POPULARITY
Bismillah, 171. HATI ITU IBARAT TIGA RUMAH INI | KAJIAN WANITA Kajian Wanita Kitab Al-Wabilush Shayyib Pasal: Hadirnya hati saat melaksanakan shalat Telah disebutkan perumparnaan yang baik tentang pembagian hati ini, yaitu diumpamakan dengan tiga buah rumah: (1) rumah seorang raja, padanya terdapat perbendaharaan harta, harta simpanan dan emas permata; (2) rumah seorang hamba, yang padanya terdapat perbendaharaan seorang hamba, harta simpanan dan emas permata; dan (3) rumah kosong melompong, tidak ada sesuatu pun di dalam-nya. Lalu seorang pencuri pun datang dan hendak merampas harta dari salah satu rumah tersebut, maka rumah manakah yang akan dipilih oleh pencuri ini? Apabila Anda mengatakan, "Pencuri itu akan mencuri dari rumah yang kosong," ini sesuatu yang mustahil karena rumah yang kosong tidak ada sesuatu yang bisa dicuri di dalamnya. Oleh karena itu, pernah dikatakan kepada Ibnu (Abbas "Sesungguhnya orang-orang Yahudi mengklaim bahwa mereka tidak dihinggapi rasa waswas dalam ibadah mereka." Maka Ibnu `Abbas Radhiallahu ‘anhu, berkata, "Apa yang akan diIakukan oleh syaithan dengan rumah yang sudah hancur?" Apabila Anda berkata, "Pencuri akan mencuri dari rumah raja." Hal ini juga mustahil dan tidak mungkin terjadi karena rumah dijaga oleh prajurit dan pencuri pun tidak bisa mendekat kepadanya. Bagaimana mungkin pencuri bisa memasukinya sementara yang menjaga adalah raja itu sendiri? Bagaimana mungkin pencuri bisa memasukinya sementara rumah itu dijaga oleh prajurit di sekitarnya? Sehingga tidak tersisa bagi pencuri melainkan rumah kedua, yaitu rumah yang akan ia serang. Perhatikanlah sebaik-baik contoh ini, dan resapilah sampai ke dalam hati karena sesungguhnya contoh ini ada pada metodenya. [Pertama] hati yang padanya tidak ada kebaikan sedikit pun adalah hati orang kafir dan munafik. Hati itulah yang menjadi rumah bagi syaithan dan ia telah menjadikannya sebagai tempat berlindung, tempat tinggal dan rumah kediamannya. Lantas apakah yang hendak dicuri dari hati ini, sementara di situ sudah terdapat perbendaharaan, harta simpanan, angan-angan dan waswas yang mana semuanya adalah milik syaithan? [Kedua] hati yang dipenuhi oleh kemuliaan Allah keagungan-Nya, cinta-Nya, penjagaan-Nya dan rasa malu dari-Nya, maka syaithan manakah yang mampu memperdaya hati ini? Apabila ia hendak mencuri sesuatu darinya, apa yang hendak ia curi, dan tujuannya adalah untuk menaklukkan hati ini pada waktu-waktu tertentu dengan sambaran dan rampasan yang ia peroleh dari kelengahan seorang hamba dan kelalaian yang mesti terjadi padanya karena ia hanyalah manusia biasa, sementara hukum-hukum terkait dengan manusia pasti akan terjadi padanya seperti lalai, lupa, kebingungan dan tabi'at yang mengalahkannya. Telah disebutkan dari Wahb bin Munabbih bahwa ia berkata, "Di sebagian kitab-kitab ketuhanan disebutkan, `Aku tidaklah menghuni rumah-rumah dan rumah-rumah itu tidak mencukupi-Ku. Rumah apakah yang mencukupi-Ku sementara tujuh lapis langit menutupi kursi-Ku? Akan tetapi Aku berada pada hati orang yang meninggalkan segala sesuatu selain-Ku.'" Inilah makna lain dari atsar, "Tidaklah mencukupi-Ku langit-langit-Ku dan tidak pula bumi-Ku, dan Aku dicukupi oleh hati hamba-Ku yang beriman." [Ketiga] hati yang mentauhidkan (rnengesakan) Allah Ta'ala, mengenal-Nya, mencintai-Nya, beriman kepada-Nya, membenarkan janji-Nya, namun di dalamnya juga terdapat ambisi-ambisi jiwa dan perangai-perangainya serta pendorong-pendorong hawa nafsu dan tabi'at. === Saksikan Hasil RekamanKajian Serial Wabilush Shayyib insyaa Allah bersama:
Kencan Dengan Tuhan - Senin, 25 Maret 2024 Bacaan: Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." (Yohanes 11:32) Renungan: Sesudah perang dunia kedua, di salah satu gudang bawah tanah di Jerman ditemukan kata-kata berikut di sebuah tembok, "Aku percaya akan matahari meskipun di saat ia tidak memancarkan sinarnya; Aku percaya akan cinta meskipun aku tidak merasakannya; Aku percaya kepada Tuhan meskipun la diam." Tulisan di atas menggambarkan suatu keyakinan yang teguh kepada Tuhan meskipun dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk seseorang tetap percaya dan yakin kepada-Nya. Seringkali para pengikut Yesus merasa seolah-olah ditinggalkan Tuhan. Seolah-olah Tuhan diam dan tidak mau bertindak. Keadaan-keadaan seperti ini bisa saja membuat kita ragu akan kuasa-Nya dan kita bertanya-tanya apakah Tuhan masih mengasihi saya? Namun itulah yang dialami Maria dan adiknya Marta. Mereka kehilangan adik laki- laki mereka, yaitu Lazarus, yang mungkin saja menjadi tulang punggung bagi keluarga tersebut. Sebelumnya Maria dan Marta sudah mengirim pesan kepada Yesus bahwa Lazarus sakit keras, tetapi Yesus sengaja menunda datang ke Betania. Apakah Maria dan Marta kecewa atas penundaan Yesus untuk datang ke Betania, padahal mereka mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan Yesus? Apakah Maria dan Marta jadi tawar hati dan tidak percaya lagi akan kuasa Yesus hanya karena Yesus seolah tidak mempedulikan mereka? Sama sekali tidak! Setelah empat hari Lazarus dikubur, Yesus datang ke Betania. Kedatangan-Nya disambut Maria dengan kata-kata, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, sau- daraku pasti tidak mati." Kata-kata yang menyiratkan penyesalan atas ketidakhadiran Yesus, namun sekaligus merupakan pengakuan imannya. Maria dan juga saudaranya Marta sangat yakin akan kuasa Yesus yang bisa mengerjakan perkara-perkara ajaib di luar jangkauan akal manusia, termasuk menyembuhkan Lazarus saudara mereka. Perhatikanlah apa yang Alkitab tuliskan tentang ketiga bersaudara yaitu Maria, Marta dan Lazarus. Mereka adalah orang-orang yang dikasihi Yesus. Kita belajar bahwa kasih Tuhan tidak selamanya harus dinyatakan dengan cara menuruti semua kehendak kita. Ada kalanya Tuhan seolah-olah membiarkan kita. la sepertinya diam dan tidak mau tahu. Mengenai ketidakhadiran-Nya saat Lazarus menghadapi kematian, Yesus berkomentar, "Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya..." Janganlah tawar hati dan tidak lagi percaya ketika diperhadapkan pada situasi dan keadaan di mana seolah-olah Tuhan sedang diam dan membiarkan kita. Justru di saat seperti itulah Tuhan sedang mengajar kita untuk tetap menaruh percaya kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku jika aku seringkali merasa ditinggalkan dan dilupakan oleh-Mu. Aku bersyukur untuk firman-Mu yang mengingatkan aku bahwa Engkau punya maksud-maksud tertentu ketika Engkau "diam". Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 6 Januari 2024 Bacaan: "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10) Renungan: Landak laut merupakan hewan laut yang berbentuk bundar dan memiliki duri pada kulitnya yang dapat bergerak. Landak laut terbagi menjadi sekitar kurang lebih 950 spesies. Hewan ini merupakan pemakan rumput laut atau ganggang. Karenanya, landak laut sering kali ditemukan pada permukaan terumbu karang yang ditumbuhi oleh rumput laut. Beberapa jenis spesies hewan ini memiliki racun pada duri-duri di tubuhnya. Oleh karena itu, para penyelam harus berhati-hati untuk tidak menginjak atau tertusuk landak laut ketika menyelam. Dari sekian banyak jenis landak laut, hanya spesies tertentu saja yang dapat dimakan. Landak laut diolah dengan cara dipecahkan bagian tengah mulutnya, dan kemudian kulitnya dikupas dengan sebuah alat. Biasanya yang dimakan adalah bagian reproduksi landak laut saja yang disebut sebagai "gonads". Landak laut menjadi hidangan favorit yang cukup mahal, terutama di Jepang, Korea Selatan, dan Amerika. Hewan yang di Jepang dikenal dengan nama "uni" ini sering kali disajikan secara mentah sebagai sushi atau sashimi. Perhatikanlah, di satu sisi landak laut memang bukan jenis hewan yang semua orang senang bertemu dengannya. Hal ini dikarenakan bentuknya yang kurang menarik dan duri-duri di tubuhnya yang berbahaya jika menusuk kulit manusia. Namun, di sisi lain hewan ini merupakan hidangan favorit bagi para penggemar sushi. Pernahkah kita merasa dijauhi atau dimusuhi banyak orang oleh karena kekurangan yang kita miliki? Ada orang-orang yang terlahir dengan kekurangan fisik, dan banyak dari mereka yang mengalami perlakuan yang tidak adil dari masyarakat di sekitarnya. Jika kita adalah salah satu dari orang tersebut, jangan pernah berkecil hati! Tidak memiliki anggota tubuh yang lengkap atau sempurna tidak menjadikan kita cacat secara kualitas. Tubuh fisik kita bisa saja cacat, namun jangan biarkan semangat, iman, dan kemampuan kita juga menjadi cacat karena pengaruh negatif lingkungan sekitar kita. Ubahlah semua hal negatif tersebut menjadi positif. Orang-orang yang tidak terbiasa atau tidak mengetahui hal apa pun tentang landak laut pasti akan menjauhi hewan ini. Namun, mereka yang memahami landak laut akan memburu hewan ini dan berusaha menangkap sebanyak mungkin. Ada orang-orang yang dapat melihat kualitas di dalam diri kita. Jangan fokus hanya kepada mereka yang menghina, menyepelekan, atau menjauhi kita. Fokuslah kepada mereka yang selalu ada di samping kita untuk menyemangati dan membantu kita dalam mengasah diri. Perkuat kemampuan kita di bidang yang kita sukai. Banyaklah belajar dan berusaha. Berdoalah dan selalu andalkan Tuhan dalam segala situasi. Berjuanglah bersama Tuhan dan raihlah kesuksesan bersama-Nya. Cepat atau lambat, akan ada banyak orang yang menyukai kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, bantulah aku mengabaikan celaan dan kata-kata negatif orang. Aku mau fokus kepada Engkau, kemampuan diriku, dan mereka yang mendukungku. Amin. (Dod).
Bismillah, 1108. DOSA BESAR YANG PALING BESAR Riyaadush Shaalihiin Bab 41 | Haramnya Durhaka Kepada Orang Tua & Haramnya Memutuskan Tali Silaturahim Dari Abu Bakrah Nufai' bin al-Harits Radhiallahu ‘anhu beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, وعن أبي بكرةَ نُفيْع بنِ الحارثِ رضي اللَّه عنه قال : قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : «أَلا أُنَبِّئُكمْ بِأكْبَرِ الْكَبائِرِ ؟ » ثلاثاً قُلنا : بلَى يا رسولَ اللَّه : قال : « الإِشْراكُ بِاللَّهِ، وعُقُوقُ الْوالِديْن » وكان مُتَّكِئاً فَجلَسَ ، فقال:«أَلا وقوْلُ الزُّورِ وشهادُة الزُّورِ »فَما زَال يكَرِّرُهَا حتَّى قُلنَا : ليْتهُ سكتْ .متفق عليه. "Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang dosa besar yang paling besar?" Tiga kali. Kami menjawab, "Ya wahai Rasulullah." Beliau bersabda, "Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orangtua." Semula beliau duduk bersandar, lalu beliau duduk tegak dan bersabda, "Perhatikanlah! Dan ucapan dusta serta kesaksian palsu." Beliau terus-menerus mengulang-ulangnya hingga kami mengatakan, "Seandainya saja beliau diam." (Muttafaq ‘alaih) === Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via channel YouTube https://www.youtube.com/c/MuhammadNuzulDzikri/ insyaa Allah bersama:
7 Agustus 2023 Pdp. Sentosa Purba "Perhatikanlah Perkataanmu" GBI PPL Terimakasih Saudara sekalian atas Support, Like, Comment dan SUBSCRIBE di Channel ini, sehingga membuat kami lebih bersemangat untuk membuat Video-Video Selanjutnya. ------------------------------------------------------------------------------------- Untuk Subscribe : Klik Disini https://m.youtube.com/c/GBIPPL Follow Instagram : https://www.instagram.com/gbi.ppl Follow Facebook : https://wvww.facebook.com/gbippl a.c BCA : 282 929 2828 a/n GEREJA BETHEL INDONESIA email : gbippl@gmail.com ------------------------------------------------------------------------------------- GBI PPL Production - 2023
*Yesus Terangkat ke Sorga Kisah Para Rasul 1:6-11 Kejadian 5:21-24 2 Raja-raja 2:1-11 Perlu diketahui sorga telah dibukakan. Jauh dari peristiwa sebelum Yesus Kristus naik ke sorga terdapat kisah tokoh-tokoh yang terangkat ke sorga yakni Henokh dan Elia. Jadi fakta ada 3 pribadi yang terangkat ke sorga yakni Henokh, Elia dan Yesus Kristus. Perhatikanlah bahwa Henokh dan Elia bergaul dengan Allah sehingga mereka terangkat ke sorga. Henokh terangkat ke sorga dengan cara diangkat Allah. Elia terangkat ke sorga dengan cara kereta berapi dengan kuda berapi dalam angin badai. Yesus Kristus naik ke sorga dengan cara ditutupi awan-awan. Perlu diingat bahwa kita akan terangkat ke sorga dengan cara yang sama seperti Yesus Kristus bukan seperti Henokh dan Elia. Tuhan Yesus menegaskan 2 hal mengenai: 1. Pemulihan bagi kaum Israel artinya kaum Israel akan sungguh-sungguh percaya dan menyembah kepada Yesus Kristus menurut waktu dan pengetahuan Allah Bapa (rahasia Allah) karena kaum Israel adalah umat pilihan-Nya. 2. Para murid dan gereja menerima kuasa kalau Roh Kudus turun artinya kita tidak boleh tunduk kepada kuasa Iblis justru kita harus mengalahkan Iblis karena Yesus Kristus telah memberi kuasa kepada kita untuk mengalahkan Iblis.
Kencan Dengan Tuhan - Jumat, 14 April 2023 Bacaan: Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." (Yohanes 11:32) Renungan: Sesudah perang dunia kedua, di salah satu gudang bawah tanah di Jerman ditemukan kata-kata berikut di sebuah tembok. "Aku percaya akan matahari meskipun di saat ia tidak memancarkan sinarnya: Aku percaya akan cinta meskipun aku tidak merasakannya: Aku percaya kepada Tuhan meskipun la diam." Tulisan di atas menggambarkan suatu keyakinan yang teguh kepada Tuhan meskipun dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk seseorang tetap percaya dan yakin kepada-Nya. Banyak kali pengikut Yesus merasa seolah-olah ditinggalkan Tuhan, seolah-olah Tuhan diam dan tidak mau bertindak. Keadaan-keadaan seperti ini bisa saja membuat kita ragu akan kuasa-Nya dan kita bertanya-tanya apakah Tuhan masih mengasihi saya? Namun itulah yang dialami Maria dan adiknya Marta. Mereka kehilangan adik laki- laki mereka, yaitu Lazarus, yang mungkin saja menjadi tulang punggung bagi keluarga tersebut. Sebelumnya Maria dan Marta sudah mengirim pesan kepada Yesus bahwa Lazarus sakit keras, tetapi Yesus sengaja menunda datang ke Betania. Apakah Maria dan Marta kecewa atas penundaan Yesus untuk datang ke Betania, padahal mereka mempunyai hubungan yang cukup dekat dengan Yesus? Apakah Maria dan Marta jadi tawar hati dan tidak percaya lagi akan kuasa Yesus hanya karena Yesus seolah tidak mempedulikan mereka? Sama sekali tidak! Setelah empat hari Lazarus dikubur, Yesus datang ke Betania. Kedatangan-Nya disambut Maria dengan kata-kata, "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati." Kata-kata yang menyiratkan penyesalan atas ketidakhadiran Yesus, namun sekaligus merupakan pengakuan imannya. Maria dan juga saudaranya Marta sangat yakin akan kuasa Yesus yang bisa mengerjakan perkara-perkara ajaib di luar jangkauan akal manusia, termasuk menyembuhkan Lazarus saudara mereka. Perhatikanlah apa yang Alkitab tuliskan tentang ketiga bersaudara yaitu Maria, Marta dan Lazarus. Mereka adalah orang-orang yang dikasihi Yesus. Kita belajar bahwa kasih Tuhan tidak selamanya harus dinyatakan dengan cara menuruti semua kehendak kita. Ada kalanya Tuhan seolah-olah membiarkan kita. la sepertinya diam dan tidak mau tahu. Mengenai ketidakhadiran-Nya saat Lazarus menghadapi kematian, Yesus berkomentar. "Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu. supaya kamu dapat belajar percaya." Janganlah tawar hati dan tidak lagi percaya ketika diperhadapkan pada situasi dan keadaan di mana seolah-olah Tuhan sedang diam dan membiarkan kita. Justru di saat seperti itulah Tuhan sedang mengajar kita untuk tetap menaruh percaya kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni aku jika aku seringkali merasa ditinggalkan dan dilupakan oleh-Mu. Aku bersyukur untuk firman-Mu yang mengingatkan aku bahwa Engkau punya maksud-maksud tertentu ketika Engkau "diam". Amin. (Dod).
Dari kitab Filipi 3:13-14, kita dapat belajar ada Tiga Sikap Positif, Bagian Ketiga: Bagian Pertama. Melupakan Kegagalan, Kepahitan, Dosa dan Pelanggaran, dan juga Keberhasilan di masa lampau. Bagian Kedua. Mengarahkan, sama dengan mempunyai Tujuan Hidup. Hal apakah yang benar-benar diinginkan di dalam hidup ini? Bagian Ketiga. Berlari-lari, sama dengan memiliki Daya Juang, Semangat, dan juga Komitmen. Tuhan yang memberi kekuatan bagi kita untuk terus berjuang. “Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.” (1 Timotius 4:15). Kata “kemajuanmu nyata”, menuntun pada beberapa pertanyaan: Apakah hidup kerohanian kita sudah mengalami kemajuan signifikan? Adakah kita sudah menjadi pribadi yang jauh lebih baik, menjadi lebih cinta Tuhan dan juga lebih sabar? Apakah kehidupan doa kita sudah menjadi lebih dalam dari sebelumnya? “Tiga Sikap Positif, Bagian Ketiga” —Pdt. Andreas Rahardjo #BersikapPositif #MDCSurabayaSundayService
Kencan Dengan Tuhan - Minggu, 26 Februari 2023 Bacaan: "Masakan Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!" (Yeremia 18:6) Renungan: Joy bekerja di rumah majikannya sebagai pengangkat air. Setiap hari ia membawa dua ember hitam, mengisinya dengan air dari sungai dan membawanya pulang ke rumah majikannya. Ember yang satu bocor tetapi yang satunya lagi tidak. Ember yang tidak bocor selalu dapat membawa air dengan penuh sampai ke rumah, maka ia selalu menenteng ember tersebut di tangan kanan. Sedangkan ember yang bocor hanya bisa membawa 1/4 ember air sampai ke rumah majikannya, maka ia menentengnya di tangan sebelah kiri. Sudah hampir dua tahun Joy bekerja sebagai pengangkat air di rumah majikannya. Ember yang tidak bocor bangga karena ia dapat membawa air penuh ke rumah majikannya. Tetapi tidak demikian dengan ember yang bocor. Ia merasa malu dan tidak berarti karena hanya bisa membawa 1/4 air untuk majikannya. Ia merasa tidak layak karena tidak bisa melakukan sesuatu dengan maksimal. Maka pada suatu sore ia berkata kepada Joy, "Maafkan saya yang tidak bisa bekerja sebaik ember yang satu itu." "Apa maksudmu?" tanya Joy. "Seharusnya saya dapat membawa satu ember penuh air dan bukan hanya 1/4 ember. Karena ada lubang kecil di bagian bawah maka air yang saya bawa selalu saja tumpah sepanjang jalan. Karena itu saya telah merugikanmu dan merugikan majikan kita," kata ember yang bocor dengan sedih. Hati Joy sangat terharu kepada si ember bocor dan ia berkata menghibur, "Besok saya akan menunjukkan kepadamu sesuatu yang indah di sepanjang jalan yang kita lewati setiap kali mengangkut air." Keesokan harinya ketika mereka mengangkut air dan mulai melewati jalan setapak, ember bocor mulai memerhatikan sisi jalan yang mereka lewati. Ada bunga-bunga yang indah berwarna-warni sehingga ember bocor sedikit terhibur melihat pemandangan itu. Tetapi ia kembali sedih ketika melihat airnya tidak pernah penuh seperti ember yang tidak bocor. Maka Joy pun kembali menghiburnya, "Tidakkah kamu lihat betapa indahnya bunga-bunga di sepanjang jalan di sisi kamu tadi? Perhatikanlah bahwa bunga-bunga itu hanya tumbuh di sisi jalan yang kamu lewati sedangkan di sisi jalan yang dilewati ember yang tidak bocor itu tidak terdapat satu bunga pun. Saya tahu bahwa kamu memiliki kekurangan, bagian bawahmu sedikit bocor, tetapi saya memanfaatkan semua kekuranganmu itu untuk menyirami bunga-bunga tersebut tanpa engkau sadari. Selama ini bunga2 yang indah di meja makan majikan kita adalah hasil dari bunga-bunga yang engkau sirami setiap hari. Tidak seorangpun yang sempurna di antara kita. Semua memunyai kekurangan dan kelemahan. Tetapi di tangan Tuhan, la sanggup memakai kita dan membuat kekurangan dan kelemahan kita menjadi berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Apakah kekurangan kita? Serahkan pada Tuhan yang sanggup memakainya untuk kemuliaan nama-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, aku berterima kasih karena ternyata aku mempunyai tempat khusus di dalam hati-Mu. Pakailah aku sesuai yang Engkau kehendaki. Amin. (Dod).
Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 25 Februari 2023 Bacaan: 1 Tesalonika 5:18 "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu." (1 Tesalonika 5:18) Renungan: Seseorang pernah mengatakan bahwa perbedaan mendasar antara penjara dan biara terletak pada "keluhan" dan "ucapan syukur". Kebenaran dari pendapat ini didasarkan pada kenyataan betapa banyaknya tahanan yang menghabiskan waktu selama bertahun-tahun di dalam penjara hanya untuk mengeluh atau bersungut-sungut sedangkan orang-orang di dalam biara menghabiskan waktu mereka bertahun-tahun untuk mengucap syukur kepada Tuhan. Ketika seorang narapidana mengubah kebiasaan mengeluh dengan menjadi doa dan ucapan syukur, maka ia telah mengubah penjara menjadi sebuah biara. Sebaliknya juga benar, ketika orang-orang yang berada di dalam biara selalu mengeluh, maka mereka telah mengubah biara tersebut menjadi penjara. Sebenarnya di manapun kita berada dan bagaimanapun keadaannya, kita bisa menjadikan hidup ini indah dan menyenangkan. Kuncinya terletak dalam ucapan syukur. Perhatikanlah para petani yang setiap hari bekerja keras dan bermandi keringat di bawah teriknya sinar matahari. Kalau mereka melakukannya dengan mengeluh, betapa membosankan dan melelahkan pekerjaan itu dan akan menjadi seperti neraka baginya. Tetapi kalau masih terdengar siulan kecil di sela-sela kelelahan fisik mereka, itu artinya masih ada ucapan syukur untuk apa yang mereka kerjakan. Sebaliknya pekerjaan yang lebih enak, ringan atau tingkat ekonomi yang lebih tinggi belum tentu menjadi jaminan bagi seseorang untuk dapat menikmati keindahan dan kesenangan di dalam hidup. Satu-satunya yang membuat seseorang bisa menikmati keindahan dan kesenangan di dalam hidup ini, adalah adanya rasa syukur di dalam hatinya. Marilah, kita coba menjalani hidup ini seperti apa yang dinasihatkan oleh firman Tuhan, mengucap syukurlah senantiasa dalam segala perkara dan jangan mengeluh. Ucapan syukur akan membuat segalanya terasa ringan dan menyenangkan. Gantilah kebiasaan mengeluh dengan ucapan syukur. Mengucap syukur untuk perjalanan yang melelahkan, mengucap syukur untuk makanan yang ada, mengucap syukur untuk pekerjaan yang harus diselesaikan bahkan mengucap syukur untuk semua yang Tuhan izinkan terjadi atas kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, ampuni kebiasaanku mengeluh dan bersungut-sungut dan mampukan aku mengucap syukur kepada-Mu untuk semuanya. Aku percaya ada kekuatan dan ada berkat besar di dalam ucapan syukur. Amin. (Dod).
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu!
Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 22 November 2022 "Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:6-7) Renungan: Dalam bidang kedokteran, diperkirakan ada begitu banyak teori dan mungkin juga buku-buku yang membahas tentang penyebab-penyebab dan cara mengatasi kekhawatiran. Meskipun orang mencoba menemukan cara yang terbaik untuk mengatasi kekhawatiran, namun tak satupun yang mampu memberikan jawaban yang pasti. Sebenarnya Alkitab telah memberikan petunjuk yang jelas kepada kita bagaimana cara mengatasi kekhawatiran, karena kekhawatiran adalah penyakit yang bisa melanda semua orang. Kita khawatir akan masa depan, akan kebutuhan, akan kesehatan, akan pekerjaan dan lain-lain. Berdasarkan Filipi 4:6-7 ada 3 kunci mengatasi kekhawatiran. Pertama, milikilah kehidupan doa. Ayat 6 berkata, "Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan." Perhatikanlah kata 'doa' dan 'permohonan' dalam ayat ini. Doa berbicara tentang persekutuan kita dengan Allah, kedatangan kita menemui Dia secara pribadi, bersyukur dan memuji Dia. Sedangkan permohonan adalah memberitahukan kepada Allah tentang permintaan atau kebutuhan kita. Salah satu problema terbesar dari kita adalah tidak berdoa. Kita tidak berkomunikasi dengan Allah. Mungkin kita melayani Allah, mengajar, berkhotbah, bermain musik, menyanyi, menari untuk Allah, tetapi kita tidak mengambil waktu khusus untuk bersekutu dengan-Nya di dalam doa. Kita akan dibelenggu oleh kekhawatiran sampai kita belajar memberikan waktu untuk bersungguh-sungguh berdoa, karena dengan berdoa kita akan mendapatkan kedamaian. Agar memiliki kehidupan doa, kita harus menyediakan waktu untuk berkomunikasi dengan Allah. Kedua, penuhilah hidup kita dengan pujian syukur kepada Allah. Ada kemenangan di dalam pujian. Ketika kita menyanyikan pujian, pikiran kita tertuju kepada Allah dan hati kita dipenuhi dengan kasih serta penyembahan kepada-Nya. Salah satu penyebab kekhawatiran adalah sifat mengasihani diri sendiri, tetapi pujian kepada Allah akan menyembuhkannya. Begitu banyak alasan yang seharusnya mendorong kita memuji Dia. Gantilah kebiasaan bersungut-sungut dan pikiran-pikiran kosong dengan nyanyian pujian serta ucapan syukur kepada Allah atas segala kebaikan-Nya. Ketiga Ingatlah akan janjinya. Damai sejahtera Allah yang sejati merupakan janji yang diberikan kepada kita. Damai itu yang akan memelihara hati dan pikiran kita dari segala sesuatu yang tidak baik. Dari ketakutan, kekhawatiran dan ketidaktenangan. Damai sejahtera Allah itu seperti tentara yang menjaga kita dari musuh yang menyerang. Ketika kekhawatiran datang, damai sejahtera-Nya akan memenuhi hati kita. Apapun yang terjadi di luar diri kita, itu tidak akan memengaruhi damai sejahtera Allah yang sempurna. Marilah kita memulai untuk membina hubungan pribadi dengan Allah agar hati kita dari hari kehari semakin dipenuhi oleh damai-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kadang aku khawatir akan banyak permasalahan, tetapi aku mau menyerahkan semuanya kepada-Mu. Penuhilah saat ini hatiku dengan damai-Mu. Amin. (Dod).
Bismillah, 800. SEBAIK-BAIK KESENANGAN DUNIA Riyaadush Shaalihiin Bab 35 | Hak Suami Atas Istri Hadits ke-281 | Hadits Amr Bin Al-Ahwash Al-Jusyami Radhiallahu 'anhu Dari Amr bin al-Ahwash al-Jusyami Radhiallahu ‘anhu bahwa beliau mendengar Nabi ﷺ bersabda pada waktu hajl wada' , setelah memuji Allah Ta'ala dan menyanjungNya, serta setelah memberi peringatan dan memberi nasihat, beliau ﷺ bersabda, وعن عَمْرو بنِ الأَحْوَصِ الجُشميِّ رضي اللَّه عنه أَنَّهُ سمِعَ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في حَجِّةِ الْوَداع يقُولُ بعد أَنْ حَمِدَ اللَّه تعالى ، وَأَثنَى علَيْهِ وذكَّر ووعظَ ، ثُمَّ قال: « أَلا واسْتَوْصوا بِالنِّساءِ خَيْراً ، فَإِنَّمَا هُنَّ عَوانٍ عَنْدَكُمْ لَيْس تمْلكُونَ مِنْهُنَّ شَيْئاً غيْرَ ذلِكَ إِلاَّ أَنْ يأْتِينَ بِفَاحشةٍ مُبيِّنةٍ ، فإِنْ فَعلْنَ فَاهْجُروهُنَّ في المضَاجعِ ، واضْربُوهنَّ ضَرْباً غيْر مُبرِّحٍ ، فإِنْ أَطعنَكُمْ فَلا تبْغُوا عَلَيْهِنَّ سبيلا ، أَلا إِنَّ لَكُمْ عَلَى نِسائِكُمْ حَقًّا ، ولِنِسائِكُمْ عَلَيْكُمْ حقًّا، فَحَقُّكُمْ عَلَيْهنَّ أَن لا يُوطِئْنَ فُرُشكمْ منْ تَكْرهونَ ، وَلا يأْذَنَّ في بُيُوتكمْ لِمن تكْرهونَ ، أَلا وحقُّهُنَّ عَلَيْكُمْ أَن تُحْسنُوا إِليْهنَّ في كِسْوتِهِنَّ وَطعامهنَّ». رواه الترمذى وقال : حديث حسن صحيحٌ . "Perhatikanlah! Hendaknya kalian saling berpesan untuk berbuat baik kepada kaum wanita, karena mereka adalah tawanan-tawanan di sisi kalian. Kalian tidak memiliki sesuatu pun dari mereka selain itu; kecuali jika mereka melakukan perbuatan keji yang memiliki bukti. Jika mereka berbuat begitu, jauhilah mereka di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika mereka telah taat kepada kalian, maka janganlah kalian mencari-cari alasan untuk menyakiti mereka. Perhatikanlah! Sesungguhnya kalian mempunyai hak atas istri-istri kalian dan Istri-istri kalian juga mempunyai hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh memasukkan orang yang tidak kalian sukai ke dalam kamar-kamar kalian, dan tidak boleh mempersilakan orang yang tidak kalian sukai ke dalam rumah-rumah kalian. Perhatikanlah! Sedangkan hak mereka atas kalian adalah hendaknya kalian berbuat baik kepada mereka dalam hal sandang dan pangan mereka." (HR. at-Tirmidzi, beliau berkata, “Hadits hasan shahih) === Ikuti Kajian Riyaadhush Shaalihiin via LIVE STREAMING Insyaa Allah:
Hakim-Hakim 19:30 “Dan setiap orang yang melihatnya, berkata: Hal yang demikian belum pernah terjadi dan belum pernah terlihat, sejak orang Israel berangkat keluar dari tanahy Mesir sampai sekarang. Perhatikanlah itu, pertimbangkanlah, lalu berbicaralah!”
Haritsah bin Suraqah adalah seorang pemuda dari kalangan sahabat Anshar. Suatu pagi ia bertemu dengan Rasulullah SAW dan beliau bersabda, “Wahai Haritsah, bagaimana keadaanmu pagi ini?” “Pagi hari ini saya benar-benar menjadi seorang mukmin, Ya Rasulullah!” Kata Haritsah. “Perhatikanlah perkataanmu, wahai Haritsah,” kata Rasulullah SAW, “Setiap kata yang engkau ucapkan itu harus ada bukti sebenarnya…!!” Maka Haritsah berkata menjelaskan, “Wahai Rasulullah, jiwaku jemu dengan dunia, sehingga saya bangun di malam hari (untuk ibadah) dan puasa di siang harinya. Sekarang ini saya seolah-olah berhadapan dengan Arsy Allah, dan saya melihat ahli surga saling kunjung-mengunjungi satu sama lainnya, dan juga ahli neraka sedang menjerit-jerit di dalamnya…!!” --- Send in a voice message: https://anchor.fm/saptono-soemarsono/message
Bismillah, 765. MENDUKUNG SUAMI DENGAN BERBUAT BAIK KEPADA KELUARGA Riyaadush Shaalihiin Bab 34 | Wasiat berbuat baik kepada wanita Hadits ke-281 | Hadits Amr Bin Al-Ahwash Al-Jusyami Radhiallahu 'anhu Dari Amr bin al-Ahwash al-Jusyami Radhiallahu ‘anhu bahwa beliau mendengar Nabi ﷺ bersabda pada waktu hajl wada' , setelah memuji Allah Ta'ala dan menyanjungNya, serta setelah memberi peringatan dan memheri nasihat, beliau ﷺ bersabda, وعن عَمْرو بنِ الأَحْوَصِ الجُشميِّ رضي اللَّه عنه أَنَّهُ سمِعَ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في حَجِّةِ الْوَداع يقُولُ بعد أَنْ حَمِدَ اللَّه تعالى ، وَأَثنَى علَيْهِ وذكَّر ووعظَ ، ثُمَّ قال: « أَلا واسْتَوْصوا بِالنِّساءِ خَيْراً ، فَإِنَّمَا هُنَّ عَوانٍ عَنْدَكُمْ لَيْس تمْلكُونَ مِنْهُنَّ شَيْئاً غيْرَ ذلِكَ إِلاَّ أَنْ يأْتِينَ بِفَاحشةٍ مُبيِّنةٍ ، فإِنْ فَعلْنَ فَاهْجُروهُنَّ في المضَاجعِ ، واضْربُوهنَّ ضَرْباً غيْر مُبرِّحٍ ، فإِنْ أَطعنَكُمْ فَلا تبْغُوا عَلَيْهِنَّ سبيلا ، أَلا إِنَّ لَكُمْ عَلَى نِسائِكُمْ حَقًّا ، ولِنِسائِكُمْ عَلَيْكُمْ حقًّا، فَحَقُّكُمْ عَلَيْهنَّ أَن لا يُوطِئْنَ فُرُشكمْ منْ تَكْرهونَ ، وَلا يأْذَنَّ في بُيُوتكمْ لِمن تكْرهونَ ، أَلا وحقُّهُنَّ عَلَيْكُمْ أَن تُحْسنُوا إِليْهنَّ في كِسْوتِهِنَّ وَطعامهنَّ». رواه الترمذى وقال : حديث حسن صحيحٌ . "Perhatikanlah! Hendaknya kalian saling berpesan untuk berbuat baik kepada kaum wanita, karena mereka adalah tawanan-tawanan di sisi kalian. Kalian tidak memiliki sesuatu pun dari mereka selain itu; kecuali jika mereka melakukan perbuatan keji yang memiliki bukti. Jika mereka berbuat begitu, jauhilah mereka di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika mereka telah taat kepada kalian, maka janganlah kalian mencari-cari alasan untuk menyakiti mereka. Perhatikanlahl Sesungguhnya kalian mempunyai hak atas istri-istri kalian dan Istri-istri kalian juga rnempunyai hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh memasukkan orang yang tidak kalian sukai ke dalam kamar-kamar kalian, dan tidak boleh mempersilakan orang yang tidak kalian sukai ke dalam rumah-rumah kalian. Perhatikanlah! Sedangkan hak mereka atas kalian adalah hendaknya kalian berbuat baik kepada mereka dalam hal sandang dan pangan mereka." (HR. at-Tirmidzi, beliau berkata, “Hadits hasan shahih) === Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVE STREAMING Insyaa Allah:
Bismillah, 764. TIADA OPSI, KECUALI BERBUAT BAIK KEPADA ISTRI Riyaadush Shaalihiin Bab 34 | Wasiat berbuat baik kepada wanita Hadits ke-281 | Hadits Amr Bin Al-Ahwash Al-Jusyami Radhiallahu 'anhu Dari Amr bin al-Ahwash al-Jusyami Radhiallahu ‘anhu bahwa beliau mendengar Nabi ﷺ bersabda pada waktu hajl wada' , setelah memuji Allah Ta'ala dan menyanjungNya, serta setelah memberi peringatan dan memheri nasihat, beliau ﷺ bersabda, وعن عَمْرو بنِ الأَحْوَصِ الجُشميِّ رضي اللَّه عنه أَنَّهُ سمِعَ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في حَجِّةِ الْوَداع يقُولُ بعد أَنْ حَمِدَ اللَّه تعالى ، وَأَثنَى علَيْهِ وذكَّر ووعظَ ، ثُمَّ قال: « أَلا واسْتَوْصوا بِالنِّساءِ خَيْراً ، فَإِنَّمَا هُنَّ عَوانٍ عَنْدَكُمْ لَيْس تمْلكُونَ مِنْهُنَّ شَيْئاً غيْرَ ذلِكَ إِلاَّ أَنْ يأْتِينَ بِفَاحشةٍ مُبيِّنةٍ ، فإِنْ فَعلْنَ فَاهْجُروهُنَّ في المضَاجعِ ، واضْربُوهنَّ ضَرْباً غيْر مُبرِّحٍ ، فإِنْ أَطعنَكُمْ فَلا تبْغُوا عَلَيْهِنَّ سبيلا ، أَلا إِنَّ لَكُمْ عَلَى نِسائِكُمْ حَقًّا ، ولِنِسائِكُمْ عَلَيْكُمْ حقًّا، فَحَقُّكُمْ عَلَيْهنَّ أَن لا يُوطِئْنَ فُرُشكمْ منْ تَكْرهونَ ، وَلا يأْذَنَّ في بُيُوتكمْ لِمن تكْرهونَ ، أَلا وحقُّهُنَّ عَلَيْكُمْ أَن تُحْسنُوا إِليْهنَّ في كِسْوتِهِنَّ وَطعامهنَّ». رواه الترمذى وقال : حديث حسن صحيحٌ . "Perhatikanlah! Hendaknya kalian saling berpesan untuk berbuat baik kepada kaum wanita, karena mereka adalah tawanan-tawanan di sisi kalian. Kalian tidak memiliki sesuatu pun dari mereka selain itu; kecuali jika mereka melakukan perbuatan keji yang memiliki bukti. Jika mereka berbuat begitu, jauhilah mereka di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika mereka telah taat kepada kalian, maka janganlah kalian mencari-cari alasan untuk menyakiti mereka. Perhatikanlahl Sesungguhnya kalian mempunyai hak atas istri-istri kalian dan Istri-istri kalian juga rnempunyai hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh memasukkan orang yang tidak kalian sukai ke dalam kamar-kamar kalian, dan tidak boleh mempersilakan orang yang tidak kalian sukai ke dalam rumah-rumah kalian. Perhatikanlah! Sedangkan hak mereka atas kalian adalah hendaknya kalian berbuat baik kepada mereka dalam hal sandang dan pangan mereka." (HR. at-Tirmidzi, beliau berkata, “Hadits hasan shahih) === Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVE STREAMING Insyaa Allah:
Bismillah, 762. SUAMI DAN ISTRI SAMA-SAMA MEMILIKI HAK Riyaadush Shaalihiin Bab 34 | Wasiat berbuat baik kepada wanita Hadits ke-281 | Hadits Amr Bin Al-Ahwash Al-Jusyami Radhiallahu 'anhu Dari Amr bin al-Ahwash al-Jusyami Radhiallahu ‘anhu bahwa beliau mendengar Nabi ﷺ bersabda pada waktu hajl wada' , setelah memuji Allah Ta'ala dan menyanjungNya, serta setelah memberi peringatan dan memheri nasihat, beliau ﷺ bersabda, وعن عَمْرو بنِ الأَحْوَصِ الجُشميِّ رضي اللَّه عنه أَنَّهُ سمِعَ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في حَجِّةِ الْوَداع يقُولُ بعد أَنْ حَمِدَ اللَّه تعالى ، وَأَثنَى علَيْهِ وذكَّر ووعظَ ، ثُمَّ قال: « أَلا واسْتَوْصوا بِالنِّساءِ خَيْراً ، فَإِنَّمَا هُنَّ عَوانٍ عَنْدَكُمْ لَيْس تمْلكُونَ مِنْهُنَّ شَيْئاً غيْرَ ذلِكَ إِلاَّ أَنْ يأْتِينَ بِفَاحشةٍ مُبيِّنةٍ ، فإِنْ فَعلْنَ فَاهْجُروهُنَّ في المضَاجعِ ، واضْربُوهنَّ ضَرْباً غيْر مُبرِّحٍ ، فإِنْ أَطعنَكُمْ فَلا تبْغُوا عَلَيْهِنَّ سبيلا ، أَلا إِنَّ لَكُمْ عَلَى نِسائِكُمْ حَقًّا ، ولِنِسائِكُمْ عَلَيْكُمْ حقًّا، فَحَقُّكُمْ عَلَيْهنَّ أَن لا يُوطِئْنَ فُرُشكمْ منْ تَكْرهونَ ، وَلا يأْذَنَّ في بُيُوتكمْ لِمن تكْرهونَ ، أَلا وحقُّهُنَّ عَلَيْكُمْ أَن تُحْسنُوا إِليْهنَّ في كِسْوتِهِنَّ وَطعامهنَّ». رواه الترمذى وقال : حديث حسن صحيحٌ . "Perhatikanlah! Hendaknya kalian saling berpesan untuk berbuat baik kepada kaum wanita, karena mereka adalah tawanan-tawanan di sisi kalian. Kalian tidak memiliki sesuatu pun dari mereka selain itu; kecuali jika mereka melakukan perbuatan keji yang memiliki bukti. Jika mereka berbuat begitu, jauhilah mereka di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika mereka telah taat kepada kalian, maka janganlah kalian mencari-cari alasan untuk menyakiti mereka. Perhatikanlahl Sesungguhnya kalian mempunyai hak atas istri-istri kalian dan Istri-istri kalian juga rnempunyai hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh memasukkan orang yang tidak kalian sukai ke dalam kamar-kamar kalian, dan tidak boleh mempersilakan orang yang tidak kalian sukai ke dalam rumah-rumah kalian. Perhatikanlah! Sedangkan hak mereka atas kalian adalah hendaknya kalian berbuat baik kepada mereka dalam hal sandang dan pangan mereka." (HR. at-Tirmidzi, beliau berkata, “Hadits hasan shahih) === Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVE STREAMING Insyaa Allah:
Bismillah, 763. MENYAYANGI & TIDAK MENYAKITI ISTRI Riyaadush Shaalihiin Bab 34 | Wasiat berbuat baik kepada wanita Hadits ke-281 | Hadits Amr Bin Al-Ahwash Al-Jusyami Radhiallahu 'anhu Dari Amr bin al-Ahwash al-Jusyami Radhiallahu ‘anhu bahwa beliau mendengar Nabi ﷺ bersabda pada waktu hajl wada' , setelah memuji Allah Ta'ala dan menyanjungNya, serta setelah memberi peringatan dan memheri nasihat, beliau ﷺ bersabda, وعن عَمْرو بنِ الأَحْوَصِ الجُشميِّ رضي اللَّه عنه أَنَّهُ سمِعَ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في حَجِّةِ الْوَداع يقُولُ بعد أَنْ حَمِدَ اللَّه تعالى ، وَأَثنَى علَيْهِ وذكَّر ووعظَ ، ثُمَّ قال: « أَلا واسْتَوْصوا بِالنِّساءِ خَيْراً ، فَإِنَّمَا هُنَّ عَوانٍ عَنْدَكُمْ لَيْس تمْلكُونَ مِنْهُنَّ شَيْئاً غيْرَ ذلِكَ إِلاَّ أَنْ يأْتِينَ بِفَاحشةٍ مُبيِّنةٍ ، فإِنْ فَعلْنَ فَاهْجُروهُنَّ في المضَاجعِ ، واضْربُوهنَّ ضَرْباً غيْر مُبرِّحٍ ، فإِنْ أَطعنَكُمْ فَلا تبْغُوا عَلَيْهِنَّ سبيلا ، أَلا إِنَّ لَكُمْ عَلَى نِسائِكُمْ حَقًّا ، ولِنِسائِكُمْ عَلَيْكُمْ حقًّا، فَحَقُّكُمْ عَلَيْهنَّ أَن لا يُوطِئْنَ فُرُشكمْ منْ تَكْرهونَ ، وَلا يأْذَنَّ في بُيُوتكمْ لِمن تكْرهونَ ، أَلا وحقُّهُنَّ عَلَيْكُمْ أَن تُحْسنُوا إِليْهنَّ في كِسْوتِهِنَّ وَطعامهنَّ». رواه الترمذى وقال : حديث حسن صحيحٌ . "Perhatikanlah! Hendaknya kalian saling berpesan untuk berbuat baik kepada kaum wanita, karena mereka adalah tawanan-tawanan di sisi kalian. Kalian tidak memiliki sesuatu pun dari mereka selain itu; kecuali jika mereka melakukan perbuatan keji yang memiliki bukti. Jika mereka berbuat begitu, jauhilah mereka di tempat tidur dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak melukai. Jika mereka telah taat kepada kalian, maka janganlah kalian mencari-cari alasan untuk menyakiti mereka. Perhatikanlahl Sesungguhnya kalian mempunyai hak atas istri-istri kalian dan Istri-istri kalian juga rnempunyai hak atas kalian. Hak kalian atas mereka adalah mereka tidak boleh memasukkan orang yang tidak kalian sukai ke dalam kamar-kamar kalian, dan tidak boleh mempersilakan orang yang tidak kalian sukai ke dalam rumah-rumah kalian. Perhatikanlah! Sedangkan hak mereka atas kalian adalah hendaknya kalian berbuat baik kepada mereka dalam hal sandang dan pangan mereka." (HR. at-Tirmidzi, beliau berkata, “Hadits hasan shahih) === Ikuti Kajian Serial Riyaadhush Shaalihiin via LIVE STREAMING Insyaa Allah:
Lukas 21:29 _“Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka, "Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja.”_
"Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7) Renungan: Ada seorang ibu yang memiliki seorang anak. Sewaktu anaknya masih kecil, jika ia menginginkan sesuatu maka ia akan berusaha dengan terus meminta sampai mendapatkannya. Entah sudah berapa banyak mainan yang diberikan oleh ibunya. Pada suatu hari dia meminta mainan, dan ibunya sudah bertekad tidak akan memberikannya. Dalam sehari entah berapa kali anaknya meminta tanpa mengenal lelah, dan sang Ibu terus berkata 'tidak'. Suatu hari ketika bangun dan membuka mata, kalimat pertama yang ia ucapkan adalah, "Bolehkan, Bu? Kalimat itu benar-benar menggugah hati sang Ibu. Sang ibu melihat betapa anaknya merindukan mainan tersebut, sampai hal itu terbawa mimpi, sehingga ketika bangun hanya kalimat itu yang ingin diucapkan. Hati orang tua mana yang tidak akan tergugah melihat kesungguhan anaknya dalam meminta dan kerinduannya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan? Hati manusia saja bisa merasakannya, apalagi Tuhan. "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga!" (Mat 7:11). Istilah berseru siang malam yang digunakan oleh Yesus, tidak hanya mengacu pada penggunaan waktunya. Tetapi sedang mengajarkan kita tentang sebuah ketekunan dalam berdoa. Berdoa siang malam adalah berdoa terus-menerus sampai Tuhan menjawab. Kita memenuhi setiap sudut surga kediaman Tuhan dengan gema doa-doa kita. Dalam Injil Matius, Yesus menamainya doa meminta, mencari, dan mengetuk. Dan tidak akan berhenti sebelum diberi, mendapatkan, dan pintu dibukakan. Daud dan nabi Mikha menamainya dengan 'doa menunggu-nunggu'. "Perhatikanlah teriakku minta tolong, ... dan aku menunggu-nunggu (Mazmur 5:3-4). "Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu Tuhan....." (Mika 7:7). Namun demikian belajar menunggu-nunggu di hadapan Tuhan adalah pelajaran yang tidak mudah dalam perjalanan hidup kekristenan kita. Kita sering terdampar dan terkapar dalam keputusasaan, tekanan dan kegelisahan di dalam jiwa kita, sehingga jiwa kita pun akan menjerit bersama Daud di hadapan Tuhan, "Berapa lama lagi, Tuhan, Kau lupakan aku terus menerus? ...Aku berseru tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. (Mazmur 13:2-3; 22:2). Bukankah kata-kata ini sering menghiasi doa kita? Tapi percayalah, ada berkat yang menanti, ketika kita belajar untuk memanjatkan doa menunggu-nunggu. Kita akan melihat keperkasaan Tuhan melepaskan kita dari kesesakan, menikmati mukjizat kuasanya, bertambah kuat dalam iman, Karena Tuhan tidak pernah mengecewakan. Kita akan melihat bahwa Dialah Tuhan yang layak kita percayai ketika kabut kelam menutupi jalan kita, asalkan kita terus memercayainya. Kemampuan manusia memang terkungkung dalam batasan waktu, namun Tuhan tidak terbatas pada ruang dan waktu. Saat kita sudah berdoa disertai kesabaran, maka bagian Tuhan yang akan menjawab pada waktunya. Lelah sudah pasti, namun jangan kita berhenti karena berkat yang menanti akan jauh melampaui kelelahan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk tetap setia berdoa dan menanti-Mu muncul sebagai Pahlawan yang memberikan kemenangan dan membuat segalanya menjadi indah pada waktunya. Amin. (Dod).
"Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23) Renungan: Ada seseorang yang pernah berkata, "Adalah lebih mudah mengelola perusahaan daripada mengelola hati dan perasaan." Pernyataan ini mungkin membuat kita kaget dan bertanya apakah benar bahwa mengelola hati dan perasaan itu memang sulit? Banyak kasus pembunuhan disebabkan karena kegagalan manusia mengelola hati dan perasaannya. Karena tidak kuat menahan gejolak hati dan amarah yang membakar ketika suami atau istri berselingkuh, maka pasangannya bisa membunuh secara membabi buta. Karena tidak bisa mengelola hati ketika seseorang melontarkan kata-kata yang menyinggung perasaan, maka pemukulan pun terjadi. Dendam yang berkepanjangan menguasai hati seseorang, ini juga akibat tidak dapat mengelola hati dan perasaan. Benarlah yang dikatakan dalam Amsal 4:23, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan." Ayat ini menjelaskan bahwa semua yang keluar dalam bentuk perbuatan atau tindakan, berasal dari hati. Hati bagaikan mata air yang mengalirkan aliran-aliran air ke segala penjuru. Jika mata air itu kotor, maka kotor pula air yang dialirkannya. Untuk menjaga agar sikap dan tindakan kita selalu membangun dan mendatangkan kebaikan bagi sesama maka kita perlu: Pertama, mengisi hati kita dengan apa yang baik. Firman Tuhan adalah makanan yang paling sehat untuk hati dan jiwa kita. Orang yang setiap hari mengisi hatinya dengan firman Tuhan diharapkan akan memperlihatkan sikap yang jauh berbeda dengan orang yang jarang mengisi hatinya dengan firman Tuhan. Firman itu akan menuntun kita pada hal-hal yang baik, sehingga kita akan memancarkan yang baik pula. Sebaliknya jika kita mengisi hati kita dengan hal-hal yang tidak baik, seperti kebencian, kecurigaan, dendam iri hati dan lain-lain, maka yang tidak baik itulah yang akan keluar melalui kata-kata dan tindakan yang tidak baik pula. Sebab itu ketika sesuatu yang merusak masuk ke dalam hati, jangan membiarkannya berlarut-larut, karena hal itu akan mencemarkan hati dan seluruh kehidupan kita. Kedua, memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Hubungan dengan Tuhan mendasari hubungan kita dengan sesama. Hubungan yang baik dengan Tuhan akan membuahkan hubungan yang baik kepada sesama. Perhatikanlah bagaimana perilaku kita setiap hari ketika kita tidak memulainya dengan persekutuan yang manis dengan Tuhan. Buah kehidupan yang manis dihasilkan dari persekutuan dengan Tuhan, karena Dialah sumber segala yang baik. Yohanes 15:4 berkata, "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tinggi tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." Marilah kita menjaga hati setiap hari, sehingga dari dalam hati kita akan memancar kehidupan yang menyenangkan hati Tuhan dan memberkati sesama. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, seringkali aku gagal menjaga hatiku. Mampukanlah aku untuk selalu memelihara hatiku dengan senantiasa melekat kepada-Mu. Amin. (Dod).
Buah Delima Buah Surga Oleh. Miladiah al-Qibthiyah (Tim Redaksi NarasiPost.Com) Voice over talent: Dewi N NarasiPost.Com-“Dan Dialah yang menurunkan air dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (TQS Al-An'am: 99) Delima adalah satu dari sekian buah yang penjelasannya terdapat dalam Al-Qur'an. Di dalam surah al-An'am serta ar-Rahman bahkan disebutkan sebanyak 3 kali. Apakah itu berarti bahwa buah delima ada di dalam surga? Sebelum menjawab ini, kita bahas dulu asal-usul buah delima. Asal-usul Buah Delima Punica granatum atau buah delima adalah buah yang identik dengan warna merah dan memiliki cita rasa yang khas, manis, dan unik. Bagian dalamnya berisi banyak daging buah berupa kantong-kantong yang membungkus biji. Delima bisa tumbuh setinggi lima sampai 8 meter. Buah ini ditemukan telah tumbuh menyebar di seluruh dunia, dari Cina hingga Amerika. Namun sebelumnya, asal buah delima diperkirakan dari Iran serta dikembangbiakkan pada daerah Mediterania. Buah delima dianggap sudah mulai dibudidayakan di masa Nabi Musa alaihissalam. Di sinilah awal mula delima menyebar dengan cepat, bahkan sebagian menganggapnya tumbuhan ini asli Himalaya dan India Utara. Uniknya, delima tidak sulit tumbuh serta mudah mengikuti berbagai macam kondisi, seperti iklim tropis, musim panas, bahkan cuaca yang ekstrem. Dalam perspektif ilmu pengetahuan, delima cocok menggunakan tanah yang gembur dan tidak terendam air. Delima acapkali ditanam di kebun-kebun sebagai tanaman obat, tumbuhan hias atau karena buahnya yang bisa langsung dimakan. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/02/15/buah-delima-buah-surga/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
(Matius 7:15-23) Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu. Perhatikanlah ciri-ciri berikut ini : 1) Jangan tertipu dengan penampilan; 2) Lihat perbuatan dan buah perbuatannya; 3) Nabi palsu memiliki karakter tidak jujur, sombong, mencari untung, dll. Yuk simak lebih lagi bagaimana agar kiya gereja Tuhan tidak tertipu oleh nabi-nabi palsu. Gbu
Dua tahun pandemi mendatangkan perubahan apa di atas kamu? Apakah kamu yang sekarang, tidak banyak berubah dari 2 tahun yang lalu? Coba, perhatikan keadaanmu ...
"Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka." (Ibrani 13:7)
Amsal 23:22 “Dengarkanlah ayahmu yang memperanakkan engkau, dan janganlah menghina ibumu kalau ia sudah tua.” Saudara, coba kita ingat-ingat bagaimana sikap kita sebagai anak yang masih muda dan produktif kepada orang tua kita akhir-akhir ini. Di bulan keluarga ini, mari kita gunakan waktu kita untuk memperhatikan mereka. Kasihi mereka selagi Tuhan masih beri kesempatan. Dengarkanlah nasihat mereka meskipun nampaknya membosankan. Tuhanlah sumber pertolongan kita kiranya beserta dan memberkati usahak kita memperhatikan orang tua kita.
Renungan Sabda Bina Teruna Harian Teruna Effatha
Perhatikanlah, pengangkatan oleh Tuhan tidak terjadi ketika dua orang saudara dan dua orang saudari sedang berdoa, melainkan ketika mereka sedang bekerja dan melakukan pekerjaan rutin mereka. Saudara yang sebagai ayah dan suami juga perlu bekerja dengan rajin pada pekerjaan mereka untuk mencari uang guna memelihara keluarga mereka. Mereka yang bekerja hanya untuk sejumlah uang dalam bank sudah terbius. Tetapi kita perlu berjerih lelah untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi anak-anak kita. Jika tidak demikian, kita tidak setia kepada Allah maupun kepada anak-anak kita. Tuhan Yesus mengatakan ini untuk menunjukkan bahwa ketika kita menunggu kedatangan-Nya dan mengharapkan keterangkatan, kita harus sangat setia dalam kewajiban kita setiap hari. Bahkan di masa pandemi yang berat ini, kita tetap perlu setia mengerjakan tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita. --- Support this podcast: https://anchor.fm/e-manna/support
Apakah yang menjadi kegembiraan hidup Anda saat ini? Apakah kasih kepada Tuhan telah memuaskan hidup Anda? Atau kepuasan Anda jika hidup Anda dipenuhi dengan harta benda duniawi dan dosa? Perhatikanlah hidup Anda, sebab Allah kita tidak mau dipermainkan!
Ulangan 32:44-57. "Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini, supaya kamu memerintahkannya kepada anak2mu untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat ini". Ulangan 32:46. Ketika saya pertama kali meninggalkan kampung halaman merantau ke Kalimantan, kata2 yang diucapkan ayah saya yang saya tidak lupa sampai saat ini adalah : "Jangan lupa nasehat orang tua". Memang tidak ada nasehat yang secara spesifik atau secara khusus yang diberikan oleh orang tua, misalnya : tidak boleh begini atau tidak boleh begitu; harus begini atau harus begitu. Tapi yang saya tangkap dari kata2 orang tua saya itu adalah : Jadilah orang yang baik, lakukan yang benar dan adil. Pokoknya orang tua menginginkan saya menjadi orang yang baik dan berhasil. Demikianlah pada umumnya keinginan dan harapan para orang tua kepada anak2nya, menjadi orang yang baik dan berhasil. Bacaan Firman Tuhan pagi ini, memberitakan kepada kita tentang nasehat Musa yang terakhir. Sebelum Musa berpisah dengan umat Israel, ia memberikan nasehat kepada mereka. Kalau kita perhatikan nas kita di Ulangan 32:46, di sana ada 3 hal yang ditekankan oleh Musa untuk mereka perhatikan : Pertama, Memperhatikan. "Perhatikanlah segala perkataan yang kuperingatkan kepadamu pada hari ini". Musa meminta kepada bangsa Israel agar memperhatikan dan mengingat Taurat Tuhan, perintah Allah. Seorang yang memperhatikan atau mengindahkan Firman Tuhan tidak akan tersesat, tetapi seorang yang mengabaikan teguran Firman Tuhan akan tersesat. Firman Tuhan di Amsal 10:17, dikatakan : "Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran tersesat". Kedua, Meneruskan atau memerintahkan. "Supaya kamu memerintahkannya kepada anak2mu". Musa meminta pada bangsa Israel agar meneruskan atau memerintahkan Taurat itu kepada anak2 mereka. Musa menghendaki agar Taurat juga diajarkan kepada keturunan mereka sejak anak2, sehingga ketika kelak mereka bertumbuh dewasa, mereka tetap mengingat kasih setia Tuhan terhadap Israel. Jika Taurat tidak diajarkan sejak dini, maka generasi selanjutnya akan bertumbuh menjadi generasi yang tidak mengenal Allah. Ketiga, Melakukan dengan setia. "Untuk melakukan dengan setia segala perkataan hukum Taurat itu". Hal yang paling penting dan tidak boleh dilupakan adalah melakukan dengan setia Firman Tuhan itu. Ketika bangsa Israel telah memperhatikan dan mengajarkannya kepada anak2 mereka, maka sebagai respon atas Firman Tuhan adalah melakukan atau mempraktekkan Firman Tuhan itu di dalam hidup mereka. Bagaimana dengan kita ?. Kebanyakan orang cenderung hanya pintar memperhatikan atau mendengar, pintar membicarakan Firman Tuhan saja; namun enggan dan tidak melakukannya dalam hidup sehari-hari. Perkataan Musa ini mengingatkan kita agar Firman Tuhan yang kita dengar dan kita terima, kita perhatikan, kita teruskan dan kita lakukan dalam hidup kita tiap2 hari. Doa : Ya Tuhan, tolonglah kami agar tiap2 kali kami mendengar, menerima Firman-Mu kami memperhatikan, membicarakannya dan terlebih melakukan dalam hidup tiap2 hari. Ajar kami untuk tidak hanya menjadi pendengar yg baik, tapi juga menjadi pelaku Firman dengan baik. Amin. Dari: Pdt. Em. Anthon Karundeng.
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa meminta
[Kebaktian Hari Ahad, 10 January 2021. Mesej Tahun Baru 2021.] Nota: (1) Kebaktian sepenuh telah disiar secara langsung melalui “Facebook Live” di Facebook Page Gereja BEM Lutong Baru BM. Audio yang dikongsi disini adalah sebahagian (singkatan) dari kebaktian itu. (2) Perjamuan Tuhan diadakan dalam kebaktian ini. Sekiranya anda mahu turut serta, anda boleh “pause” audio untuk menyesuaikan audio dengan masa anda. Mesej Dorongan Tahun Baru 2021. Efesus 5:14-17, ITB; (14) 'Itulah sebabnya dikatakan: ”Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan Kristus akan bercahaya atas kamu.” (15) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, (16) dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. (17) Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.' Rumusan Perkongsian: Teks Efesus 5:14-17, merupakan panggilan untuk kita agar “Hidup Bijaksana, Pergunakan Waktu Yang Ada”. Ayat 15, “karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif”. Orang yang bijak berusaha mengerti kehendak Tuhan (ayat 17). Bagaimana kita mengenal kehendak Tuhan? Iaitu, perhatikanlah dengan saksama, bagimana kita hidup. Reflect. Ambil masa untuk tenggok kembali bagaimana cara kita hidup. Perhatikan hidup kita, ayat 16, dalam penggunaan masa. “Perhatikanlah”, penggunaan masa kita. Contoh, semasa MCO 2020, apakah hidup kita? Dengan keluarga? "Stay at Home", ambil waktu berdiam di hadapan Tuhan. Mencari wajah Tuhan. 2021 gunakan kesempatan yang ada untuk memulih, membina, mengerat hubungan kita dengan (i) Tuhan, dan (ii) dengan keluarga. Masa berdiam adalah untuk mendengar Tuhan & untuk bersama keluarga. Ambil waktu bersama Tuhan, berdiam dalam Firman Tuhan (membaca Alkitab) & berdoa. Kehendak Tuhan berada dalam Firman Tuhan, contoh, mengampuni, mengasihi, berbuat baik. Tuhan berbicara dengan kita dalam Firman Tuhan. Berdiam dalam hadir Tuhan mempercayai bahawa Roh Tuhan akan mencerahkan Firman Tuhan itu kepada kita. Tuhan bersama kita dan mahu berbicara dengan kita semua. Tuhan memberkati semua. Lydia. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/lydia341/message
Renungan pagi : MENATAP 2021 DENGAN SYUKUR DAN PENUH KEGEMBIRAAN Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya? 12:26 Jadi, jikalau kamu tidak sanggup membuat barang yang paling kecil, mengapa kamu kuatir akan hal-hal lain? Lukas 12:25-26 Apakah yang dimaksud dengan “barang yang paling kecil” yang kita tidak sanggup membuatnya? Firman Tuhan menjelaskan, yaitu, menambahkan sehasta saja pada jalan hidup kita. Jika ditafsirkan jalan hidup kita adalah umur kita di dunia ini, maka tidak ada seorangpun yang sanggup menambahkan walau satu jam, satu hari, atau satu tahun ke dalamnya. Apalagi dengan menguatirkannya. Jika ditafsirkan sebagai menambahkan tinggi badan kita, panjang dan pendeknya kaki atau tangan kita, tetap saja tak seorangpun dapat menambahkan biar hanya sehasta atau sejengkal saja. Hal-hal ini adalah sesuatu yang mustahil bagi manusia, tetapi Tuhan mengatakannya sebagai sesuatu yang “paling kecil”, karena bagi Dia tidak ada yang mustahil. Dia yang telah memberikan hidup dan menciptakan tubuh kita, tanpa campur tangan kita sama sekali, maka menambahkan umur atau menumbuhkan tubuh kita bukanlah perkara yang sukar. Jadi, apa yang tidak bisa kita buat ternyata Tuhan memandangnya sebagai perkara yang paling kecil. Saudaraku, Dialah yang mengatur hidup kita karena Dialah pemilik-Nya. Dialah juga penyelenggara hidup kita karena kita sendiri tidak sanggup untuk menyelenggarakannya. Dia adalah penyelenggara hidup kita karena Dialah yang memberikan segala sesuatu yang kita perlukan dan bagaimana caranya kita mendapatkannya. Dia memberikan kepada kita hikmat, akal budi, kesanggupan untuk bekerja, sehingga olehnya kita dapat makan, bahkan beroleh kekayaan. Umur dan kesehatan Dia anugerahkan, pertumbuhan dan fungsi tubuh yang baik serta pengaturan di dalamnya sesungguhnya menjadi maha karya tangan-Nya di dalam hidup kita. Karena itu di dalam Lukas 12:27-28, Dia menambahkan : Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya! Tuhan memerintahkan kita untuk memperhatikan pemeliharaan-Nya terhadap bunga bakung yang tidak memintal dan menenun, tetapi yang didandani sedemikian rupa, sehingga Salomo dengan segala kemegahannya pun tidak pernah berpakaian seindah bunga bakung tersebut. Padahal mereka mekar hari ini tetapi besok sudah dibuang ke dalam api. Saudaraku, kita jauh melebihi bunga bakung, karena kita ada untuk sebuah kekekalan, kekekalan bersama dengan Tuhan. Kita kuatir karena kurang percaya. Adalah bodoh menguatirkan sesuatu yang Tuhan sendiri dengan tegas mengatakan bahwa hal itu tidak dapat menambah biar sehasta saja pada jalan hidup kita. Terlebih menguatirkan apa yang akan kita makan dan apa yang kita akan pakai. Semua itu dicari oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Mari kita bertindak sebagai orang yang percaya! Bagaimana caranya? Dengan mencari terlebih dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya. Menjadikan Tuhan dengan segala perintah dan kehendak-Nya sebagai hal terutama dan pertama. Apakah perintah-Nya? Salah satunya, pergi, jadikanlah semua bangsa murid-Nya. Barangkali inilah perintah yang paling sering dilalaikan oleh banyak orang percaya. Kita tatap 2021 dengan syukur dan penuh kegembiraan untuk melaksanakan misi Tuhan, jadikan semua bangsa murid-Nya!
Renungan Pagi : PILIHAN ADA DI TANGAN KITA (bag.1) Saya sungguh termotivasi dengan pernyataan saya sendiri, bahwa ada 1001 alasan untuk menjadi kuatir dan takut, tetapi sebaliknya, ada 10.000 alasan untuk dapat bersyukur dan bergembira karena Tuhan. Sekarang ini, mudah bagi seseorang untuk beralasan bahwa dia pantas kuatir dan takut, karena hari-hari ini setelah hampir 10 bulan berjalan, pandemi covid 19 belum menampakkan tanda-tanda mereda. Bahkan kecenderungan mereka yang positif terinfeksi semakin bertambah. Keadaan ekonomi masih terus tergoncang, sementara kondisi kesehatan masyarakat terus terancam, karena minimnya disiplin menjalankan protokol kesehatan. Belum lagi ancaman berbagai penyakit lainnya yang tidak kurang berbahayanya. Karena situasi dianggap belum aman, pemerintah provinsi DKI pun belum mengijinkan sekolah dilaksanakan secara tatap muka. Hal ini menimbulkan kekuatiran akan terus berlangsungnya stress atau ketegangan, baik di kalangan guru, orang tua dan peserta didik, karena proses belajar mengajar secara daring sesungguhnya tidaklah mudah. Ini semua hanya sebagian kecil dinamika yang sudah menjadi cerita keseharian di musim pandemi ini. Kuatir, stress dan takut membayangi kehidupan banyak orang, tak terkecuali orang-orang percaya. Bagaimana menghadapi situasi ini? Saya mengulangi, ada 1001 alasan untuk menjadi kuatir dan takut, tetapi sebaliknya ada 10.000 alasan untuk dapat bersyukur dan bergembira karena Tuhan. Namun 10.000 alasan ini harus ditemukan, dihayati dan dinikmati karena sumbernya bukan dari dunia ini melainkan dari kebenaran firman-Nya. Hari ini kita mengingat kembali apa yang sudah kita temukan di dalam 1 Timotius 6:7, Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Jelas, waktu kita dilahirkan ke dalam dunia, kita tidak membawa apa-apa, dan kelak waktu kita mati, tidak ada sesuatupun yang kita dapat bawa. Apa artinya? Artinya, kita sesungguhnya tidak pernah memiliki apapun! Bahkan hidup itu sendiri! Jadi, mengapa kita menguatirkan sesuatu yang tidak pernah kita miliki? Gembala saya di Semarang dulu pernah mengatakan,”Saya tidak pernah minta untuk dilahirkan, tidak pernah minta untuk hidup, jadi mengapa harus kuatir akan hidup saya? Benar, hidup ini adalah pemberian semata, bukan milik kita sendiri, jadi mengapa harus dikuatirkan? Matius 6:25, mencatat ucapan Yesus, Tuhan kita, "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Perhatikanlah, perkataan Tuhan Yesus, hidup itu lebih penting dari makanan dan tubuh itu lebih penting dari pakaian. Jadi, kalau hidup saja Tuhan masih berikan kepada kita, masakan makanan yang diperlukan untuk hidup tidak Dia berikan? Jika tubuh ini masih hidup dan bergerak, masakan Dia tidak memberikan kita pakaian? Saudaraku, ingatlah prinsip yang telah kita pelajari bersama, bahwa yang kurang penting akan mengikuti yang lebih penting. Makanan mengikuti hidup dan bukan sebaliknya, hidup untuk mengejar makanan. Kekuatiran manusia seringkali dipicu oleh ketidaktahuan akan prinsip ini.
"Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7) Renungan: Ada seorang anak yang meminta mainan kepada ibunya. Ibunya bertekad tidak akan memberikannya. Dalam sehari entah berapa kali dia meminta tanpa mengenal lelah dan ibunya terus berkata tidak. Suatu hari ketika bangun dan membuka mata, kalimat pertama yang dia ucapkan adalah, "Mi, bolehkan?" Kalimat itu benar-benar menggugah hati sang ibu. Ia melihat betapa anaknya merindukan mainan tersebut, sampai hal itu terbawa mimpi, sehingga ketika anaknya bangun hanya kalimat itu yang ingin diucapkan anaknya. Hati orang tua mana yang tidak akan tergugah melihat kesungguhan anaknya dalam meminta dan kerinduannya untuk mendapatkan apa yang diinginkannya? Hati manusia saja bisa merasakannya, apalagi Tuhan. Istilah berseru siang malam dalam bacaan di atas yang digunakan oleh Yesus, tidak hanya mengacu pada penggunaan waktunya. Tetapi Yesus sedang mengajarkan kita tentang sebuah ketekunan dalam berdoa. Berdoa siang malam adalah berdoa terus menerus sampai Tuhan menjawab. Kita memenuhi setiap sudut surga kediaman Tuhan dengan gema doa-doa kita. Yesus menamainya doa meminta, mencari dan mengetuk. Dan tidak akan berhenti sebelum diberi, mendapat dan pintu dibukakan. Daud menamainya dengan doa menunggu-nunggu. "Perhatikanlah teriakku minta tolong, ....dan aku menunggu-nunggu." (Mzm 5:3-4). Namun demikian belajar menunggu-nunggu di hadapan Tuhan adalah pelajaran yang tidak mudah dalam perjalanan hidup kekristenan kita. Kita sering terdampar dan terkapar dalam keputusasaan, tekanan dan kegelisahan di dalam jiwa kita, sehingga kita pun akan menjerit bersama Daud di hadapan Tuhan, "Berapa lama lagi, Tuhan, Kau lupakan aku terus-menerus? ... Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku." Bukankah kata-kata ini sering menghiasi doa kita? Tapi percayalah, ada berkat yang menanti ketika kita belajar untuk menyampaikan doa menunggu-nunggu. Kita akan melihat bahwa Dialah Tuhan yang layak kita percayai ketika kabut kelam menutupi jalan kita, asalkan kita terus memercayai-Nya. Kemampuan manusia memang terkungkung dalam batasan waktu, namun Tuhan tidak terbatas pada ruang dan waktu. Saat kita sudah berdoa disertai kesabaran, maka bagian Tuhan yang akan menjawab pada waktu-Nya. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, mampukan aku untuk tetap setia berdoa dan menanti-Mu muncul sebagai Pahlawan yang memberi kemenangan dan membuat segalanya indah. Amin. (Dod).
"Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa." (Ibrani 12:3) Renungan: Pada suatu ketika setan membuat sebuah iklan. Ia bermaksud menjual obral perkakas-perkakas pekerjaannya. Pada hari H-nya, seluruh perkakas didisplay untuk dilihat oleh calon pembelinya, lengkap dengan harga jualnya. Harganya pun tidak mahal. Perkakas-perkakas itu antara lain, rasa dengki, iri hati, tidak jujur, tidak menghargai orang lain, tidak tahu berterima kasih, malas dan sebagainya. Di sebuah pojok display, ada sebuah perkakas yang bentuknya sederhana dan keliatannya sudah sering dipakai, tetapi harganya jauh lebih tinggi dari yang lain. Salah satu calon pembeli bertanya, "Ini namanya apa?" Setan menjawab, "Ooo.. itu namanya putus asa." "Kok harganya mahal? Padahal sudah kelihatan sering dipakai!" kata si calon pembeli. Setan menjawab, "Iya, karena perkakas ini sangat mudah dipakai dan berdaya guna tinggi. Saya bisa dengan mudah masuk ke dalam hati manusia dengan alat ini dari pada dengan alat yang lain. Begitu saya berhasil masuk ke dalam hati manusia, saya dengan sangat mudah dapat melakukan apa saja yang saya inginkan terhadap manusia tersebut. Barang ini sering saya gunakan kepada hampir semua orang, karena kebanyakan manusia tidak tahu kalau putus asa adalah milik saya." Jangan sekali-sekali membiarkan diri kita putus asa, karena bila demikian berarti kita telah membiarkan setan bekerja di dalam hati kita. Kita adalah anak-anak Allah sejati yang telah menang atas setan. Namun seringkali tanpa kita sadari, kita telah menjadi salah seorang yang menerima tawaran si setan dengan memilih barang obralannya yang begitu laku keras yaitu putus asa. Perhatikanlah ketika seseorang putus asa, maka dengan mudah berbagai hal buruk lainnya akan merasuki hatinya. Ada seorang anak SMA, ketika ia mengalami putus asa karena ditinggal sang kekasih, semua perilakunya berubah. Dia yang dulu ramah, tiba-tiba menjadi sangat kasar, galak dan mudah marah. Dia tidak lagi bersemangat ke sekolah apalagi ke gereja. Akhirnya dia bergabung dalam kelompok anak-anak nakal yang terlibat dalam pemakaian narkoba, alkohol, rokok dan pergaulan bebas. Ketika kita mulai putus asa, ingatlah selalu akan Yesus yang menanggung banyak penderitaan, agar kita tidak menjadi lemah dan putus asa. Bangkitlah, tetap bersemangat dan jangan menyerah pada keadaan. Jangan biarkan keputusasaan menghinggapi hati kita, sehingga iblis dapat memanfaatkan keberadaan kita. Tuhan Yesus memberkati. Doa: Tuhan Yesus, kuatkan dan hiburkan aku, agar aku tetap bersemangat dan bergairah dalam setiap keadaan, sehingga hatiku tidak mudah disusupi keputusasaan oleh si jahat. Amin. (Dod).
THE TRUE BATTLES 2 Korintus 10:5 (TB) Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, Kisah: Simson diakhir hidupnya mampu menewaskan orang Filistin lebih banyak dibanding selama hidupnya karena dia telah mengalahkan peperangan dalam pikirannya dengan menyerahkan hidupnya kepada Tuhannya. Pikiran kita adalah pusat peperangan yang akan mampu menghasilkan kemenangan atau kekalahan sejati. Perhatikanlah bagaimana kita memelihara dan menggunakannya sepanjang hidup kita. Quote: Peperangan yang sejati selalu terjadi bukan dimedan laga tetapi di dalam pikiran kita yang mampu menghasilkan kekuatan untuk meraih kemenangan sejati bersama dengan Kristus --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/gereja-bethany-salatiga/support
Hendaklah para istri yang beriman kepada Allah Ta'ala betul-betul menaruh perhatian yang besar terhadap hak-hak suaminya, karena suaminya merupakan pintu surga dan nerakanya. Hendaknya sang istri berusaha mencari keridhaan sang suami. Sebagaimana pesan Rasulullah ﷺ kepada bibinya Hushain bin Mihshan ketika beliau bertanya kepadanya, “Apakah engkau telah bersuami?” Ia menjawab, “Sudah.” Beliau bertanya lagi, “Bagaimana sikapmu kepada suamimu?” Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi (hak)nya kecuali yang aku tidak mampu mengerjakannya.” Maka Rasulullah ﷺ bersabda kepadanya, فَانْطُرِيْ أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإِنَّمَا هُوَجَنَّتُكِ و نَارُكِ . “Perhatikanlah kedudukanmu di sisinya, karena sesungguhnya dia (suamimu itu) adalah Surgamu dan Nerakamu.“ [Hadits shahih Riwayat Ahmad (IV/341), al-Hakim (II/189), An-Nasa'i dalam ‘Isyratin Nisaa' (no. 76-83), Ibnu Abi Syaibah (VI/233 no. 17293), dan Al-Baihaqi (VII/291)] Simak selengkapnya dalam kajian islam ilmiyah berikut ini. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Kolose 4:6 --- Send in a voice message: https://anchor.fm/gsja-bukit-zaitun/message