Podcasts about roh tuhan

  • 26PODCASTS
  • 75EPISODES
  • 15mAVG DURATION
  • ?INFREQUENT EPISODES
  • Apr 22, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about roh tuhan

Latest podcast episodes about roh tuhan

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu dalam Oktaf Paskah, 23 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 22, 2025 8:13


Dibawakan oleh Kristina Retna dan Yohanes Nugrahanto dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Kota Wisata di Keuskupan Bogor, Indonesia. Kisah Para Rasul 3: 1-10; Mazmur tg 105: 1-2.3-4.6-7.8-9; Lukas 24: 13-35MENGENALI TUHAN MELALUI FIRMAN-NYA Renungan kita pada hari ini bertema: Mengenali TuhanMelalui Firman-Nya. Perayaan kebangkitan Tuhan pada hari Minggu Paska merupakansuatu kesempatan paling istimewa untuk mengenali Tuhan kita Yesus Kristussesungguhnya.  Kita tahu bahwa setelahkebangkitan, Yesus akan tetap hadir di tengah-tengah kita namun bukan lagidalam bentuk tubuh dalam dunia ini, tetapi sebagai Roh yang menemani danmenjiwai hidup kita. Roh Tuhan mengungkapkan diri dalam firman Tuhan yangdisampaikan kepada orang-orang yang percaya, baik dalam tulisan maupun lisandan simbol.  Yesus yang bangkit memastikan bahwa firman-Nya tetapmenjadi bukti tak terbantahkan tentang kuasa dan kemurahan Tuhan bagi manusia.Firman Tuhan termanifestasi dalam setiap bentuk alat komunikasi di dalamkehidupan kita. Bahasa dan kata-kata menjadi alat paling fundamental bagi kitadalam menyampaikan pesan dan maknanya kepada orang lain. Di dalam semua agama,dan khususnya di dalam Kristen, firman Tuhan adalah sebuah pribadi yangberkomunikasi dan menyatakan diri supaya diketahui orang lain. Pribadi itu ialahYesus Kristus. Sampai detik ini kita mengenali Tuhan melalui firman-Nya.  Kekuatan firman Tuhan adalah kekuatan Tuhan sendiri.Kekuatan kebangkitan dan kehidupan harus menguasai hidup kita, sehingga yangberlawanan dengan kekuatan ini seperti kejahatan, kebodohan, dan kedosaan tidakmemiliki kesempatan untuk menguasai hidup kita. Bersama dengan orang-orang yangtergabung dalam kalangan Gereja Perdana, kita yang sedang di dalam masa Paskahini kembali lagi memperkuat keyakinan kita bahwa melalui Sabda Tuhan YesusKristus yang bangkit, pembaharuan kualitas iman kita dimungkinkan. Firman Tuhan Yesus yang bangkit datang kepada orang-orangyang bersedih, berduka, dan kehilangan harapan. Bersama dengan kedua murid yangsedang ke Emaus, ada begitu banyak orang saat ini sedang berada dalam kesulitanyang sama. Mereka akan bersuka cita dalam mengenali Tuhan Allah, ketikakesedihan, kedukaan dan putus asa mereka teratasi. Firman Tuhan juga merupakankuasa ilahi yang berbelas kasih kepada mereka yang kurang informasi, yangbodoh, dan yang tidak berpendidikan. Mereka memiliki hak asasi untuk diajarkantentang kebenaran, keutamaan dan kebaikan, karena dengan demikian mereka dapatmengenali Tuhan dengan sesungguhnya.  Firman Tuhan juga berperan dalam memperkuat iman merekayang sedang mengalami krisis, terutama mereka yang kurang bersyukur danmeragukan penyelenggaraan Tuhan atas hidup mereka. Banyak orang goyah imannyaketika penderitaan dan sakit menimpa hidup mereka. Seperti orang lumpuh dansakit yang mendapatkan kesembuhan dari Sabda dan doa kedua rasul Yesus, FirmanTuhan sungguh berperan untuk menyembuhkan dan menyelamatkan kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan YesusKristus, mampukan kami untuk mengenali-Mu dalam setiap saat hidup kami.Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat, hari biasa Natal, 3 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 2, 2025 6:53


Dibawakan oleh Ana Asriani Don dan Imelda Wawuk dari Paroki Santa Maria Fatima Cancar di Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Yohanes 2: 29 - 3: 6; Mazmur tg 98: 1.3cd-4.5-6; Yohanes 1: 29-34 ROH KUDUS TURUN ATAS KITA   Renungan kita pada hari ini bertema: Roh Kudus Turun Atas Kita. Ketika melewati sebuah kampung di pelosok, Anda akan merasa ada kesucian yang menyelimuti diri. Di gerbang kampung itu langsung terlihat gereja stasi yang hanya berjarak 100-an meter dari jalan utama. Sekitar 30 meter dari halaman gereja, ada sebuah makam dengan tulisan nama orang yang telah meninggal, dan yang menarik adalah tulisan ukuran lebih kecil di bawah nama itu berbunyi: “Roh Kudus Turun Atas Kita.”   Anda mungkin bertanya maksud apa tulisan itu di bawah nama almarhum guru agama ulung dari kampung itu. Singkat ceritanya begini: semua generasi keluarga di kampung itu adalah binaannya. Ia menyiapkan mereka semua untuk dibaptis dan untuk sakramen-sakramen lainnya. Bagi setiap keluarga, guru agama itu suci. Ia berdiri di depan sesama umat, ia kunjungi keluarga-keluarga, atau sekedar lewat di tengah-tengah kampung, aroma kesuciannya sangat terasa. Itulah sebabnya ia mampu membuat semua yang ada di kampung memeluk Gereja Katolik dan kini tetap setia.   Bagi orang-orang kampung, melihat dan berjumpa dengan sosok guru agama itu merupakan kesempatan mengalami karya Tuhan yang maha tinggi. Mereka menyebut pengalaman itu sebagai “Roh Kudus Turun Atas Kita.” Pengalaman rohani di kampung itu begitu kuat, sehingga setelah meninggal dunia, diputuskan supaya makamnya dibuat dekat gereja, dan pada nisannya tertulis kata-kata tersebut. Yohanes Pembaptis dahulu pernah mengatakan hal yang sama, ketika ia bersaksi tentang Yesus Kristus. Ia melihat Roh Kudus turun seperti burung merpati dan hinggap pada Yesus.   Siapa pun di antara kita, seperti guru agama tadi, memiliki Roh Kudus yang menetap di dalam diri kita karena kita adalah bagian dari Yesus Kristus. Pembaptisan, Krisma dan sakramen lainnya membuat diri kita sebagai rumah permanen bagi tinggal dan bekerjanya Roh Kudus. Ungkapan iman dalam bentuk doa, ibadat, devosi, dan pelayanan kasih merupakan instrumen rohani bagi kita untuk mengalami betapa jiwa dan roh kita dipenuhi Roh Kudus. Doa dan permohonan kita untuk meminta datangnya Roh Kudus supaya kita dipenuhi dan dirahmati, merupakan saat pembaharuan.   Sering kita terbuai oleh situasi dunia ini yang membuat kita tidak menyadari keberadaan Roh Tuhan di dalam diri dan di sekitar kita. Maka doa permohonan itu dimungkinkan. Kita hanya ingin supaya diri kita masing-masing tampil dalam wajah dan tubuh Kristus sendiri, sehingga sesama kita mengalami Tuhan yang bekerja bagi mereka. Dengan demikian kita sungguh menciptakan bagaimana “Roh Kudus  Turun Atas Kita.” Si Guru Agama bisa, maka kita juga bisa. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, penuhilah kami dengan Roh-Mu agar kami menjadi pembagi rahmat-Mu kepada sesama kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ketiga Adven, 16 Desember 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 15, 2024 7:39


Dibawakan oleh Florensia Dewi Wangary dan Kristanti dari Paroki Katedral Roh Kudus di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Bilangan 24: 2-7.15-17a; Mazmur tg 25: 4bc-5ab.6-7c.8-9; Matius 21: 23-27 JANGAN RAGU   Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan Ragu. Ada dua orang muda yang sedang berpacaran tetapi mereka menghadapi satu persoalan yaitu keraguan. Si pemuda dikenal sebagai pekerja keras, bertanggung jawab dan mau berkorban. Tetapi kelemahan utamanya ialah rasa ragunya yang berlebihan. Banyak sekali keputusannya dibuat karena sangat didesak atau ditekan. Tetapi cinta mereka berdua tetap terjalin. Si pemudi berusaha untuk mengimbangi dan berusaha sedemikian supaya keyakinan sang pacar lebih kuat lalu keraguannya hilang.   Mereka berdua tidak sampai berpikir bahwa pacaran dan cinta yang semakin terjalin kuat itu akan gagal hanya karena faktor keraguan ada di satu pihak. Keraguan memang lebih condong kepada ketidakpastian di dalam membuat keputusan dan melakukan suatu tindakan, namun kelemahan itu dapat diatasi, karena mereka berdua menyadarinya dan bekerja sama untuk mengatasi.   Yang sangat ditakuti akan terjadi ialah kalau seorang peragu berubah menjadi tidak percaya. Suatu ketidakpercayaan adalah sikap yang sudah melewati batas rasa bingung atau tidak pasti, dan menjadi sebuah sikap yang tetap secara negatif atau bertentangan dengan percaya. Orang yang tidak percaya sudah mencapai tingkat sempurna dari sifat peragu, bingung, curiga dan prasangka. Tidak percaya berarti tidak setuju, menolak dan melawan.   Kejadian dengan Bileam, seorang nabi Baal orang-orang Kanaan yang diminta oleh para penguasa suku-suku setempat untuk bernubuat melawan kaum Israel yang sedang memasuki Kanaan, merupakan suatu contoh melawan keraguan. Roh Tuhan datang menghilangkan keraguan itu, dan Bileam justru berpihak kepada orang-orang Israel, pilihan Allah. Kepercayaan Bileam justru sangat berlawanan dengan orang-orang Kanaan dan para penguasa mereka.   Para pemuka Yahudi menumpukkan keraguan yang besar, dengan mempertanyakan kuasa yang dipakai oleh Yesus Kristus. Mereka tidak percaya Yohanes Pembaptis dan Yesus. Puncaknya ialah baik Yohanes Pembaptis maupun Yesus dibunuh. Mereka sama sekali tidak percaya dengan kebenaran dari Tuhan.   Banyak orang kudus di surga pernah menjadi pembawa terang bagi sesamanya ketika mereka masih hidup di dunia. Banyak orang benar di sekitar kita selalu berusaha untuk bersaksi tentang kebaikan dan kebenaran, supaya hidup kita sebagai pribadi dan bersama menemukan terang, dan dijauhkan dari kebingungan dan kesesatan. Terang yang kita dapatkan dari Roh Kudus harus dapat menghilangkan segala keraguan dan ketidakpercayaan manusia, khususnya kepada kebenaran ajaran Tuhan. Di dalam masa Adven ini, hendaknya tidak ada keraguan apa pun di dalam diri kita tentang kedatangan Tuhan kepada diri kita sendiri dan keluarga kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kami teguh dalam iman dan pengharapan akan kedatangan-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-14 masa biasa, 11 Juli 2024, peringatan Santo Benediktur, Abas

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jul 10, 2024 7:53


Dibawakan oleh Tarsisius Tarsan dan Ni Made Sumirati dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Hosea 11: 1b.3-4.8c-9; Mazmur tg 80: 2ac.3b.15-16; Matius 10: 7-15 HATI BAPA YANG BESAR DAN SETIA   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Hati Bapa Yang Besar dan Setia. Di pertapaan pegunungan Subiaco, Italia Tengah, di dalam sebuah ruang di tengah pertapaan itu terdapat tulisan yang menjelaskan bahwa pemuda Santo Fransiskus Asisi beberapa kali datang ke pertapaan ini. Fransiskus memandang Santo Benediktus sebagai bapa rohaninya. Ia datang bertemu dan belajar tentang spiritualitas Kristen. Ia berguru kepada seorang dengan kebapaan rohani yang tulen dan bijaksana.   Di seluruh dunia dan khususnya Gereja Katolik, Santo Benediktus dikenal sebagai seorang mistik yang membawa cara hidup membiara ke benua Eropa, menanamkan akar-akarnya dan membesarkannya. Ia dikenal sebagai pelindung benua Eropa dan bapa rohani bagi orang-orang yang menekuni jalan kekudusan. Ketokohan Santo Benediktus di dalam Gereja dan masyarakat ialah sebagai bapa yang bijaksana dan penuh kasih. Santo Benediktus adalah bapak pelindung hidup membiara.    Santo Benediktus mewarisi sifat kebapaan dari Tuhan Allah. Melalui kitab suci dan kesaksian tokoh-tokoh bersejarah di dalam Gereja, kita belajar tentang hati bapa yang besar dan setia. Tuhan yang maha kuasa dan penuh kasih sayang, mesti memiliki ciri berhati besar dan setia. Ciri ini digambarkan dalam nubuat nabi Hosea dalam bacaan pertama. Tuhan Allah berhati amat besar tidak hanya dalam memelihara anak-anaknya, tetapi juga menggantikan semua murka yang sudah direncanakan untuk dijatuhkan kepada umat-Nya yang berdosa, dengan belas kasih dan kemurahan-Nya yang amat mengagumkan.      Tuhan Allah juga amat setia dalam mengikuti perjalanan hidup umat-Nya, terlebih-lebih ketika mereka sedang mengalami cobaan, kesulitan, penindasan dan penderitaan. Mereka tetap diterangi dan dibimbing oleh Roh Tuhan sampai mereka menyadari diri untuk dapat kembali ke pangkuan-Nya yang mahakudus. Kembalinya mereka kepada Tuhan menandakan bahwa hidup mereka menjadi baru kembali. Mereka mendapat suatu pemulihan atas martabat mereka yang telah terlanjur rusak oleh dosa dan kelemahan dunia ini.   Hati Tuhan yang besar dan setia kepada kita manusia merupakan refleksi atas pandangan kita terhadap kerahiman Tuhan. Kita selalu menyapa Tuhan yang maharahim melalui doa-doa yang kita panjatkan. Ketika kita berhadapan dengan Tuhan yang maharahim, kita hendaknya sangat yakin bahwa Ia tidak menghukum atau menolak kita. Ia tidak memperhitungkan dosa-dosa kita. Sebaliknya Tuhan  menerima dan memulihkan kita. Kekuatan kerahiman Tuhan ini yang mesti dipakai oleh kita masing-masing di tempat tugas dan perutusan kita masing-masing. Kita diutus dengan dilengkapi oleh kuasa Tuhan yang penuh kasih, yaitu kerahiman dan semua kebaikan-Nya, agar kita dapat menjadi solusi atas berbagai masalah hidup ini.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, pandanglah kami dengan belas kasih-Mu dan ampunilah dosa-dosa kami, khususnya ketidakmampuan kami dalam mengampuni orang lain yang bersalah kepada kami. Bapa kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-10 masa biasa, 15 Juni 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 14, 2024 7:31


Dibawakan oleh Corazon Nicole Tamur dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Raja-Raja 19: 19-21; Mazmur tg 16: 1-2a.5.7-8.9-10; Matius 5: 33-37 HIDUP DENGAN KOMITMEN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Hidup Dengan Komitmen. Ketika kita bertanya kepada seorang juara di bidang apa saja, misanya siswa SMA juara olimpiade sains, apakah kiatnya untuk menjadi seorang pemenang? Jawabannya tentu saja tidak jauh dari sebuah komitmen untuk belajar di bidang sains. Ketika seorang petani teladan yang mendapat penghargaan nasional dan bertemu Presiden di Istana Negara untuk menerima penghargaan itu, pertanyaan tentang apa strateginya sehingga ia berhasil, jawabannya tentu saja berkaitan dengan komitmen usaha taninya itu.   Unsur-unsur yang membentuk sebuah komitmen ialah sebuah tujuan yang hendak dicapai, cara menggunakan sumber daya yang ada, rencana yang jelas dan terukur, sarana atau media yang mendukung pencapaian tujuan, dan subyek atau pelaksana kegiatan tersebut. Singkatnya sebuah komitmen merupakan sebuah dinamika yang terpadu dari rencana, proses dan pencapaian suatu aktivitas. Seseorang yang berkomitmen adalah dia yang menjalankan suatu proses kegiatan dengan bertanggung jawab. Dia mempunyai kemauan, yang selanjutnya direncanakan dan kemudian dituangkan dalam proses pelaksanaan sampai pada tujuan yang dicapai.   Kita dapat melihat sebuah perwujudan komitmen dalam kisah panggilan Elisa, seorang yang masih sangat muda, namun berkomitmen untuk mengikuti panggilan Ilahi. Ia bertemu dengan nabi Elia dan atas bimbingan yang diperolehnya serta tuntunan Roh Tuhan, ia dengan sepenuh hati memutuskan untuk mengikuti panggilan menjadi murid yang terpilih nabi Elia. Komitmen seperti ini dimiliki oleh setiap orang, karena Tuhan telah berkenan mengaruniakan itu kepadanya. Setiap orang hendaknya menyadari adanya karunia itu dan mengambil langkah yang konkret untuk menggunakannya. Setiap orang sungguh memiliki karunia memiliki komitmen hidup.   Salah satu bentuk perwujudan komitmen kita yang mempunyai daya yang besar ialah ketika kita berkomitmen menjalankan sumpah, janji, kesepakatan atau kaul yang telah kita buat. Tuntutan sebuah sumpah, janji, atau kaul terasa begitu kuat, maka seseorang yang terikat dengannya harus memiliki komitmen untuk menjalankannya. Ketika ia menyatakan sumpah, janji atau kaul tersebut entah bersifat pribadi entah publik, ia melakukannya dengan disaksikan oleh Tuhan, sesama dan alam semesta. Ia wajib bertanggung jawab menjalankannya. Pada dasarnya, jika seseorang melanggar sumpah, janji, kesepakatan atau kaul itu, ia akan divonis bersalah.   Pada hari ini Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk berkomitmen terhadap sumpah atau janji yang kita buat di dalam nama-Nya. Kita tidak boleh membuat sumpah atas nama apa dan siapa saja, kecuali atas nama Tuhan yang mahakuasa. Karena di dalam dan bersama Dia kita akan hidup dalam kebenaran, keadilan, dan kebaikan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan yang mahabaik, ajarkanlah kami selalu untuk memakai nama-Mu dengan benar, agar semua kebutuhan kami dapat terpenuhi sesuai kehendak-Mu. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-9 masa biasa, 6 Juni 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 5, 2024 8:08


Dibawakan oleh Innocentius Peni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 2 Timotius 2: 8-15; Mazmur tg 25: 4bc-5ab.8-9.10.14; Markus 12: 28b-34 JANTUNGNYA CINTA   Renungan kita pada hari ini bertema: Jantungnya Cinta. Biasanya cinta itu indah dalam kata-kata. Tetapi cinta itu menjadi sempurna jika dilakukan atau dipraktikkan. Jadi cinta yang terungkap dalam kata-kata dan diwujudkan dalam tindakan yang sesuai dengan kata-kata, sebenarnya itu adalah jantungnya cinta.   Tetapi ada masalah dengan cinta di sini. Persoalannya ialah orang menjalankan cinta sebagai sebuah teori atau rumusan. Cinta ini berbentuk ide, gagasan dan norma-norma. Misalnya jangan bicara kasar, jangan tampak kotor pada orang lain, dan banyak jangan atau larangan lainnya. Orang yang menaati aturan atau mengungkapkan rumusan dengan benar, ia menjalankan cinta itu.   Itu yang dibuat oleh orang-orang Yahudi, khususnya kaum cendekia dan ahli Taurat. Mereka memiliki 600 lebih rumusan aturan dengan maksud supaya orang-orang menjadi lebih baik dan beriman. Tetapi ternyata jantung cinta atau inti cintanya tidak mereka miliki. Terlalu larut dalam teori dan rumusan, mereka lupa untuk menghidupi cinta itu. Dan Yesus sendiri yang mengajarkan mereka: jantung cinta ialah mencintai Allah dan sesama, keduanya sama penting dan sama sejatinya. Seorang dapat masuk ke surga cukup dengan dua cinta ini.   Maka syarat fundamental ialah jangan berbuat ekstrem yaitu fanatik untuk yang satu, sementara melupakan atau membenci yang lain. Santo Paulus dapat dilihat dari satu pihak saja dan orang mungkin berpikir ia hanya berkata-berkata dengan sangat indah dan berbobot tentang Yesus Kristus. Namun Ia sungguh membuktikan bahwa ia harus melawati semua pengorbanan dan penderitaan, yang menyerupai penderitaan Yesus Kristus. Cinta Santo Paulus ialah sebuah jantungnya cinta. Sebuah cinta sejati.   Santo Paulus sangat menyadari bahwa yang ada di dalam dirinya ialah Yesus Kristus. Roh Tuhan sungguh membuat dirinya hidup secara total bagi Tuhan dan sesamanya. Maka ia meneruskan semangat hidup itu kepada Timotius dan memintanya supaya meneruskan itu kepada orang-orang yang berada di bawah penggembalaannya. Cinta sejati ini tidak hanya diturunkan oleh Yesus Kristus kepada kita, tetapi juga dibesarkan dan dilestarikan oleh kita para pengikut-Nya dari satu generasi ke generasi berikutnya.   Mungkin hidup kita saat ini melebur dalam urusan cinta berupa kata-kata, ilusi, gambar, janji, teori, rumusan, aturan, mimpi, ambisi pribadi, uang, karier dan semua hal lain berkaitan dengan kebutuhan duniawi. Bisa jadi jantung cintanya, yaitu perbuatan nyata mencintai Tuhan dan sesama tidak diwujudkan seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Apakah Anda sedang mencari jantung cinta yang kabur atau hilang. Apakah saat ini cinta sejati ada bersamamu atau jauh darimu?   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga kami tetap dalam bimbingan Roh-Mu dalam kesetiaan dan ketaatan mencintai Dikau dan sesama kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-9 masa biasa, 5 Juni 2024, peringatan Santo Bonifasius, Uskup dan Martir

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 4, 2024 6:47


Dibawakan oleh Victor dan Ade dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 2 Timotius 1: 1-3.6-12; Mazmur tg 123: 1-2a.2bcd; Markus 12; 18-27 JIKA TERJADI SALAH PAHAM   Renungan untuk hari ini bertema: Jika Terjadi Salah Paham. Bacaan-bacaan liturgis pada hari ini memberikan kita contoh-contoh salah mengerti atau salah paham. Ini berbeda dengan orang yang agak lama paham, atau gagal paham seperti yang umumnya kita ketahui. Salah paham itu dibentuk dari awalnya oleh konsep yang sudah salah demi pembenaran diri dan mempersalahkan orang lain.   Santo Paulus yang menasihati muridnya Timotius, sangat berharap supaya muridnya itu tidak salah mengerti tentang kuasa Roh Tuhan yang sudah dicurahkan melalui penumpangan tangan sang guru Paulus. Itu bukan Roh katakutan, melainkan Roh kekuatan dan hidup baru. Timotius juga dikuatkan supaya ia tidak sampai salah mengerti, bahwa mengikuti Kristus dengan jalan salib dan penderitaan merupakan sesuatu yang sangat memalukan. Ia tidak boleh malu bersaksi tentang imannya itu.   Itu dari bacaan pertama dari Surat Santo Paulus kepada Timotius. Dari Injil kita tahu bahwa orang-orang Saduki yang tidak percaya ada kebangkitan juga salah paham bahwa nanti di dalam hidup abadi suami-istri biologis akan melanjutkan lagi perkawinan mereka di sana. Mereka sangat salah karena berpikir seperti pindah alamat tempat tinggal yang ada di dunia. Yesus menegaskan bahwa mereka sungguh salah paham dan itu membuat arah hidup mereka menjadi salah.    Jika terjadi salah paham, pertanyaan sederhananya ialah begini: apa yang mesti dilakukan? Mungkin ada di antara kita yang senang dengan salah paham. Mereka mempertahankan itu dan berusaha mencapai tujuannya dengan paham yang salah itu. Mereka itu sama dengan para Saduki. Mungkin ada yang berpikir kembali, menyadari kalau ada Tuhan sebagai sumber kebjikasanaan, yang dari-Nya didapatkan ketenangan, nasihat, pencerahan dan jalan untuk berbalik ke paham yang benar. Untuk melakukan seperti ini, mereka harus menyesali dosanya dan mohon pengampunan. Mereka itu sama dengan Paulus sebelum ia bertobat dan Timotius sebelum mengenal Kristus.   Di samping itu, ada di antara kita beriman sungguh-sungguh, berpikir jernih dan sehat ingin memberikan kesadaran dan arahan supaya salah paham itu jangan diteruskan atau diberikan peluang untuk menjadi besar. Karena kalau dipelihara, itu bagaikan menyemaikan benih bom pertengkaran atau konflik yang akan meledak pada saatnya. Hal ini mesti disertai penyadaran, pengajaran, persuasi, pendampingan hati ke hati, pendidikan supaya paham yang salah ditinggalkan. Titik baliknya ialah kalau mereka berbalik untuk mengarahkan diri ke jalan yang benar dengan paham yang benar.    Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, ajarkan dan kuatkanlah kami selalu untuk berada dalam jalan dan paham yang benar, dan jauhkanlah kami dari segala tipu muslihat yang mengacaukan kami dari kebenaran itu. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Keluarga Epiphaneia
Yang Menerima Roh Tuhan

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later May 22, 2024 37:52


Pentakosta di Yerusalem bukanlah penyataan karunia Tuhan yang pertama kali. Ribuan tahun sebelumnya, 50 hari setelah bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan Mesir, Tuhan menyatakan diri-Nya kepada seluruh bangsa; memberikan karunia-Nya dengan menyatakan hukum-hukum-Nya sehingga Israel menjadi suatu bangsa yang beradab dan berbakti kepada Tuhan. Kini, ribuan tahun setelah Roh-Nya yang kudus dikaruniakan kepada para Kristen mula-mula, bagaimanakah kita yang mengaku sebagai pengikut Kristus masa ini hidup di dalam Roh-Nya yang kudus? Ev. Sri Umiyati P. dalam Ibadah Pentakosta, 19 Mei 2024.Kirim pesan

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan Ketiga Paskah, 19 April 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 18, 2024 8:02


Dibawakan oleh Corazon Nicole Tamur dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 9: 1-20; Mazmur tg 117: 1.2; Yohanes 6: 52-59 MAKANAN DAN MINUMAN ROHANI   Renungan kita pada hari ini bertema: Makanan Dan Minuman Rohani. Ketika Tuhan Yesus Kristus menjelaskan bahwa diri-Nya adalah tubuh dan darah yang mesti dikonsumsi oleh mereka yang percaya kepada-Nya, satu pertanyaan yang segera muncul ialah: dari semua yang mendengar itu, siapa saja yang pertama memahami lalu makan daging dan minum darah Yesus Kristus?   Pertanyaan ini sungguh terkait dengan perasaan para pendengar-Nya waktu itu. Orang-orang Yahudi merasa geli dan malu. Para murid terbagi menjadi yang menerima dan menolak ajaran ini. Isi ajaran ini sungguh berat untuk dipahami, apalagi sampai pada tindakan untuk memakan dan meminum diri Yesus. Bagaimana mungkin ada ajaran suci untuk menjadi kanibal, pemakan manusia?   Namun ajaran ini sebenarnya berdimensi rohani. Yesus ingin jadikan diri-Nya makanan dan minuman rohani supaya menghasilkan pertumbuhan rohani para pengikut-Nya dan akhirnya tiba pada suatu pencapaian rohani, yaitu persekutuan dengan Allah. Makanan dan minuman rohani itu ialah firman dari Bapa, ajaran Yesus Kristus, dan tindakan pengorbanan diri-Nya. Kita mengonsumsi berarti kita mengerti, percaya, meniru, dan menjalaninya.   Di dalam liturgi hari ini, seorang sosok manusia yang mengambil jalan untuk mengonsumsi makanan dan minuman rohani ini ialah Saulus. Meski ia adalah orang Yahudi tulen dengan tugasnya ialah membinasakan Gereja yang sudah mulai berkembang, Allah telah memilih dia menjadi alat pilihan bagi-Nya. Namun sebelum menjadi alat Tuhan sesungguhnya, ia ditegur oleh Tuhan, lalu disadari akan perilaku jahatnya, dan dipastikan untuk berubah. Kemudian itu ia harus memakan tubuh dan darah Kristus, yaitu sabda dan teladan Yesus sendiri. Roh Tuhan memasuki dirinya sehingga ia dibaptis dan ditahbiskan menjadi pribadi yang sama sekali baru. Hasilnya ialah ia berubah namanya menjadi Paulus dan selanjutnya menjadi seorang rasul yang sangat karismatik.   Makanan dan minuman rohani itu kemudian menjadi santapan banyak orang lain selanjutnya dan sampai menyebar ke seluruh dunia. Menjadi pengikut Kristus saat ini baik mengambil bagian dalam Gereja sebagai persekutuan bersama umat Allah maupun sebagai kesaksian hidup pribadi setiap orang, kita perlu terus-menerus mengakui bahwa tubuh dan darah Kristus itu yang memelihara dan mempertahankan kita. Bayangkan saja, ketika Anda sudah beberapa waktu lamanya tidak berjumpa dengan firman Tuhan dan merayakan perjamuan ekaristi, perasaan kehilangan dan kekosongan itu sangatlah kuat dan menyiksa. Itu berarti bahwa iman kita sangat bergantung pada roti hidup Yesus Kristus.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha kuasa, kami bersyukur atas diri-Mu sebagai roti hidup untuk kelangsungan hidup rohani kami. Semoga Roh-Mu senantiasa menguduskan kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa … --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Alkitab Siniar
Daily Scripture Reading - Hidup Yang Dipimpin Roh Tuhan

Alkitab Siniar

Play Episode Listen Later Mar 10, 2024 8:42


1 Samuel 11 : 1-10, TB2

Alkitab Siniar
Daily Scripture Reading - Marilah Kita Hidup Melayani dalam Ikatan Roh Tuhan

Alkitab Siniar

Play Episode Listen Later Jan 24, 2024 6:02


La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan Ketiga masa biasa, 24 Januari 2024, peringatan Santo Fransiskus dari Sales

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 23, 2024 9:56


Dibawakan oleh Diana Kartini Pinotoan dan Yohanes Mario Devianus Beti dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 2 Samuel 7: 4-17; Mazmur tg 89: 4-5.27-28.29-30; Markus 4: 1-20 TEMPAT TINGGAL TUHAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tempat Tinggal Tuhan. Di dalam sebuah sesi pelajaran agama di kelas 5 SD, seorang murid bertanya kepada gurunya: "Di manakah tempat tinggal Tuhan?" Anak itu mendapatkan dua jawaban, yang bagi dia merupakan jawaban yang memuaskan. Jawaban pertama ialah bahwa Tuhan tinggal di surga dan juga di hati setiap orang.    Di setiap tempat kita berada dan pada suatu waktu tertentu, Tuhan berada di surga yang di atas sehingga Ia melihat setiap gerak dan keadaan kita. Tuhan berdiam di dalam hati kita, sehingga ia berbisik dan menyadarkan kita melalui suara hati dan buah-buah pikiran yang sehat dan positif, dan kita menerimanya sebagai kebenaran. Kita menangkap adanya inspirasi baru merupakan contoh bahwa kita selalu memiliki Tuhan yang ada di dalam hati kita masing-masing.   Ada kemungkinan orang-orang yang tidak mengenal dan percaya kepada Tuhan merasa bahwa tidak ada Tuhan di dalam hati mereka. Namun sebenarnya Tuhan sungguh ada di dalam mereka, tetapi mereka memilih untuk menolaknya.  Jadi Kehadiran Tuhan di mana-mana dan di dalam hati manusia ini mau ditegaskan Allah kepada Daud supaya tidak membangun sebuah tenda atau rumah kotak sebagai tempat tinggal Tuhan Allah. Tuhan telah menyertai Daud sampai ke mana-mana dalam setiap perangnya, akan lucu kalau Tuhan dikurungkan saja di dalam sebuah rumah.   Tuhan dapat kita jumpai dan alami karena Ia datang ke hati kita dan di dalam rumah keluarga atau komunitas kita masing-masing. Ia datang sebagai firman-Nya yang menyebar dan tertanam di sana, bertumbuh, dan berbuah untuk dinikmati. Kita sebagai pribadi, keluarga, kelompok, dan Gereja selain sebagai tempat tinggal Tuhan sejak pembaptisan, juga menjadi tanah subur untuk bertumbuh dan berbuahnya firman Tuhan. Adalah sebuah mujizat yang tak pernah dibuat oleh siapa pun, selain Yesus Kristus. Ia memilih untuk masuk ke dalam diri setiap pengikut-Nya untuk membuatnya tumbuh, hidup sesuai dengan kehendak-Na, dan berbuah seperti yang dikehendaki-Nya.   Hendaknya kita menyadari sampai detik ini, bahwa diri kita dimasuki oleh firman Allah yang memanggil, lalu kita ikuti dan Firman itu bertumbuh sedemikian sampai membuat seseorang memantapkan pilihan hidupnya. Ia menjalani pilihan hidupnya itu dan berbuah, yaitu menjadi seorang dengan panggilan khusus atau hidup sebagai orang awam pada umumnya. Santo Fransiskus dari Sales menulis sebuah buku terkenal tentang spiritualitas hidup Kristen, untuk mengarahkan setiap orang tentang hidup dengan dibimbing oleh Roh Tuhan. Kehidupan setiap hari dengan spiritualitas ini adalah melihat dan mengalami Tuhan secara nyata.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha kuasa, bersabdalah selalu dan hamba-hamba-Mu ini setia mendengarkan. Semoga sabda-Mu tumbuh dan berbuah demi kebaikan kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan Kedua masa biasa, 18 Januari 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 17, 2024 9:02


Dibawakan oleh Mathilda dan Irvan Fatwana dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 1 Samuel 18: 6-9; 19: 1-7; Mazmur tg 56: 2-3.9-10a.10b-11.12-13; Markus 3: 7-12 GELORA IRI HATI   Renungan kita pada hari ini bertema: Gelora Iri Hati. Di dalam ajaran iman dan moral Kristiani, iri hati termasuk di dalam tujuh dosa pokok. Iri hati disejajarkan dengan sombong dan marah. Dikatakan sebagai dosa pokok karena dari mereka, datang dosa-dosa lain. Mereka seperti pohon yang punya cabang, ranting dan daun sebagai dosa-dosa turunan.   Iri hati adalah sikap negatif dari hati manusia bersama dengan pikiran dan kehendak, yang dimulai dari penilaian negatif terhadap diri sendiri. Keadaan berkekurangan ini diperkuat dengan rasa sakit dan marah karena sesama yang lain dalam keadaan lebih baik dan positif dari pada dirinya. Inti iri hati ialah kekurangan pada diri sendiri.    Kekurangan membuat orang menjadi sakit dan marah. Itu ditujukan kepada orang-orang di sekitar yang memiliki dan berbuat lebih baik dari padanya. Jika orang-orang di sekitar tampaknya menunjukkan kelebihan, kemampuan, atau berkualitas, iri hati dari pihak yang punya kekurangan menjadi lebih bergelora. Ia bisa bersikap berlebihan seperti malu, takut, jengkel, dendam, dan bahkan niat jahat untuk pembunuhan.    Hari ini bacaan-bacaan kita menampilkan dua contoh iri hati yang bergelora ini. Yang pertama ialah iri hati raja Saul terhadap raja muda Daud, yang tampil sempurna untuk mengalahkan Goliat. Daud dikarunia Roh Tuhan, dan Saul ditolak oleh Tuhan . Namun yang lebih menggelorakan iri hatinya ialah berbagai pujian dan dukungan semua orang kepada Daud. Semua itu jelas-jelas merendahkan dan mempermalukan sang raja. Maka Daud dicari untuk dibunuh.   Yang kedua ialah iri hati roh-roh jahat yang merasuki orang-orang. Mereka iri hati karena Yesus lebih kuat daripada mereka. Tapi mereka tidak marah dan bertindak keras atau brutal. Mereka ungkapkan itu dengan merasa takut, malu, dan gemetar. Karena sebagai roh mereka tahu dengan sangat jelas Roh Kudus yang ada di dalam Yesus Kristus. Yesus sebenarnya ingin supaya orang-orang jangan terlalu cepat mengetahui identitas-Nya karena waktunya belum pas. Tetapi para roh jahat itu sangat bergelora dalam hatinya, yaitu mereka mau mengganggu Yesus dengan melanggar larangan itu.    Dalam keadaan malu dan takut, orang masih bertindak iri hati, yaitu melawan secara tersembunyi atau di belakang layar. Mereka bisa tampak sopan dan beradab, tetapi gelora iri hati itu membuat mereka terbakar setiap waktu untuk melawan. Kita sebagai manusia bisa saja terang-terangan iri hati seperti  Saul, atau bergaya malu dan takut tetapi sakit hati seperti roh-roh jahat. Hendaklah kita meminta pengampunan Tuhan karena telah bersikap iri hati.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami dengan kuasa Roh-Mu yang menerangi dan mengajarkan kami, supaya kami dapat melawan iri hati kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Biasa ke-30, 29 Oktober 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 28, 2023 9:50


Delivered by Father Peter Tukan, SDB from Salesian Don Bosco Gerak Boleng in Labuan Bajo, Diocese of Ruteng, Indonesia. Exodus 22: 21-27; Rs psalm 18: 2-3a.3bc-4.47.51ab; 1 Thessalonians 1: 5c-10; Matthew 22: 34-40 KEKUATAN CINTA   Renungan kita pada hari Minggu biasa ke-30 ini bertema: Kekuatan Cinta. Tuhan Yesus memberikan kita dua hukum, yaitu mencintai Allah dan mencintai sesama. Tugas Yesus ialah untuk menunjukkan kita cinta kasih dari Bapa-Nya. Cinta kasih Bapa ini ia jelaskan dengan begitu mendalam dalam Injil Yohanes bab 15. Di dalam Injil Matius, Ia bahkan mendorong dan menguatkan kita untuk mengasihi bahkan para musuh kita. Di dalam Sabda Bahagia, yang merupakan isi pengajaran cinta kasih yang paling lengkap dan mendalam, Ia menguraikan kekuatan cinta itu.    Yesus berkata bahwa kita hanya dapat dikenal sebagai para pengikut-Nya kalau kita dapat saling mengasihi. Dan sebagai bentuk konkret bagaimana cinta itu dihayati, Ia menjadikan diri-Nya sendiri sebagai teladan, yaitu mengorbankan diri-Nya bagi kita ketika Ia wafat di salib. Di dalam Injil Yohanes ia berkata begini: Tak ada kasih yang lebih besar daripada ini.   Dari semua pengajaran dan hidup Yesus itu, kekuatan cinta dapat kita rumuskan sebagai berikut. Pertama, Allah Bapa sungguh baik dengan cinta-Nya yang sungguh besar yang tak dapat kita ukur. Ia wujudkan itu dengan mengutus Putera-Nya sendiri ke dalam dunia dan ke dalam hidup kita. Kita mengikuti Yesus dengan setia agar kita masuk ke dalam naungan kasih Bapa.   Kedua, kasih itu tak pernah gagal, seperti yang dikatakan oleh Santo Paulus dalam surat pertamanya kepada jemaat di Korintus. Kita manusia pribadi maupun bersama pernah dan nanti bisa gagal. Kita mungkin sering meragukan kemampuan kita sebagai manusia. Tetapi cinta kasih tetap sebagai cinta kasih. Kekuatannya bulat dan abadi. Ia tak pernah gagal. Ketiga, tanpa cinta kita pasti tak bisa apa-apa. Satu contoh sederhana saja, jika tak ada cinta dari Tuhan dan cinta terjalin antara bapa dan ibu kita, pasti kita tidak terlahir di dunia ini.   Keempat, cinta mengatasi segala dosa sebanyak dan seberat apa pun. Yesus Kristus telah membuktikan itu, dan kita mestinya tetap mengandalkan cinta kasih untuk melawan kejahatan dan dosa. Kelima, cinta itu bahkan lebih besar daripada iman dan pengharapan. Ketika iman dan pengharapan menjadi goyah atau lemah, perbuatan baik seorang yang tak beriman bisa menjadi tanda keselamatan. Keenam, kasih Tuhan telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus. Tugas Roh Kudus yang ditegaskan oleh Yesus ialah mengobarkan cinta itu di dalam diri kita, dan mengajarkan kita segala kebenaran tentang cinta kasih. Roh Tuhan membimbing kita untuk mencinta sampai mati.   Ini semua adalah pelajaran dari kekuatan cinta yang kita dapatkan dalam bacaan-bacaan liturgi pada hari Minggu ini. Selamat berbagi dalam cinta.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa … Allah Bapa maha baik, semoga cinta kasih Kristus menuntut dan mendorong kami untuk membesarkan kerajaan-Mu di bumi ini dan menjadikan semua bangsa murid-murid Yesus Kristus. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-28 masa biasa, 21 Oktober 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 20, 2023 6:52


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Roma 4: 13.16-18; Mazmur tg 105: 6-7.8-9.42-43; Lukas 12: 8-12 DOSA YANG TAK AKAN DIAMPUNI   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dosa Yang Tak Akan Diampuni. Dosa apakah yang tak akan diampuni, yang Yesus pertegas supaya kita harus hindari? Dosa itu ialah melawan Roh Kudus. Yesus mengetahui bahwa para murid-Nya akan dicobai maka Ia yakinkan mereka bahwa Roh Kudus akan memberikan apa yang mereka perlukan ketika berada dalam kesulitan dan dicobai.    Yesus peringatkan mereka dengan tegas bahwa bisa saja mereka menolak rahmat Allah, yaitu kebaikan, berkat dan pertolongan-Nya, sehingga mereka akhirnya jatuh ke dalam penolakan akan Allah. Itu berarti meninggalkan iman dan kesetiaan kepada Yesus Kristus. Sikap-sikap yang mendukung penolakan ini ialah seperti takut, sombong, marah dan tidak percaya. Kitab suci mengatakan bahwa menyangkal seseorang berarti tidak mengenal dan memilikinya. Yudas Iskariot melakukan itu terhadap Yesus. Kaum Farisi, para ahli Taurat, para imam dan penguasa juga melakukan yang sama, dan akhirnya menghukum mati Yesus.   Roh Tuhan menjalankan peran membuka cakrawala pengetahuan manusia akan Allah, mengobarkan semangat untuk mencintai Allah, dan mempersatukan umat beriman dalam kasih persaudaraan dengan Yesus sebagai kepala. Karya Roh ini ditolak, itu berarti menolak Tuhan Allah. Mereka yang bersikap seperti ini tidak memiliki Tuhan sebagai Allah mereka, jadi tidak mungkin ada rasa bersalah, menyesal dan ruang untuk pertobatan. Untuk ini, jelas tidak ada pengampunan juga dari Tuhan.   Sikap sangat tegas ini Yesus lakukan ketika Ia berhadapan langsung dengan kaum Farisi dan para ahli Taurat. Selesai mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang yang kerasukan itu, Yesus dianggap memakai kekuatan kepala Setan. Dengan sendirinya Yesus itu bukan Tuhan tetapi Setan. Ini anggapan dan tuduhan yang sangat mengerikan, yaitu menggantikan diri Tuhan dengan Setan. Tuhan tidak ada di situ. Yang ada ialah Setan dengan kuasanya. Ini sama saja dengan menolak Tuhan Allah sendiri. Dosanya jelas tak bisa diampuni.   Sebagai umat yang beriman kepada Kristus, kita tentu tidak sama dengan orang-orang yang tidak bisa diampuni itu. Kita memang sering berbuat dosa kecil atau besar, banyak atau sedikit, kemarin, hari ini dan besok. Tetapi kita tidak sampai hati menolak Tuhan. Itu berarti kita tetap memiliki waktu, energi, ruang dan kemampuan untuk menyadari kesalahan-kesalahan, menyesali dan memohon ampun dari Tuhan. Dan Ia yang maharahim-penuh belas kasih akan mengampuni kita. Satu pesan sederhana, jika telah bersalah jangan tunda-tunda menyesali dan meminta ampun. Melupakannya saja jelas tidak baik, karena nanti hanya akan menimbun dosa-dosa.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang rahim, kasih-Mu amat besar dalam mengampuni dosa-dosa kami. Secara khusus kami berterima kasih atas Bunda Maria yang selalu mendoakan kami orang berdosa ini. Kuatkanlah iman kami kepada-Mu dan cinta kami kepada Bunda Maria. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Missiodei
Eps.162 Menunggu Tuhan

Missiodei

Play Episode Listen Later May 28, 2023 124:42


*Menunggu Tuhan* Lukas 24:49 Kisah Para Rasul 1:12-14 Galatia 4:4 Orang-orang yang menunggu Tuhan adalah orang-orang yang beriman karena dalam hal menunggu pastinya ada waktu yang tepat dan waktu yang tepat itu berdasarkan ketetapan Tuhan bukan berdasarkan ukuran manusia. Seperti murid-murid Yesus menunggu janji Bapa digenapi yaitu Roh Tuhan tercurah bagi mereka atau hadir di tengah-tengah mereka sehingga mereka lahir baru, mendapatkan karakter / sifat-sifat Allah dan bersukacita. Janji Tuhan bagi manusia adalah keselamatan hal tersebut telah digenapi melalui peristiwa: 1. Yesus lahir, mati di kayu salib untuk menebus dosa kita, bangkit, dan naik ke sorga. 2. Roh Tuhan (Roh Kudus) turun untuk menghibur kita dalam iman dan melengkapi kita dengan kekayaan sorgawi. Saat ini kita menunggu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya. Dalam proses menunggu Tuhan, Roh Tuhan (Roh Kudus) melengkapi kita dengan kekayaan sorgawi sehingga kita menjadi penuh dengan kelengkapan sorgawi. Sifat-sifat kelengkapan sorgawi yang dilengkapi oleh Roh Kudus meliputi: 1. Suka / tekun berdoa 2. Hati kebajikan (pengorbanan dalam melakukan pelayanan rohani kepada sesama dengan sukarela) 3. Motivasi mulia, tulus dan luhur dalam melakukan pelayanan Doa merupakan sebuah pengabdian jadi tidak perlu memaksa orang untuk berdoa jika orang tersebut telah memahami istilah doa. Oleh sebab itu, kita sebagai orang yang beriman berdoalah terus menerus!

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-5 masa Paskah, 13 Mei 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 12, 2023 6:16


Dibawakan oleh Alberta Kristina Pertiwi dari Paroki Santo Herkulanus Depok, Keuskupan Bogor, Indonesia. Kisah Para Rasul 16: 1-10; Mazmur tg 100: 1-2.3.5; Yohanes 15: 18-21 ANTARA ROH KUDUS DAN ROH JAHAT   Renungan kita pada hari ini bertema: Antara Roh Kudus dan Roh Jahat. Renungan ini ingin membawa perhatian kita kepada dua sudut pandang tentang semangat hidup yang kita miliki di dalam kehidupan kita. Dari posisi Tuhan Yesus Kristus dan semua komponen dalam perutusan-Nya, roh yang berlawanan itu pasti roh jahat dengan Setan sebagai panglima.    Sedangkan dari posisi lawan, yaitu roh duniawi dan Setan sebagai panglima, roh yang berlawanan ialah kebaikan dan kebenaran yang telah dibawa oleh Yesus Kristus melalui pengorbanan diri-Nya dan masih diteruskan saat ini oleh Gereja. Roh jahat ini, seperti ditunjukkan dalam kitab suci, setelah tidak mampu menaklukkan Yesus di padang gurun, ia selalu menunggu saja saat yang paling tepat bagi dia untuk menggoda dan menaklukkan lagi pihak yang diinginkannya.   Dua kubu, Roh Kudus dan roh jahat tentu saja berseberangan arah. Pihak mana yang unggul pada akhirnya, sangat bergantung pada siapa manusia itu yang memilih untuk berpihak sesuai dengan kehendak bebasnya. Namun dalam situasi tanpa perang, atau lebih tepatnya tidak ada konflik kepentingan, sering terjadi bahwa kedua kubu ini berdampingan dalam suasana tenang.    Misalnya Anda dalam suasana tenang di dalam kamar. Di dalam dirimu tidak ada gangguan pikiran jahat, niat yang aneh dan perbuatan yang menyimpang. Di situ juga ada kehadiran roh jahat yang tetap menunggu saatnya dirimu lepas kontrol dan tidak menyadari diri, ia akan segera menggodai dengan maksud menguasai dirimu. Kira-kira begitu keberadaan kita setiap saat. Begitu konflik kepentingan datang, Anda harus memilih yang baik atau jahat, yang benar atau salah.   Poin yang sangat penting di sini ialah bahwa sebagai pengikut Kristus, kita mesti dapat membedakan roh yang berlawanan itu, semangat yang berseberangan, atau kepentingan yang tak sejalan dengan Yesus Kristus. Kristus telah mempersiapkan kita untuk dapat memiliki kemampuan untuk membedakan. Ia selalu menegaskan supaya kita tetap berpegang pada firman-Nya. Ia berkata, “Aku telah memilih kamu dari dunia ini”. Kita menjadi milik Yesus, jadi kita mempunyai kemampuan untuk memastikan ada roh yang berlawanan dengan Yesus. Pengalaman ini telah dialami oleh para rasul, Paulus dan Barnabas, ketika menjalani misi yang luar biasa. Para kudus adalah teladan bagi kita untuk hal ini.   Siapa pun di dekat kita yang memberikan nasihat atau teguran supaya kita harus memilih Roh Tuhan dari roh jahat, dia adalah utusan Yesus. Kita semakin mendekati pesta Pentakosta, maka hendaknya kita  membuka diri dengan tulus agar Roh Kudus itulah yang memenuhi diri kita, bukan roh yang lain.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah kami selalu dengan berkat dan rahmat-Mu agar kami mampu melawan kepentingan-kepentingan dunia ini yang bertentangan dengan Dikau. Utuslah Roh-Mu kepada kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Kotbah GPGH
Belajar Bareng Tabernakel - Pdt.Yesaya Sihombing | Episode 15

Kotbah GPGH

Play Episode Listen Later May 9, 2023 22:19


#belajarbareng #tabernakel #gpghwonosobo Syalom! Pada episode ke-15 ini kita akan belajar dari Bezaleel dan Aholiab, tentang pengurapan Roh Tuhan yang memampukan orang untuk berkarya sesuai petunjuk Tuhan. Mari kita simak bersama!

Bara dari Surga
Sendiri saja

Bara dari Surga

Play Episode Listen Later Feb 26, 2023 66:05


Rasa cukup, rasa puas akan menambah berkat dalam setiap ibadah dan pertemuan kita. Sehingga ini juga sangat penting di dalam setiap pertemuan kita. Saat semua orang di penuhi oleh Tuhan, ibadah kita akan semakin efektif dan berdampak. Semua orang dipenuhi oleh Roh Tuhan, pastilah kuasa Tuhan juga hadir dimana kita berada. Mungkin kita saat ini di coffee shop, tetapi kuasa Tuhan juga ada disini. Karena Tuhan memenuhi setiap orang di tempat ini. Jangan menarik diri, jangan mengisolasi diri, tetapi teruslah giat dan dipenuhi. Kejadian 2:18,Pengkotbah 4:9,Ratapan 1:1-2,Kis 2:42,1 Kor 1:9,2 Kor 13:14,1 Yoh 1:3,Pengkhotbah 1:8,Yakobus 4:14,Yohanes 4:13,Yohanes 4:14,Mazmur 42,1 Kor 11:3,Mazmur 68:6,Ibrani 10:25,1 Tim 6:6

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-3 Adven, 12 Desember 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 11, 2022 7:58


Dibawakan oleh Tirto dan Rini dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Bilangan 24: 2-7.15-17a; Mazmur tg 25: 4bc-5ab.6-7c.8-9; Matius 21: 23-27 JANGAN RAGU Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan Ragu. Ada dua orang muda yang sedang berpacaran menghadapi satu persoalan yang harus diselesaikan bersama-sama. Persoalan itu ialah keraguan. Si pemuda dikenal sebagai pekerja keras, bertanggung jawab dan mau berkorban. Tetapi kelemahan utamanya ialah rasa ragunya yang berlebihan. Pacarnya menjadi prihatin. Banyak sekali keputusannya dibuat karena sangat didesak karena kalau tidak demikian hanya ada kebingungan dan ketidakpastian. Tetapi cinta mereka berdua tetap terjalin. Si pemudi berusaha untuk mengimbangi, paling kurang ikut mendorong dan mengingatkan supaya keraguan si pemuda sedikit demi sedikit hilang, dan tumbuh rasa percaya diri yang didasarkan pada keyakinan. Mereka berdua tidak sampai berpikir bahwa pacaran dan cinta yang semakin terjalin kuat itu akan gagal hanya karena faktor keraguan ada di satu pihak. Keraguan memang lebih condong kepada ketidakpastian di dalam membuat keputusan dan melakukan suatu tindakan, namun kelemahan itu dapat diatasi, karena mereka berdua menyadarinya dan bekerja sama untuk mengatasi. Yang sangat ditakuti akan terjadi ialah kalau seseorang peragu berubah menjadi seorang yang tidak percaya. Suatu ketidakpercayaan adalah suatu sikap yang sudah melewati batas rasa bingung atau tidak pasti, dan menjadi sebuah sikap yang tetap secara negatif atau bertentangan dengan percaya. Orang yang tidak percaya sudah mencapai tingkat sempurna dari sifat peragu, bingung, curiga dan prasangka. Tidak percaya berarti tidak setuju, menolak dan melawan. Kejadian dengan Bileam, seorang nabi Baal orang-orang Kanaan yang diminta oleh para penguasa suku-suku setempat untuk bernubuat melawan kaum Israel yang sedang memasuki Kanaan, merupakan suatu contoh melawan keraguan. Roh Tuhan datang menghilangkan keraguan itu, dan Bileam justru berpihak kepada orang-orang Israel, pilihan Allah. Kepercayaan Bileam justru sangat berlawanan dengan orang-orang Kanaan dan para penguasa mereka. Para pemuka Yahudi sangat ragu dan mempertanyakan kuasa yang dipakai oleh Yesus Kristus. Kita semua tahu bahwa keraguan itu ternyata menjadi sempurna dalam sikap tidak percaya mereka. Mereka juga ragu terhadap Yohanes Pembaptis dan akhirnya tidak percaya juga kepadanya. Puncaknya ialah baik Yohanes Pembaptis maupun Yesus dibunuh. Mereka sama sekali tidak percaya dengan kebenaran dari Tuhan. Di dalam masa Adven ini, hendaknya tidak ada keraguan apa pun di dalam diri kita tentang kedatangan Tuhan kepada diri kita sendiri dan keluarga kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kami teguh dalam iman dan pengharapan akan kedatangan-Mu. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan pertama Adven, 3 Desember 2022; pesta Santo Fransiskus Xaverius, imam dan pelindung karya misi

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 2, 2022 7:32


Dibawakan oleh Bernadette Lamatokan dan Maria Madona Lamatokan dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Korintus 9: 16-19.22-23; Mazmur tg 117: 1.2; Markus 16: 15-20 KITA TIDAK MEMBELI SURGA Renungan kita pada hari ini bertema: Kita Tidak Membeli Surga. Banyak negara di Asia sangat spesial di hati Santo Fransiskus Xaverius. Dalam kenyataanya, Gereja Katolik di sini tidak mempunyai banyak anggota. Alasannya, selain pembaptisan bayi yang tidak banyak, juga sulitnya mendapatkan katekumen yang baru. Sekularisme cukup kuat membentuk pandangan bahwa memeluk agama bukan pilihan yang penting saat ini. Namun demikian, kita tidak bisa menyangkal Sejarah Gereja tentang adanya Gereja Katolik di Asia karena misionaris Katolik yang datang dari Barat, khususnya Eropa. Ini merupakan buah karya Roh Kudus. Karena itu di seluruh pelosok benua di bumi ini institusi Gereja hadir. Santo Fransiskus Xaverius, imam Yesuit dalam abad ke-15, menjadi perintis Misi Gereja di wilayah Timur bumi ini. Ia menginjili India, Cina, Jepang, Asia Tenggara termasuk bumi Indonesia. Ia yang dipenuhi Roh Kudus, membuat orang-orang dari bangsa lain juga dipenuhi Roh Tuhan yang sama. Perjuangan dan kerja keras para misionaris seperti yang dilakukan oleh Santo Fransiskus Xaverius sungguh menandakan kehendak Tuhan agar semua manusia dan dunia ini diselamatkan dan dapat masuk surga.Tetapi hal in bukan sesuatu yang otomatis. Dosa asal dan semua kelemahan duniawi membuat kita tidak bisa otomatis mencapai apa yang kita inginkan, yaitu kesempurnaan. Itulah alasan dasar mengapa kita perlu segala persiapan untuk masuk surga. Salah satu bukti kuat bahwa kita tidak membeli surga ialah kerajaan Allah harus berdiri di dalam dunia ini, yaitu Yesus Kristus dan karya perutusan-Nya, lalu membawa kita ke surga. Tugas kerajaan Allah itu ialah menyembuhkan yang sakit, memulihkan yang menderita, menegakkan kebenaran dan keadilan yang tertindas, dan menobatkan yang berdosa. Jelas bahwa tidak ada unsur membeli dengan barang atau materi apa pun. Kita justru dibela, diuntungkan, diberi kemudahan, dan dipersiapkan supaya saat nanti masuk ke surga kita sudah dalam kepadaan pantas. Setiap kali menghadiri Misa kudus, momen sebelum menerima Komuni Suci kita semua membuat satu persiapan, yaitu dengan berseru dalam suka cita dan syukur: ya Tuhan, saya tidak pantas Tuhan datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh. Seruan singkat ini menegaskan bahwa kita tidak membeli surga. Kita perlu iman yang tulus dan besar akan penyelenggaraan Tuhan. Kita tunjukkan itu dengan rela menerima kehadiran kerajaan Allah yang selalu membaharui kita. Setiap kali menyerukan kata-kata tersebut, ingat dan sebutkan juga semua kesulitan, kelemahan, penderitaan dan kesusahan dirimu dan keluargamu. Biarlah kerajaan Allah itu yang memulihkan semua. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, datanglah kerajaan-Mu dan pulihkanlah setiap kelemahan hidup kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-1 masa Adven, 29 November 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 28, 2022 7:48


Dibawakan oleh Bernadette Lamatokan dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 11: 1-10; Mazmur tg 72: 2.7-8.12-13.17; Lukas 10: 21-24 ROH KUDUS ADA PADAMU Renungan kita pada hari ini bertema: Roh Kudus Ada Padamu. Di sebuah paroki terpencil diadakan penerimaan Sakramen Penguatan atau krisma. Uskup datang ke paroki itu satu hari sebelum perayaan tersebut. Para calon penerima Sakramen Penguatan yang berjumlah lebih dari 300 orang. Sebagian besar dari mereka datang dari berbagai kampung yang letaknya berjauhan satu sama lain. Mereka adalah orang-orang muda yang mayoritas kaum remaja. Mereka berjalan kaki melewati jalan-jalan setapak menaiki gunung and menuruni lembah. Mereka rela kehujanan dan bersusah payah menapaki jalan-jalan licin dan berlumpur. Pakaian-pakaian mereka yang baru dan bersih dibungkus sedemikian rupa sehingga tidak basah dan kotor. Mereka berjalan beramai-ramai dengan tanpa alas kaki. Pada saat homili dalam Misa Kudus, Uskup menguatkan hati semua orang muda penerima Sakramen Penguatan, dengan berkata: “Di dalam diri kalian ada Roh Kudus. Roh Kudus ini tidak tinggal diam atau bersembunyi, namun Ia sungguh bekerja dan menguasai diri kalian.” Semua orang muda yang datang dari berbagai kampung yang jauh itu mengamini apa yang dikatakan sang gembala. Roh Tuhan sungguh membakar semangat mereka sejak berangkat dari kampungnya masing-masing sampai saat mereka menerima tanda pengurapan kuasa Roh Kudus oleh Uskup. Roh Kudus berkuasa memenuhi diri orang yang menerimanya dan menjadikan dia seorang misioner. Kepenuhan dengan Roh Kudus itu diungkapkan oleh bacaan pertama dari kitab nabi Yesaya pada hari ini, yang mengatakan bahwa Roh Tuhan mengaruniai dia Roh hikmat dan pengertian, Roh penasihat dan keperkasaan, Roh pengenal dan kesalehan, dan Roh takut akan Allah. Ratusan remaja penerima Sakramen Penguatan tersebut dan semua dari kita yang telah dikaruniai Roh Kudus dalam kesempatan Krisma di masa lalu, adalah para misioner. Kita telah menerima Roh Kudus yang memenuhi diri kita, dan kita diutus ke tempat kita masing-masing untuk menjadi saksi-saksi Kristus. Dunia di sekitar kita, khusus sesama yang ada di sekitar kita berhak untuk mendapatkan berkat Tuhan melalui semua perbuatan baik yang penuh kasih dari kesaksian hidup kita. Bacaan-bacaan pada hari ini menyebutkan dua legitimasi dasar bagi seseorang yang diutus. Seorang utusan dalam pelayanan firman, sakramen, kasih dan pastoral tidak atas nama dirinya sendiri, tetapi atas nama Yesus Kristus dan dipenuhi oleh Roh Kudus. Untuk menjalankan tugasnya itu, ia berinkarnasi atau menyatu dengan konteks dan orang-orang setempat di mana ia hidup dan bekerja. Dengan demikian semangat misionernya sungguh nyata dan benar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, semoga kami semakin tekun menjalankan perutusan-Mu di tempat tugas kami masing-masing. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

SABDA DI ATAS BATU KARANG
Rabu, 12 Okt : JANGAN MUNAFIK

SABDA DI ATAS BATU KARANG

Play Episode Listen Later Oct 11, 2022 5:43


Sabda Tuhan hari ini mengajak kita jangan sampai kita seperti orang Farisi, yang tampak dari luar adalah kesalehan palsu, kemunafikan atau kesombongan diri kita.Semoga dengan bimbingan Roh Kudus, kita dimampukan untuk memiliki pikiran, sikap hati dan perbuatan yang selaras dalam terang Roh Tuhan.

Keluarga Epiphaneia
Mazmur 119 Bait 3: Perintah yang Ajaib

Keluarga Epiphaneia

Play Episode Listen Later Jul 26, 2022 44:14


Tanpa kuasa Roh Tuhan, tidak akan mampu manusia melihat keajaiban firman-Nya. Roh-Nya memberi hidup, perintah-Nya menerangi jalan mereka yang hidup di dalamnya, dan kasih karunia-Nya kita perlukan untuk mencelikkan mata kita sehingga kita dapat melihat penyataan-Nya. Apa saja yang dapat kita renungkan dari ayat 17-24 yang merupakan bait ketiga dari Mazmur 119? Ev. Sri Umiyati P. dalam kotbah seri Mazmur 119 pada Ibadah Epiphaneia, 3 Juli 2022.

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 21 Juli 2022 - Redam amarah dan mengampuni

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Jul 20, 2022 5:40


"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." (Efesus 4:26) Renungan: Pernahkah kita menyimpan kemarahan dan sakit hati karena difitnah dan dituduh tentang hal-hal yang tidak kita lakukan? Saya pernah mengalaminya. Selama beberapa hari saya kehilangan damai sejahtera karena perkataan-perkataan seseorang yang terus terngiang-ngiang di telinga saya. Lalu saya berkata pada diri saya bahwa saya tidak dapat terus begini. Saya harus melepaskan pengampunan agar semua beban emosi saya terlepas. Seseorang menggambarkan kemarahan bagaikan ranjau kehidupan. Artinya sesuatu yang mampu memiliki daya yang menghancurkan hidup kita. Dengan demikian berhentilah untuk marah, karena kemarahan tidak pernah akan mengerjakan kebenaran Tuhan. Kemarahan akan mengerdilkan kekuatan Tuhan di dalam kehidupan kita. Kemarahan mengangkat damai sejahtera Tuhan di dalam kehidupan kita. Kemarahan membuat kita tidak dapat berdoa. Demikianlah kemarahan akan membawa kita dari satu kerugian rohani kepada kerugian rohani yang lain dan akhirnya mendamparkan kita pada kepahitan. Seorang lain pernah berkata, "Barangsiapa yang membiarkan dirinya dikuasai amarah, biasanya akan seperti sebuah pesawat yang mendarat di tempat yang salah." Bukankah firman Tuhan pun mengajarkan kepada kita, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: Janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu." Artinya, kita boleh marah tetapi jangan membiarkan amarah itu menguasai diri kita. Serahkan mereka yang telah menimbulkan kemarahan kita kepada kasih karunia Tuhan. Biarkan Tuhan yang beracara di dalam setiap permasalahan yang ada. Bagian kita hanyalah menjaga hati dari sampah-sampah kehidupan seperti itu, karena firman Tuhan berkata, "Buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu." Kita akan melihat betapa indahnya menjalani hidup tanpa menyimpan kemarahan dan sakit hati. Ingatlah, kita memiliki Tuhan sebagai hakim yang adil yang akan memunculkan kebenaran kita seperti siang. Bagian kita hanyalah menyediakan sebuah tanah hati yang terpupuk dengan indah oleh kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Dengan demikian, kita harus selalu waspada untuk membereskan setiap kemarahan yang muncul di dalam hati kita, jangan biarkan berlarut-larut karena kemarahan dapat memadamkan api Roh Tuhan di dalam diri kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku mengampuni setiap orang yang telah menyakiti hatiku dan aku serahkan orang-orang itu kepada-Mu, karena Engkau adil adanya. Amin. (Dod).

KPPI Yesus Penyembuh
Filipus Murid Yesus Diraibkan Untuk Memberitakan Injil - KPPI 13 Juni 2022, Rev. Jacob B. Sumbayak

KPPI Yesus Penyembuh

Play Episode Listen Later Jun 13, 2022 32:25


"Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota" Kisah Para Rasul 8:39-40 Tuhan Yesus adalah Allah, yang mengorbankan diri-Nya untuk kita semua. Ia adalah Allah, namun Ia mau turun ke bumi ini, supaya kita yang berdosa ini dapat beroleh keselamatan. Dan keselamatan itu diberikan bagi semua bangsa, injil itu terus diberitakan kepada kita melalui perantaraan Roh Kudus. Janganlah sia-siakan kebaikan Allah, mari datang kepada Tuhan Yesus dan menerima Ia sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Ia adalah Allah yang selalu mau menolong kita!

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari raya Pentekosta, 5 Juni 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 4, 2022 10:00


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. Kisah Para Rasul 2: 1-11; Mazmur tg 104: 1ab.24ac.29c-30.31.34; Roma 8: 8-17; Yohanes 14: 15-16.23b-26 HEMBUSAN ILAHI Renungan pada hari Minggu, Hari Raya Pentakosta ini bertema: Hembusan Ilahi. Orang-orang di dunia Arab sangat mementingkan hembusan nafas yang keluar dari seseorang yang berbicara. Sebagai tanda penyambutan dan kebaikan yang disampaikan kepada sesamanya, ia berbicara sedemikian dekat supaya lawan bicaranya dapat menikmati bau yang keluar dari dirinya. Seorang asing pasti merasa aneh dengan kultur seperti ini, namun ia mesti dapat menerima dan memahaminya. Kultur lain yang juga sangat menghargai bau pada diri orang-orang yang sedang berdekatan ialah orang-orang India. Seseorang perlu memberikan kesan, bahwa kehadiran dirinya ditandai dengan bau yang ia kirim kepada orang-orang di sekitarnya. Banyak budaya lain juga berciri yang sama. Tetapi ada nafas atau hembusan angin yang mengatasi semua jenis bau pada semua manusia dunia ini, ialah nafas cinta. Bau nafas tembakau atau daging bakar, buah durian atau siri pinang tak masalah, yang penting nafas cinta dari kita masing-masing yang kita kirim kepada orang lain di sekitar kita. Kita dapat bertemu siapa saja yang berbeda semua jenis latar belakang, dan jika nafas kita adalah nafas cinta, maka setiap orang yang lain menjadi sesama kita. Roh Kudus dari Allah dihembuskan keluar, maka baunya pasti bau dari Allah dan bau itu pasti cinta kasih Allah sendiri. Cinta memberikan kehidupan, gerakan, semangat baru, pembaharuan, persekutuan, perdamaian dan persahabatan. Pada waktu penciptaan pertama, manusia yang dibentuk dari tanah liat, Allah hembuskan Roh-Nya pada bentukan itu, terjadilah kehidupan yang tak pernah ada sebelumnya. Umat Gereja perdana masih diliputi kebingungan, takut dan tidak saling mengerti, tapi hembusan Roh Tuhan memberikan mereka semangat baru dan kemampuan untuk berbicara yang dimengerti oleh banyak orang lain. Setiap pengikut Kristus unik dan perbedaan pada masing-masingnya merupakan karunia Allah yang istimewa yang menjelaskan ciri khas dan identitasnya. Nafas dan bau cinta atau benci, rajin atau malas, berani atau takut, pandai atau kurang pandai bisa berbeda dari satu orang ke orang yang lain. Tetapi nafas cinta kasih Allah hanya satu, yang dihembuskan Roh Kudus, supaya mempersatukan dan menjiwai semua. Hembusan kebencian manusia diatasi oleh hembusan cinta kasih Allah. Hembusan bau kemalasan dan hilangnya semangat manusia, diatasi oleh hembusan kasih ilahi yang mencurahkan semangat baru. Dan seterusnya. Jadi hembusan ilahi adalah Roh Kudus yang berhembus untuk menyebarkan cinta kasih Allah kepada kita semua. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yang maha baik, kami bersyukur atas hari Minggu Pentakosta ini yang mendewasakan kami sebagai putra dan putri-Mu, pengikut Kristus. Kemuliaan... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

SABDA DI ATAS BATU KARANG
Kamis, 12 Mei : MEMBANGUN SIKAP RENDAH HATI

SABDA DI ATAS BATU KARANG

Play Episode Listen Later May 11, 2022 5:29


Sebagai orang beriman, kita mungkin begitu semangat dalam kegiatan pelayanan demi pewartaan Injil Tuhan. Itu tentu sangat baik. Semua pelayanan hendaknya kita lakukan dengan sikap kerendahan hati, mau terbuka akan bimbingan Roh Tuhan dan tujuannya adalah bukan untuk popularitas diri melainkan sungguh demi kemuliaan nama Tuhan.

E MannA
MEMBERITAKAN TAHUN RAHMAT (PODCAST)

E MannA

Play Episode Listen Later Mar 20, 2022 13:31


(Luk. 4:18-19) "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.” --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support

Desert Stream Anglican Church
Hari 18 | KEINTIMAN LAYAK MENDAPAT MASA KITA

Desert Stream Anglican Church

Play Episode Listen Later Mar 1, 2022 3:14


Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya; kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yoshua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. (Keluaran 33:11) Alkitab menggambarkan Musa sebagai "teman Tuhan". Dia bercakap dengan Tuhan secara bersemuka. Musa mempunyai hubungan intim dengan Tuhan. Yoshua anak Nun, adalah pembantu Musa. Dia harus menggantikan Musa untuk memimpin Israel ke Tanah Perjanjian Tuhan. Yoshua anak Nun, pelayanmu, dialah yang akan masuk ke sana. Berilah kepadanya semangat, sebab dialah yang akan memimpin orang Israel sampai mereka memiliki negeri itu. (Ulangan 1:38) Yosua adalah seorang yang penuh dengan Roh Tuhan: Maka TUHAN berfirman kepada Musa, "Ambillah Yoshua anak Nun, seorang yang penuh dengan Roh, dan letakkan tanganmu atasnya. (Bilangan 27:18) Apa yang sebenarnya membezakan Yoshua? Saya percaya bahawa dia lapar akan hadirat Tuhan. Dia hadir ketika Tuhan berbicara bersama Musa secara bersemuka. Dia teringin untuk berada dalam hubungan yang sebegitu intim dengan Tuhan, seperti yang dialami Musa. Dia merindui dan menginginkan hubungan intim bersama Tuhan. Untuk membina hubungan yang intim, kita perlu meluangkan masa dalam hubungan tersebut. Sama ada dalam hubungan manusia atau hubungan dengan Tuhan, tidak ada pengecualian. Keintiman tidak berkembang secara automatik hanya kerana kita menginginkannya. Keintiman tidak berlaku hanya sekali, maka kita boleh membiarkannya tanpa pengawasan, tidak lagi menghabiskan masa untuk melakukannya. Keintiman, misalnya dalam perkahwinan, memastikan hubungan suami-isteri yang kuat. Ia perlu untuk membina keluarga yang sihat secara emosi. Keintiman dengan Tuhan, seperti yang kita perhatikan dari kehidupan Yoshua, menarik Roh Tuhan kepadanya, mengisinya dan memberi kuasa kepadanya. Keintiman dengan Tuhan menghubungkan kita dengan hati Tuhan dan tujuan-Nya. Keintiman dengan Tuhan menyebabkan kita memasuki destini Tuhan dalam hidup kita. Ketika kita berjalan dalam destini Tuhan, kita kemudian memiliki kekuatan dan kuasa untuk memimpin mereka yang diamanahkan oleh Tuhan kepada kita ke dalam destini mereka. "Sebab Dialah yang akan memimpin orang Israel sampai mereka memiliki negeri itu (Tanah Perjanjian Tuhan)." Membina hubungan yang intim dengan Tuhan adalah sangat penting dan satu perkara yang utama dalam kehidupan orang Kristian. Kita tidak mampu mengabaikannya. Memang wajar keintiman bersama Tuhan layak mendapat masa kita! Fokus Doa: Baca Mazmur 103 dan 104. Luangkan masa menyembah Tuhan, bersembang dengan-Nya. Berdoalah berselaras dengan kedua-dua Mazmur ini.

Nick Kurniawan
BEROTAK TAK SUKA BERONTAK (Yes30:1-2)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later Feb 24, 2022 9:20


Sabda Tuhan tentang orang yang tak berotak hikmat Tuhan, akan suka berontak pada Tuhan, sedangkan orang yang berotak hikmat Tuhan tidak suka berontak, karena ia hidup oleh dorongan Roh Tuhan dan keputusan Tuhan lah yang dijalankannya.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan biasa ke-2, 20 Januari 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 21, 2022 6:52


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng di NTT. 1 Samuel 18: 6-9; 19: 1-7; Mazmur tg 56: 2-3.9-10a.10b-11.12-13; Markus 3: 7-12 GELORA IRI HATI Renungan kita pada hari ini bertema: Gelora Iri Hati. Di dalam ajaran iman dan moral Kristiani, iri hati termasuk di dalam tujuh dosa pokok. Iri hati disejajarkan dengan sombong dan marah. Dikatakan sebagai dosa pokok karena dari mereka, datang dosa-dosa lain. Mereka seperti pohon yang punya cabang, ranting dan daun sebagai dosa-dosa turunan. Iri hati adalah sikap negatif dari hati manusia bersama dengan pikiran dan kehendak, yang dimulai dari penilaian negatif terhadap diri sendiri. Keadaan berkekurangan ini diperkuat dengan rasa sakit dan marah karena sesama yang lain dalam keadaan lebih baik dan positif dari pada dirinya. Inti iri hati ialah kekurangan pada diri sendiri. Kekurangan membuat orang menjadi sakit dan marah. Itu ditujukan kepada orang-orang di sekitar yang memiliki dan berbuat lebih baik dari padanya. Jika orang-orang di sekitar tampaknya menunjukkan kelebihan, kemampuan, atau berkualitas, iri hati dari pihak yang punya kekurangan menjadi lebih bergelora. Ia bisa bersikap berlebihan seperti malu, takut, jengkel, dendam, dan bahkan niat jahat untuk pembunuhan. Hari ini bacaan-bacaan kita menampilkan dua contoh iri hati yang bergelora ini. Yang pertama ialah iri hati raja Saul terhadap raja muda Daud, yang tampil sempurna untuk mengalahkan Goliat. Daud dikarunia Roh Tuhan, dan Saul ditolak oleh Tuhan . Namun yang lebih menggelorakan iri hatinya ialah berbagai pujian dan dukungan semua orang kepada Daud. Semua itu jelas-jelas merendahkan dan mempermalukan sang raja. Maka Daud dicari untuk dibunuh. Yang kedua ialah iri hati roh-roh jahat yang merasuki orang-orang. Mereka iri hati karena Yesus lebih kuat daripada mereka. Tapi mereka tidak marah dan bertindak keras atau brutal. Mereka ungkapkan itu dengan merasa takut, malu, dan gemetar. Karena sebagai roh mereka tahu dengan sangat jelas Roh Kudus yang ada di dalam Yesus Kristus. Yesus sebenarnya ingin supaya orang-orang jangan terlalu cepat mengetahui identitas-Nya karena waktunya belum pas. Tetapi para roh jahat itu sangat bergelora dalam hatinya, yaitu mereka mau mengganggu Yesus dengan melanggar larangan itu. Dalam keadaan malu dan takut, orang masih bertindak iri hati, yaitu melawan secara tersembunyi atau di belakang layar. Mereka bisa tampak sopan dan beradab, tetapi gelora iri hati itu membuat mereka terbakar setiap waktu untuk melawan. Kita sebagai manusia bisa saja terang-terangan iri hati seperti Saul, atau bergaya malu dan takut tetapi sakit hati seperti roh-roh jahat. Hendaklah kita meminta pengampunan Tuhan karena telah bersikap iri hati. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, bantulah kami dengan kuasa Roh-Mu yang menerangi dan mengajarkan kami, supaya kami dapat melawan iri hati kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan biasa ke-2, 21 Januari 2022; peringatan Santa Agnes, perawan dan martir

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 21, 2022 6:38


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. 1 Samuel 24: 3-21; Mazmur tg 57: 2.3-4.6.11; Markus 3: 13-19 INDAHNYA PILIHAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Indahnya Pilihan Allah. Ada begitu banyak pemilihan Tuhan atas orang-orang terpilih yang akan menjalankan perutusan yang dipercayakan. Ketika bangsa Israel bersungut-sungut minta seorang raja, Allah lalu memberikan mereka Saul. Ketika diperlukan perubahan kepemimpinan, Daud dipilih untuk menggantikannya. Kisah pemilihan ini berlanjut terus sampai kepada Yesus Kristus, yang bertindak langsung atas pemilihan kedua belas rasul-Nya. Kekuasaan dan kehendak-Nya menjadi syarat utama untuk membuat pilihan. Ia juga memilih Santa Agnes untuk menekuni hidup sebagai perawan agar ia menjadi saksi-Nya yang sejati di dalam dunia. Kalau syarat yang dipakai kental dengan motivasi manusiawi, tentu saja pilihan itu berisi pilih kasih, kekuasaan, diskriminasi, dan pemaksaan kehendak. Pilihan Tuhan itu indah karena terpenuhi unsur kesakralan dan kesucian. Firman-Nya dinyatakan kepada hamba Allah supaya melakukan pemilihan. Nabi Samuel melakukan sebuah proses itu yang kemudian ditandai dengan pengurapan atas para raja itu. Yesus Kristus sebagai hamba Allah sejati juga melakukan sebuah proses, ritual suci naik ke bukit untuk pemilihan. Pilihan terhadap masing-masing kita dibuat dalam pembaptisan suci. Sakramen-sakramen lain yang kita terima juga menyucikan kita. Penyucian terulang kembali melalui Ekaristi, pengakuan dosa, dan perbuatan-perbuatan kasih. Tuhan sungguh mengurapi dan menyucikan kita dalam banyak waktu dan peristiwa. Pilihan Tuhan itu sangat istimewa dalam arti, orang-orang pilihan diberikan tugas untuk menegakkan keadilan, kebenaran dan kebaikan. Atas dasar ini, maka Daud mengurungkan niatnya untuk berbalik dendam kepada Saul. Alasannya karena Saul adalah orang yang diurapi dan dikuduskan oleh Tuhan. Daud juga menyadari sungguh bahwa dirinya diurapi oleh Tuhan. Orang-orang urapan dan penuh dengan kuasa Roh Tuhan pantas menghindari kekerasan dan kejahatan. Para rasul menerima pengurapan dan pilihan mereka dilengkapi dengan karunia-karunia perutusan mereka. Tak mungkin karunia ini berisi juga kekerasan dan kejahatan. Kita yang mengambil bagian dalam perutusan ini yaitu sebagai pembawa damai dan suka cita kehidupan. Sering terjadi, satu perbuatan jahat dapat merusak banyaknya kebaikan yang sudah dibangun dan dilakukan. Tugas kita yang istimewa dan selalu mendesak ialah membawa suka cita dan damai kepada setiap orang yang kita jumpai di dalam hidup kita setiap hari. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah maha kuasa, penuhilah kami dengan rasa syukur dan kemurahan hati, supaya kami dapat melayani-Mu dan sesama kami dengan benar. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Paulus Wiratno
DI TINGGALKAN OLEH ROH TUHAN

Paulus Wiratno

Play Episode Listen Later Jan 12, 2022 17:06


Hidup yang di sertai oleh Tuhan, membuat kualitas hidupmu berbeda dengan orang yang punya segalanya tetapi tidak di sertai oleh Tuhan. Kita sebagai orang percaya teruslah mengandalkan Tuhan.

Paulus Wiratno
DI TINGGALKAN OLEH ROH TUHAN

Paulus Wiratno

Play Episode Listen Later Jan 12, 2022 16:51


Waspadai ketika kita kehilangan urapan dari Tuhan, yang terjadi dalam hidup kita adalah menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan tujuan.

Paulus Wiratno
DI TINGGALKAN OLEH ROH TUHAN.

Paulus Wiratno

Play Episode Listen Later Jan 12, 2022 14:48


Kita sebagai umat pilihan Allah, hiduplah dalam Urapan Tuhan, karna urapan itu menarik kelimpahan. Rendahkanlah hatimu, dan selalu hidup dalam ketaatan.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ketiga Adven, 13 Desember 2021; peringatan Santa Lusia, perawan dan martir

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 13, 2021 7:46


Bacaan dibawakan oleh Suster Lusia, SJMJ dan renungan dibawakan oleh Suster Felisitas, SJMJ dari Komunitas Suster SJMJ Bintang Kejora Ciputat, Paroki Ciputat, Keuskupan Agung Jakarta. Bilangan 24: 2-7.15-17a; Mazmur tg 25: 4bc-5ab.6-7c.8-9; Matius 21: 23-27 JANGAN RAGU Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan Ragu. Dua orang muda yang sedang berpacaran tetapi mereka menghadapi satu persoalan yaitu keraguan. Si pemuda dikenal sebagai pekerja keras, bertanggung jawab dan mau berkorban. Tetapi kelemahan utamanya ialah rasa ragunya yang berlebihan. Banyak sekali keputusannya dibuat karena sangat didesak atau ditekan. Tetapi cinta mereka berdua tetap terjalin. Si pemudi berusaha untuk mengimbangi dan berusaha sedemikian supaya keyakinan sang pacar lebih kuat lalu keraguannya hilang. Mereka berdua tidak sampai berpikir bahwa pacaran dan cinta yang semakin terjalin kuat itu akan gagal hanya karena faktor keraguan ada di satu pihak. Keraguan memang lebih condong kepada ketidakpastian di dalam membuat keputusan dan melakukan suatu tindakan, namun kelemahan itu dapat diatasi, karena mereka berdua menyadarinya dan bekerja sama untuk mengatasi. Yang sangat ditakuti akan terjadi ialah kalau seorang peragu berubah menjadi tidak percaya. Suatu ketidakpercayaan adalah sikap yang sudah melewati batas rasa bingung atau tidak pasti, dan menjadi sebuah sikap yang tetap secara negatif atau bertentangan dengan percaya. Orang yang tidak percaya sudah mencapai tingkat sempurna dari sifat peragu, bingung, curiga dan prasangka. Tidak percaya berarti tidak setuju, menolak dan melawan. Kejadian dengan Bileam, seorang nabi Baal orang-orang Kanaan yang diminta oleh para penguasa suku-suku setempat untuk bernubuat melawan kaum Israel yang sedang memasuki Kanaan, merupakan suatu contoh melawan keraguan. Roh Tuhan datang menghilangkan keraguan itu, dan Bileam justru berpihak kepada orang-orang Israel, pilihan Allah. Kepercayaan Bileam justru sangat berlawanan dengan orang-orang Kanaan dan para penguasa mereka. Para pemuka Yahudi menumpukkan keraguan yang besar, dengan mempertanyakan kuasa yang dipakai oleh Yesus Kristus. Mereka tidak percaya Yohanes Pembaptis dan Yesus. Puncaknya ialah baik Yohanes Pembaptis maupun Yesus dibunuh. Mereka sama sekali tidak percaya dengan kebenaran dari Tuhan. Santa Lusia adalah pelindung orang-orang yang menderita sakit mata, problem pengelihatan, dan penyakit pendarahan. Lusia berarti pembawa terang. Terang yang kita dapatkan dari Roh Kudus harus dapat menghilangkan segala keraguan dan ketidakpercayaan manusia, khususnya kepada kebenaran ajaran Tuhan. Di dalam masa Adven ini, hendaknya tidak ada keraguan apa pun di dalam diri kita tentang kedatangan Tuhan kepada diri kita sendiri dan keluarga kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kami teguh dalam iman dan pengharapan akan kedatangan-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

SABDA DI ATAS BATU KARANG
12.11.21-SIAP SIAGA SAMBUT TUHAN

SABDA DI ATAS BATU KARANG

Play Episode Listen Later Nov 11, 2021 4:36


Hari ini Yesus mengingatkan peristiwa sejarah iman pada jaman hidup nabi Nuh dan Lot. Hal itu agar kita mau mengubah cara hidup kita saat ini selaras dengan bimbingan Roh Tuhan, sehingga saat Tuhan datang, kita pantas menyambutNya.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan biasa ke-29, 23 Oktober 2021

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 23, 2021 8:49


Bacaan dibawakan oleh Suster Lorenza, OSF dan renungan dibawakan oleh Suster Gemma, OSF dari Komunitas Suster OSF Santa Elisabeth Semarang, Keuskupan Agung Semarang. Roma 8: 1-11; Mazmur tg 24: 1-2.3-4ab.5-6; Lukas 13: 1-9 BERTOBATLAH, SUPAYA SELAMAT Renungan kita pada hari ini bertema: Bertobatlah, Supaya Selamat. Seruan dan desakan untuk bertobat pertama-tama dibuat oleh Tuhan atas nama kasih dan kerahiman-Nya yang menghendaki supaya manusia ciptaan-Nya dapat selamat. Tuhan Allah begitu kasihan atas manusia yang pada awalnya diciptakan baik adanya, atau pernah diampuni melalui rahmat sakramen, tetapi atas nama kebebasannya ia terlanjur jatuh lagi bahkan berkali-kali ke dalam dosa. Sama dengan Tuhan, Gereja sebagai Ibu juga jatuh kasihan ketika melihat dan mengalami sendiri bagaimana para anggotanya hidup jauh dari dirinya dan Tuhan. Dosa dan kejahatan terlampau menyelimuti hidup pihak-pihak tertentu anggota Gereja sehingga mereka terhalangi untuk menemukan terang dan kebenaran supaya berubah. Selain Tuhan dan Gereja, keluarga juga menjadi sedih bahkan terpukul, karena anak-anak mereka jatuh dalam aneka kejahatan dan dosa. Kita sebagai pribadi dan bersama dalam persaudaraan merasa kehilangan dan kecewa ketika satu atau dua di antara kita berlaku tidak sopan dan melakukan tindakan kejahatan. Terhadap semua keadaan berdosa dan kenyataan hidup jauh dari Tuhan seperti ini, semangat Kristen memiliki satu sikap utama yaitu panggilan untuk pertobatan. Tuhan memanggil, demikian juga Gereja, keluarga, dan sesama ingin supaya anggota-anggotanya bertobat. Ketika orang yang dipanggil itu dapat mendengar atau menyadarinya, harapannya ia dapat terketuk hatinya dan mulai mengambil langkah untuk pertobatan. Pada hari ini Firman Tuhan melalui bacaan-bacaan liturgis ingin menyuarakan dengan lantang panggilan pertobatan itu. Panggilan itu dimulai dari Yesus Kristus, ketika Ia sendiri dengan tegas menyerukan bahwa pertobatan merupakan jalan satu-satunya bagi orang-orang yang berdosa untuk dapat memperoleh keselamatan. Di antara banyak dosa pada manusia, dosa yang ditekankan oleh Yesus pada hari ini ialah orang yang menunjuk orang lain sebagai pendosa, sementara diri sendiri tidak menyadari sebagai pendosa juga. Ini adalah cara yang munafik, seperti kaum Farisi dan ahli Taurat perbuat. Menurut Tuhan Yesus, dosa kemunafikan ini jauh lebih besar dari pada mereka yang sudah terhukum karena telah melakukan kesalahan tertentu. Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma di dalam bacaan pertama hari ini, memberikan solusi untuk mengatasi sikap yang munafik. Kita perlu mencapai kesatuan-iman dan pengetahuan yang benar tentang Yesus Kristus, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan kata lain, kita harus hidup dalam bimbingan dan terang Roh Tuhan, sehingga kita mencegah diri kita hidup dalam nafsu kedagingan, dan pada akhirnya kita dapat selamat. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, pandanglah kami sebagai hamba-hamba-Mu yang berharap selalu belas kasihan-Mu. Bapa kami yang ada di dalam Surga ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan biasa ke-28, 16 Oktober 2021

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 15, 2021 8:06


Bacaan dibawakan oleh Suster Karla, OSF dan renungan dibawakan oleh Suster Dorothy, OSF dari biara OSF Santa Elisabeth Semarang, Keuskupan Agung Semarang. Roma 4: 13. 16-18; Mazmur tg 105: 6-7.8-9.42-43; Lukas 12: 8-12. DOSA YANG TAK AKAN DIAMPUNI Renungan kita pada hari ini bertema: Dosa Yang Tak Akan Diampuni. Dosa apakah yang tak akan diampuni, yaitu yang Yesus pertegas supaya kita hindari? Dosa itu ialah melawan Roh Kudus. Yesus mengetahui bahwa para murid-Nya akan dicobai dalam berbagai cara maka Ia meyakinkan mereka bahwa Roh Kudus akan memberikan apa yang mereka perlukan, ketika berada dalam kesulitan dan dicobai. Yesus peringatkan mereka dengan tegas bahwa bisa saja mereka menolak rahmat Allah, yaitu kebaikan, berkat dan pertolongan-Nya. Akibatnya mereka jatuh ke dalam penolakan akan Allah. Itu berarti mereka meninggalkan iman dan kesetiaan kepada Yesus Kristus. Sikap-sikap yang mendukung penolakan ini ialah seperti takut, sombong, marah dan tidak percaya. Kitab suci mengatakan bahwa menyangkal seseorang berarti tidak mengenal dan memilikinya. Yudas Iskariot melakukan itu terhadap Yesus. Kaum Farisi, para ahli taurat, para imam dan penguasa juga melakukan yang sama, dan akhirnya menghukum mati Yesus. Roh Tuhan menjalankan peran untuk membuka cakrawala pengetahuan manusia akan Allah, mengobarkan semangat untuk mencintai Allah, dan mempersatukan umat beriman dalam kasih persaudaraan dengan Yesus sebagai kepala. Santo Paulus mengajak jemaat di Roma untuk mengikuti teladan Abraham untuk hidup dalam kesetiaan kepada kebenaran iman dan bukan kepada hukum. Yesus Kristuslah yang menjadi perwujudan kebenaran iman tersebut. Karya Roh seperti ini ditolak. Berarti ini adalah penolakan akan Tuhan Allah. Mereka yang bersikap seperti ini tidak memiliki Tuhan sebagai Allah mereka. Karena itu mereka tidak merasa bersalah, menyesal dan tidak ingin bertobat. Oleh karena itu, jelas tidak ada pengampunan juga dari Tuhan. Yesus menunjukkan sikap tegas-Nya ini ketika Ia berhadapan langsung dengan kaum Farisi dan para ahli taurat. Mereka menganggap Yesus memakai kekuatan kepala Setan untuk mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang yang kerasukan itu. Ini berarti mereka menganggap Yesus bukan Tuhan tetapi Setan. Ini anggapan dan tuduhan yang sangat mengerikan, yaitu menggantikan diri Tuhan dengan Setan. Tuhan tidak ada di situ. Yang ada ialah Setan dengan kuasanya. Ini sama saja dengan menolak Tuhan Allah itu sendiri. Dosanya jelas tidak bisa diampuni. Sebagai umat yang beriman kepada Kristus, kita tentu tidak ingin ditolak pengampunan oleh Tuhan. Kita memang sering berbuat dosa kecil atau besar. Tetapi kita tidak sampai hati menolak Tuhan. Kita masih memiliki imam kepada-Nya. Itu berarti kita tetap memiliki waktu, energi, ruang dan kemampuan untuk menyadari kesalahan-kesalahan, menyesali dan memohon ampun dari Tuhan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang rahim, kasih-Mu amat besar dalam mengampuni dosa-dosa kami. Secara khusus kami berterima kasih atas Bunda Maria yang selalu mendoakan kami orang berdosa ini. Kuatkanlah iman kami kepada-Mu dan cinta kami kepada Bunda Maria. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

AWR - Suara Pengharapan
"WANITA DALAM ALKITAB BERNAMA LIDIA" BAGIAN 1 - "DIPIMPIN OLEH ROH ALLAH"

AWR - Suara Pengharapan

Play Episode Listen Later Oct 3, 2021 29:00


Lidia wanita berpengaruh pada zamannya, Lidia merespon Injil dan melalui dirinya pintu terbuka bagi pelayanan di Tiatir. - Hidup orang berdosa sendiri adalah suatu kekalahan, tetapi hidup seorang yang dikuasai Roh Tuhan adalah satu kemenangan.

AWR Indonesian - Bahasa Indonesia
"WANITA DALAM ALKITAB BERNAMA LIDIA" BAGIAN 1 - "DIPIMPIN OLEH ROH ALLAH"

AWR Indonesian - Bahasa Indonesia

Play Episode Listen Later Oct 3, 2021 29:00


Lidia wanita berpengaruh pada zamannya, Lidia merespon Injil dan melalui dirinya pintu terbuka bagi pelayanan di Tiatir. - Hidup orang berdosa sendiri adalah suatu kekalahan, tetapi hidup seorang yang dikuasai Roh Tuhan adalah satu kemenangan.

Kefas Indonesia
DI MANA ADA ROH TUHAN DI SITU ADA KEMERDEKAAN

Kefas Indonesia

Play Episode Listen Later Sep 16, 2021 3:00


2 Korintus 3:17 Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Tuhan, di situ ada kemerdekaan.

Jakarta City Blessing - Bellagio
164. Roh Tuhan Membebaskan - Baru Setiap Pagi

Jakarta City Blessing - Bellagio

Play Episode Listen Later Aug 19, 2021 4:28


Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Firman Tuhan hari Minggu Biasa ke-14, 4 Juli 2021

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jul 4, 2021 9:44


Bacaan pertama dibawakan oleh Inke Oktavelia, bacaan kedua dibawakan oleh Novia Christiana, dari Geraja St. Yohanes Bosco, Paroki Danau Sunter di Jakarta, bacaan Injil dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas SDB di Jakarta. Yehezkiel 2: 2-5; Mazmur tg 123: 1-2a.2bcd.3-4; 2 Korintus 12: 7-10; Markus 6: 1-6 RAHMAT KECUKUPAN Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-14 ini ialah: Rahmat Kecukupan. Di dalam doa-doa kita, sering permohonan yang disampaikan kepada Tuhan adalah untuk dianugerahi rahmat-rahmat yang kita perlukan. Rahmat kesembuhan dimohonkan bagi mereka yang sakit. Rahmat kesuburan dan keturunan bagi suami-istri. Rahmat umur panjang diminta oleh orang yang berulang tahun. Rahmat rezeki bagi pekerjaan dan usaha keluarga. Kita memohon banyak sekali kepada Tuhan. Pada umumnya permintaan atau permohonan itu menyasar kepada suatu capaian yang besar, banyak, gemilang, dan tertinggi. Secara kualitas, keinginan kita sebagai manusia ialah suatu pencapaian terbaik. Itu sangat mempengaruhi doa-doa dan permohonan kita. Wajar sekali kita meminta supaya sehat selalu, dan bukan sehat sebentar saja. Biasanya kita minta untuk umur panjang dan bukan umur pendek. Kita selalu minta supaya perjalanan melalui darat, laut atau udara selamat dan lancar, bukan suatu perjalanan yang penuh risiko bahaya. Pada hari ini bacaan-bacaan kita mengajarkan suatu kualitas permintaan atau permohonan kita dan kemurahan Tuhan untuk mencurahkan rahmat kepada kita. Kualitas itu ialah rahmat kecukupan. Kualitas ini diinspirasikan oleh surat kedua Santo Paulus kepada jemaat di Korintus yang antara lain berbunyi: kasih karunia-Ku cukup bagimu. Tuhan berkenan memberikan kita karunia kecukupan, dan bukan karunia yang berlebihan atau kekurangan. Rahmat yang cukup diberikan kepada kita supaya kita menjadi seimbang dan yang tahu diri bahwa kita tetap mengandalkan Tuhan dalam segala situasi hidup kita. Tiga pribadi tampil di tengah-tengah kita pada hari minggu ini. Roh Tuhan yang ada pada Yesus adalah sebuah kecukupan supaya Ia dapat menghadapi secara mantap orang-orang daerah-Nya sendiri yang menolak mengakui-Nya sebagai Mesias dari Allah. Jika Ia memakai kuasa-Nya sebagai Allah sang penguasa, ia tentu sudah menghancurkan mereka. Jika Ia terlalu kecil dan rendah, Ia pasti putus asa dan kalah. Tetapi dengan kecukupan karunia Roh itu Yesus bertahan, memahami situasi, tidak membuat tanda-tanda ajaib di situ, lalu pergi berkarya di tempat lain. Nabi Yehezkiel diberikan rahmat yang cukup supaya ia dapat bertahan untuk mewartakan kabar keselamatan kepada kaum Israel yang keras kepala dan suka berontak. Dalam menghadapi godaan-godaan Iblis atas tugas pelayanannya, Paulus tahu bahwa kasih karunia dan rahmat Tuhan cukup baginya sehingga ia tidak perlu risau bagaimana harus bersikap dan berbuat. Hal yang penting sekali ialah ini: Tuhan memberikan kita baik pribadi maupun bersama, rahmat yang cukup, meskipun kita suka memintanya banyak, sangat banyak, atau tinggi. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yang mahamurah, jadikanlah hati kami penuh dengan rasa syukur atas setiap rahmat yang Engkau curahkan kepada kami. Bapa Kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

SABDA DI ATAS BATU KARANG
DIPANGGIL UNTUK TUGAS KENABIAN (The Prophetic Calling)

SABDA DI ATAS BATU KARANG

Play Episode Listen Later Jul 1, 2021 10:26


Sabda Tuhan hari ini mengajak kita menanggapi panggilan Tuhan untuk menjalankan tugas kenabian, terutama di jaman milenial ini. Ada tiga tokoh utama yang dapat kita jadikan sebagai sumber inspirasi atau role model atau panutan bagi kita dalam menjalankan tugas kenabian : Yehezkiel, Rasul Paulus dan Yesus. Meski menghadapi penolakan, namun jika kita percaya akan penyertaan Roh Tuhan, maka nanti Roh Tuhan sendiri yang akan menyapa pikiran dan hati setiap orang untuk menjadi percaya akan pewartaan kita.

Jakarta City Blessing - Bellagio
120. Roh Tuhan Dalam Kita Yang Berdoa - Baru Setiap Pagi

Jakarta City Blessing - Bellagio

Play Episode Listen Later Jun 18, 2021 3:59


Dengarkan Firman Tuhan yang dapat mengubah hidup saudara, dan pastinya selalu baru setiap pagi.

Nick Kurniawan
PRAKARSA PERKASA (HakimHakim15:14-17; 16:28-30)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later Jun 9, 2021 9:40


Sabda Tuhan, melalui kisah Simson yang pernah mengalami keperkasaan Roh Tuhan atasnya sehingga ia jadi perkasa, ingin mengingatkan kita: bahwa dibalik keperkasaan setiap orang ada TUHAN MAHA PERKASA yang memprakarsai keperkasaan orang yang mau dipakaiNya dan patuh padaNya; TANPA PATUH PADANYA, IA JATUH TAK BERDAYA.

Nick Kurniawan
SANGKAKALA GIDEON (HakimHakim6:34-35)

Nick Kurniawan

Play Episode Listen Later Jun 8, 2021 9:30


Sabda Tuhan dalam rangkaian topik Roh Allah dan Roh Kita melalui kisah Gideon yang dipenuhi dengan ketakutan, tetapi Roh Tuhan menguasainya sehingga melalui tiupan sangkakalanya, ia berhasil menggerakkan banyak orang untuk mengikutinya berjuang bagi Tuhan, hal ini mau mengajarkan bahwa di tangan orang yang dikuasai Roh Tuhan, sangkakala bukan hanya bersuara tapi menyuarakan panggilan Tuhan pada umatNya agar bangkit bergairah, rela berserah dan mau dikerahkan bergabung bagi pekerjaanNya.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Firman Tuhan hari Minggu, Hari Raya Pentekosta, 23 Mei 2021

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 22, 2021 10:49


Bacaan I dibawakan oleh Frater Primus SDB, bacaan II dibawakan oleh Frater Stevanus SDB (mereka dari komunitas Skolastikat SDB di Jakarta), bacaan Injil dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB (dari KomSos SDB Indonesia di Jakarta). Kisah Para Rasul 2: 1-11; Mazmur tg 104: 1ab.24ac.29bc-30.31.34; Galatia 5: 16-25; Yohanes 15: 26-27; 16: 12-15. NAFAS ILAHI Renungan pada hari Minggu, Hari Raya Pentekosta ini mengambil tema: Nafas Ilahi. Ada satu pasang muda-mudi yang saling jatuh cinta dan mulai berpacaran. Mereka berasal dari dua kebudayaan dan negara yang berbeda. Si Pemuda mempunyai kebiasaan berbicara dengan jarak yang sangat rapat dengan lawan bicaranya. Kalau berbicara jaraknya satu meter atau lebih itu bukan komunikasi. Menurut kebudayaan itu, nafas yang keluar dari diri seseorang adalah tanda dirinya terlibat dalam relasi yang bagus dengan lawan bicara. Nafas dan baunya harus sampai kepada si lawan bicara sebagai bentuk relasi dan komunikasi. Si pemudi memerlukan waktu yang agak lama untuk terbiasa dengan pacarnya itu. Cinta yang menjadi kekuatannya sehingga ia pada akhirnya menerima kebiasaan dan kebudayaan pemuda yang disayanginya itu. Ia mengakui bahwa nafas dan bau dari sang kekasih adalah bagian dari cinta mereka berdua. Nafas dan hembusan angin yang menguasai semua jenis bau di dalam hidup kita ialah nafas cinta. Nafas dan bau tubuh manusia tak masalah, yang penting nafas cinta-lah yang telah mempertahankan dan membahagiakan seorang dengan yang lain dalam setiap relasi hidup mereka. Jadi nafas cinta sungguh menjadi karunia Tuhan sehingga hidup kita senantiasa diliputi dan digerakkannya olehnya. Roh Kudus dari Allah dihembuskan keluar, maka baunya pasti bau dari Allah dan bau itu pasti cinta kasih Allah sendiri. Cinta memberikan kehidupan, gerakan, semangat baru, pembaharuan, persekutuan, perdamaian dan persahabatan. Pada waktu penciptaan pertama, manusia yang dibentuk dari tanah liat dihembuskan Roh Allah pada bentukan itu, dan terjadilah kehidupan. Umat Gereja perdana yang masih diliputi kebingungan, takut dan tidak saling mengerti, dihembusi Roh Tuhan yang memberikan mereka hidup baru dan mereka menjadi baru. Setiap pengikut Kristus unik dan perbedaan pada masing-masingnya merupakan karunia Allah yang istimewa yang menjelaskan ciri khas dan identitasnya. Nafas dan bau cinta atau benci, rajin atau malas, berani atau takut, pandai atau kurang pandai bisa berbeda dari satu orang ke orang yang lain. Tetapi nafas cinta kasih Allah hanya satu, yang dihembuskan Roh Kudus, sehingga kita menjadi satu. Hembusan kebencian manusia diatasi oleh hembusan cinta kasih Allah. Hembusan bau kemalasan dan hilangnya semangat manusia, diatasi oleh hembusan kasih ilahi yang mencurahkan semangat baru. Dan seterusnya. Jadi hembusan nafas ilahi adalah Roh Kudus yang berhembus untuk menyebarkan cinta kasih Allah kepada kita semua. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah yang maha baik, kami bersyukur atas hari Minggu Pentekosta ini yang menjadi kesempatan bagi kami untuk membaharui diri kami di dalam Roh Kudus. Kemuliaan kepada Bapa … Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA
E64: “Isi Hati Bapa Dalam Kasih Ibu: Mengenal Tuhan Dalam Sifat Keibuan, Yesaya 49:14-16.”

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA

Play Episode Listen Later May 9, 2021 43:26


Shalom. Selamat Hari Ibu. Pagi ini kita menghargai ibu-ibu diantara kita. Dan, sempena Hari Ibu, saya membawa kita untuk menghayati Yesaya 49:14-16. Tema renungan kita adalah “Isi Hati Bapa Dalam Kasih Ibu: Mengenal Tuhan Dalam Sifat Keibuan”. 14 Tetapi Sion berkata, "TUHAN telah meninggalkan aku. Tuhan telah melupakan aku." 15 "Dapatkah seorang perempuan melupakan anak yang disusuinya, dan tidak menyayangi anak daripada kandungannya? Ya, dia mungkin akan lupa, tetapi Aku tidak akan melupakan engkau! 16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku, tembok-tembok kotamu sentiasa ada di hadapan-Ku.” Yesaya 49:14-16, AVB. Dan dari teks renungan kita, doa saya adalah, agar dalam kita merayakan Hari Ibu kita diyakinkan oleh Roh Tuhan mengenai hati Allah Bapa untuk kita. Dia mengasihi kita, seperti seorang ibu mengasihi anaknya. Tuhan tidak dapat melupakan kita kerana Dia telah ukirkan kita di telapak tangan-Nya, yang terbukti dari lobang paku di tangan Yesus kerana pengorban di kayu salib bagi kita. “Isi Hati Bapa Dalam Kasih Ibu: Mengenal Tuhan Dalam Sifat Keibuan”. Firman Tuhan mengambar kasih Tuhan kepada kita dengan sifat keibuan, seperti anak yang menyusu, kasih Allah kepada kita terletak sepenuhnya dalam Diri Tuhan sendiri. Kasih tanpa syarat. Allah mengasihi anda dan saya. Tuhan memberkati semua. Lydia. [Firman Tuhan dikongsi dalam Kebaktian Hari Ahad, BEM Lutong Baru BM, 09 May 2021, 8.30 am, sempena Hari Ibu. Pujian Penyembahan dipimpin oleh Puan Angela Mancha.] --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message

GKI Coyudan
KUNCI HIDUP DAMAI - Renungan Pagi - 4 Mei 2021

GKI Coyudan

Play Episode Listen Later May 4, 2021 8:05


Yesaya 32 : 9-20 "Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya" -ay 17 Pernahkah kita merasa gelisah dalam hidup? perasaan gelisah seringkali muncul ketika terjadi sebuah kesalahan yang tidak sesuai dengan kebenaran atau peristiwa yang tidak mengenakan hati. Kita mungkin pernah merasa gelisah ketika mengetahui bahwa ada sesuatu yang terjadi yang tidak sesuai dengan apa yang menjadi kebenaran Tuhan dan bersyukurlah karena tandanya Roh Kudus masih bekerja melingkupi hati dan hidup kita! Karena pada bacaan kali ini kita akan bersama melihat bagaimana Nabi Yesaya memperingatkan Yehuda dengan begitu tegas tentang setiap kelalaian dan kebebalan mereka yang puas terhadap dosa-dosanya dan menjadi tidak peka terhadap kehadiran Allah. Pada ayat sebelumnya (1-8), Yesaya mengungkapkan harapannya kepada bangsa Yehuda, yaitu terwujudnya keadilan di Israel. Para pemimpin & orang-orang Yehuda pada waktu itu berlaku korup dan tidak adil, dan perilaku ini sudah “diwajarkan” terjadi dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu Yesaya mengingatkan bahwa semua tindakan ada konsekuensinya. Ungkapan "perempuan-perempuan" pada ayat 9-20 merujuk ke kota Yerusalem. Bangsa Yehuda pada waktu itu merasakan aman dan tenteram karena mendapat perlindungan dari Mesir di bawah ancaman Asyur (9-14). Namun keamanan itu bersifat semu, sebab mereka akan hancur jika mengandalkan kekuatannya sendiri dan bukan kepada Tuhan. Bahwa segala sesuatu yang diminta dan didapatkan bukan dari Tuhan adalah sementara dan sewaktu-waktu dapat binasa. Oleh karenanya, Yesaya meminta semua orang untuk tetap menggenakan kain kabung & meratap yang menjadi ajakan bagi setiap orang untuk tetap berserah kembali , menerima dan peka terhadap curahan Roh Tuhan yang menuntun pada kehidupan yang penuh kebenaran dan damai sejahtera di dalam Tuhan. Meskipun dalam ayat 16 disebutkan, di gurun pasir akan berlaku keadilan, kebun buah-buahan akan tetap ada kebenaran dan Roh Kudus telah dicurahkan, tidak berarti tidak ada lagi gurun pasir dalam hidup ini yakni penderitaan, atau di kebun buah-buahan yang subur tidak ada lagi masalah, sebab disana juga sering ada gangguan-gangguan dan pencurian atau unsur-unsur kejahatan yang merusak. Namun jika setiap orang hidup dalam tuntunan Roh Kudus maka kapanpun dan dalam konteks apapun ia akan melakukan keadilan dan kebenaran. Disana akan ada ketenangan dan ketentraman. Benar, untuk hidup dalam kebenaran Allah atau hidup menuruti segala perintahNya akan selalu ada banyak tantangan yang menggoda iman kita. Tetapi Tuhan kita adalah adil. Akan ada saat Tuhan akan membela umat-Nya dan akan mencurahkan keadilan di bumi sebagaimana di Yehuda pada saat itu(15-20). Masih ada pengharapan dan akan selalu ada harapan. Situasi apapun bahkan yang menurut ukuran manusia sulit sekalipun dapat diubahkan kembali ketika kita mempercayakan Allah bertindak dan campur tangan dalam kehidupan kita. Ia akan mencurahkan Roh Kudus untuk memulihkan manusia dalam keterpurukannya. Roh Kuduslah sumber kekuatan sejati bagi kita untuk terus berjuang bagi kebenaran dalam hidup ini. Oleh karena itu marilah kita membuka diri menerima tuntunan Roh Kudus bekerja dalam kita, supaya di dalam kebenaran Tuhan kita beroleh pengharapan, damai sejahtera, ketenangan, ketentraman untuk selama-lamanya. Doa : Ya Tuhan, ajar kami berlaku adil dan benar dalam seluruh hidup kami. Kami tahu bahwa ditengah kerapuhan kami, Roh Kudus akan terus memampukan kami untuk terus melangkah. Biarlah seluruh harapan dan kedamaian dalam hidup kami adalah Tuhan saja. Amin Cynthia J. K.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-3 Paskah, 23 April 2021

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 22, 2021 8:02


Bacaan dibawakan oleh Maria Advensia Eka Setyanigrum dan renungan dibawakan oleh Paula Tetriana Ari Hartanti, dari Gereja St. Mikhael, Paroki Pangkalan Adi Sucipto, Keuskupan Agung Semarang. Kisah Para Rasul 9: 1-20; Mazmur tg 117: 1.2; Yohanes 6: 52-59. MAKANAN DAN MINUMAN ROHANI Renungan pada hari ini bertema: Makanan Dan Minuman Rohani. Ketika Tuhan Yesus Kristus menjelaskan bahwa diri-Nya adalah tubuh dan darah yang mesti dikonsumsi oleh mereka yang percaya kepada-Nya, satu pertanyaan yang segera muncul ialah: dari semua yang mendengar itu, siapa saja yang pertama memahami lalu makan daging dan minum darah Yesus Kristus? Pertanyaan ini sungguh terkait dengan perasaan para pendengar-Nya waktu itu. Orang-orang Yahudi merasa geli dan malu. Para murid terbagi menjadi yang menerima dan menolak ajaran ini. Isi ajaran ini sungguh berat untuk dipahami, apalagi sampai pada tindakan untuk memakan dan meminum diri Yesus. Bagaimana mungkin ada ajaran suci untuk menjadi kanibal, pemakan manusia? Namun ajaran ini sebenarnya berdimensi rohani. Yesus ingin jadikan diri-Nya makanan dan minuman rohani supaya menghasilkan pertumbuhan rohani para pengikut-Nya dan akhirnya tiba pada suatu pencapaian rohani, yaitu persekutuan dengan Allah. Makanan dan minuman rohani itu ialah firman dari Bapa, ajaran Yesus Kristus, dan tindakan pengorbanan diri-Nya. Kita mengonsumsi berarti kita mengerti, percaya, meniru, dan menjalaninya. Di dalam liturgi hari ini, seorang sosok manusia yang mengambil jalan untuk mengonsumsi makanan dan minuman rohani ini ialah Saulus. Meski ia adalah orang Yahudi tulen dengan tugasnya ialah membinasakan Gereja yang sudah mulai berkembang, Allah telah memilih dia menjadi alat pilihan bagi-Nya. Namun sebelum menjadi alat Tuhan sesungguhnya, ia ditegur oleh Tuhan, lalu disadari akan perilaku jahatnya, dan dipastikan untuk berubah. Kemudian itu ia harus memakan tubuh dan darah Kristus, yaitu sabda dan teladan Yesus sendiri. Roh Tuhan memasuki dirinya sehingga ia dibaptis dan ditahbiskan menjadi pribadi yang sama sekali baru. Hasilnya ialah ia berubah namanya menjadi Paulus dan selanjutnya menjadi seorang rasul yang sangat karismatik. Makanan dan minuman rohani itu kemudian menjadi santapan banyak orang lain selanjutnya dan sampai menyebar ke seluruh dunia. Menjadi pengikut Kristus saat ini baik mengambil bagian dalam Gereja sebagai persekutuan bersama umat Allah maupun sebagai kesaksian hidup pribadi setiap orang, kita perlu terus-menerus mengakui bahwa tubuh dan darah Kristus itu yang memelihara dan mempertahankan kita. Bayangkan saja, ketika Anda sudah beberapa waktu lamanya tidak berjumpa dengan firman Tuhan dan merayakan perjamuan ekaristi, perasaan kehilangan dan kekosongan itu sangatlah kuat dan menyiksa. Itu adalah tanda bahwa iman kita sangat bergantung pada roti hidup Yesus Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha kuasa, kami bersyukur atas diri-Mu sebagai roti hidup untuk kelangsungan hidup rohani kami. Semoga Roh-Mu senantiasa menguduskan kami. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa … --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

DEEPTALK TIMURDUA
Saat Teduh 26 Maret 2021 - ROH KUDUS MENGUBAH KITA MENJADI SERUPA DENGAN DIA

DEEPTALK TIMURDUA

Play Episode Listen Later Mar 26, 2021 4:38


Roh Tuhan hidup dan tinggal bersama kita saat kita meresponiNya dengan sikap hati yang benar. Mari kita bergerak bersama Roh-Nya yang akan membawa kita dari kemenangan kepada kemenangan. --- Support this podcast: https://anchor.fm/deeptalk4/support

DEEPTALK TIMURDUA
Saat Teduh 10 Maret 2021 - FUNGSI ROH TUHAN DALAM ORANG PERCAYA

DEEPTALK TIMURDUA

Play Episode Listen Later Mar 10, 2021 2:04


Roh Tuhan ada untuk menyampaikan kabar baik, pembebasan, penglihatan bagi orang buta, membebaskan orang-orang tertindas, dan memberitakan tahun rahmat Tuhan. --- Support this podcast: https://anchor.fm/deeptalk4/support

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA
E59: “Mencari dan Mengenal Hikmat, Amsal 4:7.”

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA

Play Episode Listen Later Mar 7, 2021 34:29


[Nota: Perjamuan Tuhan diadakan dalam kebaktian ini. Anda dipelawa untuk turut serta. Anda boleh ‘pause' audio acara untuk menyesuaikan kelajuan masa.] Shalom. Pagi ini, teks renungan kita diambil dari Amsal 4:7. Tema perbualan kita adalah “Mencari dan Mengenal Hikmat” sebagai ajakan dan dorongan bahawa kita, dapat menemui dan memperoleh hikmat. Hikmat bukan satu rahsia atau sesuatu yang tersembunyi dari kita. Kita juga akan bersama-sama mengambil Perjamuan Suci dalam kebaktian ini. Di mana pun anda berada, anda dipelewa untuk turut serta. Amsal 4:7 (ITB), “Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.” Dari Alkitab Berita Baik, “Perkara yang paling mustahak yang harus kamu usahakan adalah mendapat hikmat. Apa pun yang kamu kejar, yang terutama adalah mendapat pengertian.” Dan dari Alkitab Versi Borneo, “Hikmah adalah yang paling utama. Peroleh hikmah dengan segala pemerolehanmu itu, perolehlah pengertian.” Saya galak anda untuk membaca Buku Amsal, dan membacanya berulang-ulang. Sebagai permulaan dan untuk memudah pembacaan kita, tiga puluh satu fasal dalam Buku Amsal dapat kita bagi kepada dua bahagian, iaitu, Fasal 1 hingga Fasal 9 adalah gambaran umum perkara-perkara yang disebut dengan terperinci dalam Fasal 10 hingga Fasal 31. Kita akan membaca beberapa petikan dari Fasal 1 hingga Fasal 9 untuk menghayati tajuk perbualan kita, “Mencari dan Mengenal Hikmat”. Takut akan Tuhan bermaksud bahawa hikmat dan pengetahuan tidak mungkin tanpa kerpercayaan kepada Tuhan. Kita perlu ada iman, dan percaya bahawa Tuhan wujud. Iaitu, kerana kita beriman, kita mencari pengertian akan hikmat. Dalam masa yang sama, bila kita bersungguh-sungguh mencari hikmat, takut akan Tuhan itu timbul dalam kita, dalam kita mencari hikmat. Amsal 2:4-5, “…jikalau engkau mencarinya (iaitu, hikmat) seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah.” Hikmat berasal dari Tuhan (Amsal 1:7; 9:10); dan hikmat membawa kita kepada hikmat itu sendiri (Amsal 2:5). Amsal 4:7, “Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kau peroleh perolehlah pengertian.” Bila kita mencari, kita akan mengenal hikmat. Tentang Yesus Kristus, Nabi Yesaya telah bernubuat sebelum kelahiran Kristus, berkata, “Roh Tuhan akan ada pada-Nya, Roh hikmat dan pengertian, Roh nasihat dan keperkasaan, Roh pengenalan dan takut akan Tuhan; ya, kesenangan-Nya ialah takut akan Tuhan.” Yesaya 11:2. Kristus-lah hikmat kita, “sebab di dalam Dia-lah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan”, (Kolose 2:3). Tuhan memberkati kita semua. Lydia. Pujian Penyembahan Dipimpin Puan Angela Mancha & Keluarga. Kebaktian Hari Ahad, 7 March 2021, 8.30am. BEM Lutong Baru BM. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message

Saat teduh with David & Lucy
1 Yohanes 4 : God is love.

Saat teduh with David & Lucy

Play Episode Listen Later Mar 2, 2021 14:43


Tuhan mengijinkan sanctification terjadi utnuk memisahkan mana yang kepunyaan Tuhan dan mana yang bukan. Di pasal 4 ini Yohanes mengajarkan bahwa ada orang-orang yang memiliki spirit atau Roh Tuhan dan ada yang memiliki spirit antikris yaitu mereka yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Agar kita tidak bimbang, kita harus bertumbuh baik dalam pengenalan akan Kristus dan juga bertumbuh dalam perbuatan kebaikan agar kita semakin serupa dengan Kristus. Ciri yang paling menonjol dari orang-orang yang memiliki Roh Tuhan adalah kasih. Bagaimana kita bisa mengasihi dengan kasih yang benar adalah, dengan menerima kasih Yesus terlebih dahulu dalam kehidupan kita. Saat kita sungguh-sungguh mengerti betapa besarnya kasih Tuhan Yesus bagi kita barulah kita bisa mengasihi orang lain dengan kasih Yesus. --- Support this podcast: https://anchor.fm/cool-gm/support

Desert Stream Anglican Church
[Hari 8] Kemuliaan Tuhan Dalam Diri Kita

Desert Stream Anglican Church

Play Episode Listen Later Mar 1, 2021 3:17


Nah, Tuhan yang dimaksudkan di sini adalah Roh. Dan di mana Roh Tuhan ada, di situ juga ada kemerdekaan. Sekarang muka kita semua tidak ditutupi selubung, dan kita memantulkan kecemerlangan Tuhan Yesus. Dan oleh sebab itu kita terus-menerus diubah menjadi seperti Dia; makin lama kita menjadi makin cemerlang. Kecemerlangan itu dari Roh, dan Roh itu adalah Tuhan. (2 Korintus 3:17-18) Kita sering mengatakan bahawa kita ingin memuliakan Tuhan dalam hidup kita. Adakah kamu tahu bahawa Tuhan ingin "memuliakan" kita? Tujuan utama penciptaan manusia adalah untuk kemuliaan Tuhan. "Semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!" (Yesaya 43:7). Pada Penciptaan, Allah Pencipta menyerahkan sesuatu yang bersifat peribadi-Nya kepada manusia – iaitu nafas-Nya. Manusia dicipta untuk berhubung rapat dengan Penciptanya tidak seperti ciptaan yang lain. Kemuliaan Tuhan sepatutnya dinyatakan melalui manusia. Namun, kerana dosa, manusia tidak dapat mencerminkan kemuliaan Tuhan dalam kepenuhannya. Kita dalam keadaan berdosa, semuanya seperti cermin yang telah pecah! Rasul Paulus berbicara tentang mereka yang berada di dalam Kristus memasuki hadirat Allah dan melihat wajah-Nya dengan bebas. Dalam proses itu, kita semakin berubah menjadi imej Tuhan, Pencipta kita. Ini adalah proses pemulihan. Tujuan akhirnya supaya kita dapat mencerminkan kemuliaan Tuhan dalam ukuran yang meningkat, agar kita menyatakan kasih-Nya, kekuatan-Nya dan sifat-Nya dengan lebih lagi kepada dunia di sekeliling kita. Kemuliaan ini yang ditunjukkan oleh Tuhan dalam diri kita mesti datang dari Dia. Yesaya memperingatkan kita agar tidak "mencuri" kemuliaan Tuhan – bermaksud mempergunakan kemuliaan-Nya tanpa izin-Nya. Dia tidak akan berkongsi kemuliaan-Nya dengan yang lain. Namun Dia ingin tinggal di dalam kita, untuk mencurahkan Roh-Nya kepada kita. Dia berhasrat tinggal dalam hidup kita dan mewujudkan Kehidupan Kristus yang Bangkit, agar Dia dapat memuliakan diri-Nya di dalam dan melalui kita! Dia ingin "memuliakan" kita dengan menyatakan Kemuliaan-Nya dalam diri kita. Fokus Doa Mengakui dan bertaubat kerana "gagal mencerminkan kemuliaan Tuhan" dalam hidup kamu. Mintalah Tuhan untuk mengampuni kamu atas cara-cara bagaimana kamu telah mencemarkan badan, mulut, mata dan telingamu dengan dosa dan dengan perkara yang tidak baik. Mintalah Tuhan untuk mengisi kamu dengan Roh Kudus, untuk membentuk dan menyatakan sifat Kristus dalam diri kamu agar kamu benar-benar memuliakan Tuhan dalam hidupmu.

SABDA DI ATAS BATU KARANG
BERTOBAT : Sikap Percaya dan Taat untuk Dibimbing oleh Roh Tuhan

SABDA DI ATAS BATU KARANG

Play Episode Listen Later Feb 19, 2021 8:42


Kita mudah jatuh dalam godaan Iblis, seperti pindah iman karena iming-iming jabatan, pangkat atau karir dalam pekerjaan. Atau, usaha atau dagangan biar laris manis, jika mau memakai japa mantra, jimat atau kuasa Iblis lewat orang pintar atau dukun. karena Yesus disertai oleh Roh Kudus, Yesus mampu mengalahkan nafsu kejahatan Iblis. Maka, kita pun demikian hendaknya. Semoga di masa Prapaskah ini menjadi masa pertobatan, yakni sikap terbuka hati untuk dibimbing Roh Kudus dalam membangun sikap pertobatan, sehingga kita pantas dan layak untuk menyambut kedatangan Kerajaan Allah yang sudah dekat.

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA
E53: Hidup Bijaksana, Pergunakan Waktu Yang Ada. Efesus 5:14-17. [Mesej Tahun Baru 2021].

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA

Play Episode Listen Later Feb 1, 2021 55:15


[Kebaktian Hari Ahad, 10 January 2021. Mesej Tahun Baru 2021.] Nota: (1) Kebaktian sepenuh telah disiar secara langsung melalui “Facebook Live” di Facebook Page Gereja BEM Lutong Baru BM. Audio yang dikongsi disini adalah sebahagian (singkatan) dari kebaktian itu. (2) Perjamuan Tuhan diadakan dalam kebaktian ini. Sekiranya anda mahu turut serta, anda boleh “pause” audio untuk menyesuaikan audio dengan masa anda. Mesej Dorongan Tahun Baru 2021. Efesus 5:14-17, ITB; (14) 'Itulah sebabnya dikatakan: ”Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” (15) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, (16) dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. (17) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.' Rumusan Perkongsian: Teks Efesus 5:14-17, merupakan panggilan untuk kita agar “Hidup Bijaksana, Pergunakan Waktu Yang Ada”. Ayat 15, “karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif”. Orang yang bijak berusaha mengerti kehendak Tuhan (ayat 17). Bagaimana kita mengenal kehendak Tuhan? Iaitu, perhatikanlah dengan saksama, bagimana kita hidup. Reflect. Ambil masa untuk tenggok kembali bagaimana cara kita hidup. Perhatikan hidup kita, ayat 16, dalam penggunaan masa. “Perhatikanlah”, penggunaan masa kita. Contoh, semasa MCO 2020, apakah hidup kita? Dengan keluarga? "Stay at Home", ambil waktu berdiam di hadapan Tuhan. Mencari wajah Tuhan. 2021 gunakan kesempatan yang ada untuk memulih, membina, mengerat hubungan kita dengan (i) Tuhan, dan (ii) dengan keluarga. Masa berdiam adalah untuk mendengar Tuhan & untuk bersama keluarga. Ambil waktu bersama Tuhan, berdiam dalam Firman Tuhan (membaca Alkitab) & berdoa. Kehendak Tuhan berada dalam Firman Tuhan, contoh, mengampuni, mengasihi, berbuat baik. Tuhan berbicara dengan kita dalam Firman Tuhan. Berdiam dalam hadir Tuhan mempercayai bahawa Roh Tuhan akan mencerahkan Firman Tuhan itu kepada kita. Tuhan bersama kita dan mahu berbicara dengan kita semua. Tuhan memberkati semua. Lydia. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan Adven III, 14 Desember 2020

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 14, 2020 8:20


Bacaan dibawakan oleh Emiliana Endang Winarti dan renungan dibawakan oleh Petrus Pratomo Hadi (mereka adalah pasutri dari Gereja Santo Agustinus, paroki Purbalingga, Keuskupan Purwokerto, JaTeng). Bilangan 24: 2-7.15-17a; Mazmur 25: 4bc-5ab.6-7bc.8-9; Matius 21: 23-27. JANGAN RAGU Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan Ragu. Dua orang muda yang sedang berpacaran menghadapi satu persoalan yang harus diselesaikan bersama-sama. Persoalan itu ialah keraguan. Si pemuda dikenal sebagai pekerja keras, bertanggung jawab dan mau berkorban. Tetapi kelemahan utamanya ialah rasa ragunya yang berlebihan. Pacarnya menjadi prihatin. Banyak sekali keputusannya dibuat karena ia terdesak. Karena kalau tidak demikian hanya ada kebingungan dan ketidakpastian. Tetapi cinta mereka berdua tetap terjalin. Si pemudi berusaha untuk mengimbangi, paling kurang ikut mendorong dan mengingatkan supaya keraguan si pemuda sedikit demi sedikit hilang, dan tumbuh rasa percaya diri yang didasarkan pada keyakinan. Mereka berdua tidak sampai berpikir bahwa pacaran dan cinta yang semakin terjalin kuat itu akan gagal hanya karena faktor keraguan ada di satu pihak. Keraguan memang lebih condong kepada ketidakpastian di dalam membuat keputusan dan melakukan suatu tindakan, namun kelemahan itu dapat diatasi, karena mereka berdua menyadarinya dan bekerja sama untuk mengatasi. Yang sangat ditakuti akan terjadi ialah kalau seseorang peragu berubah menjadi seorang yang tidak percaya. Suatu ketidakpercayaan adalah suatu sikap yang sudah melewati batas rasa bingung atau tidak pasti, dan menjadi sebuah sikap yang tetap secara negatif atau bertentangan dengan percaya. Orang yang tidak percaya sudah mencapai tingkat sempurna dari sifat peragu, bingung, curiga dan prasangka. Tidak percaya berarti tidak setuju, menolak dan melawan. Kejadian dengan Bileam, seorang nabi Baal orang-orang Kanaan yang diminta oleh para penguasa suku-suku setempat untuk bernubuat melawan kaum Israel yang sedang memasuki Kanaan, merupakan suatu contoh melawan keraguan. Roh Tuhan datang menghilangkan keraguan itu, dan Bileam justru berpihak kepada orang-orang Israel, pilihan Allah. Kepercayaan Bileam justru sangat berlawanan dengan orang-orang Kanaan dan para penguasa mereka. Para pemuka Yahudi menumpukkan keraguan yang besar, dengan mempertanyakan kuasa yang dipakai oleh Yesus Kristus. Kita semua tahu bahwa keraguan itu ternyata menjadi sempurna dalam sikap tidak percaya mereka. Mereka juga ragu terhadap Yohanes Pembaptis dan akhirnya tidak percaya juga kepadanya. Puncaknya ialah baik Yohanes Pembaptis maupun Yesus dibunuh. Mereka sama sekali tidak percaya dengan kebenaran dari Tuhan. Di dalam masa Adven ini, hendaknya tidak ada keraguan apa pun di dalam diri kita tentang kedatangan Tuhan kepada diri kita sendiri dan keluarga kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, semoga kami teguh dalam iman dan pengharapan akan kedatangan-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Biasa ke-32, 8 November 2020

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 7, 2020 10:17


Bacaan I dibawakan oleh frater Noel, SDB dan bacaan II dibawakan oleh frater David, SDB (mereka dari Skolastikat SDB di Jakarta), Injil dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB PENYAMBUTAN Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-32 ini ialah: Penyambutan. Ada dua orang bapak sudah berteman sejak mereka masih muda dan sampai mereka berusia di atas 50 tahun mereka tetap berteman dan bekerja di tempat yang sama. Pada suatu kesempatan makan siang bersama, mereka bercerita tentang istrinya masing-masing. Yang satu berkata bahwa ia sangat menyukai istrinya, khususnya ketika kembali dari kerja, istri sudah menyediakan jus favoritnya. Mereka minum berdua dan bercerita tentang pertumbuhan anak-anak mereka. Yang lain berkata bahwa ia sangat menyukai istrinya, khususnya ketika kembali dari kerja, istri sudah menunggu dengan senyum yang hangat. Air hangat sudah siap untuk melap wajah, kaki dan tangan sehingga ia mendapatkan kembali kesegaran. Kedua laki-laki ini bahagia dengan kehidupan keluarga mereka, dan yang istimewa ialah istrinya masing-masing menyambut dengan sangat spesial suami yang kembali dari kerja. Kebahagiaan sungguh menguatkan mereka. Dua contoh tentang penyambutan ini mewakili perbuatan-perbuatan menyambut dan menerima orang atau barang yang baik dan berguna. Tentu saja penyambutan seperti ini sangat berbeda dengan menyambut lawan atau musuh, protes, kritik, penghinaan, candaan atau kutukan. Karunia atau pemberian yang baik dan berguna akan menjadi semakin berkualitas kalau disambut atau diterima dengan baik pula. Misalnya nasehat yang bijak akan menjadi indah sekali ketika diterima dengan baik untuk dijalankan sesuai maksud nasehat itu. Dalam relasi kita dengan Tuhan, Dialah yang pertama berinisiatif untuk datang kepada kita melalui berbagai macam tanda dan peristiwa. Tujuan Tuhan tentu selalu baik dan selalu berguna bagi kita. Kedatangan-Nya yang paling utama dari semua yang pernah ada ialah Putra-Nya sendiri Yesus Kristus yang telah datang ke dalam dunia. Roh Tuhan yang menyertai kita sepanjang masa di dunia ini datang kepada kita dalam setiap waktu dan di setiap tempat. Kita yang harus memiliki sikap iman yang benar seperti peka, waspada dan penuh kesiap-sediaan untuk menyambut Dia. Kedatangan-Nya memang sesuai kehendak-Nya. Kehendak-Nya untuk datang menemui dan memberikan kita tanda keselamatan adalah sepenuhnya dari kehendak-Nya. Tidak ada satu manusia pun yang dapat memprediksi bahkan mengontrolnya. Hanya satu syarat yang harus kita penuhi ialah keadaan kita yang siap dan penuh suka cita untuk menyambut-Nya. Ini adalah pesan firman Tuhan pada hari ini bagi kita. Sikap para perempuan bijaksana itu harus menjadi contoh bagi kita. Kitab Kebijaksanaan menggambarkan bagaimana Tuhan sedang duduk di pintu kita, jadi kita tinggal menyambut-Nya. Penyambutan ini adalah antisipasi penyambutan bagi kita nanti di dalam surga oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Marilah kita berdoa. Dalam nama ... Ya Bapa, buatlah kami selalu siap setiap saat dan bersuka cita untuk menyambut kedatangan-Mu. Bapa kami... Dalam nama ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Senin, 21 September 2020 - Hanya Tuhan yang kumiliki

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Sep 20, 2020 6:13


"Lalu Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah, dan berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah." (2 Taw 20:14-15) Renungan: Seorang pengajar Alkitab yang bijaksana pernah berkata, "Cepat atau lambat, Allah akan membawa orang-orang yang mengandalkan dirinya sendiri ke suatu situasi di mana mereka tidak punya sumber daya apapun kecuali Allah. Tidak ada kekuatan, tidak ada jawaban, tidak ada apapun kecuali Allah. Tanpa pertolongan Allah, mereka tidak akan dapat bertahan." Ia kemudian bercerita tentang seorang pria yang dalam keadaan putus asa mengaku dosa kepada Pastornya, "Keadaan hidupku buruk sekali saat ini." "Seberapa buruk?" tanya sang Pastor. Sambil menopangkan kepala di dalam tangannya ia mengeluh, "Begitu buruknya, hingga Allah saja yang ku punya saat ini." Wajah Pastor itu menjadi cerah dan berkata, "Dengan senang hati saya meyakinkan saudara bahwa seseorang yang tidak memiliki apa pun lagi kecuali Allah adalah seseorang yang sudah punya lebih dari cukup untuk meraih kemenangan besar!" Pada bacaan Alkitab hari ini, orang-orang Yudea juga berada dalam kesulitan. Mereka mengakui terbatasnya kekuatan dan hikmat mereka untuk melawan musuh. Yang mereka miliki hanyalah Allah. Namun Raja Yosafat dan bangsanya memandang hal ini sebagai alasan untuk berharap, bukan untuk jatuh pada keputusasaan. Mereka menyatakan kepada Allah: "Mata kami tertuju pada-Mu." ( 2 Taw 20:12 ). Harapan mereka tidak sia-sia karena Allah memenuhi janji-Nya: "Bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah." Apakah kita telah kehilangan segala hal yang dapat kita andalkan ? Saat ini ketika kita memandang kepada Allah dan berharap pada-Nya, kita menerima janji yang pasti bahwa kita tidak perlu yang lain lagi kecuali Allah. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tambahkanlah selalu imanku, agar dalam situasi apapun yang melanda hidupku, aku tetap percaya bahwa Engkau tidak pernah meninggalkan aku. Amin. (Dod).

Pdt. Timotius Subekti
Ekstasi, atasi Derita Takut! (Ecstacy in spirit)

Pdt. Timotius Subekti

Play Episode Listen Later Sep 11, 2020 53:41


Ekstasi, atasi Derita Takut! (Ecstacy in spirit) • Salah satu konsumsi tanaman ciptaan Tuhan bagi manusia: Candu - Membius! Makanan yang berbahaya, namun juga berguna saat operasi! Begitu juga ekstasi dalam roh! Menjadi Sangat Berbahaya: Bila bersekutu dengan roh-roh jahat, Berguna: Bila bersekutu dengan Roh Tuhan. Obat bius membuat syaraf-2 tertentu dapat “menghentikan pemberian sinyal” kepada syaraf lain, sehingga tubuh tidak merasakan yang menyakitkan. Demikian pula halnya dengan roh manusia saat berekstasi, baik oleh Roh Allah maupun roh iblis! Kekuatan oleh Ekstasi Roh 3 “roh ketakutan” atas Manusia 1.HARTA DUNIA Yang dapat lenyap dalam sekejab. 2.PENDERITAAN Tubuh, karena sakit atau aniaya. 3.KEMATIAN Tubuh Dosa, yang harus ditanggalkan! Atasi “roh ketakutan” dengan “Roh Ekstasi” oleh Harapan Yang Hidup! 1.HARAPAN MENERIMA WARISAN TERBAIK, yang tersimpan di sorga, yang tidak dapat cemar dan layu. 2.MEMBUAHKAN KETEKUNAN, yakni iman yang berkesinambungan sebab dipelihara dalam kekuatan Allah. 3.HARAPAN BERTUBUH KEMULIAAN, itulah “Keselamatan lengkap.” – Tubuh yang tidak takluk pada kematian. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/gospel-messenger/message

Lifehouse Jakarta
Lifecell 27 Agustus - Dinamika Roh Tuhan

Lifehouse Jakarta

Play Episode Listen Later Aug 27, 2020 34:44


Ps. Rubin Ong - Dinamika Roh Tuhan

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda hari Minggu biasa ke-20, HR Maria Diangkat ke Surga, 15 Agustus 2020

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 15, 2020 11:44


Bacaan I: Sr. Felisitas, SJMS (Jakarta), bacaan II: Sr. Priska, SJMJ (Jakarta), Injil dan renungan oleh Pastor Peter Tukan, SDB SPIRITUS FACIT NOBILEM Tema renungan kita pada hari raya Bunda Maria Diangkat Ke Surga ini ialah: Spiritus Facit Nobilem. Ungkapan bahasa Latin ini berarti: Roh membuatnya menjadi besar. Ada banyak sekali kejadian yang membuat kita merasa kagum, heran dan sangat takjub. Misalnya seorang anak desa yang sangat miskin, memulai usaha dari yang sangat sederhana, dan setelah 30 tahun berusaha, ia kemudian menjadi seorang yang terkaya di negerinya. Seorang anak pendiam, malu dan tidak pernah dipedulikan orang di sekitarnya. Setelah sekitar 30 tahun berlalu, ia menjadi seorang Uskup, dan semua orang di sekitarnya dulu ketika ia masih kecil harus memberinya hormat dan mencium cincin sucinya. Banyak sekali kejadian seperti ini membuat kita dapat bertanya: faktor apakah yang paling utama mengubah semua ini? Seperti hari raya ini, kita juga bertanya yang sama: faktor apakah yang membuat Bunda Maria yang sangat bersahaja, dapat naik ke surga? Jawaban yang paling utama ialah karena Roh Tuhan memungkinkan semua itu dapat terjadi. Roh Kudus membuat mereka menjadi besar. Kita dapat memberikan alasan lain seperti suatu keberuntungan, suatu perjuangan yang tanpa lelah dan penuh dengan kesabaran, atau bantuan dari orang-orang di sekitarnya. Namun jika kita memiliki keyakinan bahwa kuasa Tuhan melalui Roh-Nya yang bekerja, meski tanpa disadari karena sangat tersembunyi, kita sebenarnya memiliki sebuah konsep iman yang sungguh-sungguh benar. Nyanyian suka cita oleh Bunda Maria saat mengunjungi Saudarinya Elisabeth, antara lain memiliki tanda yang sangat nyata bahwa ia sendiri dibuat besar oleh Tuhan. Kehendak Tuhan terjadi sesuai yang diinginkan oleh-Nya, maka saat kehadirannya di dunia pun sudah dibuat spesial, yaitu dikandung tanpa noda dosa. Ia kemudian menjadi pintu bagi terjadinya inkarnasi, menjadi Bunda Allah, dan akhirnya melahirnya Putera Allah, Yesus dari Nazaret. Semua perbuatan sangat spesial dari Tuhan kepadanya, sungguh membuatnya menjadi besar dan sangat dihormati. Sampai detik ini, Bunda Maria tetap spesial bagi kita karena Roh Kudus membuatnya besar, dan rahmat ini tidak pernah hilang dari padanya Kalau Bunda Maria ingin memberikan kita satu atau dua nasihat, khususnya saat kita merayakan pestanya pada hari ini, kita dapat memintanya untuk mengajarkan kita untuk menjadi besar di hadapan Allah, dan sesuai dengan yang dikehendaki Tuhan. Maria tidak bisa terlepas dari Tuhan Yesus, Putera-Nya, sehingga ia pasti menasihatkan kita untuk senantiasa taat kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Ketaatan itu ialah mengikuti jalan-Nya, yaitu jalan salib, kebenaran-Nya, yaitu kebenaran salib, dan hidup-Nya, yaitu salib kehidupan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus, ajarilah kami untuk selalu dekat dan bersama Bunda-Mu Maria di dalam jalan salib-Mu. Kemuliaan... Dalam nama ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

HKBP Ressort Rawalumbu
Renungan Harian Jum'at, 03 Juli 2020 "MENGENAL ROH TUHAN"

HKBP Ressort Rawalumbu

Play Episode Listen Later Jul 2, 2020 12:36


Renungan Harian Jum'at, 03 Juli 2020 "MENGENAL ROH TUHAN" Pdt. David R Hutasoit, S. Th NAS: 1 Yohanes 4 : 2 “Demikianlah kita mengenal Roh Allah: setiap roh yang mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia, berasal dari Allah, ” Lagu : BN No. 301: 1 + 4 “Di Pagi Hari (Las Situtu Rohangku)” Selamat mengikuti, Semoga Aktivitas kita hari ini dalam naungan Kasih Tuhan Tuhan Yesus memberkati kita semua

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA
E34: “Pengarahan Rohani: Bekerjasama Dengan Pekerjaan Roh Kudus” – Titus 1

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA

Play Episode Listen Later Jun 19, 2020 22:51


Shalom. Hari ini, kita akan menghayati Titus 1 dengan tajuk “Pengarahan Rohani : Bekerjasama Dengan Pekerjaan Roh Kudus”. Kita merangka perbualan kita kepada: [1] Pengertian Ringkas “Pengarahan Rohani”. [2] Imbasan Perbualan Sebelum Ini, iaitu, Rumusan Titus 2 & Titus 3. [3] Pengarahan Rohani: Bekerjasama Dengan Pekerjaan Roh Kudus - Titus 1. [1] Pengertian Ringkas “Pengarahan Rohani”. Secara ringkas kita melihat pengarahan rohani sebagai pimpinan atau bimbingan yang diberi seorang Kristian yang dewasa kepada seseorang yang lain agar dia boleh mengenal dan memberi perhatian kepada suara Allah berbicara kepadanya secara peribadi. Dengan mengenal suara Allah, seseorang itu dapat meresponi dalam perbualan atau doa nyata, serta betumbuh dalam kepekaan dan keintiman kepada suara Allah berbicara kepadanya melalui Firman-Nya dan dalam pengalaman peribadinya dan seterusnya dapat menghidupi hubungan itu. Antara lain, Pengarahan Rohani melibat perbualan bersama untuk mengenal suara serta pimpinan Roh Kudus dalam pembentukan kerohanian kita. Pada asasnya perbualan-perbualan ini adalah untuk mengenal pengalaman hadirat Tuhan agar kita semakin peka dan intim. Tujuan kita adalah untuk mendorong keintiman hubungan dengan Tuhan. Maka kita tidak terburu-buru untuk mentafsir maksud sesuatu. Dalam kasih anugerah Tuhan, Roh Tuhan sendiri akan memimpin kita masing-masing dalam rencana baik Tuhan bagi kita. [2] Imbasan Perbualan Sebelum Ini, Titus 2 & Titus 3. Pembentukan kerohanian terjadi dalam keluarga kerana kasih kurnia Tuhan agar kemuliaan Allah dilihat dan sinaran kemuliaan itu memancar kepada luar sebagai pekerjaan baik yang bermanfaat kepada manusia sejagat. [3] Pengarahan Rohani: Bekerjasama Dengan Pekerjaan Roh Kudus. - Titus 1. Kita menghayati Titus 1, dari sudut pengarahan kerohanian, atau spiritual directing, dengan tema, “Pengarahan Rohani: Bekerjasama Dengan Pekerjaan Roh Kudus”. Kita akan lihat 2 perkara: (i) Pengarahan Rohani adalah Pelayanan Penatalayanan Yang Diamanah Oleh Tuhan kepada kita. (ii) Pengarahan Rohani adalah pentalayanan yang diamanah kepada kita agar Mengendali Pekerjaan Allah dan Meneguh Iman Orang Percaya. Kita telah menghayati seluruh Surat Titus sebagai surat untuk meyakinkan kita bahawa dalam kasih kurnia Tuhan kita diselamatkan, dibentuk dalam rencana baik Tuhan bagi kita agar kita dapat mengendalikan pekerjaan Tuhan yang Dia amanahkan dan sediakan untuk kita. Dalam anugerah Tuhan, kita diterap untuk bekerjasama dengan Roh Kudus dalam pekerjaan-Nya. Tuhan memberkati. Lydia. [Ibadah Keluarga, Jumaat 19 Jun 2020.] --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Bacaan oleh Nikaela Mae Nico Nira dan renungan oleh Stella Widya Dwi Ningrum JANTUNGNYA CINTA Renungan kita pada hari ini bertema: Jantungnya Cinta. Biasanya cinta itu indah dalam kata-kata. Tetapi cinta itu menjadi sempurna jika dilakukan atau dipraktikkan. Jadi cinta yang terungkap dalam kata-kata dan diwujudkan dalam tindakan yang sesuai dengan kata-kata, sebenarnya itu adalah jantungnya cinta. Tetapi ada masalah dengan cinta di sini. Persoalannya ialah orang menjalankan cinta sebagai sebuah teori atau rumusan. Cinta ini berbentuk ide, gagasan dan norma-norma. Misalnya jangan bicara kasar, jangan tampak kotor pada orang lain, dan banyak jangan atau larangan lainnya. Orang yang menaati aturan atau mengungkapkan rumusan dengan benar, ia menjalankan cinta itu. Itu yang dibuat oleh orang-orang Yahudi, khususnya kaum cendekia dan ahli Taurat. Mereka memiliki 600 lebih rumusan aturan dengan maksud supaya orang-orang menjadi lebih baik dan beriman. Tetapi ternyata jantung cinta atau inti cintanya tidak mereka miliki. Terlalu larut dalam teori dan rumusan, mereka lupa untuk menghidupi cinta itu. Dan Yesus sendiri yang mengajarkan mereka: jantung cinta ialah mencintai Allah dan sesama, keduanya sama penting dan sama sejatinya. Seorang dapat masuk ke surga cukup dengan dua cinta ini. Maka syarat fundamental ialah jangan berbuat ekstrem yaitu fanatik untuk yang satu, sementara melupakan atau membenci yang lain. Santo Paulus dapat dilihat dari satu pihak saja dan orang mungkin berpikir ia hanya berkata-berkata dengan sangat indah dan berbobot tentang Yesus Kristus. Namun Ia sungguh membuktikan bahwa ia harus melawati semua pengorbanan dan penderitaan, yang menyerupai penderitaan Yesus Kristus. Cinta yang dihidupi oleh Santo Paulus ialah sebuah jantungnya cinta. Sebuah cinta sejati. Santo Paulus sangat menyadari bahwa yang ada di dalam dirinya ialah Yesus Kristus. Roh Tuhan sungguh membuat dirinya hidup secara total bagi Tuhan dan sesamanya. Maka ia meneruskan semangat hidup itu kepada Timotius dan memintanya supaya meneruskan itu kepada orang-orang yang berada di bawah perhatian dan penggembalaannya. Cinta sejati ini tidak hanya diturunkan oleh Yesus Kristus kepada kita, tetapi juga dibesarkan dan dilestarikan oleh kita para pengikut-Nya dari satu generasi ke generasi berikutnya. Mungkin hidup kita saat ini melebur dalam urusan cinta berupa kata-kata, ilusi, gambar, janji, teori, rumusan, aturan, mimpi, ambisi pribadi, uang, karier dan semua hal lain berkaitan dengan kebutuhan duniawi. Bisa jadi jantung cintanya, yaitu perbuatan nyata mencintai Tuhan dan sesama tidak diwujudkan seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Apakah Anda sedang mencari jantung cinta yang kabur atau hilang. Apakah saat ini cinta sejati ada bersamamu atau jauh darimu? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga kami tetap dalam bimbingan Roh-Mu dalam kesetiaan dan ketaatan mencintai Dikau dan sesama kami. Bapa kami ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA
E27: Menyelaras Fikiran Dalam Kehendak Tuhan, Mazmur 19.

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA

Play Episode Listen Later Jun 1, 2020 15:06


Shalom! Dalam Kebaktian Hari Ahad, 31 Mei 2020, kita membaca dari Filipi 4:8; “…saudara-saudaraku, apa sahaja yang benar, apa sahaja yang mulia, apa sahaja yang adil, apa sahaja yang suci, apa sahaja yang indah, apa sahaja yang dipandang tinggi – jika ada sesuatu yang baik dan jika ada sesuatu yang terpuji – tumpukan fikiran kepadanya.” Dan dari nyanyian Raja Daud dalam Mazmur 19, kita mendapat tahu bahawa Firman Tuhan itu, “sempurna, pasti, benar, suci, murni, adil”, Mazmur 19:7-9; maka, kita dapat singkapkan bahawa apa yang Rasul Paulus tulis menunjuk arah untuk kita kepada Firman Tuhan. Roh Tuhan yang mengilhamkan penulisan Firman Tuhan; akan mencerahkan kita akan kehendak Tuhan bagi kita, dalam kita membaca atau mendengar Firman-Nya. Hari ini, kita membaca Mazmur 19 dan mengambil Mazmur 19:14 sebagai tema perbualan. “Semoga segala yang kututurkan dengan lidah dan kerenungkan dalam hati diterima oleh-Mu, Ya Tuhan, Batu Pejalku dan Penebusku.” Itu adalah doa Raja Daud di akhir nyanyiannya. Dan untuk perbualan kita, kita singkapkan sebagai, “Menyelaras Fikiran Dalam Kehendak Tuhan”. Kita melihat 3 perkara bagaimana Tuhan dalam anugerah-Nya menuntun kita kedalam kehendak-Nya. (1) Tuhan Menuntun Kita melalui Ciptaan-Nya, Mazmur 19:1-6. (2) Tuhan Menuntun Kita Melalui Firman-Nya, Mazmur 19:7-11. (3) Tuhan Menuntun Kita Melalui Pencerahan Hati Nurani Kita, Mazmur 19:12-14. Tuhan dalam anugerah-Nya menyelaraskan fikiran kita dalam rencana-Nya melalui Firman-Nya dan pencerahan Roh Kudus. Dalam perjalanan hidup kita, Tuhan menuntun kita melalui ciptaan-Nya dan keadaan semasa, melalui Firman-Nya dan hati nurani kita. Dan ketiga ini berada dalam pimpinan dan pencerahan Roh Kudus. Tuhan memberkati. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message

Pelkat PT GPIB PNIEL SURABAYA
22. Materi IHMPT 31 Mei 2020

Pelkat PT GPIB PNIEL SURABAYA

Play Episode Listen Later May 31, 2020 23:46


Roh Tuhan ada padaku . Lalu apa yang harus aku lakukan sebagai Teruna Teruni yang percaya dan beriman pada Kristus ?

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA
E23: Bahagian 2: “O Mama Saya Mahu Kahwin – Menghormati Kekudusan Perkahwinan” - Efesus 5:25-27

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA

Play Episode Listen Later May 27, 2020 9:38


Shalom! Keluarga besarku yang dikasihi dalam Tuhan Yesus Kristus. Apa khabar semua? Kita menyambung perbualan tentang perkahwinan. Dalam Bahagian Pertama, “O Mama Saya Mahu Kahwin – Melakar Keutamaan Hidup”, kita melihat dari Amsal 24;27 tiga perkara, bermula dengan sekolah untuk mendapat kemahiran, seterusnya kesanggupan untuk mencari nafkah untuk memulai satu rumahtangga, dengan mengandalkan Tuhan dalam segala-galanya. Hari ini, kita melihat perkara ketiga, mendiri rumahtangga untuk menghayati erti “kekudusan perkahwinan” sebagai persediaan anak-anak kita yang sedang merancang perkahwinan dalam masa-masa akan datang. Tajuk perbualan kita adalah, “O Mama Saya Mahu Kahwin – Menghormati Kekudusan Perkahwinan”. Dalam upacara-upacara perkahwinan yang mungkin anda telah ikuti, kita hurai perkahwinan itu sebagai “Holy Matrimony” atau “Perkahwinan Kudus”. Dalam majlis perkahwinan yang diupacara oleh saya, pengertian yang perlu disebutkan dalam menjalankan upacara adalah: “Perkahwinan adalah ciptaan semulajadi Allah sebelum kejatuhan manusia dalam dosa. Sebagai ciptaan Allah perkahwinan adalah satu ‘perhubungan yang suci' [a sacred union]; satu hal yang mulia yang ditentukan Allah, dimana seorang lelaki dan seorang perempuan dipersatu untuk hidup bersama dalam kekudusan dan kehormatan sebagai suami-isteri. Ia perjanjian melibat seorang lelaki, seorang perempuan, dan Tuhan. Ia bukan satu ikatan kontrak bersyarat, tetapi satu perjanjian yang hidup, “a living covenant”. Satu perjanjian untuk kekal bersama sebagai suami-isteri diikrar di hadapan Tuhan [Marriage as instituted by God is not a conditional contractual arrangement but a life-long covenant between a husband and a wife made before God.].” (Rujukan Lanjut: Kostenberger, Andreas J. 2010. God, Marriage, And Family. Illinois: Crossway.) Iaitu, kita melihat perkahwinan itu kudus. Justeru, jika perkahwinan itu kudus, rumahtangga yang kita bina adalah kudus (sacred), dan seterunya setiap keluarga berada dalam suasana kekudusan. Dari Efesus 5:25-26, kita melihat “kekudusan” sebagai perkara yang kita perlu dalami untuk mengerti tujuan perkahwinan. Di sini kita diberitahu bahawa Kristus telah menyerahkan diri-Nya bagi jemaat, iaitu kita, untuk menguduskan kita supaya jemaat kudus dan tidak bercela. Dalam ertikata lain, satu proses pengudusan terjadi dalam rumahtangga. Proses transformasi terjadi dalam pimpinan Roh Tuhan. Kita dibentuk dalam keluarga kearah rupa-Kristus (Christlikeness). Jadi untuk anak-anak yang merancang untuk berkahwin, ketahuilah ianya sesuatu niat yang sangat mulia. Perkahwinan dan rumahtangga adalah tempat kudus, tempat dimana pembangunan kerohanian terjadi, kita dibentuk dan bertumbuh kearah rupa-Kristus. 2 Korintus 3:17-18: “Tuhan ialah Roh; dan di mana ada Roh Tuhan, di situlah ada kebebasan. Kita semua melihat kemuliaan Tuhan tercermin dengan wajah yang tidak berselubung, dan kita diubah menjadi serupa dengan-Nya dalam kemuliaan yang kian besar, oleh Roh Tuhan.” Roh Tuhan memimpin dan membentuk kita dalam perkahwinan. Perkahwinan adalah bukti anugerah Tuhan, dimana kita dimurnikan dalam rencana Tuhan sendiri. Saudara, Saudari, Keluarga besarku yang dikasihi, lihatlah perkahwinan sebagai sesuatu yang kudus, hormatilah kekudusan perkahwinan dan rumahtangga. Tuhan memberkati semua. Lydia. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA
E20: “Membina Kehidupan Semula - Menyerah Masa Depan Kedalam Pimpinan Roh Tuhan.” Zakharia 4:6.

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA

Play Episode Listen Later May 24, 2020 29:04


Shalom! Hari ini kita membaca Zakharia 4. Tajuk perbualan kita adalah, “Membina Kehidupan Semula – Menyerah Masa Depan Kedalam Pimpinan Roh Tuhan.” Zakharia adalah seorang nabi yang melayani Tuhan dalam tahun-tahun sekembalinya umat Israel ke Yerusalem dari 70 tahun tawanan di Babylon. Dia dan nabi Haggai melayani umat Tuhan pada masa yang sama. Secara ringkas, mesej Zakharia adalah untuk mendorong umat Tuhan yang kembali ke Yerusalem untuk meneruskan dan untuk menyiapkan pembinaan semula Bait Allah yang sudah dirosak. Ezra 3:8, mencatat kerja untuk membina semula sudah dimulai, tetapi sesudah lebih kurang 16 tahun, pembinaan itu terbengkalai. Empatbelas Bab Buku Zakharia boleh dibagi kepada 2 bahagian, bab 1 – bab 8, adalah mesej untuk mendorong umat yang kembali dari buangan untuk bertaubat dari dosa dan menerima pengampunan Tuhan. Tumpuan mesej bab 9 – bab 14 adalah perbuatan Tuhan di zaman-zaman akhir dan bagaimana umat Tuhan patut hidup, mengetahui bahawa mereka akan pada satu hari menghadap Tuhan muka dengan muka. Sama seperti Haggai, Zakharia memanggil umat Tuhan yang kembali dari buangan, untuk mengutama pembinaan semula Bait Allah. Di bab 1:1-6, Buku Zakharia bermula dengan ajakan dan penggilan mendalam agar umat Israel yang kembali dari buangan bertaubat. Seterusnya adalah penglihatan yang diberi kepada Zakaria, dari 1:7 hingga 6:15. Setelah itu, hingga bab 14, adalah jawapan berkaitan puasa dan diakhiri dengan mesej dan nubuatan tentang akhir zaman. Bab 4, yang kita baca, adalah kemuncak dari antara 8 penglihatan Zakharia. Mesej asas penglihatan dalam Zakharia bab 4 ini adalah, bahawa pembinaan semula hingga siapnya Bait Allah tidak bergantung kepada keperkasaan dan kekuatan manusia, tetapi kepada Roh Tuhan, ““Bukan dengan kegagahan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku”, Firman Tuhan alam semesta.” Zakharia 4:6. Dengan itu kita akan melihat 3 perkara mengenai prinsip pembinaan semula Bait Allah itu, sambil kita hayati bagaimana Tuhan berbicara dengan kita mengenai masa depan kita, dalam kita memulai hidup baru selepas peristiwa PKP kerana Covid-19 ini. Pertama adalah, Tuhan mengenapi kerja-Nya melalui Roh Tuhan, Zakharia 4:1-6. Kedua, permulaan yang kecil tidak boleh diremehkan, Zakharia 4:7-10. Dan, ketiga, Tuhan melihat dan mengutama umat-Nya dan manusia sejagat dengan memberi kekuatan kepada mereka melalui Roh-Nya, bukan institusi mereka sahaja, Zakharia 4:11-14. Tuhan akan mengenapi tujuan dan rencana-Nya melalui kita. Kita yang Dia sedia, diperlengkapkan-Nya sendiri untuk membina semula umat Tuhan yang mengasihi Tuhan, taat kepada Tuhan, untuk memuliakan Tuhan. Tuhan meratakan gunung-gunung untuk Zerubabel. Begitu juga, Tuhan akan mengenapi rencana Dia sendiri melalui kita apapun cabaran dan rintangannya. Tuhan mengutamakan kita, manusia sejagat. Dia sendirilah yang mengurapi kita untuk mengenapi rencana-Nya. Dalam kita membina kehidupan semula – serahkan masa depan kedalam pimpinan Roh Tuhan. Apakah rencana Tuhan bagi anda? Keluargaku yang dikasihi, Tuhan Yesus telah membuka jalan agar kita dapat menghadap takhta Allah dan mengenal Dia, maka “marilah kita tampil dengan berani ke hadapan takhta kasih kurnia, supaya kita mendapat belas kasihan dan kasih kurnia untuk menolong kita ketika kita memerlukannya”, Ibrani 4:16. Haleluyah! Puji Tuhan! Tuhan memberkati. Lydia. [Firman Tuhan yang dikongsikan dalam Kebaktian Hari Ahad BEM Lutong Baru BM, Ahad 24 Mei 2020] --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Bacaan oleh Theodorus Pramudya Emanuell dan renungan oleh Clara Herawati Lim ANTARA ROH KUDUS DAN ROH JAHAT Renungan kita pada hari ini bertema: Antara Roh Kudus dan Roh Jahat. Renungan ini ingin membawa perhatian kita kepada dua sudut pandang tentang semangat hidup yang kita miliki di dalam kehidupan kita. Dari posisi Tuhan Yesus Kristus dan semua komponen dalam perutusan-Nya, roh yang berlawanan itu pasti roh jahat dengan Setan sebagai panglima. Sedangkan dari posisi lawan, yaitu roh duniawi dan Setan sebagai panglima, roh yang berlawanan ialah kebaikan dan kebenaran yang telah dibawa oleh Yesus Kristus melalui pengorbanan diri-Nya dan masih diteruskan saat ini oleh Gereja. Roh jahat ini, seperti ditunjukkan dalam kitab suci, setelah tidak mampu menaklukkan Yesus di padang gurun, ia selalu menunggu saja saat yang paling tepat bagi dia untuk menggoda dan menaklukkan lagi pihak yang diinginkannya. Dua kubu, Roh Kudus dan roh jahat tentu saja berseberangan arah. Pihak mana yang unggul pada akhirnya, sangat bergantung pada siapa manusia itu yang memilih untuk berpihak sesuai dengan kehendak bebasnya. Namun dalam situasi tanpa perang, atau lebih tepatnya tidak ada konflik kepentingan, sering terjadi bahwa kedua kubu ini berdampingan dalam suasana tenang. Misalnya Anda dalam suasana tenang di dalam kamar. Di dalam dirimu tidak ada gangguan pikiran jahat, niat yang aneh dan perbuatan yang menyimpang. Di situ juga ada kehadiran roh jahat yang tetap menunggu saatnya dirimu lepas kontrol dan tidak menyadari diri, ia akan segera menggodai dengan maksud menguasai dirimu. Kira-kira begitu keberadaan kita setiap saat. Begitu konflik kepentingan datang, Anda harus memilih yang baik atau jahat, yang benar atau salah. Poin yang sangat penting di sini ialah bahwa sebagai pengikut Kristus, kita mesti dapat membedakan roh yang berlawanan itu, semangat yang berseberangan, atau kepentingan yang tak sejalan dengan Yesus Kristus. Kristus telah mempersiapkan kita untuk dapat memiliki kemampuan untuk membedakan. Ia selalu menegaskan supaya kita tetap berpegang pada firman-Nya. Ia berkata, “Aku telah memilih kamu dari dunia ini”. Kita menjadi milik Yesus, jadi kita mempunyai kemampuan untuk memastikan ada roh yang berlawanan dengan Yesus. Pengalaman ini telah dialami oleh para rasul, Paulus dan Barnabas, ketika menjalani misi yang luar biasa. Para kudus adalah teladan bagi kita untuk hal ini. Siapa pun di dekat kita yang memberikan nasihat atau teguran supaya kita harus memilih Roh Tuhan dari roh jahat, dia adalah utusan Yesus. Kita semakin mendekati pesta Pentakosta, maka hendaknya kita membuka diri dengan tulus agar Roh Kudus itulah yang memenuhi diri kita, bukan roh yang lain. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah kami selalu dengan berkat dan rahmat-Mu agar kami mampu melawan kepentingan-kepentingan dunia ini yang bertentangan dengan Dikau. Utuslah Roh-Mu penuhilah kami dan seluruh muka bumi. Kemuliaan... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA
E07: “KEUTUHAN RUMAHTANGGA DALAM PIMPINAN ROH KUDUS” - Efesus 5:18. [Mesej 02, HARI IBU 2020]

HADAPAN TAKHTA KASIH KURNIA

Play Episode Listen Later May 10, 2020 28:21


“KEUTUHAN RUMAHTANGGA DALAM PIMPINAN ROH KUDUS" [“Hendaklah Kamu Penuh Dengan Roh” – Efesus 5:18b] [Mesej 02, Sempena Hari Ibu: Ahad, 10 Mei 2020] Teks: Efesus 5:18 – 6:4 Shalom. Selamat Hari Ibu. Sempena Hari Ibu, Mesej Kedua, dari Firman Tuhan, yang saya bawa untuk kita hayati adalah dari Efesus 5:18 hingga bab 6 ayat 4. Ayat 18b, “hendaklah kamu penuh dengan Roh”, akan kita ambil sebagai tema perbualan kita. Hendaklah kamu penuh dengan Roh menggambar kehidupan kita yang terus-menerus dikuasai Roh Kudus [“hendaklah kamu dikuasai oleh Roh Allah”, BM-Berita Baik]. Kita bergerak sebagai keluarga yang dipimpin Roh Tuhan. Bilamana setiap kita, Ibu, Bapa, dan Anak-Anak, dipimpin oleh Roh Tuhan, kita dapat menikmati kesejahteraan Tuhan sebagai satu keluarga. Keutuhan rumahtangga atau keluarga terletak dalam kasih anugerah Tuhan yang memberi Roh Kudus agar setiap kita dipimpin dalam rencana baik-Nya. Tanda-tanda hidup yang penuh dengan Roh Kudus, hidup yang dipimpin Roh Kudus, yang terdapat dalam pembacaan kita adalah: hadirnya suasana sukacita (19), ucapan syukur sentiasa kepada Allah Bapa dalam segala-galanya (20), dan saling tunduk dengan rendah diri kepada satu sama lain (21). Sukacita, kesyukuran, dan saling tunduk kepada satu sama lain membolehkan perintah yang Rasul Paulus tuliskan seterusnya, dari 5:22 hingga 6:4, dapat dilihat dalam satu unit keluarga Kristian. “Rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus”, Efesus 5:21. Sifat ini membolehkan setiap ahli keluarga untuk memuliakan Tuhan dalam tanggungjawap masing-masing dalam keluarga – Isteri tunduk dan menghormati Suami; Suami mengasihi Isteri; Anak-Anak mentaati Ibu dan Bapa. Ibu dan Bapa mendidik Anak-Anak dalam jalan Tuhan. Bilamana kita dipimpin Roh Tuhan, kita dapat saling tunduk kepada satu sama lain, saling mengasihi, dan saling mentaati. “Hidup yang penuh dengan Roh”, nampak dari buah-buah Roh yang disebut dalam Galatia 5:22-23 – kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri.” Dan “jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh”, Galatia 5:25. Roh Tuhan memimpin kita sekeluarga dalam menempuh perjalanan hidup bersama-sama. Tuhan memberkati. Lydia [Sinopsis Khotbah Hari Ibu, disampai melalui Whatsapp Group, Ahad 10 Mei 2020, 10 AM] --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message