Podcasts about injil lukas

  • 16PODCASTS
  • 102EPISODES
  • 19mAVG DURATION
  • 1MONTHLY NEW EPISODE
  • Mar 23, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about injil lukas

Latest podcast episodes about injil lukas

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-3 PraPaskah, 24 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 23, 2025 7:40


Dibawakan oleh Angelia dan Kristanti dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. 2 Raja-Raja 5: 1-15a; Mazmur tg 42: 2.3; 43: 3.4; Lukas 4: 24-30KEHILANGAN PELUANG KESELAMATAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kehilangan PeluangKeselamatan. Peluang untuk keselamatan melalui tindakan-tindakan penitensi danpertobatan selalu ada dalam hidup kita. Pegangan kita yang paling mendasarialah karena Tuhan memilih untuk tinggal bersama kita. Kehadiran danketerlibatan-Nya di dalam hidup kita merupakan peluang utama untuk kitamendapatkan keselamatan. Hal yang menjadi persoalan ialah kita manusia tidakmenyadari kehadiran Tuhan. Kita di dalam keadaan dan kesibukan sehari-haritidak memanfaatkan peluang tersebut. Ada dua contoh tentang kehilangan peluanguntuk keselamatan. Yang pertama ialah seperti yang dikisahkan dalam bacaanpertama, yaitu kitab kedua Raja-Raja. Orang-orang Israel tidak menghiraukanperintah dan kehendak Tuhan melalui nabi Elisa supaya mendapatkan keselamatan.Justru Naaman, seorang asing dan tidak percaya, yang mendapat peluang tersebutdan ia mendapat kesembuhannya. Contoh kedua ialah yang diwartakan oleh Injil Lukas, yaitunabi Elia yang membawa keselamatan kepada seorang janda dan keluarganya diSarfat, bukan kepada para janda Israel dan semua orang beriman di negeri itu.Peluang itu ada ketika Tuhan berfirman dan berbuat melalui nabi-Nya, yaituElia, tetapi orang-orang sebangsanya tidak memberi perhatian dan bahkanmemusuhi dia. Hal itu yang ditegaskan kembali oleh Yesus bahwa seorang nabisesungguhnya tidak diterima di tempat asalnya atau ditolak dan dibenci oleh orang-orangsebangsanya.  Kita sebagai pribadi dan bersama dalam berbagai situasipernah mengalami kehilangan peluang untuk keselamatan. Misalnya di dalam masaPraPaskah ini, ada orang bercerita bahwa praktek puasa dan pantangnya sudahberlobang-lobang. Ia tidak menaati lagi komitmen berpuasa dan berpantang yangsudah ia tetapkan sejak hari Rabu Abu. Padahal praktek puasa dan pantang merupakanpeluang untuk mengalami pembaharuan baik badan maupun jiwa. Tetapi peluang itusudah hilang. Ia menyesalinya dan sudah tidak berguna lagi. Gereja menyediakan semua jenis sarana dan cara supaya kitamanfaatkan demi memperoleh keselamatan. Bila umatnya sudah terlanjur kehilangansatu atau beberapa peluang untuk itu, Gereja tetap setia menyediakan. Gerejatetap menjadi ibu yang memfasilitasi. Setiap tahun saat datangnya masaPraPaskah, peluang-peluang itu terbuka selebar-lebarnya. Harapannya, semuaumatnya dapat memanfaatkannya dengan sungguh-sungguh. Satu hal yang perlu diingat dengan sangat kuat ialah agarsetiap anggota Gereja tidak keras kepala, tidak keras hatinya, dan tidaksombong ketika menganggap remeh setiap peluang yang ada. Ia harus menganggapnyasebagai saat istimewa yang tidak boleh dilewatkan atau dibiarkan berlalu pergitanpa berkesana apa-apa.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus,kuatkanlah iman kami agar kami dapat memanfaatkan sungguh-sungguh saat-saatkehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam namaBapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Biasa ke-8, 2 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 1, 2025 9:57


Dibawakan oleh Rini, Hendry, Tirto dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Sirakh 27: 4-7; Mazmur tg 92: 2-3.13-14.15-16; 1 Korintus 15: 54-58; Lukas 6: 39-45KARUNIA UNTUK BERBICARA Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-8 ini ialah:Karunia Untuk Berbicara. Kemampuan berbicara adalah hekekatnya Tuhan Allah.Tindakan-Nya dalam menciptakan adalah melalui berbicara. Kemudian dalamberkomunikasi dengan manusia, Tuhan Allah berbicara. Singkatnya, Iamengungkapkan diri-Nya kepada manusia melalui firman-Nya dan supaya didengardan dipahami, Ia berbicara. Dalam gambar dan rupa Allah, kita diberikan kemampuanuntuk berbicara. Ini adalah salah satu karunia dasar yang mencirikan manusiayang pada prinsipnya berbeda dari makluk hidup lainnya. Manusia berbicaradengan menggunakan bahasa yang ia tahu dan pakai dalam hidup sosialnya.  Pada hari ini bacaan-bacaan suci mengajak kita untukmerenungkan tentang kemampuan kita berbicara yang dikehendaki Tuhan. Tuhan mausupaya kita berbicara seperti diri-Nya dalam menciptakan, mengasihi,menyampaikan kebenaran, dan mengucapkan syukur. Ini adalah perbuatan-perbuatanberbicara yang dapat kita kategorikan dalam suasana damai dan tenang. Selain itu, di dalam suasana krisis, konflik, dan sakit,kemampuan kita berbicara juga harus sama dengan yang Tuhan perbuat. Ia adalahpengasih, pengampun, penyembuh, dan penyelamat. Kita hendaknya mengungkapkanmaaf, mengakui kesalahan, menghibur yang menderita, mengajak dialog, mengoreksidengan baik, memberikan solusi, dan berdiam atau hening. Tidak berbicara namundiungkapkan dalam gerak dan simbol, juga sangatlah penting. Karena begitu pentingnya kita berbicara, yaitumenyampaikan kehendak dan perintah Tuhan baik dalam suasana damai maupunkrisis, kita perlu memperhatikan batasan-batasannya yang disampaikanbacaan-bacaan pada hari ini. Kitab Putera Sirakh mengingatkan kita untukmenghindari dosa yang keluar dari mulut pada waktu berbicara, karena hal itulangsung dari hati dan pikiran. Sebaiknya sebelum berbicara, mantapkanlah duluisi hati dan pikiran. Sebab jika faktor itu diabaikan, akibatnya selalu buruk.Menyesal kemudian tidak berguna. Komunikasi kita dengan sesama berawal dari hati danpikiran. Komunikasi itu adalah buah-buah yang mengungkapkan siapa sebenarnyadiri kita. Ini adalah pesan Injil Lukas kepada kita, yang intinya ialah supayakita tidak menjadi munafik: antara hati/pikiran dan perkataan tidak sejalan.Yang berbahaya ialah pembicaraan manis dan menarik, tetapi pikiran dan hatisedang marah. Pada waktunya nanti, perang akan meledak. Maka firman Tuhanmelalui santo Paulus ingin menyadarkan kita untuk tidak diperbudak oleh budayakematian ini. Kita harus teguh dalam pekerjaan Tuhan untuk mewartakan yangbenar dan baik. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus, bantulahkami untuk selalu berbicara tentang suka cita Injil, yaitu kebenaran dankebaikan. Semoga kami selalu berbicara di dalam nama-Mu yang kudus. Kemuliaankepada Bapa ... Dalam nama Bapa...

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Jumat, 20 Desember 2024 - Kehadiran yang menjadi Berkat

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Dec 19, 2024 4:44


Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 20 Desember 2024 Bacaan: "Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus." (Lukas 1:41 ) Renungan: Di dalam Injil Lukas di atas dikisahkan bahwa Maria harus mengadakan perjalanan jauh, naik turun gunung untuk mengunjungi saudarinya Elizabeth. Tujuan perjalanan Maria untuk berbagi rahmat dengan saudarinya itu. Dalam diri Maria ada suatu kabar sukacita yang hendak diwartakan yakni bahwa ia akan segera mengandung seorang anak Allah yang berasal dari Roh Kudus dan Maria menerima warta itu dari malaikat Gabriel. Elizabeth pun dikabarkan telah mengandung pada masa tuanya dan inilah bulan keenam baginya. Warta inilah yang hendak disampaikan Maria. Kuasa Roh Kuduslah yang membuat Maria bisa menempuh perjalanan jauh. Ketika Maria bertemu dengan Elizabeth dan memberi salam kepadanya maka Elizabeth pun penuh dengan Roh Kudus dan berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah Engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku. Sebab sesungguhnya ketika salammu itu sampai di telingaku anak yang dalam kandunganku pun melonjak kegirangan". Peristiwa pertemuan antara dua saudara ini adalah suatu peristiwa yang terjadi sudah sekian kalinya. tetapi pertemuan ini adalah suatu pertemuan yang luar biasa. Pertemuan ini menjadi luar biasa karena Tuhan sendirilah yang datang mengunjungi Elizabeth. Kita dipanggil menjadi murid Tuhan. Itu berarti bahwa kita dipanggil untuk membawa Yesus kepada sesama kita dan membawa sesama kita untuk berjumpa dengan Yesus. Karena itu seorang murid Tuhan akan berusaha membuat orang tertarik untuk dekat dengan Tuhan. Lewat cara hidupnya yang baik, lewat tutur-katanya yang lembut, lewat perhatian dan kasihnya, orang lain akan merasakan betapa indahnya seorang yang hidup dalam Tuhan. Karena itu marilah kita menghindari hal-hal yang membuat orang lain kecewa dan malah berbalik dari Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ubahlah hidupku menjadi baru menurut rencana-Mu, sehingga kehadiranku dapat menjadi berkat bagi sesamaku dan untuk memuliakan nama-Mu. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-33 masa biasa, 22 November 2024, Peringatan Santa Sesilia, Perawan dan Martir

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 21, 2024 6:53


Dibawakan oleh Tiburtius Hani dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Wahyu 10: 8-11; Mazmur tg 119: 14.24.72.103.111.131; Lukas 19: 45-48 KEMURNIAN TEMPAT KEDIAMAN TUHAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kemurnian Tempat Kediaman Tuhan. Seorang teolog dan apologetik Katolik asal Amerika Serikat, seorang awam dan bapak keluarga, yang sangat terkenal saat ini, Doktor Scott Hann, berkata bahwa saat ini, umat Katolik Amerika Serikat yang percaya akan kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi hanya 30 persen. Sisanya yang 70 persen tidak percaya bahwa Yesus sungguh hadir di dalam perayaan Ekaristi. Bisa saja banyak orang Katolik di wilayah lain di dunia juga tidak percaya dengan kehadiran nyata Tuhan Yesus di dalam Ekaristi. Bagi mereka Ekaristi hanya sebuah doa bersama yang biasa.   Efek dari sikap seperti itu tentu saja beragam, dan salah satunya yang terpenting ialah Tuhan tidak berdiam di dalam Gereja, di dalam Ekaristi, dan juga di dalam hati kita. Ketika Tuhan tidak ditemukan lagi di sana, maka tempat-tempat suci itu tidak dipandang murni dan bermartabat suci. Kitab Wahyu di dalam bacaan pertama hari ini menggambarkan bahwa Firman Tuhan harus mendiami hati manusia agar ia dapat bernubuat tentang kebenaran dan tentang rencana Tuhan.  Injil Lukas menegaskan bahwa bait suci atau rumah Allah adalah tempat yang harus dijaga dan dipertahankan kemurnian, sehingga orang-orang beriman dapat berjumpa dengan Tuhan dan bersyukur kepada-Nya.   Tuhan Yesus sangat jelas sikap-Nya dan ingin supaya bait-Nya itu dimurnikan. Ini mengandung arti yang lebih khusus lagi, yaitu perintah Yesus bagi kita untuk menjadi murni seperti diri-Nya yang adalah murni. Diri kita adalah bait suci juga, sehingga dengan keadaannya yang murni Tuhan berkenan berdiam di situ. Kita pribadi-pribadi pria dan wanita membentuk umat Allah, yaitu Gereja, tempat Tuhan juga berdiam sepanjang masa. Yesus juga memurnikan Gereja ini, dengan bermandikan air kekuatan sabda-Nya, supaya menjadikan itu Gereja yang mulia, kudus, tanpa noda dan tanpa cacat apa pun juga.   Sebagai pribadi-pribadi yang menjadi tempat kediaman Tuhan Allah, seperti kesaksian hidup Santa Sesilia yang tetap suci meskipun ia dipaksakan untuk kawin dengan seorang lelaki yang bukan kekasihnya, kita memiliki tugas untuk selalu memurnikan diri kita melalui ketaatan kepada kebenaran dari Allah, demi suatu persaudaraan kasih yang sejati antara saudara dan saudari di dalam Kristus. Ini adalah bentuk sumber air pemurnian yang dijanjikan oleh Tuhan bagi kita supaya kita selalu memakainya dalam membersihkan diri kita dari dosa dan kenajisan. Sumber air pembenaran itu berwujud pembaptisan kita di dalam Kristus. Melalui pembaptisan itu kita telah melepaskan tubuh kita yang lama secara lengkap. Dan nasihat santo Petrus dalam suratnya yang pertama bab 1 ayat 15, sangat penting, yaitu jika kita menghidupi sungguh-sungguh pembaptisan kita dengan menjadi suci dalam setiap kata dan perbuatan, kita menjadi murni dan tempat kediaman Tuhan. Marilah kita berdoa. Ya Tuhan maha kuasa, tinggallah senantiasa di dalam diri kami supaya kami kuat dan sanggup menghadapi berbagi tantangan dan masalah hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-32 masa biasa, 11 November 2024, Peringatan Santo Martinus dari Tour, Uskup

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 10, 2024 6:51


Dibawakan oleh Veronika Sempang dan Vitalis Jelanu dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. KITA MAMPU MENGHINDARI SKANDAL   Renungan kita pada hari ini bertema: Kita Mampu Menghindari Skandal. Menurut bacaan-bacaan kita pada hari ini, ada dua kekuatan yang mempengaruhi hidup kita. Surat Rasul Paulus kepada muridnya Titus menunjuk pengetahuan dan kebenaran tentang Allah menjadi pedoman hidup orang beriman, sedangkan kekuasaan si jahat justru menjauhkan seseorang dari jalan Tuhan. Injil Lukas menunjuk godaan-godaan yang membawa kita ke dalam dosa, sedangkan kekuatan iman adalah sumber kasih dalam hidup kita.   Pada prinsipnya jika kita berpihak pada kebijaksanaan Allah atau kekuatan iman, kita mampu menghindari perbuatan-perbuatan skandal. Kata “godaan” dalam bahasa Yunani ialah scandalon, yang kita sebut skandal. Kata ini mengandung arti suatu perangkap atau batu sandungan. Kitab suci selalu mengingatkan kita tentang tipu daya yang menjauhkan umat dari Tuhan dan menjatuhkan mereka ke dalam dosa. Mazmur 141,9 berkata: Bebaskan aku dari perangkap yang telah mereka taruh untuk memerangkap aku, dan dari tipu daya orang jahat. Juga, Surat Yohanes yang pertama berkata: Barang siapa mengasihi saudara atau saudarinya hidup di dalam terang, pada orang tersebut tak ada batu sandungan.   Kita harus mampu hindari skandal. Yesus sudah dengan tegas berkata bahwa para pengikut-Nya tidak boleh menyebabkan salah seorang dari kalangan lemah di antara kita jatuh ke dalam dosa. Kaum lemah seperti orang sederhana, sakit, anak-anak dan orang muda, miskin, yang tidak punya pengaruh atau yang tak diperhitungkan selalu menjadi korbannya. Hidup mereka sudah susah baik fisik, mental maupun rohani, seharusnya tidak ditambah susah. Orang yang menyusahkan mereka dengan skandal-skandalnya ialah mereka yang mempunyai kuasa, kepandaian dan berpengaruh. Semoga Anda bukan bagian dari golongan ini.   Maka di sini ada sebuah nasihat untuk menghindari perbuatan skandal yang patut kita perhatikan. Mereka yang berpendidikan, berkuasa dan berpengaruh, hendaknya tidak memberikan teladan yang buruk atau jahat yang akhirnya dapat membawa orang lain jatuh dalam dosa. Imam atau biarawan tidak boleh menjadi skandal bagi umat Allah. Orang tua jangan menjadi skandal bagi anak-anaknya. Guru tidak boleh menjadi skandal bagi murid-muridnya. Kakak jangan menjadi skandal bagi adik-adiknya. Masih banyak contoh yang lain. Ironisnya, mereka yang melakukan skandal justru mereka yang harus menjadi contoh atau teladan kebaikan dan kebenaran.   Marilah kita menghindari skandal dalam bentuk apa pun, namun hendaknya kita memberi teladan yang baik dan benar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha kuasa, semoga kami membuka diri secara tulus terhadap nasihat dan bimbingan Roh-Mu, supaya kami dibaharui selalu dan seterusnya kami ikut membaharui dunia ini dari segala bentuk skandal. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-28 masa biasa, 18 Oktober 2024; Pesta Santo Lukas, Pengarang Injil

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 17, 2024 9:10


Dibawakan oleh Suster Maria Dolorosa PRR dan Suster Maria Gerardia PRR dari Komunitas Novisiat PRR di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. 2 Timotius 4: 1--17a; Mazmur tg 145: 10-11.12-13ab.17-18; Lukas 10: 1-9 SENANG UNTUK TINGGAL   Renungan kita pada hari ini bertema: Senang Untuk Tinggal. Pada hari ini Gereja kita merayakan pesta Santo Lukas, penginjil. Ia lahir di Antiokhia dari orang tua yang tidak mengenal Tuhan, tapi ia termasuk dalam kalangan Kristen yang pertama. Ia menemani rasul Paulus dalam perjalanannya sampai ke Roma, di mana ia berperan sebagai dokter dalam kapal dan di Roma tetap menemani Paulus. Ia menulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul.   Kedua rasul spesial yang bekerja bahu-membahu dalam penginjilan ini, hari ini menginspirasikan kita dengan sebuah pemahaman tentang kata “tinggal”. Kata kerja “tinggal” sangat melekat dengan hakikat Tuhan Allah, maka wajar sekali kita temukan banyak dipakai di dalam kitab suci. Sebagai suatu ungkapan dan penghayatan iman, kita mesti berseru: senang untuk tinggal di dalam Tuhan.   Rasul Paulus ungkapkan betapa ia menikmati penderitaan yang ia hadapi, karena ia tidak menderita dalam kesendirian. Ia tinggal dalam suasana ketenangan dan kedamaian jiwa, meski nyata-nyata sebagian orang sangat frontal mengancam hidupnya, sementara sejumlah teman baik meninggalkan dia. Syukurlah, ia masih memiliki Lukas, rekan dan murid terbaiknya yang tinggal bersama dia. Paulus menggambarkan di dalam suratnya itu bahwa ia begitu senang menikmati “tinggal” dalam keadaannya itu karena ia tahu Tuhan juga tinggal bersama dia.   Keduabelas rasul Yesus tentu sangat menikmati tinggal bersama Yesus. Namun pada saat yang pas mereka diutus untuk merasul dan sebagai konsekwensinya ialah mereka harus tinggal di dalam kenyataan yang tak luput dari penderitaan. Mereka mengalami hidup bagai anak-anak domba di tengah-tengah serigala. Mereka diminta Yesus untuk tinggal di tempat mereka diterima oleh orang-orang setempat, makan bersama mereka dan alami peristiwa hidup bersama mereka. Mereka tidak boleh berpindah-pindah rumah. Mereka relakan diri untuk tinggal di dalam kota yang menerimanya, lalu melakukan semua pelayanan dan pekerjaan Tuhan di situ.   Hari ini kita mendapatkan suatu pelajaran berharga, yaitu jika kita senang untuk tinggal di sini dan pada waktu ini dalam suatu tugas, pekerjaan atau pelayanan, itu yang lazim kita tahu sebagai memiliki rasa betah. Pihak yang paling bertanggung jawab untuk menciptakan rasa betah ialah diri kita sendiri. Jangan berharap terlalu banyak orang lain, bahkan Tuhan, untuk menciptakan rasa betah itu. Mereka semua telah memiliki perannya masing-masing untuk memungkinkan kita berada di tempat ini dan pada saat ini. Tinggal kuncinya ialah, kalau kita sendiri menerima semua itu, menikmatinya, lalu menjalani hidup hari demi hari. Tuhan berketetapan untuk tinggal bersama kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, kami sanggupi tugas perutusan yang Engkau berikan kepada kami, meski kami tahu ada begitu banyak tantangan dan kesulitan. Tinggallah selalu bersama kami, maka kami merasa kuat dan betah. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-20 masa biasa, 23 Agustus 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 22, 2024 7:14


Dibawakan oleh Hendry dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yehezkiel 37: 1-14; Mazmur tg 107: 2-3.4-5.6-7.8-9; Matius 22: 34-40 KEWAJIBAN MELAKSANAKAN CINTA KASIH   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kewajiban Melaksanakan Cinta Kasih. Kita sering mendengar atau mengucapkan sendiri bahwa cinta kasih mempunyai kekuatan untuk menuntut dan menguasai. Hal ini dapat kita temukan di dalam kitab suci seperti yang diucapkan oleh Santo Paulus, “Kasih Kristuslah yang mendorong kita” atau “Caritas Christi urget nos” (bandingkan 2 Korintus 5: 14).   Ketika Tuhan Yesus hendak meminta Petrus untuk bertolak lebih ke dalam untuk menebarkan jala di situ supaya dapat menangkap ikan yang mereka inginkan, Petrus langsung menanggapi Dia bahwa atas perintah Tuhan, ia dengan sepenuh hati dan percaya untuk bertolak dengan perahunya lebih ke dalam. Kasih Tuhan memang mengharuskan dia untuk melakukan tugas tersebut. Ini dapat kita baca di dalam Injil Lukas (bab 5, ayat 4).   Cinta kasih sesungguhnya mempunyai kekuasaan yang sangat dahsyat. Hati manusia sekeras apa pun dapat dilembutkan oleh kasih Tuhan itu. Seorang pendosa yang luar biasa jahat seperti Saulus, ditobatkan oleh Yesus sampai akhirnya ia berganti nama menjadi Santo Paulus. Kita sebagai pengikut Kristus harus dapat menerima ini sebagai suatu prinsip iman yang tidak bisa kita remehkan. Cinta kasih sebagai hukum Kristen utama dan terbesar sesungguhnya memang mempunyai kekuatan seperti ini. Ia mampu menguasai segala-galanya, sama dengan Tuhan mahakuasa yang mengontrol dan mengatur segalanya.   Pada hari ini dapat kita renungkan kekuasaan kasih ini yang memampukan kita untuk dua tindakan fundamental manusia yaitu mengetahui dan melaksanakan apa yang diwajibkan oleh cinta kasih. Pengetahuan merupakan buah dari pengalaman-pengalaman manusia yang terbentuk melalui sistem kerja sama antara akal budi dan indera kita. Kita sepatutnya mengetahui lebih dahulu sesuatu atau seseorang, sebelum kita menyatakan bahwa kita suka atau kita mencintai. Cinta kasih itu bukan buta atau tuli dan tidak mengetahui apa-apa.   Persoalan yang sering membuat banyak dari kita memberikan pandangan agak pesimistik dan cenderung tidak bebas dalam mengasihi ialah ketika cinta itu hanya sebatas pengetahuan, dan tidak sampai dilaksanakan. Misalnya, ketika sepasang suami istri mengetahui dan menyadari bahwa merawat dan mendidik anak-anaknya menurut keadaan masing-masing pribadi, sungguh merupakan hal yang sangat mendasar.   Tetapi karena suami-istri itu sangat sibuk dengan karir mereka masing-masing, mereka lebih menitipkan anak-anaknya kepada para pengasuh dan pembantu. Pada akhirnya kasih dari orang tua itu hanya sebatas mengetahui atau menyadari begitu pentingnya cinta kasih bagi hidup anak-anak mereka. Tetapi mereka tidak dapat memelihara, mendidik dan membesarkan anak-anak mereka.   Jadi jika kita melawan cinta kasih dengan tidak melakukan kewajiban untuk mencintai secara nyata, kita harus siap menerima teguran dan hukuman dari Tuhan, sumber kasih itu.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, kuatkanlah semangat dan tekat kami untuk mencinta seperti Engkau sendiri yang selalu mencintai kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.40 Ibarat tentang Para Pendengar Firman Allah (Lukas 8:1-18)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Jun 7, 2024 45:05


Jika kamu pergi ke kitab Injil Lukas bab 8, kamu akan melihat ada tajuk yang diberikan "Ibarat tentang Seorang Penyemai" atau "Perumpamaan tentang Seorang Penabur." Mungkin kamu tidak tahu atau tidak sedar atau kadang-kadang lupa bahawa tajuk itu ialah bukan sebahagian daripada firman Allah. Ia diberikan supaya kita boleh mengetahui gambaran besar tentang petikan firman itu. Apabila saya mengkaji petikan dalam Lukas 8:4-15, sebenarnya ia BUKAN ibarat tentang "Seorang Penabur" atau "Benih yang Ditabur" TETAPI "Ibarat tentang Tanah (atau Tempat) Benih itu Ditabur" atau "Ibarat tentang Para Pendengar Firman Allah"

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-9 masa biasa; Peringatan Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 7, 2024 7:49


Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Yuliana Manjung dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 61: 9-11; Mazmur tg: 1 Samuel 2: 1.4-5.6-7.8abcd; Lukas 2: 41-51 HATI YANG CEMAS   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Hati yang Cemas. Seorang bocah perempuan kelas 5 SD bernama Maria, bermain tebak-tebakan dengan ibunya. Ia berkata: "Ma, jawab tebakan ini ya. Apa perbedaan antara hati Papa dan hati Mama?" Ibunya mencoba berpikir sebentar. Kemudian ia menjawab: "Hati Papa adalah hati seorang laki-laki. Hati Mama adalah hati seorang wanita." Jawab Maria: "Bukan. Bukan jawabannya." Ibunya menyambung: "Lalu jawabannya apa?" "Jawabannya ialah," kata Maria, "Hati Mama suka cemas, sedangkan hati Papa suka cuek." Anak ini tentu saja berkata sesuai pengalamannya sendiri.    Hubungan hati antara ibu dan anak adalah suatu hubungan terkuat antara dua manusia, melebihi semua jenis hubungan lain yang pernah ada di dunia. Oleh karena itu kalau seorang ibu merasa cemas terhadap orang-orang kesayangannya, pasti kecemasan ini merupakan suatu ungkapan hati yang sangat mendalam. Kecemasan seorang ibu itu tidak sekedar rasa susah, gelisah atau tidak nyaman. Lebih dari itu, ibu sangat sakit, kehilangan dan lumpuh sebab sebagian hatinya terlepas atau hilang.   Kisah di dalam Injil Lukas tentang Yesus remaja yang menghilang dari pengawasan kedua orang tuanya membuat kita mengerti bahwa hati yang cemas itu keluar dari mulut Bunda Maria. Seperti semua ibu yang lain, Bunda Maria menunjukkan betapa sakitnya dia ketika sebagian hatinya, atau setengah bagian hidupnya, yaitu Putranya sendiri menghilang. Kecemasan seorang ibu bagaikan semua bencana besar, sehingga langit pun bisa terbuka dan surga juga memberi tanggapannya. Yesus harus menjawab kecemasan ibunda agar ia tenang, bahwa Dia sungguh berada di rumah Bapa-Nya.   Hari ini kita merayakan Hati Bunda Maria yang amat suci yang membantu kita untuk mengerti bahwa kesucian hatinya mempunyai peran yang sama dengan hati Tuhan Yesus Kristus. Kedua hati tersebut memberikan kita solusi atau jawaban atas permasalahan-permasalahan kita di dunia ini. Hati Bunda Maria yang cemas membuat matanya selalu terbuka untuk melihat dan menunjukkan setiap masalah atau kesulitan yang masing-masing kita hadapi. Hatinya yang cemas menggerakkan dia untuk berjalan sejauh ujung bumi dan mencapai segala bangsa supaya membawa anak-anak manusia untuk percaya kepada Tuhan.   Jika kita sendiri atau orang-orang yang kita kenal dan sayangi pada saat ini sudah terlanjur menjauh dari jalan Tuhan Yesus Kristus; jika sedang terjadi hubungan di antara teman atau saudara belum membaik; jika masih ada marah, benci, dendam dan iri terhadap sesama kita, marilah kita menyadari bahwa Bunda Maria sangat cemas dengan semua ini. Ia sedang bekerja untuk memperbaiki semua ini.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga, semoga Roh-Mu selalu menyertai dan Bunda Maria membimbing kami untuk memperkuat komitmen kami berjalan di jalan Tuhan Yesus Kristus. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.36 Asas Rumah Rohani Kamu, Dibina di Atas Batu atau Tanah? (Lukas 6:43-49)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later May 14, 2024 46:12


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 6 ayat 43 hingga 49: • Klip pendek dari The Gospel of Luke (LUMO) versi TB 0:00 • Melalui pengalaman kamu sendiri atau melalui pemerhatian kamu, bagaimana kenyataan Yesus, "yang diluahkan mulutnya meluap daripada hatinya" benar? 3:00 • Bagaimana mungkin orang yang memanggil Yesus "Tuhan, Tuhan" (Lord, Lord) tetapi tidak mematuhi perintah-Nya? 19:45 • Mengapa Yesus menutup khutbahnya dengan perumpamaan "membina rumah"? Bagaimana ia menegur/menggalakkan kamu? 29:13 • Kesimpulan 42:20 _____________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Manifesto Kerajaan Allah: Jaga Hati & Mulutmu

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.35 Huh, Mengasihi Musuh & Berbuat Baik kepada Mereka?! (Lukas 6:27-42)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later May 6, 2024 49:56


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 6 ayat 27 hingga 42: • Klip pendek dari The Gospel of Luke (LUMO) versi TB 0:00 • Berdasarkan, ayat 27-38. Apa yang masih mengejutkan, mencabar & memberi harapan kepada kamu tentang mengasihi musuh? 3:33 • Berdasarkan ayat 39-42. Apa yang TIDAK PATUT dan BOLEH DILAKUKAN ketika kita menghakimi musuh atau orang lain? 21:19 • Ceritakan satu pengalaman peribadi kamu tentang mana-mana petikan di atas 32:10 • Kesimpulan 46:20 _____________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Manifesto Kerajaan Allah: Mengasihi Musuhmu

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.34 Huh! Yesus Memilih Mereka Menjadi Para Rasul?! (Lukas 6:12-26)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Apr 23, 2024 39:56


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 6 ayat 12 hingga 26: • Klip pendek dari The Gospel of Luke (LUMO) versi Indonesia 0:00 • Apa beberapa pemerhatian tentang Yesus memilih 12 rasul yang menarik yang kamu dapat? 3:35 • Pada pandangan kamu, apa perasaan dan fikiran orang ramai apabila mendengar permulaan firman Yesus ini? 12:55 • Melihat kepada keadaan, situasi dan konteks kamu sekarang, bagaimana firman ini mengalakkan atau menegur kamu? 21:46 • Kesimpulan 33:04 _____________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Yesus Mesias Memilih 12 Para Rasul-Nya

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.33 Apa Yang Terjadi Bila Hari Sabat Menjadi Beban (Lukas 5:33-6:11)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Apr 18, 2024 39:48


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 5 ayat 33 hingga bab 6 ayat 11: • Klip pendek dari The Gospel of Luke (LUMO) versi Indonesia 0:00 • Bagaimana Yesus mempertahankan para murid-Nya? Apa tentang hal ini yang mendorong bagi kamu? 4:55 • Baimana hukum/perintah Allah yang sepatutnya menjadi sukacita bagi orang Kristian sekarang lakukan telah menjadi suatu beban pula seperti hukum hari Sabat ini? 19:15 • Apa sikap atau prinsip berdasarkan petikan ini yang harus kita ada agar kita mahu terus melakukan firman/perintah Allah dengan sukacita 32:15 _____________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Yesus dan Perjanjian Baru: Air Anggur dan Kilbat Kulit Yang Baru

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Minggu, 10 Maret 2024 - Selalu mendekat padaNya

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Mar 9, 2024 4:39


Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 10 Maret 2024 Bacaan: "Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia." (Lukas 24:16) Renungan: Ada sebuah kisah menarik dalam Injil Lukas 24:13-35, ketika Tuhan Yesus menampakkan diri di jalan ke Emaus. Suatu hari dua murid Yesus sedang berjalan menuju sebuah kampung. Mereka sibuk membahas apa yang sedang terjadi setelah wafatnya Yesus di kayu salib. Dalam perjalanan tersebut tiba-tiba Tuhan Yesus datang mendekati mereka, lalu berjalan bersama- sama dengan mereka, namun mereka tidak mengenal Dia. Kalau dipikir dengan logika sederhana, bagaimana mungkin kedua murid itu tidak mengenal Tuhan Yesus? Bukankah baru tiga hari Yesus meninggalkan mereka? Bukan waktu yang lama sampai bisa membuat mereka lupa akan wajah-Nya, tetapi itulah yang terjadi. Dalam kisah selanjutnya di ayat 16 dikatakan, "Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia." Ada sesuatu yang menghalangi mata mereka sehingga mereka tidak mengenal Tuhan Yesus! Sebagai murid yang ditinggal oleh Gurunya, wajar bila mereka merasa ketakutan, sedih, kecewa, dan bahkan mungkin kehilangan harapan. Rasa bingung dan putus asa telah menutupi pandangan mereka. Mata mereka seolah tertutup, tidak mengenali Tuhan Yesus meski Dia berada tepat bersama mereka. Masalah dapat menghalangi kita untuk memandang Tuhan. Tuhan menjadi seolah-olah hilang, tidak terlihat. Jarak juga dapat mengubah pikiran kita tentang Tuhan. Jika kita jauh dari Tuhan, Dia tampak kecil. Oleh karena itu, berusahalah untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan maka Dia pun akan semakin dekat dengan kita. Ketika kita terus mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan, kita akan tumbuh lebih kuat. Memang Tuhan tidak pernah jauh, kitalah yang berubah setia. Tuhan selalu mengarahkan pandangan-Nya kepada kita, anak-anak-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ketika beban berat datang melanda hidupku, buka mataku untuk selalu bisa memandang-Mu. Aku percaya tidak ada masalah yang bisa memisahkan aku dari kasih-Mu. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan Ketiga Pra Paskah, 9 Maret 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 8, 2024 7:56


Dibawakan oleh Fifiastuti dan Estu Maharani dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Hosea 6: 1-6; Mazmur tg 51: 3-4.18-19.20-21ab; Lukas 18: 9-14 TUHAN BERKENAN YANG RENDAH HATI   Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Berkenan Yang Rendah Hati. Sikap rendah hati ialah sebuah pegangan kebenaran tentang pandangan terhadap diri sendiri yang tidak lengkap atau tidak sempurna, sehingga sangat memerlukan pihak lain untuk melengkapi. Sesama kita selalu berperan melengkapinya. Bagi orang beriman, pihak lain yang menjadi sumber semua pertolongan ialah Tuhan.    Tuhan sangat mengetahui anak-anak-Nya yang rendah hati dan sombong atau angkuh. Mereka yang rendah hati Ia lengkapi dengan berkat karunia untuk menutupi dan melengkapi yang kurang pada mereka. Mereka yang tinggi hati atau sombong atau angkuh jelas tidak memerlukan lagi sesuatu untuk melengkapi dirinya. Mereka sudah penuh dan memadai, sehingga yang diperlukan hanya pujian, hormat, ketenaran, kemasyhuran, dan nama baik yang mentereng.    Penampilan dan penghayatan kerendahan hati yang berlawanan dengan kesombongan dapat dilihat dalam berbagai sisi kehidupan. Pembicaraan yang menggunakan bahasa dan pilihan kata-kata sudah cukup menandakan siapa yang rendah hati dan siapa yang sombong. Bahasa tubuh yang kita pakai, berpakaian, makanan atau minuman yang kita konsumsi, dan pergaulan di antara sesama, merupakan contoh-contoh yang sangat nyata memperlihatkan seseorang itu tulus bersikap rendah hati atau sebaliknya orang sombong.   Bacaan liturgi kita pada hari ini menggambarkan aspek doa atau ungkapan iman kita. Di dalam berdoa dan berada di hadirat Tuhan seseorang dapat dipandang bersikap rendah hati atau sebaliknya sombong. Injil Lukas menampilkan profil kerendahan hati itu pada si pemungut cukai yang merasa punya hubungan dengan Tuhan. Tetapi hubungan itu sungguh telah rusak oleh dosa-dosanya sehingga isi doanya ialah merasa bersalah, menyesali, mengakui dosanya, dan memohon ampun. Di dalam kerendahan hatinya, ia tahu Tuhan yang maha kuasa berkenan mendengar, menerima, dan mengampuninya.   Sebaliknya, profil kesombongan itu ada pada seorang Farisi yang sadar kalau ia punya hubungan dengan Tuhan, namun hubungan itu seperti orang-orang sebaya. Mereka seperti satu tingkat, yaitu sama-sama baik, indah, dan sempurna. Seperti orang sebaya, orang Farisi itu ungkapkan semua kualitasnya dengan niat supaya dipuji dan dihormati oleh Tuhan yang dianggapnya setingkat dengannya. Yesus mengatakan bahwa sikap sombong seperti ini jelas tidak berkenan kepada Tuhan dan tidak mendapatkan belas kasih-Nya.   Kunci untuk menjadi rendah hati ialah seperti yang dikatakan oleh nubuat nabi Hosea: doa dan persembahan kita harus berupa cinta yang tulus kepada Tuhan, dan bukan cinta diri yang berlebihan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Allah, buatlah kami selalu rendah hati di dalam kata dan perbuatan kami setiap hari. Salam Maria... Dalam nama Bapa...   --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

LEGASI.tv Podcast
Lukas 11:1-4 Tuhan Yesus Mesias, Ajarlah Kami Berdoa

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Feb 22, 2024 57:06


Sekurang-kurangnya ada lima kali dinyatakan dalam kitab Injil Lukas yang Yesus Mesias berdoa

Kencan Dengan Tuhan
Edisi Hari Kamis, 8 Februari 2024 - Imani dan Percaya, Mukjizat Terjadi

Kencan Dengan Tuhan

Play Episode Listen Later Feb 8, 2024 5:18


Kencan Dengan Tuhan - Kamis, 8 Februari 2024 Bacaan: “Jadi, jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Lukas 11:13) Renungan: Di dalam Injil Lukas, Yesus menyampaikan dua perumpamaan yang hampir sama tentang bagaimana Tuhan mendengarkan orang yang berdoa kepada-Nya. Perumpamaan pertama menceritakan tentang seseorang yang meminjam roti kepada tetangganya untuk menjamu sahabatnya yang sedang berkunjung ke rumahnya. Pada awalnya, tetangganya itu enggan untuk bangun dan memberikan rotinya, namun karena dia terus-menerus mengetuk pintunya, akhirnya dengan terpaksa tetangganya mau memberikan pinjaman roti kepadanya. Dalam perumpamaan yang lain diceritakan bahwa ada seorang hakim yang tidak takut akan Tuhan dan tidak menghormati siapapun. Suatu hari hakim tersebut bertemu dengan seorang janda yang memintanya untuk membela kasusnya. Meski awalnya hakim menolak membantunya, namun karena sang janda terus memohon kepadanya, akhirnya hakim memutuskan untuk mengabulkan kasus janda tersebut. Kedua perumpamaan ini sering diartikan bahwa seseorang harus berdoa dengan terus menerus memaksa kepada Tuhan agar Tuhan bosan mendengarkan keluh kesah kita dan akhirnya mengabulkan apa yang dimintanya. Faktanya tidak seperti itu. Tuhan berfirman, "Jadi, jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga!" Tuhan sengaja membandingkan diri-Nya dengan Hakim yang jahat dan tetangganya yang menolak bangun untuk memberi roti bukan karena Tuhan seperti mereka, namun perumpamaan ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa Tuhan jauh lebih baik dan lebih mengetahui apa yang baik bagi hidup kita. Tuhan tidak pernah harus mengabulkan permintaan kita dan kita tidak perlu memaksa Tuhan untuk melakukan apa yang kita inginkan. Tuhan tidak akan pernah menunda-nunda untuk menolong hamba-Nya yang berseru kepada-Nya. Iman adalah kuncinya. Kita tidak boleh jemu-jemu untuk berdoa namun kita juga harus berjuang untuk bisa berserah diri dan menaruh harapan kita sepenuhnya kepada Tuhan. Dengan berserah dan memercayakan diri kita sepenuhnya kepada Tuhan, maka kuasa Tuhan akan bekerja. Mujizat dan keajaiban akan selalu dinyatakan setiap waktu. Kita tidak hanya akan menerima yang terbaik bagi kita, bahkan Tuhan akan selalu memberikan lebih dari pada apa yang pernah kita pikirkan sebelumnya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk selalu bertekun dalam doa setiap kali aku mengharapkan pertolongan-Mu. Aku percaya pertolongan-Mu selalu ada bagi setiap orang yang berharap pada-Mu. Amin. (Dod).

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan Kedua Adven, 11 Desember 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 10, 2023 7:45


Dibawakan oleh Tarsisius Tarsan dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 35: 1-10; Mazmur tg 85: 9a-10.11-12.13-14; Lukas 5: 17-26 KUASA PENGAMPUNAN DOSA   Renungan kita pada hari ini bertema: Kuasa Pengampunan Dosa. Ada seorang biarawati muda yang ingin supaya perayaan Natal tahun ini berbeda daripada tahun lalu. Ia ingin supaya konflik yang terjadi antara dia dan salah seorang seniornya di dalam komunitas segera berakhir. Tahun lalu rekonsiliasi tidak terwujud karena satu di antara mereka tidak berada di tempat. Konflik antar pribadi itu hanya dapat selesai dengan memaafkan dan mengampuni.    Bacaan-bacaan kita pada hari ini menjelaskan bagaimana umat Allah dikasihani melalui pengampuan dosa dan kesalahan mereka. Kalau kitab Yesaya mengisi hati umat Allah yang terasing di Babilonia dengan semua bentuk tindakan penyelamatan dari Tuhan, Injil Lukas yang baru saja kita dengar menggambarkan tindakan konkret pembebasan manusia dari dosa dan sakit.   Yesus memakai otoritas sebagai Mesias, penguasa kerajaan Allah, untuk menertibkan sikap yang salah para pemuka agama dan ahli Taurat tentang kuasa Allah. Ia tidak membiarkan orang sombong menyalib kuasa Allah. Tuhan harus yang berkuasa dan bukan mereka. Yesus juga memakai kekuatan belas kasih Tuhan untuk mengampuni dosa dan menyembuhkan orang sakit, serta menghilangkan segala macam sakit lainnya. Apa yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya terjawab dalam tindakan Yesus.   Kita hidup di dalam zaman perjanjian baru, atau di dalam Kerajaan Allah berwujud Gereja saat ini, ada begitu banyak lembaran pemenuhan janji Allah. Halaman-halaman kitab suci dengan jelas mengisahkan bagaimana kuasa Allah menang atas kuasa jahat, lalu mereka yang dimenangkan layak menduduki tempat yang sudah disediakan Tuhan di dalam kerajaan surga. Di luar lembaran-lembaran kitab suci, terdapat begitu banyak lembaran kehidupan setiap orang, setiap keluarga, masyarakat dan bangsa yang berisi perwujudan janji Tuhan di dalam hidup kita.   Salah satu perwujudan itu ialah lembaran pengampunan dosa. Ada seseorang pernah bercerita bahwa sudah lebih dari sepuluh tahun ia terlibat konflik dengan orang tuanya sendiri dan tidak pernah bertemu mereka. Tapi kini konflik itu sudah berakhir. Ia yang pertama menelepon dan ingin datang menemui mereka. Mereka sudah bulat untuk saling menerima dan ketika bertemu mereka ungkapkan permintaan maaf, lalu terjadilah  pengampunan dan rekonsiliasi.   Ini adalah salah satu contoh lembaran pengampunan dosa yang dilakukan sebelum hari Natal, dan tentu saja mewujudkan janji keselamatan yang diwartakan dalam kitab suci. Hendaknya kita melakukan itu di masa Adven ini.    Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim, semoga kami selalu mengisi halaman-halaman kehidupan kami dalam persiapan hari Natal dengan permintaan maaf, pengampunan dan rekonsiliasi. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan Pertama Adven, 8 Desember 2023, Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 7, 2023 7:22


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 3: 9-15.20; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3c-4; Efesus 1: 3-6.11-12; Lukas 1: 26-38 SUCI DARI AWAL   Pada tanggal 8 Desember, hari istimewa dalam Gereja kita, yaitu Hari Raya Bunda Maria Dikandung Tanpa noda, renungan kita bertema: Suci Dari Awal. Perayaan ini dimeriahkan oleh Gereja sejak tahun 1845. Pada hari itu Paus Pius ke-9 menetapkan doktrin Maria Dikandung Tanpa noda, atau Maria Imakulata.    Doktrin ini menekankan kesucian Bunda Maria sejak awal hidupnya, sekaligus memperkuat devosi kepada Bunda Maria sejak Gereja Perdana di Yerusalem. Perkembangan devosi itu antara lain berbuah dengan ramai dan menyebarnya doa “Salam Maria” ke seluruh muka bumi ini. Bagian dari doa ini “Salam Maria penuh rahmat” yang merupakan salam dari malaikat Gabriel dalam Injil Lukas hari ini, adalah suatu pengakuan kesucian dan penuh rahmat pada Maria yang datang dari surga. Berarti martabat kesucian ini tidak main-main.    Doktrin ini menegaskan kebenaran bahwa atas dasar kesucian itu, sejak awal mula ketika pembuahan hasil perkawinan Yoakim dan Anna, Tuhan Allah sudah merancang sedemikian rupa supaya rahim yang melindungi bakal janin Maria, dibentengi oleh rahmat Allah. Maka rahim itu anti akan virus dosa asal dan tentu saja bakal janin itu tidak terkena satu titik pun virus dosa asal. Dengan demikian, semua yang menyusul adalah suci, yaitu bayi yang tumbuh dalam rahim, kelahirannya dan sampai saat sebagai gadis desa Nazaret ia menerima kabar Malaikat. Dari sana Maria mulai hidup bersama Sabda Kekal yang menjelma menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus, sehingga jelas sekali ia tetap suci dari awal sampai akhir hidupnya, hingga ia diangkat ke surga dengan mulia.   Satu-satunya manusia yang luar biasa ialah Maria. Hanya dia dari makhluk manusia ini disebut penuh rahmat. Para santo dan santa siapa pun dia cukup disebut hamba Allah atau mengambil bagian dalam kepenuhan rahmat Allah. Tetapi Maria memiliki dalam kepenuhan itu sejak ia dikandung. Kehebatan Bunda Maria berdampak juga kepada kita. Apakah makna hari ini bagi kita? Paling kurang di sini kita dapat merenungkan tiga maknanya.    Pertama, kemampuan untuk melawan dosa. Kitab kejadian dalam bacaan pertama mewartakan bahwa panglima kejahatan yaitu setan telah dikalahkan oleh Yesus Kristus. Meski kita terus mendapat godaan dan jatuh ke dalam dosa, Maria yang telah mengalahkan dosa tetap membantu dengan doa: Santa Maria bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini. Kedua, mengikuti jejak Bunda Maria, kita perlu mempertahan martabat kita sebagai pengikut Kristus karena panggilan kita sejak awal yaitu di dalam Kristus, seperti yang diwartakan bacaan kedua. Ketiga, kalau kita hidup dengan semangat membenci dosa dan menjauhi perbuatan jahat, kita sesungguhnya adalah putra dan putri Bunda Maria.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang baik, semoga kami senantiasa meneladani Bunda Maria dalam kesucian dan hidup yang penuh rahmat. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-32 masa biasa, 13 November 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 12, 2023 7:49


Dibawakan oleh Balsamus Peter Dwiwasa dan Wihelma Nadya Kristianna dari Sekolah Saint Peter di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kebijaksanaan 1: 1-7; Mazmur tg 139: 1-3.4-6.7-8.9-10; Lukas 17: 1-6 KITA MAMPU HINDARI SKANDAL   Renungan kita pada hari ini bertema: Kita Mampu Hindari Skandal. Ada dua kekuatan yang mempengaruhi hidup kita. Kitab Kebijaksanaan menunjuk kuasa Allah yang mencari orang-orang yang taat kepada-Nya, di samping kuasa si jahat yang menghalangi jalannya kebijaksanaan itu. Sementara itu Injil Lukas menunjuk godaan-godaan yang membawa kita ke dalam dosa; dan kekuatan iman untuk menyemangati kita dalam mengasihi Tuhan dan sesama kita.    Pada prinsipnya jika kita berpihak pada kebijaksanaan Allah atau kekuatan iman, hasilnya ialah kita mampu menghindari perbuatan skandal. Kata dalam bahasa Yunani untuk godaan ialah scandalon, yang kini kita pahami sebagai skandal. Arti aslinya ialah suatu perangkap atau batu sandungan yang menyebabkan orang lain terperangkap dan jatuh. Kitab suci dalam banyak kesempatan mengingatkan kita tentang perangkap-perangkap atau tipu daya yang menjauhkan umat dari Tuhannya dan menjatuhkan mereka ke dalam dosa. Mazmur 141,9 berkata: Bebaskan aku dari perangkap yang telah mereka taruh untuk memerangkap aku, dan dari tipu daya orang jahat. Mirip dengan ini, Surat Yohanes yang pertama berkata: Barang siapa mengasihi saudara atau saudarinya hidup di dalam terang, pada orang tersebut tak ada batu sandungan.   Berpikir dan merenungkan tentang berbuat skandal, tantangan sekaligus tugas utama kita ialah kita mesti mampu hindari skandal. Yesus sudah dengan tegas berkata bahwa para pengikutnya tidak boleh menyebabkan salah seorang dari kalangan lemah di antara kita jatuh ke dalam dosa. Mereka yang tergolong lemah ialah orang sederhana, sakit, anak-anak dan orang muda, miskin, tidak punya pengaruh atau yang tak diperhitungkan. Hidup mereka sudah susah baik fisik, mental dan rohani, maka tak boleh dibuat tambah susah. Pihak yang membuat mereka susah dan berbuat skandal ialah yang punya kuasa, pintar, pandai, punya jabatan atau kedudukan, berpunya dan punya pengaruh. Jika Anda merasa menjadi bagian dari kategori ini, usahakan untuk hindari skandal itu.   Di sini dapat kita usulkan satu cara menghindari tindakan skandal, yaitu tidak memberikan teladan yang buruk atau jahat, yang akhirnya dapat membawa orang lain jatuh dalam dosa. Imam atau biarawan membuat skandal karena misalnya omong kotor di hadapan umat. Orang tua menjadi skandal karena berkelahi dan dilihat sendiri anak-anaknya. Guru bergaya malas di tengah murid-muridnya. Kakak mencuri sambil dilihat langsung adik-adiknya. Dan masih banyak lagi contoh, di mana yang melakukan skandal ialah justru mereka yang harus menjadi contoh atau teladan kebaikan dan kebenaran.    Marilah belajar menghindari tindakan skandal dengan memberikan teladan yang baik, benar dan tepat.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha kuasa, semoga kami membuka diri secara tulus akan Roh-Mu, supaya kami dibaharui selalu dan seterusnya kami ikut membaharui dunia ini dari segala bentuk skandal. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.32 Siapa Yang Boleh Mengampuni Dosa Kecuali Allah? (Lukas 5:12-26)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Nov 5, 2023 39:41


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 5 ayat 12 hingga 26: • Klip pendek dari The Gospel of Luke (LUMO) versi Indonesia 0:00 • Pengenalan & Ringkasan 3:48 • Apa beberapa pemerhatian tentang dua kisah penyembuhan ini yang menarik minat kamu? Kenapa? 5:11 • Berdasarkan ayat 17-26. Jika kamu ada di sana, bagaimana kejadian ini mendorong dan/atau mencabar kamu? 15:58 Apa lagi tentang keperibadian Yesus yang kamu perhatikan? 30:25 • Bagaimana pula respon kamu tentang siapa Yesus? 36:44 _____________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Yesus Mesias Menyentuh Orang Yang Dihina dan Ditindas

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.31 Mengikuti Yesus kerana Panggilan-Nya atau Mukjizat-Nya? (Lukas 5:1-11, 27-32)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Oct 20, 2023 40:09


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 5 ayat 1 hingga 11 dan ayat 27 hingga 32: • Klip pendek dari The Gospel of Luke (LUMO) versi Indonesia 0:00 • Pengenalan & Ringkasan 1:56 • Kenapa Yesus melakukan mukjizat SELEPAS Dia menyampaikan firman Allah? 3:35 • Apa yang menjadikan mereka - Simon, Yakobus, Yohanes dan malah Lewi - membuat keputusan untuk mengikuti Yesus? 11:52 • Menurut pengalaman kamu sendiri dan firman Allah, apa keuntungan (berkat, sukacita) vs. kos (pengorbanan) mengikuti Yesus? 21:31 • Kesimpulan/Takeaways 34:20 _____________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Panggilan Yesus Mesias - Menjadi Penjala Manusia

LEGASI.tv Podcast
Lukas 8:11-15 Beberapa Pengajaran Penting untuk Penabur & Mendengar Firman Allah

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Oct 19, 2023 48:50


Jika kamu pergi ke kitab Injil Lukas bab 8, kamu akan melihat ada tajuk yang diberikan "Ibarat tentang Seorang Penyemai" atau "Perumpamaan tentang Seorang Penabur." Mungkin kamu tidak tahu atau tidak sedar atau kadang-kadang lupa bahawa tajuk itu ialah bukan sebahagian daripada firman Allah. Ia diberikan supaya kita boleh mengetahui gambaran besar tentang petikan firman itu. Apabila saya mengkaji petikan dalam Lukas 8:4-15, sebenarnya ia BUKAN ibarat tentang "Seorang Penabur" atau "Benih yang Ditabur" TETAPI "Ibarat tentang Tanah (atau Tempat) Benih itu Ditabur"

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-28 masa biasa, 18 Oktober 2023, Pesta Santo Lukas, pengarang Injil

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 17, 2023 7:41


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 2 Timotius 4: 10-17b; Mazmur tg 145: 10-11.12-13ab.17-18; Lukas 10: 1-9 SENANG UNTUK TINGGAL   Renungan kita pada hari ini bertema: Senang Untuk Tinggal. Pada hari ini Gereja kita merayakan pesta Santo Lukas, penginjil. Ia lahir di Antiokhia dari orang tua yang tidak mengenal Tuhan, tapi ia termasuk dalam kalangan Kristen yang pertama. Ia menemani rasul Paulus dalam perjalanannya sampai ke Roma, di mana ia berperan sebagai dokter dalam kapal dan di Roma tetap menemani Paulus. Ia menulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul.    Kedua rasul spesial yang bekerja bahu-membahu dalam penginjilan ini, hari ini menginspirasikan kita dengan sebuah pemahaman tentang kata “tinggal”. Kata kerja “tinggal” sangat melekat dengan hakikat Tuhan Allah, maka wajar sekali kita temukan banyak dipakai di dalam kitab suci. Sebagai suatu ungkapan dan penghayatan iman, kita mesti berseru: senang untuk tinggal di dalam Tuhan.   Rasul Paulus ungkapkan betapa ia menikmati penderitaan yang ia hadapi, karena ia tidak menderita dalam kesendirian. Ia tinggal dalam suasana ketenangan dan kedamaian jiwa, meski nyata-nyata sebagian orang sangat frontal mengancam hidupnya, sementara sejumlah teman baik meninggalkan dia. Syukurlah, ia masih memiliki Lukas, rekan dan murid terbaiknya yang tinggal bersama dia. Paulus menggambarkan di dalam suratnya itu bahwa ia begitu senang menikmati “tinggal” dalam keadaannya itu karena ia tahu Tuhan juga tinggal bersama dia.   Keduabelas rasul Yesus tentu sangat menikmati tinggal bersama Yesus. Namun pada saat yang pas mereka diutus untuk merasul dan sebagai konsekwensinya ialah mereka harus tinggal di dalam kenyataan yang tak luput dari penderitaan. Mereka mengalami hidup bagai anak-anak domba di tengah-tengah serigala. Mereka diminta Yesus untuk tinggal di tempat mereka diterima oleh orang-orang setempat, makan bersama mereka dan alami peristiwa hidup bersama mereka. Mereka tidak boleh berpindah-pindah rumah. Mereka relakan diri untuk tinggal di dalam kota yang menerimanya, lalu melakukan semua pelayanan dan pekerjaan Tuhan di situ.   Hari ini kita mendapatkan suatu pelajaran berharga, yaitu jika kita senang untuk tinggal di sini dan pada waktu ini dalam suatu tugas, pekerjaan atau pelayanan, itu yang lazim kita tahu sebagai memiliki rasa betah. Pihak yang paling bertanggung jawab untuk menciptakan rasa betah ialah diri kita sendiri. Jangan berharap terlalu banyak orang lain, bahkan Tuhan, untuk menciptakan rasa betah itu. Mereka semua telah memiliki perannya masing-masing untuk memungkinkan kita berada di tempat ini dan pada saat ini. Tinggal kuncinya ialah, kalau kita sendiri menerima semua itu, menikmatinya, lalu menjalani hidup hari demi hari. Tuhan berketetapan untuk tinggal bersama kita.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, kami sanggupi tugas perutusan yang Engkau berikan kepada kami, meski kami tahu ada begitu banyak tantangan dan kesulitan. Tinggallah selalu bersama kami, maka kami merasa kuat dan betah. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.30 Apa Terjadi Bila Yesus Mesias Bertembung dengan roh-roh jahat? (Lukas 4:31-44)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Oct 10, 2023 42:25


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 4 ayat 31 hingga 44: • Klip pendek dari The Gospel of Luke (LUMO) versi Indonesia 0:00 • Pengenalan & Ringkasan 2:34 • Apa yang kamu perhatikan dalam pertembungan diantara Yesus dan roh Iblis yang menarik perhatian kamu? 4:40 • Kenapa Yesus tidak mahu roh-roh Iblis bercakap tentang identiti-Nya? 13:03 • Bagi kamu, apa pandangan orang ramai tentang identiti Yesus apabila mrk datang untuk disembuhkan-Nya? 20:40 • Bagi Yesus, mengkhabarkan Berita Baik ialah yang terutama. Bagaimana kita boleh hilang fokus (masakini) utk melakukan hal yang sama? 29:20 • Apa yang kamu bawa balik daripada perbincangan ini? 38:36 _____________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Yesus & Firman-Nya Berkuasa Atas Iblis & roh-rohnya

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.29 Kenapa Yesus Mesias Datang - and Respon Orang Kepada-Nya? (Lukas 4:16-30)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Oct 2, 2023 36:38


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 4 ayat 16 hingga 30: • Klip pendek dari "Jesus Film Project" 0:00 • Pengenalan & Ringkasan 1:30 • Secara keseluruhan, apa tentang karakter Yesus yang menarik perhatian kamu? 3:10 • Apakah antara perkhabaran "khabar baik" Yesus yang jarang kamu dengar atau kurang diambil perhatian masakini? 8:55 • Apa tentang sifat manusia yang kamu perhatikan dalam petikan ini? Bagaimana ia boleh diubah/diatasi? 19:15 • Apa yang kamu akan bawa balik dari perbincangan ini 28:35 _____________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Yesus Mesias Membaca & Menggenapi Kitab Suci

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-26 masa biasa, 3 Oktober 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 2, 2023 8:25


Dibawakan oleh Suster Maria Antonilde PRR dan Suster Maria Sesilinda PRR dari Komunitas Suster PRR Aimutin di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Zakaria 8: 20-23; Mazmur tg 87: 1-3.4-5.6-7; Lukas 9: 51-56 JALAN TOL KE YERUSALEM   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Jalan Tol Ke Yerusalem. Kalimat tema ini merupakan sebuah simbol atau analogi. Kota Yerusalem di dalam kitab suci merupakan kiblat orang-orang beriman, karena dipercayai sebagai pusat penyembahan mereka kepada Allah. Di sana mereka bertemu Tuhan Allah raja semesta alam. Jalan tol menuju ke sana merupakan simbol perjalanan tanpa halangan untuk berjumpa dengan Allah.   Bagi siapa saja yang ingin mengalami kehadiran Tuhan sebagai pribadi yang berada di rumah-Nya yang suci, menuju ke sana dengan tanpa halangan merupakan keinginan yang ideal. Untuk menemukan jalan tol ke Yerusalem ini, hal yang kentara untuk diketahui ialah memastikan dan mengindikasi halangan-halangan itu, lalu menyingkirkan atau menghindarinya.   Paling kurang ada dua macam halangan menurut bacaan-bacaan hari ini. Yang pertama ialah keraguan atau pesimisme tentang apakah Tuhan itu murah hati dan penuh keterbukaan untuk mengenali dan menyambut setiap orang! Ini yang dinyatakan dalam bacaan pertama dari kitab nabi Zakaria. Yang kedua ialah manusia bisa saja nekat tidak membuka diri untuk menerima undangan Tuhan, bahkan diajak untuk bersama-sama ke Yerusalem, ke rumah-Nya yang penuh kemuliaan. Ini yang diuraikan dalam Injil Lukas tentang orang-orang Samaria yang menolak Yesus dan Yerusalem.   Sebagian orang-orang beriman memiliki pesimisme dalam hidup rohaninya, bukan karena melihat dirinya sendiri yang berkekurangan, tetapi meragukan kalau Tuhan dapat menyambut mereka. Mereka berpikir dan berusaha kalau Tuhan harus dilunakkan hati-Nya. Jika hati-Nya tidak lembut Dia bakal hanya pilih-pilih kasih dan tidak memandang baik mereka-mereka yang pendosa, jauh dan yang belum mengenal-Nya. Padahal Tuhan itu baik adanya, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Ia akan selalu menerima siapa saja yang mencari-Nya lalu menemukan-Nya. Setiap orang pada akhirnya punya waktu dan tempat yang pas akan bertemu dan mengalami keberadaan Tuhan itu.   Bagi sebagian yang lain, justru Tuhan yang memanggil, mengundang, dan mengajak melalui aneka cara supaya beranjak masuk ke tempat Tuhan berdiam. Bahkan Tuhan sendiri yang menemani masuk ke rumah-Nya, sekalipun rumah itu adalah hati manusia sendiri. Tetapi inisiatif Tuhan ini ditolak dan dijauhi mereka. Rupanya mereka sudah punya pegangan dan keyakinan sendiri, yaitu prinsip dan kekuatan lain selain Tuhan yang esa dan kuasa. Jadi ajakan dan undangan itu bakal diarahkan ke orang lain yang lebih berhasrat dan terbuka kepada Tuhan. Tantangan kita saat ini ialah perlu menghindari dua rintangan ini, sehingga bagi kita ialah hanya ada jalan tol untuk sampai ke rumah Tuhan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah Bapa di surga, di dalam tangan-Mu kami menemukan petunjuk bagaimana berdiam dalam rumah-Mu yang kudus. Semoga kami selalu gembira, nyaman dan betah berada di dalamnya. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.27 Kenapa Yesus Mesias Mahu Dibaptiskan? (Lukas 3:15-38)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Jul 7, 2023 43:01


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 3 ayat 15 hingga 38: • Klip pendek dari "Jesus Film Project" 0:00 • Berdasarkan ayat 15 hingga 20, apa beberapa hal yang menarik perhatian kamu tentang Kristus (Mesias) menurut kesaksian Yohanes? 5:38 • Berdasarkan ayat 21 hingga 22, kenapa petikan tentang baptisan Yesus ini penting untuk menunjukkan bahawa Dia ialah Kristus (Mesias)? 15:37 • Berdasarkan ayat 23 hingga 38, bagaimana perspektif atau pemahaman kamu sekarang apabila membaca/melihat tentang salsilah Yesus? 22:16 • Aplikasi secara peribadi 35:10 ______________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Mesias Akan Membaptis dengan Roh Kudus dan Api

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.26 Suatu Suara Berseru Di Gurun? (Lukas 3:1-14)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Jul 6, 2023 47:08


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 3 ayat 1 hingga 14: • Video pendek yang diambil dari filem 'Jesus of Nazareth' (1977) 0:00 • Berdasarkan latarbelakang ayat 1, bagaimana ayat 2 ini boleh memberi harapan kepada umat Israel pada ketika itu? 4:07 • Bagaimana misi dan mesej Yohanes Pembaptis sangat relevan dengan panggilan TUHAN kepada orang Kristian pada masakini? 15:50 • Dalam konteks keadaan dan pekerjaan atau pelayanan kamu pada masa sekarang, apakah contoh-contoh bukti yang menunjukkan bahawa kamu sudah "bertaubat" atau "menghasilkan buah"? 28:40 • Kesimpulan 41:00 ______________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Keadaan Politik Semasa Kedatangan Yesus Mesias

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.25 Apa Yang Terjadi Semasa Yesus Mesias Berusia 12 Tahun? (Lukas 2:41-52)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Jun 13, 2023 44:21


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 2 ayat 41 hingga 52: • Video pendek yang diambil dari filem 'Jesus of Nazareth' (1977) 0:00 • Setelah apa yang mereka alami dan dengar tentang Yesus, pada pandangan kamu, bagaimana rasanya menjadi ibubapa-Nya? 5:08 • Siapa Yesus yang kamu perhatikan dalam petikan ini? Huraikan/jelaskan 12:40 • Bagaimana hubungan Maria-Yusuf-Yesus mengajar kita tentang hubungan rohani sesama kita & keluarga? 22:45 • Pengajaran-pengajaran yang lain 36:20 ______________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Yesus Budak Bertambah Kuat, Membesar dan Bijaksana

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.24 Apa Yang Simeon & Hana Boleh Ajar Kita? (Lukas 2:21-40)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later May 31, 2023 43:07


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 2 ayat 21 hingga 40: • Video pendek berdasarkan ayat 25 hingga 31 0:00 • Ringkasan 3:35 • Beberapa kali Alkitab menyatakan bahawa Yusuf dan Maria melakukan hal "menurut ketetapan Hukum Taurat." Apa yang menarik perhatian kamu tentang ayat ini? 9:42 • Nyatakan 1 atau 2 perkara yang memberkati kamu tentang watak Simeon dan Hana 18:00 • Dalam kemanusiaan Yesus, Firman mengatakan bahawa Dia "semakin membesar dan bertambah kuat serta penuh dengan kebijaksanaan." Bagaimana hal ini boleh mendorong kamu? 28:33 • SATU hal tentang TUHAN Allah dalam petikan ini 38:20 ______________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod-episod podcast ini: Anak Allah Dilahirkan Dibawah Hukum Taurat

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.23 Apa Terjadi Bila Para Gembala Bertemu Malaikat? (Lukas 2:8-20)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later May 7, 2023 54:33


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 2 ayat 8 hingga 20: • Yesus telah lahir! 0:00 • Pengenalan untuk petikan ini 1:25 • Apa beberapa pemerhatian menarik yang kamu dapat melalui interaksi/dialog diantara sesama para gembala dan para malaikat ini? 2:48 • Bagaimana para gembala boleh mengajar kita untuk meresponi Berita Baik tentang Yesus Mesias? 14:28 • Nyatakan sesuatu yang menjadikan kamu kagum tentang TUHAN dalam petikan ini secara keseluruhan 30:07 ______________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Berita Baik (Injil) Kepada Seluruh Umat Manusia

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.22 Ringkasnya Kisah Kelahiran Yesus Mesias? (Lukas 2:1-7)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Apr 30, 2023 38:43


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 2 ayat 1 hingga 7: 0) Three Little Birds - cover by Rylyn Clark 0:00 1) Ringkisan untuk petikan ini 1:27 2) Bagaimana elemen Nubuat dan Sejarah dalam kelahiran Yesus Mesias boleh mendorong kamu untuk terus percaya kepada rencana/firman TUHAN? 4:26 3) Pada pandangan kamu, apa yang mungkin bermain dalam fikiran Yusuf dan Maria dalam proses sebelum/semasa Yesus dilahirkan? 18:35 4) Nyatakan beberapa karakter TUHAN yg kamu lihat dalam petikan ini. Kenapa. 29:35 ______________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Yesus Mesias Raja & Kaya Rela Menjadi Miskin & Hamba (v.1-7)

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.21 Apa Kisah Disebalik Kelahiran Yohanes Pembaptis? (Lukas 1:57-80)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Apr 30, 2023 44:42


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 1 ayat 57 hingga 80: 0) Children pray the Disciples' Prayer 0:00 1) Ringkasan untuk petikan ini 2:22 2) Apa beberapa pemerhatian yg menarik bagi kamu sekitar kisah kelahiran Yohanes Pembaptis dlm ayat 57-66? 4:20 3) Daripada dibisukan kepada bernubuat, nyatakan bagaimana Allah 'mendisiplin'kan Zakharia. Juga, bagaimana ia menegur kamu 18:30 4) Siapa TUHAN menurut nubuat Zakharia 31:36 ______________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Tangan Tuhan Memimpin Yohanes Pembaptis (v.57-66)

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.20 Ada Apa dengan Nyanyian Maria? (Lukas 1:39-56)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Apr 18, 2023 41:21


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 1 ayat 39 hingga 56: 0) I'm on the Winning Side oleh Dr. Curtis Hutson 0:00 1) Ringkasan untuk petikan ini 3:13 2) Apa beberapa pemerhatian kamu tentang hubungan, interaksi dan kata-kata yang diucapkan oleh Maria dan Elisabet? 6:55 3) Berdasarkan nyanyian Maria, apa yang boleh kamu simpulkan tentang keperibadian dan imannya? 19:07 4) Bagaimana petikan yang telah dibincangkan ini sangat relevan bagi kehidupan Kristian kita pada masakini? Apa yang boleh kita aplikasikan? 28:35 5) Kesimpulan 36:32 ______________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Pertemuan diantara Maria, Elisabet dan Roh Kudus

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.19 Siapa Yesus yang Sebenarnya Menurut Alkitab?

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Apr 2, 2023 55:55


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 1 ayat 31 hingga 35: 0) Ringkasan untuk petikan ini 1:17 1) Penyelamat 3:34 2) Kemanusiaan-Nya 10:00 3) Anak Allah 16:06 4) Mesias/ Kristus/ Anak Daud 22:56 5) Raja segala raja 30:10 6) Anak Manusia (Gelaran) 31:37 7) Anak Suci 39:00 8) Aplikasi & Renungan Peribadi 47:42 ______________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod podcast ini: Yesus Mesias, Anak Allah Yang Maha Tinggi

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.18 Bagaimana Maria Mengajar Kita untuk Taat kepada Tuhan? (Lukas 1:26-38)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Mar 19, 2023 40:58


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 1 ayat 26 hingga 38: 1) Ringkasan untuk petikan ini 2) Apa kemungkinan perubahan dari segi emosi atau fikiran Maria ketika malaikat itu muncul sampai malaikat itu pergi? 3) Bagaimana respon Maria dalam ayat 38 boleh mendorong kita untuk lebih taat kepada TUHAN dan Firman-Nya? 4) Apa lagi pengajaran yang boleh kita teladani dan aplikasi daripada perwatakan Maria? ______________ Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod-episod podcast ini: Nazaret, Yusuf & Maria: Allah Memilih yang Kecil

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-3 Pra Paskah, 18 Maret 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 17, 2023 6:52


Dibawakan oleh Angelina Tanardi dari Gereja Kristus Raja, Paroki Katedral, Keuskupan Jayapura, Indonesia. Hosea 6: 1-6; Mazmur tg 51: 3-4.18-19.20-21a; Lukas 18: 9-14 TUHAN BERKENAN YANG RENDAH HATI Renungan kita pada hari ini bertema: Tuhan Berkenan Yang Rendah Hati. Sikap rendah hati ialah sebuah pegangan kebenaran tentang pandangan terhadap diri sendiri yang tidak lengkap atau sempurna, sehingga sangat memerlukan pihak lain untuk melengkapi. Sesama kita selalu berperan melengkapinya. Bagi orang beriman, pihak lain yang menjadi sumber semua pertolongan ialah Tuhan. Tuhan tahu betul anak-anak-Nya yang rendah hati dan sombong atau angkuh. Mereka yang rendah hati Ia lengkapi dengan berkat karunia untuk menutupi dan melengkapi yang kurang pada mereka. Mereka yang tinggi hati dan sombong atau angkuh jelas tidak memerlukan lagi sesuatu untuk melengkapi dirinya. Mereka sudah penuh dan memadai, sehingga yang diperlukan hanya pujian, hormat, ketenaran, kemasyhuran, dan nama baik yang mentereng. Penampilan dan penghayatan kerendahan hati yang berlawanan dengan kesombongan dapat dilihat dalam berbagai sisi kehidupan. Pembicaraan yang menggunakan bahasa dan pilihan kata-kata sudah cukup menandakan siapa yang rendah hati dan siapa yang sombong. Bahasa tubuh yang kita pakai, berpakaian, makanan atau minuman yang kita konsumsi, dan pergaulan di antara sesama merupakan contoh-contoh yang sangat nyata memperlihatkan seseorang itu tulus bersikap rendah hati atau sebaliknya tampak sombong. Bacaan liturgi kita pada hari ini menggambarkan aspek doa atau ungkapan iman kita. Di dalam berdoa dan berada di hadirat Tuhan seseorang dapat dipandang bersikap rendah hati atau sebaliknya sombong. Injil Lukas menampilkan profil kerendahan hati itu pada si pemungut cukai yang merasa punya hubungan dengan Tuhan. Tetapi hubungan itu sungguh telah rusak oleh dosa-dosanya sehingga isi doanya ialah merasa bersalah, menyesali, mengakui dosanya, dan memohon ampun. Di dalam kerendahan hatinya, ia tahu Tuhan yang maha kuasa berkenan mendengar, menerima, dan mengampuninya. Sebaliknya, profil kesombongan itu ada pada seorang Farisi yang tahu kalau ia punya hubungan dengan Tuhan, namun hubungan itu seperti orang-orang sebaya. Mereka seperti satu tingkat, yaitu sama-sama baik, indah, dan sempurna. Seperti orang sebaya, orang Farisi itu ungkapkan semua kualitasnya dengan niat supaya dipuji dan dihormati oleh Tuhan yang dianggapnya setingkat dengannya. Yesus mengatakan bahwa sikap sombong seperti ini jelas tidak berkenan kepada Tuhan dan tidak mendapatkan belas kasih-Nya. Kunci untuk menjadi rendah hati ialah seperti yang dikatakan oleh nubuat nabi Hosea: doa dan persembahan kita harus berupa cinta yang tulus kepada Tuhan, dan bukan cinta diri yang berlebihan. Marilah kita berdoa. Ya Allah maha kuasa, buatlah kami selalu rendah hati di dalam kata dan perbuatan kami tiap hari. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.17 Bagaimana Tuhan Mengubah Hidup Zakharia & Elisabet? (Markus 1:5-25)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Mar 13, 2023 49:11


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 1 ayat 5 hingga 25: 1) Ringkasan untuk petikan ini; 2) Bayangkan kamu berada dalam situasi Zakharia & Elisabet ketika itu bagaimana kemungkinan respon kamu?; 3) Apa tentang Yohanes yang dinyatakan oleh Gabriel yang menarik minat kamu?; 4) Apa satu atau dua aplikasi yang kamu dapat melalui petikan ini /// Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod-episod podcast ini: Harapan kepada Zakharia, Elisabet, Israel & Kita

LEGASI.tv Podcast
Perbincangan E.16 Kenapa Mencari Kebenaran tentang Alkitab Itu Penting? (Lukas 1:1-4)

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Mar 6, 2023 35:55


Ini ialah siri video perbincangan bersama dengan beberapa ahli persekutuan pengajian Alkitab #DugDownDeep dimana kami berkongsi tentang apa yang telah kami pelajari, renungan peribadi, dan hal yang boleh diaplikasi melalui Injil Lukas. Dalam video ini, kita akan melihat Lukas bab 1 ayat 1 hingga 4: 1) Ringkasan untuk petikan ini; 2) Bagaimana latarbelakang setiap kita boleh mempengaruhi panggilan kita untuk bersaksi tentang Kristus?; 3) Kenapa proses mencari kebenaran ini penting bagi setiap kita; 4) Kongsikan beberapa perkara yang boleh kita buat untuk menguatkan kepastian iman kita; Untuk mengkaji petikan ini dengan lebih mendalam lagi, dengar episod-episod podcast ini: Lukas, Tabib yang Dikasihi dan Injil Kristus

LEGASI.tv Podcast
Lukas 1:26-49 Maria menurut Alkitab &/vs. Dogma Gereja

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Jan 26, 2023 58:25


Salah satu watak penting dalam Perjanjian Baru ialah Maria ibu Yesus Kristus. Menurut Alkitab, tiada yang kontroversi dan kontradiksi tentangnya. Tetapi menurut sejarah gereja - setelah sekian lama - Maria menjadi watak yang sangat kontroversi sehinggakan ramai yang lebih keliru tentang Maria berbanding dengan Yesus! Jadi apa yang harus kita lakukan? Kembali kepada Alkitab Firman TUHAN! Dalam episod ini, saya ingin berkongsi Tujuh (7) Perkara tentang Maria dalam Injil Lukas (sebenarnya ada banyak lagi). Kemudian, saya akan menilai beberapa (tidak semua) ajaran dogma gereja yang bermasalah tentang Maria. Sila buka telinga, buka hati dan fikiran, dan buka Alkitab bersama-sama

LEGASI.tv Podcast
Lukas 1:1-4 Lukas, Tabib yang Dikasihi & Injil Kristus

LEGASI.tv Podcast

Play Episode Listen Later Dec 21, 2022 53:07


Injil Lukas atau lebih tepat lagi - Injil Yesus Kristus menurut Lukas - sangat unik berbanding dengan kitab-kitab Injil yang lain. Contohnya, ini (dengan kitab Kisah Para Rasul) ialah satu-satunya penulisan dalam seluruh Alkitab yang ditulis oleh seorang bukan Yahudi atau "Gentile." Bagaimana kita tahu penulis ini ialah Lukas? Siapa dia? Bagaimana latarbelakang Lukas mempengaruhi motif, fokus dan gaya penulisannya? Adakah Injil ini ditulis oleh manusia atau diilhamkan oleh TUHAN Allah? Mari mendengar episod pertama dalam siri baru Pengajian Alkitab Injil Lukas

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-2 Adven, 8 Desember 2022; Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 7, 2022 8:45


Dibawakan oleh Krisyanto Mulyono dan Nancy Phanasta dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 3: 9-15.20; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3c-4; Efesus 1: 3-6.11-12; Lukas 1: 26-38 SUCI DARI AWAL Tema renungan kita pada hari raya Bunda Maria Dikandung Tanpa Noda Dosa ini ialah: Suci Dari Awal. Perayaan ini dimeriahkan oleh seluruh Gereja sejak tahun 1845, ketika pada hari ini Paus Pius ke-9 menetapkan doktrin Maria Dikandung Tanpa noda dosa, atau Maria Imakulata. Doktrin ini menekankan kesucian Bunda Maria sejak awal hidupnya, sekaligus memperkuat devosi kepada Bunda Maria sejak Gereja Perdana di Yerusalem dulu. Perkembangan devosi itu antara lain berbuah dengan menyebarnya doa “Salam Maria” ke seluruh dunia. Ungkapan “Salam Maria penuh rahmat” yang merupakan salam dari malaikat Gabriel dalam Injil Lukas hari ini, merupakan pengakuan kesucian Maria datang dari surga. Berarti status ini tidak main-main. Doktrin ini menegaskan kebenaran bahwa, sejak awal mula ketika pembuahan hasil perkawinan Yoakim dan Anna, Tuhan Allah sudah merancang sedemikian rupa supaya rahim yang menutupi bakal janin Maria, dibentengi oleh rahmat Allah. Hasilnya ialah rahim itu anti akan virus dosa asal dan tentu saja bakal janin itu tidak terkena satu titik pun virus dosa asal. Kesucian bayi yang mendiami rahim, menyusul kelahirannya dan seterusnya hingga sebagai gadis yang menerima kabar Malaikat. Dari sana Maria mulai hidup bersama Sabda Kekal yang menjelma menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Ia tetap suci dari awal sampai akhir hidupnya, lalu diangkat ke surga dengan mulia. Satu-satunya manusia yang luar biasa ialah Maria. Hanya dia dari makhluk manusia ini disebut penuh rahmat. Para santo dan santa siapa pun dia cukup disebut hamba Allah atau mengambil bagian dalam kepenuhan rahmat Allah. Tetapi Maria memiliki kepenuhan itu sejak ia dikandung. Keluar-biasaan Bunda Maria berdampak juga kepada kita. Apakah hari raya ini punya makna bagi kita? Paling kurang ada tiga makna yang bisa kita dapatkan dan selanjutnya untuk dihayati di dalam setiap tutur kata dan perbuatan kita. Pertama, kemampuan untuk melawan dosa. Kitab kejadian dalam bacaan pertama mewartakan bahwa panglima kejahatan yaitu setan telah dikalahkan dan Yesus Kristus yang melakukan itu. Meski kita terus mendapat godaan dan jatuh ke dalam dosa, Maria yang telah mengalahkan dosa tetap membantu, antara lain dengan doa: Santa Maria bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini. Kedua, mengikuti jejak Bunda Maria, kita perlu mempertahan martabat kita sebagai pengikut Kristus yaitu bahwa kita telah dipanggil sejak awal di dalam Kristus, seperti yang diwartakan bacaan kedua. Ketiga, kalau kita hidup dengan semangat membenci dosa dan menjauhi perbuatan jahat, kita sesungguhnya adalah putra dan putri Bunda Maria. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang baik, semoga kami senantiasa meneladani Bunda Maria dalam kesucian dan hidup yang penuh rahmat. Salam Maria... Santa Maria Imakulata. Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-2 Adven, 5 Desember 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 4, 2022 9:05


Dibawakan oleh Largus Tamur dan Karolina Desian Jerabu dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 35: 1-10; Mazmur tg 85: 9a-10.11-12.13-14; Lukas 5: 17-26 KESELAMATAN ITU NYATA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Keselamatan Itu Nyata. Firman Tuhan dan pewartaannya di dalam masa Adven tidak sempurna kalau tidak menyinggung tentang keselamatan. Memang titik berat refleksi adalah pada pengharapan, Firman tidak bermaksud menghadirkan sebuah pengharapan yang hanya khayalan dan janji kosong. Firman tetap tegas mengatakan bahwa keselamatan dari Tuhan adalah nyata. Nabi Yesaya di dalam bacaan pertama mencatat sebuah daftar panjang pengharapan akan keselamatan bagi umat Allah yang terasing di Babilonia, dan itu jelas sebagai sebuah janji. Injil Lukas yang baru saja kita dengar menghadirkan tindakan konkret Tuhan Yesus yang memberikan pembebasan, kesembuhan dan keselamatan kepada orang-orang sakit yang membutuhkan. Tuhan Yesus membuat keselamatan itu menjadi nyata. Ia menghadirkan Allah yang menyelenggarakan hidup kita sepanjang waktu, dan terutama ketika kita mengalami kesulitan dan terancam bahaya, keselamatan itu disediakan bagi kita. Tuhan membuat keselamatan menjadi nyata melalui beberapa tindakan. Paling pertama ialah Ia menghalau halangan atau hambatan bagi terjadinya keselamatan itu. Orang sombong, penguasa, orang pandai dan pemuka agama yang cenderung menghalangi itu, dibungkam oleh Tuhan. Selanjutnya, Tuhan mengampuni dosa orang yang diselamatkan itu maka ia mendapatkan kesembuhan rohani. Dan terakhir, Tuhan menyembuhkan sakit atau cacat yang dideritanya, dengan demikian ia mendapatkan kesembuhan tubuhnya. Salah satu perwujudan keselamatan yang nyata ialah pengampunan dosa. Di dalam masa Adven ini, pengakuan dosa merupakan satu tindakan wajib oleh setiap pengikut Kristus. Kalau Yohanes Pembaptis menegaskan supaya lembah ditimbun, gunung-bukit diratakan, dan jalan bengkok diluruskan, instrumen untuk mewujudkan itu ialah dengan pengakuan dosa. Setiap paroki, stasi dan lembaga-lembaga Katolik, menyediakan kesempatan terbuka bagi para anggotanya untuk melakukan pengakuan dosa dalam sakramen tobat. Ini adalah sebuah tindakan nyata melalui proses bimbingan rohani, refleksi dan pemeriksaan batin, ibadat tobat, dan Sakramen Tobat. Buah-buah nyata dari tindakan tersebut ialah seorang melakukan rekonsiliasi terhadap: dirinya sendiri, sesama yang terlibat di dalam suatu perbuatan dosa, Gereja yang dinodai oleh dosa seorang anggotanya, dan Tuhan yang dikhianati karena pelanggaran atas perintah-Nya. Buah-buah yang nyata suatu pengakuan dosa ialah orang bersangkutan diampuni, disembuhkan, dan dikaruniai hidup baru. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim, mampukanlah kami untuk mengisi halaman kehidupan kami dalam persiapan hari Natal dengan permintaan maaf, pengampunan dan rekonsiliasi. Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-33 masa biasa, 18 November 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 17, 2022 6:53


Dibawakan oleh Robertus Roynaldus Gunawan dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Wahyu 10: 8-11; Mazmur tg 119: 14.24.72.103.111.131; Lukas 19: 45-48 KEMURNIAN TEMPAT KEDIAMAN TUHAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kemurnian Tempat Kediaman Tuhan. Seorang teolog dan apologetik Katolik asal Amerika Serikat, seorang awam dan bapak keluarga, yang sangat terkenal saat ini, Doktor Scott Hann, berkata bahwa saat ini, umat Katolik Amerika Serikat yang percaya akan kehadiran nyata Yesus dalam Ekaristi hanya 30 persen. Sisanya yang 70 persen tidak percaya bahwa Yesus sungguh hadir di dalam perayaan Ekaristi. Bisa saja banyak orang Katolik di wilayah lain di dunia juga tidak percaya dengan kehadiran nyata Tuhan Yesus di dalam Ekaristi. Bagi mereka Ekaristi hanya sebuah doa bersama yang biasa. Efek dari sikap seperti itu tentu saja beragam, dan salah satunya yang terpenting ialah Tuhan tidak berdiam di dalam Gereja, di dalam Ekaristi, dan juga di dalam hati kita. Ketika Tuhan tidak ditemukan lagi di sana, maka tempat-tempat suci itu tidak dipandang murni dan bermartabat suci. Kitab Wahyu di dalam bacaan pertama hari ini menggambarkan bahwa Firman Tuhan harus mendiami hati manusia agar ia dapat bernubuat tentang kebenaran dan tentang rencana Tuhan. Injil Lukas menegaskan bahwa bait suci atau rumah Allah adalah tempat yang harus dijaga dan dipertahankan kemurnian, sehingga orang-orang beriman dapat berjumpa dengan Tuhan dan bersyukur kepada-Nya. Tuhan Yesus sangat jelas sikap-Nya dan ingin supaya bait-Nya itu dimurnikan. Ini mengandung arti yang lebih khusus lagi, yaitu perintah Yesus bagi kita untuk menjadi murni seperti diri-Nya yang adalah murni. Diri kita adalah bait suci juga, sehingga dengan keadaannya yang murni Tuhan berkenan berdiam di situ. Kita pribadi-pribadi pria dan wanita membentuk umat Allah, yaitu Gereja, tempat Tuhan juga berdiam sepanjang masa. Yesus juga memurnikan Gereja ini, dengan bermandikan air kekuatan sabda-Nya, supaya menjadikan itu Gereja yang mulia, kudus, tanpa noda dan tanpa cacat apa pun juga. Sebagai pribadi-pribadi yang menjadi tempat kediaman Tuhan Allah, kita memiliki tugas untuk selalu memurnikan diri kita melalui ketaatan kepada kebenaran dari Allah, demi suatu persaudaraan kasih yang sejati antara saudara dan saudari di dalam Kristus. Ini adalah bentuk sumber air pemurnian yang dijanjikan oleh Tuhan bagi kita supaya kita selalu memakainya dalam membersihkan diri kita dari dosa dan kenajisan. Sumber air pembenaran itu berwujud pembaptisan kita di dalam Kristus. Melalui pembaptisan itu kita telah melepaskan tubuh kita yang lama secara lengkap. Dan nasihat santo Petrus dalam suratnya yang pertama bab 1 ayat 15, sangat penting, yaitu jika kita menghidupi sungguh-sungguh pembaptisan kita dengan menjadi suci dalam setiap kata dan perbuatan, kita menjadi murni dan tempat kediaman Tuhan. Marilah kita berdoa. Ya Tuhan maha kuasa, tinggallah senantiasa di dalam diri kami supaya kami kuat dan sanggup menghadapi berbagi tantangan dan masalah hidup kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-32 masa biasa, 7 November 2022

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 6, 2022 6:51


Dibawakan oleh Maria Olivia dari Paroki Kristus Raja, Keuskupan Surabaya, Indonesia. Titus 1: 1-9; Mazmur tg 24: 1-2.3-4ab.5-6; Lukas 17: 1-6 KITA MAMPU MENGHINDARI SKANDAL Renungan kita pada hari ini bertema: Kita Mampu Menghindari Skandal. Menurut bacaan-bacaan kita pada hari ini, ada dua kekuatan yang mempengaruhi hidup kita. Surat Rasul Paulus kepada muridnya Titus menunjuk pengetahuan dan kebenaran tentang Allah menjadi pedoman hidup orang beriman, sedangkan kekuasaan si jahat justru menjauhkan seseorang dari jalan Tuhan. Injil Lukas menunjuk godaan-godaan yang membawa kita ke dalam dosa, sedangkan kekuatan iman adalah sumber kasih dalam hidup kita. Pada prinsipnya jika kita berpihak pada kebijaksanaan Allah atau kekuatan iman, kita mampu menghindari perbuatan-perbuatan skandal. Kata “godaan” dalam bahasa Yunani ialah scandalon, yang kita sebut skandal. Kata ini mengandung arti suatu perangkap atau batu sandungan. Kitab suci selalu mengingatkan kita tentang tipu daya yang menjauhkan umat dari Tuhan dan menjatuhkan mereka ke dalam dosa. Mazmur 141,9 berkata: Bebaskan aku dari perangkap yang telah mereka taruh untuk memerangkap aku, dan dari tipu daya orang jahat. Juga, Surat Yohanes yang pertama berkata: Barang siapa mengasihi saudara atau saudarinya hidup di dalam terang, pada orang tersebut tak ada batu sandungan. Kita harus mampu hindari skandal. Yesus sudah dengan tegas berkata bahwa para pengikutnya tidak boleh menyebabkan salah seorang dari kalangan lemah di antara kita jatuh ke dalam dosa. Kaum lemah seperti orang sederhana, sakit, anak-anak dan orang muda, miskin, yang tidak punya pengaruh atau yang tak diperhitungkan selalu menjadi korbannya. Hidup mereka sudah susah baik fisik, mental dan rohani, seharusnya tidak ditambah susah. Orang yang menyusahkan mereka dengan skandal-skandalnya ialah mereka yang mempunyai kuasa, kepandaian dan berpengaruh. Semoga Anda bukan bagian dari golongan ini. Maka di sini ada sebuah nasihat untuk menghindari perbuatan skandal yang patut kita perhatikan. Mereka yang berpendidikan, berkuasa dan berpengaruh, hendaknya tidak memberikan teladan yang buruk atau jahat yang akhirnya dapat membawa orang lain jatuh dalam dosa. Imam atau biarawan tidak boleh menjadi skandal bagi umat Allah. Orang tua jangan menjadi skandal bagi anak-anaknya. Guru tidak boleh menjadi skandal bagi murid-muridnya. Kakak jangan menjadi skandal bagi adik-adiknya. Masih banyak contoh yang lain. Ironisnya, mereka yang melakukan skandal justru mereka yang harus menjadi contoh atau teladan kebaikan dan kebenaran. Marilah kita menghindari skandal dalam bentuk apa pun, namun hendaknya kita memberi teladan yang baik dan benar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha kuasa, semoga kami membuka diri secara tulus terhadap nasihat dan bimbingan Roh-Mu, supaya kami dibaharui selalu dan seterusnya kami ikut membaharui dunia ini dari segala bentuk skandal. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

Missiodei
Eps. 131 Kebahagiaan Iman Kristen

Missiodei

Play Episode Listen Later Oct 23, 2022 75:27


*Kebahagiaan Iman Kristen* Lukas 16:19-31 Tuhan Yesus mengabarkan Injil melalui perumpamaan, Injil Lukas lebih diarahkan kepada orang-orang non-Yahudi yakni orang-orang Yunani. Pada narasi Injil Lukas tersebut terdapat 2 golongan manusia yang hidupnya penuh kekayaan dan hidup miskin. Hal ini pun secara fakta kita temui masih ada orang miskin. Lazarus adalah seorang pemuda yang miskin sejak orang tuanya meninggal sehingga ia menjadi pengemis dan mencari orang kaya dengan harapan mendapat makanan dengan cara setiap hari tidur di pintu depan rumah si pemuda kaya itu dan menyelinap diam-diam sebelum pesta dimulai sehingga dari situ ia mendapat makanan yang jatuh di bawah meja si pemuda kaya itu. Pemuda yang kaya tanpa nama itu setiap hari berpakaian jubah ungu dan kain halus, dihormati banyak orang, dan bersukaria dalam kemewahan setiap hari dikarenakan orang tuanya kaya. Perihal orang miskin menderita dan orang kaya menikmati kekayaannya adalah sebuah keadilan. Namun, kepedulian kepada orang miskin untuk menolong atau memberi makan adalah respon manusia yang baik. Fase kehidupan manusia: 1. Fase hukum alam yakni adanya kondisi manusia yang kaya dan miskin. Sikap kita apabila kita menjadi orang kaya maka kita perlu menolong orang di sekitar kita yang lemah atau miskin. Bila kita miskin maka jangan berputus asa, tetapi tetaplah beriman karena mata Tuhan tetap tertuju kepada orang-orang yang menderita. 2. Fase setelah kematian Firdaus adalah alam orang mati yang teratas bagi orang yang mengasihi Tuhan, jadi orang yang berimanlah yang masuk Firdaus dan duduk di pangkuan bapa Abraham. Inilah tempat kebahagiaan iman Kristen sebagai tempat penantian sebelum masuk ke sorga. Hadesh adalah alam orang mati yang terbawah dipenuh api dan penderitaan diperuntukkan bagi orang yang tidak mengasihi Tuhan dan sesama dan bagi orang yang tidak percaya Yesus Kristus. Jadi, jangan menjadi orang miskin yang tidak beriman karena pastilah kejahatan yang dilakukan untuk mendapat makan atau bertahan hidup. Jangan juga menjadi orang kaya yang tidak beriman sehingga tidak pernah peduli kepada orang miskin. Jika kita miskin atau kaya maka tetap berimanlah kepada Tuhan (beribadah kepada-Nya) karena kehidupan kita masih berkelanjutan pada fase berbahagia yaitu duduk di pangkuan Bapa Abraham sambil menanti Tuhan Yesus datang kedua kalinya untuk masuk ke Sorga. --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-29 masa biasa, 18 Oktober 2022; pesta Santo Lukas, rasul dan pengarang Injil

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 17, 2022 7:31


Dibawakan oleh Hery dan Yovi dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 2Timotius 4: 10-17b; Mazmur tg 145: 10-11.12-13ab.17-18; Lukas 10: 1-19 SENANG UNTUK TINGGAL Renungan kita pada hari ini bertema: Senang Untuk Tinggal. Pada hari ini Gereja kita merayakan pesta Santo Lukas penulis Injil. Ia lahir di Antiokia dari orang tua yang tidak mengenal Tuhan, tapi ia termasuk dalam kalangan Kristen yang pertama. Ia menemani rasul Paulus dalam perjalanannya sampai ke Roma, di mana ia berperan sebagai dokter dalam perjalanan menumpang kapal dan di Roma tetap menemani Paulus. Ia menulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Kedua rasul spesial yang bekerja bahu-membahu dalam penginjilan, hari ini menginspirasikan kita dengan sebuah pemahaman tentang kata “tinggal”. Kata kerja “tinggal” sangat melekat dengan hakikat Tuhan Allah, maka wajar sekali sering dipakai di dalam kitab suci. Sebagai suatu ungkapan dan penghayatan iman, pantas sekali kita berseru selalu: senang untuk tinggal di dalam Tuhan. Rasul Paulus ungkapkan betapa ia menikmati penderitaan yang ia hadapi, karena ia tidak menderita dalam kesendirian. Ia tinggal dalam suasana ketenangan dan kedamaian jiwa, meski nyata-nyatanya sebagian orang sangat frontal mengancam hidupnya, sementara sejumlah teman baik meninggalkan dia. Syukurlah, ia masih memiliki Lukas, rekan dan murid terbaiknya yang tinggal bersama dia. Paulus menggambarkan bahwa ia begitu senang menikmati “tinggal” dalam keadaannya itu karena ia tahu Tuhan juga tinggal bersama dia. Kedua belas rasul Yesus tentu sangat menikmati tinggal bersama Yesus. Namun pada saat yang pas mereka diutus untuk melayani orang banyak. Mereka harus tinggal di dalam kenyataan yang tak luput dari penderitaan. Mereka mengalami hidup bagai anak-anak domba di tengah-tengah serigala. Mereka diminta Yesus untuk tinggal di tempat mereka diterima oleh orang-orang setempat, makan bersama mereka dan alami peristiwa hidup bersama mereka. Mereka tidak boleh berpindah-pindah rumah. Mereka relakan diri untuk tinggal di dalam kota yang menerimanya, lalu melakukan semua pelayanan dan pekerjaan Tuhan di situ. Hari ini kita mendapatkan suatu pelajaran berharga, yaitu jika kita senang untuk tinggal di sini dan pada waktu ini dalam suatu tugas, pekerjaan atau pelayanan, itu yang lazim kita tahu sebagai rasa betah. Pihak yang paling bertanggung jawab untuk menciptakan rasa betah ialah diri kita sendiri. Jangan berharap terlalu banyak orang lain, bahkan Tuhan, untuk menciptakan rasa betah itu. Mereka semua telah memiliki perannya masing-masing untuk memungkinkan kita berada di tempat ini dan pada saat ini. Tinggal kuncinya ialah, kalau kita sendiri menerima semua itu, menikmatinya, lalu menjalani hidup hari demi hari. Tuhan berketetapan untuk tinggal bersama kita. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, kami sanggupi tugas perutusan yang Engkau berikan kepada kami, meski kami tahu ada begitu banyak tantangan dan kesulitan. Tinggallah selalu bersama kami, maka kami merasa kuat dan betah. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-26 masa biasa, 29 September 2022; pesta para Malaikat Agung: Santo Mikhael, Santo Gabriel, dan Santo Rafael

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 28, 2022 7:01


Dibawakan oleh Innocentius Peni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Daniel 7: 9-10.13-14; Mazmur tg 138: 1-2a.2bc-3.4-5; Yohanes 1: 47-51 MALAIKAT ADALAH PELAYAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Malaikat Adalah Pelayan. Para penghuni surga selain Allah Tritunggal, yang tidak pernah mengalami hidup sebagai manusia ialah para malaikat. Mereka adalah makhluk roh yang berada bersama Allah sejak adanya kerajaan Surga. Tuhan Allah menyatakan kekuasaan-Nya ketika Ia berhadapan dengan makhluk ciptaan. Untuk melangsungkan kehidupan kerajaan itu, peran para malaikat ialah melayani Allah. Di dalam perayaan liturgi, Ekaristi dan doa-doa devosional, penyebutan para malaikat selalu dikaitkan dengan tugas umum mereka yaitu bernyanyi dan bersorak ria memuji Allah yang maha tinggi. Mereka seperti bala tentara yang mengelilingi dan siap untuk menjalankan tugas pelayanan di dalam kerajaan surga. Tugas khususnya ada dua, yaitu melaksanakan tugas-tugas perlindugan kepada manusia dari bahaya dan penyesatan. Mereka ini disebut para malaikat pelindung bagi setiap manusia yang percaya. Malaikat pelindung tidak mempunyai nama dan ia bukan sebagai santo-santa pelindung kita. Tugas khusus yang lain ialah membawa dan menjalankan tugas-tugas maha besar dari Allah yang maha tinggi. Mereka ini disebut para malaikat agung dan yang memiliki nama, yaitu Mikhael, Gabriel, dan Rafael. Dengan istilah “agung” melekat pada diri mereka, artinya peran mereka sebagai pelayan sangatlah penting. Pembuktian oleh kitab suci sebagai sumber resmi yang kita imani mencatat bahwa ketiga malaikat ini disebutkan dan dituliskan namanya dan dijelaskan peran masing-masingnya. Sementara para malaikat lainnya tidak disebutkan nama dan pekerjaan yang masing-masing lakukan. Malaikat Mikhael disebutkan di dalam kitab suci dan dalam kehidupan tradisi suci Gereja sebagai pembela dan serdadu yang berperang melawan musuh Tuhan dan gereja-Nya. Misalnya di dalam kitab Daniel (12,1), Mikhael digambarkan bangkit untuk melawan musuh dan mempertahankan Gereja dari serangan para Anti-Kristus. Mikhael selalu digambarkan berdiri tegap dan gagah sambil memegang pedang. Malaikat Gabriel digambarkan di dalam kitab suci sebagai pelayan dan pembawa kabar suka cita dari Allah kepada manusia. Misalnya ketika Ia diperlihatkan Daniel tentang kedatangan dan peran yang dilakukan oleh Mesias (8, 16-26; 9, 21-27), dalam Injil Lukas tentang kabar suka cita kelahiran Yohanes Pembaptis (Lukas 1,11-20), dan kabar suka cita kepada Perawan Maria tentang kelahiran Yesus Kristus. Malaikat Rafael dikenal oleh Gereja kita sebagai pelayan bagi kesembuhan dari kebutaan, penyakit, dan pelindung perjalanan. Ia menyembuhkan Tobit dari kebutaannya. Di dalam Injil Yohanes, ia menjadi kekuatan kesembuhan bagi orang-orang sakit di kolam Siloam. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, jadikanlah kami setia mengikuti petunjuk para malaikat-Mu. Kemuliaan kepada ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan biasa ke-12 masa biasa, 25 Juni 2022; peringatan Hati Tersuci Santa Perawan Maria

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 24, 2022 8:01


Dibawakan oleh Manuela Sabatani dari Paroki Kristus Raja, Keuskupan Surabaya, Indonesia. Yesaya 61: 9-11; Mazmur tg 103: 1-2.3-4.8-9.11-12; Lukas 2: 41-51 HATI YANG CEMAS Tema renungan kita pada hari ini ialah: Hati yang Cemas. Seorang bocah perempuan kelas 5 SD bernama Maria, bermain tebak-tebakan dengan ibunya. Ia berkata: "Ma, jawab tebakan ini ya. Apa perbedaan antara hati Papa dan hati Mama?" Ibunya mencoba berpikir sebentar. Kemudian ia menjawab: "Hati Papa adalah hati seorang laki-laki. Hati Mama adalah hati seorang wanita." Jawab Maria: "Bukan. Bukan jawabannya." Ibunya menyambung: "Lalu jawabannya apa?" "Jawabannya ialah," kata Maria, "Hati Mama suka cemas, sedangkan hati Papa suka cuek." Anak ini tentu saja berkata sesuai pengalamannya sendiri. Hubungan hati antara ibu dan anak adalah suatu hubungan terkuat antara dua manusia, melebihi semua jenis hubungan lain yang pernah ada di dunia. Oleh karena itu kalau seorang ibu merasa cemas terhadap orang-orang kesayangannya, pasti kecemasan ini merupakan suatu ungkapan hati yang sangat mendalam. Kecemasan seorang ibu itu tidak sekedar rasa susah, gelisah atau tidak nyaman. Lebih dari itu, ibu sangat sakit, kehilangan dan lumpuh sebab sebagian hatinya terlepas atau hilang. Kisah di dalam Injil Lukas tentang Yesus remaja yang menghilang dari pengawasan kedua orang tuanya membuat kita mengerti bahwa hati yang cemas itu keluar dari mulut Bunda Maria. Seperti semua ibu yang lain, Bunda Maria menunjukkan betapa sakitnya dia ketika sebagian hatinya, atau setengah bagian hidupnya, yaitu Putranya sendiri menghilang. Kecemasan seorang ibu bagaikan semua bencana besar, sehingga langit pun bisa terbuka dan surga juga memberi tanggapannya. Yesus harus menjawab kecemasan ibunda agar ia tenang, bahwa Dia sungguh berada di rumah Bapa-Nya. Hari ini kita merayakan Hati Bunda Maria yang amat suci yang membantu kita untuk mengerti bahwa kesucian hatinya mempunyai peran yang sama dengan hati Tuhan Yesus Kristus. Kedua hati tersebut memberikan kita solusi atau jawaban atas permasalahan-permasalahan kita di dunia ini. Hati Bunda Maria yang cemas membuat matanya selalu terbuka untuk melihat dan menunjukkan setiap masalah atau kesulitan yang masing-masing kita hadapi. Hatinya yang cemas menggerakkan dia untuk berjalan sejauh ujung bumi dan mencapai segala bangsa supaya membawa anak-anak manusia untuk percaya kepada Tuhan. Jika kita sendiri atau orang-orang yang kita kenal dan sayangi pada saat ini sudah terlanjur menjauh dari jalan Tuhan Yesus Kristus; jika sedang terjadi hubungan di antara teman atau saudara belum membaik; jika masih ada marah, benci, dendam dan iri terhadap sesama kita, marilah kita menyadari bahwa Bunda Maria sangat cemas dengan semua ini. Ia sedang bekerja untuk memperbaiki semua ini. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga, semoga Roh-Mu selalu menyertai dan Bunda Maria membimbing kami untuk memperkuat komitmen kami berjalan di jalan Tuhan Yesus Kristus. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message