POPULARITY
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Andre dan Felicia dari Paroki Roh Kudus Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Yesaya 52: 13 - 53: 12; Mazmur tg 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; Ibrani 4: 14-16; 5: 7-9; Yohanes 18: 1 - 19: 42MENJADI PENOLONG BAGI YANG MENDERITA Renungan kita pada hari Jumat Agung ini bertema: MenjadiPenolong Bagi Yang Menderita. Menurut Injil Yohanes, Bunda Maria berdiri dekatSalib Yesus (Yoh 19:25-27). Tapi sebenarnya ia berada dalam rombongan yangmengikut Yesus dalam perjalanan-Nya ke Kalvari. Ibunda sempat sekali bertemuPutranya sepanjang Via Dolorosa (Jalan Sengsara) itu. Sang ibu menatap Anaknya itu dalam diam,sedih, namun dengan hati yang punuh rahmat. Seorang lelaki yang berziarah ke Yerusalem, Simon dariKirene, dipaksa membantu memanggul salib Yesus. Ia menuruti saja meski itubukan permintaan Yesus. Tentu Yesus amat berterima kasih kepadanya. Simonmewakili banyak orang yang ingin memberikan pertolongan yang sangat dibutuhkanYesus, tetapi mereka takut dengan ganasnya para musuh Yesus. Ada di antara kitayang bersikap menolong secara langsung seperti Simon, dan ada niat menolongnyadiwakili orang lain, atau ada juga yang sekedar menonton secara pasif. Veronika adalah sosok wanita yang menolong Yesus meski iatidak diceritakan dalam Injil mana pun. Cerita tentang dia ada di dalam tulisan-tulisan apokrip, yang tidaktermasuk dalam kitab suci resmi Gereja. Misalnya, kisah Pilatus dari abad ke-2mengisahkan bahwa seorang wanita bernama Veronika (Bernice, dalam bahasaYunani) adalah wanita yang sama dengan yang telah disembuhkan oleh Yesus darisakit pendarahan (Mt 9,20-22). Veronika yang membela Yesus di hadapan Pilatusbahwa Yesus tidak bersalah. Dari abad keempat atau kelima tercatat bahwaVeronika memiliki sepotong kain dengan gambar Wajah Yesus. Ketiga figur yang menolong Yesus dalam via dolorosa itucukup memberikan gambaran bahwa baik laki-laki maupun perempuan pengikutKristus dapat menjadi penolong yang baik. Pertolongan ini digolongkan dalam duajenis. Pertama yaitu pertolongan dalam bentuk tindakan kasih korporal. Tindakanini ialah memikul salib berat yang dipanggul orang yang menderita seperti yangdilakukan oleh Simon dari Kirene. Kita dapat menolong mengangkat semua,sebagian, atau bagian yang kecil beban yang dipikulnya. Kedua yaitu perbuatan rohani yang berupa kehadiran untukmenghibur, memberikan semangat, ikut berbela-rasa, dan memberikan dukunganmoral serta rohani kepada mereka yang sedang menderita. Kata-kata penghiburan,ungkapan simpati, doa-doa, dan ungkapan yang menguatkan jiwa sangat pentinguntuk memperkuat mental dan iman mereka. Keberpihakan dan pembelaan atas orangyang menderita merupakan dukungan moral yang sangat bernilai supaya merekatidak cepat putus asa. Bunda Maria dan Veronika adalah wanita-wanita teladanyang telah melakukan ini kepada Yesus Kristus. Kita dapat melakukan yang samaseperti mereka.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim,kami mohon ampunilah kesalahan-kesalahan kami karena tidak menolong sesama yangsedang susah dan menderita. Salam Maria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa...
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TEPAT PADA WAKTUNYA Mari kita membaca Firman Tuhan dari Daniel 6: 16Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!" Wonder Kids, lihat! Yunus sedang berada di dalam perut ikan. Dia mengambang di antara cairan dan rumput laut di dalam perut ikan. Yunus berdoa. Sebelum menyelesaikan doanya, perut ikan bergemuruh dan sang ikan bersendawamemuntahkan isi perutnya. Tiba-tiba saja… Yunus mendapati dirinya mendarat, tertelungkup di pantai. Lihat! Daniel sedang berada di dalam gua singa. Situasiterlihat genting. Yunus sudah ditelan ikan, dan bisa jadi sebentar lagi giliran Daniel. Sekarang lihat Yusuf! Dia sedang duduk di dalam sumur sempit berdebu di tengah-tengah padang gurun yang panas. Saudara-saudaranya telah membuangnya ke dalam sumur dan meninggalkannya disana. Sama seperti Yunus danDaniel, Yusuf terjebak. Dia kebingungan. Tidak ada jalan keluar. Meskipun jalan Yusuf ke istana harus melewati sumur dan penjara, akhirnya dia berhasil menduduki jabatan tinggi di istana. Wonder Kids, kisah di dalam Firman Tuhan selalu seperti ini.Satu keadaan yang genting susul menyusul. Tepat menjelang pintu penjara ditutup, Kalvari tiba – dan Allah menyelamatkan! Tepat pada waktunya. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, sekarang bayangkan kamu adalah Yunus, Daniel, atau Yusuf. Bagaimana rasanya terjebak di dalam perut ikan? Di dalam gua yang berisi singa-singa lapar? Atau…terjebak di dalam sumur yang dalam dan gelap di Tengah padang gurun yang panas? Sekarang, bayangkan betapa luar biasanya diselamatkan oleh Allah – tepat pada waktunya! Mari kita berdoa Bapa yang mahakuasa, terima kasih karena Engkau selalubersamaku, seperti Engkau menyertai Daniel di dalam gua singa. Ajar aku untuk selalu percaya kepada-Mu meskipun dalam kesulitan. Beri aku keberanian untuk selalu berbuat benar. Dalam nama Tuhan Yesus, aku berdoa, Amin. Wonder Kids, DANIEL TETAP SETIA KEPADA TUHAN, DAN TUHAN MELINDUNGINYA DI DALAM GUA SINGA. Tuhan Yesus memberkati
Saul Kalvari is currently an amateur mixed martial arts fighter, a poker player, a tradesman, and a beauty. Check him out on instagram: @Saulkalvari If you liked the show, help it grow! Leave a review and rate 5 stars on Apple Podcast, and Spotify!
Patrick Paschal Tibanga ninakualika kwa mara nyingine katika kipindi cha Historia ya Kanisa tukijumuika na Askofu Method Kilaini katika mwendelezo wa majibu kutokana na maswali ya Msikilizaji wetu. L'articolo Je, Mto Jordani aliobatizwa Yesu & Mlima Kalvari na Watu huenda kuhiji? proviene da Radio Maria.
Lauren Kalvari June 25th 2024 by
Marilah kita meninggikan Manusia di Bukit Kalvari dengan perkataan dan dengan kehidupan yang suci, Juruselamat datang begitu dekat dengan mereka yang membaktikan diri kepada Allah.
Marilah kita meninggikan Manusia di Bukit Kalvari dengan perkataan dan dengan kehidupan yang suci, Juruselamat datang begitu dekat dengan mereka yang membaktikan diri kepada Allah.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Denny Surijanto, Mandalina Salawah, dan Christania Surijanto dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Maleakhi 3: 1-4; Mazmur tg 24: 7.8.9.10; Ibrani 2: 14-18; Lukas 2: 22-40 MENJADI BAGIAN DARI PERSEMBAHAN KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Menjadi Bagian Dari Persembahan Kristus. Peristiwa persembahan kanak-kanak Yesus di kenisah Allah yang dikisahkan oleh injil Lukas menginspirasikan kita untuk menjadi bagian dari persembahan Kristus. Yesus memperkenalkan dan mengajak kita untuk ambil bagian dalam persembahan diri-Nya, yang pada dasarnya ada dua bentuk. Bentuk persembahan pertama ialah persembahan sebagian pada suatu persembahan pada suatu saat tertentu. Persembahan ini ditandai dengan memasuki rumah ibadat atau bait suci atau gereja. Nubuat Maleaki dalam bacaan pertama menunjukkan Tuhan masuk rumah ibadat dan membawa orang-orang untuk datang mempersembahkan korban mereka. Maria dan Yosef juga melakukan ritual persembahan korban berwujud barang-barang sederhana. Persembahan berupa barang korban merupakan suatu persembahan sebagian, karena berupa barang simbolik dengan ukuran kecil atau seberapa sesuai kemampuan. Simeon mempersembahkan waktu, semangat iman, dan batinnya ketika berjumpa langsung dengan kanak-kanak Yesus. Hana mempersembahkan waktu, pribadinya, doa serta puasa yang ia lakukan tanpa henti di bait suci. Bunda Maria, setelah mendengar ramalan Simeon, mempersembahkan perasaan dan kepasrahannya kepada kehendak Allah yang akan terjadi pada diri Yesus, dirinya dan keluarganya. Kita masing-masing melalukan persembahan mingguan seperti kolekte pada waktu ekaristi, atau bentuk persembahan lain yang bagian per bagian kita lakukan pada suatu saat tertentu, seperti doa, kerja pelayanan, puasa, matiraga dan sebagainya. Bentuk persembahan yang kedua ialah persembahan maha besar, total, dan tuntas. Surat kepada orang-orang Ibrani (Ibr 2, 14-18) dalam bacaan kedua menjelaskan persembahan ini, yaitu Yesus Kristus mempersembahkan diri-Nya untuk menuruti kehendak Bapa dalam menyelamatkan dunia dan umat manusia. Dalam pesta hari ini, kita mengalami keikutsertaan persembahan Yesus ini. Dari setiap bentuk persembahan sebagian, sama seperti Maria, Simeon, dan Hana, kita bersama membuat persembahan sebagian seperti kanak-kanak Yesus dan menyatakan keikutsertaan kita dalam persembahan total dan tuntas Yesus di Kalvari, di atas salib. Gunanya persembahan sebagian kita ialah memperkuat persembahan total kita kepada Tuhan, yaitu beriman dan setia sampai mati dalam Kristus. Sekecil ukuran atau sedetik lamanya pernyataan persembahan yang kita masing-masing ungkapkan ialah dalam keikutsertaan kita kepada Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan maha baik, semoga tiap saat dalam hidup kami adalah kesempatan persembahan diri kami kepada-Mu. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa… --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Adrianus A. Guntur dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 52: 13 - 53: 12; Mazmur tg 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; Ibrani 4: 14-16; 5: 7-9; Yohanes 18: 1-19: 42 MENJADI PENOLONG BAGI YANG MENDERITA Renungan kita pada hari Jumat Agung ini bertema: Menjadi Penolong Bagi Yang Menderita. Menurut Injil Yohanes, Bunda Maria berdiri dekat Salib Yesus (Yoh 19:25-27). Tapi sebenarnya ia berada dalam rombongan yang mengikut Yesus dalam perjalanan-Nya ke Kalvari. Ibunda sempat sekali bertemu Putranya sepanjang Via Dolorosa (Jalan Sengsara) itu. Sang ibu menatap Anaknya itu dalam diam dan sedih, namun hatinya penuh dengan rahmat Allah. Seorang lelaki yang berziarah ke Yerusalem, Simon dari Kirene, dipaksa membantu memanggul salib Yesus. Ia menuruti saja meski itu bukan permintaan Yesus. Tentu Yesus amat berterima kasih kepadanya. Simon mewakili banyak orang yang ingin memberikan pertolongan yang sangat dibutuhkan Yesus, tetapi mereka takut dengan ganasnya para musuh Yesus. Ada di antara kita yang bersikap menolong secara langsung seperti Simon, dan ada niat menolongnya diwakili orang lain, atau ada juga yang sekedar menonton secara pasif. Veronika adalah sosok wanita yang menolong Yesus meski ia tidak diceritakan dalam Injil mana pun. Cerita tentang dia ada di dalam tulisan-tulisan apokrip, yang tidak termasuk dalam kitab suci resmi Gereja. Misalnya, kisah Pilatus dari abad ke-2 mengisahkan bahwa seorang wanita bernama Veronika (Bernice, dalam bahasa Yunani) adalah wanita yang sama dengan yang telah disembuhkan oleh Yesus dari sakit pendarahan (Mt 9,20-22). Veronika yang membela Yesus di hadapan Pilatus bahwa Yesus tidak bersalah. Dari abad keempat atau kelima tercatat bahwa Veronika memiliki sepotong kain dengan gambar Wajah Yesus. Ketiga figur yang menolong Yesus dalam via dolorosa itu cukup memberikan gambaran bahwa pria dan wanita pengikut Kristus dapat menjadi penolong yang baik. Pertolongan ini digolongkan dalam dua jenis. Pertama yaitu pertolongan dalam bentuk tindakan kasih korporal. Tindakan ini ialah memikul salib berat yang dipanggul orang yang menderita seperti yang dilakukan oleh Simon dari Kirene. Kita dapat menolong mengangkat semua, sebagian, atau bagian kecil dari beban-beban yang ada, yang ditanggung orang lain dengan susah payah. Kedua yaitu perbuatan rohani yang berupa kehadiran untuk menghibur, memberikan semangat, ikut berbela-rasa, dan memberikan dukungan moral serta rohani kepada mereka yang menderita. Kata-kata penghiburan, ungkapan simpati, doa-doa, dan ungkapan yang menguatkan jiwa sangat penting untuk memperkuat mental dan imannya. Keberpihakan dan pembelaan atas orang yang menderita merupakan dukungan moral yang sangat bernilai supaya mereka tidak cepat putus asa. Bunda Maria dan Veronika adalah wanita-wanita teladan yang telah melakukan ini kepada Yesus Kristus. Kita dapat melakukan yang sama seperti mereka. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim, kami mohon ampunilah kesalahan-kesalahan kami karena tidak menolong sesama yang sedang susah dan menderita. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Kalvari krushinmel enikkay maricha 1 കാൽവറി... ക്രൂശിന്മേൽ എനിക്കായ് മരിച്ച കർത്തനേ ഇത്രയേറെ എന്നെ സ്നേഹിപ്പാൻ ഞാനെന്തുള്ളു യേശുപരാ 1 Kalvari krushinmel enikkay maricha karthane Ithrayere enne snehippaan Najan-enthullu yeshuparaa ഞാനെന്തുള്ളു ഞാനെന്തുള്ളു ഞാനെന്തുള്ളു-യേശു പരാ... ഇത്രയേറെ എന്നെ സ്നേഹിപ്പാൻ ഞാനെന്തുള്ളു-യേശു പരാ najaanenthulloo njaanenthulloo njaanenthulloo Yeshu paraa ithrayere enne snehippaan najaanenthulloo Yeshu paraa 2 ദുഷ്ടരാം യൂദന്മാർ ഹിംസ ചെയ്തു നിന്നെയെത്രയോ നീ പിടഞ്ഞു വേദനയാലേ-അതും എൻ പേർക്കല്ലോ രക്ഷകാ;- ഞാനെ... 2 dushdaraam yoodanmaar himsacheythu ninneyethrayo nee pidanju vedanayale athum en perkkallo rakshakaa;- 3 നിൻ തിരു...രക്തത്തിൻ തുള്ളികൾ തെറിച്ച ക്രൂശതിൽ അതിലോരോ തുള്ളികൾക്കും ഞാൻ എന്തു നല്കും മറുവിലയായ്;- ഞാനെ... 3 nin thiru-rakthathin thullikal thericha krushathil athiloro thullikalkkum najan enthu nal-kum maruvilayaay;
Apakah berjaga -jaga dan berdoa satu jam penderitaan bagi kita? Apakah kita kemudian merasakan bahwa Tuhan tidak menjawab doa kita?
Kematian Kristus di Kalvari membuat keselamatan menjadi mungkin bagi setiap orang yang pernah hidup atau yang akan hidup.
Kematian Kristus di Kalvari membuat keselamatan menjadi mungkin bagi setiap orang yang pernah hidup atau yang akan hidup.
Salib Kristus adalah pusat dari sejarah keselamatan. "Kekekalan tidak akan pernah bisa memahami kedalaman kasih yang diungkapkan di salib Kalvari. Di sanalah kasih Kristus yang tak terbatas dan keegoisan Iblis yang tak terbatas berdiri berhadapan.
Salib Kristus adalah pusat dari sejarah keselamatan. "Kekekalan tidak akan pernah bisa memahami kedalaman kasih yang diungkapkan di salib Kalvari. Di sanalah kasih Kristus yang tak terbatas dan keegoisan Iblis yang tak terbatas berdiri berhadapan.
Yesus lahir dan Yesus hidup untuk mati. Setiap langkah yang diambil-Nya membawa-Nya lebih dekat kepada korban penebusan-Nya yang besar di kayu salib Kalvari. Yesus tidak mengizinkan siapa pun atau apa pun mengalihkan perhatian-Nya dari misi ini.
Yesus lahir dan Yesus hidup untuk mati. Setiap langkah yang diambil-Nya membawa-Nya lebih dekat kepada korban penebusan-Nya yang besar di kayu salib Kalvari. Yesus tidak mengizinkan siapa pun atau apa pun mengalihkan perhatian-Nya dari misi ini.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Bernadete Lamatokan dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Ibrani 5: 7-9; Mazmur tg 31: 2-3a.3b-4.5-6.15-16.20; Yohanes 19: 25-27. IBU YANG MENGAMPUNI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Ibu Yang Mengampuni. Pada hari ini 15 September Gereja kita memperingati Bunda Maria yang berduka cita. Pengalaman duka Maria sangat berkaitan dengan salib penderitaan Yesus Kristus. Pada waktu menjalani hukuman mati, Yesus sendirian. Para rasul meninggalkan Dia, kecuali ibunda-Nya dan murid yang sangat dikasihi-Nya, Yohanes. Maria, Bunda Yesus dan tiga wanita lainnya berada di dekat salib itu. Di kaki salib itu, Bunda Maria mengalami puncak kedukaan yaitu kematian Putra yang lahir dari rahimnya. Jauh sebelumnya ketika bayi Yesus dipersembahkan di bait suci, Simeon telah meramalkan kalau Maria akan menemui penderitaan yang mengerikan, sebilah pedang yang menembus jiwanya. Selanjutnya ia mengalami penderitaan bersama Yesus hingga saat terakhir di Kalvari. Banyak yang menyebut Maria sebagai seorang martir dalam roh. Tetapi Maria tidak kalah dan menyerah dengan duka dan kehilangan yang dialaminya, karena iman dan harapannya ditopang oleh iman kepada Allah dan kasih kepada Putranya. Sebagai bukti imannya yang begitu kuat, kekuatan pengampunan Bunda Maria sama kualitasnya dengan yang diungkapkan oleh Yesus dari atas salib: Bapa, ampunilah mereka karena mereka tak tahu apa yang mereka perbuat. Dari atas salib juga Yesus memandatkan ibu-Nya untuk mengadopsi semua pengikutnya segala zaman, yang diwakili oleh murid yang dikasihi itu. Maka Maria patuh pada tugas itu untuk menerima semua orang, termasuk yang menghukum mati Yesus, agar mereka juga diampuni, disadarkan dan dibawa kembali kepada kebenaran. Sampai dengan saat ini, Bunda Maria dalam persekutuannya dengan Yesus Kristus masih tetap sedih kalau melihat para murid Yesus jatuh dalam dosa dan berusaha keras untuk melepaskan dirinya dari cengkeraman dosa. Ulah mereka itu jelas mendatangkan derita dan sakit pada tubuh Kristus, yaitu Gereja ternoda. Jika sebagian anggota Gereja berdosa dan berbuat jahat, tentu sangat mempengaruhi anggota-anggota lainnya. Tetapi lebih dari pada bersedih dan berduka, Bunda Maria dari hatinya yang pengampun meminta Yesus Kristus untuk mengampuni dan menobatkan mereka. Bagian dari doa “Salam Maria”, “doakanlah kami yang berdosa ini...” adalah ungkapan paling nyata bagaimana Bunda Maria ikut mengampuni kita. Memikirkan Bunda Maria yang berduka, hendaknya langsung menyadarkan kita untuk tidak terus-menerus membuatnya larut dalam duka karena dosa-dosa kita, sama dengan kita yang tidak ingin terus-menerus membuat ibu kita di rumah bersedih karena kenakalan dan kesembarangan kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah kami untuk senantiasa mempunyai devosi yang benar dan bertahan kepada Bunda Maria, bunda kami juga yang selalu mengampuni. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Lestiana Gamun dan Maria Elisabeth C. Pranda dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Bilangan 21: 4-9; Mazmur tg 78: 1-2.34-35.36-37.38.R-7b; Filipi 2: 6-11; Yohanes 3: 13-17 PEMBAHARUAN OLEH SALIB KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pembaharuan Oleh Salib Kristus. Pada hari ini seluruh Gereja merayakan pesta Salib Suci. Pesta ini mulai dirayakan di Roma sekitar akhir abad ke-7, yang tujuannya ialah mengenang penemuan sebagian salib Yesus yang disimpan di Yerusalem yang ada di tangan orang-orang Persia. Emperor Heraklius menemukan bagian salib itu dan membawanya ke Yerusalem pada tanggal 3 Mei 629. Apakah artinya pembaharuan oleh salib Kristus? Tuhan Yesus datang untuk menyatukan bumi dan surga lalu menaikkan mereka yang ada di bumi kepada kemuliaan di surga. Ia menjelaskan ini kepada Nikodemus, salah seorang rabi orang Yahudi, bahwa Ia adalah “Putera Manusia” diutus Bapa untuk memulihkan hubungan manusia dengan Tuhan yang telah rusak. Ia itu Mesias perjanjian lama yang datang dari surga untuk membangun sebuah kerajaan di bumi. Berbeda dengan padangan Yahudi, Yesus justru berbicara tentang Putera Manusia harus ditinggikan. Maksudnya apa? Ia kaitkan dengan Musa yang menaikkan ular tembaga di padang gurun supaya menyembuhkan mereka yang digigit ular berbisa. Umat Israel dihukum karena melawan Tuhan. Musa menaikkan ular tembaga pada sebuah tiang yang menyerupai tiang salib, yang dari sana orang-orang mesti kembali menaruh imannya hanya kepada Tuhan. Yesus menunjukkan kepada kita, bahwa melalui hukuman mati dengan bergantung di salib di Kalvari, Ia sungguh menyelamatkan kita. Tapi yang dibuat oleh Yesus jauh lebih kuat hasilnya, karena yang dilakukan oleh Musa hanya mendatangkan hasil sementara, yaitu kesembuhan orang-orang dari gigitan ular. Yang dibuat oleh Yesus ialah kematian-Nya di salib sungguh menghasilkan kemenangan sejati atas dosa, setan dan kematian. Dengan wafat-Nya di salib, Yesus menghapus utang dosa kita, membebaskan kita dari kesalahan dan hukuman. Kita mendapatkan hidup baru, kehidupan yang berkelimpahan di dalam Roh Kudus sampai selamanya. Pembaharuan itu berarti bahwa wafat-Nya di salib Yesus menunjukkan dan mengajarkan suatu tindakan kasih, yaitu pemberian diri-Nya secara total. Ia lakukan itu sebagai persembahan kasih-Nya kepada Bapa dan untuk penebusan dan keselamatan kita dari dosa. Pembaharuan ini juga menjelaskan tentang kebangkitan badan yang mulia untuk menikmati hidup abadi dan duduk di sisi kanan Bapa untuk memerintah sampai selama-lamanya. Kini Ia di surga untuk mengatur dan membimbing hidup kita selanjutnya di sini di dunia ini. Kita hidup saat ini dan di sini sungguh diberkati oleh kemenangan salib Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga hidup kami sebagai pribadi dan jemaat senantiasa diterangi dan dikuatkan oleh misteri salib suci-Mu yang merupakan kemenangan yang mulia bagi kami. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Hati yang hancur dan tidak sombong, ditundukkan oleh pertobatan yang tulus, akan menghargai sesuatu dari kasih Tuhan, dan harga dari Kalvari; seperti seorang anak yang mengaku kepada ayahnya yang penuh kasih.
Hati yang hancur dan tidak sombong, ditundukkan oleh pertobatan yang tulus, akan menghargai sesuatu dari kasih Tuhan, dan harga dari Kalvari; seperti seorang anak yang mengaku kepada ayahnya yang penuh kasih.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh miRNA Rumiah Sunarsih dan renungan dibawakan oleh Dionisius Agung Taryono dari Sekolah Saint Peter di Paroki Kelapa Gading, Keuskupan Agung Jakarta. Yesaya 52: 13 - 53: 12; Mazmur tg 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; Ibrani 4: 14-16; 5: 7-9; Yohanes 18: 1 - 19: 42 MENJADI PENOLONG BAGI YANG MENDERITA Renungan kita pada hari Jumat Agung ini bertema: Menjadi Penolong Bagi Yang Menderita. Menurut Injil Yohanes, Bunda Maria berdiri dekat Salib Yesus (Yoh 19:25-27). Tapi sebenarnya ia berada dalam rombongan yang mengikut Yesus dalam perjalanan-Nya ke Kalvari. Ibunda sempat sekali bertemu Putranya sepanjang Via Dolorosa (Jalan Sengsara) itu. Sang ibu menatap Anaknya itu dalam diam dan sedih, namun hatinya penuh dengan rahmat Allah. Seorang lelaki yang berziarah ke Yerusalem, Simon dari Kirene, dipaksa membantu memanggul salib Yesus. Ia menuruti saja meski itu bukan permintaan Yesus. Tentu Yesus amat berterima kasih kepadanya. Simon mewakili banyak orang yang ingin memberikan pertolongan yang sangat dibutuhkan Yesus, tetapi mereka takut dengan ganasnya para musuh Yesus. Ada di antara kita yang bersikap menolong secara langsung seperti Simon, dan ada niat menolongnya diwakili orang lain, atau ada juga yang sekedar menonton secara pasif. Veronika adalah sosok wanita yang menolong Yesus meski ia tidak diceritakan dalam Injil mana pun. Cerita tentang dia ada di dalam tulisan-tulisan apokrip, yang tidak termasuk dalam kitab suci resmi Gereja. Misalnya, kisah Pilatus dari abad ke-2 mengisahkan bahwa seorang wanita bernama Veronika (Bernice, dalam bahasa Yunani) adalah wanita yang sama dengan yang telah disembuhkan oleh Yesus dari sakit pendarahan (Mt 9,20-22). Veronika yang membela Yesus di hadapan Pilatus bahwa Yesus tidak bersalah. Dari abad keempat atau kelima tercatat bahwa Veronika memiliki sepotong kain dengan gambar Wajah Yesus. Ketiga figur yang menolong Yesus dalam via dolorosa itu cukup memberikan gambaran bahwa pria dan wanita pengikut Kristus dapat menjadi penolong yang baik. Pertolongan ini digolongkan dalam dua jenis. Pertama yaitu pertolongan dalam bentuk tindakan kasih korporal. Tindakan ini ialah memikul salib berat yang dipanggul orang yang menderita seperti yang dilakukan oleh Simon dari Kirene. Kita dapat menolong mengangkat semua, sebagian, atau bagian kecil dari beban-beban yang ada, yang ditanggung orang lain dengan susah payah. Kedua yaitu perbuatan rohani yang berupa kehadiran untuk menghibur, memberikan semangat, ikut berbela-rasa, dan memberikan dukungan moral serta rohani kepada mereka yang menderita. Perbuatan rohani ini sangat penting untuk memperkuat mental dan imannya. Keberpihakan dan pembelaan atas orang yang menderita merupakan dukungan moral yang sangat bernilai supaya mereka tidak cepat putus asa. Bunda Maria dan Veronika adalah wanita-wanita teladan yang telah melakukan ini kepada Yesus Kristus. Kita dapat melakukan yang sama seperti mereka. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim, kami mohon ampunilah kesalahan-kesalahan kami karena tidak menolong sesama yang sedang susah dan menderita. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
#SubmarineDayIndia #SubmarineDay #INSKalvari #Kalvari 54 साल पहले #नौसेना को मिली थी पहली #पनडुब्बी #कलवरी, #1971 की जंग में #पाक को दिखाई थी #ताकत https://youtu.be/UIlqqXsNnxg
Why does everybody have a foundation? How do feel about de Klerk, no really? And what have we forgotten about this week?
Contextualising the Eskom crisis. Where would you go if you were Athol Williams? And do you remember Oscar Pistorius?
Rat Poison vs Dog - not good. First date happens - how long before you know "Let's move on" Turn out the Pope is a nice guy.
70% chance you didn't vote. Why all this reluctance to vote? And more feedback on Gerald.
Have to deal with the Steenhuizen smirk. How is a smirk more topical than murder? And can you discuss Covid-19 deaths in the same sentence as murder?
Can Alec Baldwin come back from this shooting tragedy? Why do those racists think they were right? And where are the Whites heading towards?
No water - what do you do? What's Damon's blood test results? Who you voting for? And Zweli Mkhize couldn't fake a ferible
Gerald finally went to the doctor Eventually watched My Octopus Teacher And some Steve Bannon developments
Did you see John Steenhuizen walking down the middle of a highway? Did you see Jacob Zuma at the casino? And Elton John is still rocking.
What must Damon not tell his GP? - there's only 15 minutes. Damon eventually watched the latest Dave Chappelle special And the T20 World Cup starts today.
A receptionist is a very important, responsible position Hostage drama in Irene And Zuma eventually speaks
Why will this podcast become shorter? Twitter will miss Natasha Mazzone Does the DA have a social media policy? And how many transgender staff could Netflix possibly have?
Why is Helen still going on about the posters? Some feedback on Gerald, it hasn't ended yet And please concentrate, I don't weigh 140kg.
John can't let go of the posters Goodbye to Moegeng Moegeng Is the media unfair on the DA?
Was there a colonoscopy? What bit of disinformation has got Damon really angry? And Naomi turns 91 today.
A bit of analysis on the Mac G - DJ Fresh interview Helen Zille just keeps on giving And what's Damon's Twitter neurosis?
Why did Damon miss yesterday's episode? What's wrong with Damon's stool? And Damon eventually finished Squid Game and the DJ Fresh interview on Mac G.
So, did you download Telegram or Signal? Will Whatsapp go the way of the Blackberry? And who else is going off to Space?
"Rooi Gevaar" rhetoric without saying "rooi gevaar" is still "Rooi Gevaar" rhetoric. Are you not understanding the vaccine on purpose, or are you really stupid? And why are you watering your grass?
What does Damon weigh now? How does Damon channel his emotions from his latest weigh-in? And what are Mosques in Cape Town going to do now?
Rob Hersov ....... did you receive the video? Credibility? - What's that? And Greta Thunberg is still at it.
Comparing the mask to living under Hitler? So what was the unknown projectile fired from North Korea? And R Kelly is eventually found guilty.
Some Heritage Day after-play Manifestos coming from all directions Zuma has no party And do you like the "I got the job" tweets?
Did you watch the 9/11 Commemorations? What does Ramaphosa's speech mean for you? Do you sympathise with ABBA?
Damon is fixated on the ageing process. What's Damon's new theory on Jacob Zuma? And is anyone working at Luthuli House?
Damon talks about his dog, but it doesn't go on for too long. Will Carl Niehaus ever lose his love for Jay Z? And how's the Kalvari's new Lockdown?
Pemandangan Kalvari menyentuh emosi terdalam. Kristus begitu baik,tak bersalah,harus menderita kematian sangat menyakitkan, menanggung beban dosa dunia. Pikiran tak bisa mengerti panjangnya, luasnya, tingginya, dalamnya kasih yang ajaib, yang tak t
Pemandangan Kalvari menyentuh emosi terdalam. Kristus begitu baik,tak bersalah,harus menderita kematian sangat menyakitkan, menanggung beban dosa dunia. Pikiran tak bisa mengerti panjangnya, luasnya, tingginya, dalamnya kasih yang ajaib, yang tak t
Shoulder pads, Rubik's cubes, luminous clothes, angsty movies... and of course loads of factoids. Paulo and Dori don't know everything about the 80s - but they know enough to make them sound like experts. Give us a follow on https://web.facebook.com/That80sShowSA This podcast originally plays as a radio show with music - here are the songs we spoke about and played: Rockwell - Obscene Phone Caller Nu Shooz - Lost Your Number Phil Collins - Don't Lose My Number Curiosity Killed the Cat - Name and Number Bright Blue - Window on the World Wham! - Battlestations
Ringkasan singkat dari perjanjian-perjanjian awal yang memaparkan manifestasi kebenaran zaman ini dari perjanjian yang sesungguhnya, yang disahkan oleh darah Kristus di Kalvari, yang kita, sebagai orang Kristen, masuk ke dalamnya bersama Tuhan kita
Ringkasan singkat dari perjanjian-perjanjian awal yang memaparkan manifestasi kebenaran zaman ini dari perjanjian yang sesungguhnya, yang disahkan oleh darah Kristus di Kalvari, yang kita, sebagai orang Kristen, masuk ke dalamnya bersama Tuhan kita
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. (Roma 8: 26-27) Tiada keperluan yang lebih terdesak pada waktu ini selain daripada mencari bimbingan Tuhan untuk mengemudi perjalanan kita di hadapan. Kita tidak pernah melalui perjalanan ini sebelum ini. Kita perlu tahu bagaimana menempatkan diri kita bagi diri kita, dan untuk generasi kita dan generasi seterusnya. “Sejarah mengajar akan keperluan untuk kita bersyafaat ke hadapan tren global, mempersembahkan harapan dan sesuatu yang kukuh kepada mereka yang berada di dalam angin perubahan ini. Sekiranya kita tidak berdoa, sebaliknya fokus kepada apa yang kita boleh lihat secara semulajadi, atau sekiranya kita hidup dalam kemuliaan masa lalu dan tidak dapat melibatkan diri dalam masa kini, kita tidak akan menjadi pengaruh dengan pandangan Allah; sekiranya kita tidak dapat berhubung kepada permintaan kontemporari dari suatu kedudukan doa dengan sudut pandangan sedunia, sejarah akan mengajar generasi seterusnya bahawa kita telah gagal dalam misi kita untuk memimpin. Semasa zaman Yesus terdapat orang-orang gila yang dirasuki oleh roh-roh jahat, pemerintah kejam yang menjadikan mereka mangsa dan memperhambakan mereka. Respon TUHAN datang dengan kuasa – bukan daripada baying-bayang, dan pasti bukan daripada pagar keagaaman yang selamat. Dia memanggil untuk membuat perhitungan kepada individu dan sistem yang mengancam untuk memusnahkan dan pada akhirnya memberikan hidupNya untuk merantai Syaitan yang selalunya adalah dalang kepada semua kekerasan, keganasan, penindasan, perhambaan, dan falsafah keagamaan yang terputarbelit. Kita telah mewarisi keadaan dunia masa kini dengan seruannya untuk orang-orang pemberi pengaruh, Daripada Salib di Kalvari dan sehingga seterusnya, kita kehilangan sesuatu. Dan sekiranya kita kehilangan, kehilangan itu adalah dalam perkara doa yang sejati, kehilangan itu adalah kita tidak mengutamakan Roh doa dan oleh itu tidak dapat menterjemah kejadian masa kini – bahawa kita tidak dapat melihat dengan cukup jelas bagi diri kita untuk memberikan pengaruh kepimpinan dan penebusan kepada orang lain. Terdapat banyak yang boleh kita lakukan, yang boleh kita tawarkan kepada dunia, tetapi sumbangan terbesar adalah kita mengenal Tuhan, dan dalam doa mendengar suaraNya dan sanggup dengan hikmat untuk menyesuaikan perjalanan rutin dan disiplin untuk mencapai garis akhir – memimpin!” (Diambil daripada “Global Influence”, Shirley Weaver Ministries Daily Devotional) Takdir orang-orang kudus, dan dunia bergantung kepada bagaimana kita memberi respon kepada perubahan. Pengakhiran kita teguh di dalam Kristus. Tetapi hasil perjalanan kita di bumi ini ditentukan oleh ketaatan dan pilihan kita. Berdoa. Pilihlah dengan baik, berjalan dengan benar. Fokus Doa Hari ini, mintalah kepada Tuhan untuk menyatakan kepada kamu perubahan yang kamu perlukan untuk membentuk hidup kamu, gaya hidup dan sikap kamu. Berdoalah kepda Tuhan untuk memampukan kamu mengikuti apa yang Dia nyatakan kepada kamu.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Purwi Pujiastuti (Gereja Santa Monika, paroki BSD, Keuskupan Agung Jakarta) dan renungan dibawakan oleh Rini (Gereja Santo Ambrosius, paroki Vila Melati Mas, Keuskupan Agung Jakarta). Maleakhi 3: 1-4; Mazmur tg 24: 7.8.9.10; Ibrani 2: 14-18; Lukas 2: 22-40. MENJADI BAGIAN DARI PERSEMBAHAN KRISTUS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Menjadi Bagian Dari Persembahan Kristus. Peristiwa persembahan kanak-kanak Yesus di kenisah Allah yang dikisahkan oleh injil Lukas menginspirasikan kita untuk menjadi bagian dari persembahan Kristus. Yesus memperkenalkan dan mengajak kita untuk ambil bagian dalam persembahan diri-Nya, yang pada dasarnya ada dua bentuk. Bentuk persembahan pertama ialah persembahan sebagian pada suatu persembahan pada suatu saat tertentu. Persembahan ini ditandai dengan memasuki rumah ibadat atau bait suci atau gereja. Nubuat Maleaki dalam bacaan pertama menunjukkan Tuhan masuk rumah ibadat dan membawa orang-orang untuk datang mempersembahkan korban mereka. Maria dan Yosef juga melakukan ritual persembahan korban berwujud barang-barang sederhana. Persembahan berupa barang korban merupakan suatu persembahan sebagian, karena berupa barang simbolik dengan ukuran kecil atau seberapa sesuai kemampuan. Simeon mempersembahkan waktu, semangat iman, dan batinnya ketika berjumpa langsung dengan kanak-kanak Yesus. Hana mempersembahkan waktu, pribadinya, doa serta puasa yang ia lakukan tanpa henti di bait suci. Bunda Maria, setelah mendengar ramalan Simeon, mempersembahkan perasaan dan kepasrahannya kepada kehendak Allah yang akan terjadi pada diri Yesus, dirinya dan keluarganya. Kita masing-masing melalukan persembahan mingguan seperti kolekte pada waktu ekaristi, atau bentuk persembahan lain yang bagian per bagian kita lakukan pada suatu saat tertentu, seperti doa, kerja pelayanan, puasa, matiraga dan sebagainya. Bentuk persembahan yang kedua ialah persembahan maha besar, total, dan tuntas. Surat kepada orang-orang Ibrani (Ibr 2, 14-18) dalam bacaan kedua menjelaskan persembahan ini, yaitu Yesus Kristus mempersembahkan diri-Nya untuk menuruti kehendak Bapa dalam menyelamatkan dunia dan umat manusia. Dalam pesta hari ini, kita mengalami keikutsertaan persembahan Yesus ini. Dari setiap bentuk persembahan sebagian, sama seperti Maria, Simeon, dan Hana, kita bersama membuat persembahan sebagian seperti kanak-kanak Yesus dan menyatakan keikutsertaan kita dalam persembahan total dan tuntas Yesus di Kalvari, di atas salib. Gunanya persembahan sebagian kita ialah memperkuat persembahan total kita kepada Tuhan, yaitu beriman dan setia sampai mati dalam Kristus. Sekecil ukuran atau sedetik lamanya pernyataan persembahan yang kita masing-masing ungkapkan ialah dalam keikutsertaan kita kepada Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan maha baik, semoga tiap saat dalam hidup kami adalah kesempatan persembahan diri kami kepada-Mu. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Firman Tuhan minggu ini disampaikan oleh Pdt. Sutopo Singgih, M.Ds. dengan tema "Natal di Kalvari"
Salib yang Agung Salib yang Agung, di mana kasih ditinggikan. Tuhan yang berkuasa akan kehidupan, rela mati. Salib yang Agung, tahta yang penuh anugerah. Dia yang tidak berdosa, mau menggantikan saya. O, Kristus yang Suci. Kasih menahan Dia di sana… Pengorbanan-Nya di Kalvari telah menjadikan salib yang agung menjadi pohon kehidupan bagiku. Kiranya kasih Tuhan yang ajaib dan agung, yang membawa-Nya untuk disalibkan, dan mati menggantikan kita yang berdosa supaya kita yang percaya kepada-Nya beroleh hidup, boleh memberikan kedamaian dan mendorong kita makin mencintai Kristus. Mari kita menikmati setiap lirik yang penuh makna dari pujian ini.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan oleh Kristiana Setyarini (Muntilan, JaTeng) dan renungan oleh Bruder Aleks Wiyono, SDB (Jakarta) IBU YANG MENGAMPUNI Tema renungan kita pada hari ini ialah: Ibu Yang Mengampuni. Pada hari ini 15 September Gereja kita memperingati Bunda Maria yang berduka cita. Pengalaman duka Maria sangat berkaitan dengan salib penderitaan Yesus Kristus. Pada waktu menjalani hukuman mati, Yesus sendirian. Para rasul meninggalkan Dia, kecuali ibunda-Nya dan murid yang sangat dikasihi-Nya, Yohanes. Maria, Bunda Yesus dan tiga wanita lainnya berada di dekat salib itu. Di kaki salib itu, Maria mengalami puncak kedukaan yaitu kematian Putra yang lahir darinya. Jauh sebelumnya ketika bayi Yesus dipersembahkan di bait suci, Simeon telah meramalkan kalau Maria akan menemui penderitaan yang mengerikan, sebilah pedang yang menembus jiwanya. Selanjutnya mengalami penderitaan bersama Yesus hingga akhirnya di Kalvari. Banyak yang menyebut Maria sebagai seorang martir dalam roh. Tetapi Maria tidak kalah dan menyerah dengan duka dan kehilangan yang dialaminya, karena iman dan harapannya ditopang oleh iman kepada Allah dan kasih kepada Putranya. Sebagai bukti imannya yang begitu kuat, kekuatan pengampunan Bunda Maria sama kualitasnya dengan yang diungkapkan oleh Yesus dari atas salib: Bapa, ampunilah mereka karena mereka tak tahu apa yang mereka perbuat. Dari atas salib juga Yesus memandatkan ibu-Nya untuk mengadopsi semua pengikutnya segala zaman, yang diwakili oleh murid yang dikasihi itu. Maka Maria patuh pada tugas itu untuk menerima semua orang, termasuk yang menghukum mati Yesus, agar mereka juga diampuni, disadarkan dan dibawa kembali kepada kebenaran. Sampai dengan saat ini, Bunda Maria dalam persekutuannya dengan Yesus Kristus masih tetap sedih kalau melihat para murid Yesus jatuh dalam dosa dan berusaha keras untuk melepaskan dirinya dari cengkeraman dosa. Ulah mereka itu jelas mendatangkan derita dan sakit pada tubuh Kristus, yaitu Gereja ternoda. Jika sebagian anggota Gereja berdosa dan berbuat jahat, tentu sangat mempengaruhi anggota-anggota lainnya. Tetapi lebih dari pada bersedih dan berduka, Bunda Maria dari hatinya yang pengampun meminta Yesus Kristus untuk mengampuni dan menobatkan mereka. Bagian dari doa “Salam Maria”, “doakanlah kami yang berdosa ini...” adalah ungkapan paling nyata bagaimana Bunda Maria ikut mengampuni kita. Memikirkan Bunda Maria yang berduka, hendaknya langsung menyadarkan kita untuk tidak terus-menerus membuatnya larut dalam duka karena dosa-dosa kita, sama dengan kita yang tidak ingin terus-menerus membuat ibu kita di rumah bersedih karena kenakalan dan kesembarangan kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah kami untuk senantiasa mempunyai devosi yang benar dan bertahan kepada Bunda Maria, bunda kami juga yang selalu mengampuni. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan oleh frater Al-Varet, SDB dan renungan oleh Albert Pohan (Gereja St. Aloysius Gonzaga, Jakarta) MENJADI PENOLONG BAGI YANG MENDERITA Renungan kita pada hari Jumat Agung ini bertema: Menjadi Penolong Bagi Yang Menderita. Menurut Injil Yohanes, Bunda Maria berdiri dekat Salib Yesus (Yoh 19:25-27). Tapi sebenarnya ia berada dalam rombongan yang mengikut Yesus dalam perjalanan-Nya ke Kalvari. Ibunda sempat sekali bertemu Putranya sepanjang Via Dolorosa (Jalan Sengsara) itu. Sang ibu menatap Anaknya itu dalam diam dan sedih, namun hatinya penuh dengan rahmat Allah. Seorang lelaki yang berziarah ke Yerusalem, Simon dari Kirene, dipaksa membantu memanggul salib Yesus. Ia menuruti saja meski itu bukan permintaan Yesus. Tentu Yesus amat berterima kasih kepadanya. Simon mewakili banyak orang yang ingin memberikan pertolongan yang sangat dibutuhkan Yesus, tetapi mereka takut dengan ganasnya para musuh Yesus. Ada di antara kita yang bersikap menolong secara langsung seperti Simon, dan ada niat menolongnya diwakili orang lain, atau ada juga yang sekedar menonton secara pasif. Veronika adalah sosok wanita yang menolong Yesus meski ia tidak diceritakan dalam Injil mana pun. Cerita tentang dia ada di dalam tulisan-tulisan apokrip, yang tidak termasuk dalam kitab suci resmi Gereja. Misalnya, kisah Pilatus dari abad ke-2 mengisahkan bahwa seorang wanita bernama Veronika (Bernice, dalam bahasa Yunani) adalah wanita yang sama dengan yang telah disembuhkan oleh Yesus dari sakit pendarahan (Mt 9,20-22). Veronika yang membela Yesus di hadapan Pilatus bahwa Yesus tidak bersalah. Dari abad keempat atau kelima tercatat bahwa Veronika memiliki sepotong kain dengan gambar Wajah Yesus. Ketiga figur yang menolong Yesus dalam via dolorosa itu cukup memberikan gambaran bahwa pria dan wanita pengikut Kristus dapat menjadi penolong yang baik. Pertolongan ini digolongkan dalam dua jenis. Pertama yaitu pertolongan dalam bentuk tindakan kasih korporal. Tindakan ini ialah memikul salib berat yang dipanggul orang yang menderita seperti yang dilakukan oleh Simon dari Kirene. Kita dapat menolong mengangkat semua, sebagian, atau bagian kecil dari beban-beban yang ada, yang ditanggung orang lain dengan susah payah. Kedua yaitu perbuatan rohani yang berupa kehadiran untuk menghibur, memberikan semangat, ikut berbela-rasa, dan memberikan dukungan moral serta rohani kepada mereka yang menderita. Kata-kata penghiburan, ungkapan simpati, doa-doa, dan ungkapan yang menguatkan jiwa sangat penting untuk memperkuat mental dan imannya. Keberpihakan dan pembelaan atas orang yang menderita merupakan dukungan moral yang sangat bernilai supaya mereka tidak cepat putus asa. Bunda Maria dan Veronika adalah wanita-wanita teladan yang telah melakukan ini kepada Yesus Kristus. Kita dapat melakukan yang sama seperti mereka. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim, kami mohon ampunilah kesalahan-kesalahan kami karena tidak menolong sesama yang sedang susah dan menderita. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message