantri/support
Etan Comics Twitter - https://twitter.com/etancomicsEtan Comics Website - https://etancomics.com/Etan Comics on Instagram - https://www.instagram.com/etancomics/?hl=enBeserat on Instagram - https://www.instagram.com/besrattt/?hl=enJember - https://etancomics.com/product/jember-vol-1-english-hardcover/Hawi - https://etancomics.com/product/hawi-issue-1-english-hard-copy/Zufan - https://etancomics.com/product/zufan-issue-1-english-hard-copy/BattleStar Galactica - https://www.imdb.com/title/tt0407362/Maus - https://www.amazon.com/Maus-Survivors-Father-Bleeds-History/dp/0394747232Amharic - https://en.wikipedia.org/wiki/AmharicSENS'ILs - https://twitter.com/etancomics/status/1301566354437349377?lang=caMeet The Robinsons - https://www.imdb.com/title/tt0396555/
Wisata Edukasi Kopi dan Kakao, Pesonanya Melegenda Oleh. Afiyah Rasyad (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice Over Talent: Dewi N NarasiPost.Com-Siapa yang tak kenal kopi dan kakao? Kedua jenis buah ini sangat dekat dengan kehidupan. Aroma kopi dan kakao sungguh memikat dan rasanya pun nikmat. Pohon kopi ataupun cokelat banyak tumbuh di dataran tinggi alias wilayah pegunungan. Di Jawa Timur banyak terhampar gunung, salah satunya di Kabupaten Jember. Di sana ada perkebunan kopi dan kakao yang dikelola oleh PTPN (PT Perkebunan Nusantara). Kebun kopi dan kakao ini dijadikan tempat wisata edukasi. Pesonanya melegenda dan bisa dinikmati siapa saja, bukan hanya warga sekitar. Omong-omong kebun kopi dan kakao, ada sejarah panjang yang mewarnai keberadaannya. Belanda yang pernah menjajah Indonesia mengekspansi wilayah pegunungan untuk membuka perkebunan demi pundi-pundi ekonomi mereka. Setelah bisnis tulip mereka redup, kopi dan kakao menjadi pilihan utama. Besoekisch Proefstation menjadi nama pertama saat Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) didirikan, yakni pada tanggal 1 Januari 1911. Perkebunan nusantara warisan Belanda ini lebih dari satu abad beroperasi aktif dalam penelitian dan pengembangan kopi dan kakao di Indonesia. Masyaallah, perkebunan ini sangat produktif dan masih alami. Puslitkoka memperoleh mandat untuk melakukan penelitian dan pengembangan komoditas kopi dan kakao secara nasional melalui Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 786/Kpts/Org/9/1981 tanggal 20 Oktober 1981. Perkebunan ini sangat potensial dalam hal kelestarian alam dan sumber ekonomi nasional. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka) adalah salah satu tempat wisata edukasi penuh pesona yang benar-benar alami. Panoramanya memiliki daya tarik tersendiri dan membuat wisatawan yang berkunjung jatuh hati. Rasa rindu akan bergelayut saat mereka pergi, tebersitlah harapan untuk berkunjung lagi. Wisata edukasi ini terletak di Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Dari kota Jember, para wisatawan cukup menempuh waktu 15-25 menit ke arah selatan. Lokasinya dikelilingi oleh hutan, perkebunan, dan persawahan. Letaknya yang berada jauh di dalam tak membuat wisatawan bosan selama perjalanan. Naskah Selengkapnya: https://narasipost.com/2021/10/13/wisata-edukasi-kopi-dan-kakao-pesonanya-melegenda/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
The climate emergency is worsening. The world has witnessed record-high temperatures, widespread wildfires, and increasingly unpredictable floods and droughts. IPCC report on climate science is unequivocal; human activity is to blame. The report reinforced the absolute urgency of closing the 2030 emissions gap if the world limits warming to 1.5°C. The Nationally Determined Contributions (NDCs) are countries' commitment stipulating how countries plans on cutting their emissions in half by 2030 and reaching net zero by 2050. Hence, NDCs are vital in achieving the Paris goal. The Paris goals aim to limit global warming to well below 2, preferably to 1.5 degrees Celsius, compared to pre-industrial levels. However, Today, we talked to Mr. Gebru Jember from the Global Green Growth Institute and a former Least Developed Country (LDC) chair. Jember says even if all African nations implemented their NDCs, without developed nations – responsible for historical emissions - raising their ambitions, the world would not amount to much temperature reduction. But, what role do the developing nations also have?
Beberapa hari lalu, publik Jember dikejutkan dengan kabar dana honor kematian Covid-19 yang diterima oleh Bupati Jember dengan jumlah hampir 80 juta rupiah. Hal ini kemudian memunculkan berbagai spekulasi lainnya. Ingin tahu kelanjutannya? Simak Fordcast episode kali ini, ya!
Maraknya Konflik di Tengah Wabah, Siapa Tanggung Jawab? Oleh. Deny Setyoko Wati, SH Voice Over Talent : Giriyani NarasiPost.Com-Pandemi yang tak kunjung mereda, ternyata juga memberi dampak pada psikososial masyarakat. Hal ini tampak pada maraknya kasus kekerasan dan konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kekerasan dan konflik tersebut menimpa antaranggota masyarakat, antara masyarakat dan tenaga kesehatan (nakes) serta petugas pemakaman. Sebagaimana yang dilansir oleh kompas.com (24/07/2021) aksi kekerasan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sianipar Bulu Silape, Silaen, Sumatera Utara terhadap seorang penderita Covid-19. Warga menganiaya penderita tersebut lantaran tidak berkenan, jika penderita melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Awalnya, warga dan aparat desa meminta kepada penderita tersebut untuk isolasi mandiri di sebuah gubuk di hutan. Penderita pun menuruti keinginan warga dan aparat desa tersebut. Namun, karena merasa tidak betah dan merasa depresi, si penderita akhirnya pulang dan ingin melanjutkan isolasi mandiri di rumah. Warga yang mengetahui hal itu merasa geram kemudian terjadilah aksi penganiayaan tersebut. Aksi serupa juga dilakukan oleh masyarakat dari Desa Jatian, Pakusari, Jember terhadap tim pemakaman jenazah Covid-19. Masyarakat desa tersebut melakukan penganiayaan, pemukulan, pelemparan batu dan berusaha membanting tim relawan serta ingin merebut peti jenazah Covid-19. (Kompas.com,24/07/2021). Demikianlah segelintir peristiwa miris yang terekspos media mewarnai kehidupan di tengah wabah hari ini. Kehidupan di masa pandemi yang semestinya menjadikan antarmasyarakat saling berempati, tolong menolong dan bahu membahu, namun sayangnya belum sepenuhnya tercapai. Hal ini menunjukkan masih minimnya pemahaman masyarakat tentang Covid-19. Ditambah lagi masyarakat mengalami tekanan ekonomi sehingga menyebabkan merebaknya stress, mudah tersulut emosi, sikap egois dan saling curiga muncul di kalangan masyarakat. Alhasil, terjadilah peristiwa-peristiwa naas nan menyesakkan dada sebagaimana yang diberitakan di atas. Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/08/09/maraknya-konflik-di-tengah-wabah-siapa-tanggung-jawab/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Maraknya Konflik di Tengah Wabah, Siapa Tanggung Jawab? Oleh. Deny Setyoko Wati, SH Voice Over Talent : Giriyani NarasiPost.Com-Pandemi yang tak kunjung mereda, ternyata juga memberi dampak pada psikososial masyarakat. Hal ini tampak pada maraknya kasus kekerasan dan konflik yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Kekerasan dan konflik tersebut menimpa antaranggota masyarakat, antara masyarakat dan tenaga kesehatan (nakes) serta petugas pemakaman. Sebagaimana yang dilansir oleh kompas.com (24/07/2021) aksi kekerasan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sianipar Bulu Silape, Silaen, Sumatera Utara terhadap seorang penderita Covid-19. Warga menganiaya penderita tersebut lantaran tidak berkenan, jika penderita melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Awalnya, warga dan aparat desa meminta kepada penderita tersebut untuk isolasi mandiri di sebuah gubuk di hutan. Penderita pun menuruti keinginan warga dan aparat desa tersebut. Namun, karena merasa tidak betah dan merasa depresi, si penderita akhirnya pulang dan ingin melanjutkan isolasi mandiri di rumah. Warga yang mengetahui hal itu merasa geram kemudian terjadilah aksi penganiayaan tersebut. Aksi serupa juga dilakukan oleh masyarakat dari Desa Jatian, Pakusari, Jember terhadap tim pemakaman jenazah Covid-19. Masyarakat desa tersebut melakukan penganiayaan, pemukulan, pelemparan batu dan berusaha membanting tim relawan serta ingin merebut peti jenazah Covid-19. (Kompas.com,24/07/2021). Demikianlah segelintir peristiwa miris yang terekspos media mewarnai kehidupan di tengah wabah hari ini. Kehidupan di masa pandemi yang semestinya menjadikan antarmasyarakat saling berempati, tolong menolong dan bahu membahu, namun sayangnya belum sepenuhnya tercapai. Hal ini menunjukkan masih minimnya pemahaman masyarakat tentang Covid-19. Ditambah lagi masyarakat mengalami tekanan ekonomi sehingga menyebabkan merebaknya stress, mudah tersulut emosi, sikap egois dan saling curiga muncul di kalangan masyarakat. Alhasil, terjadilah peristiwa-peristiwa naas nan menyesakkan dada sebagaimana yang diberitakan di atas. Selain itu, para nakes, pejuang garda terdepan dalam menghadapi pandemi ini pun juga turut menjadi sasaran fitnah dan kekerasan oleh masyarakat. Padahal dari para nakes pun banyak juga yang menjadi korban Covid-19 ini. Mereka bertaruh nyawa menghadapi Covid-19, sementara rakyat yang lain sibuk memfitnah dan tidak menjalankan prokes bahkan masih sibuk berkoar-koar bahwa adanya Covid-19 adalah konspirasi. Menyoal kejadian ini memang tak elok juga jika sepenuhnya menyalahkan masyarakat. Sebab sejatinya ada sosok yang lebih bertanggung jawab atas segala hal yang dilakukan dan menimpa masyarakat, yakni penguasa. Dalam hal ini, tampak terdapat kelalaian dari penguasa untuk mengurusi segala hal yang berkaitan dengan rakyat. Terlebih di masa pandemi, sejak awal rakyat membutuhkan peran penguasa untuk menjelaskan dan memahamkan kepada mereka terkait berbagai hal seputar pandemi. Penguasalah yang memiliki perangkat yang efektif dan wewenang untuk mengedukasi masyarakat. Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/08/09/maraknya-konflik-di-tengah-wabah-siapa-tanggung-jawab/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Sambutan Kepala Sekolah SMKN 6 JEMBER
Here is an interview we did at the last Ubud Writer's Festival in 2019 (remember sitting in rooms, huddled together listening to an author?) What carefree days those were. Honey sat down with an Indonesian Emerging Writer Nurillah Achmad and talked to her about her macabre short story, myths and black magic. We finally got down to editing it. We left the Bahasa Indonesian interview but explain what was being said in between. You will also be able to listen to the sad and poetic story in both Bahasa Indonesia and English. Enjoy!
Pilu, Rakyat Berseteru di Tengah Wabah yang Tak Kunjung Berlalu Oleh: Ghumaisha Gaza (Aktivis Dakwah Sumedang) Voice Over Talent : Yeni M NarasiPost.Com-Tak berlebihan jika kita memandang bahwa penanganan wabah di negeri ini karut-marut. Sejak satu setengah tahun yang lalu, sejak wabah mulai melanda negeri ini pemerintah tampak lamban. Bertambah kalut, ketika rakyat di tengah kesusahan menghadapi wabah malah berseteru. Sungguh hal ini sangat membuat pilu. Salamat Sianipar (45) menjadi korban penganiayaan di desanya pada Kamis 22 Juli 2021. Desa Sianipar Bulu Silape, Kecamatan Silaen, Kabupaten Toba. Penganiayaan berawal ketika ia dinyatakan positif terpapar virus Covid-19 dengan gejala ringan, lalu ia memilih isolasi mandiri di rumah. Namun warga setempat tak setuju dan memaksa ia isolasi di gubuk di tengah hutan yang jauh dari desa. Meskipun sempat menuruti keinginan warga tapi ia kembali ke rumahnya, akhirnya terjadilah penganiayaan kepadanya. Itulah salah satu konflik yang terjadi di tanah Sumatera (kompas.com). Sementara di Ngawi, Jawa Timur, sepasang tenaga kesehatan yang juga positif Covid-19, Aria Kusuma Aji (26) dan istrinya harus dievakuasi ke tempat isolasi milik Pemkab Ngawi. Hal itu terjadi setelah mereka diancam dan diusir dari rumahnya pada Jum'at sore 9 Juli 2021. (detik.com) Semakin miris lagi dengan adanya kejadian yang menimpa tim pemakaman jenazah Covid-19 di Jember pada Sabtu, 17 Juli 2021. Mereka dihadang warga, dipukul, dan dilempari batu. Amarah warga memuncak ketika bersikeras memandikan jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka tak menerima penjelasan tim pemakaman tentang protokol yang seharusnya dilakukan terhadap jenazah yang terpapar virus. (kompas.com) Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/07/31/pilu-rakyat-berseteru-di-tengah-wabah-yang-tak-kunjung-berlalu/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Khutbah Iduladha 1442h yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Muhammad Arifin, M.A. di Aula Putri Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i Jember.
KKR Distrik Jember "MARI PULANG" Hari ke 2, Selasa, 22 Juni 2021 Judul: Keadaan Sebelum Pulang Pembicara: Pdt. David Panjaitan Tips Kesehatan: Menjaga Kesehatan Dari Jam Biologis di Siang Hari Narasumber: dr. Benny Kristanto
KKR Distrik Jember "MARI PULANG" Hari ke 1, Senin, 21 Juni 2021 Judul: Aturan Untuk Pulang Pembicara: Pdt. David Panjaitan Tips Kesehatan: Obedience Narasumber: Yedija, M.Psi
Cerita ini mengisahkan tentang pasangan suami istri yang barusaja pindah karena ada tugas dinas. Mereka berdua tidak tahu bahwa tempat yang di tinggalinya itu ternyata rumah yang dulunya pernah di guna-guna menggunakan tanah kuburan. Banyak hal mengerikan selama mereka berdua tinggal di rumah itu. --- Support this podcast: https://anchor.fm/lentera-malam8/support
Revival GMAHK Distrik Jember Jumat, 4 Juni 2021 | malam ke-6 Judul: Benarkah Dia Akan Mengurapiku Dengan Minyak-Nya? Khotbah: Pdt. Daniel
Reporter VOA Eva Mazrieva berbincang dengan Sri Sulistyani, guru SMA di Jember, yang lewat pelajaran hidup sederhana bagi murid-muridnya tentang “mengajarkan kebaikan lewat kebiasaan”, didaulat untuk berbicara dalam peringatan Hari Guru Internasional yang digelar UNESCO secara virtual di Paris.