POPULARITY
Sementara tunduk pada undang-undang negara dengan damai, umat Tuhan harus memberikan kesetiaan mereka yang utama kepada Allah setiap saat.
Sementara tunduk pada undang-undang negara dengan damai, umat Tuhan harus memberikan kesetiaan mereka yang utama kepada Allah setiap saat.
Pendalaman Alkitab untuk anak-anak.| Digital Ministry Gereja Reformed Injili Indonesia-Karawaci. | PA Anak ini dapat diikuti juga di: Tota Scriptura: .... | griikarawaci.org
Pendalaman Alkitab untuk anak-anak.| Digital Ministry Gereja Reformed Injili Indonesia-Karawaci. | PA Anak ini dapat diikuti juga di: Tota Scriptura: https://youtu.be/Z-8FkqmjiE4?si=5s6lMYNlCuqOJhqa | griikarawaci.org
Pendalaman Alkitab untuk anak-anak.| Digital Ministry Gereja Reformed Injili Indonesia-Karawaci. | PA Anak ini dapat diikuti juga di: Tota Scriptura: https://youtu.be/S0_-IsuwG9g?si=bOmb4CCa6f-kqI12 | griikarawaci.org
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 209 (Matius 5:38-42): Pada bagian ini Yesus mengutip dari Keluaran 21:24-36 dan Imamat 24:19-23. Kedua bagian ini sedang menyatakan hukum yang adil yang berlaku bagi umat Tuhan. Keadilan di dalam memberikan hukuman adalah hikmat Tuhan karena sifat adil-Nya yang sempurna. Apakah yang dimaksudkan dengan hukuman yang adil?
Pendalaman Alkitab untuk anak-anak.| Digital Ministry Gereja Reformed Injili Indonesia-Karawaci. | PA Anak ini dapat diikuti juga di: Tota Scriptura: https://youtu.be/552H-Iqx5Fo?si=ITxF_qnfT1RZL4t6 | griikarawaci.org
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 204 (Matius 5:9-16): Apakah tujuan Tuhan memanggil umat-Nya? Tujuan-Nya yang pertama tentu adalah untuk menunjukkan cinta kasih dan penyertaan-Nya yang intim kepada mereka. Hal kedua, selain untuk menyatakan cinta kasih dan penyertaan-Nya secara intim dan khusus kepada mereka, Tuhan juga ingin umat-Nya menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa Dialah satu-satunya Allah. Dialah Allah yang Esa. Tidak ada yang seperti Dia di seluruh alam semesta ini dari kekal sampai kekal. Umat Tuhan harus menyatakan ini dengan jelas.
Pendalaman Alkitab untuk anak-anak.| Digital Ministry Gereja Reformed Injili Indonesia-Karawaci. | PA Anak ini dapat diikuti juga di: Tota Scriptura: https://youtu.be/Fs02CKtwgU4?si=Onza5jdFYk9KB7oy | griikarawaci.org
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Anton Saputra dan Theresia Inggrid Silviana dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Ulangan 4: 1.5-9; Mazmur tg 147: 12-13.15-16.19-20; Matius 5: 17-19 LAKUKAN APA YANG DIAJARKAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lakukan Apa Yang Diajarkan. Kodrat manusia menurut Allah Pencipta yang membuat kita lebih unggul dibandingkan makhluk hidup yang lain ialah karena kita memiliki akal budi dan kebebasan. Kedua elemen kodrati ini Tuhan percayakan secara penuh kepada kita untuk kita gunakan. Hasilnya selalu ada dua macam, yaitu manusia memilih untuk memenuhi kemauannya sendiri yang pasti mengakibatkan dosa dan penderitaan, atau memilih untuk mengikuti ajaran dan hukum Tuhan. Untuk pilihan yang kedua, akal budi dan kebebasan kita mengenal batasnya ketika mereka harus berkolaborasi dengan kehendak Tuhan. Manusia sepintar apa pun, ia akhirnya menyadari kalau kepandaian Tuhan melebih dirinya. Demikian juga sebebasnya dia untuk berkata atau berbuat apa saja, akhirnya diakui juga bahwa Tuhan lebih berkuasa dari pada dirinya. Sampai pada batas ini, sebenarnya iman yang berperan untuk menjelaskan kebesaran dan kemahakuasaan Allah untuk dapat diterima oleh akal budi dan kebebasan kita. Pada hari ini, kita belajar bagaimana dengan kepandaian dan kebebasan kita melakukan apa yang diajarkan oleh Tuhan. Tujuannya ialah supaya kemampuan kodrati kita dapat berkolaborasi dengan penyelenggaraan Tuhan. Bacaan pertama dari kitab Ulangan menguraikan tentang ajaran ketetapan dan peraturan. Musa meminta umat Allah untuk selalu menaati dan setia apa yang ditetapkan oleh Tuhan dan yang menjadi aturannya. Ketaatan dan kesetiaan ini tidak mengurangi akal budi dan kebebasan kita, tetapi mendapatkan nilai plus yaitu kebijaksanaan Ilahi. Fungsi akal budi untuk ini ialah mengingat, memahami, dan membahasakannya yang Tuhan ajarkan secara benar dan tepat. Fungsi kebebasan ialah untuk menyebarkan kebenaran supaya dapat menguasai dan mengarahkan kehidupan ini di dalam jalan Tuhan untuk sampai kepada Tuhan sendiri. Umat Tuhan yang setia dan taat memiliki suatu tugas yang penting selanjutnya dalam melakukan apa yang diajarkan Tuhan. Rahmat pembaptisan dan keanggotaannya di dalam Gereja memandatkan mereka tanggung jawab untuk mengajarkan itu kepada orang lain, entah saudara entah teman, bahkan mereka yang tidak dikenalnya. Tanggung jawab dalam ketaatan dan kesetiaan untuk melakukan ketetapan dan peraturan dari Tuhan mungkin lebih bersifat personal dan terbatas pada lingkup terbatas. Namun demi menjadi pengikut Kristus yang berguna dan bermartabat, ada tanggung jawab sosial dan kasihnya yaitu mengajarkan itu kepada sesama. Bahasa kitab sucinya ialah sebuah tanggung jawab sebagai garam dan terang dunia. Hidup setiap pengikut Kristus adalah sebuah kenyataan belajar dan mengajar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang bijaksana, penuhilah diri kami dengan kebijaksanaan-Mu. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Ulangan 33 : 12-29, TB2
Doa-doa bagi keselamatan dari penyakit & kematian, menunjukkan bahwa umat Tuhan tidak bebas dari penderitaan. Tuhan mengijinkan penderitaan, jadi pembebasan & pemulihan adalah wujud kedaulatan-Nya. Kristus bersedia melewati pintu kematian demi manusia.
Doa-doa bagi keselamatan dari penyakit & kematian, menunjukkan bahwa umat Tuhan tidak bebas dari penderitaan. Tuhan mengijinkan penderitaan, jadi pembebasan & pemulihan adalah wujud kedaulatan-Nya. Kristus bersedia melewati pintu kematian demi manusia.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 189 (Maleakhi 2:1-17): Umat Tuhan yang baru dibentuk kembali ini perlu terus diingatkan agar tidak tersesat seperti nenek moyang mereka. Itulah sebabnya Tuhan memberikan nabi-nabi untuk terus mengingatkan mereka. Baik Hagai, Zakharia, maupun Maleakhi terus mengulang-ulang peringatan untuk menjaga umat Tuhan agar tidak tersesat. Dalam Renungan hari ini ada beberapa hal yang Tuhan terus ingatkan kepada mereka melalui Maleakhi.
Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 187 (Nehemia 13:1-31): Bagian ini menuliskan keadaan Israel sebelum terjadinya pembaruan melalui pembacaan Taurat oleh Ezra di dalam Nehemia 8. Seperti apakah keadaan Israel itu? Bukankah keadaan gereja saat ini sangat mirip dengan keadaan umat Tuhan pada zaman Nehemia? Mari kita berefleksi. Dan sebagaimana Nehemia memohon anugerah Tuhan untuk kebangunan Israel, mari kita juga memohon anugerah Tuhan untuk pertobatan dan kebangunan gereja saat ini!
Mazmur 128 : 1-6, TB2
Ketaatan kepada Juruselamat kita tidak mengurangi kebahagiaan dan kesenangan sejati kita dalam hidup ini.
Ketaatan kepada Juruselamat kita tidak mengurangi kebahagiaan dan kesenangan sejati kita dalam hidup ini.
Renungan harian "AGAMA YANG BERSINAR" - 21 MEI 2023
Amsal 15 : 1-5, TB2
Amsal 14 : 21-25, TB2
Amsal 14 : 6-10, TB2
Amsal 12 : 14-18, TB2
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Patricia Mariska Krisnawati Senjaya dari Gereja Santo Albertus Agung, Paroki Harapan Indah, Keuskupan Agung Jakarta. Ulangan 4: 1.5-9; Mazmur tg 147: 12-13.15-16.19-20; Matius 5: 17-19 LAKUKAN APA YANG DIAJARKAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lakukan Apa Yang Diajarkan. Kodrat manusia menurut Allah Pencipta, yang membuat kita lebih unggul dibandingkan makhluk hidup yang lain ialah karena kita memiliki akal budi dan kebebasan. Penggunaan kedua elemen kodrati ini dipercayakan Tuhan secara penuh kepada kita. Hasilnya selalu ada dua macam, yaitu manusia memilih untuk memenuhi kemauannya sendiri yang pasti mengakibatkan dosa dan penderitaan, atau memilih untuk mengikuti ajaran dan hukum Tuhan. Untuk pilihan yang kedua, akal budi dan kebebasan kita mengenal batasnya ketika mereka harus berkolaborasi dengan kehendak Tuhan. Manusia sepintar apa pun, ia akhirnya menyadari kalau kepandaian Tuhan melebih dirinya. Demikian juga sebebasnya dia untuk berkata atau berbuat apa saja, akhirnya diakui juga bahwa Tuhan lebih berkuasa dari pada dirinya. Sampai pada batas ini, sebenarnya iman yang berperan untuk menjelaskan kebesaran dan kemahakuasaan Allah untuk dapat diterima oleh akal budi dan kebebasan kita. Pada hari ini, kita belajar bagaimana dengan kepandaian dan kebebasan itu, kita melakukan apa yang diajarkan oleh Tuhan. Tujuannya ialah supaya kemampuan kodrati kita dapat berkolaborasi dengan penyelenggaraan Tuhan. Bacaan pertama dari kitab Ulangan menguraikan tentang ajaran ketetapan dan peraturan. Musa meminta umat Allah untuk selalu menaati dan setia pada apa yang ditetapkan oleh Tuhan dan yang menjadi aturannya. Ketaatan dan kesetiaan ini tidak mengurangi akal budi dan kebebasan kita, tetapi mendapatkan nilai plus yaitu kebijaksanaan Ilahi. Fungsi akal budi untuk ini ialah mengingat, memahami, dan membahasakannya apa yang Tuhan ajarkan secara benar dan tepat. Fungsi kebebasan ialah untuk menyebarkan kebenaran supaya dapat menguasai dan mengarahkan kehidupan ini di dalam jalan Tuhan untuk sampai kepada Tuhan sendiri. Umat Tuhan yang setia dan taat memiliki suatu tugas yang penting selanjutnya dalam melakukan apa yang diajarkan Tuhan. Rahmat pembaptisan dan keanggotaannya di dalam Gereja memandatkan mereka tanggung jawab untuk mengajarkan itu kepada orang lain, entah saudara entah teman, bahkan mereka yang tidak dikenalnya. Tanggung jawab dalam ketaatan dan kesetiaan untuk melakukan ketetapan dan peraturan dari Tuhan mungkin lebih bersifat personal dan terbatas pada lingkup terbatas. Namun demi menjadi pengikut Kristus yang berguna dan bermartabat, ada tanggung jawab sosial dan publik yaitu mengajarkan itu kepada sesama. Bahasa kitab sucinya ialah sebuah tanggung jawab sebagai garam dan terang dunia. Hidup setiap pengikut Kristus adalah sebuah kenyataan belajar dan mengajar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang bijaksana, penuhilah diri kami dengan kebijaksanaan-Mu. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Umat Tuhan akan lakukan sementara mereka masih kuat dalam kehidupan, mendedikasikan diri mereka sendiri dan kepemilikan mereka kepada Tuhan, dan sementara bertindak sebagai penatalayan-Nya, mereka akan memiliki kepuasan melakukan tugas mereka.
Umat Tuhan akan lakukan sementara mereka masih kuat dalam kehidupan, mendedikasikan diri mereka sendiri dan kepemilikan mereka kepada Tuhan, dan sementara bertindak sebagai penatalayan-Nya, mereka akan memiliki kepuasan melakukan tugas mereka.
Kejadian 15 : 13-21, TB
Keluaran 39 : 8-14, TB
TAJAM - Tanya Jawab Alkitab Anda bisa mengirimkan pertanyaan anda secara langsung melalui kolom komentar Facebook & Youtube atau bisa mengirimkan Whatsapp ke Call Center Hope Channel Indonesia 081317762777
Keluaran 36 : 35-38, TB
Keluaran 34 : 29-35, TB
Umat Tuhan memberikan persembahan untuk pekerjaan Tuhan
Kisah Para Rasul 2 : 22-28, TB
Kisah Para Rasul 2 : 7-13, TB
2 Korintus 10 : 7-11, TB
2 Korintus 6 : 11-18, TB
#pendalamanalkitab #gpghwonosobo Apa saja tujuan perjuangan umat Tuhan? Mengapa kita perlu berjuang? Rasul Paulus menjelaskan hal ini dalam Kol 2. Mari kita simak bersama.
Mazmur 9:2-4 “Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku; aku mau menceritakan segala perbuatanMu yang ajaib; aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau; bermazmur bagi namaMu, yang Mahatinggi, sebab musuhku mundur, tersandung jatuh dan binasa di hadapanMu.” Dalam hidup bersama Tuhan, ada saja pihak yang menghambat kita makin kencang bertumbuh dalam Tuhan, itulah pihak penentang. Umat Tuhan selalu menghadapi penentangan. Bahkan jutaan pengikut Yesus di seluruh dunia sedang menghadapi penganiayaan fisik karena keyakinan mereka. Beberapa menghadapi penentangan, penindasan dan diskriminasi dari pemerintah baik di pusat maupun di daerah. Kita mungkin tidak menghadapi penentangan seperti ini dalam hidup kita, tetapi kita harus menyadari adanya pihak yang menentang kita, apakah itu media sosial, teman, dan keluarga yang tidak memahami iman saudara, atau kolega kerja, teman arisan yang tidak setuju dengan pendirian saudara. Di tengah keadaan yang demikian, mari saudara untuk kita tetap berlindung pada Tuhan, karna Dialah yang akan membela perkara dan hak kita dengan benar dan adil.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Hendrik Ferry Waloni dan renungan dibawakan oleh Andi Situmorang dari Sekolah Saint Peter di Paroki Kelapa Grading, Keuskupan Agung Jakarta. Ulangan 4: 1.5-9; Mazmur tg 147: 12-13.15-16.19-20; Matius 5: 17-19 LAKUKAN APA YANG DIAJARKAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lakukan Apa Yang Diajarkan. Kodrat manusia menurut Allah Pencipta, yang membuat kita lebih unggul dibandingkan makhluk hidup yang lain ialah karena kita memiliki akal budi dan kebebasan. Penggunaan kedua elemen kodrati ini dipercayakan Tuhan secara penuh kepada kita. Hasilnya selalu ada dua macam, yaitu manusia memilih untuk memenuhi kemauannya sendiri yang pasti mengakibatkan dosa dan penderitaan, atau memilih untuk mengikuti ajaran dan hukum Tuhan. Untuk pilihan yang kedua, akal budi dan kebebasan kita mengenal batasnya ketika mereka harus berkolaborasi dengan kehendak Tuhan. Manusia sepintar apa pun, ia akhirnya menyadari kalau kepandaian Tuhan melebih dirinya. Demikian juga sebebasnya dia untuk berkata atau berbuat apa saja, akhirnya diakui juga bahwa Tuhan lebih berkuasa dari pada dirinya. Sampai pada batas ini, sebenarnya iman yang berperan untuk menjelaskan kebesaran dan kemahakuasaan Allah untuk dapat diterima oleh akal budi dan kebebasan kita. Pada hari ini, kita belajar bagaimana dengan kepandaian dan kebebasan itu, kita melakukan apa yang diajarkan oleh Tuhan. Tujuannya ialah supaya kemampuan kodrati kita dapat berkolaborasi dengan penyelenggaraan Tuhan. Bacaan pertama dari kitab Ulangan menguraikan tentang ajaran ketetapan dan peraturan. Musa meminta umat Allah untuk selalu menaati dan setia pada apa yang ditetapkan oleh Tuhan dan yang menjadi aturannya. Ketaatan dan kesetiaan ini tidak mengurangi akal budi dan kebebasan kita, tetapi mendapatkan nilai plus yaitu kebijaksanaan Ilahi. Fungsi akal budi untuk ini ialah mengingat, memahami, dan membahasakannya apa yang Tuhan ajarkan secara benar dan tepat. Fungsi kebebasan ialah untuk menyebarkan kebenaran supaya dapat menguasai dan mengarahkan kehidupan ini di dalam jalan Tuhan untuk sampai kepada Tuhan sendiri. Umat Tuhan yang setia dan taat memiliki suatu tugas yang penting selanjutnya dalam melakukan apa yang diajarkan Tuhan. Rahmat pembaptisan dan keanggotaannya di dalam Gereja memandatkan mereka tanggung jawab untuk mengajarkan itu kepada orang lain, entah saudara entah teman, bahkan mereka yang tidak dikenalnya. Tanggung jawab dalam ketaatan dan kesetiaan untuk melakukan ketetapan dan peraturan dari Tuhan mungkin lebih bersifat personal dan terbatas pada lingkup terbatas. Namun demi menjadi pengikut Kristus yang berguna dan bermartabat, ada tanggung jawab sosial dan publik yaitu mengajarkan itu kepada sesama. Bahasa kitab sucinya ialah sebuah tanggung jawab sebagai garam dan terang dunia. Hidup setiap pengikut Kristus adalah sebuah kenyataan belajar dan mengajar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang bijaksana, penuhilah diri kami dengan kebijaksanaan-Mu. Salam Maria penuh rahmat... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Jemaat ada dalam kondisi manusia yang sama dan harus memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan jika mereka berada dalam keadaan yang sama; yaitu di penjara.
Jemaat ada dalam kondisi manusia yang sama dan harus memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan jika mereka berada dalam keadaan yang sama; yaitu di penjara.
Mazmur 37 : 30-34, TB
A TIME FOR PRAYER (2 Raj.8:1-15): Tujuh tahun kelaparan yang dialami Israel (2 Raj.8:1) bukanlah kemalangan Israel yang terbesar. Tapi ketika Elisa, abdi Allah, meninggalkan Tanah Israel dan masuk ke Damsyik (Aram), Israel sesungguhnya mengalami kemalangan terbesar: Umat Tuhan kehilangan privilege untuk mendengarkan Firman Tuhan! Bagaimana dengan hidup kita? Apa yang menjadi kemalangan terbesar kita? | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. (1 Yohanes 4:18) Ketakutan adalah perompak destini. Ia menghalang kita memasuki apa yang terbaik dari Tuhan untuk kita. Antonim ketakutan adalah kasih, kasih Tuhan yang sempurna. Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat. Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak. Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan. (Kisah Para Rasul 5:12-14). Beberapa orang yang hadir untuk menyaksikan kerja-kerja mukjizat Tuhan melalui tangan para rasul berasa terlalu takut untuk bergabung dengan mereka, sehingga kehilangan keselamatan dan destini Tuhan untuk hidup mereka, Tetapi ada beberapa yang telah mengatasi ketakutan tentang apa yang tidak diketahui dan tidak dapat dijelaskan, ramai daripada mereka, pegang kepada Yesus dan masuk ke dalam destini mereka. Mereka yang menolak ketakutan memberi ruang di hati untuk kebebasan, untuk satu hari esok yang lebih cerah yang dipenuhi dengan impian dan harapan. Umat Tuhan yang hidup dengan cara ini adalah berbeza dari yang lain — buangkan sebarang bentuk ketakutan dan jalani hidup dengan sepenuhnya, sekarang juga! “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya.” Pengganas itu berbeza. Keganasan adalah berasaskan ketakutan. Semua keganasan berkembang dalam hati yang keji. Keganasan menuntut hubungan minda-jiwa yang telah diubah, mengakibatkan kekejaman yang direka oleh manusia, kekuatan rohani yang berasaskan kimia badan yang sesat, ketidakseimbangan mental, dan kapasiti yang diperbesarkan untuk membenci. Pengganas itu rabun dengan sistem nilai yang melanggar undang-undang. Semua keganasan beroperasi secara bersembunyi, berkedudukan untuk menyerang secara tiba-tiba. Keganasan yang berdasarkan ketakutan adalah pentas untuk menyebarkan ketakutan untuk melumpuhkan kebebasan. Keganasan adalah roh yang diilhamkan oleh iblis. Tuhan bertentangan dengan ketakutan - Tuhan adalah kasih. Dia memanggil kita untuk menunjukkan apa yang bertentangan dengan keganasan, iaitu hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Anak-Nya, dan Roh-Nya! Kasih-Nya membebaskan kita dan orang yang kita layani daripada kitaran seksaan ketakutan. Kita dipanggil untuk menguatkan seramai yang mungkin dengan kedamaian (shalom) dan melakukan sebanyak yang kita boleh, sekerap yang kita boleh, untuk menyinarkan terang-Nya ke atas kegelapan ketakutan. (Dipetik daripada Renungan oleh Shirley Weaver yang bertajuk "Pengganas, Penindas and Penganiaya") Hari ini, jangan takut akan apa yang tidak diketahui dan lawanlah pengganas rohani. Katakan ‘tidak' kepada ketakutan. Bukalah hati anda untuk terima kasih Tuhan yang sempurna yang dicurahkan oleh Roh Kudus. Jangkakan kesudahannya: iaitu anda masuk ke dalam destini anda! Fokus Doa: Berdoa dan mintalah Tuhan untuk mencurahkan kasih-Nya secara luar biasa ke dalam hati anda oleh Roh Kudus. Atasi setiap ketakutan – ketakutan mati, ketakutan sakit, ketakutan gagal, ketakutan manusia, ketakutan iblis, dan lain-lain, serta menolak mereka keluar dari sistem anda. Berdoa syafaat bagi mereka yang berada di bawah ugutan dan ikatan ketakutan dalam bentuk apa pun. Ucapkan kasih Allah ke dalam hati mereka.
Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya. Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya, demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia. (Ulangan 32:10-12) Alkitab menggambarkan Tuhan sebagai rajawali, yang mengawasi umat-Nya, melindungi mereka dan membimbing mereka di padang gurun dan padang belantara. Dia menjaga mereka dengan hati-hati sebagai "biji mata-Nya", seperti seorang Bapa yang melindungi. Tuhan juga digambarkan sebagai rajawali yang akan melatih anak-anaknya untuk terbang dengan mengusir mereka keluar dari sarang mereka yang selesa. Dia juga akan mengawasi kemajuan mereka dan selalu bersedia mengunakan sayap-sayap-Nya untuk mendukung mereka dengan penuh kasih sayang jika mereka menjadi letih dan lesu, seperti ibu rajawali yang penyayang. Tuhan sendiri melakukan semua ini, tanpa pertolongan dari dewa-dewa asing. Umat Tuhan mengalami perlindungan, penjagaan, bimbingan, keselamatan dan nikmat Tuhan ketika mereka menyembah Dia sahaja dan tidak tunduk kepada dewa-dewa lain! Walaupun Tuhan tidak memerlukan orang lain untuk menolong-Nya melaksanakan semua ini bagi mereka yang Dia kasihi, Dia telah memutuskan untuk menyerahkan peranan-Nya sebagai ayah pelindung dan ibu yang penyayang kepada kaum bapa dan kaum ibu di dunia ini. Hakikat bahawa kita mempunyai ibu bapa untuk mengawasi kita, melindungi, menjaga, membimbing, menolong, menyokong, mendorong dan memberkati kita, adalah bukti kasih Tuhan kepada kita. Ibu bapa adalah wakil Tuhan dalam kehidupan kita. Mereka adalah wakil yang dihantar oleh Tuhan, diletakkan dalam hidup kita bagi menyampaikan berkat-berkat Tuhan kepada kita. Mereka ditugaskan untuk mengasihi dan menjaga kita, seolah-olah Tuhan sendiri hadir dalam hidup kita. Sebilangan daripada mereka mungkin gagal, tetapi niat asal Tuhan adalah agar kita diberkati melalui mereka, dan menyampaikan berkat Tuhan dari generasi ke generasi. Kita mungkin tidak mempunyai ibu bapa yang sempurna, namum pastinya, kita mempunyai Tuhan yang sempurna dan mengasihi kita dengan kasih yang sempurna! Tuhan sedang mengawai kamu dengan cemburu. Dia tidak mengalihkan pandangan-Nya daripada kamu. Dia tidak akan membiarkan dan meninggalkan kamu. Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku, namun TUHAN menyambut aku. (Mazmur 27:10) Fokus Doa Berdoa untuk semua yang berada dalam kepimpinan rohani – ibu bapa, Bishop, paderi, pastor, penginjil, ketua kelompok sel, ahli PCC, dll. Agar Tuhan membina mereka supaya melalui mereka, Dia boleh memelihara mereka yang berada di bawah kuasa mereka. Berdoalah untuk mereka yang memerlukan bimbingan, asuhan dan kasih sayang, agar keperluan mereka dipenuhi bila mereka menemui Tuhan.
Umat Tuhan memiliki pekerjaan yang luar biasa di hadapan mereka, sebuah pekerjaan yang harus terus menerus menjadi terkenal, pekerjaan yang lebih pasti daripada yang telah dilakukan harus dilakukan sebelum kedatangan kedua Tuhan kita Yesus Kristus.
Umat Tuhan memiliki pekerjaan yang luar biasa di hadapan mereka, sebuah pekerjaan yang harus terus menerus menjadi terkenal, pekerjaan yang lebih pasti daripada yang telah dilakukan harus dilakukan sebelum kedatangan kedua Tuhan kita Yesus Kristus.
PUASA 3 fase puasa: 1. Perayaan agama (Imamat 16:29-31) dilakukan orang Israel bulan ke-7 tgl 10 untuk penebusan dosa menurut kalender orang Israel 2. Musa melakukan puasa 40 hari 40 malam (Keluaran 24:18) u/menyampaikan Firman Tuhan melalui 2 loh batu, Yesus Kristus berpuasa 40 hari 40 malam (Matius 4:2) sebelum melakukan penebusan dosa 3. Umat Tuhan mendapat upah karena berpuasa (Yesaya 58:3) Tuhan Yesus mengajarkan agar orang berpuasa tidak seperti orang munafik (tidak perlu disaksikan banyak orang dan tidak berbuat jahat) Model puasa untuk mendapat upah di Sorga adalah dengan motif yang benar, seperti: 1. Puasa dilakukan secara privasi dan pribadi dengan motivasi pembaharuan hidup banyak orang dari segala bidang termasuk keselamatan banyak orang 2. Puasa untuk hamba-hamba Tuhan dalam melakukan pengajaran Injil --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
Shalom! Selamat beribadah, di mana pun anda berada. Terima kasih kerana hadir untuk bersama-sama beribadah dalam Kebaktian Ahad pagi ini. Kita menghadapi musuh yang berusaha keras untuk merosak segala-gala yang baik dan merampas kedamaian kita. Setan mahu merosak kehidupan kita, keluarga kita, harapan kita. Dia mahu merosak hubungan kita dengan Tuhan. Tetapi di dalam peperangan rohani yang kita hadapi, kita diyakinkan oleh Firman Tuhan bahawa, kita kuat di dalam Tuhan. Kita kuat di dalam kekuatan kuasa Tuhan. Tuhan-lah yang memiliki kuasa untuk memberi kita kemenangan dalam setiap yang kita hadapi bagi kemuliaan-Nya. Saya membawa kita untuk membaca dan merenung sekali lagi Efesus 6:10-20. Kita akan menghayati dan fokus atas ayat 15. Tema perbualan kita adalah, “Berdiri Tegap Dalam Injil Damai Sejahtera”. Efesus 6:14-15, ITB; “Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.” Bahawa Tuhan mahu memberi kita kemenangan, merupakan Injil damai sejahtera itu. Injil atau Berita Baik yang memberi kita damai sejahtera adalah bahawa Tuhan Yesus, Raja Damai telah lahir kedalam dunia untuk memberikan kita damai sejahtera, walaupun kita sedang dalam menghadapi keadaan yang sukar dan mencabar dalam hidup di dunia ini, (Lukas 2:10, Matius 1:21). Allah adalah sumber Damai Sejahtera kita. Ini yang membuat kita kuat di dalam kekuatan Tuhan. Kita menang di dalam Tuhan. Maka, “kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera”, merupakan keberadaan kita di dalam Tuhan. Rasul Paulus di Efesus 6:15, “kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera”, sedang mendasari nasihatnya di atas Firman Tuhan yang dia kenal dan di atas Kristus yang telah memperkenal Diri-Nya kepada Paulus dan telah menjadi Penyelamatnya. Firman Tuhan di Yesaya 52:7, “Alangkah indahnya di atas gunung-gunung melihat kaki mereka yang membawa berita baik, yang mengkhabarkan kedamaian, yang membawa khabar kesukaan, yang mengkhabarkan penyelamatan, yang berkata kepada Sion, "Allah-mu bertakhta!" (AVB). Berita baik atau Injil damai sejahtera itu adalah bahawa "Allah bertakhta", bahawa “Allah Raja” (ITB). Berita baik, adalah Allah bertakhta dan Dia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka (Matius 1:21). Itulah Injil. Itulah Injil damai sejahtera. Firman Tuhan, Berita Baik ini, bukan sesuatu yang berkemungkinan, yang ragu-ragu. Ia bukan sesuatu yang mungkin jadi atau tidak jadi. Berita baik adalah pengisytiharan bahawa Allah semesta alam memerintah dan bertakhta ketika ini dan menjalankan kehendak-Nya untuk menebus dan menyelamat umat-Nya. Jadi, pada hari ini, sekiranya anda berada di dalam Yesus Kristus, itu adalah berita baik. Berada di dalam Kristus adalah berita baik yang memberi kekuatan kepada anda dan saya melalui apa pun penderitaan atau cobaan yang kita hadapi. Inilah berita yang kita akui dan isytiharkan. Kita selamat di dalam Tuhan Yesus Kristus. Yohanes 14:27, “Damai sejahtera Ku-tinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Ku-berikan kepadamu, dan apa yang Ku-berikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Umat Tuhan yang dikasihi, Tuhan memberkati semua. Lydia. [Firman Tuhan dikongsi dalam Kebaktian Hari Ahad BEM Lutong Baru BM, 04 July 2021, 8.30 am. Pujian Penyembahan Dipimpin Puan Paya Wan & Keluarga.] --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message
Shalom! Selamat beribadah kepada kita semua, di mana pun kita berada. Tajuk renungan kita pagi ini adalah, “Berdiri Tegap Di Dalam Kristus.” Kita telah diberi perlengkapan senjata Allah. Kita dapat melalui masa-masa yang mencabar kerana perlengkapan yang ada pada kita di dalam Kristus. Teks, Efesus 6.10-20, yang kita telah baca menggambarkan perjalanan hidup yang sedang kita jalani sebagai medan peperangan. Kita semua berada di tengah-tengah medan peperangan yang memerlukan kita memakai perlengkapan senjata yang lengkap. Tidak ada satu orang pun terkecuali. Tetapi peperangan ini bukanlah melawan darah dan daging. Kita sedang melawan “tipu muslihat Iblis”. Kita berperang “melawan roh-roh jahat di udara.” Peperangan kita adalah Peperangan Rohani. Bagaimanakah kita dapat bertahan dan berdiri tegap dalam peperangan hidup ini? Di ayat 10, Efesus 6, Rasul Paulus mengingatkan bahawa kita kuat di dalam Tuhan. Kita kuat di dalam kekuatan kuasa Tuhan. Kita kuat dan dapat berdiri tegap di dalam Kristus. Kita akan menghayati dua perkara yang membolehkan kita untuk berdiri tegap dalam menempuhi cabaran hidup. 1. Memakai seluruh perlengkapan senjata daripada Allah. 2. Mengenakan Tuhan Yesus Kristus. “Seluruh perlengkapan sejata Allah”yang disebut dalam Efesus 6:13-17 adalah gambaran Tuhan Yesus Kristus. Kita kuat dan dapat berdiri tegap di dalam Kristus. Mengenakan atau memakai, “seluruh perlengkapan senjata Allah” adalah mengenakan Tuhan Yesus Kristus. Di dalam Tuhan dan di dalam kekuatan kuasa-Nya kita dapat bertahan dan berdiri tegap dalam menepuhi cabaran. Kita sedang bertempur di medan peperangan rohani. Kita bertempur dalam kekuatan yang Tuhan beri kepada kita. Kadang-kadang kita merasa bahawa kita tidak dapat berbuat apa-apa, seolah-olah kita dikelilingi musuh. Keselamatan adalah milik Tuhan dan datang dari Tuhan. Tuhan-lah yang memberi kita kemenangan. Di dalam Tuhan kita kuat dan menang. Mari kita dengan yakin berkata seperti kata-kata Rasul Paulus di Filipi 4:13, “segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” Kiranya Roh Tuhan meyakini kita agar berdiri tegap di dalam Kristus. Amen. Umat Tuhan yang dikasihi, Tuhan memberkati semua. Lydia. [Firman Tuhan dikongsi dalam Kebaktian Hari Ahad BEM Lutong Baru BM, 27 Jun 2021, 8.30 am. Pujian Penyembahan Dipimpin Puan Hunyang Garong & Keluarga.] --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message
Umat Tuhan mengerjakan semua yang diperintahkan oleh Musa mereka juga mempersembahkan harta mereka untuk membangun Kemah Suci atau Kemah pertemuan dan menguduskan Harun serta anak²nya yang ditetapkan oleh Allah sebagai Imam sampai turun temurun --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
Shalom umat Tuhan yang dikasihi. Selamat beribadah kepada kita semua, di mana pun kita berada. Selamat Hari Bapa. Pagi ini kita menghargai Bapa-Bapa diantara kita. Dan, sempena Hari Bapa, saya membawa kita untuk menghayati panggilan “Bapa Kami” dari doa “Bapa Kami” di Matius 6:9, yang kita sering ucapkan dan ramai dari kita kenal dan hafal. “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, ..." [Matius 6:9-13, ITB] Dari teks Firman Tuhan yang telah kita baca, saya membawa kita menghayati dua sifat “Kebapaan Tuhan” sebagai dorongan agar setiap kita dibawa kembali untuk melihat kepada Allah, yang kita hampiri dan panggil sebagai “Bapa” dalam doa-doa kita. Allah adalah Bapa kita. Tajuk perbualan kita adalah, “Kebapaan Tuhan”. Kita dapat memanggil Allah, Bapa, oleh kerana perbuatan-Nya Sendiri. Firman Tuhan di Efesus 1:5, menyebut bahawa kita dijadi atau diangkat sebagai anak kerana Yesus Kristus. “Dalam kasih, Dia telah menentukan kita dari mulanya untuk diangkat sebagai anak oleh Yesus Kristus kepada diri-Nya, menurut keredaan dan kehendak-Nya,” (AVB). Oleh Yesus Kristus, menurut keredaan dan kehendak Allah, kita diangkat sebagai anak. Kerana anugerah Tuhan semata-mata kita diselamatkan dan diangkat sebagai anak. Sebagai anak angkat, kita dengan itu dapat menghampiri Tuhan dan memanggil-Nya, “Bapa”. (1) Sifat Kebapaan Tuhan yang pertama kita hayati pagi ini adalah, “Kasih Sayang Bapa”. Dia adalah Bapa yang penuh belas kasihan. Bapa yang Maha Pemurah, Bapa yang Maha Pengasih dan Bapa yang Maha Penyayang. Nabi Yesaya mengambarkan kasih sayang Allah Bapa kepada kita di Yesaya 46 sebagai Bapa yang bersama kita senantiasa, sejak dari dalam kandungan ibu kita terus-menerus ke alam kanak-kanak, alam dewasa kita dan melalui masa tua kita. Allah bukan saja sentiasa bersama kita, Dia mendukung kita kerana Dia Bapa kita. Dalam Yesaya 46:3-4, Tuhan berfirman melalui Nabi Yesaya begini, “…. hai orang-orang yang Ku-dukung sejak dari kandungan, hai orang-orang yang Ku-junjung sejak dari rahim. Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” (2) Sifat Kebapaan Tuhan yang kedua untuk kita hayati pagi ini adalah, “Didikan dan Teguran Bapa”. Di Amsal 3:11-12 kita membaca, “Hai anakku, jangan pandang sepi pengajaran TUHAN, dan janganlah berasa geram terhadap teguran-Nya, kerana TUHAN menegur orang yang dikasihi-Nya, seperti seorang bapa terhadap anak yang dikasihinya.” Kesimpulan: Selamat Hari Bapa. Hari ini hari untuk kita bersukacita di dalam Tuhan. Sebagai manusia yang rapuh dan lemah, Tuhan telah dalam anugerah-Nya memperbolehkan dan memampu dan melengkapi anda yang digelar bapa untuk memikul tanggungjawab sebagai bapa yang mengasihi, menyayangi, dan mendisiplinkan anak-anak yang dipertanggungjawabkan Tuhan kepada anda. Anda tidak dapat melakukan tanggungjawab anda sebagai bapa dengan kekuatan anda sendiri. Anda dan saya perlu bergantung kepada Allah Bapa, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Allah Bapa akan memimpin melalui Roh dan Firman-Nya dan mengurapi anda dalam menjalankan peranan anda sebagai seorang bapa. Umat Tuhan yang dikasihi, Tuhan memberkati semua. Lydia. [Firman Tuhan dikongsi dalam Kebaktian Hari Ahad BEM Lutong Baru BM, 20 Jun 2021, 8.30 am, sempena HARI BAPA. Pujian Penyembahan Dipimpin Puan Tracy Saman & Keluarga.] --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message
Guest Speaker: Pr Welly Sigo. Kebaktian Hari Ahad, BEM Lutong Baru BM, 13 Jun 2021, 8.30 am. *** Ringkasan: Melihat situasi-situasi yang terjadi di sekitar kita saat ini, dunia, pada umumnya merasa bingung, khuatir, takut, dan merasa ketidakpastian terjadi dalam kehidupan. Namun, kita akan melihat kebenaran Firman Tuhan yang akan mendorong kita bersama-sama, sehingga kita tidak seperti dunia ini. Kita adalah orang-orang yang mengikuti Yesus Kristus sebagai Tuhan yang memberi kita pengharapan dan kepastian. Kita membaca kebenaran Firman Tuhan di Yesaya 41:10, yang berkata: “… janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allah-mu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Mungkin timbul dalam fikiran kita persoalan: “Mengapa dunia takut?” “Mengapa orang merasa takut dan bimbang? Mengapa ada kekuatiran?” Jawapan yang mungkin menjadi alasan mengapa orang merasa takut, bimbang dan khuatir: 1. merasa diri tidak selamat. 2. sesuatu yang tidak pasti. Mengapa kita tak perlu takut? Berdasar teks Firman Tuhan yang kita baca, Yesaya 41:10, menjelaskan ada 6 alasan mengapa saya dan saudara tidak perlu takut di dalam kehidupan ini. 1. Aku menyertai engkau. 2. Aku ini Allah-mu. 3. Aku akan meneguhkan engkau. 4. Aku akan menolong engkau. 5. Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku. 6. Aku akan membawa kemenangan. Kesimpulan: Sebagai umat Allah, kita perlu mengalami hubungan yang intim dengan Allah. Keintiman itulah yang memberi bagi kita jaminan, yang memberi bagi kita kunci ataupun rahsia, sehingga kita mengalami kepastian di tengah-tengah ketidakpastian, sehingga kita mengalami keberanian di tengah-tengah ketakutan, sehingga kita mengalami pengharapan di tengah-tengah tidak ada pengharapan. Yang ada di sekitar kita mungkin mengerikan dan menakutkan, tetapi, ketika kita mengalami keintiman, kita hidup di dalam Kristus, kita akan tetap aman. *** Terima kasih Pastor Welly. Umat Tuhan yang dikasihi, Tuhan memberkati semua. Lydia. [Firman Tuhan dikongsi dalam Kebaktian Hari Ahad BEM Lutong Baru BM, 13 Jun 2021, 8.30 am. Pujian Penyembahan Dipimpin Saudara Gordon Pirak & Keluarga.] --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message
Bilangan 11 : 1 - 3
#PastorMessage #GBIPPL Pastor Message 19 Mei 2021 Pdp. Yusach Dani, S.Pd.K "Umat Tuhan yang Cerdas" PEMBERITAHUAN IBADAH ONSITE GBI PPL Ibadah Onsite akan dimulai kembali di bulan Maret 2021 ini. Dan berikut jadwal ibadah di masing-masing cabang GBI PPL: Kopo 07.00 | 09.00 FCL 07.00 | 09.00 Cirebon 08.00 | 10.00 KBP 08.00 | 10.00 Riau 09.00 Majesty 08.00 | 10.00 Setiabudi 10.00 *Untuk Cabang KBP untuk sementara waktu masih ditiadakan. Demikian informasi yang dapat diberikan. Salam sehat. Tuhan Yesus Memberkati -GBI PPL- Terimakasih Saudara sekalian atas Support, Like, Comment dan SUBSCRIBE di Channel ini, sehingga membuat kami lebih bersemangat untuk membuat Video-Video Selanjutnya. ------------------------------------------------------------------------------------- Untuk Subscribe : Klik Disini https://m.youtube.com/c/GBIPPLFollow Instagram : https://www.instagram.com/gbi.pplFollow Facebook : https://www.facebook.com/gbippla.c BCA : 282 929 2828 a/n GEREJA BETHEL INDONESIA email : gbippl@gmail.com ------------------------------------------------------------------------------------- GBI PPL Production - 2021
EKSPOSISI KITAB IBRANI - Episode 26 (Ibrani 3:12-19): "Kekristenan bukanlah masalah individu, tetapi komunitas!" Tuhan tidak menyelamatkan kita terlepas dari sebuah komunitas. Maka ketika penulis Ibrani memberikan peringatan "waspada" (Ibrani 3:13), peringatan ini sekaligus diberikan untuk individu orang percaya dan juga untuk umat Tuhan sebagai suatu komunitas! Mengapa komunitas itu begitu penting bagi hidup anak-anak Tuhan? Mengapa seorang anak Tuhan perlu hidup dalam komunitas umat Tuhan? | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Meri Lasar dan renungan dibawakan oleh Bence Ruing (pasutri dari Gereja Santo Darius Tapolangu, Paroki Hadakewa, Keuskupan Larantuka, NTT). Ulangan 4: 1.5-9; Mazmur tg 147: 12-13.15-16.19-20; Matius 5: 17-19. LAKUKAN APA YANG DIAJARKAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lakukan Apa Yang Diajarkan. Kodrat manusia menurut Allah Pencipta yang membuat kita lebih unggul dibandingkan makhluk hidup yang lain ialah karena kita memiliki akal budi dan kebebasan. Kedua elemen kodrati ini Tuhan percayakan secara penuh kepada kita untuk kita gunakan. Hasilnya selalu ada dua macam, yaitu manusia memilih untuk memenuhi kemauannya sendiri yang pasti mengakibatkan dosa dan penderitaan, atau memilih untuk mengikuti ajaran dan hukum Tuhan. Untuk pilihan yang kedua, akal budi dan kebebasan kita mengenal batasnya ketika mereka harus berkolaborasi dengan kehendak Tuhan. Manusia sepintar apa pun, ia akhirnya menyadari kalau kepandaian Tuhan melebih dirinya. Demikian juga sebebasnya dia untuk berkata atau berbuat apa saja, akhirnya diakui juga bahwa Tuhan lebih berkuasa dari pada dirinya. Sampai pada batas ini, sebenarnya iman yang berperan untuk menjelaskan kebesaran dan kemahakuasaan Allah untuk dapat diterima oleh akal budi dan kebebasan kita. Pada hari ini, kita belajar bagaimana dengan kepandaian dan kebebasan kita melakukan apa yang diajarkan oleh Tuhan. Tujuannya ialah supaya kemampuan kodrati kita dapat berkolaborasi dengan penyelenggaraan Tuhan. Bacaan pertama dari kitab Ulangan menguraikan tentang ajaran ketetapan dan peraturan. Musa meminta umat Allah untuk selalu menaati dan setia apa yang ditetapkan oleh Tuhan dan yang menjadi aturannya. Ketaatan dan kesetiaan ini tidak mengurangi akal budi dan kebebasan kita, tetapi mendapatkan nilai plus yaitu kebijaksanaan Ilahi. Fungsi akal budi untuk ini ialah mengingat, memahami, dan membahasakannya yang Tuhan ajarkan secara benar dan tepat. Fungsi kebebasan ialah untuk menyebarkan kebenaran supaya dapat menguasai dan mengarahkan kehidupan ini di dalam jalan Tuhan untuk sampai kepada Tuhan sendiri. Umat Tuhan yang setia dan taat memiliki suatu tugas yang penting selanjutnya dalam melakukan apa yang diajarkan Tuhan. Rahmat pembaptisan dan keanggotaannya di dalam Gereja memandatkan mereka tanggung jawab untuk mengajarkan itu kepada orang lain, entah saudara entah teman, bahkan mereka yang tidak dikenalnya. Tanggung jawab dalam ketaatan dan kesetiaan untuk melakukan ketetapan dan peraturan dari Tuhan mungkin lebih bersifat personal dan terbatas pada lingkup terbatas. Namun demi menjadi pengikut Kristus yang berguna dan bermartabat, ada tanggung jawab sosial dan kasihnya yaitu mengajarkan itu kepada sesama. Bahasa kitab sucinya ialah sebuah tanggung jawab sebagai garam dan terang dunia. Hidup setiap pengikut Kristus adalah sebuah kenyataan belajar dan mengajar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang bijaksana, penuhilah diri kami dengan kebijaksanaan-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Kotbah Kebaktian Rabu Abu Gereja Kristen Pasundan Jemaat Bandung Rabu, 17 Februari 2021 pk. 19.00 Tema : Mulai Dari Pertobatan Untuk Mulai Karya Sosial Sebagai Umat Tuhan Bahan Alkitab : Yoel 2:12-17 Pelayan Firman : Pdt. Albert Naibaho, S.Si. GKP Bandung 2021
Tuhan memanggil umat-Nya dan berkata keluarlah kamu diantara mereka, pisahlah dirimu dari mereka, dan janganlah kita menjadi serupa dengan dunia, tetapi berubahlah oleh karena pembaharuan budimu.
Manusia memilih naluri yang kuat dan berakar dalam diri manusia melalui ayah dan ibunya yang ditiru dari sisi baik maupun buruk. - Persekutuan yang erat apabila kita mengandalkan Yesus sebagai pemilik terang abadi, dan berkat yang luar biasa.
#pa_kamis #gpghwonosobo Doa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan umat Tuhan. Doa, bukan hanya untuk meminta agar Tuhan memenuhi keinginan kita, namun juga untuk pergumulan yang dialami saudara-saudara seiman, juga hamba Tuhan, pemberita Injil, dimanapun mereka berada.
Hanya mereka yang menjadi pelajar Alkitab yang tekun dan rajin serta yang telah menerima kasih kebenaran, yang akan dilindungi dari penipuan yang hebat yang menawan dunia ini.
"Diperkenankan Tuhan setiap hari." --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/glenn-evan-christian-timo/support
Umat Tuhan pada waktu itu mengabaikan Tuhan dan berpaling menyembah berhala. Sebagai anak Tuhan saat ini memang kita tidak menyembah patung secara langsung. Namun sadarkan kita sikap MENGABAIKAN ALLAH juga hal yang tidak berkenan?
Tayangan Podcast ini juga dapat disaksikan versi videonya di CBC-CHANNEL YOUTUBE
EKSPOSISI KITAB IBRANI - Episode 15 (Ibrani 1:10-12): Mengapakah di dunia ini umat Tuhan masih dapat mengalami kejahatan ('evil')? Kalau Allah Maha Kuasa, Maha Baik, dan Maha Tahu, mengapa 'evil' masih terjadi? Dan bagaimana pengenalan akan Tuhan yang mengasihi dan berdaulat atas segala sesuatu menghibur umat Tuhan yang mengalami penderitaan? | Tota Scriptura: youtube.com/c/TotaScriptura?sub_confirmation=1 | griikarawaci.org
Theologi yang benar harus dihidupi dalam hidup sehari-hari. Bila tidak, maka umat Tuhan akan gagal di dalam menikmati Tuhan ketika kita diuji oleh Tuhan. Bahkan theologi kita dapat semakin membebankan dan makin mempersulit kita. Inilah yang dapat kita pelajari dari hidup Naomi, ketika akhrinya seorang umat Tuhan gagal menikmati Tuhan. | Tota Scriptura: https://www.youtube.com/totascriptura | griikarawaci.org
Renungan Rohani Kristen yang dapat memberikan Pencerahan, Kekuatan, Penghiburan, dan Pengharapan Bagi Kita.
Renungan Rohani Kristen yang dapat memberikan Pencerahan, Kekuatan, Penghiburan, dan Pengharapan Bagi Kita.
Warisan adalah modal bagi generasi penerus, mari siapkan dengan baik warisan itu --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app
Shalom! Keluarga besarku yang dikasihi dalam Tuhan Yesus Kristus. Apa khabar semua? Hari ini saya membawa kita merenung satu pertanyaan yang ada dengan kita selama 3 bulan PKP ini; dan dalam kita memulai satu kehidupan baru. Bilakah pandemik ini berakhir? Bila PKP di mansuhkan? Dan apa yang akan berlaku seterusnya? Saya membawa kita untuk menghayati Firman Tuhan dari Mazmur 126. Mazmur 126 mengisytiharkan ucapan kesyukuran pemazmur dan umat Tuhan kepada Tuhan kerana pembebasan dari tawanan. Pemazmur mengenang kembali bagaimana Umat Tuhan dibebas dari Babylon, setelah 70 tahun menjalani kehidupan sebagai tawanan. Saya membuat “Pandemik Berakhir Dengan Nyanyian” - Muliakan Tuhan Dalam Anda Memulai Kehidupan Baru, sebagai tajuk perbualan kita. “TUHAN telah melakukan perbuatan yang hebat-hebat untuk kami, dan kami bersukacita”, Mazmur 126:3. Bilamana TUHAN membebaskan kita daripada apapun cabaran dan derita yang kita hadapi, kita patut memuliakan Tuhan dengan kembalikan ucapan syukur dan pujian kepada Dia. Yang paling besar dalam hidup kita adalah pembebasan kita dari diperhambakan dosa. Tuhan telah membawa kita keluar dari kegelapan kepada terang-Nya. Itulah perkara pertama yang saya ingin kita hayati dalam Mazmur 126 ini. (1) Pujilah Tuhan yang telah membebaskan kita dari tawanan, baik secara fizikal dan rohani, Mazmur 126:1. Dalam Lukas 10:20, Tuhan Yesus memberitahu murid-murid-Nya untuk bersukacita kerana nama mereka tercatat di syurga; “janganlah bersukacita kerana roh-roh jahat taat kepada kamu, sebaliknya bersukacitalah kerana nama kamu tercatat di syurga.” Keselamatan kita adalah perbuatan Tuhan, yang perlu kita syukuri sentiasa. (2) Ketahuilah bahawa pembebasan kita adalah satu mukjizat yang kelihatan, agar bangsa-bangsa memuliakan Tuhan, Mazmur 126:2-3. Dalam suratnya kepada Jemaat Korintus, Rasul Paulus menerangnya begini, “kami seperti bau kemenyan yang harum, yang dipersembahkan oleh Kristus kepada Allah. Semerbak baunya merebak kepada orang yang sedang diselamatkan dan kepada orang yang sedang menuju kepada kebinasaan.” 2 Korintus 2:15 – BM Berita Baik. Orang akan melihat kebaikan Tuhan dalam kita, tanpa kita war-warkan. Kita memuliakan Tuhan. Milik-Nya sahajalah kemuliaan dan kehormatan. (3) Dalam memulai hidup baru, doa dan pohon dari Tuhan agar anda dipulih sepenuhnya, jiwa, roh, tubuh, dan kesejahteraan anda; sepertimana sungai-sungai diairkan dan disalirkan semula di padang gurun, Mazmur 126:4. Sebagai orang-orang beriman kita hidup didunia yang pada mulanya, manusia memberontak terhadap Allah dengan mengabaikan nilai-nilai ilahi. Justeru dengan usaha dan keringat kita, kita perlu mengusahakan ladang-ladang kita untuk menghasilkan buah. Kejadian 3:19. Pemazmur di Mazmur 126:4 mengisytihar imannya bahawa Tuhan akan memberkati usaha mereka dalam memulai hidup yang baru. (4) Mulai hidup baru dengan tabah, rajin, tekun, setia. Mazmur 126:5-6. Dalam kasih anugerah Tuhan, kita perlu mempercayai Tuhan yang memberi hasil kepada apa yang kita usahakan. Tak perlu malas-malas lagi. “Petani yang telah bertungkus-lumus, pasti dialah yang pertama menikmati hasil tanaman”, 2 Timotius 2:6. Lagi, nasihat Rasul Paulus yang keras diberi kepada jemaat Tesalonika begini, “Sesiapa yang tidak mahu bekerja, tidak boleh makan”, 2 Tesalonika 3:10. Saudara, Saudari, Keluarga besarku yang dikasihi, apapun yang terjadi, kembalikan kesyukuran kita kepada Tuhan. Muliakan Tuhan Dalam Anda Memulai Kehidupan Baru. Halellujah! Tuhan memberkati semua. Lydia. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message