POPULARITY
Bahasa Indonesia Bersama Windah (for intermediate Indonesian language learners)
https://www.patreon.com/windahTranskrip: https://www.patreon.com/posts/lagu-indonesia-129264777?utm_medium=clipboard_copy&utm_source=copyLink&utm_campaign=postshare_creator&utm_content=join_linkTerjemahan: https://www.patreon.com/posts/eng-lagu-selalu-129265169?utm_medium=clipboard_copy&utm_source=copyLink&utm_campaign=postshare_creator&utm_content=join_linkSumber gambar: Missau @Bukankevinn di X (Twitter)Gitar: LuckyKala nanti badai 'kan datang Angin akan buat kau goyah Maafkan, hidup memang Ingin kau lebih kuat Andaikan saat itu datang Kami tak ada menemani Aku ingin kau mendengar Nyanyianku di sini Sedikit demi sedikit Engkau akan berteman pahit Luapkanlah saja bila harus menangis Anakku, ingatlah semua Lelah tak akan tersia Usah kau takut pada keras dunia Akhirnya takkan ada akhir Doaku agar kau selalu Arungi hidup berbalut senyuman di hati Doaku agar kau selalu Ingat bahagia meski kadang hidup tak baik saja Nyanyian ini bukan sekadar nada Aku ingin kau mendengarnya Dengan hatimu bukan telinga Ingatlah ini bukan sekadar kata Maksudnya kelak akan menjadi makna Ungkapan cintaku dari hatiTerima kasih banyak atas dukungannya untuk:SAHABAT WINDAHAkiramJayNyong Jago Bob GenericJohn nyMartin JankovskýWilliam ChenDawid GerstelDRamzan BAlex PepinnsSebastianAlexander ScholtesJrobabuja11 RoboNicholai LidowAliteJack William HusbandsAndre ChampouxDemiAlastair JudsonKatherine WalkerLino ArboledaLeon KwekCameron Edinger-ReeveSam BayleyLivvieIsmail OtchiChrisRussell BarlowMary PopeIga Komar帥志 Shuai Chih LinStefano LuzzattoBjornrappangeHossein KhoshtaghazaAldoSimon HollandParis LuckowskiMatthew O'ConnorRussell OgdenYaszalixAlexTEMAN WINDAHJohn McBride Kristofer Nivens P. Clayton D. Causey, CT Vanessa HackJohn ShumLuis PaezChloe ArianaCraig RedriffMariusCharlotteJonny 5Jose LorenzoJeremyLulunMadeleine MillerAngelo CaonRossi von der BorchSicily FiennesEm McDermottMeredith R NormanTom Simamora ThatcherWill HendersonTim DoolingDevin NailAlissa Sjuryadi-TrowbridgeBillEric EmerAsakoTarquam James McKennaAmanda BlossStephen MSusan & Ben SetiawanJensBen HarrisonNaota YanagiharaHans WagnerPham VyJustin WilsonJayElfin MoningkaZane RubaiiBenjaminDerynAlexH HMatt WintersHong WantingAlec MitchellVinceDanielBertiSugiyamaAtsuko MaenoMosaStephen GrahamHannah RowntreeCallum TrainorColleen Thornton-WardAilise Sweeney-LoweJimmyTan Jing YiYng KenjicnxuFlorian HopfKurt VerschuerenJoakimEdmund TanRyosuke SudaBerberJeroen VellekoopJan NedermeijerMinh Vy Trần NgọcMatthewTakeshi YamafujiNateLauraPatrickMiquelFeeJingle YanMathias朗 桑田Benedikt GanderBen PlayfordLauraKenji YanaguRicky ZhangVacanza TropicaleBill Dalton惠羽 蔡Widianingtyas YuniatiSophie Hoestereyこ ぱるDouglas HerrickTim SomervilleMaxence AKFSF BEddoMarc EberJaime NoriegaJin Kimivy babyPENDENGAR SETIAColumba TierneyLuciano HespanholHH JorgensenChingyu yangAmina AljehaniJannedCamille
Ustadz Dr. Zaenal Abidin, Lc., M.M. - Anakku, Sadarlah Sebelum Terlambat
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 8 Mei 2025Bacaan: "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:22-23) Renungan: Di dalam kehidupan ini, ada banyak kesulitan yang kita hadapi, di mana kita tidak sanggup untuk menjalaninya seorang diri. Setiap kita butuh Tuhan untuk menopang dan memegang tangan kita dalam melalui terjalnya kehidupan ini. Sejauh manakah kita menaruh harapan untuk mengandalkan Tuhan dalam mengawali hari demi hari yang kita lalui sepanjang masa? Bukankah kasih-Nya yang selalu baru setiap pagi selalu tersedia bagi kita. Tuhan selalu menanti agar kita meminta kekuatan, bimbingan, dan penyertaan perlindunganNya. Mari belajar untuk mengawali hari dengan menyediakan waktu untuk Tuhan disertai ucapan syukur, sebab hanya Tuhan yang mampu menolong kita untuk menempuh hari-hari hidup yang dikaruniakan-Nya. Berikut adalah puisi untuk mengingatkan kita pada hari-hari yang kita jalani setiap hari."Suatu hari aku bangun lebih pagi, dan bergegas memasuki hari itu.Terlalu banyak yang harus aku kerjakan, sehingga tiada waktu untuk berdoa. Masalah datang menimpaku, dan setiap tugas terasa semakin berat.Aku heran, "Mengapa Tuhan tidak menolongku?" Dia menjawab, "Engkau tidak memintanya." Aku ingin melihat sukacita dan keindahan, tetapi hari begitu kelabu dan mendung.Aku heran mengapa Tuhan tidak memberikannya. Jawab-Nya, "Tetapi engkau tidak mencarinya." Aku mencoba untuk masuk ke dalam hadirat-Nya,kugunakan seluruh kunci pada pintu-Nya. Tuhan dengan manis dan kasih-Nya menegurku, "Anakku, engkau tidak mengetuk." Aku bangun lebih pagi hari ini, berdiam sejenak memasuki hari ini. Terlalu banyak yang harus kukerjakan, Karnanya aku perlu ambil waktu untuk berdoa." Sulit atau tidaknya perjalanan hidup kita, yang pasti itu harus tetap kita tempuh. Namun, yang menjadi permasalahannya adalah: apakah kita melaluinya dengan mengawalinya bersama Sang Pencipta kita. Mari kita setia mengawali hari-hari kita dengan menyediakan waktu bagi Tuhan untuk mencurahkan kekuatan pada kita dalam melalui hari itu! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk setia berdoa dalam mengawali hari-hariku bersama-Mu, karena hanya Engkaulah sumber kekuatan di dalam kehidupanku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 27 Februari 2025Bacaan: Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. Tetapi baru saja datang anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu." (Lukas 15:29-31)Renungan: Di dalam kisah anak yang hilang ada dua tokoh yang patut kita perhatikan juga selain si bungsu, yaitu si anak sulung dan sang ayah. Dalam kisah ini, kita mendapat kesan bahwa si anak sulung lebih baik dari adiknya, karena ia tidak meminta warisan, tidak pergi dari rumah dan tidak menghabiskan hartanya. Bahkan, si anak sulung berani mengklaim bahwa dirinya adalah anak yang taat dan rajin bekerja kepada sang ayah. Mungkin keburukannya hanyalah ia merasa iri kepada adiknya yang itu pun mungkin bisa kita maklumi. Namun, melalui respons sang ayah, kita belajar bahwa sesungguhnya anak yang hilang bukan saja si anak bungsu, melainkan si anak sulung juga, karena ia sebagai anak namun tidak merasa atau menempatkan dirinya sebagai anak. Sebagai anak, ia pun turut memiliki apa yang dimiliki oleh sang ayah, dan sebagai anak yang baik seharusnya ia turut bersukacita dengan sang ayah karena adiknya telah kembali. Namun, si anak sulung menempatkan dirinya sebagai orang upahan, dengan merasa ketaatan dan kerajinannya bekerja untuk sang ayah patut diberi upah atau penghargaan. Mental dermikian kadang dimiliki oleh para pengikut Yesus. Sebagai anak-anak Tuhan, kita sering kali mengklaim perbuatan baik, masa pelayanan, pengorbanan waktu kita untuk Tuhan. Oleh karena itu sering kita menuntut Tuhan menjawab doa kita sesuai dengan apa yang kita mau. Kita menjadikan Tuhan berhutang atas kebaikan kita. Padahal, Tuhan tidak pernah berhutang kepada kita, karena apa yang la berikan jauh lebih besar dari apa yang mampu kita berikan kepada-Nya. Sebagai Bapa, Ia tidak ingin kita menjadi anak-anak-Nya yang bermental upahan. Sosok ayah dalam perumpamaan ini menggambarkan kasih Bapa yang begitu besar kepada anak-anak-Nya, sehingga la tetap mau menerima anak-anak-Nya yang mau bertobat. Dengan kasih-Nya yang begitu besar, Ia memanggil kita untuk kembali dan memiliki hidup sejati sebagai anak-anak-Nya, bukan dengan mental seorang upahan. Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, jadikanlah hidupku sebagai anak-anak-Mu yang sejati, bukan sebagai anak dengan mental upahan. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Hakim-Hakim 13: 7.24-25a; Mazmur tg 71: 3-4a.5-6ab.16-17; Lukas 1: 5-25 PERSIAPAN AJAIB Tema renungan kita pada hari ini ialah: Persiapan Ajaib. Persiapan adalah tema utama masa Adven. Kita telah renungkan tentang persiapan besar seperti yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis dan Elia. Ada juga bentuk persiapan yang menonjolkan keadilan Tuhan bersama raja Daud, yang hasilnya berwujud pada diri Bunda Maria dan Santo Yosef. Lalu hari ini kita diperkenalkan dengan bentuk persiapan ajaib, dengan tokoh utama ialah istri Manoah atau ibu Samson, dan orang tua Yohanes Pembaptis, Zakariah dan Elisabeth. Kita menyebut sebuah persiapan ajaib, dan bukan hanya besar, karena dekat dengan peristiwa besar jauh lebih ajaib yaitu kelahiran juru selamat yang sudah sangat nyata. Kejadian ajaib dalam hidup Maria dan Yosef, serta berwujud pada kelahiran Yesus Kristus, jelas harus diantisipasi oleh suatu persiapan ajaib juga. Dan persiapan ajaib ini ialah kelahiran Samson dari ibunya yang sudah mandul, demikian juga kelahiran Yohanes Pembaptis dari Elisabeth yang juga diklaim mandul. Zakariah, suami Elisabeth juga masuk dalam lingkaran keajaiban ini. Kalau berani bertanya pada diri masing-masing, keajaiban apa yang mesti pas dipersiapkan untuk menyambut pesta kelahiran Yesus Kristus tahun ini? Sesuatu yang ajaib selalu membuat heran, kagum atau lebih tepatnya sesuatu yang baru. Mempunyai dan mengalami suatu hubungan yang istimewa dengan Tuhan tidak mesti yang besar dan megah. Ajaib atau yang baru tidak mesti juga yang sangat luar biasa. Yesus Kristus yang lahir dalam kesahajaan cukup memberikan kita gambaran bahwa ajaib itu adalah pengalaman menemukan terang dan jawaban tentang hidup kita di dalam Tuhan. Seseorang menuliskan pada dinding media sosialnya tentang persiapan ajaib keluarganya untuk Natal kali ini. “Anakku bungsu yang sudah pemuda, selama tahun-tahun belakangan tak bisa cocok dan sepikiran dengan kami orang tuannya. Baru sehari terakhir ini ia terbuka dan berbicara dengan kami. Kami sesungguhnya berhenti di tempat yang persis anak kami berada, supaya komunikasi kami bisa tersambung, pembicaraan menjadi cair, dan akhirnya tercapai solusi atas permasalahan kami. Semoga Natal ini menjadi satu pengalaman sangat indah dalam keluarga kami”. Sharing kecil ini merupakan satu persiapan ajaib, yang tentu saja akan diselaraskan dengan keajaiban kehadiran Tuhan Yesus Kristus. Kita sebagai pribadi, keluarga, dan komunitas perlu bersiap secara ajaib atau secara baru, supaya menemukan keselarasan itu. Jika tak ada sesuatu yang ajaib atau baru, bukankah nanti perayaan Natal menjadi biasa-biasa saja, tanpa sesuatu yang indah? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha murah, jadikanlah kami pribadi-pribadi dan keluarga-keluarga yang dapat membuat hidup kami baru sebagai persiapan untuk hari Natal ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...
mimpi mulia seorang perempuan adalah menjadi seorang ibu. sekalipun banyak dukanya, semoga duka itu tidak membuat hidup anakku gelap di masa depan nanti. Leave a comment and share your thoughts: https://open.firstory.me/user/clq3jxgvi009f0101hogq8981/comments Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 12 September 2024 Bacaan: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11) Renungan: Ada seorang anak kecil sedang memperhatikan ibunya yang sedang menyulam secarik kain. Ia mendongak dan bertanya kepada ibunya, "Ibu... apa yang Ibu lakukan?" Sang ibu menjawab, "Ibu sedang menyulam gambar ini pada selembar kain". Sang anak bertanya lagi, "Tetapi Ibu... yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet dan tidak beraturan." Ibunya pun tersenyum memandang sang anak dan berkata dengan lembut, "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas." Anak itu tetap bingung, mengapa ibunya menggunakan benang hitam, coklat, dan berbagai benang lainnya dan semuanya tampak begitu semrawut menurut pandangannya. Tak berapa lama ibunya memanggil, "Anakku...., mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu." Waktu anak itu melakukan perintah ibunya, si anak merasa heran dan terkagum-kagum melihat bunga- bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Sang anak hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang anak itu lihat hanyalah benang-benang yang ruwet dan tak beraturan. Kemudian ibunya berkata, "Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, ibu hanya mengikutinya. Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan." Seiring dengan berjalannya waktu, bertahun-tahun kemudian, saat sang anak mulai dewasa dan mulai menjalani kehidupannya yang keras, lalu dia mendongak dan bertanya kepada Tuhan, "Tuhan, apa yang Engkau lakukan?" Tuhan menjawab, "Aku sedang menyulam kehidupanmu." " Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?" Tuhan menjawab, "Anakku, kamu belum melihat keindahan hidupmu, karena kamu hanya melihatnya dari bawah, dari tempatmu yang terbatas. Percayalah, bahwa Aku sudah mempunyai pola dan rancangan yang terbaik dan terindah bagimu. Sekarang Aku sedang menyelesaikannya mengikuti rancanganku. Bila tiba waktunya engkau akan melihat dan menyaksikan keindahan dari hidupmu, asalkan engkau tetap percaya dan taat kepadaku." Seringkali kita tidak bisa memahami rancangan Tuhan dalam hidup kita, karena kita hanya melihatnya dari tempat kita di bawah sini, sehingga yang tampak seolah hanya keburukan dan keruwetan hidup. Padahal saat Tuhan melihatnya dari atas, yaitu dari Surga, Tuhan sudah mempunyai pola dan rancangan yang begitu indah dalam setiap kehidupan kita, Jadi, jangan melihat hidup hanya dari sisi kita, namun mari belajar untuk melihatnya dari sisi Tuhan, supaya bukan keruwetan yang kita lihat, namun keindahan hidup yang dapat kita nikmati. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, sertailah aku selalu di dalam kehidupan ini sampai aku melihat keindahan jalan hidupku. Yakinkan aku bahwa bersama dengan-Mu semua akan baik-baik saja. Amin. (Dod).
Khotbah MDC Surabaya satelit Ciputra World, oleh Pdt. Betuel Himawan & ibu Siu Ling - Anakku Tiba-Tiba Remaja.
Anak bongsu dalam Lukas 15 sudah "mati" dan "hilang" apabila dia pergi menjual harta pusaka bapanya dan merantau ke negeri yang jauh (v.13). Tetapi apabila dia bertaubat dan kembali semula, bapanya berkata, "Anakku ini telah mati dan hidup kembali; dia telah hilang dan ditemukan kembali" (v.24 dan 32)
KALAM (23/06/24) | Anakku Sudah Remaja Looo - Ustadz Dr. Rahendra Maya, M.Pd.I.
Sahabat Keluarga episode kali ini, menghadirkan obrolan tentang School Mental Health: Bagaimana Jika Anakku Korban Bullying? bersama narasumber Ibu Aldani Putri Wijayanti, S.Psi., M.Sc.
Gamau ketinggalan juga kan? Mari berpodcast bersama Firstory dan gapai potensi maksimal cuan kamu sekarang. Daftar di https://fstry.pse.is/5zuy8f sekarang juga, jangan sampai ketinggalan ya! —— Firstory DAI —— UNTUK ANAKKU [Verse1] Anakku, Ayah sangat menyayangimu Meskipun waktu kerap memisahkan kita Ayah ingin selalu bisa mendekapmu Menguatkan daya hidupmu [Verse 2] Ayah selalu bangga padamu Apa yang telah kamu jalani sejauh ini Jalani hidup dengan keyakinan Kamu adalah cahayaku [Chorus] Tetaplah percaya Kita bisa tumbuh bersama Doaku tak pernah berhenti Mengiringi setiap langkahmu Lirik: MT Musik: Suno AI https://open.firstory.me/user/clloliozm000301w91hlmhg0l/comments Powered by Firstory Hosting
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 2 Mei 2024 Bacaan: "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga." (Matius 21:28-30) Renungan: Seorang ayah mempunyai dua orang anak dengan karakter yang berbeda. Anak laki-laki sulung selalu berkata iya, atas perintah ayahnya, namun anak bungsu sering kali menjawab tidak, atas perintah ayahnya. Suatu hari sang ayah berkata kepada anak sulungnya, “Anakku, pergilah bekerja hari ini di kebun anggur kita.” Anak sulung menjawab, “Ya, bapa.” Anak sulung menjawab “Ya”, namun ia tidak pergi ke kebun anggur seperti yang diperintahkan ayahnya. Saat sang ayah bertemu dengan si bungsu yang suka protes, ia pun memerintahkan hal serupa. Dari bibir si bungsu, sang ayah mendengar jawaban, “Tidak mau.” Namun setelah dipikir-pikir, si bungsu menyesalinya dan pergi ke pertanian untuk bekerja sesuai perintah ayahnya. Siapakah di antara kedua anak itu yang melakukan kehendak ayahnya? Itulah pertanyaan yang diajukan oleh Tuhan Yesus kepada orang Farisi, setelah mereka menanyakan tentang dengan kuasa manakah Yesus melakukan tugas pelayananNya? Selanjutnya Tuhan Yesus membandingkan mereka dengan orang-orang berdosa seperti pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal. Kalimat yang diucapkan Tuhan Yesus itu berbunyi, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." Mengapa Yesus membenarkan pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal daripada orang-orang Farisi? Apa yang membuat pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal itu lebih berharga dari pada orang Farisi? Karena para pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal mau percaya dan bertobat setelah mendengar perkataan Yesus, sekalipun tadinya mereka adalah para pemberontak. Sebaliknya, orang Farisi selalu menanyakan sesuatu kepada Yesus sepertinya mereka sungguh haus akan firman Tuhan, tetapi sebenarnya mereka hanya sekadar ingin menguji, menjebak dan menjatuhkan Yesus. Ketika orang Farisi mendengar firman Tuhan, mereka tidak mau bertobat. Mari kita introspeksi diri kita masing-masing. Bagaimana sikap hati kita ketika kita membaca atau mendengar firman Tuhan? Apakah kita hanya sekadar berkata, "O..." atau berkata "Kalau yang itu aku sudah tahu!" atau apakah kita memberikan respon serta mengambil tindakan untuk bertobat ketika ditegur oleh firman Tuhan? Jangan keraskan hati kita, biarlah kita selalu bersedia untuk menjadi pelaku firman. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena hari ini aku diingatkan kembali supaya menjadi pelaku firman-Mu, bukan sekadar hanya mengetahui atau menghafalnya tetapi terlebih melaksanakannya dalam hidup kami sehari-hari. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 28 Maret 2024 Bacaan: "Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:20) Renungan: Seorang gadis yang sangat dimanja oleh ayahnya terjerumus ke dalam dunia narkoba. Ayahnya membesarkan gadis itu seorang diri, karena isterinya meninggal dunia ketika melahirkan puterinya tersebut. Karena semakin hari kebutuhannya akan narkoba semakin meningkat, gadis itu nekat mencuri uang tabungan ayahnya, kemudian melarikan diri ke Jakarta. Di Jakarta ia tinggal di rumah pamannya dan berusaha mencari pekerjaan. Sulitnya mendapatkan pekerjaan yang layak membuat gadis itu terpaksa bekerja sebagai pramuria di sebuah night club. Di sana ia harus menjalani kehidupan dunia malam, ia harus menari dan tidur dengan pria yang berbeda setiap malamnya. Setelah satu bulan di Jakarta, ia tinggal di rumah kost dan mendapat sepucuk surat dari ayahnya. Dalam satu minggu ia mendapat tiga pucuk surat, namun tak satu pun yang dibacanya. Hari terus berganti dan ia mengumpulkan semua surat itu tanpa pernah dibaca. Menjelang hari Natal ia menerima sepucuk surat yang diantar ke night club tempat ia bekerja. Akhirnya dari salah seorang karyawan ia mengetahui bahwa yang mengantar surat itu adalah ayahnya sendiri. Kekerasan hati gadis itu akhirnya luluh, dengan tangan yang gemetar ia membuka dan membaca surat dari ayahnya, yang isinya sangat singkat. "Anakku sayang, ayah sudah lama tahu di mana engkau bekerja. Saat ini hanya satu yang ayah inginkan, maukah kau pulang ke rumah kita?" Tiba-tiba gadis itu merasa sangat rindu pada ayahnya dan memutuskan untuk pulang. Singkat cerita ia pulang dan disambut oleh pelukan hangat sang ayah. Pertemuan mereka diwarnai oleh isak tangis yang panjang. Ternyata sejak ia pergi dari rumah, sang ayah sering begadang untuk menanti kepulangannya. Dari hasil pemeriksaan dokter ternyata ayahnya terkena kanker, hati gadis itu semakin hancur. "Ayah, aku bukan puterimu yang sangat kau banggakan dulu. Aku hanyalah seorang pramuria yang kotor, bahkan tengah mengidap penyakit Aids. Ayah, jangan dekat-dekat aku nanti ayah tertular," katanya sambil menangis. Ayahnya diam dan tak berkata sepatah kata pun. Ia malah mempererat pelukannya, seolah tidak ingin melepaskan puteri yang telah kembali ke pangkuannya. Mengapa Yesus mau datang ke dunia padahal Dia tahu bahwa Dia harus ditolak, disiksa, menderita dan mati? Karena Dia ingin manusia yang adalah milik-Nya, namun telah ditipu, dicuri dan dibinasakan oleh iblis, kembali ke pelukan-Nya untuk menikmati hidup yang berkelimpahan. Allah tidak peduli pada kelamnya masa lalu kita, yang Dia inginkan adalah kita kembali ke pelukan-Nya dan menjadi milik-Nya melalui kematian Yesus di kayu salib. Saat menerima karya penebusan Yesus, kita sepenuhnya adalah milik Yesus. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, inilah keuntungan besar bagiku, karena Engkau mencariku di tengah kegelapan dunia, kemudian menebusku dengan darah-Mu yang sangat mahal. Amin. (Dod).
Nak, semoga di masa depan nanti kita diberikan kesempatan buat bertemu. Nak, kamu akan abadi di karya-karya Ibu. Kirim cerita : podcastmanusiabercerita@gmail.com IG : manusiabercerita_ TikTok : manusiabercerita Spotify : Manusia Bercerita Powered by Firstory Hosting
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Ermelinda dari Gereja Santo Nikodemus, Paroki Ciputat dan Marlina dari Gereja Santa Bernadete, Paroki Cileduk, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Hakim-Hakim 13: 2-7.24-25a; Mazmur tg 71: 3-4a.5-6ab.16-17; Lukas 1: 5-25 KEAJAIBAN UNTUK NATAL Tema renungan kita pada hari ini ialah: Keajaiban Untuk Natal. Seperti kita semua tahu, tema utama kita untuk masa Adven ialah persiapan. Kita telah beberapa kali renungkan tentang persiapan besar seperti yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis dan Elia. Ada juga bentuk persiapan yang menonjolkan keadilan Tuhan bersama raja Daud, yang keturunannya sampai pada diri Bunda Maria dan Santo Yosef. Lalu hari ini kita diperkenalkan dengan bentuk persiapan ajaib, dengan tokoh-tokoh ialah istri Manoah atau ibu Simson, dan orang tua Yohanes Pembaptis, Zakariah dan Elisabeth. Kita menyebut sebuah persiapan ajaib, dan bukan hanya besar, karena dekatnya peristiwa terbesar yang jauh lebih ajaib, kelahiran juru selamat, sudah sangat nyata. Kejadian ajaib dalam hidup Maria dan Yosef, serta berwujud pada kelahiran Yesus Kristus, jelas harus diantisipasi oleh suatu persiapan ajaib juga. Dan persiapan ajaib ini ialah kelahiran Simson dari ibunya yang sudah mandul, demikian juga kelahiran Yohanes Pembaptis dari Elisabeth yang juga diklaim mandul. Zakariah, suami Elisabeth juga masuk dalam lingkaran ajaib ini. Keajaiban apa yang dapat dipersiapkan untuk menyambut pesta ulang tahun kelahiran Yesus Kristus tahun ini? Sesuatu yang ajaib berarti membangkitkan rasa heran, kagum atas sesuatu yang baru. Kita mempunyai dan mengalami suatu hubungan yang istimewa dengan Tuhan tidak mesti yang besar dan megah. Ajaib atau yang baru tidak mesti juga yang sangat luar biasa. Yesus Kristus yang lahir dalam kesahajaan cukup menjelaskan bahwa ajaib ialah pengalaman menemukan terang dan jawaban tentang hidup kita di dalam Tuhan. Beberapa hari lalu seorang menulis di whatsapp group tentang persiapan ajaib pribadinya untuk merayakan Natal tahun ini. Ia menulis: Anakku bungsu yang sudah pemuda, yang selama 3 tahun tak bisa cocok dan sejalan pikiran dengan kami berdua orang tuannya. Baru sehari terakhir ini ia bisa terbuka dan menerima ketika kami berbicara. Kami yakin kami mesti berhenti sebentar di tempat yang persis anak kami berada, supaya komunikasi kami bisa tersambung, pembicaraan menjadi cair, dan akhirnya tercapai solusi permasalahan kami. Semoga Natal ini menjadi satu pengalaman sangat indah dalam keluarga kami. Sharing kecil ini merupakan satu persiapan ajaib, yang tentu saja akan diserasikan dengan keajaiban kehadiran Tuhan Yesus Kristus. Kita masing-masing pribadi dan keluarga kiranya bersiap secara ajaib atau secara baru, supaya menemukan keserasian itu. Jika tak ada sesuatu yang ajaib atau baru, bukankah nanti perayaan Natal menjadi biasa-biasa saja, tanpa sesuatu yang indah? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha murah, jadikanlah kami pribadi-pribadi dan keluarga-keluarga yang dapat membuat hidup kami baru sebagai persiapan untuk hari Natal ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 3 Desember 2023 Bacaan: "Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam, dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi." (Mazmur 92:2-4) Renungan: Surat ini dituliskan untuk kita yang saat ini sedang mengalami sukacita, kesenangan, kesuksesan dan segala hal yang membuat kita berbahagia. Surat ini juga dituliskan untuk kita yang sedang menghadapi krisis. pergumulan hidup, kesedihan, kepahitan hati, tekanan dan masalah. Surat ini dituliskan untuk mengingatkan kita akan apa yang semestinya kita lakukan dalam segala situasi sehingga kita akan mengalami sukacita serta kelegaan ketika kita melakukan pesan yang ada di dalamnya. Penulis surat ini sangat berharap bahwa kita akan senang membacanya dan bersukacita melakukannya. Anakku terkasih, Ketika hal-hal yang indah datang di dalam hidupmu, datanglah kepadaku dan bersyukurlah. Ketika engkau diberkati secara keuangan dan materi, bersyukurlah. Ketika engkau bangun pada pagi hari yang indah dan matamu kagum memandang ciptaan-Ku, bersyukurlah. Ketika engkau mendapatkan kedudukan yang baik di perusahaanmu dan engkau mendapat kepercayaan dari atasanmu, bersyukurlah. Tetapi, ketika kesukaran datang, ketika pertanyaan-pertanyaan memenuhi pikiranmu, ketika keadaan keuanganmu memburuk, ketika tidak ada yang berpihak padamu, ketika semua orang menyalahkanmu, engkau juga harus tetap bersyukur. Kau harus tahu bahwa semua itu ada di bawah pengawasanku. Engkau harus bersyukur karena di dalam setiap hal yang menjengkelkan di pemandangan matamu, Aku sedang mengerjakan apa yang Aku kehendaki melalui situasi-situasi tersebut. Aku telah berjanji tidak akan meninggalkan atau membiarkan engkau. Aku mengasihimu dan Aku selalu dekat denganmu bahkan lebih dekat dari air mata dan persoalanmu. Di saat-saat baik, biarkan rasa syukurmu mengalir dari hati yang penuh kegembiraan, dan di saat-saat sulit, biarkan rasa syukurmu mengalir dari hati yang percaya pada-Ku. Yang Setia, Tuhan mu Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa jalan yang kita lalui akan selamanya mulus dan bebas hambatan. Tetapi Ia menghendaki agar dalam setiap keadaan baiklah kita mengucap syukur karena mengetahui bahwa Tuhan yang berkuasa ada di atas semua yang terjadi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mau bersyukur untuk setiap keadaan yang Engkau izinkan terjadi di dalam hidupku karena aku percaya bahwa tangan-Mu senantiasa menuntunku dan Engkau tidak pernah meninggalkan aku. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 12 September 2023 Bacaan: Kata Daud kepada Salomo" "Anakku, aku sendiri bermaksud hendak mendirikan rumah bagi nama Tuhan, Allahku." (1 Tawarikh 22:7) Renungan: Salah satu keinginan terbesar Daud Dialah membangun Bait Allah. Saat itu ia telah menjadi raja Israel dan telah membangun istananya yang megah, setelah ia mengalahkan musuh-musuh Israel. Daud tahu, semua yang diperolehnya adalah karena anugerah Tuhan. Tetapi tabut Tuhan yang adalah tanda kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya tetap berada di bawah tenda (1Taw. 17:1). Lalu, ia ingin membangun sebuah rumah yang megah untuk Tuhan. Namun, Tuhan menolak kerinduan hati Daud. Alasannya, karena Daud telah menumpahkan banyak darah. Tuhan pun memberitahunya bahwa Salomo, anaknya, yang akan mendirikan rumah itu bagi-Nya. Bagaimana reaksi Daud? la sepenuhnya tunduk kepada Tuhan. la menerima kehendak Tuhan dengan rendah hati. Namun ia tidak begitu saja lepas tangan. Ia membagikan kerinduan itu kepada Salomo. la juga menunjukkan dukungannya dengan menyediakan berbagai persiapan yang dibutuhkan agar kelak Salomo lebih mudah melaksanakannya. Daud menyediakan sangat banyak emas, perak, tembaga, besi, kayu, batu, serta para ahli bangunan (ay. 14-15). Tindakan Daud ini menyadarkan kita bahwa jika kita ingin melakukan sesuatu yang kita yakini menyenangkan hati Tuhan dan hanya kita yang mampu melakukannya, namun Tuhan lebih memilih orang lain yang melakukannya, maka tindakan terbaik kita adalah mendukungnya sepenuh hati. Karena Tuhan tahu siapa yang paling tepat untuk Dia pakai. Hal yang lebih penting ialah, Tuhan dimuliakan melalui pekerjaan dan pelayanan anak-anak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk bisa menerima setiap kehendak-Mu, terutama ketika Engkau memilih orang lain untuk melakukan tugas yang menurutku hanya aku yang bisa melakukannya. Amin. (Dod).
Buku "Anakku Karuni Tuhan: Renungan Batin Orang Tua & Anak"
Buku "Anakku Karunia Tuhan"
Menjadi ibu dari anak autis merupakan perjalanan spiritual bagi dr. Dinda Derdameisya @tanyadokdin ginekolog yang selalu berpatokan logis. Setelah kehilangan putranya, dr. Dinda melihat segala sesuatu dengan lebih holistik.#dokter #keluarga #anak #dokdin #drdindaderdameisya #cauldrontalks #uncensored #andinieffendi #podcast #talkshow—Uncensored bersama Andini Effendi ingin memulai percakapan mengenai isu yang kerap dianggap tabu. The Elephant in the Room adalah topik yang diketahui semua orang, namun tidak banyak yang berani membicarakannya. Dengan berdiskusi secara terbuka, kami harap masyarakat bisa lebih terbuka pikiran dan hatinya.୨♡୧ New episode drops every Thursday! ୨♡୧☆ Jangan lupa follow & Subscribe kami ☆https://www.instagram.com/cauldrontalks/https://www.youtube.com/channel/UCIs1JAa6LciLsjwkQ-caGaw ☆ Dengarkan juga podcast kami ☆https://open.spotify.com/show/6pHdBM4Jr0JMwBvbVCMiQI?si=cc66a009ea964c3a https://podcasts.apple.com/id/podcast/uncensored-with-andini-effendi/id1627192280☆ Host Andini Effendi ☆https://www.instagram.com/andinieffendi/☆ dr. Dinda Derdameisya ☆https://www.instagram.com/tanyadokdin/—Timestamps00:00 Intro01:16 Latar belakang & karir dr.Dinda05:10 Anak pertama dengan spektrum08:32 Membesarkan Gaddi15:43 Anak kedua yang harus dewasa19:05 Kepergian Gaddi24:10 Grieving & Healing30:44 Anak ketiga37:23 Mohon maaf atas gangguan teknis audio di menit berikut
Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 27 April 2023 Bacaan: "Ketika Yesus sampai ke tempat itu. Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu." (Lukas 19:5) Renungan Suatu ketika saya menghadiri reuni kecil teman-teman semasa SMP. Kami berbicara tentang hal-hal menarik semasa sekolah dulu. Banyak kenangan-kenangan manis dan pahit yang nyaris terlupakan, semalam itu terbuka kembali. Ada banyak selentingan kekonyolan kami di masa sekolah dulu yang membuat kami heran dan berkata, "Kok bisa ya dulu seperti itu?", "Wah dia memang dari dulu ga berubah.", "Wah, kok bisa dia jadi seperti sekarang, padahal dulu ga kaya gini?" Semua pada akhirnya bisa tersenyum dan mungkin dalam hati mengagumi satu dengan yang lain. Penting bagi kita untuk melihat sedikit ke belakang kehidupan kita di masa lalu, terutama hal-hal negatif yang mungkin menjadi ganjalan dalam hidup kita di saat ini untuk menuju perubahan baru melangkah ke depannya. Zakheus ketika Yesus mau datang ke rumahnya, begitu banyak orang yang mencibirkannya karena kedosaannya. Tetapi justru ketika Yesus mau menerima Zakheus apa adanya, ada perubahan sikap dalam hidup Zakheus sehingga ia berkata, "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." (Luk 19:8). Mungkin masa lalu kita begitu kelam, sehingga hal itu kita sembunyikan rapat-rapat dan kita masih begitu terbeban dengan hal itu. Hari ini ada berita baik untuk kita, yaitu Yesus tidak pernah peduli dengan masa lalu kita yang seperti apapun. Yang Yesus mau saat ini, Dia mau masuk dalam hidup kita, dan mengubah masa lalu kita yang buruk untuk menjadi berkat di masa kini dan masa mendatang. Hari ini Yesus juga berkata kepada kita, "Anakku, hari ini aku mau menumpang di rumahMu." Maukah hidup kita diubahkan seperti Zakeus? Buka hati kita, dan biarkan Dia masuk dan meraja di hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, masuklah dalam hatiku dan telusurilah masa laluku yang kelam, yang membuat aku terbeban sampai hari ini. Semua itu kusembuyikan terhadap orang-orang yang ada di sekitarku untuk menjaga nama baikku. Kini, mampirlah dalam hatiku dan tinggallah di dalamnya untuk mengubah masa laluku yang penuh dengan kutuk, menjadi masa kini dan masa depan yang penuh berkat. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 7 April 2023 Bacaan: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,-- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri. Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu." (1 Kor 6:19-20) Renungan: Seorang gadis yang sangat dimanja oleh ayahnya terjerumus ke dalam dunia narkoba. Ayahnya membesarkan gadis itu seorang diri, karena istrinya telah meninggal dunia ketika melahirkan putrinya tersebut. Karena kebutuhan akan narkoba semakin meningkat, ia mencuri uang tabungan ayahnya kemudian melarikan diri ke Jakarta. Di Jakarta ia kesulitan mencari pekerjaan layak, sehingga ia terpaksa bekerja sebagai wanita penghibur di sebuah night club. Setelah satu bulan di Jakarta, ia mendapat sepucuk surat dari ayahnya. Dalam 1 minggu ia mendapat 3 pucuk surat, namun tak satupun yang dibacanya. Hari terus berganti, suratpun berdatangan tapi tak satupun yang dibacanya. Menjelang Paskah, ia menerima sepucuk surat yang diantar ke night club tempat ia bekerja. Akhirnya dari salah seorang karyawan ia mengetahui bahwa yang mengantar surat itu adalah ayahnya sendiri. Kekerasan hati gadis itu akhirnya luluh, dengan tangan yang gemetar ia membuka dan membaca surat itu, "Anakku sayang, ayah sudah lama tahu di mana engkau bekerja. Saat ini hanya satu yang ayah inginkan. Maukah kau pulang ke rumah kita?" Tiba-tiba gadis itu merasa rindu pada ayahnya dan memutuskan untuk pulang. Ternyata sejak ia pergi dari rumah, ayahnya sering begadang untuk menanti kepulangannya. Dari hasil pemeriksaan dokter ternyata ayahnya mengidap penyakit kanker, hati gadis itu semakin hancur. "Ayah, aku bukan putrimu yang sangat kau banggakan dulu. Aku hanyalah seorang gadis penghibur yang telah kotor, bahkan aku kena penyakit aids. Ayah jangan dekat-dekat aku nanti ayah tertular." katanya. Ayahnya diam, ia malah mempererat memeluknya seolah tak ingin melepaskan anaknya yang telah kembali. Mengapa Yesus mau datang ke dunia padahal Dia tahu bahwa Ia akan ditolak, disiksa dan mati seperti seorang penjahat? Karena Dia ingin manusia yang adalah miliknya, tetapi telah ditipu, dicuri dan dibinasakan oleh iblis, dapat kembali ke pelukkan-Nya untuk menikmati hidup yang berkelimpahan. Kerinduan Allah pada kita tercermin pada kisah di atas. Allah tidak peduli pada kelamnya masa lalu kita. Yang Dia inginkan adalah kita kembali ke pelukannya dan menjadi miliknya melalui kematian Yesus di kayu salib. Saat menerima penebusan Yesus, kita milik Yesus sepenuhnya. Dosa kita sudah ditebusnya dengan harga yang amat mahal, yaitu Diri-Nya sendiri. Marilah kita hidup sebagai anak tebusan dengan hidup lebih baik yang dapat menyenangkan hati-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah mau mati untukku. Dosaku yang begitu besar telah Kau tebus dengan kematian-Mu di kayu salib. Kini ajarilah aku untuk hidup lebih baik lagi, agar pengorban-Mu di kayu salib untukku tidak sia-sia. Jangan biarkan darah-Mu menetes lagi karena pikiran dan perkataan ku yang kotor dan jahat. Jangan biarkan luka-Mu menganga lagi karena kenajisanku. Jangan biarkan air mata-Mu mengalir lagi karena sikap acuh tak acuh ku pada-Mu. Tuhan Yesus ubahlah aku dengan kasih-Mu. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 24 Maret 2023 Bacaan: "Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Matius 21:31) Renungan: Seorang ayah memunyai dua orang anak dengan karakter yang berbeda. Anak yang sulung selalu berkata ya, pada perintah-perintah sang ayah, tetapi anak yang bungsu seringkali menjawab tidak, pada perintah-perintah sang ayah. Suatu hari sang ayah berkata kepada si sulung, "Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini di kebun anggur kita. "Anak sulung itu menjawab, "Ya, bapa." Anak sulung itu menjawab "Ya", tetapi ia tidak pergi ke kebun anggur seperti yang diperintahkan oleh ayahnya. Ketika sang ayah bertemu dengan si bungsu yang suka membantah, ia juga memerintahkan hal yang sama. Dari bibir si bungsu sang ayah mendengar jawaban, "Aku tidak mau." Tetapi, setelah berpikir-pikir, maka menyesallah si bungsu dan ia pun pergi ke ladang untuk bekerja sesuai dengan perintah ayahnya. Siapakah di antara kedua anak itu yang melakukan kehendak ayahnya? Itulah pertanyaan yang diajukan oleh Tuhan Yesus kepada orang Farisi, setelah mereka menanyakan tentang dengan kuasa manakah Yesus melakukan tugas pelayanan-Nya? Selanjutnya Tuhan Yesus memperbandingkan mereka dengan orang-orang berdosa seperti pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal. Kalimat yang diucapkan Tuhan Yesus itu berbunyi, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." Mengapa Yesus membenarkan pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal daripada orang-orang Farisi? Apa yang membuat pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal itu lebih layak daripada orang Farisi? Karena pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal mau percaya dan bertobat setelah mendengarkan apa yang dikatakan oleh Yesus, sekalipun tadinya mereka adalah pemberontak-pemberontak. Sebaliknya, orang Farisi selalu menanyakan sesuatu kepada Yesus sepertinya mereka sungguh haus akan firman Tuhan, tetapi sebenarnya mereka hanya sekadar ingin menguji, menjebak dan menjatuhkan Tuhan Yesus. Ketika orang Farisi mendengar firman Tuhan, mereka tidak mau bertobat. Mari kita introspeksi diri kita masing-masing. Bagaimana sikap hati kita ketika kita membaca atau mendengar firman Tuhan? Apakah kita hanya sekedar berkata, "O..." atau berkata "Kalau yang itu aku sudah tahu!" atau apakah kita memberikan respon serta me- ngambil tindakan untuk bertobat ketika ditegur oleh firman Tuhan? Jangan keraskan hati kita, biarlah kita selalu bersedia untuk menjadi pelaku firman. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku bersyukur karena hari ini aku diingatkan kembali supaya menjadi pelaku firman, bukan hanya sekadar mengetahuinya saja. Amin. (Dod).
Nak, kelak kalau-kalau pada dahina kamu bermandikan tawa hingga saat berlabuhnya kartika kamu merasa paling nestapa, ingatlah ayah adalah pintu segala cerita.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 16 November 2022 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga." (Matius 21:28-30) Renungan: Suatu ketika Leonard Wood mengunjungi Raja Perancis dan raja begitu senang. Keesokan harinya, sang raja mengundangnya untuk makan malam. Leonard pun berangkat ke tempat yang sudah ditentukan. Ketika raja bertemu dengannya di tempat makan tersebut, raja berkata, "Saya tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini, Leonard. Bagaimana mungkin kamu berada di sini?" Leonard menjawab dengan heran, "Bukankah Tuanku yang sudah mengundangku untuk makan malam?" Raja berkata, "Benar, tapi engkau tidak menjawab undanganku," kata raja. Saat itulah Leonard mengutarakan sebuah kalimat yang telah menjadi prinsip hidupnya. Ia menjawab raja, "Undangan raja bukan untuk dijawab, tetapi untuk ditaati." Ketaatan merujuk kepada tindakan nyata sesuai apa yang Tuhan harapkan dari kita, dan bukan hanya sekadar pengakuan atau janji. Tidak cukup hanya menjadi pengikut Yesus yang beribadah setiap Minggu, memiliki banyak pengetahuan tentang firman Tuhan, atau mengenakan simbol-simbol kekristenan. Jika kekristenan kita hanya sebatas demikian, maka kita tidak berbeda dengan anak sulung dalam bacaan di atas. Ketika ayahnya menyuruhnya untuk pergi bekerja di kebun anggur, anak sulung itu memberikan jawaban yang menyatakan kesediaannya, namun ia tidak pergi. Berbeda dengan anak kedua, meskipun jawaban yang ia berikan kepada ayahnya menunjukkan penolakan terhadap perintah tersebut, namun akhirnya ia menyesal dan melakukan apa yang diperintahkan oleh ayahnya. Karena itu jangan puas hanya menyandang status sebagai pengikut Yesus, atau sebagai hamba Tuhan yang sibuk dengan urusan-urusan rohani, tetapi dalam hal-hal tertentu kita tidak memiliki ketaatan pribadi untuk melakukan kehendak Tuhan. Tidak sedikit orang yang nampaknya begitu giat dalam urusan pelayanan, namun tetap saja berlaku tidak jujur, dengki, sombong, licik dan tidak mau mengampuni. Mintalah kepada Tuhan agar Ia memampukan kita untuk menjadi orang-orang yang taat dan tunduk kepada kehendak-Nya. Ketaatan pada perintah Tuhan tidak dapat ditukar dengan materi atau uang yang kita berikan untuk pekerjaan-Nya. Artinya kita tidak dapat menyogok Tuhan dengan uang ataupun tenaga kita, sementara kita tetap hidup dalam dosa dan melakukan banyak hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Matius 7:21 berkata, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Periksalah diri kita masing-masing dalam hal apa saja kita belum taat. Lalu minta hati yang taat dan belajar untuk tunduk pada tuntunan Roh Kudus yang akan menyempurnakan ketaatan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bukalah hatiku agar aku selalu taat melakukan kehendak-Mu, sehingga melalui kehadiranku nama-Mu semakin dimuliakan. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 15 Oktober 2022 Lalu Sadrakh, Mesakh dan Abednego menjawab raja Nebukadnezar: "Tidak ada gunanya kami memberi jawab kepada tuanku dalam hal ini. Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja; tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memuja dewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang tuanku dirikan itu." (Daniel 3:16-18) Renungan: Ada baiknya kita memperhatikan perkataan-perkataan berikut, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh," "Asal ku jamah saja jubah-Nya aku akan sembuh," "Anakku perempuan baru saja meninggal, tetapi datanglah dan letakkanlah tangan-Mu di atasnya, maka ia akan hidup," "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Dan masih banyak lagi perkataan yang sejajar dengan perkataan-perkataan tersebut. Itulah yang disebut dengan perkataan iman. Tentu saja iman akan kesanggupan dan kepedulian Tuhan adalah iman yang benar. Tetapi itu adalah iman yang standar, iman yang fokus pada pertolongan Tuhan. Ada iman yang tidak fokus pada pertolongan tuhan, artinya ketika tidak ada pertolongan Tuhan pun, iman kepada Tuhan tetap ada dan tidak beralih kepada yang lain. Itulah iman yang di atas rata-rata. Teman-teman Daniel yaitu Sadrakh, Mesakh dan Abednego memiliki iman di atas rata-rata, karena tantangan yang mereka hadapi sangat berarti. Teman-teman Daniel diperhadapkan kepada pilihan yang sangat sulit yaitu antara menyembah patung emas yang didirikan oleh Nebukadnezar atau dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Nyawa mereka benar-benar bagai telur di ujung tanduk. Andai saja mereka takut itu sangat manusiawi, tetapi ternyata mereka tidak takut. Mereka berani menerima risiko yang sangat berat itu. Ini menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang beriman. Tentu saja mereka beriman bahwa Tuhan sanggup melepaskan mereka dari perapian yang menyala-nyala itu, bahkan dari tangan Raja Nebukadnezar. Mereka tidak meragukan Tuhan, mereka percaya kepada Tuhan. Namun seandainya Tuhan yang sanggup itu tidak menunjukkan kesanggupannya untuk menolong mereka, mereka tetap percaya kepada Tuhan. Hati mereka tetap berpaut pada Tuhan. Mereka tidak akan beralih kepada dewa yang dipuja oleh raja Nebukadnesar. Mereka juga tidak akan menyembah patung buatan Raja Nebukadnezar. Ditolong atau tidak, iman mereka tetap kepada Tuhan. Di dalam perjanjian baru kita melihat contoh orang yang memiliki iman di atas rata-rata, yaitu Paulu. Di dalam diri Paulus ada duri dalam daging yang sangat menyiksanya. Dia sudah meminta Tuhan untuk membebaskannya dari penyakit itu. Tentu saja permintaannya itu dibarengi dengan iman dan pengharapan. Namun, Tuhan tidak mengabulkan permintaan Paulus. Mungkin saja dia kecewa tetapi Alkitab tidak mencatat bahwa Paulus mundur dari jalan Tuhan. Justru dia semakin giat melayani Tuhan. Imannya tetap kepada Tuhan. Tidak bisa dimungkiri, kecenderungan kita juga mempunyai iman yang standar. Tidak ada salahnya kita memiliki iman standar. Tetapi kita tidak boleh puas dengan iman seperti itu. Usahakanlah sedapat mungkin untuk kita memiliki iman di atas rata-rata. Kesaksian kita menjadi sangat kuat dampaknya ketika kita memiliki iman di atas rata-rata. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berikanlah aku kemampuan untuk tetap beriman kepada-Mu tanpa harus memikirkan apa ada pertolongan bagiku atau tidak. Amin. (Dod).
Host: Agung Bagus dan Agung Gede --- Support this podcast: https://anchor.fm/ybitwinskembar/support
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Frannsiskus Asisi Datang dan Maria Gorety Jaimun dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Ayub 3: 1-3.11-17.20-23; Mazmur tg 88: 2-8; Lukas 9: 51-56 ORANG BAIK MATI, ORANG JAHAT DIBIARKAN HIDUP Tema renungan kita pada hari ini ialah: Orang Baik Mati, Orang Jahat Dibiarkan Hidup. Sudah banyak sekali kita mengucapkan atau mendengar pernyataan seperti ini. Misalnya ada seorang bapak yang sangat sedih dan sedang menangisi putranya yang meninggal dunia mendadak akibat kecelakaan lalu lintas. Dengan suara serak dan terbata-bata, ia mengungkapkan perasaannya seperti ini: “Anakku yang amat sopan dan disiplin, tidak pantas engkau meninggal lebih dahulu. Seharusnya bapakmu yang berdosa ini yang meninggal terlebih dahulu.” Ungkapan hati semacam ini sering dinyatakan dengan melibatkan juga Tuhan, sehingga kita juga sering mendengar pernyataan seperti berikut ini: “Oh Tuhan, mengapa Engkau mengambil lebih dahulu orang yang sangat baik ini, dan membiarkan orang-orang kurang baik atau jahat masih hidup, sehingga membiarkan mereka tidak berhenti membuat kacau dan menakutkan banyak orang?” Sepintas kita dapat mengerti bahwa Tuhan menjadi pihak yang tertuduh atau penyebab kematian yang tidak kita inginkan. Dalam alur yang sama, orang juga cenderung menyimpulkan bahwa kematian hanyalah sebuah konsekwensi dari tindakan-tindakan jahat manusia. Ini semua adalah pandangan yang sangat natural sebagai manusia. Nabi Ayub adalah contoh tentang hal ini. Ia mempertanyakan mengapa Tuhan tega membiarkan orang-orang jahat hidup dan terus menjadi ancaman bagi hidupnya! Akibatnya, ia ingin mati saja daripada hidup dalam semua penderitaan. Hidup ini tak ada arti baginya. Bersama dengan nabi Ayub, kita di dunia ini sering mempertanyakan hal yang sama kepada Tuhan. Mengapa orang-orang dengan reputasi baik lebih dahulu mati, sedangkan mereka yang buruk atau jahat berkeliaran bebas untuk berbuat kacau dan tidak adil? Menurut kitab suci dan ajaran Kristen, kematian itu datang seperti pencuri ketika setiap dari kita akan mengalaminya pada saat yang tidak kita duga. Kematian pasti menjemput kita. Oleh karena itu ajaran yang sangat kuat untuk kita pahami dan hayati ialah semangat untuk berjaga-jaga. Kita perlu menerima kebenaran, bahwa orang-orang baik adalah mereka yang siap, mereka yang sungguh percaya, dan mereka merindukan kematian itu. Mereka sungguh percaya bahwa mereka akan mendapat kebaikan dan kehagiaan sempurna setelah kematian. Sikap dan pendirian seperti ini tidak dimiliki oleh orang-orang jahat, karena mereka sangat terikat dengan dunia ini. Tuhan Yesus adalah terang bagi orang yang memandang kematian secara baik dan benar. Di dalam Injil hari ini, Ia memberikan kita suatu tanda dengan mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, kota yang menjadi saksi kematian-Nya. Semoga Santo Vinsensius mendoakan dan memberkati kita agar kita semakin tumbuh dalam suatu ziarah iman Kristen yang sesungguhnya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa … Ya Tuhan yang baik, kuatkanlah selalu iman kami akan kehidupan kekal sebagai pencapaian tertinggi kami, setelah kami selesai berziarah di dunia ini. Salam Maria penuh rahmat … Dalam nama Bapa … --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
ANTARA - Menjadi Pengidap HIV dan Aids masih menjadi sebuah diskursi dan tabu di masyarakat. Podcast Berisik kali ini bersama dengan penyintas HIV-Aids Haghes Budiman, membicarakan soal pengalaman mendapat stigma yang buruk dan cara merangkul pengidap HIV lain untuk mendapatkan taraf kehidupan yang sama. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/antaranews-podcast/message
(Jangan) Karena Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga Oleh. Iranti Mantasari, BA.IR, M.Si (Tim Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice over talent: Giriyani SS NarasiPost.Com-“Anakku hobinya buat barang-barang di rumah jadi berantakan!” “Suamiku kalau pakai handuk, sering meninggalkannya di kasur” “Anakku kalau diminta melakukan sesuatu secara baik, malah jadi sering berontak” Kalimat-kalimat tersebut dan kalimat lain yang serupa tidak jarang keluar dari lisan seorang istri atau seorang ibu. Kalimat yang menggambarkan kekesalan, geram, dan gemas sebagai akibat dari ekspektasi yang mungkin belum bisa terpenuhi. Harapan ketika suaminya melakukan apa yang ada di dalam hatinya, harapan jika anaknya bisa menjaga kerapian rumah sebagaimana ia menjaganya, bahkan harapan-harapan yang jika ditelaah sebetulnya merupakan keinginan yang sederhana. Menjadi istri dan ibu, berdiam di rumah dan melakukan rutinitas domestik yang polanya berulang, memang tak jarang menguras tenaga, pikiran dan perasaan. Setiap hari harus menemui najis anak, tangisan yang terkadang tak dapat dipahami, cucian piring yang menumpuk, mainan yang berantakan, lemari yang amburadul, dan sebagainya, sangat normal menghadirkan hawa-hawa yang negatif pada diri. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/07/04/jangan-karena-nila-setitik-rusak-susu-sebelanga/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Kapan sih anak siap sekolah? Mari simak penjelasan Psikolog Ibu Diana Rusmawati
dari seorang ayah yang akan terus beradaptasi dengan kehilangan, seumur hidupnya.Jangan lupa mulai podcast lo sendiri di https://podmetrics.co dengan kode referral "Loversation" ya! Hosted on Acast. See acast.com/privacy for more information.
3 - Bila Anakku Bertanya Tentang Homoseksual (LGBT) - Kak Sinyo Egie
2 - Bila Anakku Bertanya Tentang Homoseksual (LGBT) - Kak Sinyo Egie
1 - Bila Anakku Bertanya Tentang Homoseksual (LGBT) - Kak Sinyo Egie
KFLS - Talkshow From Home Tanggal 14 Mei 2022 at Zoom, 13:00 - 15:00 WIB Tema : Ask Me Anything 128 Guest Star : Nova Dwi Kartikasari, A.Md.KL Ending Music Background: Music : Roa - Innocence Watch : https://youtu.be/IxfT0tW8f2Y Stream / Download : https://hypeddit.com/roamusic/innocence License : https://roa-music.com
Bismillah, PUASA ADALAH SENI MENYAYANGI DIRI SENDIRI (2 menitan) Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri -hafizhahullah- (https://bit.ly/2KR8Jko) Video pendek diambil dari Kajian Serial Puasa Bersama Para Ulama : "04. PUASA ITU BUKTI SAYANG, ANAKKU" (https://youtu.be/x7ZoG9ZX9kM)
"Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia." (1 Yohanes 3:1) Renungan: Seorang hamba Tuhan asal Amerika menikah dengan wanita Indonesia. Ia sangat mengasihi istrinya yang sudah melahirkan anak baginya. Setelah beberapa tahun menikah dan tinggal di Indonesia, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke Amerika guna mengunjungi keluarga yang ada disana. Beberapa minggu sebelum keberangkatan, sang istri sudah mempersiapkan semua yang akan mereka bahwa. Selain surat-surat dan pakaian, ia juga mempersiapkan banyak sekali oleh-oleh yang akan dibawa ke Amerika. Pakaian yang mereka perlukan hanya dua koper saja, namun oleh-oleh yang dipersiapkan sang istri berjumlah 3 koper. Sesampainya di bandara California, mereka pun segera menuju ruang pengambilan bagasi. Karena terlalu sibuk memperhatikan dan mengambil koper-koper, mereka tidak menyadari bahwa anak mereka menghilang entah kemana. Saat sang istri menyadari bahwa anaknya menghilang, ia menjadi panik dan kepanikannya mempengaruhi sang suami. Mereka mencoba mencari anaknya dan mengabaikan koper-koper yang telah mencuri perhatian mereka dari anak yang seharusnya mereka jaga. Setelah 15 menit tidak menemukan buah hatinya, barulah mereka berpikir untuk melaporkannya kepada pihak keamanan bandara. Sang suami meyakinkan istrinya bahwa anak mereka baik-baik saja dan ia akan memohon bantuan pihak bandara untuk menemukan buah hati mereka. Ketika sang suami berjalan menuju meja informasi, dari kejauhan ia melihat seorang anak sedang menangis di salah satu sudut ruangan. Ia sangat mengenal anak itu dan tanpa pikir panjang ia langsung berteriak memanggil nama anaknya. Anak yang terhilang itu mencoba mencari suara yang memanggilnya dan ia begitu senang melihat papanya berlari ke arahnya kemudian memeluknya. Sambil menangis bahagia papanya berkata, "Anakku, Papa tidak akan pernah lalai lagi untuk menjagamu. Tidak ada yang lebih berharga bagi Papa selain kamu. Papa akan selalu menjagamu. Papa kan selalu menjagamu!" Saat mengatakan hal itu, hamba tuhan tersebut dapat memahami bagaimana rasanya hati Bapa di sorga melihat anak-anak-Nya yang terhilang. Hati Bapa di surga dipenuhi oleh kepedulian dan kasih sayang. Dia begitu resah tatkala kita memutuskan untuk meninggalkan jalan-jalan-Nya. Dia tidak bisa beristirahat karena kita menjadi salah seorang yang mengantri di jalan menuju pintu kebinasaan. Ketahuilah kita sangat berharga, bagaikan permata di hati Bapa. Karena itu berpalinglah dari godaan dunia dan kembalilah kepada jalan Bapa, maka Dia akan memeluk kita dengan erat. Tidak ada yang lebih menyenangkan hati Bapa selain daripada melihat kita berlari-lari menuju ke pangkuan-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku menyesal karena sudah berpaling dari jalan-jalan-Mu. Hari ini aku yang terhilang, memutuskan untuk kembali ke dalam pelukan-Mu. Terimalah aku, Tuhan dan ampunilah aku sebab aku orang berdosa. Amin. (Dod).
Markus 5:23;25 "Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup." …. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.
Ketika Cinta Menyapa Oleh. Deena Noor (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice Over Talent: Sarah NarasiPost.Com-Ketika cinta menyapa, dunia seolah dipenuhi bunga-bunga. Semua tampak indah di pandangan mata. Warna-warni pesona menghanyutkan logika. Cinta tak hanya menawan, tetapi ia bisa menjadi sumber kekuatan. Itulah cinta. Anakku, cinta merupakan fitrah manusia. Rasa ini ada pada siapa saja. Setiap orang bisa merasakannya. Ia bisa hadir tanpa diduga, tanpa rencana dan tiba-tiba. Setiap orang ingin dicintai dan mencintai. Begitu pula dirimu, Anakku. Di usiamu yang beranjak remaja, ibu yakin kau mulai merasakan getar-getar rasa yang tak biasa. Ada rasa aneh muncul di dalam hati kala memandang satu sosok lawan jenis. Dia yang semula biasa saja, kini menjadi tampak istimewa di mata. Sosoknya mulai membayangi lamunan dan pikiran. Tak mengapa bila kau mulai jatuh cinta sebab kau pun punya rasa. Rasa itu melekat pada manusia seperti kita. Allah yang menciptakannya. Sebagaimana kita yang diciptakan oleh-Nya dengan cinta. Naskah Selengkapnya: https://narasipost.com/2021/12/29/ketika-cinta-menyapa/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
"TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu, dan di padang gurun, di mana engkau melihat bahwa TUHAN, Allahmu, mendukung engkau, seperti seseorang mendukung anaknya, sepanjang jalan yang kamu tempuh, sampai kamu tiba di tempat ini." (Ulangan 1:30-31) Renungan: Seorang ayah berdiri di depan puing-puing bangunan sekolah yang hancur karena gempa berkekuatan 8,2 skala Richter di Armenia. Ia teringat pada anaknya yang diantarnya tadi pagi. Ia memberi kata-kata perpisahan kepada anaknya, "Ayah akan selalu hadir untukmu dalam segala keadaan. Ingatlah itu!" Ia berusaha tegar, tetapi kepiluan hatinya tidak dapat dibendung lagi, akhirnya ia pun menangis. Kemudian ia menguatkan hatinya dan mulai berkonsentrasi untuk mengingat letak ruang kelas di mana anaknya berada. Setelah lama berpikir, akhirnya dia berjalan ke posisi yang diyakininya sebagai ruangan kelas anaknya, yaitu di sudut kanan belakang gedung yang sudah rata dengan tanah itu. Ia mencari linggis, lalu mulai menggali reruntuhan gedung itu, sementara beberapa orang tua murid lainnya berdiri menangis, menepuk-nepuk dada mereka dan berkata dengan lirih, "Anakku... anakku...!" Beberapa orang tua murid dan para relawan yang ada di sana berusaha menarik pria itu untuk keluar dari atas puing-puing tersebut. "Pak, menjauhlah dari sana, karena itu bisa membahayakanmu. Nanti kami yang akan membereskannya," kata pengawas yang ada di lokasi itu. "Apakah anda mau membantu saya sekarang?" tanya pria itu. Tetapi petugas itu tidak menjawab pertanyaannya. Pria itu tidak peduli dengan pendapat dan larangan orang lain, ia terfokus pada pencarian anaknya. Ia terus menggali, dari 1 jam... 6 jam... 12 jam... 24 jam... 36 jam..., lalu pada jam ke-38 ia berhasil membongkar sebongkah puing besar. Kemudian di bawah puing itu terdengar suara beberapa anak kecil, lalu pria itu berteriak, "Arman...," Dan dari bawah terdengar jawaban, "Ayah, aku disini. Aku tahu bahwa ayah pasti akan datang. Ayah, aku memberitahukan teman-teman bahwa kalau ayah selamat, ayah pasti menyelamatkan kami, karena ayah berjanji akan selalu hadir untukku. Hari ini engkau memenuhi janjimu ayah." "Bagaimana keadaan di bawah, Nak?" tanya ayahnya. "Kami yang selamat ada 14 orang. Kami lapar, haus dan kedinginan. Tetapi syukurlah karena ayah sudah datang untuk menolong!" kata anaknya. "Sekarang ulurkan tanganmu ke atas agar aku dapat mengangkatmu," kata sang ayah. "Tidak ayah, bukan aku yang pertama, melainkan teman-temanku. Aku akan menjadi orang yang terakhir untuk naik, karena aku percaya bahwa ayah akan selalu ada untukku," kata anaknya. Belajarlah percaya kepada Allah, seperti anak kecil yang percaya bahwa ayahnya selalu ada untuknya. Beriman berarti percaya sepenuhnya kepada Allah, walau belum melihat atau mendapat sebuah penjelasan. Percaya penuh tanpa setitik keraguan merupakan dasar untuk melihat mukjizat dan pertolongan Allah. Tanamkanlah di hati bahwa di dalam suka atau kesukaran-kesukaran besar, Allah selalu ada untuk kita, karena kita ada di pikiran-Nya." Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu taat dan percaya penuh pada firman-Mu. Amin. (Dod).
Pembinaan Guru Sekolah Minggu GRII Kertajaya & GRII Citra Raya. Siapakah anakku? Apa beda anak sendiri dengan anak orang lain? Mari kita temukan jawabannya dalam SESI PEMBINAAN GURU SEKOLAH MINGGU dengan tema "ANAKKU ...".
"Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi, untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam, dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi. Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai. Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu. Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu." (Mazmur 92:1-6) Renungan: Surat ini dituliskan untuk kita yang saat ini sedang mengalami sukacita, kesenangan, kesuksesan dan segala hal yang membuat kita berbahagia. Surat ini juga dituliskan untuk kita yang sedang menghadapi krisis, pergumulan hidup, kesedihan, kepahitan hati, tekanan dan masalah. Surat ini ditulis untuk mengingatkan kita akan apa yang seharusnya kita lakukan dalam segala situasi sehingga kita akan mengalami sukacita serta kelegaan ketika kita melakukan pesan yang ada di dalamnya. Penulis surat ini sangat berharap bahwa kita akan senang membacanya dan bersukacita melakukannya. Anakku terkasih, Ketika hal-hal yang indah datang di dalam hidupmu, datanglah kepada-Ku dan bersyukurlah. Ketika engkau diberkati secara keuangan dan materi, bersyukurlah. Ketika engkau bangun pada pagi hari yang indah dan matamu kagum memandang ciptaan-Ku, bersyukurlah. Ketika engkau mendapatkan kedudukan yang baik di perusahaanmu dan engkau mendapat kepercayaan dari atasanmu, bersyukurlah. Tetapi, ketika kesukaran datang, ketika pertanyaan-pertanyaan memenuhi pikiranmu, ketika keadaan keuanganmu memburuk, ketika tidak ada yang berpihak padamu, ketika semua orang menyalahkanmu, engkau juga harus tetap bersyukur. Kau harus tahu bahwa semua itu ada di bawah pengawasanku. Engkau harus bersyukur karena di dalam setiap hal yang menjengkelkan di pemandangan matamu, Aku sedang mengerjakan apa yang Aku kehendaki melalui situasi-situasi tersebut. Aku telah berjanji tidak akan meninggalkan atau membiarkan engkau. Aku mengasihimu dan Aku selalu dekat denganmu bahkan lebih dekat dari air mata dan persoalanmu. Dalam keadaan senang, biarlah ucapan syukurmu mengalir dari hati yang penuh sukacita, dan dalam kesulitan, biarlah ucapan syukurmu mengalir dari hati yang beriman kepada-Ku. Aku yang setia, Tuhanmu. Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa jalan yang kita lalui akan selamanya mulus dan bebas hambatan. Tetapi Ia menghendaki agar dalam setiap keadaan, baiklah kita mengucap syukur karena mengetahui bahwa Tuhan yang berkuasa ada di atas semua yang terjadi. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mau bersyukur untuk setiap keadaan yang Engkau izinkan terjadi di dalam hidupku, karena aku percaya bahwa tangan-Mu senantiasa menuntunku dan Engkau tidak pernah meninggalkan aku. Amin. (Dod).
Anakku Muara Bahagiaku Oleh. Hana Annisa Afriliani, S.S (Redaktur Pelaksana NarasiPost.com) Voice Over Talent : Arien S NarasiPost.Com-Belasan tahun lalu, saat aku masih duduk di bangku kuliah, aku bercita-cita ingin memiliki anak banyak kelak ketika sudah menikah. Kecintaanku pada dunia anak-anak mendorongku bercita-cita demikian. Selain itu, aku juga teringat akan sabda Rasulullah Saw bahwa kelak di hari akhir beliau akan membanggakan jumlah umatnya yang banyak. Maka setelah menikah pun tiap ditanya, “Mau punya anak berapa?” “ Insya Allah. Mau 11 anak.” Begitulah jawabku. Namun, ternyata cita-citaku harus kandas tatkala aku harus melahirkan anak pertamaku lewat operasi ceasar. Betapa tidak, seseorang yang melahirkan secara ceasar secara medis tidak boleh melahirkan lagi lebih dari 3 kali. Apalagi jika prosesnya ceasar semua. Benar saja, anak ke dua dan ke empatku pun terpaksa harus dilahirkan lewat operasi ceasar, karena kasusnya sama dengan anak pertama: sudah lebih beberapa hari dari tanggal Hari Perkiraan Lahir (HPL), kontraksi tak kunjung datang, sedangkan air ketuban sudah berubah warna. Ya, akhirnya tiga kali aku melahirkan secara ceasar, dan satu kali normal saat melahirkan anak nomor dua. Kehadiran anak-anak dalam hidupku adalah anugerah terindah yang tak dapat digantikan dengan apa pun. Mereka adalah guru kehidupanku. Dari merekalah aku belajar tentang kesabaran, pengorbanan, dan ketulusan. Betapa tidak, membersamai mereka menuntutku menjadi pribadi yang jauh lebih baik, karena kelak mereka akan merekam apa yang mereka lihat dan dengar dariku. Maka tentu saja, aku harus selalu belajar mengontrol diriku agar tidak menjadi pribadi negatif di hadapan mereka. Sebaliknya, aku belajar untuk menjadi teladan. Membersamai mereka juga menuntutku menjadi seseorang yang mampu meresapi makna sebuah pengorbanan. Tak masalah diri lelah, asal mereka terjaga. Anak-anakku jugalah yang menjadikanku belajar banyak hal. Selain mensalehkan diri, karena kutahu bahwa mustahil menuntut anak saleh dan salehah, sementara diri berlumur dosa dan maksiat, aku pun berupaya belajar banyak hal. Belajar masak dengan menu yang variatif, agar bisa meracik makanan dengan tanganku sendiri demi memenuhi gizi mereka, sebab kuingin tubuh anak-anakku sehat dan kuat, terhindar dari zat-zat haram dan berbahaya. Sungguh, anakku adalah muara bahagiaku. Mereka menjadi penyejuk mata tatkala aku dilanda lelah, mereka juga menjadi pelipur lara tatkala hati disergap gulana. Ah, sungguh tak mampu melukiskan dengan kata-kata betapa berharganya kehadiran seorang anak dalam sebuah pernikahan. Maka tak heran, banyak orang di luar sana yang mati-matian melakukan banyak hal demi memperoleh keturunan. Menjalani terapi ke sana ke mari, minum obat ini itu, makan makanan ini itu, hingga mengamalkan doa ini itu. Ya, sebab kehadiran buah hati merupakan dambaan setiap pasangan suami istri secara fitrahnya. Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/08/27/anakku-muara-bahagiaku/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
"Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai." (Mazmur 92:5) Renungan: Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu pada ibunya karena sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek. "Anakku, aku tahu itu terasa sangat sakit. Tetapi cobalah kerahkan semangatmu untuk melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit itu. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau buat," kata ibunya dengan sendu dan lembut. Anak kerang melakukan nasihat ibunya, tetapi rasa sakit masih saja menyiksanya. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan sejuta tenaga ia bertahan bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebuah mutiara besar yang utuh mengkilap dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara. Penderitaannya bertahun-tahun tidak sia-sia. Sekarang ia telah berubah, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang hanya disantap sebagai kerang rebus di pinggir jalan. Cerita di atas mengingatkan kita bahwa penderitaan adalah lorong proses untuk menjadikan kita dari orang biasa menjadi orang luar biasa. Terlihat jelas bahwa kekecewaan dan penderitaan merupakan arena kehidupan yang mengubah kita menjadi pribadi luar biasa. Orang-orang yang sukses bukanlah orang-orang yang selalu hidup tanpa masalah dan tantangan, melainkan orang-orang yang mampu menghadapi kegelapan, rintangan dan hambatan. Mereka memeranginya, mensiasatinya dan menang. Bersukacitalah akan perbuatan Tuhan apapun bentuknya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih atas setiap masalah dan penderitaan yang Kau izinkan terjadi dalam hidupku. Berjalanlah terus bersamaku, sehingga setiap air mataku pada akhirnya akan menjadi mutiara berharga bagi hidupku. Amin. (Dod).
Ketika Anakku Bertanya Oleh : Titin Kartini Voice Over Talent : Arien S NarasiPost.Com-Minggu, 13 Desember 2020 pukul 07.30, masih lekat dalam ingatan, laki-laki yang selama enam belas tahun menemaniku hanya terbujur kaku. Tangisku dan dua anakku pecah. Dada ini sesak. Dunia terasa gelap. Astagfirullah! Kuraih ponsel untuk menghubungi salah satu ustazah pengurus pondok tempat anak sulungku menimba ilmu, memintanya untuk segera membawa anak gadisku pulang. Berakhir sudah semua. Hampir satu bulan kami berdoa dan berikhtiar mencari kesembuhan untuk suami yang didiagnosa sakit lambung akut dan TB Meningitis, dari rumah sakit swasta ke rumah sakit pemerintah. Hal ini menyisakan kepedihan dan sakit hati. Memang bukan hal mudah mencari pengobatan di sistem kapitalis bagi rakyat yang tak beruang. Dokter sempat mengatakan bahwa kemungkinan suami sembuh itu hanya lima puluh persen. Ia bisa sembuh, bisa meninggal, tergantung daya tahan tubuh suami. Namun, sebagai orang yang beriman, tentu kita harus berusaha semaksimal mungkin dan menyerahkan hasilnya pada Sang Pemilik hidup, Allah Swt. Ternyata Allah Swt. mencukupkan penderitaan suami di dunia ini. Kutegarkan jiwa dan raga demi ketiga anakku. Hidup harus tetap berjalan. Hampir satu bulan kurasakan masih seperti mimpi, berjalan seperti melayang, air mata masih terus mengalir, apalagi anak-anak masih belum bisa menerima kenyataan bahwa ayahnya sudah tiada. Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/07/04/ketika-anakku-bertanya/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Untukmu Anakku Oleh : Ummu Azka Voice Over Talent : Arien S NarasiPost.Com-Anakku, lahirmu saat zaman hendak menemui ajalnya Bersua dalam dunia yang amat renta Mengisi hidup ditemani banyak prahara Berteman dengan fitnah dan adu domba Anakku, lihatlah ke sekelilingmu Jerit tangis saling bersahutan Dikejar peluru yang saling berdentuman Mengisi setiap labirin kehidupan Menggores senyum kecil yang menawan Anakku, lihat pula di sekitarmu Baju lusuh mengayuh bersama peluh Menyusuri padatnya jalanan Yang entah kapan menemui lengang Anakku, bertumbuhlah menjadi pejuang tangguh Kokoh dalam langkah, memegang keyakinan di dada Menggerakkan roda kehidupan Menopang laju perjuangan Anakku, pejuang tak selalu berteman dengan kenikmatan Terkadang dia tidur dalam kedinginan, Seringkali dia berteman dengan kesakitan Tersebab ia sadar bahwa kenikmatan ada dalam perjuangan Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/06/19/untukmu-anakku/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
"Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya." (Roma 8:29-30) Renungan: Seorang salesman yang masih muda dan belum berpengalaman di bidang usaha merasa amat berputus asa setelah mengalami kegagalan dalam usahanya. Ia sudah berjuang sebagaimana layaknya seorang muda yang masih penuh semangat. Namun usahanya yang pertama ini harus berakhir dengan kepahitan. Suatu hari ia datang menghadap managernya dan menceritakan kepedihannya. Ia mengatakan bahwa ia telah bekerja keras, namun kegagalanlah yang harus ia terima. Kemudian dia berkata lagi dengan suara yang pelan, "Pengalaman ini seakan membuktikan bahwa kita hanya bisa menggiring seekor kuda menuju sebuah anak sungai, namun kita tidak dapat memaksanya meminum air sungai tersebut." Mendengar kata-kata itu, sang manager berkata, "Anakku, dengarkan kata-kataku. Tugasmu bukanlah memaksa kuda itu untuk minum. Tugasmu adalah membuatnya merasa haus. Dalam dunia usaha, tugasmu bukanlah memaksa calon konsumen membeli barang daganganmu, tetapi membuat mereka merasa butuh akan barang-barang yang sedang kau jual." Anak muda itu mengangguk sambil tersenyum. Banyak orang di sekeliling kita belum mengenal kasih Yesus. Oleh karena itu tugas kita adalah memperkenalkan Yesus yang penuh kasih dalam kehidupan mereka. Tidak ada salahnya prinsip yang dikembangkan sang manager pada cerita di atas bisa juga dipakai dalam dunia penginjilan. Kita tidak harus dan bukan dengan cara memaksa orang-orang untuk bertobat. Pertama-tama jadikanlah hidup kita senantiasa dipenuhi oleh Yesus, berpikir dengan pikiran Yesus, berbicara dengan kata-kata Yesus dan bertindak sebagaimana Ia bertindak penuh kasih, sehingga setelah orang lain berpapasan dan mengenal kita, mereka akan merasa butuh untuk mengenal dan menerima Yesus dalam hidupnya. Tugas kita adalah membuat mereka merasa haus akan kasih Yesus dan haus akan keselamatan yang sesungguhnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan Roh-Mu, agar seluruh keberadaan diriku akan menampakkan kehadiran-Mu sendiri, sehingga semakin banyak orang merasakan kasih-Mu melalui diriku dan akhirnya mereka haus untuk mengenal dan menerima Engkau sebagai Sang Juruselamat. Amin. (Dod).
Anak-ku, rahasia awet enom, Angel minTa maaf
Hanya Dekat Allah (13 Juni 2021)
Bila Saatnya Kau Harus Melangkah Oleh: Aya Ummu Najwa NarasiPost.Com-Anakku, tak terasa waktu berlalu begitu cepatnya. Seakan melewati hari tanpa menit dan detik. Membawamu yang kemarin masih memerah, kini telah beranjak meremaja. Kemarin kau bagaikan anak burung mungil nan lucu, yang kini siap mengepakkan sayapnya, bersiap berpetualang menjelajahi dunia. Ada kalanya ingin kurengkuh dirimu selamanya. Namun apalah daya, kewajiban haruslah diutamakan. Pergilah tuntut ilmu sebanyak-banyaknya, untuk kau bagi dengan sesama. Untuk bekalmu beramar makruf nahi mungkar, karena kau adalah penerus estafet perjuangan. Karena agama ini harus terus diemban, agar setiap yang bernyawa mengingati tujuan apa ia diciptakan. Anakku, ketika kau menyapa dunia, ingatlah senantiasa jadikan akidah Islam sebagai pijakan setiap keputusan, jadikan ia sebagai pemimpin dalam setiap langkahmu, jadikan ia cahaya yang akan menyinari hidupmu, yang pasti kau tak akan pernah tersesat dan terjatuh selamanya. Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/05/19/bila-saatnya-kau-harus-melangkah/ Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/03/02/perisai/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost Voice Over : Mbak Armina
Ada yang bilang, "Anakku bukanlah prestasiku, bukan juga rencana masa tuaku. Yang kuberikan padanya, seutuhnya miliknya. Tidak perlu kembali padaku, tidak dalam jasa, tidak dalam budi. Ibu beneran tulus, bapak beneran ikhlas karena peran menjadi orang tua itu pilihan, bukan tuntutan. Jadi orang tua itu bukan sebuah karir, itulah kenapa tak ada upahnya. Jalani tanggung jawab dengan tulus dan ikhlas karena-Nya. Insyallah, kelak anak selalu datang pada kita membawa cinta." Yuk selanjutnya di Siniar Sastra. --- Support this podcast: https://anchor.fm/siniarsastra/support
"Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Kor 6:19-20) Renungan: Seorang gadis yang sangat dimanja oleh ayahnya terjerumus ke dalam dunia narkoba. Ayahnya membesarkan gadis itu seorang diri, karena istrinya telah meninggal dunia ketika melahirkan puterinya tersebut. Karena kebutuhan akan narkoba semakin meningkat, ia mencuri uang tabungan ayahnya, kemudian melarikan diri ke Jakarta. Di Jakarta ia kesulitan mencari pekerjaan layak, sehingga ia terpaksa bekerja sebagai wanita penghibur di sebuah night club. Setelah satu bulan di Jakarta, ia mendapat sepucuk surat dari ayahnya. Dalam satu minggu ia mendapat 3 pucuk surat namun tak satupun yang dibacanya. Hari terus berganti, suratpun terus berdatangan tapi tak satupun yang dibacanya. Menjelang Paskah, ia menerima sepucuk surat yang diantar ke night club tempat ia bekerja. Akhirnya dari salah seorang karyawan ia mengetahui bahwa yang mengantar surat itu adalah ayahnya sendiri. Kekerasan hati gadis itu akhirnya luluh. Dengan tangan yang gemetar ia membuka dan membaca surat itu, "Anakku sayang, ayah sudah lama tahu di mana engkau bekerja. Saat ini hanya satu yang ayah inginkan. Maukah kamu pulang ke rumah kita?" Tiba-tiba gadis itu merasa rindu pada ayahnya dan memutuskan untuk pulang. Ternyata sejak ia pergi dari rumah, ayahnya sering begadang untuk menanti kepulangannya. Dari hasil pemeriksaan dokter ternyata ayahnya terkena penyakit kanker hati. Gadis itu semakin hancur hatinya. "Ayah, aku bukan puterimu yang sangat kau banggakan dulu. Aku hanyalah seorang gadis penghibur yang telah kotor, bahkan aku kena penyakit aids. Ayah jangan dekat-dekat aku nanti ayah tertular," katanya. Ayahnya diam saja dan malahan mempererat memeluk anak gadisnya seolah tak ingin melepaskan anaknya yang telah kembali. Mengapa Allah mau menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus dan datang ke dunia, padahal Dia tahu bahwa Dia akan ditolak, disiksa dan mati seperti seorang penjahat? Karena Dia ingin manusia yang adalah miliknya, tetapi telah ditipu, dicuri dan dibinasakan oleh iblis dapat kembali ke pelukan-Nya untuk menikmati hidup yang berkelimpahan. Kerinduan Allah ini tercermin pada kisah di atas. Allah tidak peduli pada kelamnya masa lalu kita. Yang Dia inginkan adalah kita kembali ke pelukan-Nya dan menjadi milik-Nya melalui kematian Yesus di kayu salib. Saat menerima penebusan Yesus, kita menjadi milik Yesus sepenuhnya, bukan milik maut atau iblis. Dosa kita sudah ditebus-Nya dengan harga yang sangat mahal, yaitu diri Yesus sendiri. Mari kita hidup sebagai anak tebusan dengan hidup lebih baik. Jangan sampai iblis merebut kita kembali dan masuk dalam pelukkannya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau sudah mau mati untukku. Dosaku yang begitu besar telah Kau tebus dengan kematian-Mu di kayu salib. Kini ajarilah aku untuk hidup lebih baik, agar jangan sampai pengorbanan-Mu di kayu salib menjadi sia-sia, karena aku kembali hidup sebagai menusia pendosa. Jangan biarkan Darah-Mu menetes lagi karena perkataan dan pikiranku yang kotor dan jahat. Jangan biarkan luka-Mu menganga lagi karena perbuatanku yang najis. Jangan biarkan air mata-Mu mengalir lagi karena sikap acuh tak acuhku kepada-Mu. Tuhan Yesus, ubah aku dengan kasih-Mu. Amin. (Dod).
Hadirmu Oleh Andrea Ausie Hari ini bertambah lagi bilangan usiamu, Nak ! Berkurang lagi setahun jatah hidupmu dari Allah swt. Waktu terasa begitu cepat berlalu meniti bilangan waktu menjelajah kehidupan. Anakku, izinkanlah ibumu bercerita tentangmu agar kelak dirimu mengerti betapa besar cinta kasihku kepadamu. Masih ingatkah kisah tentang detik-detik kebahagiaan saat pertama kali Allah swt izinkan kehadiranmu dalam kehidupan kami? Kebahagiaan yang bisa memadamkan rasa lelah, letih, dan berbagai rasa berkecamuk selama ini. Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2020/10/31/hadirmu/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost Voice Over : Andrea Ausie
Ibarat Yesus Kristus: "Seorang ada dua orang anak lelaki. Dia mendapatkan yang sulung dan berkata, ‘Anakku, pergilah bekerja hari ini di ladang anggurku.’ Anak itu menjawab, ‘Aku tidak mahu,’ tetapi kemudian dia menyesal lalu pergi bekerja di ladang bapanya. Ayah itu pergi pula mendapatkan anaknya yang kedua dengan kata-kata yang sama. Anak itu menjawab, ‘Baiklah, aku pergi, ayah,’ tetapi dia tidak pergi. Antara dua itu, yang mana melakukan kehendak bapanya?” (Matius 21:28-31) Apa jawapan kamu bagi soalan yang terakhir itu? Mana satu yang SEBENARNYA melakukan kehendak bapanya? Bagaimana respon and kelakuan dua orang anak ini menggambarkan hubungan kita dengan Bapa yang di syurga? Beware of words only religion!
Ketika anak Tuhan dianiaya , itu sangat melukaiNya. Paulus menganiaya anak-anak Tuhan. Tuhan tidak menanya Paulus,”Mengapa engkau menganiaya anak-anakKu?” Tuhan menanyakan Paulus, “Mengapa engkau menganiaya Aku?”
"Wahai Anakku, Jadilah Kalian Pejuang Tangguh bagi Agama dan Bangsa (3 Sesi)"
Bismillah Ikuti Kajian Serial Puasa Bersama Para Ulama via LIVESTREAMING Insya Allah:
Masih ada bonus track loh hari selasa
Part 2 nya siangan ya boend
KISAH NYATA ANAKKU ARIE HANGGARA 2 (BAGIAN PERTAMA) --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/bacabukupakmaul/support
KISAH NYATA ANAKKU ARIE HANGGARA 1 (BAGIAN PERTAMA) --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/bacabukupakmaul/support
Streamed live on Feb 21, 2021. Link: https://youtu.be/7KaoZvf5tns
Instagram : LGFCHURCHJAKARTA https://www.instagram.com/lgfchurchjakarta/ Facebook : LGF CHURCH https://www.facebook.com/ChurchLGF/ Youtube : LGF CHURCH https://www.youtube.com/watch?v=PVGcRpfj56g
"Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan." (Kel 20:7) Renungan: Pada tahun 2005 di Campinas, sebuah daerah di Brasil, sekelompok sahabat yang mabuk pergi untuk menjemput seorang temannya. Pada saat ibu anak tersebut mengantar anaknya ke mobil, ia sangat khawatir dengan keadaan teman-teman anaknya yang sedang mabuk itu. Sambil memegang tangan anaknya yang duduk di mobil ia berkata, "Anakku, pergilah bersama Tuhan, dan kiranya Dia melindungimu." Anaknya menjawab, "Ya, jika Tuhan mau duduk di bagasi, sebab di dalam sini sudah penuh." Beberapa jam kemudian dikabarkan bahwa anak-anak muda tersebut mengalami kecelakaan yang fatal dan semuanya tewas. Saking parahnya kecelakaan itu, mobilnya sampai tidak dapat lagi dikenali jenisnya. Namun anehnya, bagasi mobil tetap utuh. Polisi berkata bahwa tidak mungkin bagasi mobil tersebut bisa utuh. Yang lebih mengejutkan lagi, di dalam bagasi tersebut ada satu peti telur, namun tidak ada satu telurpun yang pecah. Firman Tuhan di dalam Keluaran 20:7 berkata, "Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan." Hati-hati dengan ucapan kita. Sekadar berkata sia-sia saja sudah dosa (Mat 12:36), apalagi jika kita sampai menghujat Tuhan. Kesombongan selalu menjadi awal dari tindakan hujat kepada Tuhan. Di dalam Kis 12:20-23 dijelaskan bahwa Herodes mati karena ia begitu gembira mendengar sorak-sorai rakyat yang mengelu-elukannya, "Ini suara allah dan bukan suara manusia." Seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Tuhan dan ia mati dimakan cacing-cacing. Kesombongan dan berbicara tanpa berpikir adalah dua sikap yang harus kita beri perhatian. Jangan sampai karena terbawa suasana, kita jadi kecolongan mengucapkan kata sia-sia, bahkan menghujat Tuhan. Tuhan sudah memanggil kita menjadi alat-Nya untuk menyampaikan kabar sukacita bagi semua orang. Biarlah mulut kita hanya mengeluarkan kata-kata positif yang memberkati, bukan gosip dan hinaan yang bisa membuat orang lain terluka bahkan terjatuh mentalnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, hari ini aku berjanji untuk mengawasi setiap ucapanku. Biarlah lewat ucapanku orang-orang di sekitarku diberkati dan nama-Mu semakin dimuliakan. Amin. (Dod).
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Gregorius Mario dan renungan dibawakan oleh Dominika Eni Widyastuti (mereka dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas Bumi Serpong Damai, Keuskupan Agung Jakarta). Hakim-Hakim 13: 2-7.24-25a; Mazmur 71: 3-4a.5-6ab.16-17; Lukas 1: 5-25. KEAJAIBAN UNTUK NATAL Tema renungan kita pada hari ini ialah: Keajaiban Untuk Natal. Seperti kita semua tahu, tema utama kita untuk masa Adven ialah persiapan. Kita telah beberapa kali renungkan tentang persiapan besar seperti yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis dan Elia. Ada juga bentuk persiapan yang menonjolkan keadilan Tuhan bersama raja Daud, yang keturunannya sampai pada diri Bunda Maria dan Santo Yosef. Lalu hari ini kita diperkenalkan dengan bentuk persiapan ajaib, dengan tokoh-tokoh ialah istri Manoah atau ibu Simson, dan orang tua Yohanes Pembaptis, Zakariah dan Elisabeth. Kita menyebut sebuah persiapan ajaib, dan bukan hanya besar, karena dekatnya peristiwa terbesar yang jauh lebih ajaib, kelahiran juru selamat, sudah sangat nyata. Kejadian ajaib dalam hidup Maria dan Yosef, serta berwujud pada kelahiran Yesus Kristus, jelas harus diantisipasi oleh suatu persiapan ajaib juga. Dan persiapan ajaib ini ialah kelahiran Simson dari ibunya yang sudah mandul, demikian juga kelahiran Yohanes Pembaptis dari Elisabeth yang juga diklaim mandul. Zakariah, suami Elisabeth juga masuk dalam lingkaran ajaib ini. Keajaiban apa yang dapat dipersiapkan untuk menyambut pesta ulang tahun kelahiran Yesus Kristus tahun ini? Sesuatu yang ajaib berarti membangkitkan rasa heran, kagum atas sesuatu yang baru. Kita mempunyai dan mengalami suatu hubungan yang istimewa dengan Tuhan tidak mesti yang besar dan megah. Ajaib atau yang baru tidak mesti juga yang sangat luar biasa. Yesus Kristus yang lahir dalam kesahajaan cukup menjelaskan bahwa ajaib ialah pengalaman menemukan terang dan jawaban tentang hidup kita di dalam Tuhan. Beberapa hari lalu seorang menulis di whatsapp group tentang persiapan ajaib pribadinya untuk merayakan Natal tahun ini. Ia menulis: Anakku bungsu yang sudah pemuda, yang selama 3 tahun tak bisa cocok dan sejalan pikiran dengan kami berdua orang tuannya. Baru sehari terakhir ini ia bisa terbuka dan nyambung ketika kami berbicara. Kami yakin kami mesti berhenti sebentar di tempat yang persis anak kami berada, supaya komunikasi kami bisa tersambung, pembicaraan menjadi cair, dan akhirnya tercapai solusi permasalahan kami. Semoga Natal ini menjadi satu pengalaman sangat indah dalam keluarga kami. Sharing kecil ini merupakan satu persiapan ajaib, yang tentu saja akan diserasikan dengan keajaiban kehadiran Tuhan Yesus Kristus. Kita masing-masing pribadi dan keluarga kiranya bersiap secara ajaib atau secara baru, supaya menemukan keserasian itu. Jika tak ada sesuatu yang ajaib atau baru, bukankah nanti perayaan Natal menjadi biasa-biasa saja, tanpa sesuatu yang indah? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha murah, jadikanlah kami pribadi-pribadi dan keluarga-keluarga yang dapat membuat hidup kami baru sebagai persiapan untuk hari Natal ini. Kemuliaan... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Namanya juga ibu, pasti memilih yang terbaik untuk anaknya, memberi yang terbaik untuk anaknya dan melakukan yang terbaik untuk anaknya. Itu teorinya, apalagi anak pertama. Tapiiii.... emang iya bener gitu?? Hehehehe.... coba dengerin deh.
Kali ini bersama kak Ira dan kak Yusa membahas komunikasi positif orang tua kepada anak sehingga mendukung perkembangan anak
Ayah dan ibu akan menua. Mereka akan lebih lamban, lemah dan pelupa. Semua manusia yang berasal dari bayi, saat menua pun kadang akan kembali seperti bayi. Lalu, maukah kita merawat dan menjaga mereka
Episode 21: Aku konsultasi sama Dr. Mesty, Sp.A tentang tumbuh kembang anak-anakku nih. Anakku kok berbeda yah?
"Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22) Renungan: Suatu hari ada seorang pemuda yang tekun berdoa merasa frustasi dengan apa yang ia doakan. Bertahun-tahun sudah ia berdoa dan sampai sekarang ia belum menerima jawabannya. Hingga akhirnya ia pergi menemui Pastor dan berkata, "Pastor, mengapa Tuhan tidak adil. Tuhan tidak menjawab doaku sampai hari ini, padahal teman saya di kantor baru saja berdoa, eehh.. Tuhan langsung menjawabnya." Dengan santai Pastor itu menjawab, "Anakku, jika engkau melihat ada seorang pengamen dengan suara yang merdu dan berpakaian rapi, bernyanyi di hadapanmu, apakah kamu akan memberikan uang?" Pemuda itu menjawab, "Tentu saja saya akan memberinya. Tapi saya akan tunggu hingga ia menyelesaikan lagunya. Namun itu akan berbeda kalau pengamennya menyanyi dengan suara yang berantakan, saya akan memberi sedikit uang dan menyuruhnya pergi." Pastor pun tersenyum dan berkata, "Itulah yang terjadi dalam kehidupan kita dengan Tuhan. Ketika Tuhan melihat engkau taat dan setia datang kepada-Nya, Dia betah mendengarkan dan melihatmu. Tuhan rindu untuk sering bertemu denganmu dalam waktu yang lama. Bagi Tuhan menjawab doamu adalah gampang, namun Tuhan rindu untuk terus dekat denganmu. Ia rindu menahanmu supaya engkau lebih intim dengan-Nya. Pada akhirnya Tuhan akan memberikan yang terbaik bagimu bahkan lebih dari yang engkau inginkan." Saat kita berdoa, janganlah kita menjadi frustasi kalau doa kita belum dijawab, karena ada sesuatu yang besar yang telah Tuhan siapkan untuk kita. Tuhan masih rindu bersama dengan kita. Dan Tuhan tahu saat yang tepat untuk menjawab doa kita. Mari terus bergaul dan intim dengan Tuhan. Mari terus merindukan Tuhan setiap saat. Mari berdoa bukan hanya disaat kita membutuhkan-Nya, namun di setiap saat dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkan imanku, sehingga aku tetap bersabar menanti jawaban doa dariMu. Jangan biarkan keputusasaan mengikatku, karena Engkau lebih tahu saat yang tepat untuk menjawab setiap kebutuhanku. Amin. (Dod).
Kajian kitab: "Tadzkiratus Saami' wal mutakallim Fii Adabil'Alim Wal Muta'alim" Karya Ibnul Jama'ah (Adab Penuntut Ilmu dan Adab Para Ahli Ilmu)
Meskipun kamu belum lahir ke dunia, percayalah, ibu sudah menginginkan kehadiranmu. --- Podcast Marawi Kecil kali ini menghadirkan "Surat Cinta untuk Anakku di Masa Depan", yang dituliskan oleh Asri. Selamat mendengarkan ya :) Backsound: Melly Goeslaw - Bunda (Covered by Cinupinu). --- Silakan berikan umpan balik berupa pesan suara ada https://anchor.fm/marawi-kecil/message atau menu contact di www.marimenuliscom.wordpress.com --- Terima kasih telah menemani kami mengudara :)
HARI ANAK NASIONAL
"Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami." (2 Korintus 4:17) Renungan: Suatu hari seseorang bermimpi bertemu Tuhan. Tuhan bertanya, "Mengapa engkau bersedih?" Orang itu menjawab, "Tuhan, hidupku penuh dengan penderitaan, rasanya aku tidak dapat menatap hari esok." Lalu Tuhan duduk di sampingnya, meraih tangannya dengan penuh kasih dan berkata, "Anakku, biarkan aku menjelaskan padamu dan engkau akan mengerti. Setiap penderitaan merupakan batu pijakan yang harus engkau tapaki setiap hari. Dan setiap kali engkau melalui sebuah penderitaan, itu merupakan batu pijakan yang akan membawamu naik lebih tinggi. Jalan kehidupan bagaikan perjalanan mendaki sebuah gunung. Ada batu-batu terjal berupa kesulitan dan penderitaan yang harus dijadikan tempat berpijak. Ketika engkau mengalami masalah, Aku Sang Batu Karang akan menopangmu. Setiap batu pijakan yang engkau lalui akan membuat jiwamu semakin kuat. Memang batu-batu itu cukup banyak dan terasa menyakitkan, tapi karakter dan imanmu akan terbentuk. Aku tahu bahwa engkau lelah, karena Aku pun sudah melalui jalan itu dan aku meninggalkan kisah perjalananKu agar engkau tetap kuat. Tetaplah mendaki dengan tekun ke tempat yang penuh kemuliaan. Ingatlah, bahwa Aku selalu menyertai langkahmu." Jika saat ini anda sedang melalui batu-batu terjal berupa penderitaan, tekanan, aniaya, cemooh, penyakit, ketidakadilan dll, jadikan itu sebagai batu pijakan dan bukan batu sandungan. Banyak pengikut Yesus yang tersandung, jatuh dan tidak mau bangkit lagi karena menilai kesulitan hidup dengan cara penilaian mereka sendiri dan bukan dengan cara penilaian Tuhan. Pegang erat janji Tuhan dan jangan lagi menganggap janji-janji Tuhan sebagai cerita dongeng belaka. Mereka yang percaya pada tuntunan, penyertaan dan pertolongan Tuhan akan mengalami kuasa-Nya. Jangan menyerah ketika beban hidup terasa semakin berat. Di saat anda tidak berdaya, pandang Yesus Sang Batu Karang Kehidupan, di mana anda bisa berlindung dan mengalami kemenangan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, berilah Roh KekuatanMu padaku, sehingga aku dapat melalui perjalanan hidupku ini dengan tetap setia memegang tanganMu sampai kapanpun juga. Amin. (Dod).
"Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu." (Amsal 29:17) Renungan: Beberapa tahun lalu saat pelajaran agama di salah satu kelas 4, saya bertanya kepada murid-murid, "Siapa yang setiap hari mama memasakkan makanan untuk kalian?" Hampir semua anak mengangkat tangannya. Tapi satu anak yang duduk di depan saya dengan wajah kesal berteriak, "Tidak pernah!" Lalu saya bertanya lagi, "Siapa yang mamanya selalu menemani kalian belajar, menyiapkan sarapan, ikut makan bersama, dan menemani kalian berdoa?" Sebagian besar anak mengangkat tangannya lagi. Si anak yang duduk di depan saya tadi berkali-kali berteriak, Tidak pernah!" Lalu saya bertanya kepadanya, "Lalu apa yang mamamu lakukan setiap hari?" Dengan sigap dia berdiri lalu menjawab dengan nada tinggi, "Mama setiap hari hanya nonton film Korea! Papa yang masak dan menemani aku belajar dan berdoa. Mama selalu bangun siang, tidak pernah mengajak aku berdoa!" Begitu banyak orang tua di zaman modern ini disibukkan dengan tugas dan pekerjaan sebagai wanita dan pria karier sehingga menyerahkan tanggung jawab mengurus anak-anaknya kepada pembantu dan guru. Anak-anak akhirnya mencari figur lain dalam hidupnya. Suatu ketika seorang murid perempuan bertanya kepada saya, "Pak, mau ga jadi papa saya?" Saya pun balik bertanya dengan heran, "Lho, kenapa? Kan kamu sudah punya papa?" Dia menjawab, "Aku ga suka dengan papaku. Dia kasar, Pak!" Sebagaimana anak mendambakan orang tua yang bertanggung jawab dan dapat menjadi idola dalam hidupnya, demikian juga orang tua pun rindu memunyai anak-anak yang dapat dibanggakan dan taat pada orang tua. Alangkah bahagianya orang tua bila ada anaknya yang berkata, "Mamaku hebat, karena masakannya paling enak" atau "Papaku keren, karena dia rajin berdoa." Atau orang tua yang berkata, "Anakku hebat, karena dia kalau belajar tidak pernah disuruh dan rajin berdoa serta ke gereja." Marilah kita berlomba-lomba menjadi figur orang tua yang menjadi idola dan kebanggaan anak-anaknya, dan anak-anak menjadi kebanggaan orang tuanya. Apapun tugas kita di dunia, entah sebagai ayah, ibu dan anak-anak, kelak semua tugas itu harus dipertanggung jawabkan di hadapan Tuhan. Siapkah kita memberi pertanggung jawaban itu kelak? Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, saat ini ampunilah aku dan pulihkan keberadaanku sebagai orang tua dan anak-anak. Beri aku kuasa penuh agar dapat menjadi orang tua yang baik bagi anak-anakku, dan beri aku kemampuan menjadi seorang anak yang taat kepada orang tua. Amin. (Dod).
Anakku, nanti kuliahnya kamu kalo ga kedokteran, hukum ato teknik mesin yach... Nah, terus cari kerjanya nanti ya Multinational Company, syukur alhamduls kalo bisa jadi pegawai negeri, biar pensiun kamu terjamin! Terus beli rumah, nikah, punya anak deh... Nikahnya umur 25an gitu lah... Ini adalah ekspetasi kebanyakan orang tua yang menginginkan anaknya hidup terjamin. Masih valid ga sih di jaman sekarang? Hat the Jazz by Twin Musicom is licensed under a Creative Commons Attribution license (https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/) Source: http://www.twinmusicom.org/song/289/hat-the-jazz Artist: http://www.twinmusicom.org
Follow ig : @bronbro.id
Kami tidak memberi solusi, hanya berbagi informasi. Seputar bagaimana jika sudah punya anak atau kelak suatu saat kami menjadi orang tua. Karena bagimu anakmu, bagiku anakku. --- Support this podcast: https://anchor.fm/semoga-lancar/support
Kami tidak memberi solusi, hanya berbagi informasi. Seputar bagaimana jika sudah punya anak atau kelak suatu saat kami menjadi orang tua. Karena bagimu anakmu, bagiku anakku. --- Support this podcast: https://anchor.fm/semoga-lancar/support
Latihan puasa gak selamanya susah, asal tahu beda usia - beda cara.
Puasa bisa dilatih dari usia dini bahkan mulai dari dalam kandungan.
Beranjak ke pernikahan berarti memutuskan untuk menjalani hidup yg baru, hidup yg gak pernah dijalani sebelumnya, menyatu dengan orang yg baru ketemu disaat dewasa dan hidup bersama untuk selamanya, tapi memiliki buah hati adalah hidup yg lebih baru lagi untuk pasangan suami istri. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/yudhard/message