Podcasts about karolus

  • 16PODCASTS
  • 30EPISODES
  • 45mAVG DURATION
  • 1MONTHLY NEW EPISODE
  • Jan 19, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about karolus

Latest podcast episodes about karolus

Vegas Vibes
Live at Substance, Las Vegas - my opening set for Nora En Pure

Vegas Vibes

Play Episode Listen Later Jan 19, 2025 180:56


The set I played at Substance, Las Vegas opening for Nora En Pure on January 17, 2025 1 - Lost (Original Mix) - Deviu 2 - Reunion (Extended Mix) - Braxton 3 - Tribes From Mars (Extended Mix) - Rob Hes, Joey White 4 - Purple Line (Original Mix) - Ben Bohmer 5 - Simplicity (Extended Mix) - Mike McCarthy 6 - Come Closer (Phonique & Bakka Br Remix) - Anturage, Alar 7 - Darkness Before Dawn (Extended Mix) - Kiholm, Lewyn 8 - Nerja (Extended Mix) - Amber Stomp 9 - Innerbloom (Imad, Dennis Louvra Edit) - RUFUS DU SOL 10 - My Way Home (Extended Mix) - Avenue One, Jaren 11 - As You Want (Original Mix) - CRi 12 - The Robot Test (Extended Mix) - Jan Blomqvist, Peer Kusiv, Felix Raphael 13 - Infinite Space (Original Mix) - Khainz, KhoMha 14 - Home (Vintage Culture Remix Extended) - CamelPhat, Rhodes 15 - Heart Made Of Glass (Original Mix) - Eli & Fur 16 - You & I (Original Mix) - Joris Voorn, Nathan Nicholson 17 - Before Dawn (Extended Mix) - Yotto, Karolus, Something Good, Sansa 18 - Lean Into Light (Extended Mix) - Qrion, Pinkpirate 19 - Been There Before (Extended Mix) - Pig&Dan, Joris Voorn, Livi 20 - Glasshouse (Extended Version) - Tinlicker, Julia Church 21 - Pattern (Original Mix) - Le Youth, Sultan + Shepard, Emily Falvey, RBBTS 22 - Autumn (Extended Mix) - Ashibah 23 - Sweet Disposition (Rebel Of Sleep Remix) - The Temper Trap 24 - Lima (Original Mix) - Sultan + Shepard 25 - Follow The Dark (Extended Mix) - Eli & Fur 26 - Like A Dream (Extended Mix) - Adriatique, Rivo 27 - Forever (Extended Mix) - Jerro 28 - Run (Sultan Shepard Remix) - Lane 8, Kasablanca, Sultan + Shepard 29 - Run Away (Extended Mix) - Ben Bohmer, Tinlicker, Felix Raphael 30 - You're Not Alone (Extended) - Andhim 31 - How It Feels (Original Mix) - Nihil Young, Franky Wah, Lauren L' aimant 32 - You Got the Love (Clap-a-pella) - Candi Staton 33 - Your Love (Remix) (Jordin Post & Qrion Extended Remix) - Qrion 34 - After The Love (Extended Mix) - Eli & Fur, Von Boch 35 - Heroide (Extended Mix) - Joel Fabrice 36 - Tales From Beyond (Extended Mix) - Jody Wisternoff, Natascha Polke, Nox Vahn 37 - Lost & Found (Remix) (Tim Engelhardt Remix) - Christian Burns, Pretty Pink 38 - Rabbit Hole (Extended Mix) - Marsh, Allknight 39 - Close To You (Nicky Elisabeth Extended Mix) - Nicky Elisabeth 40 - Tomorrow [Extended Mix] (Anjunabeats) - Grum feat. Dom Youdan 41 - Signal (Original Mix) - Rinzen

Kopskuif
KOPSKUIF - Berenishia Karolus oor die Winnie Rust-toekenning en Onderwys

Kopskuif

Play Episode Listen Later Dec 14, 2024 36:29


In hierdie Kopskuif episode,, gesels Berenishia Karolus oor haar ervaring van die Winnie Rust-toekenning wat sy in 2022 van die ATKV-gesinstak Wellington ontvang het. Luister hoe sy haar passie vir onderwys en die belangrikheid van lees as loopbaan bespreek, en wat die toekenning vir haar beteken het. 'n Inspirerende gesprek wat die waarde van opvoeding en die impak van lees op die gemeenskap uitlig.

il posto delle parole
Franco Forte "L'alba di Cesare"

il posto delle parole

Play Episode Listen Later Nov 13, 2024 22:37


Franco Forte"L'alba di Cesare"Il romanzo del De bello gallicoMondadori Editorewww.mondadori.itRoma, 58 a.C. L'Urbe è da secoli una repubblica, e il governo ufficialmente in mano al Senato. In realtà, il destino della Città Eterna si gioca sempre più lontano dal foro: a muovere le pedine è infatti il triumvirato di Marco Licinio Crasso, Gneo Pompeo Magno e Gaio Giulio Cesare, i tre uomini più potenti di Roma, uniti e insieme divisi da una complicata ragnatela di interessi. Quando le tensioni nella vicina Gallia esplodono, è Cesare a promettere una soluzione definitiva: per il Senato, il suo trasferimento è l'occasione di allontanare l'ex console dagli occhi della popolazione e spegnerne il crescente consenso; per i colleghi triumviri, rappresenta la possibilità di giocarsi il comando di Roma in una partita a due. Ma Cesare non è un parvenu della politica: sa bene di essere al momento il lato debole del triangolo, non avendo il denaro di Crasso, né i successi militari di Pompeo. Sa altrettanto bene, però, che la situazione può ribaltarsi in fretta, e i popoli da conquistare oltre le Alpi paiono il palcoscenico ideale per provarci… Inizia così una delle campagne militari più leggendarie e cruciali della Storia, otto anni di polvere, ferro e sangue, a combattere nemici spietati e orgogliosi, pronti a ogni sacrificio. Cesare sa che le sorti della guerra dipendono dalla sua presenza accanto alle legioni, eppure sarà costretto ad accettare che la battaglia più complicata si combatta proprio nell'Urbe… Usando i migliori attrezzi del narratore, Franco Forte riprende fatti e situazioni del De bello gallico di Cesare, restituendone non solo le gesta, ma anche i pensieri, i turbamenti, i sogni e gli incubi, così da far rivivere sulla pagina il ritratto del Cesare stratega e soldato, ma anche quello più affascinante dell'uomo che si nasconde dietro le grandi conquiste.Franco Forte è direttore delle collane Giallo Mondadori, Segretissimo e Urania. Per Mondadori ha pubblicato, tra gli altri, Karolus, L'uranio di Mussolini, La bambina e il nazista, Carthago, Roma in fiamme, Cesare l'immortale e Cesare il conquistatore e la serie dedicata ai sette re di Roma.IL POSTO DELLE PAROLEascoltare fa pensarewww.ilpostodelleparole.itDiventa un supporter di questo podcast: https://www.spreaker.com/podcast/il-posto-delle-parole--1487855/support.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-31 masa biasa, 4 November 2024, Peringatan Santo Karolus Boromeus, Uskup

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 3, 2024 7:46


Dibawakan oleh Elisabeth Welan dan Petrus Kanisius Kebaowolo dari Paroki Karawaci Tangerang di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Filipi 2: 1-4; Mazmur tg 131: 1.2.3; Lukas 14: 12-14 SUKA CITA KARENA MEMBERI DENGAN MURAH HATI   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Suka Cita Karena Memberi Dengan Murah Hati.  Ada seorang kakek berpakaian sobek-sobek memasuki area sebuah gereja paroki. Ia membawa karung yang berisi kumpulan plastik baik itu bekas bungkusan atau kantong maupun botol-botol minuman. Ia kelihatan kesusahan membawa barang-barang bawaannya itu. Ia juga kelihatan pucat karena sudah lapar dan haus. Pastor Paroki melihat kakek itu dan ia menjadi kasihan.   Pastor membawa masuk kakek itu ke ruang makan pastoran. Ia diberi makan dan minum secukupnya supaya menghilangkan lapar dan haus sang kakek. Pastor mengambil dari kamarnya beberapa potong kaos dan celana, lalu menyerahkan ke kakek itu dalam sebuah tas berbahan kulit. Pastor tidak menanyakan asal-usul dan informasi lainnya mengenai identitas kakek itu. Ia tidak mempunyai intensi lain terhadap kakek tua itu selain menolongnya untuk memenuhi kebutuhannya pada saat ini. Ia sangat membutuhkan makanan dan pakaian supaya membuatnya merasa berharga sebagai manusia.   Ketika wajah mereka saling bertatapan, terlihat mereka berdua sangat gembira. Sang Pastor Paroki amat bahagia karena ia dapat berbagi kasih secara nyata. Kakek tua yang miskin itu juga sangat bahagia karena sungguh mengerti dan mengalami seperti apa cinta kasih itu.   Tuhan Yesus memberikan kita teladan untuk berbuat kasih tanpa pamrih. Salah satu ajaran-Nya yang terkenal berkaitan dengan ini ialah perumpamaan orang Samaria yang baik hati yang menggambarkan sikap murah hati yang amat konkret, lalu meninggalkan kita semua rasa kagum, bersyukur dan bersuka cita.   Suka cita dari hidup yang bermurah hati berangkat dari prinsip bahwa kalau kita bisa membuat orang lain senang dan tertolong, hidup ini menjadi lebih baik dan menyenangkan. Dengan melihat mereka bersuka cita, ada suatu langkah maju di dalam kehidupan rohani kita. Kemajuan itu ialah yang dikatakan oleh Yesus di dalam Injil pada hari ini, yaitu bukan suatu balasan atau imbalan materi untuk menghargakan perhatian atau bantuan kita, tetapi suatu persiapan untuk mendapatkan balasan pada saat kebangkitan setelah meninggalkan dunia ini.   Suka cita itu lebih merupakan suatu prestasi jiwa dan semangat dalam iman yang membuat bahagia karena telah berbuat baik, khususnya menolong orang yang tidak memberikan sesuatu sebagai balasan. Karena yang punya kuasa untuk memberikan balasan ialah Tuhan, baik pada saat ini berupa berkat rohani dan duniawi maupun pada saat setelah kita mati. Nasihat bagi kita pada hari ini ialah kiranya kita memberi tanpa pamrih, memberi dengan tangan kanan tanpa diketahui tangan kiri, atau memberi dengan menutup mata. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah semangat kami dalam kemurahan hati dan rela berkorban sehingga kami ikut membuat dunia tempat kami hidup ini semakin nyaman dan tenteram. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...

Your Unity
Episode #490 with Contagious

Your Unity

Play Episode Listen Later Jul 27, 2024 110:51


Your Unity #490 with Contagious Recorded Live in Adelaide, Australia 26/07/2024 01. Chris Luno, Louis Vi - Slowly (Extended Mix) [Anjunadeep Explorations] 02. Romain Garcia - Last Night (Extended Mix) [Anjunadeep] 03. Luttrell - Sunshine (Extended Mix) [Anjunadeep] 04. Spencer Brown, Wilt Claybourne & Ladysmith Black Mambazo - Awu Wemadoda (Extended Club Mix) [diviine] 05 Yotto & Karolus pres. Something Good feat. Sansa - Before Dawn (Extended Mix) [Armada Music] Spector Selector 06. Viki Lee - We'll Meet in the Sky (Redspace Remix) [Stripped Recordings] 07. Tinlicker, Nathan Nicholson - Always Will (Mees Salomé Extended Mix) [Anjunabeats] 08. Tinlicker, Julia Church - Slipstream (Extended Version) [PIAS Électronique] 09. Marsh - Calling (Extended Mix) [Anjunadeep] 10. Fingerprint - Babydoll White (Mem Aleph Extended Mix) [Anjunadeep] 11. Romain Garcia, Douran - Kili (Extended Mix) [Anjunadeep] Premium Pick 12. Kasablanca, anamē - Daydream (Extended Mix) [Anjunabeats] 13. deadmau5 - luxuria (ov) (Tinlicker Remix x Choir To The Young Believers - Hollow Talk : Contagious Mashup) 14. Quivver, Stelios Vassiloudis - Love You Better (Extended Mix) [Anjunadeep] 15. New Order - Blue Monday (My Friend Bootleg) [White Label] 16. gardenstate - 1995 (Simon Doty's Housed Up Extended Mix) [Anjunadeep] 17. Fatima Yamaha - What's A Girl To Do (Capulet Re-edit) [White Label] Prestigious Pick 18. Meramek - Know Me (Original Mix) [Anjunadeep] 19. My Friend, The Pressure - Holding Out (Extended Mix) [Anjunadeep] 20. Eric Prydz - Generate (Kydus Remix) [PRYDA] 21. Nox Vahn - The World Keeps Turning (Original Mix) [Anjunadeep] 22. Avenue One - Origin (Extended Mix) [Colorize] 23. Simon Doty - Thinkin (Original Mix) [Recess] 24. Marsh - Floodlights (Extended Mix) [Anjunadeep]

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-9 masa biasa, 3 Juni 2024, peringatan Santo Karolus Lwanga dan kawan-kawan, martir

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 2, 2024 7:31


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 2 Petrus 1: 1-7; Mazmur tg 91: 1-2.14-15ab.15c-16; Markus 12: 1-12 KITA HENDAKNYA BERBUAH YANG BAIK   Renungan kita pada hari ini bertema: Kita Hendaknya Berbuah yang Baik. Injil dari Santo Markus yang baru saja kita dengar menggambarkan suatu perumpamaan tentang para pekerja (petani), yang menunjuk pada para pimpinan agama di zamannya Yesus. Perumpamaan ini memperingatkan mereka supaya menerima diri Yesus sebagai Putra Allah. Faktanya mereka menolak Dia. Mereka memusuhi, menganiaya, bahkan membunuh semua utusan Allah, termasuk Yesus Kristus sendiri.    Itu terjadi pada zamannya Yesus Kristus dulu. Apa yang terjadi sekarang ini? Mungkin kita semua di dalam Gereja Katolik saat ini tidak mempunyai sikap sama dengan para pekerja yang begitu brutal dalam melawan Tuhan kita Yesus Kristus. Sebaliknya, kita menerima dan mengakui Dia sebagai Tuhan dan Guru yang baik. Kita tidak sampai hati mengkhianati Dia. Karena kalau itu terjadi, sia-sia saja kita bertekun tiap hari mendengar dan merenungkan firman-Nya.   Satu hal yang penting adalah bahwa setelah kita dicurahkan oleh Roh Kudus pada hari Pentakosta, Yesus ingin ingatkan bahwa di bawah bimbingan dan pengajaran Roh Kudus kita mestinya dapat berbuah dan diharapkan buah-buah itu baik, bukan sebaliknya buruk. Roh Kudus telah dicurahkan oleh Yesus ke dalam diri kita dan kehidupan di dalam dunia ini, dan sepatutnya kita mempunyai keyakinan bahwa buah-buah kehidupan kita memang harus baik.    Tujuh karunia Roh Kudus dicurahkan kepada kita di dalam peristiwa Pentakosta. Semua karunia itu mesti menjadi nyata sebagai  buah-buah dari diri kita dan hidup kita yang sesungguhnya. Kita hendaknya berusaha untuk berbuah baik dalam kebijaksanaan, pengertian, nasihat, kekuatan, pengetahuan, kesalehan, dan takut akan Allah. Kalau salah satu atau sebagian dari karunia-karunia ini kita abaikan, bisa jadi kita menjadi brutal dan jahat seperti para pekerja kebun anggur itu.    Misalnya, jika Anda tidak mempunyai kebijaksanaan, pengertian dan pengetahuan yang sesunguhnya, sangat mungkin Anda menunjukkan kemarahan, menang sendiri dan bertindak membabi-buta kepada orang lain. Jika seseorang mungkin nampak saleh dan suci, tetapi tak ada takut akan Allah, bisa jadi ia akan menjadi seorang pendendam yang diam-diam akan meledak dan sangat berbahaya.    Jadi karunia Roh Kudus itu, paling kurang menjadi salah satu indikasi kalau kita ingin berbuah yang baik dan benar di dalam kehidupan ini. Caranya ialah tunduk dan tekun dalam bimbingan Roh Kudus.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan yang mahabaik, terima kasih atas hari yang baru ini yang memberikan kami satu kesempatan lagi untuk menekuni hidup dalam bimbingan Roh-Mu. Semoga pikiran dan hati kami selalu terbuka terhadap firman yang disampaikan kepada kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Ripple Effects Radio
Collin Oliver - Ripple Effects Episode 170

Ripple Effects Radio

Play Episode Listen Later Jan 12, 2024 60:00


Collin Oliver - Ripple Effects Episode 170Tracklist:00:00:00 - Yotto & Karolus pres. Something Good feat. Sansa - Before Dawn (Extended Mix) 00:07:52 - Prismode, Solvane, Max Joni - Changes (Digitalism Remix) 00:11:15 Santarini - One More (Extended Mix)00:15:49 Beyond Chicago - Touchdown00:22:37 Lubelski - Synth City (DJ Minx Remix)00:25:56 - Steve Angello - Ware it Out00:33:58 jxck. - Touch Me (DJ Flavours Extended Remix)00:37:24 Wh0, Mark Knight, James Hurr (feat. Kathy Brown) - Turn Me Deeper (Extended Mix)00:42:20 Low Steppa & Tony Romera - Dance To The Music (Extended Mix)00:47:09 Lo-Key (US) - Loop Jam (Extended Mix)00:50:20 Carly Wilford, SGT. Pokes - The Dance (Extended Mix)00:53:48 MEDUZA X Ferreck Dawn X Clementine Douglas - I Got Nothing (Extended Mix)00:59:35 Carlita & Calussa - Fell In Luv (Black Circle Extended Remix)

ALEXEY ROMEO
Alexey Romeo - White Knight 292 (09.11.2023) #292

ALEXEY ROMEO

Play Episode Listen Later Nov 22, 2023 61:01


►Еще больше эксклюзивной музыки: itunes.apple.com/ru/podcast/id… 01. Zerb - Mwaki (Original Mix) 02. My Friend - Holding Out (feat. The Pressure) 03. Yotto & Karolus pres. Something Good feat. Sansa - Before Dawn (Extended Mix) 04. Solu Music feat. KimBlee - Fade (Jonas Blue Club Remix) 05. Sian Evans - Hide U (Tinlicker Remix) 06. Eli & Fur - You're So High (10 Years On) (Extended Mix) 07. CamelPhat, Julia Church, Shimza - Embers (Extended Mix) 08. SOMMA & LE YORA - Que Pasa 09. WhoMadeWho & Adriatique - Miracle (RÜFÜS DU SOL Remix) 10. Simone Vitullo & Cammora - If Feels So Good 11. Constantin Nasiri Feat. Mitiades Pistof - Children 12. Marten Lou - My Love For You (Yebba's Heartbreak)

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-30 masa biasa, 4 November 2023, peringatan Santo Karolus Boromeus, uskup

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 3, 2023 7:47


Dibawakan oleh Monika Susilo dari Paroki Santo Aloysius Gonzaga di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Roma 11: 1-2a.11-12.25-29; Mazmur tg 94: 12-13a.14-15.17-18; Lukas 14: 1.7-11 KERENDAHAN HATI YANG BENAR   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kerendahan Hati Yang Benar. Pada hari ini Gereja memperingati Santo Karolus Boromeus. Lahir dari keluarga bangsawan yang kaya raya dan status yang tinggi di mata masyarakat karena sebagai keponakan dari Paus Pius IV, kemudian mengenyam pendidikan prestisius sampai menjadi ahli hukum baik sipil maupun Gereja pada usia 21 tahun, Karolus memang punya peluang menjadi orang penting dan besar. Tetapi jalan hidupnya mengantarnya untuk menjadi pelayan Gereja yang tekun, saleh dan berwibawa sehingga sampai wafatnya ia adalah seorang uskup agung dan kardinal yang memimpin Keuskupan Agung Milan. Ia bekerja penuh ketekunan dan kerendahan hati dalam semua tugas yang dipercayakan Gereja kepadanya. Di dalam Gereja ia menjadi santo pelindung para imam.   Model kerendahan hati Santo Carolus Boromeus mengikuti jalan Yesus Kristus yang disebut dengan penyangkalan diri. Kerendahan hati seperti ini adalah kerendahan hati yang benar. Model ini ialah sebagai pelayan dan pengabdi. Ini merupakan suatu penyerahan diri dengan rela untuk mengikuti jejak Tuhan, mematuhi perintah-perintah-Nya dan setia di dalam jalan yang ia lalui.   Tuhan meminta kita untuk menjadi rendah hati karena Ia sendiri menjelaskan diri-Nya sebagai yang lemah lembut dan rendah hati. Lalu Ia mengingatkan supaya kita jangan meninggikan diri atau bersikap sombong dan angkuh, karena pada akhirnya akan direndahkan juga. Bunda Maria ikut mengingatkan dalam nyanyian magnifikat bahwa mereka yang tinggi hatinya dan congkak akan dipermalukan dan diusir pergi dengan tangan hampa. Dengan berusaha mengikuti nasihat dan peringatan ini, kita menjadikan sikap rendah hati sebagai suatu sikap praktis dan keutamaan dalam diri kita.   Kerendahan hati yang benar ialah bukan merasa jelek terhadap diri sendiri, atau menganggap rendah diri sendiri, atau berpikir kalau diri Anda lebih rendah dan tak berarti dari orang lain. Kerendahan hati yang benar pada dasarnya membebaskan kita dari kecondongan, kesibukan dan pemusatan perhatian atas diri kita sendiri dan berpikir fokus saja pada keunggulan diri sendiri. Kerendahan hati itu berisi kebenaran dalam pemahaman diri sendiri dan kebenaran dalam tindakannya. Mazmur 139, 1-4 mengatakan bahwa memandang diri kita sendiri secara benar dengan penilaian yang tulus, berarti melihat diri kita menurut yang Tuhan lihat.    Seorang yang rendah hati berkata dan berbuat realistis tentang diri sendiri tanpa mengada-ada untuk menjadi atau tidak menjadi sesuatu atau seseorang. Ia tak punya kebiasaan menganggap dirinya kecil atau besar selain menghadirkan diri sendiri apa adanya. Ia tidak memakai topeng supaya terlihat baik orang lain dan ia tidak sibuk untuk mengejar ketenaran, reputasi, sukses, atau kegagalan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa, aku mempercayakan hidupku ke dalam tangan-Mu, jadikanlah aku berguna bagi saudara dan saudariku. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...   --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Max River - House Music
Max River - City Life (Volume Eight)

Max River - House Music

Play Episode Listen Later Jul 30, 2023 63:00


City Life (Volume 8) | House music for ur best weekend 01. beatsbyhand feat. Kali Mija - King Of My Castle [Stay True Sounds] 02. Ear Funk feat. Ann Mimoun - Wrong (Circuit Remix) [Faderz Records] 03. Jamiroquai - Space Cowboy (David Morales Mix) (Dr Packer Remix) [Mastermix] 04. Random Soul - Just Bounce (2023 Rework) [Random Soul Recordings] 05. White Ocean - Somebody [Cruise Music] 06. Martin Badder, Kevin McKay, Mr. V - I Want The Vibes [Glasgow Underground] 07. Twinflame & Rozegarden - Closer [Motive Records] 08. Sam Divine feat. Dope Earth Alien - Salty [Armada Subjekt] 09. Sam Divine & Hayley May - Face In The Crowd [DVINE Sounds] 10. Moya, Kokiri - Never Too Late (VIP Mix) [Perfect Havoc II] 11. Fancy Inc - Nightmare [Mentalo Music] 12. Kevin McKay, Fein Cerra, Mizbee - Say It [Glasgow Underground] 13. John Summit & Hayla - Where You Are [Off The Grid] 14. Yotto & Karolus pres. Something Good feat. Sansa - Before Dawn [Armada Music] 15. Hannah Wants feat. Clementine Douglas - Cure My Desire [Defected]

Lead Time
LCMS Convention - Maintaining Unity and Navigating Challenges with Pastor John Karolus

Lead Time

Play Episode Listen Later Jul 14, 2023 26:02 Transcription Available


Ever wondered how the Lutheran Church of Missouri Synod maintains unity while navigating the challenges of a changing cultural landscape? Strap in as we explore this and more with Pastor John Karolus, a pastoral delegate for the upcoming convention, where he'll share his thoughts on speaking to cultural issues with humility and truth, building bridges with other religious and political movements, and creating a welcoming environment for everyone.Join us as we delve into the challenges young pastors face today, particularly when stepping into full-time ministry. Listen in as Pastor Karolus and I examine the increasing learning curve for recent seminary graduates and the critical role of second career pastors. We'll also discuss the SMP program and its potential as a cost-effective avenue for ministry, plus we'll unpack the importance of the Pastor Information Committee report and the need for recognizing the gravity of the situation. Don't miss out on this insightful discussion, especially if you have an interest in the future of the Lutheran Church and its ongoing mission.Support the showVisit uniteleadership.org

Ripple Effects Radio
Collin Oliver - Ripple Effects Episode 144

Ripple Effects Radio

Play Episode Listen Later Jul 12, 2023 60:00


Collin Oliver - Ripple Effects Episode 144Tracklist:Yotto & Karolus pres. Something Good feat. Sansa - Before Dawn (Extended Mix) - Armada Sonny Fodera & MK - Asking ft. Clementine Douglas (Extended Mix) - SolotokoHot Since 82 - Love Me (Extended Mix) - Knee Deep In SoundMark Knight, Green Velvet & René Amesz - Live Stream (Noizu Extended Mix) - ToolroomDeeper Purpose - The Stutter (Extended Mix) - ToolroomScruby & Aron Chiarella - You Know (Extended Mix) - ToolroomMark Knight, Prok & Fitch - Into My Life (Original Mix) - ToolroomMark Reeve - Let Go (KLØSET Remix) - SubVisionRowetta - Be (Klangkuenstler Remix) - Ransom RecordingsCarl Cox - I Want You (Forever) (Josh Butler Remix) - Cr2 RecordsLow Steppa, Dennis Quin - Afters Groove - Simma BlackThe Vision, Ben Westbeech & KON featuring Andreya Triana - Hallelujah In Heaven (Groove Assassin Extended Edit) - Defected RecordsAlex Virgo, Benjamin Groove - On Air - True RomanceBob Sinclar - Vision Of Paradise (Riva Starr Extended Remix) - Yellow ProductionsJohan S & Oliver Knight - Get Weak (Ango Tamarin Remix) - Adesso MusicHatiras - Collosal Rebirth (Original) - Spacedisco Records

Vegas Vibes
Live @ Commonwealth, Las Vegas - Anamē with support by Grish

Vegas Vibes

Play Episode Listen Later Jul 7, 2023 115:56


The set I played at Commonwealth in Downtown Las Vegas opening for Anamē on June 29th 2023 1 - Fade Into Black (Club Mix) - Tinlicker 2 - Before Dawn (Extended Mix) - Yotto, Karolus, Something Good, Sansa 3 - Those Days (Extended Mix) - Exit Coda, Chris Luno 4 - Echo (Clean Extended) - LTN, Ghostbeat, Passive Progressive 5 - Heaven Is Closer (Original Mix) - Into The Ether, LEO ISLO 6 - Just Be (Extended Mix) - HAUMS 7 - Good Liar (Extended Mix) - False Intentions 8 - Shelter (Original Mix) - Dirty South, Jem Cooke 9 - Heroide (Extended Mix) - Joel Fabrice 10 - Fed Up (Extended Mix) - ARIV3 11 - Visions (Tim Engelhardt Remix) - Rodriguez Jr., Liset Alea, RJLA 12 - Solitary (Original Mix) - Paige, Nihil Young, Lauren Laimant 13 - Little Darling (Joris Voorn Remix) - Marsh 14 - Run Away (Extended Mix) - Ben Bohmer, Tinlicker, Felix Raphael 15 - Embrace (Extended Mix) - Anden 16 - ID - Grish 17 - Pegasus (Extended Mix) - Meduza, Eli & Fur 18 - Just Over (Extended Mix) - Yotto 19 - Beyond Us (Hatshepsut Extended Version) - Adriatique, Eynka 20 - On My Knees (Adriatique Remix) - Rufus Du Sol 21 - Tomorrow [Extended Mix] (Anjunabeats) - Grum feat. Dom Youdan 22 - Your Heart (Extended Mix) - Rob Hes, 2088, Jordan Grace, Joey White 23 - Sound Of The Dragonfly (Original Mix) - Booka Shade 24 - Zireael (Extended Mix) - Synthea 25 - Pieces (Original Mix) - Felix Raphael

Real Life, Real Gospel
Giving to the Larger Church feat. John Karolus and Jon Niederbrach

Real Life, Real Gospel

Play Episode Listen Later Jun 20, 2023 59:13


Listen in with John Karolus as a guest host as we welcome the Chief Operating Officer of the PSD to talk about giving to the larger church and tithing. Yeah, we think it's suspicious that Ben was on vacation for this episode too.   Also, check out the work highlighted in the PSD at psd-lcms.org/god-at-work

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-8 masa biasa, 3 Juni 2023, peringatan Santo Karolus Lwanga dan kawan-kawan, martir

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 2, 2023 7:33


Dibawakan oleh Tirto dan Rini dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Sirakh 51: 12-20; Mazmur tg 19: 8.9.10.11; Markus 11: 27-33 PELIHARALAH DIRIMU DI DALAM KASIH ALLAH   Renungan kita pada hari ini bertema: Peliharalah Dirimu Di Dalam Kasih Allah. Seseorang baru dapat memberi atau berbagi dari dirinya kalau ia memiliki sesuatu. Ia tidak mungkin memberikan sepiring nasi atau selembar uang dua puluh ribu kepada seorang sesamanya, kalau ia tidak punya nasi atau uang. Demi menunjang semangat Kristen dalam berbagi rahmat Allah, para pengikut Kristus harus memiliki rahmat Allah yang banyak.    Rahmat tidak akan habis karena sumbernya dari Tuhan Allah. Untuk menjamin kalau kekayaan rahmat Tuhan senantiasa hadir di dalam diri seseorang, caranya ialah ia harus selalu memelihara dirinya di dalam rahmat kasih Allah. Ironisnya ialah banyak di antara kita karena demi semangat pelayanan, mereka cenderung mencurahkan perhatian atau memelihara iman orang lain.    Dengan kata lain, ada suatu kecenderungan kita untuk mengurusi hidup rohani orang lain. Kita ikuti mereka terus-menerus dalam bagaimana mengusahakan hidup yang saleh, hidup penuh kasih, dan hidup dalam persekutuan. Biasanya orang-orang yang menganggap dirinya sudah dewasa dan sudah sedikit maju dalam pengetahuan iman melakukan hal ini. Akibatnya mereka tidak mempunyai kesempatan dan kemauan untuk memelihara diri sendiri terkait dengan hidup di dalam kasih Allah. Mereka menganut gaya aktivisme.   Pemeliharaan diri di dalam kasih Allah berangkat dari prinsip bahwa Tuhan Allah sendiri berkuasa menjaga kita supaya kita tidak tersandung dan tidak dikuasai sepenuhnya oleh kuasa kejahatan. Kitab Putra Sirakh dalam bacaan pertama menegaskan menegaskan supaya setiap umat Allah yang taat dan setia kepada Tuhan, harus mencari yang dituntut oleh imannya, yaitu kebijaksanaan. Dengan menemukan kebijaksanaan Tuhan, kita akan dikaruniai rahmat kegembiraan untuk menantikan kemuliaan-Nya yang akan dinyatakan secara penuh.   Selanjutnya kita sendiri yang memelihara rahmat yang sudah dicurahkan kepada kita. Cara yang paling mendasar ialah kebutuhan akan kekuatan rahmat Tuhan supaya mengisi diri kita, bagai jiwa yang haus akan Tuhan dan rindu untuk dipuaskan oleh Tuhan setiap waktu. Jika sikap kita hanya menunggu dengan pasif, bisa saja kesiapan kita akan datangnya rahmat itu sangat minim. Tetapi ketika ada kebutuhan dan kemendesakan, kita akan sangat bergembira dan siap untuk dicurahkan rahmat dari Tuhan.   Kita dapat memelihara diri sendiri dalam kasih Allah melalui semakin banyak perbuatan kasih. Setiap perbuatan kasih yang kita lakukan harus tetap bersumber pada nama dan kuasa Yesus Kristus yang menghadirkan Allah yang maha tinggi. Tanpa bersumber pada kuasa Tuhan, setiap perbuatan kasih kita bakal kehilangan legitimasi dan pengaruh rohaninya bagi orang lain.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, semoga kami tekun memelihara diri kami di dalam kasih-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

il posto delle parole
Franco Forte "Karolus"

il posto delle parole

Play Episode Listen Later Feb 15, 2023 25:28


Franco Forte"Karolus"Il romanzo di Carlo MagnoMondadori Editorehttps://mondadori.it25 dicembre 800. Sono passati tre secoli da quando Roma ha cessato di esistere: nella pur turbolenta storia della Città Eterna, nessuno ormai immaginava che ci potesse essere un altro imperatore. E invece, nel giorno di Natale di un secolo appena nato, il Papa sta per proclamare un nuovo sovrano. Un nuovo Cesare. A ricevere la corona è Karolus Magnus, Carlo Magno, primogenito della stirpe dei Carolingi.Come è arrivato Carlo su quel trono? Per qualcuno che si è meritato, ancora in vita, l'appellativo di Magno la risposta dovrebbe essere scontata. E se invece la strada che porta a quella notte di Natale fosse lastricata non solo di coraggio, battaglie e trionfi, ma anche di complotti, intrighi e sangue? Se tra i fasti delle vittorie si nascondessero troppi segreti?Attingendo a una sterminata storiografia, Franco Forte ricostruisce in forma di romanzo le gesta del celebre sovrano, dalla primissima infanzia agli ultimi, intensi istanti di vita, immergendoci nel racconto di un'avventura irripetibile, segnata da sfide, successi e amori, ma anche da dubbi, rimpianti, dolorosissime perdite e ancor più struggenti addii. Che cosa si agitava nel cuore di Karolus, il grande condottiero, quando si preparava a diventare reggente unico del Sacro Romano Impero? Quali sogni – e quali incubi – ne popolavano l'animo?Franco Forte è nato a Milano nel 1962. Scrittore, sceneggiatore e giornalista, per Mondadori ha pubblicato, tra gli altri, Carthago, Roma in fiamme, Caligola, Cesare l'Immortale e Romolo, il primo di una serie di libri dedicati ai sette re di Roma.IL POSTO DELLE PAROLEAscoltare fa Pensarehttps://ilpostodelleparole.itQuesto show fa parte del network Spreaker Prime. Se sei interessato a fare pubblicità in questo podcast, contattaci su https://www.spreaker.com/show/1487855/advertisement

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-31 masa biasa, 4 November 2022; peringatan Santo Karolus Boromeus, uskup

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 3, 2022 7:24


Dibawakan oleh Manuela Sabatani dari Paroki Kristus Raja, Keuskupan Surabaya, Indonesia. Filipi 3: 17 - 4: 1; Mazmur tg 122: 1-2.3-4a.4b-5; Lukas 16: 1-8 INISIATIF SUCI Renungan kita pada hari ini bertema: Inisiatif Suci. Santo Yohanes Bosco atau lazim dipanggil Don Bosco memulai pekerjaan pelayanan orang muda, yang kemudian merintis jalan untuk pendirian Serikat Salesian atau SDB, dengan tersenyum, tertawa dan bersiul. Kejadiannya pada tanggal 8 Desember 1841. Di Gereja Santo Fransiskus Asisi di kota Turin, Italia, ia bertemu seorang anak miskin dan gelandangan. Don Bosco meminta anak itu untuk membuat tanda salib dan mengucapkan beberapa doa dasar yang sudah umum, tetapi anak muda itu tidak mengetahui apa-apa. Kemudian Don Bosco meminta anak itu tersenyum, tertawa dan bersiul. Ia dapat melakukan itu sesuai dengan kemampuannya. Inisiatifnya itu kemudian membuka jalan baginya untuk mengajarkan dia berdoa, yang diikuti pada pertemuan-pertemuan berikutnya dengan bertambahnya banyak anak yang lain. Ini merupakan sebuah inisiatif suci, karena jalan dan pintu sungguh terbuka kepada suatu proses mengenal iman, mempelajari misteri-misterinya, dan akhirnya berjumpa dengan Tuhan yang menjadi sumber kebenaran dan hidup. Kata inisiatif dari kata Latin itiare atau initium mengandung arti memulai atau mengawali. Kita memahaminya juga sebagai tindakan mengambil atau membuat langkah pertama dan membuat terobosan. Di dalam kisah Injil yang baru saja kita dengar, Tuhan Yesus menguraikan tentang tuan yang kaya itu memuji pegawainya yang cerdik, meski ia berbuat tidak jujur karena memanipulasi data hutang para piutang tuannya. Ia cerdik namun ia bukan orang yang baik. Kecerdikan dalam konteks kisah tersebut menunjuk pada kemampuan memperhitungkan masa depan. Pegawai tersebut mewakili orang-orang di dunia ini, termasuk kita, yang sering kuatir akan hari esok. Ada orang yang menabung banyak di bank. Ada yang lain investasi berupa tanah, rumah atau emas. Atau yang lain ingin menjamin masa depan dengan menyekolahkan anak cucunya sebaik mungkin. Semua itu adalah bentuk-bentuk inisiatif. Kita harus membuat inisiatif apa pun jenisnya dalam cara benar dan jujur. Kita akan dipuji oleh Tuhan karena mampu memperhitungkan masa depan kita sendiri. Seharusnya kita juga dapat memperhitungkan masa depan hidup rohani kita. Santo Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi sungguh menyadari bahwa arah kehidupan rohani para pengikut Kristus sering menjadi kabur atau disesatkan karena ada begitu banyak pengaruh dunia ini yang tidak benar. Maka Ia menyanggupi diri sebagai teladan yang harus diikuti. Banyak orang kudus seperti Paulus, ingin supaya kita meneladani mereka agar kita dapat memenuhi apa yang dikehendaki Tuhan atas diri kita masing-masing. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, terangilah selalu budi dan hati kami untuk selalu setia di jalan-Mu yang benar. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Podheim - Jiroc's Valheim Podcast
#39 - Battleaxe! Pyramids! Lanterns! Mushrooms! & More!

Podheim - Jiroc's Valheim Podcast

Play Episode Listen Later Oct 7, 2022 112:17


This week we interview Karolus from our Valheim community and talk all kinds of fun stuff!

Let's Talk Dallas County
Let’s Talk Dallas County Administrative Assistant At Crossroads Church Heather Karolus

Let's Talk Dallas County

Play Episode Listen Later Aug 18, 2022 7:34


Administrative Assistant At Crossroads Church Heather Karolus talks about the return of the Garage Free event that will be taking place this weekend in Perry.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-7 Paskah, 3 Juni 2022; peringatan Santo Karolus Lwanga dan kawan-kawan, martir

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 3, 2022 8:03


Dibawakan oleh Suster Priska, SJMJ dari komunitas biara Bintang Kejora Ciputat dan Elsa dari Gereja Santo Nikodemus, Paroki Ciputat, Keuskupan Agung Jakarta. Kisah Para Rasul 25: 13b-21; Mazmur tg 103: 1-2.11-12.19-20b; Yohanes 21: 15-19 PEMBENARAN KITA DARI TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Pembenaran Kita Dari Tuhan. Pembenaran kita dari Tuhan bermakna suatu tindakan Tuhan yang membenarkan dan memperkuat martabat kita sebagai putra dan putri-Nya, yang berarti memisahkan kita dari kuasa jahat dan duniawi yang ingin menjauhkan kita daripada-Nya. Contoh paling nyata ialah pengadilan Paulus di hadapan penguasa duniawi atas dasar iman dan keyakinan yang ia anut dan ajarkan. Yesus Kristus mengalami yang sama ketika Ia dihadapkan ke Pilatus. Di situ terlihat pembenaran dari Tuhan sangat nyata, terungkap baik melalui perkataan maupun tindakan sehingga di satu pihak berdiri tegak kebenaran dari Allah, berhadapan dengan kebenaran dari dunia ini. Klimaksnya jelas, kebenaran dari Tuhan harus melepaskan diri dari dunia ini untuk kembali kepada pemiliknya, yaitu Tuhan sendiri. Hal ini dilakukan melalui sebuah kematian di dunia ini, supaya mendapatkan kehidupan di akhirat. Pengadilan Paulus terkait evangelisasi yang dilakukan Gereja Perdana, sementara ada juga pengadilan yang dialami Petrus saat ia di”adili” secara khusus oleh Yesus sendiri. Istilah “diadili” oleh Yesus dimaksudkan untuk menempatkan seseorang pantas dan benar di hadapan Tuhan. Petrus diinterogasi soal ketulusan, iman dan komitmennya untuk mengikuti Kristus. Petrus terkenal dengan bicara tanpa banyak pikir, maka sering keliru dan salah sasaran. Dengan pengadilan itu Petrus dapat sampai kepada komitmennya bersamaan dengan pengangkatannya untuk menjadi pemimpin Gereja. Pembenaran melalui pengadilan, entah oleh instrumen penegakan hukum negara entah oleh Tuhan sendiri, harus patuh pada salah satu syaratnya yang fundamental ialah objektivitas. Nurani banyak orang, masyarakat dan pendapat umum yang membentuk objektivitas itu. Sedangkan jika pembenaran itu hanya datang dari satu atau dua orang, yang jelas melawan nurani banyak orang, itu pasti melawan kebenaran. Oleh karena itu suara dan kehendak Tuhan didapatkan melalui pendapat bersama dalam Gereja yang difasilitasi oleh para pemimpinnya. Di situ pembenaran atas sikap hidup dan penghayatan iman kita diberlakukan. Jadi kalau Anda mendapatkan absolusi dalam pengakuan dosa yang diberikan oleh Gereja melalui seorang bapak pengakuan, itu merupakan pembenaran bagi diri Anda. Tuhan membenarkan kita di dunia ini melalui instrumen-instrumen yang sah, dan salah satu yang paling utama ialah Gereja. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha baik, tambahkanlah keberanian dan kekuatan kami untuk dapat menghadapi aneka macam kesulitan dan pengaruh jahat, sehingga kami boleh menikmati suatu pembenaran dari-Mu dan berusaha menghayatinya melalui tutur kata dan perbuatan di sepanjang hidup kami. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Firman Tuhan hari Kamis pekan biasa ke-31, 4 November 2021; peringatan Santo Karolus Boromeus, uskup

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 3, 2021 9:01


Bacaan dibawakan oleh Sisilia Prastika Mahul dan renungan dibawakan oleh Yohana Asridinda Davina dari Orang Muda Katolik (OMK) Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. Roma 14: 7-12; Mazmur tg. 27: 1.4.13-14; Lukas 15: 1-10 FAKTOR KRISTUS Renungan kita pada hari ini bertema: Faktor Kristus. Santo Karolus Boromeus lahir dari keluarga bangsawan yang kaya raya dan terpandang di masyarakat karena ia adalah keponakan Paus Pius IV. Ia mengenyam pendidikan istimewa sampai menjadi ahli hukum baik sipil maupun Gereja pada usia 21 tahun. Tetapi jalan hidupnya mengantarnya untuk menjadi pelayan Gereja yang tekun, saleh dan berwibawa. Sampai wafatnya ia adalah seorang uskup agung dan kardinal yang memimpin Keuskupan Agung Milan, Italia Utara. Ia bekerja penuh ketekunan dan kerendahan hati menjadi saksi Kristus yang sejati. Ia adalah santo pelindung para imam. Santo Karolus Boromeus mengikuti jalan Yesus Kristus yang disebut dengan penyangkalan diri. Sebuah penyangkalan diri harus didukung oleh kerendahan hati yang sesungguhnya. Sikap yang rendah hati mengharuskan seseorang menghindari semua jenis kepentingan diri sendiri dan mengutamakan kehendak Tuhan. Ia menempatkan faktor Kristus di atas segalanya, karena itu adalah pilihan hidupnya. Masing-masing dari kita dapat membuat daftar panjang kepentingan dan perjuangan kita di dunia ini, yang faktor alasan dasarnya ialah Yesus Kristus. Seorang biarawan atau imam dengan bangga dan syukur menyatakan bahwa faktor Kristus adalah jawaban tertinggi dan terakhir bagi kelangsungan panggilan hidup dan perutusannya. Demikian juga bagi setiap profesi dan jalan hidup yang lain di sekitar kita. Faktor Yesus sebagai penentu kehidupan kita baik saat ini maupun di masa depan setelah kematian. Jika tidak memilih Yesus Kristus sebagai jalan hidupnya, berarti kita memilih yang lain. Santo Paulus berbagi keyakinan hidupnya kepada jemaat di Roma setelah ia bertobat, bahwa hidup dan mati kita adalah di dalam Kristus. Tidak ada kebenaran bagi seorang beriman untuk mengatakan bahwa ia hidup atas dirinya sendiri. Ia harus berdiri tegak dalam suatu pengakuan yang benar bahwa faktor Tuhan Yesus Kristus adalah penentu hidupnya di dalam dunia ini dan juga di akhirat nanti. Di dalam setiap pelayanan kita, hendaknya faktor Kristus diutamakan. Tujuannya supaya wajah Kristus menjadi dominan dan menjadi daya tarik universal untuk pencapaian kebaikan dan kebenaran tertinggi. Kita perlu menghindari setiap tindakan yang mengaburkan peran Yesus Kristus karena hanya penonjolan diri manusia dan kepentingannya. Tujuan kita beriman akan meleset jika bukan Kristus sebagai inti dan pusat perjalanan hidup kita di dunia. Biarpun hanya satu unsur dan sekecil apa pun hidup manusia dan lingkungan hidup ciptaan Tuhan, semuanya menjadi kepentingan Tuhan untuk diselamatkan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, jadikanlah kami solusi dan penyelamat bagi sesama kami yang hilang dari-Mu karena berbagai alasan yang dipandang sebagai pilihan hidupnya. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Firman Tuhan hari Rabu pekan biasa ke-20, 18 Agustus 2021

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 17, 2021 7:03


Bacaan dibawakan oleh Theresia Saba Tini dan renungan dibawakan oleh Katarina Gelu Tapoona, dari Gereja St. Karolus, Paroki Sekatak, Keuskupan Tanjung Selor, Kalimantan Utara. Hakim-Hakim 9: 6-15; Mazmur tg 21: 2-3.4-5.6-7; Matius 20: 1-16a PENGORBANAN WAKTU SAMA DENGAN PENGORBANAN DIRI Renungan kita pada hari ini bertema: Pengorbanan Waktu Sama Dengan Pengorbanan Diri. Apakah benar waktu sama dengan diri manusia? Kitab Hakim-Hakim menampilkan aneka pohon baik yang di saat yang tepat menghasilkan keunggulannya, menolak korbankan itu untuk menjadi raja atas pohon-pohon lain. Hanya tanaman kecil yang jelek dan berduri yang rela mengorbankan dirinya untuk menjadi raja. Para pekerja meleburkan dan menyatukan waktu bekerja yang disanggupi masing-masingnya dengan dirinya yang bekerja. Upah diberikan bukan karena waktu kerja saja, tetapi terlebih-lebih pengorbanan kesanggupan dan kemauan pekerja dan kemurahan hati pengupah. Pengorbanan waktu itu merupakan bungkus luar yang sebenarnya menghadirkan pribadi manusia dan perbuatannya pada suatu waktu tertentu. Jadi suatu pengorbanan waktu adalah juga suatu pengorbanan diri. Bacaan liturgis hari ini mengaitkan pengorbanan dengan panggilan para pemimpin dan mereka yang bekerja melayani orang lain. Pemimpin dan pelayan memiliki ciri mengorbankan atau mempersembahkan waktunya. Seorang gubernur harus mengisi lebih banyak waktunya untuk melayani orang banyak, daripada untuk keluarganya. Di dalam dimensi iman, para pemimpin dan pelayanan mereka mempersembahkan diri dan waktunya kepada Tuhan. Ciri utamanya ialah kerelaan dan tanpa pamrih. Upah dalam bentuk materi bukan hal utama, tapi yang penting ialah apa yang diberikan atau dipersembahkan. Tuhan menghendaki supaya pengorbanan kita adalah dari kebebasan dan kemurahan hati sebagai ungkapan cinta dan ketaatan. Memimpin dalam keluarga, masyarakat dan Gereja merupakan sesuatu yang normal. Dalam semua ini ada aspek pelayanannya. Lalu Tuhan ingin berbicara kepada kita tentang ini: waktu yang dipakai untuk melakukan semua ini adalah sakral dan tidak bergantung durasi singkat atau lama. Ketika waktu dipakai dengan baik dan tepat, lalu suatu kualitas pekerjaan yang dilakukan untuk melayani sesama atau mengurusi kehidupan dipentingkan, dengan tidak pertama-tama memperhitungkan apa yang didapatkan sebagai balasannya, di situ terungkap suatu pengorbanan diri. Jadi, waktu perlu kita isi dengan pengorbanan diri, dan sebaliknya pengorbanan diri itu sangat membutuhkan waktu perwujudannya. Percuma kita berbicara tentang suatu pengorbanan tetapi kita tidak punya waktu untuk itu. Tak ada artinya juga atau omong kosong kalau kita punya waktu tetapi terbuang saja dan tidak diisi dengan suatu pengorbanan diri. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, terima kasih kepada-Mu atas pengajaran pada hari ini yang menyadarkan kami arti sebuah pengorbanan diri. Berkatilah setiap bentuk pelayanan dan pekerjaan kami supaya kami tidak melupakan aspek pengorbanan itu. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Firman Tuhan hari Kamis pekan biasa ke-9, 3 Juni 2021; peringatan St. Karolus Lwanga dan kawan-kawan, martir.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 2, 2021 7:44


Bacaan dibawakan oleh Suster Maria Enjela Margaretha Abanat dan renungan dibawakan oleh Suster Maria Eleonora Melan, dari Biara RVM di Keuskupan Agung Kupang. Tobit 6: 10-11; 7: 1.6.8-13; 8: 1.5-9; Mazmur tg 128: 1-2.3.4-5; Markus 12: 28b-34. JANTUNGNYA CINTA Renungan pada hari ini bertema: Jantungnya Cinta. Bacaan-bacaan hari ini berbicara tentang cinta kasih dalam konsep dan praktiknya. Bacaan pertama berisi tentang cinta Tobiah dan Sarah, sedangkan bacaan Injil tentang suatu pelajaran cinta yang sampai pada konsep inti cinta sebenarnya. Tetapi ada masalah dengan cinta di sini. Persoalannya ialah orang menjalankan cinta sebagai sebuah teori atau rumusan, jadi bentuknya ialah ide, gagasan dan norma-norma. Misalnya jangan bicara kasar, jangan tampak kotor pada orang lain, dan banyak jangan atau larangan lainnya. Itu yang dibuat oleh orang-orang Yahudi, khususnya kaum cendekia dan ahli taurat. Mereka memilik 600 lebih rumusan aturan dengan maksud supaya orang-orang menjadi lebih baik dan beriman. Tapi ternyata jantung cinta atau inti cintanya tidak mereka miliki. Terlalu larut dalam teori dan rumusan, mereka lupa untuk menghidupi cinta itu. Dan Yesus sendiri yang mengajarkan mereka: jantung cinta ialah mencintai Allah dan sesama, keduanya sama-sama sejatinya. Maka syarat fundamental ialah jangan berbuat ekstrem yaitu fanatik untuk yang satu, dan melupakan atau membenci yang lain. Meskipun keluarga Rahel itu Yahudi tulen dan sangat beriman, tetapi yang dilakukan oleh putrinya, Sarah, bisa jadi semata-mata urusan manusiawi. Artinya dalam urusan persekutuan perkawinan mereka tidak patuh atau taat kepada ajaran Tuhan. Maka bukan kebahagiaan yang didapatkan, tetapi justru malapetaka yang mematikan. Tobiah mendapatkan panggilan istimewa untuk mengawini Sarah. Ini seperti mengembalikan jantungnya cinta yang sudah lama hilang, yaitu persembahan diri kepada Allah, sembah sujud ditujukan kepada-Nya, patuh-setia akan ajaran-ajaran Allah tanpa ada niat untuk melanggar. Ini semua adalah cara manusia mencintai Tuhan. Tobiah dari awal perkawinannya, membawa istrinya Sarah untuk teken kontrak cinta dengan Tuhan yang mahakuasa. Urusan lain-lainnya baru menyusul, dan selanjutnya harus tetap setia dan tunduk pada Tuhan. Mungkin hidup kita saat ini sibuk dengan urusan cinta berupa kata-kata, ilusi, gambar, janji, teori, rumusan, aturan, mimpi, ambisi pribadi, uang, karir dan semua kaitan dengan kebutuhan duniawi. Bisa jadi jantung cintanya, yaitu perbuatan mencintai sesama dan Tuhan yang nyata, langsung, dan berguna jauh dari perhitungan kita. Batin kita terasa sedang mencari jantung cinta yang kabur atau hilang. Apakah jantung cinta sekarang bersamamu atau jauh darimu? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, semoga kami tetap dalam bimbingan Roh-Mu untuk selalu mencintai Dikau dan sesama kami, sebab dengan demikian kami sanggup menunjukkan diri sebagai murid-murid-Mu yang sesungguhnya. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Vitamina L
S01E18 - Stefano Motta e "Le armi dei vinti"

Vitamina L

Play Episode Listen Later Aug 17, 2020 14:10


Per il diciottesimo episodio di Vitamina L siamo in compagnia di Stefano Motta, nato a Desio nel 1975 e ha studiato presso l'Università Cattolica di Milano. Docente, scrittore e saggista, è autore di numerosi titoli di narrativa per ragazzi e manuali scolastici. Studioso di Manzoni, è socio onorario della Pontificia Academia Mariana Internationalis della Città del Vaticano, direttore artistico del Maggio Manzoniano Merate e membro della giuria del Premio letterario internazionale Alessandro Manzoni.Tra le sue ultime pubblicazioni, il romanzo "Lale" e due storie di montagna "Di vento forte. Cercando un legno nella foresta ferita dalla tempesta Vaia" e "Latte e Ghiaccio".Stefano, oltre a parlarci della sua silloge, risponde a 5 domande tratte dal Questionario di Proust.Giovane Holden Edizioni | www.giovaneholden.itSinossi "Le armi dei vinti":Dalla cattedrale di Santiago di Compostela è misteriosamente scomparso un tesoro, il Codex Calixtinus, pregiato libro quasi millenario. Molto strano questo furto, quasi incomprensibile, dal momento che un simile volume è talmente prezioso da non poter avere alcun mercato.A meno che esso non contenga, magari, un segreto.C'è qualcosa infatti che lega Hector, il principe troiano che solo si oppose per dieci anni alle schiere degli eroi Achei, e Hruodlandus, il paladino cantato dai grandi poeti del Rinascimento, il prediletto di quel Karolus che fu capace di mettere ai propri piedi tutta l'Europa. Qualcosa che in un passato ormai lontano ha significato grande potere, e che può significarlo di nuovo.Per risolvere il caso, l'ispettore Juan Riveiro ha una carta da giocarsi: la competenza e l'intuizione di suo fratello, appassionato e irriverente professore universitario di Salamanca. Jorge Riveiro, affidandosi alla sua curiosità meticolosa e un po' scanzonata, si mette sulle tracce del libro. Affrontando anche pagine amare del proprio passato personale, presto si addentrerà in un enigma nascosto in quella piega un po' oscura dove la storia va a fondersi con il mito.Da un fatto di cronaca recente, prende ispirazione un romanzo di grande suggestione, che, alternando i toni lirici della grande epica e le intonazioni quotidiane, intesse i fili delicati delle storie di due dei più leggendari guerrieri della letteratura con lo spaccato di un contemporaneo vivace e avvolgente.

Puun takaa lätkäpodcast
#017- Live feat. Karolus Kaarlehto & Kalle Valtola

Puun takaa lätkäpodcast

Play Episode Listen Later Dec 26, 2019 34:36


Tämä jakso tehtiin livenä Turun ravintola Hookissa 21.12.2019. Äänentasot ravintolassa tietenkin nousi illan edetessä aika korkeaksi, niin kaikkea ei julkaisukelpoisena talteen saatu, tässä pieni osa illasta joulun välipäivien erikoisjaksona. Pahoittelemme normaalista poikkeavaa äänenlaatua. Vieraina Saipan Karolus Kaarlehto ja KooKoon Kalle Valtola. 

kalle turun karolus
Släktband
Kustskepparna Axel och Karolus mötte ett våldsamt öde

Släktband

Play Episode Listen Later Dec 17, 2018 23:45


För bröderna Olsson från Strömstad var det självklart att leva av havet. Men i maj 1855 tog alltsamman slut när de mötte Hälsö-Johannes. Längs våra kuster har människor genom tiderna varit beroende av och utlämnade till havet. Havet var förutsättningen för livet på kusten, långa tider var det ett hem och samtidigt var havet en farlig plats. Många var de som till sist fick sin grav i havet. Dagens program ska handa om två bröder från Tjärnö utanför Strömstad. De var enkla jordbrukare och fiskare, men när tillfälle gavs och havet var isfritt så fraktade de gods längs med kusten ungefär på samma sätt som man idag transporterar varor på landsvägarna. Deras sista resa med fraktskutan "Tre Bröder" slutade med en katastrof. Ulf Hansson på Strömstad museum är en avlägsen släkting med de båda bröderna och han berättar att den här sortens kustfrakt ofta var en ganska bra affär. - Många började med en liten kustfraktare för att sedan gå vidare och köpa allt större fartyg och göra längre resor. Den här verksamheten betydde mycket för bygden. Många här var ju sjömän och låg i långa tider ute till havs, antingen med fiske eller med fraktskutor. De kvinnor som blev kvar hemma, om de fick några pengar över då kunde de gå till en lastmäklare och satsa pengarna i en last, och hade man tur kunde man göra förtjänster utan att ens vara till sjöss. - Vi här på kusten har ju alltid haft en speciell relation till havet, vi har ju aldrig sett det som rekreation. Havet gav oss näring, delvis i form av frakterna med förstås också genom fisket, och väldigt många gånger så blev också havet ens grav, säger Ulf Hansson, och fortsätter: - De här små fraktfartygen var ofta familjeägda, och när en sådan gick under så blev det katastrof. Det var många kvinnor här som förlorade både gubben och alla sönerna i samma olycka. Fraktskutan Tre bröder hade fyra ägare. Två av dem fanns kvar på land, men det hårda arbetet ombord sköttes av bröderna Axel och Carolus Olsson från Dillhuvudet på Tjärnö, som hade lyckats köpa in sig på båten med en fjärdedel var. Vintern 1855 hade varit extremt hård. Oslofjorden var inte isfri förrän de första dagarna i maj, och den 12 samma månad lade Tre Bröder ut från Strömstad för att gå till Göteborg med en last av tegel. Resan gick fint, på några dagar var de nere i Göteborg. Teglet lastades av, den 18 maj skulle de gå tillbaka till Strömstad. Men de kom aldrig fram. På eftermiddagen nästa dag upptäcktes deras båt. Två tullare var på väg till Uddevalla, och plötsligt får de syn på en vinddriven skuta som ligger i leran. Det ser konstigt ut, så de tar sig fram till skutan och går ombord. De ser då att däcket är översköljt av blod. De går ner i skansen och hittar en person som de först tror är död, men som börjar visa livstecken när de bär upp honom på däck. Han är totalt sönderslagen i ansiktet och kan knappt göra sig förstådd, men med hjälp av de papper som finns ombord så kan tullarna ändå förstå vad som hänt. Mannen de hittat heter Axel Olsson och är från Dillhuvudet på Tjärnö. Man ser att de har kört en frakt med tegel från Strömstad till Göteborg som man har fått betalt för. De får också reda på att det ska finnas ytterligare en person ombord, Axels bror, så man söker igenom skutan och under ett segel hittar man Carolus Olssons kropp. Bröderna Olssons resa hem till Strömstad hade alltså slutat halvvägs och den ena av bröderna skulle aldrig med komma hem igen. Carolus var 25 år och ogift när han mördades ombord på skutan Tre bröder, hans äldre bror Axel som med knapp nöd överlevde överfallet, var 34 år, gift och hade en liten son. - Båten söktes igenom från för till akter, Axel fick så gott han kunde berätta vad som hänt och med hans ord och de papper och dokument som fanns ombord så kunde tullarna och den tillkallade polismannen ganska snart bilda sig en uppfattning om vad som hänt. De hade lyckligt kommit till Göteborg och fått 250 riksdaler för tegellasten. De skulle gå tomma hem till Strömstad igen, när det kommer en person på kajen som frågar om han får lifta med dem, till Tjörn eller Orust, det är inte så viktigt vilket det blir. Han fick komma ombord, och ganska snart tar passageraren upp brännvin, och när de närmar sig Tjörn så är bröderna och deras passagerare rejält berusade. Vad som egentligen hände där på båten är inte alldeles klart, Axel och Johannes historier går isär en del, men vad som verkar helt säkert är att samtliga ombord var rejält onyktra när båten närmade sig Orust, och på kvällen utbröt ett bråk mellan dem. Bröderna hade gått och lagt sig när Johannes samma natt gick löst på dem med påk och yxa, för att därefter skära ner seglen och stjäla vad som fanns av värde ombord innan han smög iväg. Axel berättar att han minns hur det stinger till vid ena tinningen, och därefter minns han inget mer innan han vaknar när de båda tullarna hittar honom. Då är båten plundrad och pengarna borta. Alldeles intill platsen där man hittade Axel och Carolus och deras båt, ligger en liten klippö som heter Hälsön. 1855 fanns det två små strandsittarstugor på ön. Strandsittare, det var kustens motsvarighet till backstugusittare, de allra fattigaste i samhället. - Ordningsmakten visste att det i en av stugorna på ön bodde en man med dåligt rykte. Han kallades Hälsö-Johannes och hade redan ett antal brott bakom sig. Han blev genast misstänkt och hans stuga blev undersökt men den var tom.  På väg tillbaka till båten ser plötsligt länsman något som ligger i en dunge. Där hittar man kläder och andra saker från skeppet som plundrats. Men Hälsö Johannes är borta. Man upptäcker med tiden hans eka i land, och drar slutsatsen att han har flytt. Precis en vecka senare får poliskammaren i Göteborg ett brev från den kronolänsman som undersökt mordet Som det troligaste är att han begivit sig till Göteborg och söker få hyra på Sjömanshuset, anhåller jag ödmjukt att vederbörande därstädes uppmanas att vara uppmärksamma, varförutan jag ödmjukt anhåller att allmän efterlysning måtte utfärdas å ifrågavarande Johannes Johansson, som inom orten gjort sig förut illa känd.   Efterlysningen gick ut den 26 maj och det är precis samma dag som Johannes bokat plats på ett emigrantfartyg. Strax innan har han köpt sig ett förfalskat prästbetyg så att han ska kunna försvinna utan att lämna några spår efter sig. Men flyktplanen misslyckas för Johannes blir igenkänd i Göteborg hamn. Han var nog ganska lätt att känna igen eftersom han saknade ett öga. Det var en gammal konfirmationskamrat till Johannes från Orust som hade blivit polisman i Göteborg som fick syn på honom och grep honom. - Han togs till fånga och transporterades till Orust, och man tog också dit Axel, som fortfarande var i ett bedrövligt skick och hade svårt att göra sig förstådd. I Husförhörslängden står det om Axel att han är Illa fårad av fjordpirater. Han har tagit med sig en tolk till rättegången. Axel pekar ut Hälsö-Johannes som förövaren till överfallet och Johannes blir dömd för piratdåd och mord, och han döms till dödsstraff. Axel levde resten av sitt liv med sitt sönderslagna ansikte som en ständig påminnelse om överfallet, och det här var en händelse man talade länge om i Strömstad. - Hela norra Bohuslän var ju i sorg efter den här händelsen, här kände ju alla varandra säger Ulf Hansson. Axel levde vidare, trots sina stora svårigheter, och han dog till sist 1881 vid 59 års ålder, och han fick fem barn till utöver det han hade vid tiden för olyckan. Hälsö-Johannes blev den allra siste att avrättas i Bohuslän. Den 27 maj år 1857 fördes han upp till avrättningsplatsen där en stor folkmassa hade samlats för att beskåda hur Hälsö-Johannes halshöggs av skarprättare Johannes Jansson som kommit dit från Göteborg. Det kanske märkligaste med den här historien är nog ändå att det är minnet av mördaren Johannes som har vårdats och fortfarande vårdas. Hans kropp begravdes en bit från avrättningsplatsen och 1957, hundra år efter avrättningen, satte man upp en minnessten vid graven och 2001 lät man omgärda den med smide. Än idag finner man att graven smyckas med blommor och grönt. Annorlunda är det med minnet efter Carolus - Idag är det ingen som vet var han ligger begraven - Jag tycker det är lite besynnerligt att vi minns förövaren men inte hans offer, säger Ulf Hansson. Forska om sjöfolk De som arbetade på sjön omgärdades av mycket byråkrati. Man hade kontroll på både de laster som transporterades och inte minst de människor som arbetade på båtarna. Därför finns det mycket arkivmaterial att söka i för den som vill forska bland sjömän och sjöfart. Eva Johansson i Västervik har själv en bakgrund i handelsflottan och har skrivit en handledning i hur man letar i källorna.   - Vill man följa en sjöman till sjöss under hela karriären börjar man i inskrivningsboken. Där skrevs han in när han gick till sjöss första gången och där kan man följa sjömannen från början till slut.  - Från inskrivningsboken går man vidare till mönstringsrullor där man kan se vilket fartyg sjömannen mönstrade på och av. I sjömansrullan, som är en besättningslista, kan man se alla som är mönstrade ombord. Sjömännen mönstrade för en resa som regel men i modernare tid kunde de mönstra halvårsvis eller vara rederianställd och hade då en anställning som inte var kopplat till ett visst fartyg. - Det vanliga långt in på 1900-talet var att de mönstrade ombord och var ombord under en resa eller flera resor.  En spännande handling som kanske ger lite mer information är pensionshandlingarna, berättar Eva Johansson.  - Framförallt i de äldre pensionshandlingarna kan man hitta berättelser om vad sjömännen varit med om, till exempel från sjömansänkor som söker understöd eller pension.      Till Sjömanshusdirektionen i Landskrona Såsom enka efter den i slutet av December månad 1879 förolyckade och omkomne Kapten Bengt Petter Olsson, då förande skonerten "Victoria",  anhåller jag härmed vördsammast att komma i åtnjutande af den pension som kan tilldelas mig. År 1879,  i December, avseglade han från Halmstad såsom kapten åtföljd av två söner , den ene 21 och den andre 17 år gamla, och har sedan dess aldrig avhörts utan har som det sedan visat sig förolyckats med man och allt kvarlämnande mig med tre små barn i högst svåra omständigheter. Vid min mans olycka förlorades alla hans papper och sjöfartsböcker varför jag  ej är i stånd att närmare redogöra för hans förhållanden. Jag bifogar härmed prästbetyg och intyg från kommunordföranden. Torekov den 5 maj 1900 Emeli Olsson Det här brevet från Emeli Olsson skrevs till sjömanshuset i Landskrona. Och det var också på sjömanshusen som sjömännen registrerade sig så att staten skulle kunna ha kontroll över hela yrkesgruppen. 1864 kom en ny lag som sa att alla städer som hade rätt att bedriva handel med utlandet skulle ha ett eget sjömanshus. - Ja, de fanns i det som man kallar stapelstäder. Och som mest var det drygt 40 sjömanshus i landet och de har funnits under olika tid. Sjömanshusen fanns inte bara längs kusten, utan också vid de stora sjöarna. Men alla sjömän höll sig inte till reglerna. Eva Johansson berättar att det inte var alltför ovanligt att sjömän stack iväg när de nådde hamn.  - Det var vanligt att sjömän rymde och den som rymt riskerades ju för att straffas så de flesta som rymde utomlands stannade borta. En del rymde när de kom till USA och emigrerade.  Nedan finns en länk till Digitalt museum som har ett rikt bildarkiv med bland annat sjömän att söka i.  Programmet är gjort av Gunilla Nordlund och Elisabeth Renström Uppläsare: Patrik Paulsson och Agneta Johansson slaktband@sverigeradio.se

Habemus Podcast!!
Habemus Podcast!! 17

Habemus Podcast!!

Play Episode Listen Later Jan 21, 2012 93:59


engendro 17. en esta ocasión y tras casi 3 meses sin grabar estos psicópatas vuelven al formato 2normal". Si, hay "despotricando" y será Will Smith el que se lleva los palos en "Wild Wild West". Además, pelis de chinos con el Abuelo, quejas a compañias telefónicas por Karolus y los "GOTYS a 10 euros de Lopeor". Si a todo esto le sumaís las acostumbradas gilipolleces y desvaríos tendréis un programa de lo más completo. solo falta que graben más a menudo. xD

Habemus Podcast!!
Habemus Podcast!! 7

Habemus Podcast!!

Play Episode Listen Later Oct 23, 2010 146:47


7 podcast?Donde vamos a parar...Leemos vuestros correos.Desmontamos "El Increíble Hulk" en Despotricando.Karolus nos cuenta de van los premios Ig Novel.Lopeor nos pone al día de los cómics Marvel que compra últimamente y como anda el universo de la editorial.Y para finalizar un rápido "Estamos Jugando".El podcast mas largo que han grabado.Pasadlo bien.

Habemus Podcast!!
Habemus Podcast!! 3

Habemus Podcast!!

Play Episode Listen Later Jun 4, 2010 4:09


Mae mia,numero 3?Quien lo iba a decir.... Leemos los correos que hemos recibido (gracias). En "Despotricando" nos aburrimos de despellejar "Transformers",esa saga que no debería existir.Karolus habla de la maquina codificadora "Enigma",Lopeor recomienda tres series Anime que le han convencido últimamente.Además suena muchísimo mejor que el anterior (eso tampoco era difícil).En fin,nadie lo habría pensado pero...Habemus Podcast!! 3 está entre nosotros!