Incan sun god
POPULARITY
Categories
"Tenemos más en COMÚN que un HOMBRE" ¡C#azzu habla de su ENCUENTRO con #Belinda! ¡#MaitePerroni HARTA de que usen su físico para CRITICARLA! ¡#NataliaJiménez OPINA sobre caso de Nodal y 'PERMISO' a Cazzu para que viaje con Inti! Esto y más en el programa completo #DePrimeraMano.See omnystudio.com/listener for privacy information.
From the mist of Lake Titicaca, eight children of Inti and Mama Quilla stepped onto the high plains, their feet brushing the grass and waking the land itself. As their journey continued, the mountains claimed some of them, caves swallowed others, until only one final pair held the golden rods. By then, they had taught the first clans who had accompanied them to weave, shape clay, carve terraces into the mountainside and coax life from reed and soil. These clans were the Ayar: Children of the Sun by Fabio Lopiano and Mandela Fernandez-Grandon from Osprey Games with art by Ian O'Toole.Read the full review here: https://tabletopgamesblog.com/2025/11/22/ayar-children-of-the-sun-saturday-review/Useful LinksAyar: Children of the Sun: https://www.ospreypublishing.com/uk/ayar-children-of-the-sun-9781472860071/Rulebook: https://www.ospreypublishing.com/media/fcyh2h5j/ayar-rulebook.pdfOsprey Games: https://www.ospreypublishing.com/uk/BGG listing: https://boardgamegeek.com/boardgame/429438/ayar-children-of-the-sunUK Games Expo 2025 review: https://tabletopgamesblog.com/2025/06/07/uk-games-expo-2025-saturday-review/The Druids of Edora review: https://tabletopgamesblog.com/2025/11/15/the-druids-of-edora-saturday-review/MusicIntro Music: Bomber (Sting) by Riot (https://www.youtube.com/audiolibrary/)Music: Beauty Of The Earth 3 - Grasslands, produced by Sascha EndeLink: https://ende.app/en/song/12842-beauty-of-the-earth-3-grasslandsMusic: Binaural Sleep Vol. 5, produced by Sascha EndeLink: https://ende.app/en/song/13200-binaural-sleep-vol-5SupportIf you want to support this podcast financially, please check out the links below:Ko-Fi: https://ko-fi.com/TabletopGamesBlogPatreon: https://www.patreon.com/tabletopgamesblogWebsite: https://tabletopgamesblog.com/support/
¿Y si tu vida estuviera siendo programada por fuerzas invisibles? En esta entrevista, Nahuan Inti Waka explica qué son los egrégoros y los campos colectivos: energías creadas por la mente de la masa que pueden controlar tus pensamientos, emociones y decisiones. Desde la visión cuántica y chamánica, veremos cómo estos egrégoros se relacionan con la idea de una Gran Simulación de la realidad y, sobre todo, qué puedes hacer para recuperar tu soberanía interior. Nahuan Inti Waka Conferencista. Experto en Bhakti Yoga (yoga de la devoción) y Chamanismo Solar. Facilitador en diferentes técnicas de meditación con un centro de enseñanza propio. Más información en: https://www.mindaliatelevision.com PARTICIPA CON TUS COMENTARIOS EN ESTE VÍDEO. ------------ INFORMACIÓN SOBRE MINDALIA ---------- Mindalia.com es una ONG internacional, sin ánimo de lucro, que difunde universalmente contenidos sobre espiritualidad y bienestar para la mejora de la consciencia del mundo. Apóyanos con tu donación en: https://www.mindalia.com/donar/ - Suscríbete, comenta positivamente y comparte nuestros vídeos para difundir este conocimiento a miles de personas. Nuestro sitio web: https://www.mindalia.com SÍGUENOS TAMBIÉN EN NUESTRAS PLATAFORMAS https://www.mindalia.com/plataformas/ *Mindalia.com no se hace responsable de las opiniones vertidas en este vídeo, ni necesariamente participa de ellas. #Egregor #Control #Poder
¡#ChristianNodal y su familia NO fueron EXONERADOS! Aclara la #FGR. Por otro lado, #Cazzu habla del tema de la CUSTODIA de su hija #Inti llegando a #México y #AliciaVillarreal llegará hasta las últimas CONSECUENCIAS contra #CruzMartínez. ¡No te pierdas de estas y más NOTICIAS del ESPECTÁCULO con los #PájarosEnElAlambre este 20/11/2025!See omnystudio.com/listener for privacy information.
ÚLTIMA HORA: ¿#ChristianNodal PERDIÓ la custodia de su hija, #INTI? ¡#Cazzu habla del tema llegando a #México! ¿Qué OPINAS de su reacción?See omnystudio.com/listener for privacy information.
¿Y si tu vida estuviera siendo programada por fuerzas invisibles? En esta entrevista, Nahuan Inti Waka explica qué son los egrégoros y los campos colectivos: energías creadas por la mente de la masa que pueden controlar tus pensamientos, emociones y decisiones. Desde la visión cuántica y chamánica, veremos cómo estos egrégoros se relacionan con la idea de una Gran Simulación de la realidad y, sobre todo, qué puedes hacer para recuperar tu soberanía interior. Nahuan Inti Waka Conferencista. Experto en Bhakti Yoga (yoga de la devoción) y Chamanismo Solar. Facilitador en diferentes técnicas de meditación con un centro de enseñanza propio. Más información en: https://www.mindaliatelevision.com PARTICIPA CON TUS COMENTARIOS EN ESTE VÍDEO. ------------ INFORMACIÓN SOBRE MINDALIA ---------- Mindalia.com es una ONG internacional, sin ánimo de lucro, que difunde universalmente contenidos sobre espiritualidad y bienestar para la mejora de la consciencia del mundo. Apóyanos con tu donación en: https://www.mindalia.com/donar/ - Suscríbete, comenta positivamente y comparte nuestros vídeos para difundir este conocimiento a miles de personas. Nuestro sitio web: https://www.mindalia.com SÍGUENOS TAMBIÉN EN NUESTRAS PLATAFORMAS https://www.mindalia.com/plataformas/ *Mindalia.com no se hace responsable de las opiniones vertidas en este vídeo, ni necesariamente participa de ellas. #Egregor #Control #Poder
Podcast ini adalah NotebookLM generated AI, memberikan panduan komprehensif mengenai konsep Istiqomah dalam mendukung bakat anak dalam koridor syariah, menekankan bahwa setiap anak diciptakan unik dengan fitrah dan potensi bawaan yang berbeda. Teks ini mendefinisikan bakat sebagai pemberian tanpa balas (mauhibah) dari Allah, yang fungsinya adalah untuk menjalankan peran kekhalifahan di bumi dan menciptakan kerjasama antar manusia. Selanjutnya, sumber ini menguraikan dengan detail nasehat dari Ibnul Qayyim yang sangat mendukung pendekatan pendidikan berbasis kekuatan (strength-based education), mengingatkan agar orang tua tidak memaksa anak ke bidang yang bukan merupakan kesiapan alaminya. Terdapat juga panduan praktis sembilan langkah bagi orang tua untuk menggali bakat anak, mulai dari membangun pola pikir yang tepat, mengenali indikator bakat seperti kecepatan menguasai dan keuletan, hingga langkah observasi mendalam (pendekatan 3W) dan penggunaan indikator psikologi modern. Inti pesannya adalah menemukan bakat anak, mengarahkannya ke jalan yang halal dan bermanfaat, serta memastikan fondasi agama tetap menjadi prioritas utama.
Dalam dunia yang semakin terfragmentasi dan "tribal", kita dihadapkan pada paradoks besar: konektivitas digital yang tak terbatas seringkali diiringi dengan epidemi kesepian yang mendalam. "Orchestrating Connection" karya David Homan dan Noah Askin hadir sebagai jawaban atas krisis koneksi ini. Buku ini menantang gagasan "networking" tradisional yang seringkali terasa transaksional dan tidak autentik. Sebaliknya, Homan dan Askin mengusulkan metafora yang kuat: alih-alih menjadi musisi solo yang terisolasi di atas panggung, kita harus bercita-cita menjadi seorang konduktor, yang secara sengaja menyatukan beragam suara untuk menciptakan sebuah simfoni yang harmonis. Inti dari argumen mereka adalah pergeseran dari sekadar mengumpulkan kontak menjadi membangun "komunitas yang bertujuan" (purposeful community). Ini adalah sekelompok individu yang terikat bukan oleh kenyamanan demografis atau kesamaan yang dangkal, melainkan oleh seperangkat nilai-nilai inti yang sama, kepercayaan yang mendalam, dan komitmen terhadap tujuan yang lebih besar. Buku ini berfungsi sebagai cetak biru praktis untuk merancang dan memelihara ekosistem semacam itu, dimulai dengan langkah fundamental untuk setiap individu: pertama-tama "menemukan melodi Anda" atau mengartikulasikan tujuan pribadi Anda. Homan dan Askin tidak hanya berhenti pada teori. Mereka menyediakan kerangka kerja yang dapat ditindaklanjuti, termasuk alat-alat seperti "Impact Ask" (Permintaan Dampak) untuk mengartikulasikan kebutuhan Anda secara efektif. Seluruh model ini ditopang oleh lima prinsip inti: Keberagaman (Diversity), Kerentanan (Vulnerability), Rasa Ingin Tahu (Curiosity), Kemurahan Hati (Generosity), dan Rasa Syukur (Gratitude). Melalui praktik-praktik yang disengaja, seperti "Menghormati Rantai Koneksi," "Orchestrating Connection" menawarkan panduan inspiratif untuk mengubah cara kita berhubungan, menjauh dari isolasi menuju kehidupan yang lebih kaya, lebih bermakna, dan benar-benar terhubung.
Perencanaan strategis (Renstra) secara tradisional dipandang sebagai latihan periodik yang kaku—sebuah proses di mana para pemimpin memetakan masa depan lima tahunan dengan asumsi stabilitas. Namun, era modern, yang ditandai dengan volatilitas ekstrem, krisis global seperti pandemi, dan disrupsi rantai pasokan yang tiba-tiba, telah membuktikan bahwa model ini tidak lagi memadai. Rencana yang kaku, yang dioptimalkan untuk masa lalu, kini menjadi sebuah kerugian strategis, patah di bawah tekanan ketidakpastian yang tak terduga. Sebagai respons, "perencanaan strategis yang inovatif" muncul bukan sebagai kata kunci, tetapi sebagai pergeseran paradigma yang fundamental. Ini adalah transisi dari "memiliki rencana" menjadi "memiliki kapasitas untuk merencanakan." Inti dari pendekatan baru ini adalah merangkul ketidakpastian alih-alih mencoba menyangkalnya; ia menerima bahwa guncangan dan volatilitas bukanlah anomali, melainkan fitur permanen dari lanskap modern. Pendekatan inovatif ini bertumpu pada beberapa pilar utama. Ia menggantikan siklus 5 tahunan dengan "sprint strategis" yang lincah dan perencanaan skenario. Ia menggeser pengambilan keputusan dari firasat menjadi wawasan berbasis data real-time dan kesiapan digital. Lebih dari itu, ia menuntut kolaborasi radikal untuk menghancurkan silo departemen dan mengelola ancaman modern seperti "infodemi". Pada akhirnya, ia menempatkan dimensi manusia sebagai pusat, mengakui bahwa inovasi hanya dapat berkembang dalam "budaya peduli" yang menghargai ketahanan psikologis.
Apakah Anda merasa hidup berjalan terlalu cepat, meninggalkan Anda dengan perasaan kelelahan dan stres yang terus-menerus? Di dunia yang ditandai oleh kompleksitas dan turbulensi—dari tenggat waktu yang mencekik hingga ketidakpastian global—kita sering kali secara keliru menyalahkan lingkungan eksternal atas penderitaan internal kita. Konsol Resilience by Design menawarkan sebuah revolusi: ia menantang mitos bahwa stres adalah hasil tak terhindarkan dari situasi Anda. Sebaliknya, kami berpendapat bahwa stres adalah respons internal, sebuah peta realitas yang salah yang dibuat oleh pikiran Anda sendiri. Dengan mengubah narasi inti ini, Anda tidak hanya dapat bertahan dari gejolak, tetapi mulai merancang keadaan pikiran Anda yang paling berdaya, melepaskan diri dari siklus reaksi otomatis. Inti dari pendekatan ini adalah pemahaman mendalam tentang cara kerja pikiran terwujud (embodied mind) Anda. Ini melampaui teknik manajemen waktu yang dangkal, mengajak Anda untuk menguasai tiga otak Anda—kepala, jantung, dan usus—dan memanfaatkan neuroplastisitas untuk keuntungan Anda. Bayangkan memiliki alat untuk mengubah memori traumatis menjadi pembelajaran yang berdaya, atau kemampuan untuk mengheningkan dialog internal yang mengganggu secara instan, seperti yang dilakukan oleh para atlet elit. Konsol ini bukan hanya tentang "memperbaiki" kelemahan; ini tentang menumpuk pola perilaku dan berpikir yang lebih baik, menggantikan kebiasaan yang tidak berdaya dengan keterampilan yang teruji, memastikan bahwa respons bawaan Anda selalu berorientasi pada ketahanan. Jika Anda lelah terjebak dalam model Empat Pilihan yang tidak berdaya (Stay Stressed) dan siap untuk mengambil agensi penuh atas hidup Anda, konsol Resilience by Design adalah panduan "bagaimana cara" berbasis bukti yang Anda butuhkan. Anda akan belajar untuk mengkalibrasi diri Anda, menggunakan OODA Loop untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, dan menyelaraskan pemikiran intuitif dan rasional Anda. Bergabunglah dengan kami untuk menemukan bahwa ketahanan bukanlah sifat genetik yang kaku, melainkan sistem operasional yang dapat di-update. Jelajahi konsol ini, dan temukan cara untuk tidak hanya menghadapi badai, tetapi untuk benar-benar berkembang di tengah ketidakpastian.
Baltarusija darkart atsisakė atidaryti pasienio postus ir išleisti Lietuvoje registruotus vilkikus. Tai jau antras kartas, kai Minsko režimas atmeta Lietuvos prašymą. Baltarusijoje įstrigę Lietuvos sunkvežimiai perkeliami į specialiai įrengtas stovėjimo aikšteles. Už kiekvieną transporto priemonę bus įmamas 120-ies eurų mokestis per dieną. Jei pinigai nebus sumokėti, Baltarusija grasina vilkikus konfiskuoti.Ukrainos tyrėjai apkaltino svarbų prezidento Volodymyro Zelenskio sąjungininką organizavus 100 mln. dolerių vertės korupcijos schemą, karo draskomoje šalyje stiprėjant nesutarimams dėl korupcijos. Kaltinimai Timurui Mindičiui yra naujausias epizodas didelio masto korupcijos skandale, susijusiame su teiginiais apie masinį lėšų pasisavinimą energetikos sektoriuje.Premjerė Inga Ruginiene ir kultūrininkai susitiko aptarti ateinančių metų kultūros sektoriaus finansavimo perspektyvų. Diskusijoje akcentuota, kad pagal Seimui pateiktą trejų metų biudžeto projektą Kultūros ministerijos asignavimai nuosekliai mažėja.Seimo Nacionalinio saugumo ir gynybos komitete aptarti migracijos keliami iššūkiai, ar esami teisiniai mechanizmai užtikrina veiksmingą migracijos valdymą šalyje. Kaip viena didžiausių problemų įvardijama auganti migracija.Ved. Andrius Kavaliauskas
Primera parte de la entrevista que realizamos a Nahuan del centro de iniciación chamánica de Inti waka Como capitulos de un libro que vierte su sabiduría, Nahuan, nos enseña el camino del mago blanco, que todos podemos ser.02:26 Mente programada 06:00 Crisis , la noche oscura del alma 08:05 Los prodromos 11:47 Agujeros existenciales 13:55 Como opera la mente 17:10 Ordenar el caos 20:45 Soltar el control 24:20 Farmacopea naturaleza 26:40 distracciones espirituales 31:30 Vidas coherentes, terapeutas coherentes 35:30 El dinero como expresión
Sveikatos apsaugos ministerija peržiūrėjo, sugriežtino ir patvirtino naujus reikalavimus sveikatos priežiūros įstaigoms kaip jos privalo pasirengti ir planuoti savo veiksmus ekstremaliose situacijose masinių nelaimių, teroristinių išpuolių ar karo atvejais. Kiekviena įstaiga savo pasirengimą reaguoti į tokias situacijas privalo suplanuoti ir aprašyti ekstremalių situacijų valdymo planuose, suderinti šiuos planus su savivaldybių administracijomis ir Ekstremalių sveikatai situacijų centru. Visos sveikatos priežiūros įstaigos tokius planus privalo pateikti Ekstremalių sveikatai situacijų centrui iki 2026 m. vasario 15 d. Kaip veiks ir ką duos ligoninių ekstremalių situacijų valdymo planai, ar tai netaps tik dar vienu formalumu? Pokalbis su advokatų kontoros WIDEN vyresniuoju teisininku, advokatu, medicinos teisės ekspertu Dariumi Pauliku.Sudarant preliminariąją pirkimo sutartį, dažnai reikalaujama, kad būtų atliktas dalinis išankstinis apmokėjimas. Visokių pavadinimų tokiems apmokėjimams naudojama – tai vadinama ir avansu, ir rankpinigiais, ir užstatu. Kada jį patartina mokėti, kada ne, ir koks tokio mokėjimo likimas pirkėjui ar pardavėjui persigalvojus? Komentuoja advokatų profesinės bendrijos „Noewe Legal“ teisininkas advokato padėjėjas Lukas Seržantas.Jau visai netrukus – lapkričio pabaigoje – atkeliaus visame pasaulyje kylanti apsipirkimų karštinė žinoma kaip „Juodasis penktadienis“. Tai diena, kai įvairiose prekybos vietose siūlomos itin viliojančios nuolaidos, o pirkėjai ieško geriausių pasiūlymų tiek fizinėse, tiek interneto parduotuvėse. Nors „Juodasis penktadienis“ labai traukia ypatingomis nuolaidomis ir pasiūlymais, perspėjama, kad vartotojai privalo būti atsargūs ir išmanyti tam tikrus teisės aspektus, kad nepakliūtų į apgaulės ar nesaugių apsipirkimų pinkles. Kas žinotina, kad po „Juodojo penktadienio” apsipirkimo netektų gailėtis? Pataria Lietuvos jaunųjų advokatų asociacijos valdybos narė, advokato padėjėja, mediatorė Eglė Šiugždinytė.Ved. Artūras Matusas
Kebanyakan dari kita pernah melihatnya, atau bahkan mengalaminya sendiri: seorang profesional yang brilian dipromosikan menjadi manajer, namun kemudian kewalahan. Realitasnya adalah, keterampilan teknis yang membuat seseorang hebat dalam pekerjaannya jarang sekali menjadi keterampilan yang sama untuk memimpin orang lain. Esai ini mengeksplorasi kesenjangan umum tersebut, sebuah masalah yang membuat banyak pemimpin baru merasa tidak siap dan terpaksa "mempelajarinya sambil berjalan," seringkali dengan hasil yang membuat frustrasi bagi mereka dan tim mereka. Esai ini menyelami solusi praktis yang ditawarkan dalam buku "Practical Leadership" karya Janet Ply, yang mengubah gagasan bahwa kepemimpinan adalah bakat bawaan yang misterius. Sebaliknya, esai ini memaparkan kepemimpinan sebagai serangkaian keterampilan taktis yang dapat dipelajari dan dikuasai oleh siapa saja. Inti dari pendekatan ini adalah "Practical Leadership Framework" yang terdiri dari enam pilar: dimulai dengan "Memimpin dengan Contoh," dan didukung oleh Kesadaran Diri, Komunikasi Efektif, Kebiasaan Produktif, Hasil Luar Biasa, dan membangun Tim Berkinerja Tinggi. Bagi siapa pun yang ingin beralih dari sekadar mengelola tugas menjadi benar-benar memimpin manusia, esai ini berfungsi sebagai peta jalan yang ringkas. Esai ini menguraikan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti untuk membangun fondasi kepemimpinan yang paling penting: kepercayaan. Pada akhirnya, ini adalah panduan untuk memahami cara mendapatkan hasil yang nyata sambil memberikan dampak positif yang langgeng, tidak hanya pada kinerja tim, tetapi juga pada kehidupan individu di dalamnya.
ixar telah lama memantapkan dirinya sebagai standar emas dalam penceritaan sinematik. Film-film mereka, meskipun berlatar di dunia yang sangat berbeda—dari kamar tidur mainan hingga kedalaman lautan dan bahkan pikiran manusia—secara konsisten berhasil melakukan hal yang sama: menggerakkan penonton secara mendalam. Keajaiban ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari seperangkat aturan dan teknik bercerita yang disengaja dan konsisten. Keberhasilan studio ini tidak hanya terletak pada visual yang memukau atau plot yang orisinal, tetapi pada kemampuannya yang luar biasa untuk menyentuh hati. Ini adalah metodologi yang berfokus pada emosi, karakter yang dibangun dengan cermat, dan struktur naratif yang kokoh. Penceritaan Pixar adalah sebuah eksplorasi mendalam tentang bagaimana memilih ide, membangun empati, menciptakan konflik, dan menanamkan tema universal untuk menghasilkan karya yang tak terlupakan. Semuanya dimulai dari pemilihan ide yang disebut "sumber emas" (mother lodes)—konsep-konsep yang memiliki potensi emosional bawaan yang sangat besar. Inti dari teknik mereka adalah mendorong karakter keluar dari "zona nyaman" mereka, sering kali dengan mengeksploitasi "cacat yang sudah ada" dalam diri mereka, seperti sikap terlalu protektif Marlin atau kesedihan mendalam Carl. Ketidaknyamanan maksimal inilah yang menjadi bahan bakar untuk perjalanan emosional, konflik, dan perubahan tulus yang mendefinisikan setiap cerita klasik Pixar.
Dalam dunia bisnis yang bising, banyak dari kita merasa frustrasi. Kita menghabiskan anggaran besar untuk pemasaran, mengirim promosi email tanpa henti, dan terus-menerus berteriak di media sosial, namun bisnis terasa stagnan. Kita terjebak dalam apa yang disebut "Ego Era"—sebuah zaman di mana fokusnya adalah promosi diri yang gencar dengan harapan ada yang mendengarkan. Namun, apa yang terjadi jika kesuksesan sejati tidak datang dari seberapa keras Anda berteriak, melainkan dari seberapa dalam Anda terhubung? Bagaimana jika ada cara yang lebih baik yang mengubah fokus dari promosi diri menjadi pembangunan komunitas yang tulus? Inilah ide besar di balik buku fenomenal Michael J. Maher, "(7L) The Seven Levels of Communication." Buku ini adalah panduan revolusioner untuk beralih dari "Ego Era" ke "Generasi Penuh Berkah"—sebuah filosofi yang didasarkan pada memberi nilai terlebih dahulu. Melalui kisah transformatif Rick Masters, seorang agen real estat yang nyaris bangkrut, kita belajar bahwa krisisnya bukanlah krisis pasar, melainkan krisis komunikasi. Solusinya adalah berhenti "memasarkan kepada orang asing" dan mulai "berkomunikasi dengan komunitas," mengubah setiap interaksi dari sekadar transaksi menjadi relasi yang otentik. Inti dari filosofi ini dirangkum dalam "Piramida Komunikasi." Model ini secara brilian mengilustrasikan bahwa tidak semua komunikasi diciptakan sama. Sebuah iklan di billboard (Level 1) mungkin menjangkau ribuan orang tetapi hampir tidak memiliki dampak, sementara pertemuan tatap muka (Level 7) hanya menjangkau satu orang tetapi memiliki dampak yang luar biasa. Prinsip utamanya jelas: Semakin tinggi Anda mendaki level komunikasi, semakin besar dampaknya dalam membangun kepercayaan. Piramida ini dibagi menjadi "Zona Informasional" (level 1-3) yang berdampak rendah untuk menyebar informasi, dan "Zona Influensial" (level 4-7) yang berdampak tinggi untuk membangun kepercayaan sejati dan menghasilkan referensi.
In dieser Folge klauen Klumpi und Langfing in gelben Westen Kronjuwelen im Louvre, beenden eigenhändig die Social-Media-Ära und erklären, wieso Shirin David beim Kampfeinlauf eine Latenz hatte. Dann verwandelt sich Luuk in Kurt Äschbacher und führt ein emotionales Inti mit Promirapper Knäckebrot zu seinem Album…
Akal sehat seringkali menjadi panduan kita dalam memahami dunia. Kita terbiasa dengan gagasan bahwa realitas terdiri dari tiga dimensi ruang—panjang, lebar, dan tinggi—serta satu dimensi waktu. Konsep ini begitu mendarah daging sehingga gagasan tentang adanya dimensi tambahan atau alam semesta paralel terdengar seperti fiksi ilmiah belaka. Namun, sejarah sains menunjukkan bahwa revolusi ilmiah seringkali menentang intuisi dan akal sehat. Buku "Hyperspace" karya Michio Kaku mengajak kita dalam sebuah pengembaraan ilmiah yang menantang persepsi kita tentang realitas, mengeksplorasi kemungkinan bahwa alam semesta kita mungkin jauh lebih kompleks dan berlapis daripada yang kita bayangkan. Inti dari eksplorasi ini adalah teori hyperspace, yang menyatakan bahwa dimensi-dimensi lain ada di luar empat dimensi ruang-waktu yang kita kenal. Teori ini, yang berkembang melalui konsep seperti teori Kaluza-Klein dan teori superstring, bukan sekadar spekulasi liar, melainkan sebuah kerangka kerja matematis yang menjanjikan kunci untuk membuka rahasia terdalam alam semesta: penyatuan semua hukum fisika.
Lietuvos kariuomenės atsargos generolas Edvardas Mažeikis ir „Verslo žinių“ apžvalgininkas Stasys Gudavičius.
Di tengah pergeseran lanskap pendidikan, "Super Course" muncul sebagai sebuah revolusi yang tidak digerakkan oleh teknologi canggih, melainkan oleh pemahaman mendalam tentang cara manusia belajar. Model ini secara fundamental menantang metode pengajaran tradisional yang berfokus pada penyampaian informasi satu arah. Alih-alih mengandalkan dosen sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, Super Course menciptakan lingkungan di mana mahasiswa secara aktif membangun pemahaman mereka sendiri. Filosofi ini mengakui bahwa pembelajaran sejati bukanlah tentang mengingat fakta untuk ujian, melainkan tentang mengubah cara kita berpikir, bertindak, dan merasa secara mendasar, yang berakar pada ilmu kognitif dan psikologi motivasi. Inti dari Super Course terletak pada beberapa elemen transformatif. Pertama, pembelajaran berpusat pada pertanyaan-pertanyaan besar yang menarik dan relevan, bukan sekadar daftar topik. Kedua, ia menciptakan lingkungan yang aman untuk "kegagalan produktif", di mana mahasiswa didorong untuk mengambil risiko intelektual, mencoba, gagal, dan belajar dari umpan balik tanpa takut akan hukuman nilai. Ketiga, Super Course sangat menekankan kolaborasi, otonomi mahasiswa, dan menumbuhkan "pola pikir bertumbuh" (growth mindset), yang meyakini bahwa kemampuan dapat dikembangkan. Dengan memberikan mahasiswa kendali atas pendidikan mereka dan membingkainya sebagai "petualangan yang didorong oleh gairah", pendekatan ini menyalakan motivasi intrinsik—keinginan untuk belajar demi kepuasan belajar itu sendiri. Dampaknya jauh melampaui ruang kelas. Melalui contoh-contoh nyata seperti program "Books Behind Bars" yang memberdayakan mahasiswa untuk mengajar sastra di pusat penahanan remaja, atau kurikulum berbasis proyek di Olin College of Engineering, Super Course terbukti mampu menghasilkan pembelajar yang lebih adaptif, kritis, dan kreatif. Pendekatan ini menata ulang sistem penilaian untuk menghargai proses dan usaha, bukan hanya hasil akhir. Pada akhirnya, Super Course bukan sekadar kumpulan teknik mengajar, melainkan sebuah filosofi pendidikan yang menghormati potensi mahasiswa dan memberdayakan mereka untuk menjadi pembelajar seumur hidup—menjadikannya cetak biru yang menjanjikan untuk masa depan pendidikan.
En tres puntos distintos del planeta, separados por océanos y milenios, tres culturas levantaron templos mirando al mismo cielo.En Egipto lo llamaron Atón, en los Andes lo nombraron Inti o Viracocha, y en Mesoamérica, Kinich Ahau o Hunab Ku.Tres nombres para un mismo misterio: el Sol, no solo como astro, sino como conciencia viva. ¿Por qué todas estas civilizaciones hablaban del Sol como una presencia divina, una inteligencia que podía ser encarnada? ¿Y si el verdadero legado de estos pueblos no fuera la piedra, sino la ciencia espiritual de la luz?Conviértete en un seguidor de este podcast: https://www.spreaker.com/podcast/conexion-pineal--3574623/support.
Federico Quevedo entrevista a León Carrillo, fundador del Inti de Oro
Gareth Morgan menyajikan pandangan yang revolusioner tentang organisasi. Ia berpendapat bahwa semua teori manajemen berakar pada metafora yang tersirat. Metafora ini membentuk cara kita melihat, memahami, dan mengelola suatu organisasi sehari-hari. Buku "Images of Organization" karya Gareth Morgan ini mengajarkan bahwa tidak ada satu pun pandangan yang sempurna. Setiap metafora menawarkan wawasan yang kuat, namun sifatnya selalu parsial. Tantangannya kini adalah mengembangkan kemampuan untuk memanfaatkan banyak perspektif secara bersamaan. Ini adalah kunci untuk menjadi pemimpin yang efektif dalam menghadapi dunia yang penuh ambiguitas. Metafora tidak hanya memperindah bahasa, tetapi juga cara kita berpikir. Ketika kita menyebut "organisasi adalah mesin," kita menyoroti aspek rasional dan strukturalnya. Morgan mengajak kita untuk menyadari adanya distorsi yang diciptakan oleh setiap perumpamaan. Metafora pertama dan paling umum adalah organisasi sebagai mesin. Pandangan ini melahirkan sistem birokrasi yang terpusat dan berjenjang hierarki. Organisasi dirancang agar beroperasi secara efisien, andal, dan sangat terprediksi. Dasar pemikiran ini berasal dari era Revolusi Industri dan praktik militer klasik. Frederick Taylor, dengan konsep manajemen ilmiah-nya, memecah pekerjaan menjadi tugas-tugas kecil yang rutin dan spesifik. Tujuannya memastikan setiap orang bertindak persis seperti komponen mekanis. Kelebihan model mesin adalah efisiensi luar biasa dalam melaksanakan tugas yang sederhana dan stabil. Ini terbukti sukses di lini perakitan atau layanan cepat saji, seperti yang diterapkan McDonald's. Namun, kelemahannya adalah ketidakmampuan untuk beradaptasi cepat terhadap perubahan lingkungan. Model ini juga dapat menciptakan birokrasi yang kaku dan menghambat pemikiran kreatif. Pengkotak-kotakan tugas dan spesialisasi yang ketat cenderung menciptakan fragmentasi di dalam organisasi. Hal ini sering menimbulkan masalah seperti apatis dan minimnya inisiatif di kalangan karyawan. Morgan menyarankan kita harus siap beralih dari pola pikir mekanistik ini di tengah era perubahan yang cepat. Metafora kedua melihat organisasi sebagai organisme hidup. Organisasi dipandang sebagai sistem terbuka yang mutlak bergantung pada lingkungan luar. Ia memiliki "kebutuhan" yang harus dipenuhi untuk menjamin kelangsungan hidup. Konsep organisme menekankan pentingnya lingkungan dan kemampuan adaptasi. Teori ini melahirkan Teori Kontingensi, yang menegaskan bahwa tidak ada satu cara pun yang terbaik untuk berorganisasi. Bentuk organisasi yang tepat sangat bergantung pada jenis lingkungan dan tugas yang dihadapi. Stabilitas lingkungan memerlukan struktur yang mekanistik, sementara turbulensi membutuhkan struktur yang organik dan fleksibel. Organisasi organik dicirikan oleh fleksibilitas tinggi, jaringan komunikasi terbuka, dan desentralisasi kekuasaan. Contohnya adalah adhocracy atau organisasi yang berbasis tim proyek inovatif. Model ini lebih mampu beradaptasi karena fokus utamanya adalah kelangsungan hidup total, bukan sekadar pencapaian tujuan operasional. Morgan mengupas teori ekologi populasi yang menempatkan lingkungan sebagai kekuatan seleksi utama. Teori ini berpendapat bahwa hanya organisasi yang "paling cocok" yang akan bertahan di tengah kelangkaan sumber daya. Namun, pandangan ini dikritik karena dianggap terlalu deterministik dan meremehkan pilihan strategis manajemen. Batasan mendasar metafora organisme adalah asumsi kesatuan fungsional internal. Organisasi sebenarnya tidak seutuh atau seharmonis organisme biologis. Selain itu, organisasi pada dasarnya adalah konstruksi sosial yang dibentuk oleh ide dan keyakinan, bukan hanya struktur fisik yang kaku. Metafora otak menyajikan organisasi sebagai sistem pemrosesan informasi yang kompleks. Organisasi dipandang memiliki kemampuan belajar dan mengatur diri sendiri secara cerdas. Inti dari pandangan ini adalah cybernetics, yakni ilmu kontrol dan komunikasi. Terdapat konsep umpan balik negatif yang menjelaskan mekanisme regulasi diri sistematis. Ini membantu sistem mendeteksi dan mengoreksi penyimpangan dari norma yang telah ditetapkan. Pembelajaran sejati memerlukan "double-loop learning," yaitu kemampuan untuk mempertanyakan dan mengubah norma operasional yang mendasarinya. Birokrasi sering terjebak dalam "single-loop learning" yang statis dan repetitif. Morgan juga memperkenalkan konsep holografik dalam mendesain organisasi modern. Holografi menyiratkan bahwa visi dan kecerdasan keseluruhan dikodekan di setiap bagian. Ini memungkinkan adanya kecerdasan terdistribusi dan redundansi fungsi yang efektif. Organisasi yang cerdas harus menggabungkan spesialisasi yang kuat dengan desentralisasi penuh. Prinsip desain holografik mencakup requisite variety dan minimum specs. Requisite variety menuntut mekanisme internal harus mencerminkan keragaman lingkungan luar yang kompleks. Minimum specs memastikan karyawan memiliki otonomi yang cukup untuk mengatur pekerjaan mereka sendiri. Penerapan prinsip ini menciptakan "learning organizations" yang adaptif dan dinamis. Organisasi juga dapat dipahami sebagai budaya yang unik dan hidup. Metafora ini berfokus pada nilai, norma, keyakinan, ritual, dan makna bersama yang menuntun kehidupan organisasi. Budaya adalah realitas sosial yang diciptakan, dikomunikasikan, dan dipertahankan bersama-sama. Budaya ini seringkali jauh lebih kuat daripada struktur formal yang didokumentasikan. Contohnya adalah perusahaan Jepang yang sangat menekankan harmoni, komitmen total, dan rasa saling memiliki. Budaya korporat yang kuat dapat menyatukan karyawan dan memberikan panduan yang jelas saat ada ambiguitas. Budaya yang sehat mendorong inovasi dan adaptasi yang berkelanjutan dan organik. Budaya dapat dianggap sebagai DNA organisasi, yang memberikan cetak biru bagi reproduksi diri. Morgan menunjukkan bagaimana budaya terbentuk dari interaksi sehari-hari, termasuk humor, cerita, dan ritual kecil. Memahami budaya membantu manajer menyadari peran mereka sebagai pencipta realitas kolektif. Konsep Enactment of a Shared Reality menjelaskan proses penciptaan ini. Orang-orang "menjalankan" realitas bersama mereka melalui serangkaian tindakan dan interpretasi. Perubahan organisasi harus dimulai dari transformasi citra, asumsi, dan nilai-nilai inti, bukan sekadar mengganti struktur. Meskipun metafora budaya kuat, ia cenderung mengabaikan konflik dan dominasi kekuasaan. Terlalu fokus pada idealisme harmoni dapat menyamarkan isu politik dan kekuasaan yang nyata. Budaya yang terlalu kuat dan homogen justru bisa menjadi "penjara psikis" baru yang menghambat adanya kritik. Metafora politik melihat organisasi sebagai sistem yang didorong oleh kepentingan, konflik, dan kekuasaan. Pandangan ini menggeser fokus dari rasionalitas ideal ke perjuangan nyata untuk alokasi sumber daya. Organisasi adalah arena tempat individu dan kelompok mengejar tujuannya masing-masing. Kekuasaan bersumber dari banyak aspek, bukan hanya wewenang formal yang melekat pada posisi. Ini termasuk kontrol terhadap sumber daya yang langka dan kemampuan untuk menghadapi ketidakpastian. Kekuasaan juga dapat berasal dari aliansi interpersonal dan kontrol terhadap informasi atau pengetahuan. Konflik timbul karena perbedaan kepentingan, baik di tingkat individu maupun fungsional atau subkultur. Morgan membedakan berbagai sistem pemerintahan dalam organisasi, seperti otokrasi (kekuasaan absolut) dan teknokrasi (kekuasaan berdasarkan keahlian). Adanya demokrasi di tempat kerja, seperti serikat pekerja, menunjukkan upaya perimbangan kekuasaan yang terus-menerus. Kekuatan politik selalu ada dalam organisasi, meskipun tidak diakui secara eksplisit oleh manajemen. Memahami politik organisasi memungkinkan manajer untuk bersikap realistis dan strategis. Mereka dapat menganalisis kepentingan (Tugas, Karier, Ekstramural) yang berbeda untuk memprediksi perilaku yang muncul. Dengan demikian, manajemen yang efektif melibatkan negosiasi dan pembangunan koalisi yang strategis. Konflik tidak selalu bersifat disfungsional; ia dapat menjadi katalisator bagi perubahan dan inovasi yang diperlukan. Namun, manajemen harus berhati-hati agar tidak terperangkap dalam permainan kekuasaan yang berlarut-larut dan merusak. Metafora politik mengungkap drama nyata yang sering tersembunyi di balik fasad rasionalitas. Metafora ini adalah yang paling abstrak, melihat organisasi sebagai penjara yang diciptakan oleh pikiran sendiri. Kita sering terperangkap oleh ide, asumsi, dan gambaran mental yang tanpa sadar kita ciptakan. Morgan mengajak kita untuk menggali ranah alam bawah sadar organisasi. Morgan mengutip teori Freud dan Jung dalam konteks ini. Organisasi dapat mewujudkan obsesi bawah sadar terhadap kontrol dan ketertiban yang berlebihan. Kepemimpinan yang otoriter mungkin merefleksikan dinamika keluarga patriarkal yang telah direpresi. Organisasi juga dapat menjadi sarana pencarian keabadian kolektif atau proyeksi ketakutan. Beberapa praktik organisasi, seperti obsesi pertumbuhan yang tidak sehat atau kebutuhan akan warisan, mungkin didorong oleh kecemasan akan kematian. Metafora ini memberikan wawasan mendalam tentang dinamika irasional yang memengaruhi keputusan strategis. Kelemahan metafora ini adalah kecenderungannya untuk mengabaikan faktor eksternal dan terstruktur yang nyata. Fokus yang terlalu kuat pada psikodinamika dapat membuat kritik menjadi nihilistik atau pesimistis. Namun, metafora ini vital untuk memahami mengapa organisasi sulit melakukan perubahan yang rasional. Metafora ini memandang organisasi sebagai pola perubahan yang berkelanjutan, bukan entitas yang statis. Perubahanadalah logika yang tidak terhindarkan, yang membentuk dan mengubah realitas organisasi secara konstan dari waktu ke waktu. Ini secara langsung menantang pandangan linier tentang perencanaan dan kontrol. Morgan memperkenalkan konsep Autopoiesis, di mana organisasi adalah sistem yang memproduksi dan mereproduksi dirinya sendiri secara tertutup. Organisasi cenderung berinteraksi dengan proyeksi diri mereka sendiri, menciptakan narcissism organisasi yang merusak. Mereka seringkali memiliki "identitas" yang menghambat adaptasi dengan dunia luar. Konsep Chaos and Complexity menyoroti perubahan yang bersifat non-linier dan tak terduga. Pergeseran kecil dapat menghasilkan konsekuensi besar yang tak terduga dalam sistem yang sangat kompleks. Organisasi harus belajar untuk mengelola di tengah ketidakpastian, yakni dengan menemukan pola-pola yang muncul di dalam kekacauan. Konsep Dialectical Change menekankan perubahan yang didorong oleh kekuatan yang saling berlawanan (contradiction). Misalnya, ketegangan antara kontrol dan otonomi dapat memicu krisis yang melahirkan struktur baru. Metafora ini menuntut manajer untuk merangkul paradoks yang ada dalam organisasi. Metafora terakhir adalah Instrumen Dominasi, yang secara kritis menyoroti sisi eksploitatif dan manipulatif organisasi. Organisasi besar sering dilihat sebagai alat kekuasaan yang digunakan untuk mencapai kepentingan sekelompok kecil pemodal atau elit. Fokusnya adalah pada dampak negatif di tempat kerja dan masyarakat luas. Morgan mengkritik bagaimana organisasi menggunakan dan mengeksploitasi karyawan. Ini termasuk bahaya kerja, penyakit akibat kerja, dan stres mental yang ditimbulkan oleh ritme kerja yang brutal. Organisasi memperkuat sistem kelas dan kontrol sosial di dalam masyarakat. Peran perusahaan multinasional disoroti sebagai kekuatan global yang dominan. Mereka menggunakan sumber daya dan memengaruhi kebijakan ekonomi global demi keuntungan finansial mereka sendiri. Morgan mempertanyakan etika di balik operasi global yang sering mengorbankan komunitas lokal. Meskipun kuat untuk kritik yang radikal, metafora ini harus digunakan bersama dengan metafora yang lain. Ia cenderung mengabaikan potensi organisasi untuk kebaikan, kolaborasi, dan kemanusiaan. Metafora dominasi merupakan perpanjangan dari metafora politik, tetapi dengan fokus etika dan moral yang lebih tajam. Kekuatan utama buku Morgan terletak pada pluralisme metaforisnya yang kaya. Buku ini memberdayakan pembaca untuk "membaca" organisasi secara mendalam dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Tidak ada satu pun lensa yang dapat menangkap keseluruhan kompleksitas organisasi. Manajer yang mahir harus mampu berganti lensa tergantung pada situasi yang dihadapi. Mereka perlu melihat organisasi sebagai mesin, organisme, budaya, otak, dan sistem politik secara simultan. Morgan menyarankan agar kita menggunakan metafora sebagai alat diagnostik yang aktif dan terintegrasi dalam praktik. Tujuan utamanya bukan untuk menemukan teori yang "benar" secara absolut, melainkan untuk melihat organisasi sebagai fenomena yang kaya, kompleks, dan multidimensi. Inilah inti dari kebijaksanaan organisasi modern yang diperlukan saat ini. Kemampuan untuk mengintegrasikan pandangan-pandangan ini adalah kunci untuk memimpin di dunia yang terus berubah dengan cepat.
Hari ini, banyak ahli kepemimpinan sepakat bahwa pengaruh sejati bukan karisma sesaat, melainkan tindakan jangka panjang yang berakar pada integritas. Kepemimpinan yang kokoh selalu dibangun di atas kepercayaan, sebuah fondasi yang perlu diuji dan dibuktikan melalui konsistensi tindakan. Kepercayaan ini menjadi modal utama seorang pemimpin. Maxwell merangkum ekspektasi pengikut melalui tiga pertanyaan: "Apakah kamu menyukaiku?," "Bisakah kamu membantuku?," dan yang paling fundamental, "Bisakah aku mempercayaimu?" Inti motivasi pemimpin haruslah pelayanan bagi pengikut, bukan sekadar kekuasaan atau keuntungan pribadi. Pemimpin yang melayani menggunakan keunggulannya untuk memastikan kemenangan tim, bukan kemenangan diri sendiri. Motif pelayanan sangat penting karena kepemimpinan yang berorientasi gelar hanya menarik individu yang belum matang secara emosional. Daniel Goleman menekankan bahwa kecerdasan emosional adalah kompetensi kunci bagi pemimpin yang efektif. Pemimpin wajib memiliki kesadaran diri yang tinggi agar mampu mengendalikan dorongan dan perilaku impulsif. Presencing (Presence dan Sensing) adalah praktik kepemimpinan transformatif yang dikembangkan oleh C. Otto Scharmer. Ini adalah kapasitas unik untuk merasakan dan mewujudkan potensi masa depan tertinggi yang ingin muncul melalui diri kita. Pemimpin yang ber-Presencing bertindak dari niat (intention) yang jernih, bukan sekadar mengulang pola pikir lama (downloading). Keaslian dimulai dari kejujuran diri, yaitu memahami sepenuhnya kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Meskipun demikian, Herminia Ibarra mengingatkan bahwa terlalu kaku pada satu "jati diri sejati" bisa menghambat kemauan untuk berkembang. Mengikuti saran Peter Drucker, keberhasilan maksimal hanya tercapai jika seseorang beroperasi dari kekuatan dan metode kerja alaminya. Mitos "ikuti gairah Anda" perlu dilengkapi dengan realitas bakat atau keahlian yang nyata. Jika tidak berbakat, jadikanlah gairah sebagai hobi agar kecintaan itu tidak hancur oleh kegagalan profesional. Marcus Buckingham menekankan bahwa manajer hebat berfokus pada kekuatan unik setiap karyawan untuk memaksimalkan kinerja tim secara keseluruhan. Beralih dari pemain terbaik menjadi seorang manajer adalah transisi yang sulit dan sering kali membingungkan. Linda A. Hill menjelaskan bahwa manajer baru harus menggeser fokus dari pencapaian individu ke keberhasilan yang dicapai melalui interdependensi tim. Mereka harus segera belajar mengelola konteks dan hubungan dalam lingkungan kerja secara menyeluruh. Manajer pemula sering keliru mengasumsikan bahwa kekuasaan mereka bersumber dari otoritas posisi. Padahal, pengaruh sejati lahir dari kredibilitas yang dibangun melalui karakter, kompetensi, dan keteladanan yang konsisten. Jika fondasi kepercayaan rapuh, upaya memaksakan kepatuhan pada staf berbakat hanya akan menemui kegagalan. Salah satu hambatan terbesar adalah delegasi, karena manajer pemula khawatir kehilangan kontrol atau terlihat tidak penting. Analogi "Monyet di Punggung" mengajarkan pemimpin untuk secara sadar mengembalikan inisiatif (agency) kepada staf, sehingga manajer dapat fokus pada waktu diskresionernya. Tindakan ini krusial untuk menumbuhkan akuntabilitas tim. Maxwell menegaskan bahwa promosi tidak seharusnya diberikan sebelum seseorang berhasil melatih pengganti mereka sendiri. Prinsip ini memastikan calon pemimpin memiliki kemampuan dasar untuk mengembangkan potensi orang lain. Carol Walker menyarankan agar perusahaan secara eksplisit memberikan penghargaan kepada manajer yang sukses dalam membina dan mempromosikan stafnya. Dalam komunikasi, prinsip Ramsey sangat jelas: "Menjadi tidak jelas berarti menjadi tidak baik," karena kejujuran menuntut keberanian untuk menyampaikan kebenaran. Kejelasan yang penuh kasih diperlukan agar semua orang memahami realitas, standar, dan arahan yang berlaku, mencegah ketidakjelasan menimbulkan kekacauan. Banyak insentif tradisional seperti kenaikan gaji atau fasilitas hanya menghasilkan pergerakan jangka pendek, didorong oleh imbalan eksternal. Frederick Herzberg berpendapat bahwa motivasi sejati berasal dari dalam, muncul dari rasa pencapaian, tanggung jawab, dan pekerjaan yang menantang. Pemimpin harus memperkaya peran kerja, bukan sekadar memperluas tugas, untuk mengaktifkan potensi ini. Pemimpin wajib memberikan umpan balik yang membangun secara teratur, lugas, dan tepat waktu, tidak menundanya hingga akhir tahun. Umpan balik bertujuan memberdayakan karyawan, meningkatkan keterampilan, dan mendukung jalur karier mereka. Kritik harus selalu berfokus pada perilaku yang dapat diubah dan bukan menyasar kepribadian. Kepemimpinan efektif memerlukan empati yang mendalam, secara sengaja mempertimbangkan perasaan anggota tim saat mengambil keputusan sulit. Lencioni menambahkan bahwa pemimpin harus berani "menderita lebih banyak" untuk kebaikan kolektif, siap terluka demi melindungi timnya. Pengorbanan adalah harga dari tanggung jawab kolektif. Membengkokkan sinar perhatian kembali ke diri sendiri adalah praktik sentral Presencing untuk menumbuhkan kesadaran (awareness) yang lebih luas. Pemimpin harus berlatih mendengarkan secara generatif, menangguhkan penilaian, dan membuka hati untuk merasakan dinamika sistem secara keseluruhan. Kualitas hasil kolektif berbanding lurus dengan kualitas "tanah sosial" yang ditanam oleh pemimpin. Kegagalan adalah bagian tak terhindarkan dari pertumbuhan, sebagaimana ditekankan oleh Maxwell. Respon adalah kuncinya: "Kegagalan yang Baik (Good Miss)" menghasilkan pembelajaran dan penyesuaian, sedangkan "Kegagalan yang Buruk (Bad Miss)" lahir dari penolakan tanggung jawab. Chris Argyris menyebut proses ini sebagai pembelajaran double-loop, kemampuan merefleksikan dan mengubah asumsi mendasar. Resiliensi adalah kemampuan krusial untuk bangkit dari kesulitan besar. Individu yang tangguh menunjukkan penerimaan realitas yang kuat, menolak optimisme buta yang menyesatkan. Resiliensi juga muncul dari penemuan makna di balik kesulitan, yang menciptakan jembatan harapan untuk membuat tantangan saat ini terasa tertahankan. Mengingat waktu adalah sumber daya terbatas, pemimpin efektif harus mengelola energi, bukan hanya waktu, melalui pembaruan yang sistematis. Dorongan untuk bekerja berlebihan menyebabkan kelelahan dan ketidakfokusan, merusak kinerja. Ritual pembaruan yang disengaja, seperti istirahat berkala dan nutrisi seimbang, adalah kunci untuk kinerja berkelanjutan. Transformasi sistem menuntut pemimpin melampaui ego-sistem (fokus pada diri) ke eko-sistem (fokus pada keseluruhan). Ini berarti beralih dari persaingan menuju ko-kreasi, mengintegrasikan perhatian, niat, dan tindakan pada tingkat keseluruhan, yang merupakan inti dari kepemimpinan eko-sistem Scharmer. Akhirnya, keberhasilan jangka panjang dibentuk oleh jangkar pribadi yang kuat, melampaui pencapaian profesional semata. Maxwell menegaskan definisi utamanya: dicintai dan dihormati oleh orang-orang terdekat. Investasi yang selaras dengan esensi batin dan tujuan hidup akan menjamin kebahagiaan yang mendalam dan abadi.
Ne vienam iš mūsų yra tekę įsigyti nekokybišką maisto produktą – vieni tokią prekę tiesiog išmeta, kiti prašo prekybos vietos grąžinti pinigus arba pakeisti prekę kita. Nors institucijos aiškaus reguliavimo šiuo klausimu nenumato, vis dėlto prekybos vietos yra linkusios bendradarbiauti ir tokius produktus priima atgal. Tiesa – su tam tikromis sąlygomis. Kokios tos sąlygos ar iš viso maisto produktų grąžinimas bei keitimas galimas? Pokalbis su advokatų kontoros „TEGOS“ patarėja, advokate Aleksandra Fedotova.
Quand on évoque les grandes civilisations précolombiennes, deux noms surgissent immédiatement : les Mayas et les Incas. Pourtant, si elles ont toutes deux marqué l'histoire de l'Amérique, elles sont très différentes dans leur localisation, leur organisation et leurs héritages.Les Mayas apparaissent bien avant les Incas. Leur civilisation se développe dès 2000 avant notre ère, dans les forêts tropicales du Yucatán, au sud du Mexique, ainsi qu'au Guatemala, au Belize et au Honduras actuels. Les Incas, eux, émergent beaucoup plus tard, au XIIIᵉ siècle, dans la cordillère des Andes, principalement au Pérou. Cette différence chronologique explique déjà un contraste : quand l'empire inca atteint son apogée au XVe siècle, les grandes cités mayas étaient déjà abandonnées depuis longtemps.Sur le plan politique, le contraste est frappant. Les Mayas n'avaient pas un empire unifié mais une mosaïque de cités-États indépendantes, comme Tikal, Palenque ou Copán, qui rivalisaient entre elles par des guerres et des alliances. Les Incas, au contraire, fondèrent un empire centralisé : le Tawantinsuyu. Depuis Cuzco, l'empereur, appelé le Sapa Inca, exerçait un pouvoir absolu sur des millions de sujets et un territoire immense s'étendant de la Colombie jusqu'au Chili.Sur le plan culturel, les Mayas brillèrent surtout par leur écriture et leurs connaissances scientifiques. Ils développèrent un système d'écriture hiéroglyphique complexe, unique en Amérique, qui permettait de noter aussi bien des événements politiques que des récits mythologiques. Ils élaborèrent également un calendrier extrêmement précis, basé sur l'astronomie, et laissèrent des monuments impressionnants comme les pyramides de Chichén Itzá. Les Incas, eux, ne connaissaient pas l'écriture. Pour conserver la mémoire des tributs ou des recensements, ils utilisaient les quipus, des cordelettes nouées dont les combinaisons servaient de code numérique. Leur génie s'exprima surtout dans l'ingénierie : routes pavées traversant les Andes, ponts suspendus, systèmes d'irrigation et villes perchées comme Machu Picchu.Enfin, leurs religions différaient. Les Mayas pratiquaient des rituels sanglants pour apaiser leurs dieux, y compris des sacrifices humains. Les Incas, eux, adoraient surtout Inti, le dieu Soleil, et considéraient l'empereur comme son descendant direct. Leurs sacrifices humains existaient, mais étaient plus rares et souvent réservés à des moments exceptionnels.En somme, les Mayas furent des astronomes et des scribes brillants, mais fragmentés politiquement. Les Incas, eux, bâtirent un empire solide et organisé, mais sans écriture. Deux civilisations fascinantes, qui montrent la diversité et la richesse des mondes précolombiens bien avant l'arrivée des Européens. Hébergé par Acast. Visitez acast.com/privacy pour plus d'informations.
Naujasis kultūros ministras Ignotas Adomavičius davė pirmą interviu žiniasklaidai. Didžiausio atgarsio sulaukė ministro atsakymai į klausimus apie Ukrainą. Adomavičius nesugebėjo atsakyti, kas jam būtų Ukrainos pergalė, kalbėdamas apie Rusijos invaziją pareiškė, kad Ukraina greičiau laimėtų karą, jeigu pažabotų korupciją, o klausimą „kieno Krymas“ pavadino provokaciniu.LRT RADIJO laidoje „Lietuvos diena“ – Ignotą Adomavičių kalbinusi portalo „Lrytas“ žurnalistė Agnė Černiauskaitė ir politikos analitikas Marius Laurinavičius.
Europos žurnalistai festivalyje „Prix Europa“ Berlyne spręs, kokius ryškiausius Senojo žemyno žurnalistų darbus apdovanoti bei ką paskelbti geriausiais metų žurnalistais.Aktualus klausimas. Latvija nuo sausio ketina sumažinti pridėtinės vertės mokestį būtiniausiems maisto produktams nuo dabar galiojančio 21 proc. iki 12 proc. Lenkijoje pagrindiniams maisto produktams galioja 5 proc. PVM tarifas, kai tuo metu Lietuvoje visam maistui taikomas 21 proc. mokestis. Ar Lietuva turėtų irgi sumažinti PVM būtiniausiems maisto produktams?Šių metų vasara restoranų ir maitinimo verslui buvo itin permaininga – prasti orai ir svyruojantys lankytojų srautai nulėmė, kad iki rugpjūčio pabaigos bankroto procedūras pradėjo 19 maitinimo įmonių, daugiausia jų – Vilniuje ir Klaipėdoje.Minint Angelų sargų arba Policijos dieną, pareigūnai sako norintys geresnių darbo sąlygų – didesnių algų, mažesnio policininkų trūkumo, nes dėl to jiems daugiau darbo, sunkiau reaguoti greitai į įvykius. Kokia padėtis policijoje šiandien ir kaip ją ketinama gerinti? Pokalbis su policijos generaliniu komisaru Arūnu Paulausku.Seimas žada griežtinti kvapų taršos kontrolę. Parlamentarai pritarė Vyriausybės siūlymui leisti Nacionaliniam visuomenės sveikatos centrui taikyti baudas teršėjams ir įpareigoti juos padengti atliktų oro kokybės tyrimų išlaidas.Ved. Edvardas Kubilius
Verschillen de hersenen van psychopaten veel van die van de gemiddelde mens? Waarom doen mensen kwaadaardige dingen? Ieder mens is in staat om kwaadaardige dingen te doen, maar de één heeft er minder moeite mee dan de ander. Hoe werkt dat in je hersenen? En wanneer is iets eigenlijk echt kwaadaardig? Leer van neurowetenschapper Inti Brazil en filosoof Marcel Becker en denk verder over kwaad, mededogen en verantwoordelijkheid. Ons brein en het kwaad | Lezing en gesprek met neurowetenschapper Inti Brazil en filosoof Marcel Becker | Woensdag 3 september 2025 | 20.00 – 21.30 uur | Collegezalencomplex, Radboud Universiteit | Radboud Reflects en Donders Instituut voor Neurowetenschappen. Lees het verslag: https://www.ru.nl/services/sport-cultuur-en-ontspanning/radboud-reflects/nieuws/ons-brein-en-het-kwaad-lezing-en-gesprek-met-neurowetenschapper-inti-brazil-en-filosoof-marcel-becker Bekijk de video: https://www.youtube.com/watch?v=rxS6MAMpGXo Bekijk ook de agenda voor nog meer verdiepende lezingen: www.ru.nl/radboudreflects Wil je geen enkele verdiepende lezing missen? Schrijf je dan in voor de nieuwsbrief: www.ru.nl/rr/nieuwsbrief
Programas producidos por Cine en línea y retransmitidos en homenaje a la memoria de El Testigo. Redes sociales: facebook.com/bajolascapuchas
Dalis mados atstovų kritikuoja prekės ženklą „Guess“, kurio prekes reklamavo dirbtinio intelekto sukurtas modelis.Vienas turtingiausių sportininkų – Rodžeris Federeris, jo turtas siekia milijardą. Kaip jam pavyko sukaupti tokį turtą?Ką balkone galima auginti rudenį? Atsakymai rubrikoje „Auga ir balkone“.Degalai šiuo metu kiek pigesni. Nors elektra pabrangusi, rudenį ji šiek tiek pigs, o šildymo sezonas šiemet bus brangesnis.Tęsiasi diskusijų festivalis „Būtent“, kurio dėmesio centre šiandien – įvairios socialinės bėdos.Artėjant mokslo metams savivaldybės ruošia dovanas mokiniams.Ved. Edvardas Kubilius
Aleksandras Sorokinas po 100 km. varžybų Italijoje: reikėjo susigrąžinti pasitikėjimą savimi.
Mario Panadero se encuentra en Nauta en el último día de Ruta Inti. Esta noche realizan los actos de despedida en Iquitos y el sábado por la mañana separan sus caminos. Los últimos cuatro días han convivido con comunidades indígenas en la cuenca del Ampiyacu. Además, se embarcaron en una motonave fluvial en la que pasaron dos días a bordo, continuando con el programa académico y de convivencia de Ruta Inti.
Mario Panadero nos cuenta desde Pucaurquillo cómo continúa la ruta Inti 2025 junto con la participante Laura Cuesta.
Una semana más, la ruta Inti sigue por Perú. Han hecho la caminata a Choquequirao, la ciudad inca “hermana del Machu Picchu”. Uno de los trekking más duros de Perú. Cinco días caminando ida y vuelta con unos desniveles muy duros. Proximamente viajaran en barco por el río Marañón y convivirán con comunidades indígenas en la región del Ampiyacu.Lo hablamos con Mario Panadero y uno de los participantes de la ruta Inti.
Nos vamos hasta Perú para actualizar como van los ruteros de la Ruta INTI 2025, que comenzó el domingo en Cusco. Mario Panadero y Edurne Pasabán, embajadora de esta edición, nos cuentan su experiencia.
La Cadena SER será el medio oficial de la expedición de Ruta Inti 2025, el programa de viajes de aventura, inmersión social e intercambio cultural referente en España, que este año recorrerá Los Andes y el Amazonas peruanos con casi 200 jóvenes. A pocos días de que comience la aventura, desgranamos algunos detalles del viaje con Manuel J. Lacasa, jefe de expedición; Lucía Arroyo, rutera; y nuestro compañero Mario Panadero, jefe de prensa de Ruta Inti.
For hundreds of years, the Spanish banned the Incan Festival of the Sun—the Andean New Year. But since the middle of the 20th century, Inti Raymi has been back. Today, communities, cities, towns and even universities hold Inti Raymi celebrations. They make offerings, light fires and incense. They say prayers to Pachamama and Inti, the sun. They sing and dance. And it's not just a celebration. It is an act of resistance.This is episode 50 of Stories of Resistance—a podcast co-produced by The Real News and Global Exchange. Independent investigative journalism, supported by Global Exchange's Human Rights in Action program. Each week, we'll bring you stories of resistance like this. Inspiration for dark times.If you like what you hear, please subscribe, like, share, comment, or leave a review. And please consider signing up for the Stories of Resistance podcast feed, either in Spotify, Apple Podcasts, Spreaker, or wherever you listen.To see exclusive pictures and video of Inti Raymi celebrations in Quito, Ecuador, you can visit Michael Fox's Patreon: patreon.com/mfox. There you can also follow his reporting and support his work and this podcast.Written and produced by Michael Fox.In honor of the 50th episode of Stories of Resistance, we would like to take a moment to thank everyone who has worked hard to make this podcast happen and to all of those who have supported this podcast series. In particular, Michael and Nadia Murphy, Sam Dodge, Ben Dangl, Kevin Zolitor, Hallo Pip!, Marc Becker, Jennifer from ASAP Manufacturing, Todd Haydel, Phil and Sue Cortese, Supapan Kanti, Michael and Maryann Fox, Josh Weinberg, Dot Goodman, Gary Tempus Jr, Tom Fox, Eric Kinzler, Jim Chomas, and Greg Wilpert. Also, a particularly huge shout out to Grahame Russell, Cara Orscheln, Judy Hughes, and Global Exchange for your tremendous support.Subscribe to Stories of Resistance podcast hereBecome a member and join the Stories of Resistance Supporters Club today!Sign up for our newsletterFollow us on BlueskyLike us on FacebookFollow us on TwitterDonate to support this podcast
Fernando Enríquez y Manuel J. Lacasa nos cuenta cómo será esta nueva edición cuyo destino es Perú. Casi 200 jóvenes recorrerán este verano Los Andes y el Amazonas en una nueva edición de Ruta Inti. Además hablamos con Jon Hernández sobre dar la vuelta al Camino de Santiago: 780 km corriendo contra la Esclerosis Múltiple
Fernando Enríquez y Manuel J. Lacasa nos cuenta cómo será esta nueva edición cuyo destino es Perú. Casi 200 jóvenes recorrerán este verano Los Andes y el Amazonas en una nueva edición de Ruta Inti. Además hablamos con Jon Hernández sobre dar la vuelta al Camino de Santiago: 780 km corriendo contra la Esclerosis Múltiple
PODCAST SÁBADO 31 MAYO 2025Suscríbanse al canal ➡️ https://www.youtube.com/hildaisasalasSíguenos en Instagram ➡️ https://www.instagram.com/lavandodenocheSíguenos en Twitter ➡️ https://twitter.com/lavandodenocheEscucha nuestro Podcast en Spotify ➡️ https://open.spotify.com/show/5qZvo25texwnKRqq0WaDWD© 2025 Lavando de Noche Derechos Reservados © 2025 Copyright Lavando de NocheProducción: @markogh#HildaIsaSalas #LilianaLópezGarcía #GilHuerta #YouTube #Facebook #FamososEnVivo #ChismeEnVivo #EspectáculosEnVivo #LavandoDeNoche #LDN #EspectáculosEnVivo #LavandoDeNoche #LDN #YouTube #Facebook #FamososEnVivo #ChismeEnVivo #EspectáculosEnVivo #LavandoDeNoche #LDN #EspectáculosEnVivo #LavandoDeNoche #LDN #LaNaciónDelChisme
Shakira tuvo que cancelar por sexta vez una presentación de su gira mundial de 'las mujeres ya no lloran'. ¿Qué está pasando con las presentaciones de la colombiana? Aquí te contamos lo que está ocurriendo.Y además en El Gordo y La Flaca: Cazzu regresó a Argentina con su hija Inti después de un feliz paso por México. Por su parte Christian Nodal estuvo acompañando a su esposa en el sur de California.Ángela Aguilar está estrenando nuevo disco y concedió una entrevista en la que habló de algunas de las polémicas que la rodean.Mientras enfrenta un complicado divorcio, Cardi B se dejó ver muy enamorada y muy sensual al lado de su nueva pareja.
La química entre Shakira y Alejandro Sanz es innegable, además su amistad es bien conocida en el mundo de la farándula. Pero al parecer su cercanía le está trayendo problemas al cantante español con su novia: Candela Márquez. Te contamos lo que está sucediendo.Y además en El Gordo y La Flaca: Christian Nodal se reencontró con su hija Inti y las críticas no se hicieron esperar por el tiempo que le dedicó el cantante a su pequeña. En un evento en Los Ángeles nos encontramos con Gussy Lau, el ex novio de Ángela Aguilar quien lanzó duras acusaciones en contra de su ex suegro: Pepe Aguilar.Maná y Carin León. Con esos dos nombres ya sabemos que habrá éxito asegurado así que hablamos con ellos para averiguar todo lo que están preparando.
En Ivoox puedes encontrar sólo algunos de los audios de Mindalia. Para escuchar las 4 grabaciones diarias que publicamos entra en https://www.mindaliatelevision.com. Si deseas ver el vídeo perteneciente a este audio, pincha aquí: https://www.youtube.com/watch?v=JJHtGeUBfTw Si deseas ver el vídeo completo: https://youtube.com/live/tQW9FywpP0Q #ChakraCorazón #Espiritualidad #EvoluciónEspiritual Más información en: https://www.mindalia.com/television/ PARTICIPA CON TUS COMENTARIOS EN ESTE VÍDEO. -----------INFORMACIÓN SOBRE MINDALIA--------- Mindalia.com es una ONG internacional, sin ánimo de lucro, que difunde universalmente contenidos sobre espiritualidad y bienestar para la mejora de la consciencia del mundo. Apóyanos con tu donación en: https://www.mindalia.com/donar/ Suscríbete, comenta positivamente y comparte nuestros vídeos para difundir este conocimiento a miles de personas. Nuestro sitio web: https://www.mindalia.com SÍGUENOS TAMBIÉN EN NUESTRAS PLATAFORMAS Facebook: / mindalia.ayuda Instagram: / mindalia_com Twitch: / mindaliacom Odysee: https://odysee.com/@Mindalia.com *Mindalia.com no se hace responsable de las opiniones vertidas en este vídeo, ni necesariamente participa de ellas.
Ecuador: planning Listener Story Spotlight I want to tell you about a listener named Pat who loves to take 40-minute walks. She does one every day. We have traveled together to Spain and have been ski buddies for over 10 years. She's a superb figure skater and loves cats. Maybe you even know my friend. Her last name is Brown, inspiring me to go to the Galapagos Islands this year. Thanks, Pat, for that encouragement. The FAQ for today is: How do you choose your outfits for weather conditions that constantly change? The answer is more straightforward than you think: It's basic colors, basic footwear, and layers, including a layer of insulated and waterproof clothing with a hat. You can also buy things along the journey, so if you don't have one now, you can get one later. What brings you more confidence? Is it knowing where you are going to sleep tonight? Is it knowing the language? Is it knowing you don't have to worry about anything? Let me know your thoughts. If you like today's Confidence Challenge, Chapter 2 of my book dives deeper—the link is in the description." See Book A for addressing all of these items. Destination Deep‑Dive Where am I headed? Ecuador Here's a personalized travel itinerary for your Ecuador and Galápagos trip, tailored for a solo female traveler who loves the ocean and beach swimming. It includes suggestions for activities, safety tips, and recommended accommodations.
En Ivoox puedes encontrar sólo algunos de los audios de Mindalia. Para escuchar las 4 grabaciones diarias que publicamos entra en https://www.mindaliatelevision.com. Si deseas ver el vídeo perteneciente a este audio, pincha aquí: https://www.youtube.com/watch?v=tQW9FywpP0Q&t=206s ¿Sientes bloqueos emocionales o dificultades en el amor? El Chakra del Corazón es el centro energético del amor incondicional, la compasión y las relaciones. En esta entrevista, @IntiWaka1 te guía en un poderoso proceso para activar, equilibrar y liberar tu Chakra Corazón. Nahuan Inti Waka Conferencista. Experto en Bhakti Yoga (yoga de la devoción) y Chamanismo Solar. Facilitador en diferentes técnicas de meditación con un centro de enseñanza propio. https://intiwaka.org/ / inti_waka https://www.facebook.com/profile.php?... Más información en: https://www.mindalia.com/television/ PARTICIPA CON TUS COMENTARIOS EN ESTE VÍDEO. -----------INFORMACIÓN SOBRE MINDALIA--------- Mindalia.com es una ONG internacional, sin ánimo de lucro, que difunde universalmente contenidos sobre espiritualidad y bienestar para la mejora de la consciencia del mundo. Apóyanos con tu donación en: https://www.mindalia.com/donar/ Suscríbete, comenta positivamente y comparte nuestros vídeos para difundir este conocimiento a miles de personas. Nuestro sitio web: https://www.mindalia.com SÍGUENOS TAMBIÉN EN NUESTRAS PLATAFORMAS Facebook: / mindalia.ayuda Instagram: / mindalia_com Twitch: / mindaliacom Odysee: https://odysee.com/@Mindalia.com *Mindalia.com no se hace responsable de las opiniones vertidas en este vídeo, ni necesariamente participa de ellas.
Joaquín Torres-García was Uruguayan-born artist who wanted to bring Constructivism and Modernism to Latin America, and worked for much of his life promoting the idea that Latin-American voices should be part of the Modernist art movement. Research: · Bollar, Gorki. “Primitive Paintings: Connections to Realism and Constructivism.” Leonardo, vol. 17, no. 1, 1984, pp. 17–19. JSTOR, https://doi.org/10.2307/1574851 · Britannica, The Editors of Encyclopaedia. "Joaquín Torres-García". Encyclopedia Britannica, 4 Aug. 2024, https://www.britannica.com/biography/Joaquin-Torres-Garcia · Duncan, Barbara. “Exploring New Horizons in Latin American Contemporary Art.” Revista: Harvard Review of Latin America. Dec. 30, 2001. https://revista.drclas.harvard.edu/exploring-new-horizons-in-latin-american-contemporary-art/ · Grimson, Karen. “JOAQUÍN TORRES-GARCÍA’S CREATIVE PARADOX.” INTI, no. 83/84, 2016, pp. 261–65. JSTOR, http://www.jstor.org/stable/26309985 · Jimenez, Maya, Dr. “Joaquin Torres-Garcia, Inverted America.” Smart History. Aug. 9, 2015. https://smarthistory.org/Torres-Garcia-inverted-america/ · “Joaquín Torres-García.” Art Collection. https://artcollection.io/artist/5ce4801004726600179036b4#:~:text=He%20worked%20on%20the%20first,la%20Sagrada%20Familia%20in%20Barcelona. · “Joaquín Torres García.” Centro Cultura Regoleta. http://cvaa.com.ar/04ingles/04biografias_en/torres_garcia_en.php · “Joaquín Torres-García.” Guggenheim. https://www.guggenheim.org/artwork/artist/joaquin-Torres-Garcia · “Joaquin Torres Garcia (1874-1949).” National Museum of Visual Art. https://mnav.gub.uy/cms.php?a=4 · “Joaquín Torres-García.” National Gallery of Art. https://www.nga.gov/collection/artist-info.2518.html · “Joaquín Torres-García.” Hutchinson Modern & Contemporary. https://hutchinsonmodern.com/artists/40-joaquin-Torres-Garcia/biography/Medina, Alvaro. “Torres-García and the Southern School.” ArtNexus. https://www.artnexus.com/en/magazines/article-magazine-artnexus/5ebf04481ae60a0ea57baa18/3/Torres-Garcia-and-the-southern-school · Museo Torres Garcia. “bio.” https://www.torresgarcia.org.uy/bio.php · ROMMENS, AARNOUD. “Latin American Abstraction: Upending Joaquín Torres-García’s Inverted Map.” Mosaic: An Interdisciplinary Critical Journal, vol. 51, no. 2, 2018, pp. 35–58. JSTOR, https://www.jstor.org/stable/90021965 · Torres, Celia de. “Constructing Abstraction with Wood: Joaquín Torres-García.” Literal. Issue 18. April 18, 2012. https://literalmagazine.com/constructing-abstraction-with-wood-joaquin-Torres-Garcia/ See omnystudio.com/listener for privacy information.