Podcasts about injil matius

  • 23PODCASTS
  • 116EPISODES
  • 15mAVG DURATION
  • 1MONTHLY NEW EPISODE
  • Apr 12, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about injil matius

Latest podcast episodes about injil matius

Renungan Anak GKY Mabes
Batu Penopang (13 April)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Apr 12, 2025 3:46


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah BATU PENOPANG Mari kita membaca Firman Tuhan dari1 TESALONIKA 4: 14Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia. Wonder Kids, batu penutup adalah batu yang ada di bagian atas sebuah busur. Batu ini menyatukan seluruh bagian dari busur. Dengan cara yang sama, kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian adalah batu penutup dari Kekristenan yang menyatukan semuanya. Jadi, janji Allah kepada mereka yang memilih untuk ikut Tuhan Yesus sederhana saja: karena Tuhan Yesus dibangkitkan dari kematian, maka kita juga akan dibangkitkan dari kematian dan hidup di surga bersama Allah. Wonder Kids, apakah kita dapat mempercayai janji tersebut?Bagaimana kita tahu bahwa kebangkitan itu benar adanya? Ini bukanlah sekedar pertanyaan yang baik, melainkan suatu pertanyaan terbaik. Paulus menulis di 1 Korintus 15: 17 - Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. Dengan kata lain, jika Tuhan Yesus telah dibangkitkan darikematian, maka pengikut-Nya akan bergabung bersama-Nya di surga. Namun jika Tuhan Yesus tidak dibangkitkan, maka para pengikutnya akan terhilang selamanya. Jadi Wonder Kids, tidakkah kamu bersukacita karena kubur Tuhan Yesus benar-benar kosong? MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, beberapa orang mempertanyakan apakah kuburan Tuhan Yesus benar-benar kosong. Baca Matius pasal 28 dan Lukas pasal 24. Banyak orang melihat kubur yang kosong dengan mata kepala mereka sendiri, termasuktentara Roma. Injil Matius 28: 4 mencatat ini, “Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati”. Dapatkah kamu menghitung ada berapa banyak orang yang melihat kubur Tuhan Yesus yang sudah kosong? Orang sebanyak itu tidak mungkin salah! Mari kita berdoa TUHAN, terima kasih karena Engkau menjanjikan kebangkitan setelah kematian. Tolong aku untuk selalu percaya dan berharap kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.  Wonder Kids, ALLAH AKAN MEMBANGKITKAN ORANG-ORANG YANG PERCAYA KEPADA TUHAN YESUS, SEHINGGA KITA BISA BERSAMA-NYA SELAMANYA. TuhanYesus memberkati

Renungan Anak GKY Mabes
Fakta (4 April)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Apr 3, 2025 2:59


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah FAKTA Mari kita membaca Firman Tuhan dariYESAYA 1: 18Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Wonder Kids,  Tuhan Yesus meminta kita berdoa minta pengampunan atas dosa-dosa kita dan agar kitamengampuni mereka yang bersalah kepada kita. Ketika Tuhan Yesus berkata demikian, Ia tahu bahwa diri-Nya yang akan menanggung hukuman atas dosa-dosa manusia. Tuhan Yesus tahu bahwa Ia akan disalibkan, dan mengatakan sudahselesai, hutang dosamu telah dibayar, seperti yang tertulis di Yohanes 19:30 "Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya."  Wonder Kids, ada beberapa fakta yang tidak akan pernahberubah, yaitu dosamu telah diampuni. Jika kamu percaya kepada Tuhan Yesus dan mengikut Dia, maka dosamu akan diampuni. Ketika Allah memandangmu, Ia tidak melihat dosamu. Itulah fakta yang indah tentang hidupmu. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, bacalah kisah hamba yang tidak mau mengampuni di Injil Matius 18: 21-.35. Berhentilah sejenak dan pikirkan tentang semua hal di dalam hidupmu yang telah diampuni oleh TUHAN. Apakah kamu juta mengampuni oranglain? Tuliskan janji kepada Allah seperti ini: “Tuhan Yesus, olehkarena Engkau telah mengampuni aku, maka aku mau mengampuni ………(sebutkan nama orang yang perlu kamu ampuni) Mari kita berdoa TUHAN, terima kasih karena Engkau telah mengundangku untuk datang kepada-Mu. Ajari aku untuk selalu meminta ampun. Mohon Roh Kudus mengubah hatiku agar berkenan kepada-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids,  ALLAH MENGAJAK KITA YANG BERDOSA UNTUK DATANG KEPADA-NYA DAN MENERIMA PENGAMPUNAN DAN KASIH-NYA. Tuhan Yesus memberkati.

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar: Injil Matius part 34 - END

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Feb 11, 2025 15:57


Sesi terakhir dari seri Belajar Injil Matius.Matius bab 28

Renungan Anak GKY Mabes
Tuhan Yesus Merasakan Penderitaan Kita (30 Januari)

Renungan Anak GKY Mabes

Play Episode Listen Later Jan 29, 2025 3:20


Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah   TUHAN YESUS MERASAKAN PENDERITAAN KITA   Mari kita membaca Firman Tuhan dari Matius 14: 14   Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.    Wonder Kids, tahukah kamu bahwa Injil Matius awalnya ditulis dalam bahasa Yunani. Kata Yunani untuk istilah “merasa kasihan”adalah splanchnizomai yang artinya “di usus”. Jadi ketika Matius menulis bahwa Tuhan Yesus merasa kasihan kepada orang banyak, yang dimaksud oleh Matius adalah bahwa Tuhan Yesus tidak merasa sedikit sedih, tapi lebih hebat. Yang dimaksud oleh Matius adalah Yesus merasakan penderitaan mereka seperti menerima pukulan di perut.   ·  Tuhan Yesus merasakan bagaimana rasanya menjadi lumpuh dari orang yang lumpuh. ·  Tuhan Yesus merasakan rasa sakit dari orang yang sakit. · Tuhan Yesus merasakan kesepian dari orang kusta yang dikucilkan oleh masyarakat. ·  Tuhan Yesus merasakan perasaan malu dari orang yang berdosa. Dan ketika Tuhan Yesus merasakan penderitaan mereka, maka tidak ada hal lain yang dapat menghalangi-Nya untuk memulihkan mereka.    MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN   Wonder Kids, apakah kamu mengasihani seseorang? Siapa dia? Apakah orang yang kamu kasihani adalah anak yang sering dibully? Apakah dia adalah seorang anak yatim piatu yang kamu lihat di TV? Apakah ia adalah seorang yang belum mengenal Tuhan Yesus? Jangan hanya sekedar merasa kasihan. Minta kepada Tuhan Yesus untuk menunjukkan kepadamu bagaimana kamu bisa memberikan pertolongan.   Mari kita berdoa. Bapa, beri aku hati yang penuh dengan belas kasihan agar aku peka melihat orang-orang yang memerlukan pertolongan sehingga bisa menolong mereka. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin.   Wonder Kids, TUHAN TIDAK PERNAH TERLALU LELAH ATAU TERLALU SIBUK UNTUK MENOLONGMU. Tuhan Yesus memberkati  

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar: Injil Matius part 33

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Jan 3, 2025 19:36


Injil Matius bab 27, kisah sengsara Yesus1

belajar injil matius
REFORMING LIFE
Natal dalam Perspektif Injil Matius

REFORMING LIFE

Play Episode Listen Later Dec 22, 2024 56:29


La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu dalam pekan khusus Adven, 18 Desember 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 17, 2024 7:10


Dibawakan oleh Makrina dan John dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yeremia 23: 5-8; Mazmur tg 72: 2.12-13.18-19; Matius 1: 18-24 YOSEF, SEORANG AHLI HARI NATAL   Renungan kita pada hari ini bertema: Yosef, Seorang Ahli Hari Natal. Injil Matius yang baru saja kita dengar menyebutkan bahwa di dalam mimpi seorang malaikat berbicara begini: Yosef, putra Daud, jangan takut mengambil Maria sebagai istrimu. Dia hamil itu dari Roh Kudus, bukan dari dirimu dan dari siapa-siapa. Anak yang akan dilahirkan oleh Maria, engkau mesti beri nama Yesus.   Untuk memenangkan hati Yosef yang bakal kecewa dan malu, mengingat calon istrinya, Maria, telah kedapatan hamil, Tuhan punya strategi. Malaikat yang disuruh oleh Tuhan harus pintar-pintar membawa pesan, sehingga Yosef harus dibuat mengerti benar-benar apa yang sedang diperbuat Tuhan baginya. Malaikat langsung mengunci Yosef dari awal pembicaraan, dengan menyapanya sebagai anak dari keturunan Daud. Kalau mengaitkannya dengan Daud, raja yang agung dan mulia, sudah pasti sebagai keturunannya, ia tidak bisa mengelak. Ia harus patuh dan taat.   Kita manusia juga selalu begitu. Jika nama orang besar atau orang yang sangat sakti di dalam keluarga dipakai untuk meyakinkan Anda, tentu saja Anda akan langsung mengamini. Kita tumbuh, berkembang, dan dididik untuk selalu mengikuti orang yang besar, mulia, agung, dan suci. Ketika misalnya Anda ingin berbohong atau mengungkapkan reaksi yang negatif, orang-orang yang luar biasa tersebut dihadirkan untuk membuat dirimu berpikir ulang tentang tindakanmu tersebut.   Di sini Yosep sangat ahli untuk hari Natal, karena ia ikut menyiapkan kita supaya dapat mengontrol dan menguasai diri secara tepat dan baik. Kita sudah merayakan hari Minggu suka cita, kiranya kegembiraan akan hari Natal yang sudah mendekat, tidak membuat kita menjadi terlalu gembira karena bisa saja kita lupa akan hal yang esensial, yaitu batin dan roh kita perlu dimurnikan. Suka cita kita dalam menyongsong hari Natal, perlu kita lengkapi dengan tetap taat kepada Tuhan dalam hal kewaspadaan yang tinggi, supaya kita tidak terbawa oleh pengaruh atau godaan Setan yang membawa kita ke dalam dosa.   Yosef sangat ahli untuk hari Natal, dan ia dapat mengajarkan kita dalam hal siap mengambil risiko dan teguh pada keputusan yang benar. Sebagai pribadi dan bersama, kita tentu akan membuat keputusan-keputusan yang membantu pertumbuhan iman kita dalam merayakan hari Natal dan Tahun Baru ini. Liburan Natal dan Tahun Baru juga kita jalani. Kiranya keputusan yang diambil secara pribadi maupun bersama, menghadirkan sikap iman yang benar. Biar ada risiko yang menjadi konsekuensi keputusan tersebut, namun risiko itu adalah untuk kebaikan. Santo Yosef yang suci, doakanlah kami. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kami meneladani Santo Yosef dalam persiapan hari raya Natal ini, dengan mampu menguasai diri dan teguh pada iman kepada-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar : Injil Matius part 32

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Sep 29, 2024 20:34


Matius bab 26 ; perjamuan terakhir, betrayal of Judas

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-17 masa biasa, 30 Juli 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jul 29, 2024 7:08


Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Yuliana Manjung dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yeremia 14: 17-22; Mazmur tg 79: 8.9.11.13; Matius 13: 36-43 ORANG BENAR BERCAHAYA SEPERTI MATAHARI   Renungan kita pada hari ini bertema: Orang Benar Bercahaya Seperti Matahari. Kita semua tahu dari ilmu yang kita pelajari tentang matahari sebagai pusat tata surya. Kekuatan matahari menjadi dasar untuk semua situasi dan pergerakan dalam alam semesta. Cahaya matahari adalah pusat semua cahaya atau terang bagi semesta. Posisi matahari menentukan waktu dan musim yang berlaku dalam kehidupan semua makhluk.   Kitab suci mengibaratkan orang benar dengan matahari di hadapan Tuhan Allah. Injil Matius pada hari ini menegaskan bahwa orang-orang benar ialah mereka yang hidup dalam rahmat Tuhan sepanjang hayat sampai saat akhir zaman, di mana mereka dipisahkan dari orang-orang jahat dan pendosa. Hidup mereka di dunia sepenuhnya mengabdi kepada Tuhan dan sesama. Mereka tekun mendengarkan Firman Tuhan dan setia melaksanakannya. Mereka hidup dalam bimbingan Roh Kudus, sehingga Tuhan Allah sungguh tinggal di dalam mereka.   Di dalam lingkup hidup kita dari skala kecil sampai yang besar, ada orang-orang benar yang dapat kita lihat dan jumpai tiap hari. Anda mungkin salah satunya. Mungkin saudara dan sahabatmu terhitung sebagai orang-orang benar. Demi kebenaran itu mereka berkomitmen untuk menghayati hidup yang benar, meskipun harus menghadapi aneka tantangan, cobaan dan ancaman. Tantangan biasanya datang dari kelemahan diri kita sebagai manusia. Cobaan dan ancaman biasanya datang dari luar diri kita. Tapi seorang yang benar tentu saja memiliki kesiapan dan kemampuan rohani yang kuat untuk menghadapi semua itu.   Di antara kita tentu ada orang-orang tidak benar atau yang disebut oleh Injil pada hari ini sebagai orang-orang jahat. Iblis adalah tokoh utama yang membuat mereka menjadi jahat. Mereka dari awalnya adalah orang-orang benar. Mereka bukan terlahir sebagai penjahat dan pendosa. Namun dalam perjalanan hidupnya, mereka tidak kuat dalam iman, mereka kehilangan martabatnya sebagai anak-anak Tuhan, bahkan setelah dikuasai iblis, mereka berbuat dosa melawan Tuhan yang sudah sangat mengasihi mereka.   Kejahatan seperti ini digambarkan dengan sangat dramatis oleh nabi Yeremia dalam bacaan pertama hari ini. Nabi meratapi nasib orang-orang sebangsanya. Ia begitu kecewa atas tingkah laku umat pilihan Tuhan, yang dahulu sebagai orang-orang terpuji karena ketaatannya kepada Allah, ternyata mereka kini berbalik dari kehidupan yang benar dan berlaku jahat di hadirat Tuhan Allah. Kejahatan seperti ini juga terjadi di dalam hidup manusia dari semua generasi, termasuk saat ini dalam kehidupan kita.   Orang-orang benar amat penting perannya dalam hidup kita. Meskipun jumlah mereka sedikit dibandingkan orang-orang jahat, seperti satu atau dua berbanding sepuluh, mereka sesungguhnya menandakan kehadiran Tuhan yang nyata di tengah dunia ini. Tugas mereka ialah tetap memberi kesaksian tentang kebenaran. Cahaya mereka harus tetap bersinar meskipun ada awan yang menghalangi pantulannya. Mereka harus tetap sebagai matahari dan jangan pernah berganti menjadi benda yang lain.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, semoga iman kami kepada-Mu selalu membenarkan kami dalam hidup di dunia ini. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ...

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar : Injil Matius part 31

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Jul 21, 2024 15:18


Matius bab 25 ; perumpamaan gadis bodoh dan bijaksana, perumpamaan tentang talenta

belajar matius injil matius
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-12 masa biasa, 25 Juni 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 24, 2024 7:12


Dibawakan oleh Kristanti dan Karni dari Paroki Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Raja-Raja 19: 9b-11.14-21.31-35a.36; Mazmur tg 48: 2-3a.3b-4.10-11; Matius 7: 12-14 KETULUSAN MEMBUTUHKAN KEADILAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Ketulusan Membutuhkan Keadilan. Dalam satu pertemuan di lingkungan, pastor Paroki terlibat bersilat lidah dengan umatnya. Pastor memberikan nasihat tentang pentingnya saling mendengarkan sebelum memberikan pendapat dan penilaian di antara umat. Pada kesempatan tertentu nasihat itu berubah menjadi tuduhan bahwa lingkungan tersebut memiliki beberapa umat yang suka menyebarkan curiga dan tuduhan-tuduhan yang tidak berdasar. Pastor Paroki ikut dicurigai dan dituduh.   Seorang anggota lingkungan tidak menerima tuduhan tersebut. Ia berbicara terbuka supaya semua pihak menjadi mengerti dan mengambil sikap yang benar. Ia berkata bahwa jika pastor tidak ingin dicurigai dan dituduh, ia harus menjadi yang pertama tidak mencurigai dan menuduh umatnya. Hal ini ia kaitkan dengan homili di gereja beberapa waktu lalu ketika sang pastor secara terbuka mengatakan bahwa ia mengetahui identitas umatnya yang suka meresahkan sesamanya dengan menyebarkan curiga dan tuduhan yang tidak benar.   Perdebatan sengit tersebut cukup merefleksikan apa yang ditegaskan di dalam Injil Matius pada hari ini. Dikatakan begini: Segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Kita juga bisa menempatkan pernyataan ini sejajar dengan ajaran cinta kasih Kristus yang mengatakan bahwa kita ingin dicintai oleh sesama seperti kita mencintai mereka. Lalu santo Fransiskus dari Assisi meninggalkan kita warisan rohaninya yang terkenal tentang nyanyian cinta kasih Allah. Beberapa penggalan syairnya kira-kira seperti ini:  supaya dimengerti, maka Anda haru mengerti, dicintai, maka mencintailah, dibantu, maka membantulah.   Hal ini bukan suatu ajaran tentang balas-membalas perbuatan baik. Sebenarnya ini adalah sebuah ketulusan. Kehidupan kita untuk dapat menjadi bermakna, kalau kita bisa berbagi dari diri kita kepada orang lain, terutama mereka yang ada di sekitar kita. Misalnya kita memberikan salam atau tersenyum kepada saudara dan saudari yang kita jumpai tiap hari. Ini adalah bagian dari hidup yang tulus. Perlakukan yang baik terhadap sesama dalam kewajaran dan berperi kemanusiaan, dengan sendirinya berbuah pada kebaikan yang dilakukan orang lain terhadap diri kita. Saya telah berbuat baik kepada saudara dan saudariku, demikian juga nanti saya di dalam kesulitan dan kekurangan, mereka akan membantu saya. Hal ini merefleksikan rasa keadilan di dalam hidup saya dan saudara-saudari saya.    Jika ketulusan kita selalu berjalan bersama dengan keadilan maka kita memang sedang menciptakan suatu kehidupan bersama yang damai dan nyaman seperti yang dikehendaki Tuhan dari kita.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik, penuhilah kami dengan semangat cinta kasih-Mu yang tanpa pamrih. Salam Maria... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Kristen Talks
Sister Series #5 - Maria

Kristen Talks

Play Episode Listen Later May 22, 2024 3:19


Dalam silsilah Yesus Kristus yang dicatat dalam Injil Matius, ada 5 perempuan loh guys. Kok bisa ya mereka dicatat, dan apa hubungannya dengan Kristus?

KATKIT Katekese Sedikit
Kristus Menurut Matius

KATKIT Katekese Sedikit

Play Episode Listen Later Apr 5, 2024 52:07


Injil Matius menggambarkan Yesus Kristus sebagai Musa baru yang menggenapi nubuat-nubuat Perjanjian Lama. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/katkit/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin dalam Oktaf Paskah, 1 April 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 1, 2024 9:13


Dibawakan oleh Rini dan Tirto dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 2: 14.22-33; Mazmur tg 16: 1-2a.5.7-8.9-10.11; Matius 28: 8-15 KOTBAH PERTAMA TENTANG KESAKSIAN KEBANGKITAN    Renungan kita pada hari ini bertema: Kotbah Pertama tentang Kesaksian Kebangkitan. Para rasul dan murid Yesus yang menjadi saksi mata wafat dan kebangkitan Yesus Kristus merupakan satu hal yang berbeda dengan mewartakan berita kebangkitan. Kedua jenis pengalaman dan tindakan ini mudah saja dipisahkan. Artinya, bisa saja mereka menjadi saksi langsung, namun kemudian mereka tidak ingin mengabari atau membagi pengalaman ini kepada orang banyak. Tetapi nyatanya, hal ini tidak terjadi.   Yang sungguh terjadi menurut Kisah Para Rasul ialah mereka mewartakannya. Supaya kabar ini cukup satu saluran dan penuh dengan kewibawaan, pewartaan pertama kali itu harus bersifat kelembagaan, resmi bagai siaran pers satu pintu, dan disampaikan oleh pribadi yang memiliki otoritas untuk melakukan itu. Itu yang kemudian kita sebut sebagai kotbah kesaksian kebangkitan yang pertama. Kotbah ini disampaikan secara resmi oleh kepala atau yang dituakan di dalam Gereja perdana, yaitu rasul pertama, Santo Petrus.   Kotbah itu intinya berbunyi begini: Yesus Kristus yang ditentukan Allah untuk memenuhi semua janji di masa lalu adalah Mesias sesungguhnya. Ia dihukum mati dengan tuduhan tidak benar dan adil. Ia telah mati dan dikubur, namun kini dibangkitkan Allah. Semua yang berkaitan dengan kematian dan kebangkitan-Nya, Petrus dan para rasul lainnya adalah saksi. Supaya kotbah ini tidak sekedar kata-kata kosong, pembuktian peristiwa tersebut dan rekaman pengalaman para saksi mata merupakan faktor yang sangat menentukan kebenarannya.    Pembuktian dan pengalaman itu dikonfirmasi oleh teks bacaan dari Injil Matius 28, 8-15, yang mengisahkan tentang para perempuan yang pergi ke makam pada hari pertama dalam pekan. Yesus yang bangkit menampakkan diri dan menyalami mereka: “Salam bagimu”. Kemudian Yesus juga mengatakan kepada mereka: “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku”. Pembuktian ini diperkuat oleh kenyataan fisik tentang makam yang kosong dan tidak ada satu pun bahkan dari kalangan orang-orang Yahudi tahu-menahu ke mana jenazah Yesus dibawa pergi dari makan, hingga pada saat ini.   Pembuktian baik fisik maupun pengalaman penampakan Tuhan yang bangkit ini untuk seterusnya menjadi isi kitab suci dan ajaran iman yang kita miliki sampai sekarang. Kita yang hidup pada saat ini mewarisi kekayaan rohani pembuktian dan pengalaman tersebut. Namun lebih daripada suatu pembuktian yang telah dilakukan oleh Petrus dan para rasul serta murid lainnya, kita cukup menaruh iman kita akan kebenaran ini, karena melalui itu Yesus Kristus memasuki hidup kita masing-masing dan membangkitkan kita untuk hidup bersama Dia.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, penuhilah kami dengan kekuatan kebangkitan Yesus Tuhan kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 29 Maret 2024 - Setia menjalankan rencanaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 28, 2024 6:24


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 29 Maret 2024 Bacaan: "Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus." (Markus 15:21) Renungan: Kita tidak tahu mengapa Simon yang dipilih membantu mengangkat salib Tuhan Yesus, yang jelas Simon dipaksa untuk tugas itu. Hal itu secara tegas dinyatakan dalam Injil Matius dan Injil Markus, "Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus." Biasanya orang yang akan disalibkan itulah yang akan memikul salibnya menuju tempat penyaliban. Tetapi saat itu, Tuhan Yesus rupanya sudah sangat kelelahan untuk mengangkat salib-Nya, diduga karena la telah banyak disesah serta banyak mengeluarkan darah dari luka-luka cambukan-Nya dan dari kepala-Nya yang dimahkotai duri. Karena itu, prajurit-prajurit Roma "memaksa" Simon, yang sedang melintas atau sedang berada di tengah orang banyak yang menyaksikan rombongan penyaliban itu, untuk membantu Tuhan Yesus dalam memikul salib-Nya. Pada masa itu, prajurit-prajurit Roma memang punya otoritas untuk memaksakan kehendak mereka kepada rakyat. Dan seseorang yang mereka paksa tidak punya kuasa untuk menolaknya. Mereka tidak punya pilihan selain menaatinya. Demikian juga dengan Simon, ketika ia diminta untuk membantu mengangkat salib Tuhan Yesus, ia tidak punya kuasa untuk menolak perintah prajurit Romawi itu. Bukan saja tugas itu datang dengan mendadak, tetapi juga datang dengan paksaan! Mungkin saja saat itu Simon tidak bersedia untuk membantu mengangkat salib Tuhan Yesus, sebab dengan mengangkat salib, berarti ia diidentikkan dengan penjahat, seolah-olah ia seorang yang jahat! Apalagi dengan dikerumuni dan disoraki oleh banyak orang, tentu akan menimbulkan rasa malu di dalam dirinya. Namun demikian, karena paksaan tentara Roma, Simon pun mengangkat salib itu. Ia hanya bisa pasrah menerimanya, sekalipun mungkin dengan omelan, ocehan, bahkan umpatan. Pengalaman Simon mengingatkan kita akan ajaran Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Dalam Khotbah di Bukit, beliau bersabda, “Dan barangsiapa memaksa kamu berjalan satu mil, berjalanlah bersamanya dua mil.” (Mat 5:41). Di sini Simon dari Kirene telah melakukan perintah Tuhan Yesus, walaupun tentu saja dia tidak mengetahui ajaran-Nya. Dia harus bersedia melakukan sesuatu yang dipaksakan oleh orang lain. Jika kita harus menerima perlakuan yang tidak adil menurut dunia, kita harus belajar menerimanya. Kadang kala dunia ini "memaksa" kita untuk melakukan apa yang tidak kita sukai, memberi apa yang tidak ingin kita beri. Tetapi sebagai murid Kristus, kita harus belajar menerimanya serta meminta hikmat dan kekuatan-Nya untuk melakukannya, jika memang itu tidak bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ketika aku diperlakukan tidak adil dalam hidup ini, mampukan aku menerimanya. Aku tahu ada rencana-Mu dibalik itu semua. Amin. (Dod).

Missiodei
Eps. 204 Logika Iman

Missiodei

Play Episode Listen Later Mar 24, 2024 70:14


*LOGIKA IMAN* (Matius 7:15-23) Ada 10 Pokok Bahasan yg ditampilkan Tuhan Yesus dalam Injil Matius 6 - 7 untuk kita jadikan pedoman dan lakukan: 1. Hal Memberi Sedekah 2. Hal Berdoa 3. Hal Berpuasa 4. Hal Mengumpulkan Harta 5. Hal Kekuatiran 6. Hal Menghakimi 7. Hal yg Kudus & Berharga 8. Hal Pengabulan Doa 9. Hal yg Benar *10. Hal Pengajaran Sesat*

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan Ketiga Pra Paskah, 5 Maret, 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 4, 2024 8:17


Dibawakan oleh Albertus Novan dan Vita Jumiyati dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Daniel 3: 25.34-43; Mazmur tg 25: 4b-5b.6.7c.8-9; Matius 18: 21-35 SYARAT PENGAMPUNAN    Tema renungan kita pada hari ini ialah: Syarat Pengampunan. Meskipun Tuhan maha pengampun, dan karunia itu adalah cuma-cuma, tidak berarti bahwa karunia itu langsung jadi. Iman kita mengajarkan bahwa untuk mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa itu, Gereja menyediakan sakramen tobat. Di dalamnya ada elemen materialnya ialah dosa-dosa nyata yang diakukan oleh si pendosa, dan elemen formalnya ialah formula absolusi yang disampaikan bapak pengakuan yang menyatakan pembebasan seseorang dari dosa-dosanya.   Khususnya untuk elemen materialnya, ada syarat-syarat untuk mendukung pengungkapan dosa-dosa pada kesempatan pengakuan dosa itu. Syarat-syarat tersebut menunjuk pada sikap dan cara orang mempersiapkan dirinya untuk melakukan sebuah pengakuan dosa. Syarat-syarat resmi Gereja biasanya terkait dengan bimbingan atau pedoman untuk diikuti oleh umat yang mempersiapkan diri menerima sakramen ini. Di samping itu, ada syarat-syarat pribadi yang penting sekali menjadi tanggung jawab setiap pribadi sehingga dapat menggambarkan iman dan penghayatannya akan sakramen ini.   Untuk sikap-sikap pribadi, kedua bacaan pada hari ini, masing-masingnya memberikan petunjuk bagaimana pentingnya persiapan pengakuan dosa itu. Nubuat Daniel dalam bacaan pertama menekankan tentang peran sikap menyesal si pendosa. Penyesalan merupakan syarat yang sangat penting untuk memberikan kualitas pengakuan dosa sebagai sikap negatif dan tegas terhadap dosa-dosa. Jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah menandakan kalau si pendosa sedih sekaligus marah atas kehinaan dirinya. Ia kasihan dengan dirinya yang bernasib jelek. Dengan demikian Tuhan yang maha rahim dapat berpaling perhatian dan kasih-Nya kepadanya. Orang yang tidak menampakkan penyesalan, biasanya mencari kambing hitam dari dosa-dosanya atau bangga dan senang karena dengan berdosa ia dapat memenuhi niatnya.   Injil Matius mengatakan bahwa jika kita tidak mau mengampuni saudara-saudara yang telah bersalah kepada kita, Bapa di surga tidak akan mengampuni kita. Doa “Bapa Kami” mengisyaratkan kalau Bapa mengampuni kita seperti kita mengampuni mereka yang bersalah kepada kita. Itu berarti bahwa sebelum mendapatkan tindakan formal pengampunan saat melakukan pengakuan dosa, kita mesti lebih dahulu mengampuni mereka yang telah bersalah kepada kita. Oleh karena itu selain menyampaikan elemen-elemen material yaitu dosa-dosa nyata, si pendosa perlu jujur menyampaikan juga bahwa ia telah mengampuni orang-orang yang ia sebutkan di dalam pengakuannya. Suatu pengakuan dosa yang efektif dan berbuah terjadi karena adanya pengampunan terhadap si pendosa, sebelum Anda mendapatkan pengampunan dari Tuhan melalui Gereja.     Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, ajarkanlah dan semangatilah kami untuk tidak malu dan takut untuk mengampuni. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ....  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar : Injil Matius part 30

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Mar 3, 2024 12:27


Injil Matius bab 24

belajar injil matius
Tota Scriptura Podcast
REEFORMING HEART #193: Orang-orang Majus

Tota Scriptura Podcast

Play Episode Listen Later Feb 18, 2024 15:22


Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 193 (Matius 2:1-12): Setelah Tuhan Yesus lahir, sambutan yang dicatat di dalam Injil Matius adalah sambutan dari orang-orang Majus. Mereka ini adalah orang-orang yang ahli di dalam perbintangan. Mereka berasal dari daerah sungai Efrat yang mendapatkan pengaruh dari ilmu nujum dan astrologi warisan budaya Babel dan Persia. Tetapi entah mengapa, pengaruh dari ilmu kafir itu ternyata membuat mereka mengambil kesimpulan bahwa ada raja agung yang akan lahir. Dari manakah pengetahuan mereka dapat menuju kepada kesimpulan sedemikian?

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan Keenam masa biasa, 13 Februari 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Feb 12, 2024 6:54


Dibawakan oleh Marius dari SMP Don Bosco Kelapa Gading di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Yakobus 1: 12-18; Mazmur tg 94: 12-13a.14-15.18-19; Markus 8: 14-21 KUAT MENGHADAPI UJIAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kuat Menghadapi Ujian. Di dalam kitab suci perjanjian baru, Yesus Kristus mengajarkan kita untuk kuat dalam menghadapi ujian. Pengalaman ujian sering disamakan dengan cobaan, yang maksudnya ialah untuk mencobai seseorang apakah mampu melewati cobaan atau tidak. Misalnya di dalam Injil Matius 26, 41 yang sama dengan Markus 14,38, dan Lukas 22,40, Yesus mengingatkan supaya kita selalu kuat dalam doa dan berwaspada supaya tidak jatuh ke dalam pencobaan. Daging atau tubuh kita lemah sehingga gampang menjadi jalan masuk bagi musuh yang mencobai.   Tuhan sendiri juga mengingatkan umat-Nya di dalam perjanjian lama supaya mereka kuat terhadap godaan, cobaan dan ujian hidup. Ketika Musa berhadapan dengan Firaun di Mesir, ia benar-benar di dalam ujian berat. Tetapi ia juga patuh pada tuntunan dan perintah Tuhan. Dengan berpegang pada prinsip ini bahwa Tuhan mengajarkan dan menguatkan kita, jelas sebagai sebuah permainan atau lelucon kalau Tuhan juga yang mencobai kita. Ada anggapan dan keyakinan di antara kita bahwa Tuhan mencobai dan menggodai kita sehingga itu semua dianggap saja sebagai ujian dalam hidup. Ini jelas tidak mungkin. Bagaimana Ia menguatkan kita, Ia juga mencobai apa yang Ia sendiri tetapkan, kuatkan dan lindungi?   Oleh karena itu Santo Yakobus dalam bacaan pertama menegaskan bahwa tidak mungkin Tuhan mencobai kita anak-anak kekasihnya. Tuhan tidak punya sistem bermain seperti siapa pun makhluk manusia dan makhluk roh lainnya yang punya keinginan untuk mencoba-cobai, menggoda-godai, atau memperdaya-dayai pihak lain. Pemimpin penggoda dan penyoba ialah setan. Pengaruh setan ini memprioritaskan kerjanya pada tingkah laku manusia yang bertentangan dengan jalan Tuhan. Karena manusia punya kebebasan, ia bisa juga memilih untuk condong pada pengaruh setan. Jadi manusia dicobai dan digodai oleh keinginannya sendiri yang sudah dikuasai oleh si jahat.   Bilamana kita tahu bahwa kita berada di dalam cobaan? Peristiwa yang dikisahkan di dalam Injil hari ini menggambarkan suatu situasi umum orang-orang berada di dalam cobaan. Situasi itu ialah ketika pikiran dan hati kita mulai mengerti dan menganggap bahwa Tuhan jauh atau tidak berada bersama kita. Kekawatiran atau keprihatinan bahwa nasib kita bakal di dalam kesulitan karena di sekeliling kita ada begitu banyak tantangan, kesulitan, dan ancaman. Bahkan kita sangat dihantui oleh ketidakmampuan kita untuk menghadapi semua itu. Rasa tak percaya pada diri, anggapan bahwa di sekeliling ada banyak ancaman, dan pandangan bahwa Tuhan jauh, merupakan keadaan pencobaan yang kita hadapi di dalam hidup ini. Maka nasihatnya ialah: kita mesti kuat!   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, penuhilah diri kami dengan semangat iman yang berani dan kuat untuk menghadapi segala cobaan dan ujian hidup ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...   --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Tota Scriptura Podcast
REFORMING HEART #191: Silsilah Agung (FIRST EPISODE on THE NEW TESTAMENT)

Tota Scriptura Podcast

Play Episode Listen Later Feb 4, 2024 14:00


Episode baru setiap Senin | pemuda.stemi.id | Episode 191 (Matius 1:1-17): Kita telah masuk ke dalam kitab di mana penggenapan janji Tuhan kepada Daud akhirnya dinyatakan. Injil Matius menggambarkan penggenapan janji ini dengan sebuah silsilah. Inilah silsilah yang menyatakan genapnya janji Tuhan yang diberikan-Nya kepada Abraham dan Daud. 

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan Kedua Adven, 16 Desember 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 15, 2023 7:15


Dibawakan oleh Suster Julianti dan Suster Veronika dari Komunitas Novisiat SJMJ Regina Caeli, Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Sirakh 48: 1-4.9-11; Mazmur tg 80: 2ac.3b.15-16.18-19; Matius 17: 10-13 ELIA, SI PEMBUAT SOLUSI   Renungan kita pada hari ini bertema: Elia, Si Pembuat Solusi. Tokoh-tokoh penting yang dipakai oleh Tuhan sangat besar perannya untuk persiapan kita merayakan Natal. Kita sudah sering berjumpa dengan tokoh yang berdiri di garis batas perjanjian lama dan perjanjian baru, yaitu Yohanes Pembaptis. Ia sangat terkenal, bahkan sampai detik ini masih ada orang Israel memandang dia jauh lebih terkenal daripada Yesus Kristus. Suaranya jauh lebih berpengaruh dan karena orang-orang lebih suka penampilannya, mereka tertarik dengannya sambil kurang menyadari kalau di balik suara itu ada yang jauh lebih utama.     Tetapi semangat Adven kita tak akan lengkap jika tidak menyinggung tokoh lain yang juga amat terkenal dalam perjanjian lama jauh sebelum Yohanes, yaitu nabi Elia. Dalam Injil hari ini, Yesus berbicara penuh kepastian dan menempatkan kedua tokoh ini dalam posisi yang sejajar. Artinya mereka berdua adalah nabi besar, dan lebih dari itu mereka mempunyai peran yang sama-sama besar, yaitu mempersiapkan umat Allah untuk menyambut Mesias. Kitab Putera Sirakh menggambarkan Elia yang datang sebagai pembawa terang dan pembaharu, dan itu ditegaskan lagi oleh Yesus dalam Injil Matius.    Pada waktu penggambaran nabi Elia ini, Yohanes Pembaptis sedang melayani orang banyak. Jadi kenangan akan Elia menjadi kembali terang-benderang, bukan karena sebuah reinkarnasi. Tetapi misi atau tugas mereka sama, yaitu memberikan kesaksian bahwa keselamatan nyata dan telah ada. Perannya untuk membaharui hidup umat Allah harus berhadapan dengan aneka bentuk penolakan. Yesus tegaskan bahwa Elia jelas telah datang tetapi ia ditolak.    Modus penolakan rupanya menjadi trend karena dialami bersama oleh Elia, Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus sendiri. Pada prinsipnya, kita semua paham bahwa penolakan terhadap Kristus berarti juga terhadap Tuhan Allah sendiri. Dalam bahasanya Yesus, ini adalah penolakan terhadap Roh Kudus. Lalu menjadi sangat jelas bahwa berdosa melawan Roh Kudus merupakan dosa yang tak bisa diampuni. Menolak Tuhan berarti tidak ada keselamatan.   Kiranya kita yang mendengarkan firman hari ini tidak sampai masuk ke dalam kategori tersebut. Namun kita harus waspada supaya tidak memupuk potensi untuk menolak Tuhan, yaitu seperti menciptakan peluang atau mendukung orang lain tidak menjalankan hukum Tuhan; contoh hidup yang tidak baik dan menjadi skandal bagi orang lain; kita diam saja atau membiarkan terjadi perbuatan-perbuatan melawan Tuhan, dan seterusnya. Ini yang perlu dihindari terjadi dalam diri dan keluarga kita.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Semoga kami tanpa bosan dan lelah menerima peringatan dan koreksi yang datang dari mana pun yang tujuannya untuk memperbaiki hidup kami menjadi lebih baik ke depan. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan Kedua Adven, 16 Desember 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 15, 2023 7:15


Dibawakan oleh Suster Julianti dan Suster Veronika dari Komunitas Novisiat SJMJ Regina Caeli, Paroki Santo Albertus Agung Jetis Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Sirakh 48: 1-4.9-11; Mazmur tg 80: 2ac.3b.15-16.18-19; Matius 17: 10-13 ELIA, SI PEMBUAT SOLUSI   Renungan kita pada hari ini bertema: Elia, Si Pembuat Solusi. Tokoh-tokoh penting yang dipakai oleh Tuhan sangat besar perannya untuk persiapan kita merayakan Natal. Kita sudah sering berjumpa dengan tokoh yang berdiri di garis batas perjanjian lama dan perjanjian baru, yaitu Yohanes Pembaptis. Ia sangat terkenal, bahkan sampai detik ini masih ada orang Israel memandang dia jauh lebih terkenal daripada Yesus Kristus. Suaranya jauh lebih berpengaruh dan karena orang-orang lebih suka penampilannya, mereka tertarik dengannya sambil kurang menyadari kalau di balik suara itu ada yang jauh lebih utama.     Tetapi semangat Adven kita tak akan lengkap jika tidak menyinggung tokoh lain yang juga amat terkenal dalam perjanjian lama jauh sebelum Yohanes, yaitu nabi Elia. Dalam Injil hari ini, Yesus berbicara penuh kepastian dan menempatkan kedua tokoh ini dalam posisi yang sejajar. Artinya mereka berdua adalah nabi besar, dan lebih dari itu mereka mempunyai peran yang sama-sama besar, yaitu mempersiapkan umat Allah untuk menyambut Mesias. Kitab Putera Sirakh menggambarkan Elia yang datang sebagai pembawa terang dan pembaharu, dan itu ditegaskan lagi oleh Yesus dalam Injil Matius.    Pada waktu penggambaran nabi Elia ini, Yohanes Pembaptis sedang melayani orang banyak. Jadi kenangan akan Elia menjadi kembali terang-benderang, bukan karena sebuah reinkarnasi. Tetapi misi atau tugas mereka sama, yaitu memberikan kesaksian bahwa keselamatan nyata dan telah ada. Perannya untuk membaharui hidup umat Allah harus berhadapan dengan aneka bentuk penolakan. Yesus tegaskan bahwa Elia jelas telah datang tetapi ia ditolak.    Modus penolakan rupanya menjadi trend karena dialami bersama oleh Elia, Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus sendiri. Pada prinsipnya, kita semua paham bahwa penolakan terhadap Kristus berarti juga terhadap Tuhan Allah sendiri. Dalam bahasanya Yesus, ini adalah penolakan terhadap Roh Kudus. Lalu menjadi sangat jelas bahwa berdosa melawan Roh Kudus merupakan dosa yang tak bisa diampuni. Menolak Tuhan berarti tidak ada keselamatan.   Kiranya kita yang mendengarkan firman hari ini tidak sampai masuk ke dalam kategori tersebut. Namun kita harus waspada supaya tidak memupuk potensi untuk menolak Tuhan, yaitu seperti menciptakan peluang atau mendukung orang lain tidak menjalankan hukum Tuhan; contoh hidup yang tidak baik dan menjadi skandal bagi orang lain; kita diam saja atau membiarkan terjadi perbuatan-perbuatan melawan Tuhan, dan seterusnya. Ini yang perlu dihindari terjadi dalam diri dan keluarga kita.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Semoga kami tanpa bosan dan lelah menerima peringatan dan koreksi yang datang dari mana pun yang tujuannya untuk memperbaiki hidup kami menjadi lebih baik ke depan. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan Pertama Adven, 7 Desember 2023, peringatan Santo Ambrosius, uskup dan pujangga Gereja

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 6, 2023 6:41


Dibawakan oleh Innocentius Peni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 26: 1-6; Mazmur tg 118: 1.8-9.19-21.25-27a; Matius 7: 21.24-27 SILAKAN MASUK!   Renungan kita pada hari ini bertema: Silakan Masuk! Renungan kemarin tentang “Jamuan Tuhan” sangat berkaitan dengan hari ini dan tidak dapat terpisahkan. Setiap dan semua orang dari aneka latar belakang diundang untuk mengambil bagian dalam perjamuan Tuhan. Perjamuan ekaristi di dunia dan ekaristi surgawi membuka segala kemungkinan di mana atas dasar kelayakan, mereka menikmati perjamuan yang telah Tuhan sediakan.   Masa Adven menjadi satu kesempatan untuk memenuhi standar kelayakan sebagai pengikut Kristus. Kata kunci untuk standar itu ialah persiapan. Di ujung setiap persiapan adalah saat seseorang akan memasuki tempat perjamuan. Ada satu keluarga yang memiliki kebiasaan baik dalam membuat persiapan selayaknya sebelum merayakan Ekaristi pada hari Minggu. Bapak dan ibu bergiliran mengingatkan masing-masing di dalam rumah supaya melakukan persiapan-persiapan tersebut.   Pada malam sebelumnya, peringatan disampaikan bahwa tidak satu pun dari mereka melewatkan malam minggu sampai larut. Setiap orang harus beristirahat dengan nyaman dan secukupnya. Besok paginya, setiap orang dipastikan tidak mengalami suasana hati yang kacau dan tertekan oleh persoalan apa pun. Kebiasaan tidak makan apa pun satu jam sebelum Misa Kudus sangat mereka patuhi. Kebiasaan yang juga selalu mereka jaga ialah paling kurang 15 menit sebelum Misa Kudus dimulai, mereka sudah berada di dalam gereja.    Ketika semua persiapan tersebut dilakukan dengan baik dan teratur, saat sampai di pintu gereja, mereka masing-masing merasa layak dan siap lahir-batin untuk menghadiri Misa Kudus. Mereka merasakan bahwa Tuhan Yesus yang hadir sebagai sakramen mahakudus, Dia juga melalui Roh Kudus, membuka pintu gereja dan mempersilakan mereka masuk ke dalam gereja. Setiap hari Minggu pagi, ketika sampai di pintu gereja, keyakinan mereka begitu kuat bahwa Tuhan Yesus ada di sana, dan menyapa mereka: Silakan masuk ke dalam perjamuan-Ku.   Ilustrasi pengalaman keluarga ini merefleksikan semangat Adven yang diwartakan melalui kedua bacaan pada hari ini. Kedatangan Tuhan itu berwujud pada saat kita mengambil bagian di dalam suka cita-Nya dan perjamuan-Nya. Kitab Yesaya menegaskan bahwa kebenaran dan kesetiaan kita memenuhi standar kelayakan yang diperlukan Tuhan. Injil Matius mengatakan hal yang sama, yaitu orang yang melakukan kehendak Bapa akan masuk ke dalam kerajaan Surga. Bila semua standar kelayakan itu dipenuhi, Tuhan akan menyambut setiap orang dengan ucapan “Silakan masuk”. Sebaliknya, jika belum terpenuhi, Tuhan tidak mempersilakan seseorang masuk   ke dalam perjamuan-Nya.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, sambutlah kami selalu setiap kali kami datang dan mengadu kepada-Mu. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Truth Daily Enlightenment
Memuaskan Dahaga Jiwa

Truth Daily Enlightenment

Play Episode Listen Later Nov 28, 2023


Bukan hanya tubuh kita yang membutuhkan makanan, melainkan manusia rohaniah kita, batin kita, jiwa kita juga membutuhkan makanan; makanan Rohani. Itulah sebabnya firman Tuhan mengatakan di Injil Matius 4:4, “Manusia hidup bukan hanya dari roti saja, tetapi juga dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Masalahnya, yang terjadi dalam kehidupan, banyak orang tidak merasakan... Continue reading →

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar : Injil Matius part 29

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Nov 28, 2023 11:39


Matius bab 23

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Biasa ke-30, 29 Oktober 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 28, 2023 9:50


Delivered by Father Peter Tukan, SDB from Salesian Don Bosco Gerak Boleng in Labuan Bajo, Diocese of Ruteng, Indonesia. Exodus 22: 21-27; Rs psalm 18: 2-3a.3bc-4.47.51ab; 1 Thessalonians 1: 5c-10; Matthew 22: 34-40 KEKUATAN CINTA   Renungan kita pada hari Minggu biasa ke-30 ini bertema: Kekuatan Cinta. Tuhan Yesus memberikan kita dua hukum, yaitu mencintai Allah dan mencintai sesama. Tugas Yesus ialah untuk menunjukkan kita cinta kasih dari Bapa-Nya. Cinta kasih Bapa ini ia jelaskan dengan begitu mendalam dalam Injil Yohanes bab 15. Di dalam Injil Matius, Ia bahkan mendorong dan menguatkan kita untuk mengasihi bahkan para musuh kita. Di dalam Sabda Bahagia, yang merupakan isi pengajaran cinta kasih yang paling lengkap dan mendalam, Ia menguraikan kekuatan cinta itu.    Yesus berkata bahwa kita hanya dapat dikenal sebagai para pengikut-Nya kalau kita dapat saling mengasihi. Dan sebagai bentuk konkret bagaimana cinta itu dihayati, Ia menjadikan diri-Nya sendiri sebagai teladan, yaitu mengorbankan diri-Nya bagi kita ketika Ia wafat di salib. Di dalam Injil Yohanes ia berkata begini: Tak ada kasih yang lebih besar daripada ini.   Dari semua pengajaran dan hidup Yesus itu, kekuatan cinta dapat kita rumuskan sebagai berikut. Pertama, Allah Bapa sungguh baik dengan cinta-Nya yang sungguh besar yang tak dapat kita ukur. Ia wujudkan itu dengan mengutus Putera-Nya sendiri ke dalam dunia dan ke dalam hidup kita. Kita mengikuti Yesus dengan setia agar kita masuk ke dalam naungan kasih Bapa.   Kedua, kasih itu tak pernah gagal, seperti yang dikatakan oleh Santo Paulus dalam surat pertamanya kepada jemaat di Korintus. Kita manusia pribadi maupun bersama pernah dan nanti bisa gagal. Kita mungkin sering meragukan kemampuan kita sebagai manusia. Tetapi cinta kasih tetap sebagai cinta kasih. Kekuatannya bulat dan abadi. Ia tak pernah gagal. Ketiga, tanpa cinta kita pasti tak bisa apa-apa. Satu contoh sederhana saja, jika tak ada cinta dari Tuhan dan cinta terjalin antara bapa dan ibu kita, pasti kita tidak terlahir di dunia ini.   Keempat, cinta mengatasi segala dosa sebanyak dan seberat apa pun. Yesus Kristus telah membuktikan itu, dan kita mestinya tetap mengandalkan cinta kasih untuk melawan kejahatan dan dosa. Kelima, cinta itu bahkan lebih besar daripada iman dan pengharapan. Ketika iman dan pengharapan menjadi goyah atau lemah, perbuatan baik seorang yang tak beriman bisa menjadi tanda keselamatan. Keenam, kasih Tuhan telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus. Tugas Roh Kudus yang ditegaskan oleh Yesus ialah mengobarkan cinta itu di dalam diri kita, dan mengajarkan kita segala kebenaran tentang cinta kasih. Roh Tuhan membimbing kita untuk mencinta sampai mati.   Ini semua adalah pelajaran dari kekuatan cinta yang kita dapatkan dalam bacaan-bacaan liturgi pada hari Minggu ini. Selamat berbagi dalam cinta.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa … Allah Bapa maha baik, semoga cinta kasih Kristus menuntut dan mendorong kami untuk membesarkan kerajaan-Mu di bumi ini dan menjadikan semua bangsa murid-murid Yesus Kristus. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-26 masa biasa, 2 Oktober 2023, peringatan para Malaikat Pelindung

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 1, 2023 8:03


Dibawakan oleh Suster Lorensia PRR dan Suster Gerardia PRR dari Komunitas Novisiat PRR di Dili, Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Keluaran 23: 20-23a; Mazmur tg 91: 1-2.3-4.5-6.10-11; Matius 18: 1-5.10 MAHKLUK SURGAWI YANG BAIK   Renungan kita pada hari ini bertema: Makhluk Surgawi Yang Baik. Para hari ini Gereja kita memperingati para malaikat pelindung. Mereka tidak memiliki nama dan jumlahnya banyak, sebanyak tiap-tiap anak-anak Allah. Ia diutus ke setiap orang atau sekelompok dan sejumlah orang. Mereka ini berbeda dari santo atau santa pelindung tiap-tiap pengikut Kristus. Para malaikat itu makhluk roh yang sejak awal mula berada di surga, sementara para kudus pernah sebagai sesama manusia di dunia. Mereka tak punya nama, sedangkan santo dan santa punya.   Menjadi utusan Tuhan Allah tugas utamanya ialah sebagai penolong dan pembawa pesan Tuhan. Tidak mungkin dia melawan Allah lalu menjalankan tugas secara salah. Ia menolong untuk membuat kita manusia menjadi selamat dan memperoleh suka cita kehidupan. Tugasnya ialah seperti memberi penghiburan, penyembuhan, pembebasan dan kemuliaan. Ini menunjukkan bahwa malaikat pelindung itu adalah para makhluk surga yang baik hati.   Contohnya, di dalam kisah para rasul bab 12, 11, ketika Petrus diikat dan dikurungkan di dalam penjara, pada malam hari malaikat pelindung membangunkan, melepaskan ikatan, dan membawa dia keluar penjara melewati penjagaan ketat dan gerbang terkunci. Petrus sadar bahwa ia tidak bermimpi, lalu berkata: Sungguh aku tahu, Tuhan mengirim malaikat-Nya untuk membebaskan aku. Daniel juga ketika dalam kandang singa dan akan dibinasakan, malaikat pelindung datang melindunginya (Dan 6, 22).   Kebaikan hati para malaikat pelindung terungkap dalam tugas mereka untuk menolong dan membawa pesan dari Tuhan. Tugas mereka berada pada dua tingkat. Yang pertama ialah tugas yang dijalankan di atas bumi ini. Kitab keluaran pada hari ini menggambarkan bagaimana umat Israel berjalan keluar dari Mesir dan mengembara di padang gurun, Allah menempatkan seorang malaikat untuk berjalan di depan mereka. Malaikat itu melindungi dan menuntun mereka supaya dapat sampai ke tempat yang ditujui. Mereka tidak boleh melawan. Ini juga berlaku bagi kita di dunia ini, bahwa malaikat pelindung ditempatkan Tuhan untuk menolong, menemani dan membimbing kita.    Kedua, di dalam surga pun malaikat pelindung itu mengawasi dan menerangi anak-anak Tuhan yang sedang berziarah di dunia. Injil Matius menegaskan bahwa setiap orang beriman, bahkan mereka yang terkecil dan menderita dipandang pantas oleh malaikat pelindungnya masing-masing. Malaikat itu memandang Allah maha kuasa dan menyatakan bahwa anak-anak Allah yang dibimbingnya adalah mereka yang dikasihi oleh Allah. Jadi kita yang sedang berada di dunia perlu sekali memperhatikan hidup kita sesuai dengan kehendak Allah, karena para malaikat pelindung kita sedang melihat kita dari atas sana.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga, kami ingin berserah kepada-Mu melalui malaikat pelindung kami. Malaikat Allah, engkau yang diserahi oleh kemurahan Tuhan untuk melindungi aku, terangilah aku, bimbinglah aku dan hantarlah aku ke tempat tujuan. Amin. Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar : Injil Matius part 28

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Sep 25, 2023 7:16


masih di bab 22 tentang priest king role

Truth Daily Enlightenment

Dari sekian banyak kalimat yang sering kita dengar atau bahkan kita ucapkan adalah kalimat “Allah beserta kita; God be with us.” Biasanya kalimat itu diambil dari Injil Matius 28:18-20, yang memuat atau berisi Amanat Agung Tuhan Yesus. “Yesus mendekati mereka dan berkata: “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.  Karena itu pergilah,... Continue reading →

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar : Injil Matius part 27

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later May 6, 2023 13:01


Matius bab 22 tentang wedding banquet dan challenge orang-orang Farisi dan Saduki terhadap Yesus

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar : Injil Matius part 26

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Mar 16, 2023 12:45


Matius bab 21 : Yesus masuk ke Yerusalem, Orang buta dan timpang yang disembuhkan

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-3 Pra Paskan, 14 Maret 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 13, 2023 9:03


Dibawakan oleh Kristanti dari Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Daniel 3: 25.34-43; Mazmur tg 25: 4b-5b.6.7c.8-9; Matius 18: 21-35 SYARAT PENGAMPUNAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Syarat Pengampunan. Meskipun Tuhan maha pengampun, dan karunia itu adalah cuma-cuma, tidak berarti kalau pengampunan dari-Nya langsung beres. Iman kita mengajarkan bahwa untuk mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa itu, Gereja menyediakan sakramen tobat. Di dalamnya ada elemen materialnya ialah dosa-dosa nyata yang diakukan oleh si pendosa, dan elemen formalnya ialah formula absolusi yang disampaikan bapak pengakuan, yang menyatakan pembebasan seseorang dari dosa-dosanya. Khususnya untuk elemen materialnya, ada syarat-syarat untuk mendukung pengungkapan dosa-dosa pada kesempatan pengakuan dosa itu. Syarat-syarat tersebut menunjuk pada sikap dan cara orang mempersiapkan dirinya untuk melakukan sebuah pengakuan dosa. Syarat-syarat resmi Gereja biasanya terkait dengan bimbingan atau pedoman untuk diikuti oleh umat yang mempersiapkan diri menerima sakramen ini. Di samping itu, ada syarat-syarat pribadi yang penting sekali menjadi tanggung jawab setiap pribadi sehingga dapat menggambarkan iman dan penghayatannya akan sakramen ini. Untuk sikap-sikap pribadi, kedua bacaan pada hari ini, masing-masingnya memberikan petunjuk bagaimana pentingnya persiapan pengakuan dosa itu. Nubuat Daniel dalam bacaan pertama menekankan tentang peran sikap menyesal si pendosa. Penyesalan merupakan syarat yang sangat penting untuk memberikan kualitas pengakuan dosa sebagai sikap negatif dan tegas terhadap dosa-dosa. Jiwa yang remuk redam dan roh yang rendah menandakan kalau si pendosa sedih sekaligus marah atas kehinaan dirinya. Ia kasihan dengan dirinya yang bernasib jelek. Dengan demikian Tuhan yang maha rahim dapat berpaling perhatian dan kasih-Nya kepadanya. Orang yang tidak menampakkan penyesalan, biasanya mencari kambing hitam dari dosa- dosanya atau bangga dan senang karena dengan berdosa ia dapat memenuhi niatnya. Injil Matius mengatakan bahwa jika kita tidak mau mengampuni orang yang telah bersalah kepada kita, Bapa di surga tidak mengampuni kita. Doa “Bapa Kami” menekankan hal ini, karena ini adalah tindakan Tuhan sendiri. Itu berarti bahwa sebelum mendapatkan tindakan formal pengampunan saat melakukan pengakuan dosa, kita mesti lebih dahulu mengampuni mereka yang telah bersalah kepada kita. Oleh karena itu selain menyampaikan elemen-elemen material yaitu dosa-dosa nyata, si pendosa perlu jujur menyampaikan juga bahwa ia telah mengampuni orang-orang yang ia sebutkan di dalam pengakuannya. Suatu pengakuan dosa yang efektif dan berbuah terjadi karena adanya pengampunan terhadap si pendosa yang bersalah kepada kita, sebelum kita mendapatkan pengampunan dari Tuhan melalui Gereja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, ajarkanlah dan semangatilah kami untuk tidak malu dan takut untuk mengampuni. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Biasa ke-3, 22 Januari 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 22, 2023 9:49


Dibawakan oleh Rini, Hendry, Tirto dan Pater Peter Tukan, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 8: 23b - 9: 3; Mazmur tg 27: 1.4.13-14; 1 Korintus 1: 10-13.17; Matius 4: 12-23 PERSEKUTUAN DIBANGUN DARI KAPERNAUM Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-3 ini ialah: Persekutuan Dibangun Dari Kapernaum. Pada zaman pelayanan publiknya, Yesus Kristus menjadikan Kapernaum sebagai kota-Nya. Semua kegiatan pengajaran, mujisat-mujisat, pemilihan para murid dimulai dan berkembang di sana. Tempat ini aman buat Yesus untuk bekerja maksimal. Ia menyingkir ke sini setelah Yohanes Pembaptis di tangkap, dan itu berarti ia meninggalkan tempat sebelumnya yang penuh dengan tekanan dan ancaman. Biasanya itu datang dari para penguasa. Kapernaum adalah kota idaman. Menurut kitab Yesaya dalam bacaan pertama dan Injil Matius pada hari ini, kota itu terletak di seberang Sungai Yordan. Semua yang didapatkan dan dibuat di seberang Yordan adalah istimewa, dan hal ini sudah terjadi sejak zaman dahulu ketika bangsa Israel sudah melewati Yordan. Di seberang Yordan adalah tanda sebuah kehidupan baru. Di dalam kehidupan baru itu, Yesus Kristus melakukan tugas-Nya untuk membangun persekutuan. Kekuasaan yang dipakai untuk mempersatukan orang-orang untuk bersama Dia dan di dalam Kerajaan Allah ialah dari Bapa yang mengutus-Nya. Sabda dan tindakan Yesus bertujuan untuk membangun persekutuan sejati orang-orang yang Ia panggil dan pilih sebagai bagian dari Kerajaan Allah. Ia memulai menanamkan benih persekutuan itu dari panggilan para murid yang pertama. Pada waktunya mereka dijadikan kedua belas rasul yang menjadi pilar-pilar Gereja. Bersama dengan Bunda Maria, saat Pentakosta, mereka mewujudkan terbentuknya Gereja sebagai tanda persekutuan sejati di dalam dunia. Cinta kasih adalah ajaran utama Yesus Kristus dan menjadi hukum Tuhan yang paling utama. Cinta mempersatukan dan bukan mencari perbedaan atau bahkan memecah belah. Meskipun perbedaan-perbedaan itu adalah kodrat dasar kehidupan di dalam dunia ini, tetapi cinta kasih selalu bekerja untuk menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada mendapatkan jalan untuk membangun persatuan. Dari Kapernaum Tuhan Yesus merintis persekutuan itu dengan potensi perbedaan di antara para rasul yang sangat mencolok. Tetapi mereka mendapatkan Tuhan dan Guru mereka sebagai Sang Cinta yang menyatukan. Di dalam bacaan kedua hari ini Santo Paulus merenungkan tentang semangat persatuan yang ia wariskan dari Yesus Kristus. Komunitas umat Allah yang dibangun oleh Paulus dan rekan-rekannya diharapkan tetap setia kepada Yesus Kristus yang menjadi Cinta di atas segala perbedaan. Kepada mereka Paulus menasihatkan supaya mereka hidup seia sekata, dan jangan ada perpecahan di antara mereka. Peringatan ini menjadi sangat kuat, mengingat pengalaman Paulus sendiri bersama Petrus dan para rasul lainnya. Kita semua memang memiliki aneka perbedaan, namun di dalam satu Tuhan Yesus, kita bersatu. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, kami mohon supaya Engkau menguatkan persekutuan di antara kami. Bapa kami ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin, 9 Januari 2023, pesta Pembaptisan Tuhan

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 9, 2023 5:55


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak, Kevikepan Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 42: 1-4.6-7; Mazmur tg 29: 1a.2.3ac-4.3b.9b-10; Kisah Para Rasul 10: 34-38; Matius 3: 13-17 NATAL BERLALU DAN MULAI HIDUP YANG DIBAHARUI Tema renungan kita pada pesta Pembaptisan Tuhan ini ialah: Natal Berlalu dan Mulai Hidup yang Dibaharui. "Selamat Natal" sepantasnya kita ucapkan sekali lagi terhadap satu sama lain dengan penuh semangat. Kita ingin memberikan tanda yang spesial untuk hari terakhir masa Natal ini. Tanda ini ialah Pesta Pembaptisan Tuhan yang kita rayakan untuk menutup masa Natal yang penuh ceria dan suka cita. Pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis seperti yang diwartakan oleh Injil Matius, menandakan sebuah tahap berikutnya dalam hidup Yesus di dunia, yaitu memasuki kehidupan publik. Ia sendiri mengatakan kepada Yohanes bahwa diri-Nya harus dibaptis agar menggenapi apa yang dikehendaki oleh Allah. Yesus Kristus segera meleburkan dan menyatukan diri-Nya dengan dunia dan kehidupan semua orang, sehingga Ia menggarami dan menyelamatkan semua. Pembaptisan yang dialami oleh Yesus merupakan titik awal pembaptisan kita semua pengikut-Nya. Perbedaan mendasar antara pembaptisan Yohanes Pembaptis atas orang-orang Yahudi dan atas Yesus Kristus sangat jelas. Orang-orang Yahudi, sebagai pendosa dan belum menerima Mesias, harus ditobatkan melalui pembaptisan Yohanes agar mereka dapat menerima Kristus. Sedangkan pada Yesus Kristus adalah pembaptisan Roh Kudus. Pada saat itu, turunlah Roh Kudus kepada Yesus Kristus. Kita mengambil bagian dalam pembaptisan Yesus Kristus, yaitu pembaptisan Roh Kudus. Setiap pengikut Kristus menerima Roh Kudus yang menguduskan dan memenuhi dirinya pada saat ia menerima pembaptisan. Dari saat pembaptisan itu ia memulai hidupnya yang baru. Ia terlahir kedua kalinya, yaitu kelahiran dalam iman dan di dalam Roh Kudus. Sedangkan pembaptisan untuk pertobatan oleh Yohanes Pembaptis tetap berlaku bagi kita, yaitu melalui pelayanan rekonsiliasi dan pertobatan di dalam Gereja yang rutin kita lakukan. Sama seperti setiap pembaptisan Kristen untuk menjadi pengikut Kristus, kita yang mengakhiri masa Natal dan merayakan Pembaptisan Tuhan, akan memulai hidup kita yang sudah dibaharui di dalam masa biasa. Menurut nabi Yesaya di dalam bacaan pertama, di dalam masa biasa kita perlu menegaskan kembali komitmen kita sebagai tanda perjanjian Tuhan bagi keselamatan dunia. Kita harus menjadi saksi-saksi kebangkitan Kristus dan keselamatan bagi orang lain. Kita perlu lebih memantapkan diri kita sebagai saksi-saksi Kristus dengan berkeliling sambil berbuat baik di mana pun dan kapan pun kita berada. Ini adalah perbuatan Tuhan Yesus Kristus sendiri yang wajib kita lanjutkan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga dengan perayaan hari Pembaptisan-Mu ini kami dibaharui dalam jiwa dan raga kami untuk semakin meyerupai Engkau. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu, Hari Raya Penampakan Tuhan, 8 Januari 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 8, 2023 11:16


Dibawakan oleh Rini, Tirto, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 60: 1-6; Mazmur tg 72: 1-2.7-8.10-11.12-13; Efesus 3: 2-3a.5-6; Matius 2: 1-12 PINTU-PINTU DUNIA TERBUKA UNTUK KRISTUS Tema renungan kita pada hari raya Penampakan Tuhan ini ialah: Pintu-pintu Dunia Terbuka Untuk Kristus. Yesus Putra Allah yang datang ke dalam dunia sebagai manusia sungguh mendorong kita untuk membuka pintu-pintu dunia ini demi menerima Dia. Ini bukan sebuah paksaan. Tetapi ini adalah kebutuhan rohani kita yang paling mendasar, yaitu kita membutuhkan penyelamat dan penolong yaitu Tuhan sendiri. Ada dua sikap manusia dalam menerima Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat dunia. Pertama ialah sikap menerima dengan antusias dan gembira karena didasarkan pada iman akan rencana Allah yang sudah dicanangkan sejak lama. Masa penantian akan kedatangan-Nya segera berakhir. Selama sebelum kedatangan-Nya merupakan masa penghambaan dalam dosa dan penderitaan. Kebenaran dan keadilan harus berdiri tegak. Dan yang menghadirkan semua itu hanyalah Tuhan, Sang Penyelamat. TampilnyaTuhan tersebut adalah jawaban atas harapan yang sangat menggembirakan. Maka pintu-pintu hati manusia, keluarga dan bangsa-bangsa dibuka dan Ia pantas diterima dengan penuh suka cita. Sikap menerima seperti ini diungkapkan oleh nabi Yesaya bahwa bangsa-bangsa berduyun-duyun datang kepada-Nya, karena mereka ditarik oleh terang-Nya. Para raja dan orang terkemuka bahkan ikut melihat cahayanya lalu mereka juga datang kepada-Nya. Ini dipertegas oleh Injil Matius yang menghadirkan profil tiga orang Majus. Mereka semua berubah menjadi orang-orang terpilih dan terhormat. Tandanya ialah mereka menjadi para pewaris Kerajaan Allah di dunia. Kita yang merayakan Natal dan Tahun Baru 2023adalah bagian dari sikap yang pertama ini. Kita adalah pintu-pintu yang terbuka untuk Yesus Kristus. Sikap menerima yang kedua adalah negatif. Ini adalah reaksi perlawanan karena kedatangan Yesus Kristus mengusik dan mengancam keberadaan atau kenyamanan hidupnya. Orang yang biasanya hidup dalam kegelapan dosa dan sangat duniawi, begitu dikenai terang pasti malu dan tersinggung. Mereka itu seperti Herodes. Mereka pasti sangat malu dan marah. Reaksi mereka pasti keras dan brutal. Kekuasaan mereka dimatikan oleh terang dari Tuhan, maka mereka berusaha keras melawannya. Orang-orang saat ini yang tidak menerima kebenaran dan kebaikan yang ditegakkan, mereka adalah bagian dari Herodes. Mereka adalah pintu-pintu yang tertutup. Kalau saat ini Anda menyadari diri sebagai bagian dari kategori pintu yang terbuka, pertahankan itu dalam ketekunan dan kesetiaan. Sebaliknya jika Anda menyadari diri sebagai pintu yang tertutup, maka bukalah pintumu dan terimalah Tuhan Yesus Kristus. Kesempatan selalu ada dan terbuka bagi Anda. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan maha kuasa, semoga penampakan-Mu kepada dunia menjadi berkat utama bagi kami sehingga hidup kami selanjutnya senantiasa berkenan kepada-Mu. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar : Injil Matius part 25

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Dec 13, 2022 10:19


Matius bab 20 : parabel tentang kebun anggur

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-2 Adven, 10 Desember 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 9, 2022 6:44


Dibawakan oleh Tarsisius Tarsan dan Ni Made Sumirati dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Sirakh 48: 1-4.9-11; Mazmur tg 80: 2ac.3b.15-16.18-19; Matius 17: 10-13 ELIA, SI PEMBUAT SOLUSI Renungan kita pada hari ini bertema: Elia, Si Pembuat Solusi. Tokoh-tokoh penting yang dipakai oleh Tuhan untuk persiapan kita merayakan Natal sangat besar perannya. Kita sudah sering berjumpa dengan tokoh yang berdiri di garis batas perjanjian lama dan perjanjian baru, yaitu Yohanes Pembaptis. Ia sangat terkenal, bahkan sampai detik ini masih ada orang Israel memandang dia jauh lebih terkenal daripada Yesus Kristus. Suaranya jauh lebih berpengaruh dan karena orang-orang lebih suka penampilannya, mereka tertarik dengannya sambil kurang menyadari kalau di balik suara itu ada yang jauh lebih utama. Tetapi semangat Adven kita tak akan lengkap jika tidak menyinggung tokoh lain yang juga amat terkenal dalam perjanjian lama jauh sebelum Yohanes, yaitu nabi Elia. Dalam Injil hari ini, Yesus berbicara penuh kepastian dan menempatkan kedua tokoh ini dalam posisi yang sejajar. Artinya mereka berdua adalah nabi besar, dan lebih dari itu mereka mempunyai peran yang sama-sama besar, yaitu mempersiapkan umat Allah untuk menyambut Mesias. Kitab Putera Sirakh menggambarkan Elia yang datang sebagai pembawa terang dan pembaharu, dan itu ditegaskan lagi oleh Yesus dalam Injil Matius. Pada waktu penggambaran nabi Elia ini, Yohanes Pembaptis sedang melayani orang banyak. Jadi kenangan akan Elia menjadi kembali terang-benderang, bukan karena sebuah reinkarnasi. Tetapi misi atau tugas mereka sama, yaitu memberikan kesaksian bahwa keselamatan nyata dan telah ada. Perannya untuk membaharui hidup umat Allah harus berhadapan dengan aneka bentuk penolakan. Yesus tegaskan bahwa Elia jelas telah datang tetapi ia ditolak. Modus penolakan rupanya menjadi trend karena dialami bersama oleh Elia, Yohanes Pembaptis dan Yesus Kristus sendiri. Pada prinsipnya, kita semua paham bahwa penolakan terhadap Kristus berarti juga terhadap Tuhan Allah sendiri. Dalam bahasanya Yesus, ini adalah penolakan terhadap Roh Kudus. Lalu menjadi sangat jelas bahwa berdosa melawan Roh Kudus merupakan dosa yang tak bisa diampuni. Menolak Tuhan berarti tidak ada keselamatan. Kiranya kita yang mendengarkan firman hari ini tidak sampai masuk ke dalam kategori tersebut. Namun kita harus waspada supaya tidak memupuk potensi untuk menolak Tuhan, yaitu seperti menciptakan peluang atau mendukung orang lain tidak menjalankan hukum Tuhan; contoh hidup yang tidak baik dan menjadi skandal bagi orang lain; kita diam saja atau membiarkan terjadi perbuatan-perbuatan melawan Tuhan, dan seterusnya. Ini yang perlu dihindari terjadi dalam diri dan keluarga kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Semoga kami tanpa bosan dan lelah menerima peringatan dan koreksi yang datang dari mana pun yang tujuannya untuk memperbaiki hidup kami menjadi lebih baik ke depan. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Truth Daily Enlightenment
Meningkat dalam Keberkenanan

Truth Daily Enlightenment

Play Episode Listen Later Nov 21, 2022


Di dalam Injil Matius 6:33 tertulis, “Carilah dahulu Kerajaan Allah,” artinya utamakan bagaimana menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah yang baik. “Yang baik,” tentu yang berkenan kepada Allah. Yang berkenan kepada Allah modelnya adalah Tuhan Yesus, yang prinsip-Nya adalah “Makanan-Ku melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” Sampai pada tingkat ekstrem, misalnya Ibu-ibu yang menghadapi perlakuan tidak... Continue reading → The post Meningkat dalam Keberkenanan appeared first on Truth Voice.

yang allah dalam nya sampai ibu bapa injil matius truth voice
ReLive! - ECC Church Weekly Sermon
Ps. Victor Waang - From Toxic Person To Loving Person

ReLive! - ECC Church Weekly Sermon

Play Episode Listen Later Nov 8, 2022 37:57


Istilah toxic person biasanya digunakan untuk menggambarkan orang yang egois, kurang empati, suka mengkritik, selalu cari perhatian, atau manipulatif. Mereka orang-orang yang selalu menyulitkan hidup orang lain, dan berurusan dengan mereka akan sangat menyerap energi. Toxic person ini selalu ada di sekeliling kita, atau bahkan jangan-jangan diri kita sendiri. Alkitab mencatat kisah perjumpaan Yesus dengan seorang buta. Injil Matius dan Lukas tidak menyebut nama orang buta ini, sementara Markus menulis bahwa nama orang buta ini adalah Bartimeus. Matius 20:29-31 20:29 Dan ketika Yesus dan murid-murid-Nya keluar dari Yerikho, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. 20:30 Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar, bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" 20:31 Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun mereka makin keras berseru, katanya: "Tuhan, Anak Daud, kasihanilah kami!" Di mata orang banyak yang mengikuti Yesus, Bartimeus adalah sosok yang toxic dan mengganggu. Namun kita dapat melihat bagaimana respon Yesus terhadap Bartimeus: Tuhan Yesus MENDENGARKAN Bartimeus Tuhan Yesus BERHENTI untuk Bartimeus Tuhan Yesus BERTANYA pada Bartimeus Tuhan Yesus MENYEMBUHKAN Bartimeus Seperti Yesus, kita perlu belajar untuk melihat orang-orang yang toxic sebagai pribadi yang berharga. Kita tidak pernah tahu jika suatu hari nanti orang-orang inilah yang akan menjadi penolong untuk kita. Mengasihi toxic person tentunya tidak mudah, namun selama kita tinggal di bawah aliran kasih karunia Tuhan, maka kasih karunia yang melimpah itu akan memampukan kita untuk bisa mengasihi orang-orang yang sulit tersebut.

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar : Injil Matius part 24

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Oct 10, 2022 15:18


Matius Bab 19 Divorce, re-marriage the rich young man

Pdt. Timotius Subekti
TEGURAN KERAS TUHAN.

Pdt. Timotius Subekti

Play Episode Listen Later Sep 30, 2022 56:24


Teguran Keras Tuhan - atas Umat yang Dikasihi-Nya Kitab para nabi erat hubungannya dengan zaman akhir! Yang menjadi Umat Kerajaan dalam Langit dan Bumi yang baru adalah mereka yang mau disunat-rohani! Walaupun tak ternama, namun Kitab Maleakhi termasuk kanon dari Alkitab, sebab menyatakan firman ini: “Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku!” – Dan sepotong kalimat ini sesuai dengan Injil Matius 11:10 “Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.” Isi kitab ini menegur keras sikap Israel yang tidak tahu berterima-kasih kepada Tuhan, lalai dan merendahkan ibadah serta melanggar hukum-hukum-Nya. Namun, bagi para saleh-Nya beritanya membangkitkan harapan atas datangnya Mesias, yang didahului oleh Yohanes Pembaptis. Dalam hal kekudusan, Allah tidak dapat berkompromi, sebab Dia adalah Allah yang kudus (Im.11:44-45). Dan umat yang dipanggil-Nya diminta untuk kudus (1Pet.1:15-16), karena harga pengudusan teramat mahal: Darah Anak Allah! Saat yang dinantikan Tuhan adalah bila umat-Nya mau: Percaya & Bertobat, maka Tuhan akan menunjukkan kasih-Nya. Dan saat Ia ditinggikan – oleh mereka yang telah bertobat & karena itu dapat meninggikan Tuhan dalam ibadahnya – maka pasti Tuhan akan menyayangi mereka. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/gospel-messenger/message

Truth Daily Enlightenment
Iblis dalam Pikiran

Truth Daily Enlightenment

Play Episode Listen Later Sep 26, 2022


Ada satu pengertian yang salah dan harus diluruskan. Banyak orang berpikir bahwa yang namanya kerasukan setan itu kalau manifestasinya selalu ekstrem seperti mendelik, berteriak-teriak, lalu menjadi abnormal. Misalnya bertelanjang diri, sehingga jadi seperti orang dengan gangguan jiwa. Tetapi di Injil Matius 16, ketika Simon Petrus menyatakan sesuatu yang bukan dari Allah, Tuhan mengatakan: “Enyahlah, Iblis!... Continue reading → The post Iblis dalam Pikiran appeared first on Truth Voice.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-23 masa biasa, 8 September 2022; pesta Kelahiaran Santa Perawan Maria

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 7, 2022 7:04


Dibawakan oleh Tarsisius Tarsan dan Ni Made Sumirati dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Roma 8: 28-30; Mazmur tg 13: 6ab.6cd.R-Yes 61:10; Matius 1: 1-16.18-23 KELAHIRAN YANG SPESIAL Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kelahiran Yang Spesial. Seluruh Gereja Katolik merayakan pesta kelahiran Bunda Maria pada hari ini. Perayaan ini mempunyai tradisi panjang dalam memberi penghormatan kepada Maria. Kita ingin mengenangkan kelahirannya dan mengenal garis keturunannya. Di awal Injil Matius, adalah sebuah kesimpulan bahwa Maria yang melahirkan Yesus dan Yosef sebagai Bapak angkat sah Yesus, adalah keturuan Daud. Alasan paling pertama kita pestakan hari kelahiran Bunda Maria ialah karena ia dikaitkan dengan Yesus Kristus. Pikiran logis yang bisa kita terima ialah kalau Yesus itu Tuhan yang mulia, Anak Allah, dan Penebus manusia, maka ibu yang melahirkan Dia juga mesti seorang pribadi yang suci dan mulia. Jika kelahiran Putera Allah, Yesus Kristus, sangat dimeriahkan dan dikenang sepanjang zaman, maka kelahiran ibunda-Nya juga mesti mendapat suatu kemeriahan dan kenangan yang sama. Alasan lain ialah menyangkut martabat Bunda Maria sebagai manusia yang penuh rahmat. Kalau kepenuhkan rahmat itu ditetapkan Allah sejak pembuahan pertama di dalam rahim ibunya, atau terkandungnya Maria yang tanpa dosa di dalam rahim bundanya, Anna, maka proses berikutnya seperti berada di dalam kandungan selama 9 bulan, kemudian kelahirannya juga penuh dengan rahmat. Kita merayakan kelahiran yang mulia Bunda Maria pada hari ini adalah sebagai perayaan kelanjutan peristiwa yang penting terjadi pada dirinya, yaitu ia dikandung tanpa nosa dosa asal. Kalahiran yang spesial ini mengingatkan kita pada sejumlah kelahiran juga spesial seperti yang dikisahkan dalam kitab suci. Kita menyebutkan cukup tiga, sebelum Bunda Maria. Ishak dilahirkan dari Abraham dan Sarah yang sudah lanjut usianya. Allah membuat keturunan itu amat spesial. Di dalam kitab hakim-hakim bab 13, dikisahkan tentang Simson yang dilahirkan secara spesial karena Allah sudah merencanakan untuk memberikan pertolongan kepada bangsa Israel melalui peran yang akan diambil oleh Simson. Kemudian nabi Yesaya menyatakan dirinya bahwa ia sudah dibentuk spesial oleh Allah sejak di dalam kandungan ibunya (49,5). Ini semua menggambarkan bahwa suatu kelahiran spesial harus merupakan pekerjaan Tuhan, yaitu kehendak Tuhan yang menentukan. Bagi kita, partisipasi dan di-adopsinya kita menjadi putera-puteri Allah melalui Yesus Kristus, jelas membuat pribadi kita spesial. Ini berarti kelahiran kita juga spesial. Tidak mungkin satu pribadi dibuat spesial, sementara kelahirannya ke dunia luput dari perhitungan. Kita sebenarnya dilahirkan spesial, karena Tuhan juga memberikan kita masing-masing panggilan hidup yang spesial. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah, semoga dengan Pesta kelahiran yang istimewa ini kami semakin bertumbuh menjadi anak-anak Bunda Maria yang setia seperti Yesus Kristus, Tuhan kami. Kemuliaan kepada Bapa ..Dalam nama Bapa .. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia
Belajar : Injil Matius part 23

Podcast Katolik (PoKat) bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Aug 16, 2022 8:53


Matius bab 18

Renungan Harian SMPK Santa Maria 2 Malang
Renungan Harian, Jumat 5 Agustus 2022 oleh Ibu Bernadetha Devia

Renungan Harian SMPK Santa Maria 2 Malang

Play Episode Listen Later Aug 4, 2022 3:25


Injil Matius 17:24-28

oleh agustus devia injil matius renungan harian jumat
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selsaa pekan ke-10 masa biasa, 7 Juni 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 6, 2022 7:11


Dibawakan oleh Suster Dian dan Suster Imel, RVM dari Komunitas Novisiat RVM Matani Penfui Kupang, Paroki Santo Yosef Pekerja Penfui, Keuskupan Agung Kupang. 1Raja-Raja 17: 7-16; Mazmur tg 4: 2-3.4-5.7-8; Matius 5: 13-16 CAHAYA BAGI KEGELAPAN Renungan kita pada hari ini bertema: Cahaya Bagi Kegelapan. Ada sepasang suami dan istri yang sudah lima tahun menikah itu, baru seminggu ini bagai mengalami hidup baru. Mereka menyambut gembirakelahiran pertama hasil perkawinan mereka selama lima tahun. Dalam penantian itu tampaknya lebih banyak susahnya daripada senang. Pertengkaran selalu terjadi lantaran saling menyalahkan pada pihak mana yang menjadi penyebab kesusahan itu. Puncaknya ialah setahun sebelum sang istri hamil, ketika mereka terancam cerai. Suami yang lebih dahulu menuntut cerai, yang kemudian istri menyusul menyetujui cerai. Perkawinan dan kehidupan keluarga muda ini benar-benar sedang dalam kegelapan dunia ini. Meskipun ada matahari di siang hari, bulan dan bintang di malam hari, namun hidup mereka dari saat ke saat seperti tidak menemui satu cahaya yang dapat memberikan jalan keluar dari masalah. Tuhan tidak tega dengan umat-Nya yang sedang menderita. Ia menentukan jodoh mereka. Ia menyelenggarakan perkawinan mereka. Mengapa Ia sampai mengizinkan kesusahan itu berakhir dengan kehancuran perkawinan dan keluarga? Kepastian pertolongan itu terungkap jelang pertengahan tahun ke-5 perkawinan mereka. Istri terbukti hamil, setelah tanpa sengaja melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Berita dan suasana bahagia segera mengisi seluruh rumah tangga mereka. Suami bersujud di hadapan istri, mereka bermaafan, berpelukan, menangis haru tanda gembira. Sembilan bulan kehamilan berlalu dan kelahiran secara normal bayi laki-laki yang diberi nama Salvatore (penyelamat) itu, sungguh menjadi cahaya untuk menghalau kegelapan yang sempat beberapa lama menutup kehidupan suami-istri dan keluarga yang sedang mereka bangun. Bayi itu diberi nama Salvatore demi menegaskan peran Tuhan Yesus sebagai penyelamat manusia dan terang bagi dunia. Santo Yohanes mengatakan dalam Injilnya bahwa Yesus adalah Sang Terang, dan kita pengikut-Nya diundang untuk selalu tinggal di dalam terang itu. Ia memberikan terang-Nya kepada kita melalui semua berkat karunia yang dicurahkan kepada kita. Pada hari ini Injil Matius mengajarkan dan meminta supaya kita para pengikut Kristus menjadi terang dunia. Jangan biarkan terang yang sudah diberikan Tuhan itu tidak terpakai atau tidak dibagikan ke sesama. Kitab pertama Raja-Raja di dalam bacaan pertama mengisahkan bagaimana nabi Elia menjadi terang bagi kegelapan hidup wilayah Sarfat dan kehidupan seorang janda bersama anaknya. Tuhan sendiri datang menyelamatkan mereka melalui pewartaan firman oleh nabi Elia dan kesaksian hidupnya sebagai seorang abdi Allah. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa…Ya Yesus yang baik, jadikanlah kami cahaya-Mu bagi dunia di sekitar kami yang sangat membutuhkan pertolongan. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin dalam Oktaf Paskah, 18 April 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 18, 2022 9:32


Bacaan dibawakan oleh Elsinova Purba dan renungan dibawakan oleh Yanti Krisna dari Sekolah Saint Peter di Paroki Kelapa Gading, Keuskupan Agung Jakarta. Kisah Para Rasul 2: 14.22-32; Mazmur tg 16: 1-2a.5.7-8.9-10.11; Matius 28: 8-15 KOTBAH KESAKSIAN KEBANGKITAN PERTAMA Renungan kita pada hari ini bertema: Kotbah Kesaksian Kebangkitan Pertama. Para rasul dan murid Yesus yang menjadi saksi mata wafat dan kebangkitan Yesus Kristus merupakan satu hal yang berbeda dari mewartakan berita kebangkitan. Kedua jenis pengalaman dan tindakan ini mudah saja dipisahkan. Bisa saja mereka menjadi saksi langsung, namun kemudian mereka tidak ingin mengabari atau membagi pengalaman ini kepada orang banyak. Tetapi nyatanya, hal ini tidak terjadi. Yang sungguh terjadi menurut Kisah Para Rasul ialah mereka mewartakannya. Supaya kabar ini cukup satu saluran dan penuh dengan kewibawaan, pewartaan pertama kali itu harus bersifat kelembagaan, resmi bagai siaran pers satu pintu, dan disampaikan oleh pribadi yang memiliki otoritas untuk melakukan itu. Itu yang kemudian kita sebut sebagai kotbah kesaksian kebangkitan yang pertama. Kotbah ini disampaikan secara resmi oleh kepala atau yang dituakan di dalam Gereja perdana, yaitu rasul pertama, Santo Petrus. Kotbah itu intinya berbunyi begini: Yesus Kristus yang ditentukan Allah untuk memenuhi semua janji di masa lalu adalah Mesias sesungguhnya. Ia dihukum mati dengan tuduhan tidak benar dan adil. Ia telah mati dan dikubur, namun kini dibangkitkan Allah. Semua yang berkaitan dengan kematian dan kebangkitan-Nya, Petrus dan para rasul lainnya adalah saksi. Supaya kotbah ini tidak sekedar kata-kata kosong, pembuktian peristiwa tersebut dan rekaman pengalaman para saksi mata merupakan faktor yang sangat menentukan kebenarannya. Pembuktian dan pengalaman itu dikonfirmasi oleh teks bacaan dari Injil Matius 28, 8-15, yang mengisahkan tentang para perempuan yang pergi ke makam pada hari pertama dalam pekan. Yesus yang bangkit menampakkan diri dan menyalami mereka: “Salam bagimu”. Kemudian Yesus juga mengatakan kepada mereka: “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku”. Pembuktian ini diperkuat oleh kenyataan fisik tentang makam yang kosong dan tidak ada satu pun bahkan dari kalangan orang-orang Yahudi tahu-menahu ke mana jenazah Yesus dibawa pergi dari makam, hingga pada saat ini. Pembuktian baik fisik maupun pengalaman penampakan Tuhan yang bangkit ini untuk seterusnya menjadi isi kitab suci dan ajaran iman yang kita miliki sampai sekarang. Kita yang hidup pada saat ini mewarisi kekayaan rohani pembuktian dan pengalaman tersebut. Namun lebih daripada suatu pembuktian yang telah dilakukan oleh Petrus dan para rasul serta murid lainnya, kita cukup menaruh iman kita akan kebenaran ini, karena melalui itu Yesus Kristus memasuki hidup kita masing-masing dan membangkitkan kita untuk hidup bersama Dia. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, penuhilah kami dengan kekuatan kebangkitan Yesus Tuhan kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Kristen Talks
Sister Series #4 - Istri Uria

Kristen Talks

Play Episode Listen Later Apr 8, 2022 2:09


Dalam silsilah Yesus Kristus yang dicatat dalam Injil Matius, ada 5 perempuan loh guys. Kok bisa ya mereka dicatat, dan apa hubungannya dengan Kristus?