POPULARITY
Hai Wonder Kids,kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah MENGENAL ALLAH Mari kitamembaca Firman Tuhan dari YOHANES 6: 40Sebab inilahkehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percayakepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhirzaman." Wonder Kids, tahukahkamu cara mengetahui kehendak TUHAN bagi hidupmu? Caranya adalah denganmenghabiskan waktu bersama TUHAN dan berbicara kepada-Nya. TUHAN ingin kitapunya hubungan yang dekat dengan-Nya, hubungan seperti sahabat. TUHAN berbicaradengan cara yang unik untuk setiap orang. Dia berbicara kepada Musa melaluisemak yang terbakar, tapi itu tidak berarti kita harus duduk di dekat semakmenunggu TUHAN bicara. TUHAN menggunakan ikan besar untuk memperhatikan Yunus,tapi kita tidak perlu pergi ke Sea World untuk mendengar TUHAN. TUHAN punyacara khusus untuk menyampaikan isi hati-Nya kepada kita, dan itu berbeda untuksetiap orang. Karena itu,luangkan waktu setiap hari untuk berbicara dengan TUHAN. Kita tidak bisamengenal TUHAN hanya dengan bicara sebentar atau seminggu sekali di gereja.Semakin sering kamu menghabiskan waktu berbicara dengan TUHAN, semakin kamuakan mengenal isi hati-Nya. MARI KITABERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids,siapa sahabat terdekatmu? Apa lagu favoritnya? Warna favorit? Film favorit?Games favorit? Bagaimana kamu bisa mengetahui semua hal ini? Apakah kamu bisatahu dengan sendirinya? Tentu tidak. Kamu menghabiskan waktu bersama-sama. Samaseperti itu, kamu akan semakin mengenal TUHAN jika kamu sering menghabiskanwaktu bersama-Nya. Mari kita berdoaTUHAN, terimakasih karena Engkau adalah Juru Selamatku.. Tolong ajari aku untuk selalumengikuti-Mu dan berbagi kasih-Mu kepada teman-temanku. Dalam nama Tuhan Yesusaku berdoa, Amin. Wonder Kids, PERCAYALAHKEPADA TUHAN YESUS DAN TERIMALAH IA SEBAGAI JURUSELAMATMU AGAR KAMU MEMPEROLEHHIDUP YANG KEKAL. Tuhan Yesus memberkati
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 12 Mei 2025Bacaan: "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." (Yohanes 15:15) Renungan: Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk membuat dirinya merasa nyaman dan tenteram. Bahkan dalam persahabatan pun, sering kali kenyamanan itu menjadi kondisi pertama yang kita cari. Bila kita sudah merasa nyaman, tanpa ragu-ragu kita akan mencari sahabat kita untuk menceritakan masalah kita. Ada ketenangan yang dirasakan bila kita dapat menceritakan masalah kita. Tidak berlebihan bila dikatakan orang yang menemukan tempat untuk mencurahkan isi hatinya itu bagaikan seseorang yang lama berjalan dalam kegelapan kemudian menemukan tempat yang terang. Jika kita menceritakan masalah kita kepada buku harian dan boneka, apakah masalah kita akan benar-benar terselesaikan? Hal ini sebenarnya hanya cara kita untuk mengeluarkan emosi yang ada di dalam diri kita dan bukan untuk menyelesaikan masalah. Dan ketika kita membutuhkan sosok untuk menyelesaikan masalah, siapakah orang yang tepat yang harus kita cari? Mungkin sahabat adalah jawaban yang tepat. Namun, berapa lama sahabat akan senantiasa ada di samping kita? Satu dua tahun mungkin mereka masih di sisi kita. Tetapi, suatu saat mereka bisa saja akan pergi jauh dan tenggelam dalam kesibukannya sehingga waktu yang tersedia bagi kita mungkin akan sedikit sekali. Sebenarnya ada satu pribadi yang hampir terlupakan oleh sebagian orang. Dia adalah Tuhan Yesus! Secara jelas, la menyatakan diri-Nya sebagai sahabat kita. la bahkan dengan tegas mengatakan selalu ada bagi kita setiap waktu. Bahkan untuk seseorang yang tidak setia, yang sering kali melupakan diri-Nya dan tidak acuh pada-Nya, la tetap dengan kehangatan mengatakan diri-Nya adalah sahabat. Dia memang sahabat terbaik! Bahkan jika dibandingkan dengan seluruh isi dunia ini, dengan seribu buku harian, dengan seribu boneka atau seribu sahabat, Dia tetap tiada tertandingi. Dia satu-satunya dan hanya Dia! Tuhan Yesus memberkati. Doa:Tuhan Yesus, terima kasih karena sudah mau menjadi sahabatku. Ajarilah aku untuk selalu setia pada-Mu. Amin. (Dod).
Pdm. Handoyo Salim (TB) Matius 7:21"Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga."
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah BERDAMAI DENGAN ALLAH Mari kita membaca Firman Tuhan dariYOHANES 15: 15Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Wonder Kids, oleh karena pengorbanan Tuhan Yesus di kayusalib, maka dosa kita diampuni dan kita memiliki masa depan yang pasti di Surga. Ini tercatat di Roma 5: 1 "Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahteradengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus." Wonder Kids, tahukah kamu apa maksudnya BERDAMAI DENGAN ALLAH? Pernahkah kamu masuk ke dalam lapangan olahraga yang dipenuhi orang-orang yang berteriak mendukung regu favorit mereka? Atau pernahkah kamu hadir di gedung konser yang dipenuhi suara musik yang keras dan fans yang berteriak2 dengan suara keras? Pernahkah kamu terjebak di antara dua orang yang sedangbertengkar sambil berteriak-teriak? Kemudian…kamu menjauh, keluar dari ruangan. Saat itu jantungmu tidak lagi berdebar-debar, nafasmu melambat. Terasa sunyi, sungguh…damai. Berdamai dengan Allah berjuta-juta kali lebih baik dari apayang kamu rasakan saat itu. Ketika kamu tiba di surga, tidak akan ada lagi suara orang berteriak, kebisingan, atau suaraorang bertengkar. Di surga hanya ada kasih, sukacita dan kedamaian. Damai yang lebih baik dari pada dua negara yang sedang berdamai, lebih baik dari dua orang teman yang berdamai, dan lebih baik dari keluarga yang berdamai. Kita akan berdamai dengan Allah. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, berdamai dengan Allah adalah jenis damai yang paling penting. Meskipun demikian saat ini ada orang-orang yang ditugaskan untuk menjaga kedamaian negara kita. Mereka adalah para Tentara Nasional Indonesia (TNI). Mari tulis surat atau doakan para TNI yang sedang bertugasmenjaga kedamaian negara ini. Mari kita berdoa Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau memanggilku sebagai sahabat-Mu. Ajar aku untuk selalu mendengarkan dan mengikuti-Mu, serta mengasihi orang-orang yang disekitarku. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa,Amin. Wonder Kids, MENGUCAP SYUKURLAH KEPADA TUHAN YESUS YANG TELAH MEMANGGILMU SEBAGAI SAHABAT-NYA. Tuhan Yesus memberkati
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah KASIH DI KAYU SALIB Mari kita membaca Firman Tuhan dari:YOHANES 3: 16Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Iatelah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Wonder Kids, pada hari Tuhan Yesus disalib. Allah memandang sekeliling bukit dan menyaksikan peristiwa penyaliban itu. Ada tiga orang dipaku pada tiga salib. Tangan mereka terbentang, dipaku pada salib. Kepala mereka terkulai ke depan. Suara erangan mereka terbawa oleh angin. Beberapa tentara Roma duduk di tanah di dekat tiga salib itu.Perempuan-perempuan yang berduka meringkuk di kaki bukit, wajah mereka dibanjiri oleh air mata. Firman Tuhan di dalam Matius 26: 53 mencatat bahwa adadua belas pasukan malaikat siap sedia menolong Tuhan Yesus, namun, Tuhan Yesus berkata: Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Seluruh alam semesta bergejolak, kegelapanan menutupi seluruh negeri dan bumi berguncang serta bukit-bukit batu terbelah. Kejadian ini dicatat pada Matius 27: 45, 51 Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, danbukit-bukit batu terbelah, Para malaikat bersiaga untuk menolong dan memberikanperlindungan, tetapi Sang Pencipta alam semesta tidak pernah memberikan perintah untuk menyelamatkan Anak yang dikasihi-Nya. Bayangkan apa yang terjadi di surga saat itu: “Semua ini harus terjadi,” demkian Allah berkata sambil berpaling. Para malaikat berbisik, “Sakitnya akan berkurang jika….” Tapi Allah menginterupsi dengan lembut, “Itu bukan kasih, jika tidak seperti itu.” MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHANWonder Kids, apa arti kasih menurutmu? Apakah sekedar tepukan dibahu dan hadiah di hari Natal? Kasih Allah lebih besar dari itu. Kasih Allah adalah menyerahkan apa yang engkau inginkan supaya kamu dapat memberikannyakepada orang lain. Kasih adalah memilih menjadi yang terakhir supaya orang lain bisa menjadi yang terdepan. Kasih adalah memberikan pertolongan meskipun sulit. Itulah kasih. Mari kita berdoa. TUHAN, terima kasih atas kasih-Mu yang besar karena Engkau memberikan Tuhan Yesus bagiku. Ajari aku untuk selalu mengasihi dan mempercayai-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, ALLAH SANGAT MENGASIHIMU SEHINGGA IA MEMBERIKAN TUHAN YESUS UNTUK MENYELAMATKANMU. Tuhan Yesus memberkati
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah LEBIH DARI YANG DAPAT KAMU BAYANGKAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari Yohanes 14: 2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Wonder Kids, kesenangan di dunia ini bukanlah kebahagiaan sejati. Jadi berhati-hatilah jika ada orang yang mengatakan kepadamu bahwa kamu bisa menemukan kebahagiaan dengan mencari teman yang baik, baju yang bagus , atau rumah yang besar. Wonder Kids, coba ini. Bayangkan ada dunia yang sempurna menurut versimu. Apakah kamu merasa damai? Kemudian bayangkan tempat dimana kamu merasa paling aman. Apakah kamu memiliki sukacita? Bayangkan juga hal yang paling menyenangkan bagimu. Apakah ada kasih disana? Lalu bayangkan suatu tempat dimana setiap orang saling mengasihi. Bayangkan surga, dan ingat pesan Allah yang tertulis di 1 Korintus 2: 9: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." Jika kita bicara tentang surga, tentu saja yang kamu ingat adalah kata “sempurna”. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Wonder Kids, menurutmu surga itu seperti apa ya? Coba gambarkan surga di selembar kertas. Sambil menggambar, pikirkan bagaimana caranya kamu dapat menghadirkan Kerajaan surga di bumi melalui perkataan dan perbuatanmu. Mari kita berdoa Bapa yang baik,terima kasih karena Engkau telah menyiapkan tempat yang indah untukku di surga. Bantu aku untuk selalu percaya bahwa Engkau mengasihiku dan menjagaku. Ajari aku untuk berbagi kasih-Mu dengan orang lain setiap hari. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder Kids, TUHAN TELAH MENYIAPKAN TEMPAT YANG INDAH BAGIMU DI SURGA. INI MENUNJUKKAN BETAPA BESAR KASIH-NYA KEPADAMU. Tuhan Yesus memberkati
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga besar. Judul renungan hari ini adalah TINGGAL BERSAMA TUHAN Mari kita membaca Firman Tuhan dari Yohanes 14: 13 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia. Wonder Kids, Allah ingin menjadi tempat perhentianmu. Ia tidak ingin hanya menjadi tempat yang kamu datangi sekali-sekali atau tempat yang akan kamu tinggali ketika kamu sudah tua nanti. Allah ingin menjadi tempat yang kamu datangi ketika kamu memerlukan jawaban, pertolongan, dan penghiburan, tempat dimana kamu menjalani hidupmu setiap hari. Bagi banyak orang, ini adalah sesuatu yang baru. Mereka selama ini mengira Allah adalah Seseorang yang mereka ajak bicara dan meminta sesuatu dalam doa, yang mereka kunjungi di hari Minggu atau hari besar lainnya. Menurut mereka Allah adalah pembuat mujizat, bukan tempat perhentian atau peristirahatan disetiap saat. Wonder Kids, Allah Bapa menginginkan lebih dari itu. Allah ingin agar kita menjalani hidup di dalam Dia seperti yang tertulis di Kisah Para Rasul 17 ayat 28 yang berbunyi seperti ini: “Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga”. Allah ingin menjadi tempat kediaman yang kamu bawa kemanapun kamu pergi. MARI KITA BERTUMBUH DI DALAM ANUGERAH TUHAN Seekor siput membawa rumahnya kemanapun dia pergi. Ketika menghadapi kesulitan dan bahaya, siput selalu memliki rumah yang aman dimana dia bisa merangkak ke dalam untuk sembunyi. Lain kali jika kamu menemukan seekor siput, pikirkan betapa Allah ingin menjadi tempat kediamanmu. Mari kita berdoa TUHAN, aku mau menjadikan Engkau sebagai tempat perhentianku. Pimpin setiap langkahku agar hidupku boleh menyenangkan hati-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin. Wonder Kids, CARILAH TUHAN DAN SAMPAIKAN ISI HATIMU KEPADA-NYA SETIAP HARI. Tuhan Yesus memberkati
"Jawab Yesus: 39;Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.39;"
"Jawab Yesus: 39;Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia.39;"
Pada mulanya Bapa, Anak, Roh Kudus menciptakan langit & bumi. Yesus berkata,"Aku dan Bapa adalah satu"; "Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa"; "Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku"
Pada mulanya Bapa, Anak, Roh Kudus menciptakan langit & bumi. Yesus berkata,"Aku dan Bapa adalah satu"; "Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa"; "Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku"
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Leoni dan Elen dari Paroki Roh Kudus di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Putra Sirakh 48: 1-14; Mazmur tg 97: 1-2.3-4.5-6.7; Matius 6: 7-15 BAPA KAMI YANG ADA DI SURGA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Bapa Kami Yang Ada di Surga. Yang terungkap dari tema ini ialah kalimat pertama doa “Bapa Kami” yang kita kenal sebagai doa-nya Tuhan Yesus Kristus. Doa ini keluar dari hati dan pikiran Yesus yang terdalam, sehingga pantas sebagai doa milik Yesus sendiri. Dari semua doa Yesus di dalam perjanjian baru, doa ini merupakan yang paling kita kenal dan kita ingat. Mengapa? Karena Yesus mengajarkan sendiri kepada murid-murid-Nya dan kita para pengikut-Nya. Satu pertanyaan sederhana muncul dari sini ialah: jika doa ini adalah doa-Nya Yesus Kristus, lalu mengapa bunyinya: Bapa kami... dan bukan sebaiknya “Bapa-Ku yang ada di surga” supaya jelas menegaskan pemilik doa adalah Yesus sendiri. Jika Yesus sendiri yang merumuskan kemudian memakainya untuk menyatakan hubungan pribadi-Nya dengan Bapa, akan menjadi kurang tepat kalau Ia memakai kata ganti “kami”, yang artinya melibatkan orang-orang lain selain diri-Nya. Para bapa dan pemuka Gereja seperti Santo Siprianus dan Paus Leo Agung, di dalam refleksinya mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang terbuka dan universal. Ajaran dan doa-Nya juga terbuka dan universal. Hubungan pribadi-Nya dengan Bapa di surga hendak dibagikan menjadi hubungan yang sama juga di antara para pengikut-Nya. Doa ini adalah doa bersama dengan Yesus untuk menyampaikan pengakuan iman, persembahan syukur-pujian dan penyampaian permohonan dari kita manusia. Kalimat pertama doa itu menggambarkan suatu relasi yang dekat dan melekat. Yesus ingin supaya kita menjadi begitu dekat dengan Bapa surgawi, dan Ia merentangkan tanganNya pada salib untuk mendamaikan kita dengan-Nya. Penggilan Allah sebagai ”Bapa” merupakan inovasi atau ciptaan Yesus. Sebelum Yesus tak pernah seorang pun menjalin hubungan dengan Allah sebagai Bapa-Anak. Kalau hubungan Bapa-Anak menyatu, maka tidak ada lagi hubungan atau kelekatan lain yang dapat mengubahnya, seperti penegasan kitab Putra Sirakh mengenai hubungan yang sangat melekat antara nabi Elia dengan Tuhan Allah yang diwartakan bacaan pertama pada hari ini. Hubungan ini pada akhirnya menghasilkan berkat-berkat dari Bapa untuk memenuhi semua kebutuhan jasmani dan rohani kita. Berdoa “Bapa Kami” baik pribadi maupun bersama seperti membuka kran untuk mengalirnya rezeki dan semua rahmat yang kita perlukan. Permintaan kita kepada Bapa untuk terjadi mujizat dalam diri kita dapat kita lakukan di mana dan kapan saja. Yang perlu kita lakukan ialah berdoa “Bapa kami” dengan benar, yaitu pertama memuliakan dan mengucap syukur, baru kemudian memohonkan rahmat kepada Bapa. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik, ketika setiap kali kami mendoakan doa “Bapa Kami”, buatlah kami selalu rendah hati dan tulus. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 7 Mei 2024 Bacaan: "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. (Yohanes 15:15) Renungan: Di dalam Alkitab, ada hubungan persahabatan yang indah antara Abraham dengan Tuhan. Secara gamblang kita dapat melihatnya pada kisah Sodom dan Gomora. Ada perkataan Tuhan yang menarik di sana. Bisa dibilang, mungkin saat itu Tuhan seperti sedang bergumam di dalam hatiNya, "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?" Tuhan seakan resah dan merasa tidak enak bila menyembunyikan sesuatu dari Abraham. la merasa perlu menceritakan keinginan-Nya untuk memusnahkan Sodom dan Gomora kepada Abraham. Menariknya lagi, kita melihat bagaimana Abraham bisa dengan bebasnya tawar-menawar dengan Tuhan, seperti tidak ada batasan. Beginilah hubungan persahabatan yang benar. Menganggap satu sama lain penting, sehingga merasa perlu untuk saling bertanya, berdiskusi, dan merasa tidak enak bila menyembunyikan sesuatu. Hubungan yang indah bukan? Lantas apakah kita pun bisa memiliki hubungan yang indah ini dengan Tuhan? Sesungguhnya Tuhan bisa menjadi Sahabat bagi siapa saja, tanpa memilih-milih. la tidak hanya menjadi Sahabat Abraham, tetapi bisa juga menjadi Sahabat bagi kita. Namun yang terjadi, kitalah yang justru tidak menjadikan-Nya sebagai Sahabat. Bila kita ingin Tuhan menjadi Sahabat kita, maka kita harus memiliki hubungan yang erat dengan-Nya. Ingat, hubungan yang erat hanya tercipta dari komunikasi yang erat pula. Berdoa dan merenungkan firman-Nya adalah sarana komunikasi yang dapat kita pakai untuk terhubung dengan-Nya. Maka kualitas hubungan kita dengan-Nya tergantung pada seberapa banyak kita mempergunakan sarana tersebut. Seharusnya kita bersyukur karena Tuhan terlebih dahulu menganggap kita sebagai sahabat-Nya. Sekarang tinggal bagaimana kita, maukah kita menjadikan-Nya Sahabat? Berkomunikasilah dengan bebas kepada Tuhan, namun sopan. Nyatakanlah segala isi hati kita kepada-Nya. Walau tak terlihat tetapi sesungguhnya Dialah yang paling dekat dengan kita daripada sahabat kita yang lain. Belajarlah untuk menempatkan Tuhan sebagai yang pertama dari orang-orang yang hendak kita temui untuk diajak berbagi, bertukar pikiran, mendapatkan motivasi, dsb. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih telah memberikanku sahabat di dunia ini sehingga aku bahagia. Namun aku lebih bahagia lagi karena Engkau mau menjadi Sahabatku. Amin. (Dod).
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah SUDAH DIKERJAKAN Dari ROMA 4: 17 - "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya; Wonder Kids, TUHAN berjanji akan menyediakan bagimu kehidupan yang kekal bersama Bapa di surga. Tapi saat ini surga terasa masih jauh dan kekekalan juga belum bisa kita lihat. Yang ada di depan mata kita saat ini adalah masalah dan pergumulan. Tapi Wonder Kids, percayalah bahwa jika TUHAN sudah berjanji maka janji-Nya telah digenapi. Itulah yang juga diyakini oleh Abraham. TUHAN menjanjikan seorang anak kepadanya, tapi tahun berganti tahun dan anak yang dijanjikan tidak kunjung hadir. Tidak ada yang akan menyalahkan Abraham jika dia menyerah bukan? Lagi pula Abraham sudah berumur 100 tahun, dan isterinya berumur 90 tahun. Tapi Abraham tetap percaya. Dia tahu bahwa TUHAN telah menepati janji-Nya, hanya saja TUHAN sedang menunggu waktu yang tepat untuk menyingkapkannya kepada Abraham. Mungkin hari ini kamu belum bisa melihat surga, tapi TUHAN telah menjanjikannya bagimu, dan Ia telah mempersiapkan tempat bagimu seperti yang tertulis di YOHANES 14: 2 seperti ini - Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Jadi Wonder Kids, ketika bicara tentang janji TUHAN, jangan kuatir tentang apa yang kelihatan maupun tidak kelihatan. Percayalah kepada TUHAN karena semua itu akan tersedia untuk kamu nikmati di dalam waktu TUHAN. Mari kita berdoa, TUHAN, terima kasih atas janji-Mu kepadaku. Aku tahu bahwa Engkau telah terlebih dahulu menepati janji-janji tersebut, di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa Amin. Wonder kids, HARI INI, PIKIRKAN TENTANG RUMAHMU DI SURGA. Tuhan Yesus memberkati
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Dony Hari Nugroho dan Y. Sandra Isrudianti dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 8: 1b-8; Mazmur tg 66: 1-3a.4-5.6-7a; Yohanes 6: 35-40 MELIHAT KEHIDUPAN DAN MELIHAT KEMATIAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Melihat Kehidupan Dan Melihat Kematian. Ketika Tuhan Yesus menjelaskan dan mengajarkan tentang diri-Nya sebagai roti hidup, Ia menyerukan sebuah sikap iman yang penting sekali ialah melihat. Ia berkata: Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal. Mengapa melihat merupakan sebuah sikap atau tindakan iman yang penting? Karena bersama dengan tindakan lain seperti mendengar, menyentuh, merasakan, melihat adalah pintu masuk untuk mempunyai pengetahuan iman. Dengan melihat, seseorang tertarik dan yakin dengan sebuah pilihan. Yesus membawa kita untuk memilih diri-Nya sebagai roti hidup yang memberikan kita segala kepuasan bagi hidup kita. Jaminan kepuasan itu bukan sekedar kenikmatan yang duniawi seperti rasa senang, nyaman, kenyang, dan segar. Jaminannya jauh lebih tinggi dan merupakan tujuan kita semua yang terpanggil untuk mengikuti Dia. Ia mengingatkan kita bahwa dengan melihat, percaya, dan datang kepada-Nya, seseorang tidak akan terbuang. Setiap pengikut Kristus diperhitungkan untuk mendapatkan tempatnya di dalam kerajaan yang dipimpin oleh Yesus Kristus. Melihat Anak sebenarnya berarti melihat kehidupan. Roti hidup menjamin kehidupan kita. Di dalam dunia ini kita memiliki kehidupan jiwa dan raga karena Tuhan memelihara kita dalam segala berkat-Nya. Firman-Nya menjadi santapan dalam seluruh hidup kita. Setelah kematian dan kita diperkenankan untuk beralih dari dunia ini, proses dan tujuan yang kita capai ialah sebuah kehidupan abadi. Hal ini sama sekali bertentangan secara total dengan melihat kematian. Segala hal, peristiwa, dan perilaku yang mengkawatirkan, menakutkan, merusak, dan mengancam kehidupan kita sebagai pribadi dan bersama, tergolong sebagai realita kematian. Di dunia ini, kita melihat berbagai kematian karena disebabkan oleh kedosaan manusia dan budaya yang ia ciptakan. Penganiayaan keji dan brutal terhadap umat Gereja perdana merupakan satu arena untuk menggambarkan sikap melihat kehidupan dan kematian. Bagi orang-orang Yahudi dan khususnya Saulus, mata mereka meluluh melihat kematian. Setelah Stefanus dibunuh, mata mereka penuh dengan energi kekerasan, sehingga yang mereka cari ialah kematian orang-orang yang mereka musuhi. Sebaliknya, Stefanus sendiri sudah memandang kehidupan baru. Para rasul, murid, dan jemaat Gereja perdana masih dapat melihat kehidupan, meskipun mereka berada di dalam penganiayaan. Mereka melihat bahwa iman yang bertahan di dalam penderitaan merupakan suatu kehidupan terberkati, yang menjanjikan kehidupan abadi di dalam surga. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa...Ya Yesus yang mulia, semoga yang selalu kami lihat ialah kemuliaan-Mu di dalam hidup ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Hai Wonder Kids, kembali dalam renungan anak GKY Mangga Besar. Judul renungan hari ini adalah Besar Kasih Allah Dari Roma 5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. Wonder Kids, apakah kamu pernah sulit untuk percaya bahwa Allah sungguh mengasihimu? Jika pernah, inilah waktunya memikirkan tentang salib. Yesus tidak perlu disalibkan. Ia tidak perlu ditangkap, diejek, atau diludahi. Ia tidak perlu dicambuk atau dipaku di atas kayu salib. Yesus memilih untuk disalibkan. Kenapa? Karena itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkanmu dari dosa. Yesus sangat mengasihimu sehingga Ia menderita di kayu salib untuk menebus dosa kita sebagaimana ini dicatat di YOHANES 10: 17-18 seperti ini, “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku." Tidak ada yang dapat kita upayakan sendiri untuk memenangkan atau kehilangan kasih itu. Kita menerimanya sebagai pemberian TUHAN yang sangat berharga, sebagaimana ini tercatat pada EFESUS 2: 8-9 seperti ini, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri”. Jadi, jika kamu takut karena telah melakukan sesuatu yang buruk sehingga TUHAN tidak bersedia mengampunimu, berhentilah merasa kuatir. TUHAN mengasihimu di saat terbaik maupun terburukmu. Kita tidak bisa menghentikan TUHAN untuk mengasihi kita…tapi kita dapat memuji TUHAN dengan memberikan yang terbaik dari hidup ini kepada TUHAN. Mari kita berdoa, Tuhan Yesus, terima kasih karena begitu mengasihiku sehingga Engkau memilih salib, di dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa, Amin. Wonder kids, RENUNGKANlah TENTANG KAYU SALIB DAN BETAPA BESARNYA KASIH YESUS KEPADA KITA. Tuhan Yesus memberkati
Yesus bertanya kepada Simon Petrus: menurutmu siapakah AKU ini, Petrus menjawab Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup. Berbahagialah engkau , sebab bukan manusia yang berkata kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di Sorga. Sesampainya diatas gunung Yesus, Petrus, Yakobus, dan Yohanes seketika itupun wajahNya bercahaya seperti matahari dan pakaiannya menjadi putih Lalu ada suara tersungkurlah Petrus, Yakobus, Yohanes dengan rasa ketakutan.
*LOGIKA IMAN* (Matius 7:15-23) Ada 10 Pokok Bahasan yg ditampilkan Tuhan Yesus dalam Injil Matius 6 - 7 untuk kita jadikan pedoman dan lakukan: 1. Hal Memberi Sedekah 2. Hal Berdoa 3. Hal Berpuasa 4. Hal Mengumpulkan Harta 5. Hal Kekuatiran 6. Hal Menghakimi 7. Hal yg Kudus & Berharga 8. Hal Pengabulan Doa 9. Hal yg Benar *10. Hal Pengajaran Sesat*
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu, sejak dunia dijadikan.
Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu, sejak dunia dijadikan.
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 31 Oktober 2023 Bacaan: "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." (Yohanes 15:15) Renungan: Di dalam Alkitab, hubungan persahabatan yang indah terlihat pada hubungan antara Abraham dengan Tuhan. Kita dapat melihatnya pada kisah Sodom dan Gomora. Ada perkataan Tuhan yang menarik di sana. Bisa dikatakan mungkin saat itu Tuhan seperti sedang bergumam di dalam hati-Nya, "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?" Tuhan seakan resah dan merasa tidak enak bila menyembunyikan sesuatu dari Abraham. Ia merasa perlu menceritakan keinginan-Nya untuk memusnahkan Sodom dan Gomora kepada Abraham. Menariknya lagi, kita melihat bagaimana Abraham bisa dengan bebasnya tawar-menawar dengan Tuhan, seperti tidak ada batasan. Beginilah hubungan persahabatan yang benar. Menganggap satu sama lain penting, sehingga merasa perlu untuk saling bertanya, berdiskusi, dan merasa tidak enak bila menyembunyikan sesuatu. Hubungan yang indah bukan? Lantas apakah kita pun bisa memiliki hubungan yang indah ini dengan Tuhan? Sesungguhnya Tuhan bisa menjadi Sahabat bagi siapa saja, tanpa memilih-milih. la tidak hanya menjadi Sahabat Abraham, tetapi bisa juga menjadi Sahabat bagi kita. Namun yang terjadi, kitalah yang justru tidak menjadikan-Nya sebagai Sahabat. Bila kita ingin Tuhan menjadi Sahabat kita, maka kita harus memiliki hubungan yang erat dengan-Nya. Ingat, hubungan yang erat hanya tercipta dari komunikasi yang erat pula. Berdoa dan merenungkan firman-Nya adalah sarana komunikasi yang dapat kita pakai untuk terhubung dengan-Nya. Maka kualitas hubungan kita dengan-Nya tergantung pada seberapa banyak kita mempergunakan sarana tersebut. Seharusnya kita bersyukur karena la terlebih dahulu menganggap kita sebagai sahabat- Nya. Sekarang tinggal bagaimana kita, maukah kita menjadikan-Nya Sahabat? Berkomunikasilah dengan bebas kepada Tuhan, namun sopan. Nyatakanlah segala isi hati kita kepada-Nya. Walau tak terlihat tetapi sesungguhnya Dialah yang paling dekat dengan kita daripada sahabat kita yang lain. Belajarlah untuk menempatkan-Nya sebagai yang pertama dari orang-orang yang hendak kita temui untuk diajak berbagi, bertukar pikiran, mendapatkan motivasi, dan sebagainya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mau menjadikan aku sebagai sahabat-Mu. Mampukanlah aku agar dapat menjadi sahabat terbaik-Mu. Amin. (Dod).
Setelah menyatakan bahawa Yesus "semakin membesar dan bertambah kuat serta penuh dengan kebijaksanaan" (Lukas 2:40), Alkitab terus memberi contoh tentang satu peristiwa yang terjadi ketika Dia masih berusia 12 tahun. Apa yang kita boleh pelajari tentang model ibubapa yang ditunjukkan oleh Yusuf dan Maria? Dan model seorang anak yang ditunjukkan oleh Yesus dalam kemanusiaan-Nya? Apakah yang dimaksudkan oleh Yesus apabila Dia memanggil TUHAN sebagai "Bapa-Ku"? #ServeToLead #PreachTheWord #InjilLukas
1 Yoh 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita 1 Yoh 4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita Yohanes 15:9-10 ”Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasihKu itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya 1 Yoh 1:5-6 1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. 1:6 Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. Mazmur 103 :17-18 Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya. Matius 24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Wahyu 2:4-5 Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat. Wahyu 2:2 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. 2:3 Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah. Yeremia 2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin, bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada tetaburannya. Keluaran 25:37 Haruslah kau buat pada kandil itu tujuh lampu dan lampu-lampu itu haruslah dipasang di atas kandil itu, sehingga diterangi yang di depannya Galatia 6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Ayat Bacaan: Yohanes 14:1-7 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. (Yohanes 14:2) Kita adalah tuna wisma, sebelum Kristus tinggal di hati kita. Baca artikel secara online, klik https://bit.ly/MencariTujuanHidup.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Wahyu 3:5 Siapa yang menang, kepadanya akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 16 November 2022 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga." (Matius 21:28-30) Renungan: Suatu ketika Leonard Wood mengunjungi Raja Perancis dan raja begitu senang. Keesokan harinya, sang raja mengundangnya untuk makan malam. Leonard pun berangkat ke tempat yang sudah ditentukan. Ketika raja bertemu dengannya di tempat makan tersebut, raja berkata, "Saya tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini, Leonard. Bagaimana mungkin kamu berada di sini?" Leonard menjawab dengan heran, "Bukankah Tuanku yang sudah mengundangku untuk makan malam?" Raja berkata, "Benar, tapi engkau tidak menjawab undanganku," kata raja. Saat itulah Leonard mengutarakan sebuah kalimat yang telah menjadi prinsip hidupnya. Ia menjawab raja, "Undangan raja bukan untuk dijawab, tetapi untuk ditaati." Ketaatan merujuk kepada tindakan nyata sesuai apa yang Tuhan harapkan dari kita, dan bukan hanya sekadar pengakuan atau janji. Tidak cukup hanya menjadi pengikut Yesus yang beribadah setiap Minggu, memiliki banyak pengetahuan tentang firman Tuhan, atau mengenakan simbol-simbol kekristenan. Jika kekristenan kita hanya sebatas demikian, maka kita tidak berbeda dengan anak sulung dalam bacaan di atas. Ketika ayahnya menyuruhnya untuk pergi bekerja di kebun anggur, anak sulung itu memberikan jawaban yang menyatakan kesediaannya, namun ia tidak pergi. Berbeda dengan anak kedua, meskipun jawaban yang ia berikan kepada ayahnya menunjukkan penolakan terhadap perintah tersebut, namun akhirnya ia menyesal dan melakukan apa yang diperintahkan oleh ayahnya. Karena itu jangan puas hanya menyandang status sebagai pengikut Yesus, atau sebagai hamba Tuhan yang sibuk dengan urusan-urusan rohani, tetapi dalam hal-hal tertentu kita tidak memiliki ketaatan pribadi untuk melakukan kehendak Tuhan. Tidak sedikit orang yang nampaknya begitu giat dalam urusan pelayanan, namun tetap saja berlaku tidak jujur, dengki, sombong, licik dan tidak mau mengampuni. Mintalah kepada Tuhan agar Ia memampukan kita untuk menjadi orang-orang yang taat dan tunduk kepada kehendak-Nya. Ketaatan pada perintah Tuhan tidak dapat ditukar dengan materi atau uang yang kita berikan untuk pekerjaan-Nya. Artinya kita tidak dapat menyogok Tuhan dengan uang ataupun tenaga kita, sementara kita tetap hidup dalam dosa dan melakukan banyak hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Matius 7:21 berkata, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Periksalah diri kita masing-masing dalam hal apa saja kita belum taat. Lalu minta hati yang taat dan belajar untuk tunduk pada tuntunan Roh Kudus yang akan menyempurnakan ketaatan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bukalah hatiku agar aku selalu taat melakukan kehendak-Mu, sehingga melalui kehadiranku nama-Mu semakin dimuliakan. Amin. (Dod).
Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
"... dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." - Yohanes 8:32, 15:15 (TB)
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yohanes 14:1-3) Renungan: Di suatu hari Minggu, seorang pengkotbah mengatakan kepada umatnya bahwa minggu depan ia akan berkhotbah tentang surga. Dalam minggu itu, ia menerima sepucuk surat dari seorang kakek yang sedang sakit keras. Berikut ini adalah isi dari sebagian surat tersebut: "Minggu ini engkau akan berkhotbah tentang surga. Aku sungguh merindukan 'negeri' itu, karena aku sudah memiliki hak atas sebidang tanah di sana selama lebih dari 55 tahun. Aku tidak membelinya tetapi itu diberikan padaku tanpa aku harus mengeluarkan uang, alias cuma-cuma. Seorang "Dermawan" telah membelikan itu untukku melalui sebuah pengorbanan yang sangat besar. Tanah tersebut tidak dapat dialihkan kepada siapapun juga, kecuali aku. Selama lebih dari setengah abad, aku telah mengirimkan 'material' ke sana agar "Sang Arsitek" terhebat dapat membangun sebuah rumah untukku. Sebuah rumah yang tidak butuh perbaikan, yang gentengnya tidak akan pernah bocor dan tidak akan menjadi tua. Rayap tidak akan merusakkannya, api tidak dapat membakarnya dan rumah-rumah di sana pun bebas banjir. Tidak perlu mengunci pintunya, karena di sana tidak akan ada penjahat yang masuk. Sekarang rumah itu hampir selesai dan hampir tiba waktunya aku masuk dan tinggal dengan damai selamanya di sana, tanpa ketakutan dan air mata. Ada lembah dan bayang-bayang yang tinggi antara tempat aku tinggal di California dengan tempat di mana aku akan pergi. Aku tidak akan dapat menemukan rumahku di sana tanpa melalui lembah kelam tersebut, tetapi aku tidak takut karena Yesus akan berjalan bersamaku melalui lembah itu. Sejak aku mengenalnya 55 tahun yang lalu, Ia selalu bersamaku dan aku memegang janji-Nya bahwa Ia akan selalu bersamaku dan tidak akan pernah meninggalkanku. Sekalipun harus melalui lembah kelam, aku tidak akan kehilangan arah karena Yesus bersamaku. Aku berharap dapat mendengar khotbahmu tentang surga hari Minggu depan, tapi aku tidak bisa menjamin ataupun berjanji bahwa aku akan bisa mendengarnya. Masalahnya tiketku ke surga tidak menyertakan tanggal keberangkatan atau tanggal kembali, serta tidak boleh membawa barang bagasi. Ya, aku sudah siap untuk berangkat dan mungkin aku tidak dapat mendengarkan khotbahmu lagi minggu depan, tetapi percayalah bahwa suatu hari nanti kita akan bertemu di sana." Inilah yang menjadi pengharapan kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus, sekalipun di dunia ini kita sering kali berurai air mata, tinggal di rumah yang sangat sederhana atau malah ngontrak, tetapi di surga sana Yesus sedang mempersiapkan tempat tinggal yang indah bagi kita. Ia pasti melakukannya, karena itulah yang Ia janjikan ketika Ia akan naik ke surga. Tetaplah setia dan lakukanlah firman-Nya sampai Ia datang menjemput kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, hatiku bersukacita dan semangatku bangkit setiap kali mengingat surga-Mu. Terima kasih karena aku pun sedang menuju ke sana. Amin. (Dod).
"Jikalau engkau tahu siapa Aku ini, tentulah engkau tahu siapa Bapa-Ku. Mulai sekarang engkau mengenal Dia—dan telah melihat Dia." (Yohanes 14:7 - FAYH)
“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya” (Yoh. 14:21) --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support
Yohanes 14:2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
“Dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.” (Yoh. 10:28-29) --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support
Yohanes 10:24-26 (TB) Maka orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami." Yesus menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. https://alkitab.app/v/068532838d1e
Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
Efesus 4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. Matius 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Kejadian 2:18 TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia Hosea 11:6 - Pedang akan mengamuk di kota-kota mereka, akan memusnahkan palang-palang pintu mereka, dan akan memakan mereka di benteng-benteng mereka. Amsal 27:17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. Ibrani 5:14 - Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat. Yakobus 4:8 - Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! Yohanes 13:35 - Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. Bilangan 11:14-15 11:14 Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku. 11:15 Jika Engkau berlaku demikian kepadaku, sebaiknya Engkau membunuh aku saja, jika aku mendapat kasih karunia di mata-Mu, supaya aku tidak harus melihat celakaku." Bilangan 11:16-17 11:16 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kamu ketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau. 11:17 Maka Aku akan turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya. 2 timotius 2:22 - bersama mereka yang juga mengejar kebenaran. Ezra 1:5-6 1:5 Maka berkemaslah kepala-kepala kaum keluarga orang Yehuda dan orang Benyamin, serta para imam dan orang-orang Lewi, yakni setiap orang yang hatinya digerakkan Allah untuk berangkat pulang dan mendirikan rumah TUHAN yang ada di Yerusalem. 1:6 Dan segala orang di sekeliling mereka membantu mereka dengan barang-barang perak, dengan emas, harta benda dan ternak dan dengan pemberian yang indah-indah, selain dari segala sesuatu yang dipersembahkan dengan sukarela. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka - Matius 18:20
Matius 22:37 37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Yohanes 14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Yohanes 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Yohanes 15:5 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa Wahyu 11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya. Yohanes 16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Yohanes 14:23 14:23 Jawab Yesus: "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia Lukas 12:47-48 12:47 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan. 12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, daripadanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut." Amsal 12:28 Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.
Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga.
Mat 25:33-34 "Dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan” --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support
Wahyu 20:15 (TB) Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu. https://alkitab.app/v/8e73c6705928 Wahyu 3:5 (TB) Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. https://alkitab.app/v/5e5299ff7695 Kolose 3:23 (TB) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. https://alkitab.app/v/60cf373362a2
Dan tentang sang pemenang ada tertulis : "Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya."
Dan tentang sang pemenang ada tertulis : "Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya."
"Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan," bagi mereka yang menurut; mereka yang memelihara hukum-Nya, dan melakukan kehendak-Nya.
"Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan," bagi mereka yang menurut; mereka yang memelihara hukum-Nya, dan melakukan kehendak-Nya.
"TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14) Renungan: Ada seorang pria yang menemukan tempat penampungan bagi seorang anak laki-laki yang hidup menggelandang di jalan dengan tubuh dan pakaian yang kotor. Ia pun kemudian mengajak anak itu untuk pergi ke tempat penampungan. Mereka berdua berjalan dan berbincang-bincang dengan akrabnya. Tiba-tiba langkah mereka dihentikan oleh seseorang. Orang tersebut berkata kepada sang pria itu, "Anda pasti tidak berjalan bersama anak laki-laki yang kotor ini di sepanjang jalan ini kan?" Pria itu menjawab, "Mengapa tidak? Dia adalah teman saya." Ketika sang anak laki-laki tersebut mendengar komentar pertama orang tersebut, ia merasa malu dan hendak menyelinap pergi. Tetapi ketika mendengar Jawaban pria tersebut sang anak begitu senang karena kini ia memiliki seorang teman baru yang mau menerima dia apa adanya. Seorang sahabat sejati pasti akan diperlakukan lebih istimewa daripada orang lain. Ia akan selalu ada di hati sahabatnya. Ia akan menjadi tempat curahan hati sababatnya. Ia pun akan menjadi pembela bila sahabatnya itu direndahkan atau dihina oleh orang lain. Tuhan menyebut kita sebagai sahabat di dalam Injil Yohanes 15:15, "Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Ku dengar dari Bapa-Ku." Ketika kita menjadi sahabat Tuhan, maka kita pun akan mendapat perlakuan istimewa dari Tuhan. Tuhan akan memberitahukan rencana-rencana-Nya kepada kita dan Ia akan selalu ada untuk kita. Apakah kita pernah mengucapkan terima kasih karena Ia mau menjadikan kita sahabat-Nya? Mari, bersyukurlah atas anugerah ini dengan lebih setia lagi untuk mengasihi Dia dan sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mau menerima aku sebagai sahabat-Mu. Mampukan aku agar dapat menjadi sahabat terbaik-Mu. Amin. (Dod).
Matius 18:18-19 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Di Yohanes 2:16b, Tuhan Yesus menyebutkan, "jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Apakah gereja tidak boleh menjual buku, membuka kantin, atau mengadakan bazaar?
“Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga” Matius 10: 32, 33
“Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga” Matius 10: 32, 33
"Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:21) Renungan: William dan Feni baru saja dikaruniai seorang anak di dalam pernikahan mereka. Ketika sedang berbicara tentang keluarga kecilnya itu, Feni berkata, "Aku sangat mencintai suamiku. Tetapi cinta terhadapnya ini kadang membuatku takut. Aku takut, cintaku kepadanya lebih besar daripada cintaku kepada Tuhan. Aku takut, cintaku kepadanya membuatku melupakan Tuhan. Karena jujur saja, ada beberapa hal yang kadang membuatku lebih memprioritaskan dirinya daripada Tuhan. Hal ini bukan baru terjadi dalam pernikahan kami, tetapi ketika kami masih pacaran. Ketika kami teleponan saat malam, seringkali aku ngobrol dengannya hingga mataku mengantuk dan malas berdoa serta membaca firman Tuhan. Begitu juga pagi harinya, aku seringkali melewatkan waktu doa pagiku dan lebih senang membalas wa-nya. Bahkan kini setelah menikah, aku kadang-kadang lebih suka mengajaknya pergi jalan-jalan pada hari Minggu daripada pergi ke gereja. Entah mengapa, aku lebih suka menghabiskan waktu berdua dengan suamiku daripada bersama Tuhan." Sudah berapa lama kita tidak lagi mengalami getaran-getaran cinta kepada Tuhan? Masihkah kita merindukannya setiap saat? Masihkah kita merasa ada yang kurang bila belum berbicara dengan-Nya? Masihkah kita merasa hampa bila belum mendengar suara-Nya? Marilah kita mulai menyusun ulang ruang di hati kita. Cinta manakah yang seharusnya mendapatkan tempat paling utama? Jika itu cinta kepada Tuhan, maka dahulukanlah Tuhan dalam segala hal. Sebab, orang yang memprioritaskan Tuhan, sangat mungkin akan mendapatkan cinta yang lain. Tetapi orang yang lebih memprioritaskan cinta yang lainnya, akan kehilangan cinta Tuhan. Biarkan diri kita jatuh cinta kepada-Nya lebih dalam lagi dan tertanam kuat di dalam pikiran untuk terikat dengan cinta-Nya. Biarkan cinta yang besar kepada Tuhan kembali hidup di dalam hati kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk semakin mencintai-Mu hari demi hari, sehingga dengan demikian aku dapat memiliki semua cinta yang lainnya. Amin. (Dod).
Matius 18:19-20 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka”
Yohanes 14:20 Pada waktu itulah kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yohanes 14:1-3) Renungan: Lorelei Go, adalah seorang ibu berkebangsaan Filipina. Ia harus menghadapi wajah pucat anak-anaknya, tubuh mereka yang semakin kurus dan melemah, yang pada akhirnya harus merelakan kepergian mereka satu persatu. Kisah memilukan ini dimulai dari sang sulung. Putra sulungnya yang tampan bernama Rowden Go mengalami sakit yang berkepanjangan, dan pada akhirnya dia didiagnosis mengalami kanker hati. Pada usia ke 29 tahun di tahun 2014, Rowden yang terbaring lemas di rumah sakit memutuskan untuk menikahi kekasihnya. Pernikahanpun dilangsungkan dengan Rowden yang mengalami kritis di atas ranjang. Sembilan jam setelah menikah, Rowden meninggal dunia. Setahun kemudian putra kedua Lorelei, yaitu Hasset Go, menyusul kepergian sang kakak di usia yang sama yaitu 29 tahun di tahun 2015. Kanker hati yang ganas yang mencabut nyawa kedua putra tertuanya, kini juga mengancam kesehatan putra bungsunya, Hisham Go. Sekalipun dia menjalani berbagai gaya hidup sehat seperti diet ketat, olah raga dan lain sebagainya, namun pada Oktober 2017 hasil pemeriksaan dokter menyatakan bahwa hati Hisham sudah berhenti berfungsi. Tubuhnya menguning dan lemas, hingga pada akhirnya Hisham meninggal dunia pada tanggal 14 November 2017. Bisakah kita membayangkan betapa hancur hati sang ibu kehilangan ketiga putranya karena penyakit yang sama berturut-turut dalam waktu yang tidak lama? Duka yang tidak pernah dibayangkan oleh ibu di manapun. Apa yang akan kita lakukan jika kita mengalami kedukaan? Akankah kita marah atau menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi? Kita tidak berhak marah atau menyalahkan Tuhan. Ayub dengan penuh iman mampu berseru, "Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil. Terpujilah nama Tuhan!" ketika putra dan putrinya tewas dalam waktu satu hari. Pernyataan yang mengejutkan juga keluar dari mulut Lorelei ketika dirinya diwawancarai, "Aku tak pernah bilang mereka meninggal. Jika ditanya orang anakmu ke mana, aku menjawabnya, oh mereka pergi ke suatu tempat, nanti mereka kembali lagi. Aku tahu ini ujian dari Tuhan untuk menguji keyakinanku. Aku tetap bangga pada anak-anakku karena mereka pergi dalam keadaan menjadi anak-anak yang baik. Kini aku hanya menunggu waktuku untuk berkumpul lagi bersama mereka." Sebagai pengikut Yesus, kita harus mencontoh iman yang ditunjukkan oleh Lorelei. Lewat kehidupannya yang penuh dengan kepedihan, dia telah mengajarkan banyak orang arti kepercayaan kepada Tuhan beserta janji-janji-Nya. Suatu saat kita akan bertemu kembali dengan semua orang yang kita kasihi. Oleh sebab itu, jangan berlarut-larut dalam duka, tetapi bangkitlah, jalani hidup ini sebagai anugerah Tuhan. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, tidak mudah untuk menerima kenyataan ditinggal pergi orang yang aku kasihi, tetapi dengan kekuatan-Mu aku akan sanggup menerimanya. Amin. (Dod).
"Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku." (Yohanes 15:15) Renungan: Memiliki sahabat adalah hal indah dan membahagiakan bagi siapa saja, karena sahabat adalah pribadi yang selalu siap setiap saat baik suka maupun duka, yang bisa menerima dan mengerti kelemahan maupun kelebihan kita dan bersedia ada di segala situasi kita. Hubungan persahabatan memang indah karena hubungan ini saling membutuhkan, saling melengkapi, saling mengerti dan saling memerhatikan. Untuk menciptakan hubungan yang indah ini diperlukan komunikasi yang baik. Jika tidak, maka bagaimana bisa seseorang kita sebut sebagai sahabat, bukankah hubungan persahabatan itu erat dan penuh komunikasi? Di dalam Alkitab hubungan persahabatan yang indah seperti ini terjadi pada hubungan Abraham dengan Tuhan. Secara nyata kita dapat melihatnya pada kisah Sodom dan Gomora. Ada perkataan Allah yang menarik di sana. Bisa dibilang, mungkin saat itu Allah seperti sedang bergumam di dalam hati-Nya, "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang akan aku lakukan ini?" Tuhan seakan resah dan merasa tidak enak bila menyembunyikan sesuatu dari Abraham. Ia merasa perlu menceritakan keinginan-Nya untuk memusnahkan Sodom dan Gomora kepada Abraham. Menariknya lagi, kita melihat bagaimana Abraham bisa dengan bebasnya tawar menawar dengan Allah, seperti tidak ada batasan. Beginilah hubungan persahabatan yang benar. Menganggap satu sama lain penting, sehingga merasa perlu untuk saling bertanya, berdiskusi dan merasa tidak enak bila menyembunyikan sesuatu. Hubungan yang indah bukan? Lalu apakah kita pun bisa memiliki hubungan yang indah ini dengan Tuhan? Sesungguhnya Tuhan bisa menjadi Sahabat bagi siapa saja, tanpa memilih-milih. Bila kita ingin Tuhan menjadi sahabat kita, maka kita harus memiliki hubungan yang erat dengan-Nya. Ingat, hubungan yang erat hanya tercipta dari komunikasi yang erat pula. Berdoa dan merenungkan firman-Nya adalah sarana komunikasi yang dapat kita pakai untuk terhubung dengan-Nya. Sekarang tinggal bagaimana kita? Maukah kita menjadikan-Nya Sahabat? Berkomunikasilah dengan bebas kepada Tuhan, namun sopan. Nyatakanlah segala isi hati kita kepada-Nya. Walau tak terlihat, sesungguhnya Dialah yang paling dekat dengan kita daripada sahabat kita yang lain. Mari kita jadikan Tuhan menjadi sahabat yang nomor satu dalam hidup kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mau menjadi sahabat sejati dalam hidupku. Ajarilah aku untuk melekat erat pada-Mu, sehingga aku dapat mengerti dan memahami apa yang Kau inginkan aku perbuat bagi-Mu dan bagi sesamaku. Amin. (Dod).
Wahyu 3:5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Bruder Berto, SDB dari Komunitas Skolastikat SDB di Jakarta dan renungan dibawakan oleh Pastor Paskalis, SDB dari Komunitas SDB di Sumba Barat Daya, NTT. 2 Korintus 11: 1-11; Mazmur tg 111: 1-2.3-4.7-8; Matius 6: 7-15. BAPA KAMI YANG ADA DI SURGA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Bapa Kami Yang Ada Di Surga. Yang terungkap dari tema ini ialah kalimat pertama doa “Bapa Kami” yang kita kenal sebagai doa-nya Tuhan Yesus Kristus. Doa ini keluar dari hati dan pikiran Yesus yang terdalam, sehingga pantas sebagai doa milik Yesus sendiri. Dari semua doa Yesus di dalam perjanjian baru, doa ini merupakan yang paling kita kenal dan kita ingat. Mengapa? Karena Yesus mengajarkan sendiri kepada murid-murid-Nya dan kita para pengikut-Nya. Satu pertanyaan sederhana muncul dari sini ialah: jika doa ini adalah doa-Nya Yesus Kristus, lalu mengapa bunyinya: Bapa kami... dan bukan sebaiknya “Bapa-Ku yang ada di surga” supaya jelas menegaskan kepunyaan doa adalah Yesus. Jika Yesus sendiri yang merumuskan kemudian memakainya untuk menyatakan hubungan pribadi-Nya dengan Bapa, akan menjadi kurang tepat kalau Ia memakai kata ganti “kami”, yang artinya melibatkan orang-orang lain selain diri-Nya. Para bapa dan pemuka Gereja seperti Santo Siprianus dan Paus Leo Agung, di dalam refleksinya mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang terbuka dan universal. Ajaran dan doa-Nya juga terbuka dan universal. Hubungan pribadi-Nya dengan Bapa di surga hendak dibagikan menjadi hubungan yang sama juga di antara para pengikut-Nya. Doa ini adalah doa bersama dengan Yesus untuk menyampaikan pengakuan iman, persembahan syukur-pujian dan penyampaian permohonan dari kita manusia. Kalimat pertama doa itu menggambarkan suatu relasi yang dekat dan melekat. Yesus ingin supaya kita menjadi begitu dekat dengan Bapa surgawi, dan Ia merentangkan tanganNya pada salib untuk mendamaikan kita denganNya. Penggilan Allah sebagai ”Bapa” merupakan inovasi atau ciptaan Yesus. Sebelum Yesus tak pernah seorang pun menjalin hubungan dengan Allah sebagai Bapa-Anak. Kalau hubungan Bapa-Anak menyatu, maka tidak ada lagi hubungan atau kelekatan lain yang dapat mengubahnya, seperti penegasan Santo Paulus dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus dalam bacaan pertama liturgi hari ini. Hubungan ini pada akhirnya menghasilkan berkat-berkat dari Bapa untuk memenuhi semua kebutuhan jasmani dan rohani kita. Berdoa “Bapa Kami” baik pribadi maupun bersama seperti membuka kran untuk mengalirnya rezeki dan semua rahmat yang kita perlukan. Permintaan kita kepada Bapa untuk terjadi mujizat dalam diri kita dapat kita lakukan di mana dan kapan saja. Yang perlu kita lakukan ialah berdoa “Bapa kami” dengan benar, yaitu pertama memuliakan dan mengucap syukur, baru kemudian memohonkan rahmat kepada Bapa. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik, semoga setiap kali mendoakan doa “Bapa Kami”, buatlah kami selalu rendah hati dan tulus. Kemuliaan... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan dibawakan oleh Fransiska Putri Setyawati, dari Gereja St. Gregorius Agung, Paroki Kota Bumi, Keuskupan Agung Jakarta. Kisah Para Rasul 8: 1b-8; Mazmur tg 66: 1-3a.4-5.6-7a; Yohanes 6: 35-40. MELIHAT KEHIDUPAN DAN MELIHAT KEMATIAN Tema renungan kita pada hari ini ialah: Melihat Kehidupan Dan Melihat Kematian. Ketika Tuhan Yesus menjelaskan dan mengajarkan tentang diri-Nya sebagai roti hidup, Ia menyerukan sebuah sikap iman yang penting sekali ialah melihat. Ia berkata: Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang yang melihat Anak beroleh hidup yang kekal. Mengapa melihat merupakan sebuah sikap atau tindakan iman yang penting? Karena bersama dengan tindakan lain seperti mendengar, menyentuh, merasakan, melihat adalah pintu masuk untuk mempunyai pengetahuan iman. Dengan melihat, seseorang tertarik dan yakin dengan sebuah pilihan. Yesus membawa kita untuk memilih diri-Nya sebagai roti hidup yang memberikan kita segala kepuasan bagi hidup kita. Jaminan kepuasan itu bukan sekedar kenikmatan yang duniawi seperti rasa senang, nyaman, kenyang, dan segar. Jaminannya jauh lebih tinggi dan merupakan tujuan kita semua yang terpanggil untuk mengikuti Dia. Ia mengingatkan kita bahwa dengan melihat, percaya, dan datang kepada-Nya, seseorang tidak akan terbuang. Setiap pengikut Kristus diperhitungkan untuk mendapatkan tempatnya di dalam kerajaan yang dipimpin oleh Yesus Kristus. Melihat Anak sebenarnya berarti melihat kehidupan. Roti hidup menjamin kehidupan kita. Di dalam dunia ini kita memiliki kehidupan jiwa dan raga karena Tuhan memelihara kita dalam segala berkat-Nya. Firman-Nya menjadi santapan dalam seluruh hidup kita. Setelah kematian dan kita diperkenankan untuk beralih dari dunia ini, proses dan tujuan yang kita capai ialah sebuah kehidupan abadi. Hal ini sama sekali bertentangan secara total dengan melihat kematian. Segala hal, peristiwa, dan perilaku yang mengkawatirkan, menakutkan, merusak, dan mengancam kehidupan kita sebagai pribadi dan bersama, tergolong sebagai realita kematian. Di dunia ini, kita melihat berbagai kematian karena disebabkan oleh kedosaan manusia dan budaya yang ia ciptakan. Penganiayaan keji dan brutal terhadap umat Gereja perdana merupakan satu arena untuk menggambarkan sikap melihat kehidupan dan kematian. Bagi orang-orang Yahudi dan khususnya Saulus, mata mereka meluluh melihat kematian. Setelah Stefanus dibunuh, mata mereka penuh dengan energi kekerasan, sehingga yang mereka cari ialah kematian orang-orang yang mereka musuhi. Sebaliknya, Stefanus sendiri sudah memandang kehidupan baru. Para rasul, murid, dan jemaat Gereja perdana masih dapat melihat kehidupan, meskipun mereka berada di dalam penganiayaan. Mereka melihat bahwa iman yang bertahan di dalam penderitaan merupakan suatu kehidupan terberkati, yang menjanjikan kehidupan abadi di dalam surga. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa...Ya Yesus yang mulia, semoga yang selalu kami lihat ialah kemuliaan-Mu di dalam hidup ini. Salam Maria... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. (Matius 24:12-13) Kadang-kadang saya diajukan soalan oleh peserta konferensi atau seminar mengenai apa yang dibenarkan dan dilarang dalam bidang kemurnian hidup, seperti yang dinyatakan dalam Alkitab. Kebanyakan soalan ini diaju kerana para peserta serius ingin menjalani kehidupan yang kudus dan suci di hadapan TUHAN. Namun, ada yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini untuk meluaskan sejauh mungkin batas yang diizinkan, sehingga mereka dapat menikmati keinginan mereka tanpa melanggar kekudusan TUHAN. Yesus berkata, “jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yohanes 14:15). Kasih terhadap Yesus disamakan dengan mentaati Dia. Sekiranya kita mematuhi piawaian kekudusan Allah kerana kita mengasihi Dia, maka kita tidak akan ‘berunding' dengan-Nya untuk meluaskan batas yang diizinkan. Sekiranya Dia meminta kita berjalan satu batu, kita tidak akan bertanya, “bolehkah saya berjalan 0.99 batu sahaja? Dalam matematik ia dikira sebagai 1 batu bukan?” Malah kita akan berjalan batu yang kedua dengan hati yang rela dan senang hati. Yesus berkata dalam petikan hari ini, kedurhakaan seumpama kasih terhadap Allah menjadi dingin. Jika kedurhakaan meningkat dalam masyarakat, ini bererti semakin ramai yang mementingkan diri sendiri; bahkan berkata “saya duluan! Hanya cara saya! Jika undang-undang menghalang saya, saya akan melanggarnya! Lindungi hak saya dengan mengorbankan hak orang lain” dan sebagainya. Kasih terhadap sesama sendiri semakin berkurang. Masyarakat dalam hal ini, akan mendapati ketaatan kepada Yesus dan firman kudus TUHAN tidak menarik. Tanpa ketaatan terhadap Allah dan piawaian kekudusan dan kesucian-Nya, tidak akan ada kasih sejati terhadap TUHAN. “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya” (Yohanes 15:10). TUHAN mendorong kita pada hari ini supaya berpegang teguh pada iman kita. Jagalah kasih pertama kita terhadap-Nya. Gereja dan persekutuan umat Allah bertujuan mendorong kita dan menggerakkan kita untuk mengasihi antara satu sama lain dengan kasih Allah, supaya kasih kita terhadap Yesus tidak akan menjadi dingin. Sekiranya kita melalukannya, ganjaran kita adalah besar. Kita akan mengalami penyelamatan dan keselamatan Allah di dalam hidup ini dan dalam hidup yang akan datang. Berpegang teguh pada Yesus dan janji-janji-Nya. Anda tidak akan dikecewakan! Fokus Doa Mengaku dan bertaubat dari masa kita mematuhi Allah secara legalistik dan bukan kerana kita mengasihi Dia, dan kerana kita inginkan sesuatu daripada Dia. Meminta TUHAN untuk menyucikan hati kita dengan Roh Kudus-Nya agar kita benar-benar mengasihi Dia dan mengasihi orang lain.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan I dibawakan oleh Sr. Maria Angela Merici dan bacaan II dibawakan oleh Sr. Maria Goreti (mereka adalah novis Tarekat Suster PRR di Riangkemie, Keuskupan Larantuka, NTT), bacaan Injil dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB. Yehezkiel 34: 11-12. 15-17: 1Korintus 15: 20-26a. 28; Matius 25: 31-46. KEPUTUSAN PENGADILAN DARI RAJA Pada hari minggu terakhir tahun liturgi A atau lazimnya minggu biasa ke-34, yang perayaannya dipusatkan pada Pesta Kristus Raja Semesta Alam ini, tema renungan kita ialah: Keputusan Pengadilan Dari Raja. Di dunia ini, keputusan pengadilan dilakukan oleh lembaga peradilan bertingkat-tingkat. Yang tertinggi ialah Mahkamah Agung. Ini sangat berbeda dari pemahaman iman kita. Dalam iman kita, yang memberikan keputusan pengadilan tentang nasib hidup dan mati kita ialah hanya satu, yaitu raja agung Yesus Kristus. Dia adalah wajah dan isi Kerajaan Allah dan kita di dunia mengambil bagian di dalamnya, selanjutnya kita akan menikmatinya di dalam keabadian. Selama hidup-Nya, Yesus tampak sebagai raja dan diakui dunia. Bahkan ketika sudah wafat dan bergantung di salib, gelar raja disandang pada-Nya. Melalui wafat dan kebangkitan-Nya Ia taklukkan semua kekuasaan di dunia. Santo Paulus menyimpulkan bahwa tiba kesudahan semuanya, Kristus harus menyerahkan kerajaan ini kepada Allah Bapa, supaya ia menjadi semua di dalam semua. Untuk mengerti kalau kita akan menjadi bagian dari “semua di dalam semua", itu berarti tak ada satu pun dari kita akan berada di luar kerajaan itu, dan satu syaratnya ialah menerima pengadilan raja agung Yesus Kristus. Ia yang memutuskan, bagaikan gembala yang menjadi hakim yang memisahkan antara domba dari kambing, antara domba jantan dari kambing jantan. Itu akan terjadi pada hari terakhir hidup ini, ketika Yesus akan berkata: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sementara itu ada sebagian lain yang akan mendengar kata-kata menakutkan ini: Enyalah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyalah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk iblis dan malaikat-malaikatnya. Pengadilan terakhir ini akan terjadi tanpa interupsi atau pembelaan apa pun bahkan penyuapan dan main mata dengan sang Pengadil. Setiap orang hanya punya satu sikap, yaitu menerima apa adanya keputusan itu. Pengadilan itu berdasarkan beberapa syarat yang berisi rekor-rekor kehidupan kita di dunia, antara lain yang penting ialah: 1) pengutamaan rahmat Allah, belas kasih dan kemurahan hati; 2) apa yang telah kita perbuat bagi saudara dan saudari yang paling kecil dan terlupakan; 3) penyesalan dan pertobatan kita; 4) iman kita sekuat dan sebesar yang dikehendaki Yesus; dan 5) cinta kasih yang berbuah dan membaharui hidup. Nasihatnya ialah buatlah check-list untuk syarat-syarat ini hari demi hari sebelum saat kesudahan itu tiba. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Kristus Raja Semesta Alam, dengan kemurahan Bapa dan pendampingan Roh-Mu, semoga kami dapat menyatu dengan-Mu sesegera mungkin. Bapa Kami... Dalam nama Bapa --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
ESENSI RELASI Yohanes 15:7-8 (TB) Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku." RENUNGAN HATI: HATI YANG MELEKAT MENYATU DENGAN FIRMAN DAN PRIBADI TUHAN MENJADI DASAR KEKUATAN UNTUK AKU BISA SELALU MERASAKAN KEDEKATAN YANG MENDALAM UNTUK AKU JUGA MAMPU MENGHASILKAN BUAH-BUAH KEHIDUPAN --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/gereja-bethany-salatiga/support
Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. (Yohanes 15:8) Kita tidak dipanggil untuk sekadar percaya, menjadi jemaat. Kita diperintahkan Tuhan untuk menghasilkan murid dari segala suku bangsa. --- Support this podcast: https://anchor.fm/deeptalk4/support
Pesan dalam Yohanes pd 13 – 17 = Pesan penting untuk Pekerja Kristus! Dua hal penting: (1).Tujuan pengutusan-Nya ke bumi “Mempermuliakan Bapa.” (2).Tanggung jawab-Nya sebagai hamba/pekerja “Menyelesaikan pekerjaan yang diberikan Bapa,” telah dilaksanakan dengan baik. Dan inilah pesan pentingnya: “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid2-Ku.” --- Send in a voice message: https://anchor.fm/gospel-messenger/message