Podcasts about bunda maria

  • 20PODCASTS
  • 177EPISODES
  • 10mAVG DURATION
  • 1MONTHLY NEW EPISODE
  • May 4, 2025LATEST

POPULARITY

20172018201920202021202220232024


Best podcasts about bunda maria

Latest podcast episodes about bunda maria

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Senin dalam pekan ke-3 Paskah, 5 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 4, 2025 6:28


Dibawakan oleh Tika dari Paroki Santo Alfonsus Rodrigues Pademangan di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Kisah Para Rasul 6: 8-15; Mazmur tg 119: 23-24.26-27.29-30; Yohanes 6: 22-29PEKERJAAN PERTAMA DARI TUHANTema renungan kita pada hari ini ialah: Pekerjaan Pertama dari Tuhan. Pertanyaanklasik berikut ini ada di dalam komunikasi di antara kita. Yang mana yang lebihtepat: makan untuk bekerja atau bekerja untuk makan? Jawaban yang seimbangialah kalau kita tidak mementingkan salah satunya saja, tetapi menerima danmembenarkan kedua-duanya. Pada saat yang pas, kita perlu makan dahulu baru bekerja.Pada saat yang lain, kita memang harus bekerja dahulu baru kemudian makan. Dalam urusan dengan iman, Yesus Kritus mengajarkan kita tentang pekerjaanrohani pertama dan makanan rohani pertama. Pekerjaan yang pertama itu ialahpercaya kepada Bapa yang mengutus Dia untuk menjadi penebus dunia. Melalui imaninilah, makanan pertama kita terima ialah Firman-Nya yang telah menjadimanusia, yaitu Yesus Kristus dari Nasaret. Pekerjaan pertama ini telah dilakukan oleh semua yang ditunjukkan di dalamkitab suci, mulai dengan Yesus Kristus yang menegaskan bahwa Ia datang untukmelakukan kehendak Bapa yang mengutus-Nya. Bunda Maria dan Santo Yosef jugahidupnya untuk percaya dan melakukan kehendak Tuhan. Abraham dikenal sebagaibapak orang-orang yang percaya. Moses terkenal dengan hukum tauratnya dan paranabi semuanya kualitas imannya tak bisa diragukan. Sosok yang menjadi contoh kita pada hari ini ialah Stefanus, seorang muridTuhan dan saksi kebangkitan Kristus. Ia dipenuhi rahmat dan kekuatan Allah yangmahakuasa sebagai tanda kualitas imannya, sehingga ia berani berhadapan dengantantangan orang-orang Yahudi yang melawan dia. Melalui pekerjaan ini, makananpertama yang dinikmati oleh Stefanus ialah meminum piala penderitaan bersamaYesus Kristus. Mengikuti Kristus merupakan panggilan dasar kita, yang harus diisi denganpekerjaan pertama yaitu iman dan ketaqwaan kepada Tuhan. Alasan yang dimintakepada setiap orang saat hendak dibaptis ialah iman, dan bukan harta benda,posisi, kenikmatan dunia atau nama baik. Setelah pembaptisan barulah sakramenlain diterima. Doa-doa, devosi dan aneka pelayanan di dalam Gereja sangatditopang oleh fondasi iman ini. Keutamaan iman dan ketaatan merupakan kriteriapertama untuk proses menyatakan seorang beriman resmi sebagai santo atau santaoleh Gereja. Jadi pekerjaan pertama kita dari Tuhan ialah rohani, bukanjasmani. Iman, ketaqwaan dan ketaatan membawa kita masuk menjadi anggota Gerejadan akhirnya menjadi jaminan bagi kita masing-masing masuk ke dalam persekutuanpara kudus di surga.Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, Guru yang baik. Ajarkanlahdan tunjukkanlah kami bagaimana menjadi sempurna berkat iman dan ketaqwaan yangada pada kami. Semoga semangat kebangkitan-Mu memperkuatkan iman, taqwa danketaatan kami kepada-Mu dan setia mempertahankannya sampai ajal kami. Bapa kamiyang ada di surga ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Minggu Paskah ke-3, 4 Mei 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 3, 2025 13:23


Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kisah Para Rasul 5: 27b-32.40b-41; Mazmur tg 30: 2.4.5.6.11.12a.13b; Wahyu 5: 11-14; Yohanes 21: 1-14.BERJUMPA DENGAN TUHAN Renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-3 ini bertema: Berjumpa DenganTuhan. Masa sesudah hari raya kebangkitan Tuhan atau Paskah disebut masa Paskah.Kita semua sedang berada di dalam masa ini. Semua yang terjadi di dalam masaini, seperti yang dikisahkan di dalam Kisah Para Rasul adalah serangkaianpertemuan Yesus yang bangkit dengan para rasul, murid-murid dan anggota-anggotaGereja Perdana. Kesaksian tentang Yesus yang bangkit datang dari pengungkapanlangsung tentang rangkaian pertemuan tersebut. Sebuah kebenaran membutuhkan fakta-fakta atau realita untuk mendukungnya.Di urutan pertama pembuktian fakta-fakta itu ialah kesaksian mereka yang secaralangsung mengalami melalui semua inderanya sebagai manusia yang memiliki akalbudi dan kepekaan. Kisah Para Rasul di dalam perjanjian baru mengisahkanpembuktian tersebut. Bila kesaksian para rasul dan murid-murid itu sangatdibantah dan berujung pada penganiayaan dari pihak Yahudi dan para pemimpinagama, penyebab utamanya ialah karena Yesus Kristus sendiri ditolak dan tidakbisa dijadikan Tuhan bagi mereka. Kesaksian para rasul adalah sebuah kesaksian kunci. Mereka melihat,mendengar, menyentu, dan berbicara secara langsung dengan Yesus yang bangkit. Pertama-tamamengalami itu sebagai pribadi-pribadi dan seterusnya sebagai satu komunitasjemaat Gereja Perdana. Yang kita dengar dari bacaan Injil hari ini sungguhmenggambarkan bagaimana pertemuan dan pengalaman dengan Yesus yang bangkitmencakup semua aspek jasmani dan rohani kehidupan Gereja. Tuhan menampakkandiri ketika umat-Nya sedang bekerja di tempat kerjanya masing-masing. Di dalampekerjaan itu, manusia diberikan jaminan akan penyertaan kuasa Allah, sehinggaia mampu mengatasi kesulitan dan kegagalan di dalam pekerjaannya. Perjumpaan dengan Tuhan juga terjadi melalui doa-doa dan ungkapan pujianserta syukur. Bagi Gereja kita, doa yang terbesar dan tertinggi tingkatnyaialah Ekaristi. Di dalam perayaan Ekaristi, Tuhan sendiri menyediakan santapandiri-Nya sendiri untuk kita pestakan dan nikmati bersama. Ekaristi jugamerupakan suatu tanda pelayanan, yang berawal di dalam Gereja melalui perayaansakramennya, dan akan menjadi utuh dan nyata ketika kita menghayatinya di luargedung gereja atau rumah ibadat. Oleh karena itu Ekaristi ini menjadi sebuahMisa, karena dengannya kita diutus untuk menjadi saksi-saksi Kristus ditengah-tengah dunia. Setiap dari kita, mulai dengan Bunda Maria dan para rasul sampai saat ini,perjumpaan dengan Tuhan perlu kita jadikan sebagai bukti kesaksian kita tentangTuhan. Biarpun di dalam keadaan yang sulit untuk memberikan kesaksian, bahkanbisa seperti pengalaman Yesus sendiri sebagai anak domba yang siap disembeli,kesaksian itu harus tetap ditunjukkan dan diungkapkan. Marilahkita berdoa. Dalam nama... Ya Tuhan, semoga perayaan pada hari Minggu iniadalah kesempatan istimewa perjumpaan kami sesungguhnya sebagai pribadi danpersekutuan jemaat dengan Dikau. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Jumat Agung, 18 April 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Apr 17, 2025 6:41


Dibawakan oleh Andre dan Felicia dari Paroki Roh Kudus Surabaya di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Yesaya 52: 13 - 53: 12; Mazmur tg 31: 2.6.12-13.15-16.17.25; Ibrani 4: 14-16; 5: 7-9; Yohanes 18: 1 - 19: 42MENJADI PENOLONG BAGI YANG MENDERITA Renungan kita pada hari Jumat Agung ini bertema: MenjadiPenolong Bagi Yang Menderita. Menurut Injil Yohanes, Bunda Maria berdiri dekatSalib Yesus (Yoh 19:25-27). Tapi sebenarnya ia berada dalam rombongan yangmengikut Yesus dalam perjalanan-Nya ke Kalvari. Ibunda sempat sekali bertemuPutranya sepanjang Via Dolorosa (Jalan Sengsara) itu.  Sang ibu menatap Anaknya itu dalam diam,sedih, namun dengan hati yang punuh rahmat.  Seorang lelaki yang berziarah ke Yerusalem, Simon dariKirene, dipaksa membantu memanggul salib Yesus. Ia menuruti saja meski itubukan permintaan Yesus. Tentu Yesus amat berterima kasih kepadanya. Simonmewakili banyak orang yang ingin memberikan pertolongan yang sangat dibutuhkanYesus, tetapi mereka takut dengan ganasnya para musuh Yesus. Ada di antara kitayang bersikap menolong secara langsung seperti Simon, dan ada niat menolongnyadiwakili orang lain, atau ada juga yang sekedar menonton secara pasif. Veronika adalah sosok wanita yang menolong Yesus meski iatidak diceritakan dalam Injil mana pun. Cerita tentang dia ada di dalam tulisan-tulisan apokrip, yang tidaktermasuk dalam kitab suci resmi Gereja. Misalnya, kisah Pilatus dari abad ke-2mengisahkan bahwa seorang wanita bernama Veronika (Bernice, dalam bahasaYunani) adalah wanita yang sama dengan yang telah disembuhkan oleh Yesus darisakit pendarahan (Mt 9,20-22). Veronika yang membela Yesus di hadapan Pilatusbahwa Yesus tidak bersalah. Dari abad keempat atau kelima tercatat bahwaVeronika memiliki sepotong kain dengan gambar Wajah Yesus.  Ketiga figur yang menolong Yesus dalam via dolorosa itucukup memberikan gambaran bahwa baik laki-laki maupun perempuan pengikutKristus dapat menjadi penolong yang baik. Pertolongan ini digolongkan dalam duajenis. Pertama yaitu pertolongan dalam bentuk tindakan kasih korporal. Tindakanini ialah memikul salib berat yang dipanggul orang yang menderita seperti yangdilakukan oleh Simon dari Kirene. Kita dapat menolong mengangkat semua,sebagian, atau bagian yang kecil beban yang dipikulnya. Kedua yaitu perbuatan rohani yang berupa kehadiran untukmenghibur, memberikan semangat, ikut berbela-rasa, dan memberikan dukunganmoral serta rohani kepada mereka yang sedang menderita. Kata-kata penghiburan,ungkapan simpati, doa-doa, dan ungkapan yang menguatkan jiwa sangat pentinguntuk memperkuat mental dan iman mereka. Keberpihakan dan pembelaan atas orangyang menderita merupakan dukungan moral yang sangat bernilai supaya merekatidak cepat putus asa. Bunda Maria dan Veronika adalah wanita-wanita teladanyang telah melakukan ini kepada Yesus Kristus. Kita dapat melakukan yang samaseperti mereka.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha rahim,kami mohon ampunilah kesalahan-kesalahan kami karena tidak menolong sesama yangsedang susah dan menderita. Salam Maria penuh rahmat ...Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu Abu, 5 Maret 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 4, 2025 9:34


Dibawakan oleh Wati Ontong dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yoel 2: 12-18; Mazmur tg 51: 3-4.5-6a.12-13.14.17; 2 Korintus 5: 20 - 6: 2; Matius 6: 1-6.16-18KESALEHAN STANDAR Renungan kita pada hari Rabu Abu ini bertema: KesalehanStandar. Ada sepasang suami-istri selalu datang ke katedral dan mengunjungi guaMaria pada jam 8 malam. Banyak umat Paroki mengagumi mereka, karena karenamereka terlihat begitu saleh dalam sikap doanya. Banyak yang mengatakan bahwasuami istri itu berdevosi seperti itu sudah berjalan selama 20 tahun. Ketika Pastor Paroki sempat berbicara dengan pasangan itu,khususnya tentang kebiasaan selama 20 tahun berdoa di depan Bunda Maria padajam 8 malam, mereka hanya menjawab singkat, bahwa itu adalah kesalehan standarmereka. Mereka ingin meminta sesuatu yang mereka sangat percaya akan dikabulkanTuhan. Tradisi dan agama Yahudi mewariskan kesalehan standar yangkemudian Yesus juga mengajarkan kita. Kesalehan standar itu mencakup tigaperbuatan dasar yang diwajibkan, yaitu berpuasa, berdoa, and beramal kasih.Orang Yahudi mewajibkan ini kepada setiap umatnya, bahwa kalau ketiga perbuatansaleh ini dilakukan seseorang dipandang sebagai orang beragama yang baik danberkenan kepada Allah. Yesus juga menganggap ketiga kesalehan ini adalahstandar untuk menjadikan orang-orang layak sebagai para pengikut-Nya. Namun ada perbedaan mencolok antara kesalehan standar yangdiajarkan oleh Yesus dan yang dijalankan oleh orang-orang Yahudi, terutamadalam tuntunan para pemuka agama dan kaum Farisi. Perbedaannya ialah terkaitdengan motivasi atau maksud. Bagi Yesus dan yang selalu Ia tegaskan kepadakita, motivasi berdoa, berpuasa atau bermatiraga, dan beramal kasih ialah untukmenjalin relasi dengan Allah Bapa di surga. Ini benar-benar sebuah urusanrohani, urusan hati, dan kegiatan iman kepada Tuhan. Kitab nabi Yoel dalambacaan pertama menekankan sebuah pembaharuan hati, dan bukan urusan luarseperti pakaian yang dikoyakkan dan aneka atribut luar lainnya. Hal ini menegaskan kalau kesalehan standar orang Yahudisangat bertentangan dengan yang diajarkan oleh Yesus. Kesalehan mereka bukanuntuk Tuhan tetapi untuk mendapatkan pujian orang-orang lain, kalau merekaorang suci dan baik. Upahnya sudah mereka dapatkan dengan penampilan itu,sementara Tuhan tidak memberikan apa-apa sebagai karunia bagi mereka. Olehkarena itu Yesus memperingatkan dengan tegas supaya kita tidak mengikutistandar luar seperti itu. Standar kita ialah di dalam hati yang langsung punyarelasi dengan Bapa Allah. Setiap kali melakukan ketiga kesalehan ini denganbenar, itu adalah saat seseorang mengalami tanda keselamatan dari Tuhan,demikian kata Santo Paulus dalam bacaan kedua hari ini. Ini adalah semangat Rabu Abu yang kita semua rayakan padahari ini untuk mengawali masa Pra Paskah kita.Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Allah,semoga dengan hari Rabu Abu ini kami dipenuhi semangat baru untuk memulaiproses pembaharuan diri di dalam masa Pra Paskah ini. Kemuliaan kepadaBapa  ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa pekan ke-3 masa biasa, 28 Januari 2025; Peringatan Santo Thomas Aquinas, Imam dan Pujangga Gereja

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jan 27, 2025 6:19


Dibawakan oleh Makrina dan John dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Ibrani 10: 1-10; Mazmur tg 40: 2.4ab.7-8a.10.11; Markus 3: 31-35 KARENA KEHENDAK TUHAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Karena Kehendak Tuhan. Sesuai dengan kodratnya, manusia memiliki hak dan kemampuan untuk mengungkapkan dirinya. Ini berakar pada kekuasaan Tuhan Pencipta yang melengkapi diri setiap orang dengan akal budi dan kehendak. Kemampuan intelektual mengarahkan diri kita masing-masing untuk menyatakan diri, misalnya memberikan argumen, pendapat, memberikan alasan, dan memberikan penilaian atau kritik.   Secara khusus, kita membuat pembenaran atas perkataan atau perbuatan yang telah kita lakukan. Untuk melakukan itu kita memberdayakan kemampuan mental dan intelektual kita. Seorang anggota kepolisian baru saja mendapatkan kenaikan pangkat, dan bersamaan dengan itu anak bungsunya baru saja menerima Komuni Pertama. Pada saat yang sama, ia ditugaskan oleh pimpinan untuk berdinas di salah satu pelosok pulau terluar Indonesia. Di hadapan semua hadirin pada acara syukuran di rumahnya, ia sangat yakin berkata bahwa semua kejadian itu ialah kehendak Tuhan.   Ini adalah salah satu contoh penegasan dan pembenaran yang sering kita lakukan, dengan pegangan kita ialah kehendak Tuhan. Yesus Kristus sendiri menjadi teladan utama dalam pembenaran karena kehendak Tuhan. Surat kepada orang-orang Ibrani menekankan tentang pengorbanan diri Yesus Kristus yang berwujud pada semua bentuk pelayanan dan penderitaan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia. Ia wafat di salib. Mengapa Ia sampai melakukan semua ini, Ia sendiri menjawab, karena kehendak Dia yang mengutus-Nya ke dunia. Atas kehendak Allah yang sama, Bunda Maria, ibu Yesus, dan kita semua juga diperintahkan Yesus untuk setia melakukannya. Maka kita dapat memiliki sebutan sebagai saudara dan saudari Yesus Kristus.   Pembenaran kita karena melakukan kehendak Allah paling kurang memiliki dua makna, seperti yang diinspirasikan bacaan-bacaan pada hari ini. Pertama ialah sebagai tanda ketaatan kita. Ketaatan merupakan syarat dasar untuk menjadi kudus. Kita hendaknya menyebutkan “Karena Kehendak Allah” bukan sekedar pernyataan kosong atau sekedar gaya berbicara. Kita perlu menjadikan itu sebuah ungkapan iman, bahwa karena Tuhan menghendaki kita di dalam keberadaan dan tugas masing-masing, maka kita harus menaatinya. Tidak melakukannya, berarti kita bukan anak-anak-Nya.   Kedua, dengan berkata dan berbuat karena kehendak Allah, kita memiliki keyakinan bahwa setiap pekerjaan dan pelayanan yang kita lakukan merupakan milik Tuhan. Tuhan mempercayakan kebun anggur-Nya, yaitu dunia ini ke dalam tangan kita untuk dikerjakan dan dibaharui. Jika sering ada kegagalan dan kerusakan tertentu, kita laporkan saja kepada Dia, karena semua itu milik-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam nama... Ya Allah, pandanglah dan penuhilah kami dengan rahmat belas kasih-Mu supaya setia berbagi belas kasihan kepada sesama kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Rabu, Hari Raya Santa Perawan Maria Bunda Allah, 1 Januari 2025

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 31, 2024 6:30


Dibawakan oleh Adi Wibowo Bunggulawa dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Bilangan 6: 22-27; Mazmur tg 67: 2-3.5.6.8; Galatia 4: 4-7; Lukas 2: 16-21 BUNDA YANG KEIBUAN   Tema renungan kita pada hari pertama bulan Januari 2025 ini ialah: Bunda Yang Keibuan. Seluruh Gereja kita pada hari ini merayakan Hari Raya Maria Bunda Allah, sebuah perayaan besar untuk Bunda kita yang kita semua rayakan pada hari ke-8 setelah kelahiran Yesus Kristus. Pada hari ke-8 kelahiran-Nya ini juga, Yesus untuk pertama kali menumpahkan darah-Nya melalui ritual sunatan sesuai adat istiadat setempat. Bunda-Nya Maria, tentu sebagai orang yang paling bertanggung jawab untuk merawat luka pada Putra-Nya itu, yang bagi anak bayi sangatlah sakit. Ibunda pasti berulang kali melap darah yang keluar selama luka masih segar.   Darah merupakan simbol sangat kuat untuk menghubungkan seorang ibu dengan anaknya. Rahim ibu yang dihuni anak selama dalam kandungan memperlihatkan suatu hubungan darah yang tak terpisahkan antara keduanya, dan itu menjadi sangat jelas ketika bayi itu dilahirkan, ia bermandikan darah ibunya sebelum menikmati dunia baru di luar tubuh ibunda. Maria dan para ibu terus memperlihatkan betapa hubungan darah itu berlanjut sampai anak itu tumbuh menjadi besar dan dewasa. Bunda Maria menikmati hidup penuh dengan darah bersama Putra-Nya, khususnya selama di kaki salib di Golgota dan saat memangku jenazah Yesus Kristus, la pieta.   Para ibu kita di dunia, tentu saja bersama suami atau bapa kita, merasakan betapa sakit di tubuh mereka jika anak-anaknya menderita. Darah mereka bagai mengalir deras tanda tak tahan penderitaan itu. Betapa mereka bersuka cita saat anak mereka bahagia, saat darah dalam tubuh mereka bersirkulasi baik sehingga mereka tampak ceria dan senang. Betapa susah senang anak-anaknya di dunia membuat darah mereka tenang, rendah, dan naik. Darah itu yang menyatukan ibu dan anak, sehingga hubungan ini pada prinsipnya hanya dapat diputuskan oleh kematian. Ini semua menggambarkan bahwa seorang bunda itu berhati keibuan. Wanita yang melahirkan kita itu keibuan karena kasih dan perhatiannya kepada kita sama dengan Tuhan Allah kepada kita ciptaan-Nya.   Di hari istimewa Maria Bunda Allah ini, kiranya hati kita penuh dengan suka cita dan syukur. Natal yang mempertemukan kita dengan Yesus dan Keluarga Nazareth membuat suka cita kita penuh. Kita mesti memulai tahun ini dengan suka cita dan optimisme, dan itu adalah isi Injil yang akan kita wartakan. Figur bunda yang keibuan, pada dasarnya pada diri wanita, sangat sentral dalam hidup kita, maka kita mesti bersyukur sangat mendalam karena Tuhan amat baik memberikan karunia bunda, ibu, dan wanita kepada kita. Hidup kita tak bisa menjadi hidup yang sesungguhnya kalau tak punya seorang bunda yang keibuan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha baik, terima kasih berlimpah atas karunia Bunda Allah dan ibu kami masing-masing, jadikanlah kami anak-anak yang selalu setia pada ibu kami dan mendoakan mereka. Salam Maria... Dalam nama Bapa...

Domba The Explorer
#150 Mother Mary of Netflix

Domba The Explorer

Play Episode Listen Later Dec 27, 2024 51:11


Mari kita bahas Film Mary di Netflix Darimana cerita masa kecil Bunda Maria ini berasal?

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu dalam pekan khusus Adven, 21 Desember 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 20, 2024 7:19


Dibawakan oleh Anastasia dan Sania dari Paroki Katedral Roh Kudus Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Kidung Agung 2: 8-14; Mazmur tg 33: 2-3.11-12.20-21; Lukas 1: 39-45 BERBAGI SUKA CITA   Renungan kita pada hari ini bertema: Berbagi Suka Cita. Kita semua pernah mengalami kedatangan tamu. Tamu yang biasa ialah mereka yang sudah dikenal dan mengunjungi kita untuk menyalami atau menghadiri undangan. Mereka yang sekedar “numpang lewat” termasuk dalam kategori ini. Sering, meski tanpa memberi tahu lebih dahulu, mereka datang saja karena sebagai bagian dari kekeluargaan dan persahabatan.   Ada tamu-tamu yang kedatangannya membuat kaget tuan rumah. Meski kedatangan mereka tidak diundang atau tidak ada pemberitahuan lebih dahulu, mereka diterima dalam kasih dan kebaikan sebagai sesama manusia. Makan siang atau malam Anda, bisa saja bersama seorang atau beberapa yang kebetulan ada di sekitarmu. Mereka adalah teman dalam waktu singkat atau mendadak. Di media sosial seperti fb atau yang lain, secara kebetulan, tamu yang datang justru lebih banyak. Atas nama persahabatan dan kebaikan, kita dengan senang hati menerima mereka.    Dan ada tamu yang dikategorikan spesial. Kategori ini banyak jenisnya, misalnya komandan, pimpinan, bos atau manager. Orang tua dan sanak keluarga yang sangat dicintai dan dihormati juga menjadi spesial untuk disambut. Seorang penderma atau sponsor utama bagi suatu investasi juga dipandang spesial. Seorang yang suci, terhormat, agung dan mulia mendapatkan penyambutan yang istimewa dan diberikan tempat yang istimewa pula di dalam rumah kita.   Untuk jenis yang terakhir ini, biasanya Tuhan atau mereka yang mewakili-Nya menjadi tamu kita. Kalau yang bukan Tuhan, aspek spesial mereka dapat berupa pemberian dalam bentuk barang dan jasa, dan mereka adalah pihak yang harus diberi perlakuan istimewa. Bahkan kamar tidur dan perlengkapan rumah dan fasilitas lain dikhususkan bagi mereka. Tetapi spesialnya Tuhan ialah karena Ia berbagi suka cita. Ini melebihi semua jenis barang dan jasa dari tamu spesial mana pun yang datang kepada kita.   Tamu spesial dari Tuhan yang diperkenalkan kepada kita dalam bacaan-bacaan hari ini ialah mereka yang bukan untuk ditakuti bahkan disegani. Ia seperti kekasih atau sahabat terbaik. Kehadirannya membawa seisi rumah dan sekitarnya menjadi baru dan gembira. Ia juga menjadi seorang saudara atau teman yang setara dengan kita, dan ia ingin berbagi kebaikan, suka cita dan kemurahan Tuhan yang ia terima, supaya kita juga mendapatkan bagiannya. Model ini yang dilakukan oleh Bunda Maria kepada saudaranya Elisabeth.   Anda dan saya dapat menjadi tamu spesial atau tuan rumah yang menyambut. Yang penting adalah Anda mesti berbagi suka cita, dan bukan yang lainnya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, ajarkanlah kami untuk selalu bersemangat dalam berbagi, bersyukur dan persembahan diri kami. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis dalam pekan khusus Adven, 19 Desember 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 18, 2024 9:09


Dibawakan oleh Florensia dari Paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Hakim-Hakim 13: 7.24-25a; Mazmur tg 71: 3-4a.5-6ab.16-17; Lukas 1: 5-25 PERSIAPAN AJAIB   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Persiapan Ajaib. Persiapan adalah tema utama masa Adven. Kita telah renungkan tentang persiapan besar seperti yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis dan Elia. Ada juga bentuk persiapan yang menonjolkan keadilan Tuhan bersama raja Daud, yang hasilnya berwujud pada diri Bunda Maria dan Santo Yosef. Lalu hari ini kita diperkenalkan dengan bentuk persiapan ajaib, dengan tokoh utama ialah istri Manoah atau ibu Samson, dan orang tua Yohanes Pembaptis, Zakariah dan Elisabeth.   Kita menyebut sebuah persiapan ajaib, dan bukan hanya besar, karena dekat dengan peristiwa besar jauh lebih ajaib yaitu kelahiran juru selamat yang sudah sangat nyata. Kejadian ajaib dalam hidup Maria dan Yosef, serta berwujud pada kelahiran Yesus Kristus, jelas harus diantisipasi oleh suatu persiapan ajaib juga. Dan persiapan ajaib ini ialah kelahiran Samson dari ibunya yang sudah mandul, demikian juga kelahiran Yohanes Pembaptis dari Elisabeth yang juga diklaim mandul. Zakariah, suami Elisabeth juga  masuk dalam lingkaran keajaiban ini.   Kalau berani bertanya pada diri masing-masing, keajaiban apa yang mesti pas dipersiapkan untuk menyambut pesta kelahiran Yesus Kristus tahun ini? Sesuatu yang ajaib selalu membuat heran, kagum atau lebih tepatnya sesuatu yang baru. Mempunyai dan mengalami suatu hubungan yang istimewa dengan Tuhan tidak mesti yang besar dan megah. Ajaib atau yang baru tidak mesti juga yang sangat luar biasa. Yesus Kristus yang lahir dalam kesahajaan cukup memberikan kita gambaran bahwa ajaib itu adalah pengalaman menemukan terang dan jawaban tentang hidup kita di dalam Tuhan.   Seseorang menuliskan pada dinding media sosialnya tentang persiapan ajaib keluarganya untuk Natal kali ini. “Anakku bungsu yang sudah pemuda, selama tahun-tahun belakangan tak bisa cocok dan sepikiran dengan kami orang tuannya. Baru sehari terakhir ini ia terbuka dan berbicara dengan kami. Kami sesungguhnya berhenti di tempat yang persis anak kami berada, supaya komunikasi kami bisa tersambung, pembicaraan menjadi cair, dan akhirnya tercapai solusi atas permasalahan kami. Semoga Natal ini menjadi satu pengalaman sangat indah dalam keluarga kami”.   Sharing kecil ini merupakan satu persiapan ajaib, yang tentu saja akan diselaraskan dengan keajaiban kehadiran Tuhan Yesus Kristus. Kita sebagai pribadi, keluarga, dan komunitas perlu bersiap secara ajaib atau secara baru, supaya menemukan keselarasan itu. Jika tak ada sesuatu yang ajaib atau baru, bukankah nanti perayaan Natal menjadi biasa-biasa saja, tanpa sesuatu yang indah? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha murah, jadikanlah kami pribadi-pribadi dan keluarga-keluarga yang dapat membuat hidup kami baru sebagai persiapan untuk hari Natal ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan pada hari Selasa dalam pekan khusus Adven, 17 Desember 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 16, 2024 6:12


Dibawakan oleh Adi Wibowo Bunggulawa dari Paroki Santo Yoseph Pekerja Gotong-Gotong di Keuskupan Agung Makasar, Indonesia. Kejadian 49: 2.8-10; Mazmur tg 72: 1-2.3-4b.7-8.17; Matius 1: 1-17 KEADILAN TUHAN BERJAYA   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Keadilan Tuhan Berjaya. Beberapa hari belakangan tokoh-tokoh kitab suci seperti Elia di Perjanjian Lama dan Yohanes Pembaptis di Perjanjian Baru menarik perhatian kita. Pada hari ini kita berkesempatan untuk berjumpa dengan tokoh perjanjian lama yang lain, yaitu raja Daud.   Yakub yang disebut Israel, pada saat hendak meninggal dunia, ia memanggil anak-anaknya untuk memberikan mereka wasiat, dan yang mendapat wasiat untuk menurunkan kuasa keadilan Tuhan ialah Yehuda. Dari dialah datang raja Daud. Keturunan demi keturunan dari Yehuda ke Daud, akan sampai ke Yakub yang memperanakkan Yusuf suami Bunda Maria.    Di dalam ruang kelas pada waktu pelajaran agama Katolik, seorang siswi protes keras kepada gurunya. Ia tidak ingin gurunya meneruskan pelajaran dengan menyebut nama Daud. Baginya Daud itu pembuat skandal ulung. Sebagai remaja perempuan, ia ingin supaya tokoh-tokoh besar dan pemimpin yang bersikap tidak adil, curang, pemuas nafsu birahi, pemerkosa seperti Daud tidak boleh dijadikan isi pelajaran karena ia tidak bisa menjadi contoh yang baik.   Ibu gurunya berusaha untuk menenangkan suasana, karena provokasi gadis itu membuat teman-temannya menjadi gaduh karena mereka mengutuk tokoh Daud. Guru meyakinkan mereka semua, bahwa tokoh seperti Daud memiliki banyak kesamaan dengan banyak tokoh sejarah lainnya di dunia. Mereka tidak luput dari kesalahan dan dosanya. Mereka yang justru menciptakan ketidak-adilan.   Oleh karena itu Tuhan ingin memunculkan keadilan yang menurut kehendak-Nya, meskipun melalui cara dan pribadi manusia yang berdosa. Keadilan Tuhan harus tetap jaya dan tidak boleh kalah dari tabiat jahat manusia. Ada seorang pemuda terlibat dalam pergaulan yang tidak sehat. Ia menghamili pacarnya dan studinya terganggu. Tingkahnya di rumah semakin aneh. Ia berubah menjadi keras dan bisa marah membabi buta. Pokoknya ia bertindak tidak adil.   Tetapi kedua orang tuanya tidak putus asa. Mereka memilih jalan keadilan. Jalan kasih akan putranya. Anak itu lalu merasa diterima dengan baik. Ia tidak diperlakukan sebagai seorang yang gagal dan berdosa. Kedua orang tua itu sebenarnya sedang mempraktikkan keadilan Tuhan yang berjaya. Kita belajar dari Daud, bahwa kalau keadilan yang hanya menuruti kemauan manusia, yang terjadi ialah ketidak-adilan. Keadilan dari Tuhan akan mengubah ketidakadilan itu menjadi berkat dan keselamatan. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha rahim, perkuatkanlah ketaatan dan kesetiaan iman kami, sehingga tidak goyah oleh aneka ancaman-ancaman di sekeliling kami. Salam Maria... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-28 masa biasa, 19 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 18, 2024 8:02


Dibawakan oleh Suster Maria Agustina PRR dan Suster Maria Gerardia PRR dari Komunitas Novisiat PRR di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Efesus 1: 15-23; Mazmur tg 8: 2-3a.4-5.6-7; Lukas 12: 8-12 DOSA YANG TAK AKAN DIAMPUNI   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dosa Yang Tak Akan Diampuni. Dosa apakah yang tak akan diampuni, yang Yesus pertegas supaya kita harus hindari? Dosa itu ialah melawan Roh Kudus. Yesus mengetahui bahwa para murid-Nya akan dicobai maka Ia yakinkan mereka bahwa Roh Kudus akan memberikan apa yang mereka perlukan ketika berada dalam kesulitan dan dicobai.   Yesus peringatkan mereka dengan tegas bahwa bisa saja mereka menolak rahmat Allah, yaitu kebaikan, berkat dan pertolongan-Nya, sehingga mereka akhirnya jatuh ke dalam penolakan akan Allah. Itu berarti meninggalkan iman dan kesetiaan kepada Yesus Kristus. Sikap-sikap yang mendukung penolakan ini ialah seperti takut, sombong, marah dan tidak percaya. Kitab suci mengatakan bahwa menyangkal seseorang berarti tidak mengenal dan memilikinya. Yudas Iskariot melakukan itu terhadap Yesus. Kaum Farisi, para ahli Taurat, para imam dan penguasa juga melakukan yang sama, dan akhirnya menghukum mati Yesus.   Roh Tuhan menjalankan peran membuka cakrawala pengetahuan manusia akan Allah, mengobarkan semangat untuk mencintai Allah, dan mempersatukan umat beriman dalam kasih persaudaraan dengan Yesus sebagai kepala. Karya Roh ini ditolak, itu berarti menolak Tuhan Allah. Mereka yang bersikap seperti ini tidak memiliki Tuhan sebagai Allah mereka, jadi tidak mungkin ada rasa bersalah, menyesal dan ruang untuk pertobatan. Untuk ini, jelas tidak ada pengampunan juga dari Tuhan.   Sikap sangat tegas ini Yesus lakukan ketika Ia berhadapan langsung dengan kaum Farisi dan para ahli Taurat. Selesai mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang yang kerasukan itu, Yesus dianggap memakai kekuatan kepala Setan. Dengan sendirinya Yesus itu bukan Tuhan tetapi Setan. Ini anggapan dan tuduhan yang sangat mengerikan, yaitu menggantikan diri Tuhan dengan Setan. Tuhan tidak ada di situ. Yang ada ialah Setan dengan kuasanya. Ini sama saja dengan menolak Tuhan Allah sendiri. Dosanya jelas tak bisa diampuni.   Sebagai umat yang beriman kepada Kristus, kita tentu tidak sama dengan orang-orang yang tidak bisa diampuni itu. Kita memang sering berbuat dosa kecil atau besar, banyak atau sedikit, kemarin, hari ini dan besok. Tetapi kita tidak sampai hati menolak Tuhan. Itu berarti kita tetap memiliki waktu, energi, ruang dan kemampuan untuk menyadari kesalahan-kesalahan, menyesali dan memohon ampun dari Tuhan. Dan Ia yang maharahim-penuh belas kasih akan mengampuni kita. Satu pesan sederhana, jika telah bersalah jangan tunda-tunda menyesali dan meminta ampun. Melupakannya saja jelas tidak baik, karena nanti hanya akan menimbun dosa-dosa. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang rahim, kasih-Mu amat besar dalam mengampuni dosa-dosa kami. Secara khusus kami berterima kasih atas Bunda Maria yang selalu mendoakan kami orang berdosa ini. Kuatkanlah iman kami kepada-Mu dan cinta kami kepada Bunda Maria. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

Daily Fresh Juice
Fresh Juice 12 Oktober 2024 – Luk 11:27-28 : Bahagia Bersama Bunda Maria

Daily Fresh Juice

Play Episode Listen Later Oct 11, 2024 13:11


Pembawa Renungan : RD. Willem Pau Semarang Luk 11:27-28

bersama bahagia fresh juice bunda maria
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-27 masa biasa, 12 Oktober 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 11, 2024 7:00


Dibawakan oleh Cicilia Mesti Sumiwi dan Sofia Antisum dari Paroki Santo Yosef di Keuskupan Denpasar-Bali, Indonesia. Galatia 3: 22-29; Mazmur tg 105: 2-3.4-5.6-7; Lukas 11: 27-28 EFEK PUJIAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Efek Pujian. Hidup kita saat ini diramaikan dengan banyak sekali pujian. Di dalam dunia komunikasi saat ini, pujian-pujian itu sudah seperti makanan dan minuman harian. Kalau Anda dipuji, ada suka cita. Sebaliknya kalau Anda dihujat dan dihina, hidup menjadi susah. Ada banyak bentuk efek pujian itu dan di sini diuraikan tiga saja.   Pertama, pujian membuat seseorang sangat antusias bahkan ambisius karena ia sangat memerlukan demi penonjolan diri. Ini terjadi pada orang-orang yang punya tingkat kesombongan di atas rata-rata. Mereka yang haus pujian tidak tenang hidupnya karena dikontrol oleh pujian-pujian. Mereka harus banyak bersandiwara untuk tampil tanpa cela. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat berada dalam kategori ini, dan Yesus Kristus bersikap tegas terhadap mereka.   Kedua, pujian memotivasi seseorang untuk meningkatkan diri, usaha, dan hasil-hasil karyanya. Murid-murid, orang muda atau mereka yang sedang berjuang pantas mendapatkan pujian seperti ini. Mereka dapat berkembang, berubah dan menciptakan sesuatu yang baru jika diberi pujian-pujian supaya semangatnya terangkat dan kinerja meningkat. Yesus memperlakukan para rasul, anak-anak, orang miskin dengan cara ini. Santo Paulus dalam bacaan pertama, memuji umat di Galatia bahwa berkat imannya, mereka mendapatkan status anak-anak Allah. Mereka harus berusaha untuk mempertahankan status ini.   Ketiga, dengan pujian seseorang menegaskan diri dalam kebenaran, kebaikan, cinta kasih, pelayanan dan keutamaan hidup, yang semuanya menyatu dengan identitasnya. Kategori ini sudah jelas mutlak ada pada Tuhan dan juga banyak orang lain yang berjalan dalam jalan dan terang Tuhan. Tuhan tidak berubah menjadi apa dan bagaimana kalau dipuja-puji, ia tetap saja Tuhan yang maha kuasa dan kita adalah anak-anak Allah yang dikasihi-Nya, demikian kata Santo Paulus di dalam suratnya kepada jemaat di Galatia.   Yesus Kristus dipuji melalui pujian yang ditujukan kepada Bunda Maria yang telah melahirkan-Nya. Bunda Maria dipuji karena menjadi bagian dari Yesus. Dan banyak di antara kita mendapatkan pujian karena hidup seperti Kristus. Mereka tidak pernah berubah mengikuti keinginan yang memuji, tetapi mereka tetap mengikuti jalan Tuhan. Pujian-pujian itu bertujuan menyebarkan kebenaran dan kebaikan supaya dunia ini dipengaruhi untuk menjadi lebih baik lagi.   Kalau menghubungkan antara diri Anda dengan pujian-pujian, posisimu ada pada kategori yang mana? Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa yang baik, rahmatilah kami pada hari ini dengan karunia kesahajaan dan rela berkorban, supaya kami dapat menjadi saksi-saksi kerajaan-Mu di tempat kami berada dan bekerja. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-27 masa biasa, 7 Oktober 2024; Peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 6, 2024 7:47


Dibawakan oleh Teresia Gama Correia dan Gregorius Hendro Tanuhito dari Paroki Santo Yosef di Keuskupan Denpasar - Bali, Indonesia. Galatia 1: 6-12; Mazmur tg 111: 1-2.7-9.10c; Lukas 10: 25-37 SUKSES PLUS   Renungan kita pada hari ini bertema: Sukses Plus. Pada hari ini kita sebagai umat Gereja memperingati Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Devosi kepada Bunda Maria Ratu Rosario yang begitu merata dan kuat oleh umat Katolik merupakan buah perjalanan panjang Gereja dalam mempertahankan iman dan melawan musuh-musuh yang bermaksud menghancurkannya. Sangat populer, pas untuk segala waktu dan tempat, berfungsi untuk segala keperluan dan disukai semua kalangan manusia,  Rosario menandakan suatu sukses Gereja dalam membuat anggotanya menjadi umat yang devosional.   Umat devosional berarti mereka memiliki cinta, rasa suka dan kedekatan dengan subjek tertentu yang kepadanya mereka menaruh hormat dan ketergantungannya. Umat Katolik melakukan ini kepada Bunda Maria. Ada begitu banyak kesaksian di antara kita yang menegaskan peran dan pertolongan Bunda Maria atas keberhasilan, keuntungan dan keselamatan yang mereka alami. Bunda Maria adalah contoh paling pas untuk menggambarkan suatu hidup yang sukses plus, artinya bahwa karunia yang diperoleh dari Tuhan membuat menjalankan tugas-tugasnya dengan sempurna, maka tiketnya sudah final untuk berada di surga.   Para rasul berada di jalur keunggulan dan kesuksesan ini. Mereka meraih kesuksesan yaitu misalnya mereka ingin melihat Bapa yang ada di surga. Maka Yesus meyakinkan mereka untuk melihat Bapa melalui diri-Nya yang hidup bersama mereka. Sebagai tanda yang mengingatkan mereka bahwa mereka sungguh melihat Bapa, mereka harus melakukan tindakan kasih yang dikehendaki oleh Bapa. Yesus memberi teladan tindakan kasih dengan mengasihi dan melayani orang-orang yang bertentangan dengan kita. Musuh harus kita ubah menjadi sahabat atau saudara kita. Ini adalah sukses plus kita, yaitu kita dijadikan Yesus sebagai saudara dan saudari-Nya yang melihat Bapa di surga.   Kita sebenarnya ingin supaya sukses plus itu juga menjadi bagian dari iman kita. Kita mesti terus bersemangat untuk mendapatkan kesuksesan dalam usaha dan kerja kita. Buah-buahnya menjelaskan sendiri apa yang kita inginkan dan cita-citakan, meskipun sering tidak cukup atau maksimal. Ada kalanya hasilnya negatif bahkan nihil, namun tidak akan meniadakan niat kita yang sesungguhnya.   Sebagai pengikut Kristus, kita memang ingin hidup dalam kepenuhan rahmat seperti Bunda Maria. Kita hendaknya mengikuti teladan Santo Paulus yang menekankan nilai plus dalam iman kita, yaitu karena kemuliaan Tuhan. Semua yang kita kerjakan dan hasil yang kita dapatkan adalah untuk kemuliaan-Nya. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa di surga, hati kami dipenuhi suka cita dengan karunia kehidupan di surga yang disiapkan bagi kami. Semoga kami tetap setia kepada jalan Yesus Kristus yang sedang kami lalui saat ini. Salam Maria... Dalam nama Bapa...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Kamis pekan ke-20 masa biasa, 22 Agustus 2024; peringatan Santa Perawan Maria Ratu

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 22, 2024 6:46


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yehezkiel 36: 23-28; Mazmur tg 51: 12-15.18-19; Matius 22: 1-14 HATI DAN ROH YANG BARU   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Hati dan Roh yang Baru. Sejarah keselamatan memiliki kisah tentang relasi antara Tuhan Allah dan manusia, yang salah satunya ialah mengenai dosa dan hukuman yang diberikan Tuhan kepada manusia pendosa. Kita tahu bahwa manusia berulang kali berdosa dan Tuhan berulang kali pula mengampuni mereka. Umat pilihan Allah berulang kali berkhianat akan janji yang sudah ditetapkan Allah kepada mereka, dan Tuhan juga berulang kali membuat janji yang dibaharui untuk menyambung kembali hubungan itu.   Relasi seperti ini juga sering terjadi di antara saudara dengan saudara yang lain. Pada suatu saat mereka bertengkar dan bermusuhan, namun dapat berdamai dan bersatu kembali setelah melalui suatu proses mediasi dan dialong persaudaraan. Di saat yang lain mereka bisa saja kembali konflik dan bermusuhan. Mungkin kali ini menjadi lebih berat. Namun datangnya kesempatan ketika mereka dapat mencapai suatu kesepakatan dan rekonsiliasi. Hubungan timbal balik yang baik dan buruk ini tampaknya menjadi bagian tidak terpisahkan dari seluruh ritme kehidupan bersama di dalam keluarga-keluarga kita.   Hal ini dapat kita katakan sebagai suatu relasi penyelesaian masalah. Ketika datang masalah, sebagai tanggapannya ialah proses penyelesaiannya dilakukan melalui dialog, pengakuan masing-masing pihak yang terlibat permusuhan, dan tercapainya rekonsiliasi. Namun demikian, kehidupan kita di dalam dunia tidak hanya berdimensi penyelesaian masalah dan konflik. Kita tidak cukup dengan melihat hidup ini berisi masalah dan kesibukan kita untuk menyelesaikannya yang tentu saja membutuhkan banyak pekerjaan yang dilakukan.   Di dalam bacaan yang diambil dari nubuat Yehezkiel pada hari ini dikatakan bahwa Tuhan Allah hendak menyempurnakan relasi atas dasar penyelesaian masalah dan konflik ini dengan memberikan kita manusia suatu pendekatan yang positif, yaitu karunia hati dan roh yang baru. Ini merupakan suatu tindakan Tuhan Allah yang memberikan semangat dan orientasi baru bagi manusia. Ciri utama semangat dan orientasi baru ialah hidup dalam ketaatan dan kesetiaan sejati kepada Tuhan Allah. Bagi kita semua saat ini, hidup seperti demikian ialah hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus. Hidup di dalam dunia dengan membawa nama dan wajah Kristus sehingga semua orang semakin mengenal dan mengasihi Tuhan.   Tuhan Yesus mendirikan Kerajaan Allah di dalam dunia yang memimpin umat manusia dan umat beriman untuk selalu hidup dalam ketaatan dan kesetiaan Kristen yang sejati. Selama berada di dalam dunia, Bunda Maria juga menunjukkan suatu model ketaatan yang sangat istimewa sehingga kita memang sepatutnya mengikuti teladannya. Ia yang sekarang sebagai permaisuri berdiri di sisi baginda Yesus Raja di surga, senantiasa membimbing dan mendoakan kita supaya kita jangan sampai selalu berkhianat kepada Tuhan.   Ya Santa Perawan Maria Ratu, doakanlah kami orang yang berdosa ini.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semoga kami selalu taat mengikuti Engkau seperti Bunda Maria.  Kemuliaan kepada Bapa dan Putra ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu, Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, 18 Agustus 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 17, 2024 12:28


Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Wahyu 11: 19a; 12: 1-6a.10ab; Mazmur tg 45: 10c-12.16; 1 Korintus 15: 20-26; Lukas 1: 39-56 BUNDA MARIA YANG MULIA, DOAKANLAH KAMI   Renungan kita pada Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga ini bertema: Bunda Maria Yang Mulia, Doakanlah kami. Doa “Salam Maria” yang selalu kita doakan, pada bagian kedua rumusan doa ini, kita selalu menyebutkan ungkapan: “Santa Maria Bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini”, memberikan kita satu pesan bahwa Santa Perawan Maria adalah pendoa utama kita. Dengan Hari Raya Bunda Maria Diangkat ke Surga yang kita rayakan pada hari ini, iman kita menegaskan bahwa Bunda Maria yang mulia dan berada bersama Allah Tritunggal Suci di dalam surga, mendoakan kita semua yang masih berada di dalam dunia ini.   Apa perasaan kita dengan pertolongan doa dari surga? Kita sudah terbiasa dengan doa-doa dari orang-orang di sekitar kita atau mereka yang mengasihi kita. Namun ketika kita tahu dan sungguh yakin dengan iman bahwa yang mendoakan kita ialah orang yang sudah berada dengan mulia di surga, ini merupakan sesuatu yang amat luar biasa. Pertama-tama tentu kita merasa amat bahagia dan terhibur. Kebahagiaan ini abadi karena doa Bunda Maria dari surga merupakan ungkapan perhatian dan kasih yang tidak pernah berhenti. Ini adalah cinta kasih yang amat besar dan total. Kita hanya membuka hati dan menerimanya dengan syukur. Tidak ada kata yang lebih bagus untuk mengungkapkan itu selain syukur dan terima kasih. Tanda iman yang kuat dan matang ialah orang beriman bersyukur senantiasa.   Lebih dari itu, dengan didoakan oleh Bunda Maria yang mulia dari surga, kita sungguh merasa bahwa seluruh surga dan bumi mendoakan kita. Bunda Maria, dengan diangkat ke surga, mendapat gelar Ratu Surga dan Bumi. Ia sebagai Bunda bagi semua yang menghuni surga dan ia juga sebagai Bunda Gereja dan semua orang beriman di dalam dunia. Maka doanya bagi kita menjadi doa dari semua di surga dan bumi bagi kita. Betapa hal ini menjadi suatu karunia yang amat luar biasa dan tidak terbayangkan terjadi bagi kita yang percaya akan hal ini. Doa semesta alam ini bukan sesuatu yang berada di luar penyelenggaraan Tuhan, melainkan suatu tindakan kasih dan kemurahan Tuhan Allah sendiri.   Bunda Maria yang mulia di surga mendoakan kita seharusnya tidak membuat kita amat spesial apalagi membuat kita merasa besar kepala. Mungkin ada orang dari antara kita merasa begitu spesial dan penting karena kedekatannya dengan Bunda Maria melalui devosi yang selalu dilakukannya. Mereka dapat memberi kesaksian tentang banyak mujisat terjadi dalam hidup mereka melalui perantaraan Bunda Maria. Kesaksian ini bisa saja membuat orang lain di sekitar mereka merasa tidak berarti apa-apa, menjadi minder dan tidak berdaya dalam praktik imannya. Orang-orang yang merasa spesial ini sebenarnya bukan tanda beriman yang benar. Bunda Maria tidak mendukung orang-orang untuk menjadi sombong dan menganggap diri lebih suci dari sesamanya. Bunda Maria berpihak kepada mereka yang rendah hati dan selalu bersyukur dalam setiap saat hidupnya.   Doa Bunda Maria kepada kita bertujuan untuk membantu menghadirkan keselamatan kepada kita. Ia amat sayang dan berpihak kepada orang lemah, kecil dan berdosa. Maka Ia begitu senang mendoakan kita manusia yang berdosa. Jadi kita mesti selalu rajin berdoa “Salam Maria”.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Allah, kami sangat berterima kasih atas karunia Santa Perawan Maria sebagai bunda kami dan pendoa abadi kami dari surga. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-18 masa biasa, 6 Agustus 2024; Pesta Tuhan Yesus Menampakkan Kemuliaan-Nya

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 5, 2024 7:34


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Daniel 7: 9-10.13-14; Mazmur tg 97: 1-2.5-6.9; 2 Petrus 1: 16-19; Markus 9: 2-10 YESUS ADALAH KEMULIAAN ALLAH SESUNGGUHNYA   Renungan kita pada hari ini bertema: Yesus adalah Kemuliaan Allah Sesungguhnya. Ada banyak cerita turun-temurun sampai ke kita, tentang Tuhan Allah menyatakan kemuliaan-Nya kepada manusia. Gunung yang tinggi menggambarkan kebesaran Tuhan dan dipuncaknya ada tempat untuk menyampaikan persembahan kepada Allah. Air sungai yang luas dan panjang menjelaskan bahwa Tuhan mengaruniakan kesuburan dan kesejahteraan hidup manusia. Hasil panen kebun dan sawah yang melimpah menandakan Tuhan telah mencurahkan berkat dan kasih-Nya yang terbaik bagi kampung dan kota serta segenap penduduknya.   Semua bentuk dan ragam pernyataan kemuliaan Tuhan yang tertulis dalam Perjanjian Lama dirangkumkan dalam sosok Musa dan Elia. Mereka adalah dua nabi besar sebelum datangnya Yesus Kristus ke dalam dunia. Musa mewakili hukum dan aturan-aturan yang membimbing kehidupan umat beriman sesuai dengan jalan Tuhan. Elia mewakili semua ajaran dan pewartaan tentang kebesaran dan kemuliaan Tuhan, sehingga umat Tuhan dapat memperoleh kebijaksanaan dan pedoman hidup dalam rahmat Tuhan. Mereka berdua yang tampil dalam kemuliaan dan mengapiti Yesus Kristus yang mulia di puncak Gunung Tabor, yang disaksikan oleh rasul-rasul Yesus.   Penampakan kemuliaan Tuhan itu pada dasarnya hendak menyampaikan kebenaran dari Allah untuk diimani oleh umat-Nya, bahwa semua bentuk dan ragam penampakan kemuliaan Tuhan di dalam Perjanjian Lama, akhirnya sampai pada penyempurnaannya dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Semua hukum dan ajaran tentang kebesaran dan kemuliaan Tuhan sudah terungkap semuanya di dalam Yesus Kristus. “Inilah Anak yang Kukasihi, dengarkanlah Dia!” begitulah suara dari Surga yang menegaskan bahwa di dalam Yesus Kristus itulah segenap kemuliaan Tuhan dapat kita lihat, kita dengar dan kita alami.   Dengan penetapan oleh Allah atas kemuliaan Yesus Kristus, beberapa poin kesimpulan dapat kita ungkapan dalam renungan ini. Pertama ialah kitab suci, khususnya Perjanjian Baru, sudah final, bahwa Yesus Kristus adalah kepenuhan janji Allah tentang keselamatan umat manusia. Tidak mungkin akan muncul lagi sosok lain yang menamakan diri Yesus Kristus yang berbeda. Tidak mungkin ada Perjanjian Baru yang lain dengan ceritanya yang berbeda dari apa yang kita miliki sekarang. Tidak mungkin ada peristiwa Gunung Tabor yang kedua kalinya.   Hal kedua yang patut kita renungan ialah penampakan-penampakan kemuliaan Tuhan yang mucul setelah Yesus Kristus akan selalu membantu pertumbuhan iman kita, misalnya penampakan Bunda Maria dan aneka bentuk mujisat yang terjadi di dalam kehidupan kita. Namun semua itu merupakan buah-buah penghayatan iman kita yang otentik dan sungguh-sungguh kepada Yesus Kristus. Semua itu merupakan refleksi atas kebesaran dan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus yang tetap hidup dan selalu relevan dengan kehidupan kita sekarang.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan Yesus Kristus, berkatilah kami selalu agar hidup kami senantiasa menampakkan kemuliaan-Mu yang dapat dialami oleh semua orang di sekitar kami. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-15 masa biasa, 17 Juli 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jul 16, 2024 5:36


Dibawakan oleh Victor dan Ade dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Yesaya 10: 5-7.13-16; Mazmur tg 94: 5-10.14-15; Matius 11: 25-27 TUHAN MEMILIH UNTUK MENYATAKAN DIRI-NYA   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Tuhan Memilih Untuk Menyatakan Diri-Nya. Iman kita meletakkan dasar pemahaman kita tentang kehendak Tuhan yang terjadi pada kita sepanjang hidup ini di dalam dunia. Kehendak Tuhan itu bergantung pada kuasa dan kemauan-Nya. Tidak ada satu pun manusia yang mampu mempengaruhi kehendak Tuhan untuk terjadi. Pengalaman iman kita, seperti yang terungkap dalam banyak peristiwa hidup, menunjukkan bahwa ketika tiba saatnya, Tuhan berkenan dan menyatakan kehendak-Nya.   Pengalaman yang paling utama dapat kita sebutkan ialah Keluarga Nazareth. Yesus Kristus sendiri adalah pribadi manusia tempat Tuhan Allah menyatakan diri-Nya. Ia sesungguhnya Putra Allah yang mahatinggi, namun pada saat menjadi manusia, Ia menjadi pribadi manusia yang hina dina. Bunda Maria mendapat anugerah keterpilihannya menjadi Bunda Allah sungguh berangkat dari kesahajaan dan kemurnian hidupnya sebagai seorang perawan. Santo Yoseph yang terpilih menjadi Bapak pengasuh Keluarga itu, sesungguhnya adalah seorang pribadi yang tulus hati dan sahaja.   Mereka yang menyusul setelah Keluarga Nazareth ialah orang-orang yang mengikuti jejak Kristus dengan menekuni hidup suci murni dan bergantung sepenuhnya kepada penyelenggaraan Tuhan. Mereka juga mengabdikan hidupnya secara tulus kepada pembangunan Kerajaan Allah. Kita dapat menyebut mereka mulai dari para rasul, para martir, orang-orang kudus sepanjang sejarah Gereja, dan orang-orang di zaman kita ini yang memberi kesaksian Kristen yang benar dan baik.   Jadi dengan semua ilustrasi di atas, kita dapat mengatakan bahwa meskipun Tuhan memiliki kuasa dan kebebasan untuk menyatakan diri-Nya kepada manusia, di sini sepatutnya kita menegaskan keyakinan iman kita, bahwa Tuhan Allah sesungguhnya memilih untuk menyatakan itu. Tuhan mempunyai preferensi untuk memilih orang yang ini dan bukan orang yang itu. Tuhan memilih karena Ia mempunyai kuasa, sekaligus manusia menampakkan dari dirinya standar kehidupan yang sesuai dengan ajaran dan firman Tuhan.   Dengan demikian apa yang diamanatkan oleh bacaan Injil pada hari ini sungguh menjadi pegangan kita semua yang mendengarnya, bahwa Tuhan Allah menyatakan diri-Nya kepada orang-orang yang dipilih-Nya. Menurut Tuhan Yesus Kristus, Tuhan menyatakan diri-Nya kepada orang-orang kecil. Sabda ini menekankan suatu kontras besar yang sampai sekarang kita semua alami. Hal ini digambarkan oleh keinginan atau kepentingan dunia ini yang bertentangan dengan kehendak Tuhan.   Ketika kehidupan dunia ini bergaya kemewahan dan hidup yang gampang, kehendak Tuhan menghendaki gaya hidup sederhana dan disertai dengan kerja keras. Ketika kehidupan dunia ini penuh dengan hawa nafsu  dan keserakahan, kehendak Tuhan menekankan penghormatan kepada martabat manusia karena pribadi manusia adalah gambar dan rupa Allah sendiri. Ketika dunia ini penuh dengan kesombongan dan rakus kekuasaan, Tuhan menghendaki suatu hidup bergantung sepenuhnya pada penyelenggaraan Ilahi.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, penuhilah diri kami dengan kepatuhan dan ketekunan dalam menjalankan kehendak-Mu di mana pun kami berada. Bapa Kami yang ada di surga... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-13 masa biasa, 5 Juli 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jul 4, 2024 6:26


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. Amos 8: 4-6.9-12; Mazmur tg 119: 2.10.20.30.40.131; Matius 9: 9-13 HIDUP INI BUKAN DARI ROTI SAJA   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kita Hidup ini Buka dari Roti Saja. Ada seorang mahasiswa mengabari orang tuanya di kampung bahwa ia sangat membutuhkan uang untuk berbagai keperluannya. Sudah dua tahun ia kuliah di kota besar dan kebutuhannya untuk kuliah dan diluar kuliah semakin bertambah. Baru minggu lalu ia meminta uang kepada orang tuanya, dan minggu ini ia kembali menelpon dan meminta jumlah uang yang lebih besar daripada sebelumnya.   Tentu saja orang tua di kampung yang hidup sehari-hari sebagai petani harus berusaha sekuat tenaga memenuhi permintaan anaknya itu. Mereka tidak mempunyai uang yang cukup di bank. Mereka masih menunggu datangnya musim panen supaya bisa menjual hasil kebun dan mendapat uang. Mereka ingin meminjam uang di saudara dan tetangga, tetapi dengan begitu berarti utang-utang mereka semakin bertambah. Mereka sangat bingung dan harus mengarahkan perhatian kepada Tuhan yang dipercaya akan memberikan solusinya.   Bapa dan ibu mahasiswa itu pergi bersama-sama berdoa di depan Bunda Maria. Mereka membakar lilin dan menaruh tulisan intensi doa mereka di kaki Bunda Maria. Tulisan intensi itu berbunyi kira-kira begini: “Ya Tuhan Yesus, sampaikan intensi kami yaitu kesulitan keuangan untuk membiayai anak kami kuliah kepada Bunda-Mu, Santa Perawan Maria. Bunda pasti punya tabungan banyak di bank, jadi transfer ke rekening kami jumlah yang sesuai permintaan anak kami.” Tambahan tulisan di bagian paling bawah kertas ialah nama, jumlah uang, dan nomor rekening.   Satu hari kemudian mereka mendapat notifikasi bahwa ada sejumlah uang masuk ke rekening mereka. Setelah dicek, uang itu persis berjumlah sesuai dengan kebutuhan anaknya yang sedang berkuliah di kota. Rupanya ada seseorang yang ingin tahu tulisan itu dan sempat membacanya. Ia amat bersimpati ingin berbuat baik tanpa harus diketahui orang lain. Sepulang dari berdoa di depan Bunda Maria, ia segera transfer uang ke rekening orang tua mahasiwa tersebut.   Ketika Tuhan Yesus berkata bahwa hidup kita bukan dari roti saja, Ia memberikan jawabannya dengan menambahkan pernyataan yang berbunyi: melainkan dari setiap firman yang disampaikan oleh Tuhan kepada kita. Nubuat nabi Amos berkata bahwa rasa lapar dan haus kita di dunia bukan terhadap makanan dunia ini, namun seharusnya firman Tuhan sendiri. Tuhan yang masuk ke dalam diri kita secara pribadi sesungguhnya merupakan kerajaan Allah yang kita cari dan temukan.   Kita memang disibuki bahkan dibebani oleh aneka macam kebutuhan hidup. Seharusnya kita pergi kepada Tuhan dan meminta pertolongan-Nya, bukan hanya sekali tetapi berkali-kali dan dengan penuh iman. Itu adalah cara kita mencari dahulu Kerajaan Allah, kemudian Tuhan akan menyediakan apa yang kita perlukan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa ... Ya Tuhan, semoga datanglah kerajaan-Mu kepada kami merupakan kehendak-Mulah yang terjadi ke atas kami. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa ...

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-11 masa biasa, 17 Juni 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 16, 2024 8:59


Dibawakan oleh Juan dan Loly dari Paroki Maria Bunda Tak Bercela Orong, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 1 Raja-Raja 21: 1-16; Mazmur tg 5: 2-3.5-6.7; Matius 5: 38-42 MEMBALAS DENGAN CINTA   Renungan kita pada hari Senin ini bertema: Membalas Dengan Cinta. Hukum cinta kasih yang diajarkan dan diteladankan oleh Yesus Kristus dipraktikan dalam membalas kejahatan dengan cinta kasih. Teladan Yesus sangat jelas yaitu ketika bergantung di salib, Ia mengampuni mereka yang telah menganiaya dan membunuh diri-Nya.   Bunda Maria, para martir dan orang kudus seperti Santo Yohanes Paulus II juga memberikan kita teladan yang sama. Pengertian, kesabaran, ketabahan, pengampunan, dan perbuatan kasih adalah contoh-contoh kebajikan yang diharapkan menjadi tanggapan para pengikut Kristus terhadap musuh-musuh yang melawan, menganiaya, mempermalukan, dan membunuh mereka.   Ada seorang murid sd bersekolah di sekolah di mana dirinya menjadi satu-satunya murid dari latar belakang budaya dan ras yang berbeda dari mayoritas murid yang ada. Setiap hari ia selalu di-bully dan diperlakukan tidak adil terutama oleh teman-teman sekolahnya. Namun atas nasihat dan perhatian para guru dan orang tuanya sendiri, ia akhirnya mampu mengatasi permasalahan itu. Ia tetap sabar dan terus berbuat baik dengan berbagi kepintaran kepada teman-temannya. Ia selalu menjadi penolong ketika diperlukan, rajin bekerja di dalam kelompok, dan selalu mendoakan mereka.    Perlahan-lahan tingkah laku murid yang satu ini dapat mengubah sikap teman-temannya yang intoleran terhadapnya. Keadaannya menjadi berubah sama sekali ketika pada awal tahun ajaran, ia diangkat menjadi ketua kelas. Semua teman dan guru senang dan mengasihi dia. Teman-teman mendengarkan dan menghormati dia. Ia sesungguhnya telah memenangkan hati mereka yang sebelumnya keras dan tidak bersahabat. Ia sungguh-sungguh mempraktikkan ajaran Tuhan Yesus Kristus tentang membalas kejahatan dan perbuatan dosa dengan cinta kasih.    Cinta kasih adalah golden rule-nya Yesus Kristus dan menjadi hukum baru. Hukum ini merupakan lawan tetap hukum lama, yaitu dendam, benci, kekerasan, dan kematian yang disimbolkan dengan mata ganti mata, gigi ganti gigi. Kejahatan bisa saja berwujud seperti tindakan raja Ahab dan isterinya Izebel yang menyerobot kebun anggur Nabot orang Israel yang akibatnya Nabot dilempari sampai mati, atau seperti Yesus yang dihukum mati di salib.    Tetapi syarat hukum baru itu ialah kejahatan dan kekerasan tidak boleh dibalas dengan kejahatan dan kekerasan juga. Kalau itu yang terjadi, kebaikan dan kedamaian tidak akan terciptakan. Cinta kasih jauh lebih besar dan mulia, maka ia yang harus diandalkan untuk dipakai melawan kejahatan dan kekerasan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa… Ya Tuhan Yesus, ajarilah kami untuk selalu tekun menggunakan cinta kasih sebagai sarana untuk mengatasi konflik, permusuhan, diskriminasi dan kejahatan di dalam hidup kami. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus … Dalam nama Bapa … --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-9 masa biasa; Peringatan Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 7, 2024 7:49


Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Yuliana Manjung dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yesaya 61: 9-11; Mazmur tg: 1 Samuel 2: 1.4-5.6-7.8abcd; Lukas 2: 41-51 HATI YANG CEMAS   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Hati yang Cemas. Seorang bocah perempuan kelas 5 SD bernama Maria, bermain tebak-tebakan dengan ibunya. Ia berkata: "Ma, jawab tebakan ini ya. Apa perbedaan antara hati Papa dan hati Mama?" Ibunya mencoba berpikir sebentar. Kemudian ia menjawab: "Hati Papa adalah hati seorang laki-laki. Hati Mama adalah hati seorang wanita." Jawab Maria: "Bukan. Bukan jawabannya." Ibunya menyambung: "Lalu jawabannya apa?" "Jawabannya ialah," kata Maria, "Hati Mama suka cemas, sedangkan hati Papa suka cuek." Anak ini tentu saja berkata sesuai pengalamannya sendiri.    Hubungan hati antara ibu dan anak adalah suatu hubungan terkuat antara dua manusia, melebihi semua jenis hubungan lain yang pernah ada di dunia. Oleh karena itu kalau seorang ibu merasa cemas terhadap orang-orang kesayangannya, pasti kecemasan ini merupakan suatu ungkapan hati yang sangat mendalam. Kecemasan seorang ibu itu tidak sekedar rasa susah, gelisah atau tidak nyaman. Lebih dari itu, ibu sangat sakit, kehilangan dan lumpuh sebab sebagian hatinya terlepas atau hilang.   Kisah di dalam Injil Lukas tentang Yesus remaja yang menghilang dari pengawasan kedua orang tuanya membuat kita mengerti bahwa hati yang cemas itu keluar dari mulut Bunda Maria. Seperti semua ibu yang lain, Bunda Maria menunjukkan betapa sakitnya dia ketika sebagian hatinya, atau setengah bagian hidupnya, yaitu Putranya sendiri menghilang. Kecemasan seorang ibu bagaikan semua bencana besar, sehingga langit pun bisa terbuka dan surga juga memberi tanggapannya. Yesus harus menjawab kecemasan ibunda agar ia tenang, bahwa Dia sungguh berada di rumah Bapa-Nya.   Hari ini kita merayakan Hati Bunda Maria yang amat suci yang membantu kita untuk mengerti bahwa kesucian hatinya mempunyai peran yang sama dengan hati Tuhan Yesus Kristus. Kedua hati tersebut memberikan kita solusi atau jawaban atas permasalahan-permasalahan kita di dunia ini. Hati Bunda Maria yang cemas membuat matanya selalu terbuka untuk melihat dan menunjukkan setiap masalah atau kesulitan yang masing-masing kita hadapi. Hatinya yang cemas menggerakkan dia untuk berjalan sejauh ujung bumi dan mencapai segala bangsa supaya membawa anak-anak manusia untuk percaya kepada Tuhan.   Jika kita sendiri atau orang-orang yang kita kenal dan sayangi pada saat ini sudah terlanjur menjauh dari jalan Tuhan Yesus Kristus; jika sedang terjadi hubungan di antara teman atau saudara belum membaik; jika masih ada marah, benci, dendam dan iri terhadap sesama kita, marilah kita menyadari bahwa Bunda Maria sangat cemas dengan semua ini. Ia sedang bekerja untuk memperbaiki semua ini.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa di surga, semoga Roh-Mu selalu menyertai dan Bunda Maria membimbing kami untuk memperkuat komitmen kami berjalan di jalan Tuhan Yesus Kristus. Kemuliaan kepada Bapa ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan ke-7 masa biasa, 20 Mei 2024, peringatan Santa Perawan Maria Bunda Gereja

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 19, 2024 7:45


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Salesian Don Bosco Gerak di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 3: 9-15.20; Mazmur tg 87: 1-2.3.5.6.7; Yohanes 19: 25-34 KARUNIA SEORANG IBU   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Karunia Seorang Ibu. Pada suatu hari Minggu yang jatuh pada "Hari Para Bapak" sedunia, imam yang memimpin Misa mengundang para bapak untuk maju ke dekat altar sebelum berkat penutup Misa. Mereka didoakan dan diberkati khusus oleh imam. Pada waktu itu ada tiga bapak menangis haru dan terlihat oleh imam yang sedang mendoakan mereka.                                  Imam itu bertemu mereka di luar gereja setelah misa selesai. Satu persatu dari mereka ditanyakan alasan mereka menangis waktu berada di depannya. Mereka semua menjawab bahwa istrinya memaksa mereka maju ke depan dengan ancaman yang berbeda-beda. Kalau mereka tidak mau maju, sanksi akan diberikan tanpa ampun. Yang satu diancam tidak boleh masuk rumah setelah kembali dari misa. Yang lain diancam tidak ditemani kalau diajak untuk pergi berdua. Yang lain lagi diancam tidak disiapkan makanan favoritnya.    Ancaman-ancaman ini sungguh serius. Seorang istri dan ibu adalah kunci bagi rumah, makanan dan relasi. Jika ketiga unsur ditiadakan, bagaimana jadinya dengan seorang suami dan bapak, bahkan kehidupan kita yang sesungguhnya! Ketiga bapak yang menangis seharusnya bukan karena istri mereka marah dan mengancam, tetapi sesungguhnya mereka sangat sedih dan sakit untuk kehilangan bagian kehidupan yang dibawa dan dihidupi oleh para istrinya. Jadi para istri atau wanita ini adalah representasi dari kebaikan Allah untuk melawan semua bentuk kejahatan yang ingin merusak dan membinasakan kehidupan.   Kita berbahagia di hari peringatan Bunda Maria sebagai Bunda Gereja ini, yang merupakan perayaan untuk menghormati dan memuliakan peran ke-Ibuan untuk seluruh Gereja. Pada prinsipnya Gereja disebut ibu dengan alasan paling kentara, ialah karena Bunda Maria dipercayakan oleh Putra-nya sendiri, Yesus Kristus yang adalah kepala Gereja, sebagai bunda Gereja. Yesus nyatakan itu secara langsung dan pribadi ketika Ia bergantung di atas salib dan sesaat lagi akan wafat. Ia berkata kepada seorang murid yang dikasihi-Nya: “Inilah ibu-mu”!   Gereja sebagai ibu memiliki tanggung jawab maha penting untuk melindungi dan mengarahkan setiap anggotanya ke jalan keselamatan. Maria tentu bekerja sama dengan Yesus Kristus, sang Kepala Gereja, untuk membuat Gereja dan seluruh anggotanya hidup dalam iman, kasih dan pengharapan yang kuat. Sebagai ibu, Maria menjiwai seluruh Gereja sepanjang jalan tersebut. Meskipun ancaman setan dan musuh-musuh tak pernah berhenti untuk mencelakakan dan menghancurkan Gereja, ibu Gereja memiliki kekuatan untuk bertahan dan melawannya. Perlawanan itu tidak pernah berhenti selama dunia ini masih berputar, seperti yang diwartakan oleh bacaan pertama hari ini.   Marilah kita berdoa. Dalam nama ... Ya Allah, semoga Bunda Maria selalu bersama dengan kami di dalam segala kesulitan kami, khususnya dalam saat-saat kesulitan dan ancaman musuh yang mematikan. Salam Maria... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu Ke-7 Paskah, 12 Mei 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 12, 2024 11:35


Dibawakan oleh Tirto, Rini, Hendry dan Pater Peter, SDB dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 15-17.20a.20c-26; Mazmur tg 103: 1-2.11-12.19-20ab; 1 Yohanes 4: 11-16; Yohanes 17: 11b-19 DOA UNTUK PERSATUAN   Tema renungan kita pada hari Minggu Paskah ke-7 ini ialah: Doa Untuk Persatuan. Gereja kita sangat kuat dan intensif mengajarkan dan mempertahankan persekutuan atau persatuan. Kita selalu ibaratkan ini dengan organ tubuh manusia. Yesus adalah kepala dan anggota Gereja adalah tubuh. Bunda Maria berada pada posisi sangat sentral yaitu sebagai Bunda yang menemani dan melindungi semua anggota.   Sejalan dengan ini, negara-negara di dunia bercita-cita supaya persatuan di dalam negara masing-masing terpelihara dengan baik, demikian juga persatuan dan persaudaraan di antara umat manusia seluruh dunia. Sebenarnya Gereja dan negara memiliki kesamaan dalam hal membangun persatuan, kerja sama, toleransi dan persaudaraan. Semua perbedaan yang ada seharusnya dijalin sedemikian supaya mendukung dan menghasilkan persatuan yang lebih baik.   Persekutuan di dalam negara dan Gereja kita hingga saat ini belum ideal. Di dunia ini tidak ada yang ideal. Tetapi jalan menuju ke situ, atau usaha bersama untuk memelihara dan meningkatkannya selalu ada. Aneka halangan dan tantangan untuk terciptanya persatuan tetap terjadi. Ancaman disintegrasi sering menghantui kita. Tetapi hal itu tidak pernah menghilangkan mimpi dan upaya kita bersama untuk mengatasinya kemudian merawatnya lagi.   Tuhan Allah tidak ingin kalau persekutuan sempurna yang diikat kuat oleh cinta kasih hanya dinikmati oleh Allah Tritunggal dan dialami bersama para kudus. Sebaliknya cinta yang menyatukan itu diturunkan ke dunia melalui Putra-Nya Yesus Kristus. Cinta itu disemaikan dan dipelihara dalam Gereja dan umat manusia segala bangsa. Buahnya ialah hidup rukun, damai, dan solider satu sama lain. Karena sebagai suatu tugas yang berat, Yesus sendiri bahkan mendoakan  agar persekutuan itu benar-benar terwujudkan. Kita harus mendoakan juga.   Ada dua usulan supaya intensi doa bagi persekutuan ini mempunyai fokus dan mendorong kita semakin bersemangat berdoa. Pertama ialah supaya para pemangku jabatan, otoritas, penjaga iman, pelayan, dan pemelihara persekutuan kompak dan teguh dalam iman mereka. Kalau mereka goyah dan tidak bersatu, akan rusak juga seluruh tubuh. Penambahan Matias untuk menjadikan kembali ke-12 rasul lengkap merupakan satu cara memelihara kekompakan dan keteguhan iman. Kita harus berusaha untuk melengkapi apa pun yang kurang dalam hidup kita, supaya dapat tercipta suatu persatuan. Kedua ialah semakin banyak aktivitas kita yang berorientasi mempersatukan tiap-tiap orang perlu lebih dimaksimalkan. Jadi setiap orang merasa ada kebutuhan untuk bersatu dan bersama. Demikianlah kita perlu berdoa untuk merawat persekutuan kita.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, jadikanlah kami para pendoa yang setia dan bersemangat bagi persekutuan dan kebersamaan kami sebagai umat beriman dan warga negara kami. Bapa kami... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan Keenam Paskah, 11 Mei 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later May 10, 2024 6:37


Dibawakan oleh Innocentius Peni dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kisah Para Rasul 18: 23-28; Mazmur tg 47: 2-3.8-9.10; Yohanes 16: 23b-28 MEMAKAI NAMA YESUS   Renungan kita hari ini bertema: Memakai Nama Yesus. Ada banyak kejadian di masyarakat, baik yang dipublikasi media maupun yang tidak, tentang pemungutan liar. Ada sejumlah oknum yang memungut uang dari warga masyarakat di rumah-rumah keluarga untuk kepentingan mereka dan kelompok mereka. Biasanya mereka membawa surat yang ditanda tangani oleh pejabat atau tokoh masyarakat tertentu sebagai pembenaran atas tindakan tersebut. Dengan membawa nama “orang besar” mereka merasa aman untuk bertindak.   Di dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam kebudayaan yang kita miliki, ketika kita membawa nama orang yang memiliki kuasa dan pengaruh, urusan-urusan yang kita lakukan bakal menjadi lancar. Entah suatu perbuatan melawan aturan entah suatu perbuatan baik untuk tujuan yang baik, kita tentu ingin dibantu oleh dukungan orang yang lebih kuat dan berpengaruh. Yang kita inginkan ialah supaya kita tidak mengalami hambatan dan tujuan kegiatan tersebut segera tercapai serta hasilnya dapat menguntungkan kita..    Seperti inilah kalau kita semua pengikut Kristus diajarkan untuk memakai nama Yesus Kristus untuk meminta kebutuhan-kebutuhan jasmani-rohani kepada Bapa. Semua doa kita diakhiri dengan “dengan perantaraan Yesus Kristus”, berarti memakai nama Yesus Kristus. Memakainya itu kita merasa spesial dan terhormat. Yesus sendiri tetap menjadi pelayan kita meskipun Ia sudah bersatu dengan Bapa dan Roh Kudus di surga.    Apakah Yesus mengizinkan kita memakai nama-Nya? Tentu. Kalimat dari Injil Yohanes yang baru saja kita dengar menunjukkan bahwa Yesus sendiri meminta supaya kita memakai nama-Nya: apa saja yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, akan diberikan kepadamu. Memakai nama Yesus berarti kita sungguh mengakui Yesus secara benar, kita percaya Dia akan memenuhi kebutuhan kita.    Mengetahui dan percaya kepada Dia adalah bukti iman kita kepada-Nya. Atas dasar ini maka Apollos diberikan semua penjelasan secara menyeluruh tentang Yesus Kristus, supaya ia dapat memakai nama Yesus secara benar dalam seluruh kegiatan pewartaannya. Kita juga mengambil tanggung jawab untuk memakai nama Yesus secara benar, dengan maksud yang benar untuk sampai kepada Bapa.    Kita harus bisa menghindari memakai nama Yesus secara sembarangan, misalnya mencatut istilah profan pada nama-Nya. Kita tidak boleh memakai nama Yesus untuk meminta sesuatu yang curang, jahat atau melawan kemanusiaan. Kita juga harus menghindari menggantikan posisi nama Yesus dengan nama orang kudus lain termasuk Bunda Maria, karena Yesus itu satu-satunya perantara kita kepada Bapa. Perjalanan kita kepada Bapa hanya melalui Yesus Kristus.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah pikiran dan hati kami untuk senantiasa memakai nama-Mu secara benar setiap kali kami berdoa dan memohon kepada Bapa. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan Keempat Pra Paskah, 13 Maret 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 13, 2024 7:24


Dibawakan oleh Simon Tuhu Setiawan dan Gregorius Hendro Tanuhito dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Yesaya 49: 8-15; Mazmur tg 145: 8-9.13c-14.17-18; Yohanes 5: 17-30 BERSAMA BAPA-KU SENDIRI   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Bersama Bapa-Ku Sendiri. Yesus membela diri-Nya atas tuduhan para musuh kalau ia menghujat Allah karena menyamakan diri dengan Allah. Dengan tegas Ia berkata: Allah adalah Bapa-Nya sendiri. Seluruh uraian dalam pembelaan ini berpusat pada kebenaran bahwa Ia hidup bersama dengan Bapa-Nya sendiri. Karena Ia berpihak kepada kita dan kita berpartisipasi dalam perutusan-Nya, baik Yesus maupun kita sebagai pribadi maupun bersama, layak menyerukan ungkapan ini: Aku berada bersama Bapa-ku sendiri, atau kita berada bersama Bapa kita sendiri. Kita tidak merasa asing dan takut.   Kebenaran prinsip ini menjelaskan kodrat Tuhan Allah yang satu dengan tiga pribadi, yaitu hubungan antara Bapa dan Putra yang bersatu di dalam Roh Kudus. Orang-orang Farisi dan para ahli Taurat tidak dapat memahami persekutuan ini seperti kita. Cara pandang dan paham kita berbeda. Inti perbedaannya ialah pada menerima dan percaya akan Yesus Kristus orang Nazareth itu. Kita menerima dan percaya kepada-Nya sehingga konsekuensi logisnya ialah percaya juga kepada Tritunggal Allah. Sebaliknya mereka tidak menerima dan percaya kepada Yesus dari Nazareth, maka mereka juga tidak percaya kepada Tritunggal Allah.   Hidup dan tinggal bersama Bapa sendiri, membuat Yesus tampil begitu perkasa dan maha kuasa di atas kekuasaan yang berseberangan dengan Tuhan. Bersama Yesus kita diikutsertakan atau diadopsikan untuk berada dan tinggal bersama Bapa yang ada di surga. Buah pengadopsian ini ialah penganugerahan rahmat istimewa sebagai anak-anak yang terkasih. Nabi Yesaya menyebutnya seperti ini: Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangun bumi kembali.   Dengan karunia itu kerajaan Allah hadir di dunia. Kita sebagai Gereja telah ditetapkan menjadi bagian di dalam kerajaan ini. Kini kita memikul tanggung jawab penting untuk membaharui wajah bumi ini dari waktu ke waktu dengan bantuan Roh Kudus. Setiap kali kita berdoa memohon pertolongan Roh Kudus, bunyi doa kita ialah: Datanglah ya, Roh Kudus dan baharuilah muka bumi ini. Untuk menghadap berbagai masalah di dunia ini, nasihatnya ialah supaya kita memanfaatkan kekuatan kita berada bersama dengan Bapa kita sendiri.   Ada seorang anak SD kelas tiga baru mulai tidur di kamarnya sendiri, dan tidak lagi bersama kedua orang tuanya. Ia sendiri memilih untuk tidur sendiri. Setelah malam pertama, orang tuanya bertanya apakah ia merasa sulit dan takut tidur sendiri. Anak itu sangat percaya diri mengatakan: “Aku tidak takut dan tidak merasa sulit, karena Bapa Allah, Tuhan Yesus dan Bunda Maria ada bersama aku.” Pengalaman anak ini sebenarnya juga adalah pengalaman kita orang beriman.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus yang baik, kuatkan selalu persekutuan kami dengan Allah Tritunggal yang suci khusus dalam membaharui diri kami dan kehidupan di bumi ini. Salam Maria ... Dalam namaBapa ...   --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Senin pekan Keempat Pra Paskah, 11 Maret 2024

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Mar 10, 2024 8:18


Dibawakan oleh Agatha Erna dan Agustina Norma Sitorus dari Sekolah Saint Peter Jakarta di Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Yesaya 65: 17-21; Mazmur tg 30: 2.4.5-6.11-12a.13b; Yohanes 4: 43-54 MENDAPATKAN JAWABAN   Renungan kita pada hari ini bertema: Mendapatkan Jawaban. Ada seorang pemudi 27 tahun memutuskan dengan serius untuk mendapatkan jodoh dan menikah. Setelah kuliah dan mulai meniti karir, ia fokus dengan pekerjaan. Urusan berpacaran tidak menjadi perhatiannya. Kini setelah menyadari bahwa karir sudah mulai mapan, ia kemudian fokus untuk mendapatkan pasangan hidup. Orang-orang di sekitar meragukan dia bisa mendapatkan pasangan. Namun melalui novena kepada Bunda Maria dan doa-doa pribadi, dalam waktu yang tidak lama ia mendapatkan seorang pemuda 28 tahun yang sangat mencintainya.   Kita sebagai pengikut Kristus, kita mendapat jawaban atas proses mengenal dan menyanggupi panggilan Tuhan kepada setiap orang, yang kita sebut iman. Dengan memiliki iman, seseorang dipandang mempunyai hak dan kewajiban sebagai pengikut Kristus yang sesungguhnya. Pintu masuk memiliki iman ini ialah pembaptisan, yang mencirikan seseorang itu percaya akan Yesus Kristus sebagai Putra Allah yang hidup bersama Bapa dalam persekutuan dengan Roh Kudus.   Hak-hak seorang beriman antara lain yang paling mendasar ialah berpartisipasi di dalam Yesus Kristus dengan martabat sebagai saudara atau saudari Kristus atau dengan sebutan spesial sebagai putra atau putri Allah. Dari martabat istimewa ini, terbentuklah identitas Kristiani melalui karunia panggilan Tuhan atas setiap pribadi pengikut Kristus. Panggilan dasar ialah panggilan menjadi Kristen. Kemudian ada panggilan profesi seperti menjadi guru, abdi negara, teknisi, pengusaha, petani, atau politisi. Ada juga panggilan untuk pelayanan umat Allah dalam tugas sebagai imam, biarawan, biarawati, dan perkawinan suami-istri.   Kewajiban sebagai pengikut Kristus yang sangat mendasar ialah menjadi tanda kehadiran Kristus, terang, dan kebenaran-Nya di dalam dunia. Kita sebagai tanda, maka kita menjadi saksi-saksi Kristus yang hidup melalui perkataan dan perbuatan Kristiani yang menggarami dan menerangi dunia ini. Martabat putra dan putri Allah dengan panggilan yang melekat pada setiap orang, akan sangat berguna jika ia menjalankan hidup Kristennya secara bertanggung jawab.   Jadi iman merupakan fondasi untuk berdiri dan berfungsinya sebuah kehidupan Kristen yang menghayati cinta kasih Kristus dan berpengharapan untuk hidup di dalam langit dan bumi yang baru, yaitu kerajaan surga, kata nabi Yesaya dalam bacaan pertama hari ini. Pejabat istana mendapatkan jawaban dalam iman, setelah mujizat yang terjadi di dalam keluarganya. Iman itu mengantar seluruh keluarganya kepada Tuhan. Mereka menetapkan diri menjadi bagian dari Yesus Kristus yang memiliki hak dan kewajiban sebagai pengikut Kristus seturut standar dan kondisi hidup beriman pada waktu itu.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Yesus Kristus, terima kasih atas rahmat panggilan dari-Mu kepada kami dan semoga kami selalu membaharui iman kami kepada-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

KATKIT Katekese Sedikit
Pembuahan Kandungan Secara Ilahi

KATKIT Katekese Sedikit

Play Episode Listen Later Jan 11, 2024 13:55


Kehamilan normal terjadi karena sel telur dibuahi oleh sel sperma. Namun, kehamilan Bunda Maria terjadi tidak dengan cara itu. Pembuahannya terjadi oleh Roh Kudus, yaitu secara ilahi. Bagaimana itu? Simaklah. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/katkit/message

SABDA DI ATAS BATU KARANG
Senin, 1 Jan : PER MARIAM AD YESUM

SABDA DI ATAS BATU KARANG

Play Episode Listen Later Jan 1, 2024 4:28


Semoga berkat iman SP Maria Bunda Allah, kita pun semakin beriman pada Yesus, Sang Juruselamat. Dan melalui Bunda Maria kita bisa dekat Yesus untuk memperoleh dan menikmati janji-janjiNya.

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat, hari Kelima Oktaf Natal, 29 Desember 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 28, 2023 9:05


Dibawakan oleh Filipus Evano dan Rini Sudarno dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Villa Melati Mas, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. 1 Yohanes 2: 3-11; Mazmur tg 96: 1-2a.2b-3.5b-6; Lukas 2: 22-35 TAAT UNTUK MENCINTAI, MENCINTAI UNTUK TAAT   Tema renungan kita pada ini ialah: Taat Untuk Mencintai, Mencintai Untuk Taat. Ada seorang memasang di status medsos-nya gambar kandang Natal. Ia menulis caption pada gambar itu sebuah kalimat seperti ini: “Bunda Maria dan suaminya Santo Yosef adalah orang-orang yang pasrah. Tuhan menghendaki mereka seperti apa, mereka hanya mengikuti. Semua tanggapan mereka kepada Tuhan adalah ‘taat untuk mencintai, mencintai untuk taat'”. Ketaatan adalah kekuatan mereka.   Bayangkan saja, Maria diberitahu sebelumnya bahwa ia mengandung dan melahirkan tetapi tetap perawan. Kemudian pihak Yosef ditaruh di situ untuk menjadi suami meski tidak mengawininya seperti layaknya suami-istri. Plus anak yang sudah dilahirkan tampil sebagai seseorang yang sudah memberikan ciri-ciri sangat luar biasa. Mereka harus menerima semua ini apa adanya.    Tetapi ceritanya menjadi lain sama sekali, berubah secara positif dan sejalan dengan yang diinginkan Tuhan, karena sikap dan tanggapan Yosef dan Maria bukan sekedar kemampuan manusiawi. Keduanya taat kepada Tuhan secara total atas semua rancangan terhadap diri dan keluarga yang mereka bentuk.    Maksudnya ialah untuk memperkuat cinta di antara mereka ketika tidak ada unsur-unsur badaniah-biologis-psikologis persekutuan pria dan wanita. Misalnya suami yang tahu istri tetap perawan tapi mengandung bukan dari dirinya, ini sangat berpotensi bahaya. Taat kepada Tuhan tanpa syarat merupakan jalan terbaik untuk mempertahankan dan memperkuat persekutuan mereka. Demikian juga halnya ketika kasih di antara mereka begitu kuat, mereka akan memiliki hidup yang berkomitmen, tanggung jawab dan dalam kesetiaan.   Salah satu buah dari ketaatan dan cinta Yosef dan Maria ialah tanggung jawab mereka sebagai suami-istri dan orang tua untuk membesarkan Yesus Kristus dalam tata cara adat istiadat, budaya, agama dan kehidupan sosial. Contoh lain yang menghayati ketaatan dan cinta dengan tulus hingga saat akhir hayatnya ialah orang tua Simeon yang menerima dan memberkati kanak-kanak Yesus. Semua penghayatan ketaatan dan cintanya terbayar lunas ketika ia berjumpa dengan Tuhan sendiri.   Belajar dari contoh-contoh ini, bagi kita yang paling mendasar ialah menjadikan masing-masing ketaatan dan cinta sebagai sarana untuk mewujudkan yang lain. Kita mencintai melalui ketaatan dan kesetiaan. Misalnya, setia mendengarkan orang tua membuat kita semakin mencintai mereka. Kita juga membiasakan diri untuk hidup taat melalui mencintai. Misalnya, kita sayang kepada orang tua dengan cara selalu menaati mereka.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Di dalam kasih-Mu, ya Bapa yang baik, semoga kami bertumbuh di dalam kesetiaan dan ketaatan iman kami kepada-Mu. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Saba Tuhan hari Selasa pekan Ketiga Adven, 19 Desember 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 18, 2023 8:07


Dibawakan oleh Ermelinda dari Gereja Santo Nikodemus, Paroki Ciputat dan Marlina dari Gereja Santa Bernadete, Paroki Cileduk, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Hakim-Hakim 13: 2-7.24-25a; Mazmur tg 71: 3-4a.5-6ab.16-17; Lukas 1: 5-25 KEAJAIBAN UNTUK NATAL   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Keajaiban Untuk Natal. Seperti kita semua tahu, tema utama kita untuk masa Adven ialah persiapan. Kita telah beberapa kali renungkan tentang persiapan besar seperti yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis dan Elia. Ada juga bentuk persiapan yang menonjolkan keadilan Tuhan bersama raja Daud, yang keturunannya sampai pada diri Bunda Maria dan Santo Yosef. Lalu hari ini kita diperkenalkan dengan bentuk persiapan ajaib, dengan tokoh-tokoh ialah istri Manoah atau ibu Simson, dan orang tua Yohanes Pembaptis, Zakariah dan Elisabeth.   Kita menyebut sebuah persiapan ajaib, dan bukan hanya besar, karena dekatnya peristiwa terbesar yang jauh lebih ajaib, kelahiran juru selamat, sudah sangat nyata. Kejadian ajaib dalam hidup Maria dan Yosef, serta berwujud pada kelahiran Yesus Kristus, jelas harus diantisipasi oleh suatu persiapan ajaib juga. Dan persiapan ajaib ini ialah kelahiran Simson dari ibunya yang sudah mandul, demikian juga kelahiran Yohanes Pembaptis dari Elisabeth yang juga diklaim mandul. Zakariah, suami Elisabeth juga  masuk dalam lingkaran ajaib ini.    Keajaiban apa yang dapat dipersiapkan untuk menyambut pesta ulang tahun kelahiran Yesus Kristus tahun ini? Sesuatu yang ajaib berarti membangkitkan rasa heran, kagum atas sesuatu yang baru. Kita mempunyai dan mengalami suatu hubungan yang istimewa dengan Tuhan tidak mesti yang besar dan megah. Ajaib atau yang baru tidak mesti juga yang sangat luar biasa. Yesus Kristus yang lahir dalam kesahajaan cukup menjelaskan bahwa ajaib ialah pengalaman menemukan terang dan jawaban tentang hidup kita di dalam Tuhan.   Beberapa hari lalu seorang menulis di whatsapp group tentang persiapan ajaib pribadinya untuk merayakan Natal tahun ini. Ia menulis: Anakku bungsu yang sudah pemuda, yang selama 3 tahun tak bisa cocok dan sejalan pikiran dengan kami berdua orang tuannya. Baru sehari terakhir ini ia bisa terbuka dan menerima ketika kami berbicara. Kami yakin kami mesti berhenti sebentar di tempat yang persis anak kami berada, supaya komunikasi kami bisa tersambung, pembicaraan menjadi cair, dan akhirnya tercapai solusi permasalahan kami. Semoga Natal ini menjadi satu pengalaman sangat indah dalam keluarga kami.   Sharing kecil ini merupakan satu persiapan ajaib, yang tentu saja akan diserasikan dengan keajaiban kehadiran Tuhan Yesus Kristus. Kita masing-masing pribadi dan keluarga kiranya bersiap secara ajaib atau secara baru, supaya menemukan keserasian itu. Jika tak ada sesuatu yang ajaib atau baru, bukankah nanti perayaan Natal menjadi biasa-biasa saja, tanpa sesuatu yang indah?   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan maha murah, jadikanlah kami pribadi-pribadi dan keluarga-keluarga yang dapat membuat hidup kami baru sebagai persiapan untuk hari Natal ini. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa ...   --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan Pertama Adven, 8 Desember 2023, Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Dec 7, 2023 7:22


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Kejadian 3: 9-15.20; Mazmur tg 98: 1.2-3ab.3c-4; Efesus 1: 3-6.11-12; Lukas 1: 26-38 SUCI DARI AWAL   Pada tanggal 8 Desember, hari istimewa dalam Gereja kita, yaitu Hari Raya Bunda Maria Dikandung Tanpa noda, renungan kita bertema: Suci Dari Awal. Perayaan ini dimeriahkan oleh Gereja sejak tahun 1845. Pada hari itu Paus Pius ke-9 menetapkan doktrin Maria Dikandung Tanpa noda, atau Maria Imakulata.    Doktrin ini menekankan kesucian Bunda Maria sejak awal hidupnya, sekaligus memperkuat devosi kepada Bunda Maria sejak Gereja Perdana di Yerusalem. Perkembangan devosi itu antara lain berbuah dengan ramai dan menyebarnya doa “Salam Maria” ke seluruh muka bumi ini. Bagian dari doa ini “Salam Maria penuh rahmat” yang merupakan salam dari malaikat Gabriel dalam Injil Lukas hari ini, adalah suatu pengakuan kesucian dan penuh rahmat pada Maria yang datang dari surga. Berarti martabat kesucian ini tidak main-main.    Doktrin ini menegaskan kebenaran bahwa atas dasar kesucian itu, sejak awal mula ketika pembuahan hasil perkawinan Yoakim dan Anna, Tuhan Allah sudah merancang sedemikian rupa supaya rahim yang melindungi bakal janin Maria, dibentengi oleh rahmat Allah. Maka rahim itu anti akan virus dosa asal dan tentu saja bakal janin itu tidak terkena satu titik pun virus dosa asal. Dengan demikian, semua yang menyusul adalah suci, yaitu bayi yang tumbuh dalam rahim, kelahirannya dan sampai saat sebagai gadis desa Nazaret ia menerima kabar Malaikat. Dari sana Maria mulai hidup bersama Sabda Kekal yang menjelma menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus, sehingga jelas sekali ia tetap suci dari awal sampai akhir hidupnya, hingga ia diangkat ke surga dengan mulia.   Satu-satunya manusia yang luar biasa ialah Maria. Hanya dia dari makhluk manusia ini disebut penuh rahmat. Para santo dan santa siapa pun dia cukup disebut hamba Allah atau mengambil bagian dalam kepenuhan rahmat Allah. Tetapi Maria memiliki dalam kepenuhan itu sejak ia dikandung. Kehebatan Bunda Maria berdampak juga kepada kita. Apakah makna hari ini bagi kita? Paling kurang di sini kita dapat merenungkan tiga maknanya.    Pertama, kemampuan untuk melawan dosa. Kitab kejadian dalam bacaan pertama mewartakan bahwa panglima kejahatan yaitu setan telah dikalahkan oleh Yesus Kristus. Meski kita terus mendapat godaan dan jatuh ke dalam dosa, Maria yang telah mengalahkan dosa tetap membantu dengan doa: Santa Maria bunda Allah doakanlah kami yang berdosa ini. Kedua, mengikuti jejak Bunda Maria, kita perlu mempertahan martabat kita sebagai pengikut Kristus karena panggilan kita sejak awal yaitu di dalam Kristus, seperti yang diwartakan bacaan kedua. Ketiga, kalau kita hidup dengan semangat membenci dosa dan menjauhi perbuatan jahat, kita sesungguhnya adalah putra dan putri Bunda Maria.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang baik, semoga kami senantiasa meneladani Bunda Maria dalam kesucian dan hidup yang penuh rahmat. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-30 masa biasa, 4 November 2023, peringatan Santo Karolus Boromeus, uskup

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Nov 3, 2023 7:47


Dibawakan oleh Monika Susilo dari Paroki Santo Aloysius Gonzaga di Keuskupan Surabaya, Indonesia. Roma 11: 1-2a.11-12.25-29; Mazmur tg 94: 12-13a.14-15.17-18; Lukas 14: 1.7-11 KERENDAHAN HATI YANG BENAR   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Kerendahan Hati Yang Benar. Pada hari ini Gereja memperingati Santo Karolus Boromeus. Lahir dari keluarga bangsawan yang kaya raya dan status yang tinggi di mata masyarakat karena sebagai keponakan dari Paus Pius IV, kemudian mengenyam pendidikan prestisius sampai menjadi ahli hukum baik sipil maupun Gereja pada usia 21 tahun, Karolus memang punya peluang menjadi orang penting dan besar. Tetapi jalan hidupnya mengantarnya untuk menjadi pelayan Gereja yang tekun, saleh dan berwibawa sehingga sampai wafatnya ia adalah seorang uskup agung dan kardinal yang memimpin Keuskupan Agung Milan. Ia bekerja penuh ketekunan dan kerendahan hati dalam semua tugas yang dipercayakan Gereja kepadanya. Di dalam Gereja ia menjadi santo pelindung para imam.   Model kerendahan hati Santo Carolus Boromeus mengikuti jalan Yesus Kristus yang disebut dengan penyangkalan diri. Kerendahan hati seperti ini adalah kerendahan hati yang benar. Model ini ialah sebagai pelayan dan pengabdi. Ini merupakan suatu penyerahan diri dengan rela untuk mengikuti jejak Tuhan, mematuhi perintah-perintah-Nya dan setia di dalam jalan yang ia lalui.   Tuhan meminta kita untuk menjadi rendah hati karena Ia sendiri menjelaskan diri-Nya sebagai yang lemah lembut dan rendah hati. Lalu Ia mengingatkan supaya kita jangan meninggikan diri atau bersikap sombong dan angkuh, karena pada akhirnya akan direndahkan juga. Bunda Maria ikut mengingatkan dalam nyanyian magnifikat bahwa mereka yang tinggi hatinya dan congkak akan dipermalukan dan diusir pergi dengan tangan hampa. Dengan berusaha mengikuti nasihat dan peringatan ini, kita menjadikan sikap rendah hati sebagai suatu sikap praktis dan keutamaan dalam diri kita.   Kerendahan hati yang benar ialah bukan merasa jelek terhadap diri sendiri, atau menganggap rendah diri sendiri, atau berpikir kalau diri Anda lebih rendah dan tak berarti dari orang lain. Kerendahan hati yang benar pada dasarnya membebaskan kita dari kecondongan, kesibukan dan pemusatan perhatian atas diri kita sendiri dan berpikir fokus saja pada keunggulan diri sendiri. Kerendahan hati itu berisi kebenaran dalam pemahaman diri sendiri dan kebenaran dalam tindakannya. Mazmur 139, 1-4 mengatakan bahwa memandang diri kita sendiri secara benar dengan penilaian yang tulus, berarti melihat diri kita menurut yang Tuhan lihat.    Seorang yang rendah hati berkata dan berbuat realistis tentang diri sendiri tanpa mengada-ada untuk menjadi atau tidak menjadi sesuatu atau seseorang. Ia tak punya kebiasaan menganggap dirinya kecil atau besar selain menghadirkan diri sendiri apa adanya. Ia tidak memakai topeng supaya terlihat baik orang lain dan ia tidak sibuk untuk mengejar ketenaran, reputasi, sukses, atau kegagalan.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa maha kuasa, aku mempercayakan hidupku ke dalam tangan-Mu, jadikanlah aku berguna bagi saudara dan saudariku. Kemuliaan kepada Bapa... Dalam nama Bapa...   --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-28 masa biasa, 21 Oktober 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 20, 2023 6:52


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Roma 4: 13.16-18; Mazmur tg 105: 6-7.8-9.42-43; Lukas 12: 8-12 DOSA YANG TAK AKAN DIAMPUNI   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Dosa Yang Tak Akan Diampuni. Dosa apakah yang tak akan diampuni, yang Yesus pertegas supaya kita harus hindari? Dosa itu ialah melawan Roh Kudus. Yesus mengetahui bahwa para murid-Nya akan dicobai maka Ia yakinkan mereka bahwa Roh Kudus akan memberikan apa yang mereka perlukan ketika berada dalam kesulitan dan dicobai.    Yesus peringatkan mereka dengan tegas bahwa bisa saja mereka menolak rahmat Allah, yaitu kebaikan, berkat dan pertolongan-Nya, sehingga mereka akhirnya jatuh ke dalam penolakan akan Allah. Itu berarti meninggalkan iman dan kesetiaan kepada Yesus Kristus. Sikap-sikap yang mendukung penolakan ini ialah seperti takut, sombong, marah dan tidak percaya. Kitab suci mengatakan bahwa menyangkal seseorang berarti tidak mengenal dan memilikinya. Yudas Iskariot melakukan itu terhadap Yesus. Kaum Farisi, para ahli Taurat, para imam dan penguasa juga melakukan yang sama, dan akhirnya menghukum mati Yesus.   Roh Tuhan menjalankan peran membuka cakrawala pengetahuan manusia akan Allah, mengobarkan semangat untuk mencintai Allah, dan mempersatukan umat beriman dalam kasih persaudaraan dengan Yesus sebagai kepala. Karya Roh ini ditolak, itu berarti menolak Tuhan Allah. Mereka yang bersikap seperti ini tidak memiliki Tuhan sebagai Allah mereka, jadi tidak mungkin ada rasa bersalah, menyesal dan ruang untuk pertobatan. Untuk ini, jelas tidak ada pengampunan juga dari Tuhan.   Sikap sangat tegas ini Yesus lakukan ketika Ia berhadapan langsung dengan kaum Farisi dan para ahli Taurat. Selesai mengusir roh jahat dan menyembuhkan orang yang kerasukan itu, Yesus dianggap memakai kekuatan kepala Setan. Dengan sendirinya Yesus itu bukan Tuhan tetapi Setan. Ini anggapan dan tuduhan yang sangat mengerikan, yaitu menggantikan diri Tuhan dengan Setan. Tuhan tidak ada di situ. Yang ada ialah Setan dengan kuasanya. Ini sama saja dengan menolak Tuhan Allah sendiri. Dosanya jelas tak bisa diampuni.   Sebagai umat yang beriman kepada Kristus, kita tentu tidak sama dengan orang-orang yang tidak bisa diampuni itu. Kita memang sering berbuat dosa kecil atau besar, banyak atau sedikit, kemarin, hari ini dan besok. Tetapi kita tidak sampai hati menolak Tuhan. Itu berarti kita tetap memiliki waktu, energi, ruang dan kemampuan untuk menyadari kesalahan-kesalahan, menyesali dan memohon ampun dari Tuhan. Dan Ia yang maharahim-penuh belas kasih akan mengampuni kita. Satu pesan sederhana, jika telah bersalah jangan tunda-tunda menyesali dan meminta ampun. Melupakannya saja jelas tidak baik, karena nanti hanya akan menimbun dosa-dosa.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Bapa yang rahim, kasih-Mu amat besar dalam mengampuni dosa-dosa kami. Secara khusus kami berterima kasih atas Bunda Maria yang selalu mendoakan kami orang berdosa ini. Kuatkanlah iman kami kepada-Mu dan cinta kami kepada Bunda Maria. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-27 masa biasa, 14 Oktober 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 13, 2023 6:29


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Yoel 3: 12-21; Mazmur tg 97: 1-2.5-6.11-12; Lukas 11: 27-28 EFEK PUJIAN   Pada hari ini renungan kita bertema: Efek Pujian. Secara kodrati kita manusia membutuhkan pujian. Di dalam dunia nyata dan dunia maya atau online, pujian-pujian itu sudah seperti makanan dan minuman harian. Kalau Anda dipuji, ada suka cita. Sebaliknya kalau Anda dihujat dan dihina, hidup jadi susah. Pujian melalui kata-kata atau tindakan bermaksud memuji atau mengapresiasi diri seseorang, perbuatannya atau hasil kerjanya. Efek pujian itu merupakan apa yang menjadi tanggapan yang bersangkutan dan perubahan-perubahan pada dirinya. Ada banyak bentuk efek pujian itu dan di sini diuraikan tiga saja.   Pertama, melalui pujian seseorang dapat menanggapi dengan sangat antusias bahkan ambisius karena ia sangat memerlukan demi keunggulan dan pengutamaan diri. Ini terjadi para orang-orang yang punya tingkat kesombongan di atas rata-rata. Mereka yang haus akan pujian tidak tenang hidupnya karena mereka dikontrol oleh pujian-pujian. Mereka harus banyak bersandiwara untuk tampil bagus dan tanpa cela. Orang-orang Farisi dan ahli Taurat berada dalam kategori ini, dan Yesus Kristus selalu mengutuk mereka.   Kedua, dengan pujian seseorang termotivasi untuk meningkatkan dirinya, usahanya, dan hasil-hasil karyanya. Murid-murid, orang muda, para pemula atau mereka sedang berjuang pantas mendapatkan pujian seperti ini. Mereka dapat berkembang, berubah dan menciptakan sesuatu yang baru jika dimotivasi diberi pujian-pujian supaya semangatnya terangkat dan kinerjanya meningkat. Yesus memperlakukan para rasul, anak-anak, orang miskin dengan cara ini.   Ketiga, dengan pujian seseorang menegaskan diri dalam kebenaran, kebaikan, cinta kasih, pelayanan dan keutamaan hidup, yang semuanya menyatu dengan identitasnya. Kategori ini sudah jelas mutlak ada pada Tuhan dan juga banyak orang lain yang berjalan dalam jalan dan terang Tuhan. Tuhan tidak berubah menjadi apa dan bagaimana kalau dipuja-puji, Ia tetap saja ada di singgasana-Nya di Sion, demikian kata nabi Yoel.    Yesus Kristus dipuji melalui pujian yang ditujukan kepada Bunda Maria yang telah melahirkan-Nya. Bunda Maria dipuji karena dihubungkan dengan Yesus. Dan banyak di antara kita mendapatkan pujian karena hidup seperti Kristus. Mereka tidak pernah berubah mengikuti keinginan yang memuji, tetapi mereka tetap mengikuti jalan Tuhan. Pujian-pujian itu lebih bertujuan untuk menyebarkan kebenaran dan kebaikan yang mereka tunjukkan supaya dunia ini diharapkan dipengaruhi untuk berubah menjadi lebih baik lagi.   Kalau menghubungkan antara diri Anda dengan pujian-pujian, posisimu ada pada kategori yang mana?   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa yang baik, rahmatilah kami pada hari ini dengan karunia kesahajaan dan rela berkorban, supaya kami dapat menjadi saksi-saksi kerajaan-Mu di tempat kami berada dan bekerja. Bapa kami yang ada di Surga ... dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-26 masa biasa, 7 Oktober 2023, peringatan Santa Perawan Maria, Ratu Rosario

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Oct 6, 2023 10:17


Dibawakan oleh Suster Maria Claudia PRR dan Suster Maria Dominique PRR dari Komunitas Suster PRR Magnifikat di Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Kisah Para Rasul 1: 12-14; Mazmur tg Luk 1: 46-47.48-49.50-51.52-53.54-55; Lukas 1: 26-38 SUKSES PLUS   Renungan kita pada hari ini bertema: Sukses Plus. Pada hari ini kita sebagai umat Gereja Katolik memperingati Santa Perawan Maria, Ratu Rosario. Devosi kepada Bunda Maria Rosario begitu merata dan kuat oleh umat Katolik merupakan buah perjalanan panjang Gereja dalam mempertahankan iman dan melawan musuh-musuh yang bermaksud menghancurkannya. Sangat populer, pas untuk segala waktu dan tempat, berfungsi untuk segala keperluan dan disukai semua kalangan manusia,  Rosario menandakan suatu sukses Gereja dalam membuat anggotanya menjadi umat yang devosional.    Umat devosional berarti mereka memiliki cinta, rasa suka dan kedekatan dengan subjek tertentu yang kepadanya mereka menaruh hormat dan ketergantungannya. Umat Katolik melakukan ini kepada Bunda Maria. Ada begitu banyak kesaksian di antara kita yang menegaskan peran dan pertolongan Bunda Maria atas keberhasilan, keuntungan dan keselamatan yang mereka alami. Bunda Maria adalah contoh paling pas untuk menggambarkan suatu hidup yang sukses plus, bahwa karunia Tuhan membuatnya menjalankan tugas-tugasnya dengan sempurna, maka tiketnya sudah final untuk berada di surga.   Para rasul berada di jalur keunggulan dan kesuksesan Bunda Maria. Mereka meraih kesuksesan yaitu kembali dengan gembira setelah menjalankan tugas perutusan dari Guru mereka, Yesus Kristus. Mereka lakukan pekerjaan Yesus Kristus sendiri. Ada sekian jumlah orang yang dicerahkan pemahaman imannya, sebagian orang disembuhkan, ada yang mendapatkan penghiburan dan sebagian lain dibebaskan dari kekuasaan roh-roh jahat. Itu semua membuat mereka senang. Itu semua merupakan keberhasilan. Plus-nya ialah bahwa nama-nama mereka tercatat di surga. Tiket mereka juga sudah final untuk sampai ke sana.   Mengikuti contoh-contoh ini, setiap dari kita sebenarnya bercita-cita kalau sukses plus itu juga menjadi bagian dari iman kita. Sewajarnya kita terus bersemangat untuk mendapatkan kesuksesan dalam usaha dan kerja kita. Hasil dari perbuatan dan kerja menjelaskan sendiri apa yang kita inginkan dan cita-citakan, meskipun sering hasil itu bukan yang memadai dan maksimal. Ada kalanya hasilnya negatif bahkan nihil, namun tidak akan meniadakan niat asli kita untuk meraih hasil yang baik.   Sebagai pengikut Kristus, kita memang ingin supaya nama-nama kita tercatat di surga, yang berarti tiket untuk ke sana sudah final. Di dalam usaha, pekerjaan dan pelayanan kita tiap hari, tidak cukup untuk mengumpulkan dan menimbun hasil yang mengukir kesuksesan. Kita perlu menaruh nilai plus kepada setiap sukses itu, yaitu karena kemuliaan Tuhan. Dengan begitu nama kita tercatat di surga. Kita akan menyambut momen yang pas untuk sampai di sana.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Allah Bapa di surga, hati kami dipenuhi suka cita dengan karunia kehidupan di surga yang disiapkan bagi kami. Semoga kami tetap setia kepada jalan Yesus Kristus yang sedang kami lalui saat ini. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

SABDA DI ATAS BATU KARANG
Jumat, 15 Sep : DUKACITA YANG BERIMAN

SABDA DI ATAS BATU KARANG

Play Episode Listen Later Sep 15, 2023 5:35


Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk meneladani sikap hidup dan iman Bunda Maria. Jika kita sedang dalam kedukaan yang mendalam, adakah kita mampu tetap memahami kehendak Allah?

allah jika jumat beriman bunda maria sabda tuhan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-23 masa biasa, 15 September 2023, peringatan Santa Perawan Maria yang Berdukacita

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 14, 2023 7:21


Dibawakan oleh Suster Maria Remigia PRR dan Postulan Juliana dari Komunitas Biara Suster PRR Kuluhun di Keuskupan Agung Dili, Timor Leste. Ibrani 5: 7-9; Mazmur tg 31: 2-3a.3b-4.5-6.15-16.20; Yohanes 19: 25-27 IBU YANG MENGAMPUNI   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Ibu Yang Mengampuni. Pada hari ini 15 September Gereja kita memperingati Bunda Maria yang berdukacita. Pengalaman duka Maria sangat berkaitan dengan salib penderitaan Yesus Kristus. Yesus sendiri saja pada waktu Ia menjalani hukuman mati. Para rasul meninggalkan Dia, kecuali ibunda-Nya dan murid yang sangat dikasihi-Nya, Yohanes. Maria, Bunda Yesus dan tiga wanita lainnya berada di dekat salib itu.    Di kaki salib itu, Maria mengalami puncak kedukaan yaitu kematian Putra yang telah ia lahirkan. Jauh sebelumnya ketika bayi Yesus dipersembahkan di bait suci, Simeon telah meramalkan kalau Maria akan menemui penderitaan yang mengerikan, sebilah pedang akan menghunjam jiwanya. Selanjutnya Ia sungguh menghayati hidup dengan menderita bersama Yesus hingga akhir di Golgota. Banyak yang menyebut Maria sebagai seorang martir dalam roh. Tetapi Maria tidak kalah dan menyerah dengan duka dan kehilangan itu, karena iman dan harapannya ditopang oleh iman kepada Allah dan kasih kepada Putranya.   Sebagai bukti imannya yang begitu kuat, Bunda Maria dalam persekutuan dengan Putranya itu ia mengampuni sama kualitasnya dengan yang diungkapkan oleh Yesus dari atas salib: Bapa, ampunilah mereka karena mereka tak tahu apa yang mereka perbuat. Dari atas salib juga Yesus memandatkan ibu-Nya untuk mengadopsi semua pengikutnya segala zaman, yang diwakili oleh murid yang dikasihi itu. Maka Maria patuh pada tugas itu untuk menerima semua orang, termasuk yang menghukum mati Yesus dengan dosa-dosa mereka sehingga mereka diampuni, disadarkan dan dibawa kembali kepada kebenaran.    Sampai dengan saat ini, Bunda Maria dalam persekutuannya dengan Yesus Kristus masih tetap sedih kalau melihat para murid Yesus jatuh dalam dosa dan berusaha keras untuk melepaskan dirinya dari cengkeraman dosa. Ulah mereka itu jelas mendatangkan derita dan sakit pada tubuh Kristus, yaitu Gereja ternoda. Jika sebagian anggota Gereja berdosa dan berbuat jahat, tentu sangat mempengaruhi anggota-anggota lainnya. Tetapi lebih dari pada bersedih dan berduka, Bunda Maria dari hatinya yang pengampun meminta Yesus Kristus untuk mengampuni dan menobatkan mereka. Bagian dari doa “Salam Maria”, “doakanlah kami yang berdosa ini...” adalah ungkapan paling nyata bagaimana Bunda Maria ikut mengampuni kita.   Memikirkan Bunda Maria yang berduka, hendaknya langsung menyadarkan kita untuk tidak terus-menerus membuatnya larut dalam duka karena dosa-dosa kita, sama dengan kita yang tidak ingin terus-menerus membuat ibu kita di rumah bersedih karena kenakalan dan hidup kita yang sembarang.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah kami untuk senantiasa mempunyai devosi yang benar dan bertahan kepada Bunda Maria yang selalu mengampuni dan mendoakan kami orang-orang berdosa. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...  --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

SABDA DI ATAS BATU KARANG
Jumat, 8 Sep : PER MARIAM AD YESUM

SABDA DI ATAS BATU KARANG

Play Episode Listen Later Sep 8, 2023 5:43


Sabda Tuhan hari ini, yang menggambarkan tentang silsilah Yesus, yang dikandung oleh Bunda Maria, dari kuasa Roh Kudus, hendak meneguhkan iman kita bahwa Bunda Maria memiliki peranan dan kedudukan ilahi yang besar di dalam rencana dan karya Allah bagi keselamatan kita. Adakah kita mau berperan secara aktif demi keselamatan kekal kita, yakni dengan membersihkan diri dari segala keberdosaan?.

allah jumat yesus adakah roh kudus bunda maria sabda tuhan
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Jumat pekan ke-22 masa biasa, 8 September 2023, Pesta Kelahiaran Santa Perawan Maria

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Sep 7, 2023 7:23


Dibawakan oleh Tarsisius Tarsan dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Mikha 5: 1-4a; Mazmur tg 13: 6ab.6cd; Matius 1: 1-16.18-23 SESUAI DENGAN MAKSUD TUHAN   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Sesuai Dengan Maksud Tuhan. Tanggal 8 September pada hari ini, Gereja merayakan pesta kelahiran Bunda Maria, Perawan yang mulia. Meski tak ada ayat kitab suci berbicara tentang itu, Gereja punya keyakinan tentang ini melalui tradisi suci.    Empat abad setelah kitab perjanjian baru ditulis, pada tahun 431 diadakan konsili para Bapa Gereja yang bernama Efesus dengan penetapan Maria sebagai Bunda Allah. Dari sana disebutkan tentang kelahirannya, misalnya disebutkan di dalam nyanyian yang pada mulanya dinyanyikan oleh Gereja-Gereja Timur. Gereja Roma mulai mempopulerkan itu sekitar abad ke-17.    Kelahiran Bunda Maria ini jelas sesuai dengan maksud dan rencana Tuhan. Maksud utama Tuhan ialah menyelamatkan umat manusia dari kuasa dosa. Perwujudan maksud ini telah berlangsung lama sekali melalui kisah bangsa terpilih Israel, dan sampai pada saat dan tempat yang tepat ialah pasangan suami istri Yoakim dan Anna diberkati secara khusus demi kelahiran putri mereka Maria sebagai perwujudan maksud itu.   Proses kelangsungan untuk maksud itu sampai pada aspek berikutnya yang ditetapkan oleh Gereja sebagai doktrin tentang Bunda Maria, ialah dikandungnya dia tanpa noda dosa. Rahim Anna tempat hidupnya pembuahan janin Maria dibentengi oleh kuasa ilahi sehingga pengaruh dosa asal tak dapat menembusinya dan masuk ke dalam diri Maria. Ia sungguh dikandung tanpa noda dosa. Ia dilahirkan sebagai pribadi yang suci, menjadi perawan, mengandung dari Roh Kudus, dijadikan pendamping hidup oleh Yosep dari Nasaret dan melahirkan Yesus Kristus.   Kelahiran Bunda Maria ini menjadi bukti perbuatan besar Tuhan yang merencanakan awal setiap orang dan ditentukan untuk menjadi seperti rupa Putra-Nya, dan dipanggil-Nya mereka untuk dibenarkan dan akhirnya dipermuliakan. Perbuatan luar biasa ini terlaksana di dalam Maria, demikian juga dalam diri setiap pengikut Kristus. Hal ini menetapkan kita menjadi putra dan putri Allah, diadopsi dan dijadikan oleh Allah bagian dari Yesus Kristus.   Terlahir penuh dengan rahmat Allah, Bunda Maria mengingatkan kita setiap kali mendoakan “Salam Maria” untuk memohon didoakan selalu supaya dilimpahkan juga rahmat yang sama. Dilimpahi rahmat berarti hidup dengan dan dalam Roh Kudus, sebagaimana dirinya yang dikandung dari Roh Kudus. Kalau kita masing-masing dan semua dikandung juga dari Roh Kudus maka kita akan memberikan kelahiran baru untuk diri kita sendiri supaya dapat membantu lahirnya perbuatan-perbuatan besar di tenah-tengah dunia.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Di dalam kuasa-Mu ya Bapa, semoga kami masing-masing dan bersama selalu mensyukuri panggilan kami yang berasal dari-Mu, dan untuk menjalankan itu senantiasa terjadi sesuai dengan kehendak-Mu. Bapa kami yang ada di surga ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan-bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Minggu, hari raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga, 13 Agustus 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 12, 2023 11:34


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Wahyu 11: 19a; 12: 1-6a.10ab; Mazmur tg 45: 10c-12.16; 1 Korintus 15: 20-26; Lukas 1: 39-56 SEKARANG TELAH TIBA KESELAMATAN DAN KUASA   Tema renungan kita pada hari Minggu Biasa ke-19 dan hari raya Bunda Maria Diangkat Ke Surga ini ialah: Sekarang Telah Tiba Keselamatan dan Kuasa. Kalimat ini adalah kutipan langsung dari bacaan pertama kitab Wahyu. Penglihatan Yohanes menyebutkan bahwa wanita yang telah melahirkan anak laki-laki itu, lari menyelamatkan diri ke pandang gurun, setelah anaknya diambil ke hadapan Allah. Saat itu terdengar suara dari surga: sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita.   Keselamatan dan kuasa ialah milik Allah, yang tersedia dan berlaku bagi umat yang dikasihi-Nya. Dengan kuasa-Nya kita diciptakan, diberi kehidupan, dipelihara dan dinaungi segala karunia. Dengan keselamatan, kita yang dari awal dikuasai dosa asal karena kesalahan satu orang yaitu Adam, berubah sebagai putra-putri Allah dalam partisipasi dengan Yesus Kristus. Jalan keselamatan tersedia dan ziarah kita di dunia ini mempunyai tujuan yang pasti.   Karena Allah telah menciptakan kita, Ia mengetahui kita secara sempurna. Ia tahu bagaimana melembutkan kekerasan hati kita sebagai pendosa. Ia tahu bagaimana menyentuh hati kita dan membaharui kita. Ia hadir di dalam orang tua, orang dewasa, kakak dan saudara yang dengan caranya masing-masing memperhatikan dan mempengaruhi hidup tiap-tiap orang.   Di dalam kebijaksanaan-Nya, Ia telah melakukan perbuatan-perbuatan besar atas hidup kita misalnya melalui penyesalan atas kesalahan, pertobatan, pembebasan dari kesulitan, pemberian semangat baru dan pengharapan, penyembuhan dan karunia hati yang bersuka cita; semua ini hadir dalam hidup kita pada saat kita rayakan Maria diangkat ke surga pada hari ini. Hari Maria diangkat ke surga adalah suci seperti hari-hari raya lainnya untuk Bunda Maria. Sebagai hari yang suci, yang persisnya lusa tanggal 15, kita wajib merayakannya karena kekayaan rahmatnya yang pantas dicurahkan kepada kita.   Apa sebenarnya rahmat istimewa yang dicurahkan kepada kita dengan merayakan hari raya Maria ini? Rahmat istimewa itu ialah karunia keselamatan yang tersedia oleh kuasa Allah yang maha tinggi. Jadi yang mesti kita lakukan ialah: 1) bersyukur atas ketersediaan itu karena Tuhan mencintai kita; 2) hidup dengan pengharapan dan optimisme Kristiani untuk senantiasa melalui jalannya menuju ke surga; 3) hidup diwarnai dengan perbuatan cinta kasih sebagai hukum utama Kristiani untuk dilaksanakan; dan 4) tidak goyah iman akan karunia keselamatan ini dan Tuhan sebagai Allah yang hidup, meski kita selalu menghadapi tantangan, kesulitan dan godaan-godaan di dunia ini untuk berpandangan bahwa keselamatan itu sesuatu yang sulit dicapai.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Di dalam kasih-Mu ya Bapa maha murah, kami merayakan hari raya ini dengan penuh suka cita dan iman. Berkatilah kami selalu untuk mensyukuri rahmat keselamatan yang sudah tersedia bagi kami, dan hidup dalam kesetiaan menjalankan perintah-perintah-Mu. Bapa kami ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-18 masa biasa, 12 Agustus 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 12, 2023 7:25


Dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian Don Bosco Gerak Boleng di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Ulangan 6: 4-13; Mazmur tg 18: 2-4.47.51ab; Matius 17: 14-20 IMAN SEBESAR BIJI SESAWI   Renungan kita pada hari ini bertema: Iman Sebesar Biji Sesawi. Ada kenyataan bahwa setelah sekian waktu mengikuti Sang Guru, Yesus Kristus, terbukti para rasul tidak dapat menyelesaikan suatu masalah yang mereka hadapi. Orang sakit dan kerasukan roh jahat tidak dapat mereka sembuhkan dan bebaskan dari roh jahat itu. Mereka jelas menyadari ada yang tidak beres dengan iman mereka, namun mereka tidak tahu persis apa yang tidak beres itu.   Yesus Kristus temukan bahwa yang kurang pada mereka ialah kekuatan, kualitas dan inti iman itu meski mereka tiap saat ada bersama-Nya. Iman diumpamakan sebesar biji sesawi, yaitu meski kecil tetapi berisi, berkualitas, berkekuatan dan penuh dengan kuasa Tuhan. Potensi yang sedemikian besar itu akan mampu melakukan apa yang tidak mungkin. Bagai memerintahkan gunung untuk pindah tempatnya.   Konkretnya, iman sebesar biji sesawi itu seperti apa? Aspek paling inti ialah di dalam diri seorang beriman, Tuhan adalah penentu dan penggeraknya. Ini mengikuti apa yang dikatakan oleh Santo Paulus, bahwa hidupnya adalah bukan dirinya sendiri, tetapi Yesus Kristus yang hidup di dalam dirinya. Misalnya Anda diminta oleh teman untuk membantu meringankan sakit tertentu, Anda berkeyakinan bahwa Tuhan yang akan berbuat semuanya. Doa, iman, tenaga, pikiran, inisiatif, pekerjaan, materi yang mungkin terpakai untuk membantu, tapi Tuhan tetap nomor satu diberikan ruang dan kesempatan kepada-Nya.   Sering terjadi, kemampuan kita manusia saja yang diandalkan sehingga cepat juga terlihat akibatnya yaitu seperti kita capek, bosan, marah dan menyerah. Ini sangat mungkin Tuhan tidak diberikan ruang dan kesempatan untuk berbuat. Akhirnya kita akan mengeluh seperti para rasul, yaitu mengapa kita tak bisa menyembuhkan atau menyelesaikan persoalan sendiri? Dari kejauhan atau ketersembunyian Tuhan mungkin berbisik, imanmu tidak kuat. Kamu tidak melibatkan Aku.   Aspek berikutnya yang menandakan iman sebesar biji sesawi ialah kesadaran dan kecintaan untuk mempertahankan iman yang sudah tumbuh di dalam diri kita. Meski kecilnya seperti biji sesawi, godaan untuk meremehkan, melupakan dan lalai merawatnya harus sekuat mungkin dikalahkan. Dari jauh-jauh waktu sebelumnya Musa sudah ingatkan akan sebuah kesetiaan, ketaatan dan ketahanan untuk mempertahankan iman ini. Jangan pernah dilupakan dan dibuang gara-gara ada sesuatu baru yang datang ke permukaan hidup ini. Kita punya ajaran dasar, kitab suci, tradisi suci, spiritualitas yang semua ini wajib dirawat, dipertahankan dan dihidupi selalu. Hanya dengan itu iman kita dapat bertahan sampai akhir.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan Yesus Kristus, Bunda-Mu dan juga Bunda kami, Santa Perawan Maria menjadi contoh kami beriman secara mantap, bagai biji sesawi yang sangat berguna. Tuntunlah kami untuk selalu meneladani iman Bunda Maria. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...    --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Sabtu pekan ke-17 masa biasa, 5 Agustus 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 4, 2023 7:02


Dibawakan oleh Cecilia Liando dari Paroki Santa Maria Kusumah Karmel, Keuskupan Agung Jakarta, Indonesia. Imamat 25: 1.8-17; Mazmur tg 67: 2-3.5.7-8; Matius 14: 1-12 MATI DEMI KEBENARAN          Tema renungan kita pada hari ini ialah: Mati Demi Kebenaran. Hari ini di dalam Gereja diadakan perayaan kenangan akan pendirian dan penetapan Basilika Santa Maria Agung di Roma. Basilika ini sebagai satu dari empat basilika terpenting di kota Roma. Pada tahun 431 Konsili di Efesus menegaskan Maria sebagai Bunda Allah, menyusul Paus Kalistus ke-3 memerintahkan pendirian Basilika itu sebagai tanda syukur dan hormat Gereja kepada Bunda Maria.   Bunda Maria melahirkan, membesarkan, dan menyaksikan sendiri putranya Yesus Kristus dihukum mati lalu meniduri jenasah Yesus di pangkuanya ( la pieta dari Michaelangelo). Maria menyaksikan langsung Anak Domba Allah yang dikorbankan karena mempertahankan kebenaran dari pihak-pihak yang anti kebenaran. Keponakan Maria, Yohanes Pembaptis, juga rela untuk dibunuh oleh penguasa jahat demi kebenaran. Menyusul Yesus dan Yohanes Pembaptis ialah banyak pria dan wanita sepanjang zaman telah rela mengorbankan nyawanya karena mempertahankan kebenaran yang berasal dari Tuhan. Para pahlawan apa pun agamanya, adalah mereka yang mati demi kebenaran.   Lalu pertanyaanya: apakah kebenaran itu harus dibayar dengan kematian? Jawaban paling pertama ialah bahwa pihak yang melawan kebenaran seperti orang jahat, pembohong, pengkhianat dan sebagainya berpotensi sangat kuat di dunia ini, yang tujuannya ialah menghilangkan kebenaran dan segala yang baik. Salah satu targetnya yang utama ialah membinasakan orang-orang yang berjuang dalam kebenaran, yang mempertahankan kebenaran dan yang menghidupi kebenaran.    Jawaban lain, jika memang tidak ada penentang berpotensi kuat bahkan pihak yang melawan kebenaran itu sangat lemah, kebenaran itu masih harus dipertahankan di dunia ini. Ancaman penumpahan darah tak relevan. Ancamannya lebih rohani, sebenarnya sebagai tantangan untuk menghidupi kebenaran itu, memberikan kesaksian dan membuat banyak orang lain hidup di dalam kebenaran juga. Di sini orang perlu mematikan kemalasan, kebosanan, masah bodoh, egois, lupa dan kekurangan pribadi lainnya.   Kebenaran itu pada prinsipnya ialah sesuai kenyataan atau fakta. Maka ia berlawanan dengan bukan nyata atau bukan fakta. Kebenaran juga sesuai aturan, norma dan moral, maka berlawanan dengan pelanggaran aturan. Kebenaran itu ialah melakukan kehendak dan perintah Allah, maka berlawanan dengan kehendak bukan dari Tuhan. Jadi marilah kita pertahankan kebenaran kita, bahkan sampai mati demi kebenaran itu.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Tuhan yang maha kuasa, kami bersyukur atas Bunda Maria yang setia mendampingi dan mendoakan kami. Semoga usaha-usaha kami untuk mempertahankan kebenaran dan menyaksikan itu kepada setiap orang di sekitar kami, dapat selalu berkenan kepada-Mu. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ...   --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Rabu pekan ke-17 masa biasa, 2 Agustus 2023

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Aug 2, 2023 6:46


Dibawakan oleh Johanes Maksimilian Adi dari Paroki Santo Yohanes Rasul Pringulun Yogyakarta, Keuskupan Agung Semarang, Indonesia. Keluaran 34: 29-35; Mazmur tg 99: 5-7.9; Matius 13: 44-46 LINGKARAN CAHAYA   Tema renungan kita pada hari ini ialah: Lingkaran Cahaya. Mulai dari Yesus, kemudian Bunda Maria, Santo Yosef, para rasul sampai ke orang-orang kudus, pada gambar-gambarnya, selalu ada lingkaran cahaya di kepala mereka. Nama lainnya ialah halo. Terkadang orang daripada menyebut istilah kudus, suci atau sempurna, mereka cukup membuat simbol gerakan tangan berbentuk lingkaran di atas kepala untuk menyampaikan maksud itu.   Lingkaran cahaya di atas kepala berarti pribadi bersangkutan orang kudus atau suci. Mengapa harus orang kudus? Karena kepenuhan rahmat Tuhan ada padanya. Karena ia memenuhi kriteria kepenuhan rahmat itu seperti yang dikatakan Yesus bahwa seseorang itu menjadi sempurna seperti Bapa yang sempurna adanya. Adanya lingkaran cahaya atau halo di atas kepala seseorang, supaya pribadi itu menjadi model kesempurnaan bagi kita.   Di dalam bacaan pertama hari ini, Musa digambarkan memiliki halo dan wajahnya berkilau begitu ia didapati setelah turun dari gunung tempat ia berjumpa dengan Tuhan. Selanjutnya setiap kali Ia bertemu dan berbicara dengan Tuhan, dilihat oleh orang-orang di sekitarnya cahaya berkilau pada kepala dan wajah Musa. Pertanyaannya: apakah pengalaman Musa itu juga menjadi pengalaman kita juga ketika kita alami perjumpaan dengan Tuhan?    Perlu diingat, bahwa penempatan lingkaran cahaya itu merupakan teknik penggambaran pribadi tertentu yang suci, dipengaruhi oleh kultur pemahaman Kristiani pada suatu momen tertentu dalam sejarah. Tetapi pengalaman berjumpa dengan Tuhan terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Pengalaman itu tidak bergantung pada ada atau tidaknya halo atau lingkaran cahaya. Kita setiap saat bisa berjumpa dengan Tuhan misalnya melalui doa pribadi, perayaan sakramen, melayani orang yang membutuhkan atau dilayani dan dikasihi sesama kita. Kita lebih spesial, dan Musa tak memilikinya, karena kita selalu dalam bimbingan Roh Kudus.   Roh Kudus memungkinkan kita untuk memiliki halo bukan sekedar di atas kepala supaya dilihat orang, atau tampilan wajah ceria dan cemerlang. Yesus Kristus selalu menyertai kita dengan pengajaran-Nya supaya kita memilih Kerajaan Allah sebagai satu-satunya pilihan. Itu adalah Allah sendiri, dan dengan memiliki Kerajaan Allah itu kita justru lebih bercahaya lagi, karena kita dipenuhi cahaya Allah Bapa yang maha kuasa. Pada hari ini, kita tentu akan menjadi pribadi-pribadi yang bercahaya, jika dari pagi hingga menjelang tidur malam kita benar-benar menjadi Kristus yang lain bagi sesama di sekitar kita.   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan dan Allah kami, padanglah dan berkatilah kami khususnya pada hari ini, supaya kami dapat menghadirkan kemuliaan-Mu melalui kata dan perbuatan kami dengan meneladani Putra-Mu Tuhan kami Yesus Kristus, sepanjang segala masa. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Pinter Politik
Tsunami Aceh Hingga Bunda Maria Hitam: Berbagi Kisah Bersama Dipo Alam

Pinter Politik

Play Episode Listen Later Jun 14, 2023 31:54


Pada episode One Step Closer kali ini, PinterPolitik mendapatkan kehormatan berbagi kisah dengan mantan Sekretaris Kabinet, Bapak Dr. Dipo Alam. Mantan aktivis dan Ketua Umum Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia ini menjabat Seskab di era Presiden SBY. Pak Dipo berbagi kisah soal pengalamannya menyaksikan dampak Tsunami Aceh di tahun 2004 dan bagaimana ia menuangkan pengalaman-pengalaman menyedihkan itu ke dalam lukisan-lukisan yang ia buat. Dari lukisan-lukisan itu, Pak Dipo bisa melakukan pameran di luar negeri, salah satunya di Aljazair. Di sana, Pak Dipo mendapatkan pengalaman menarik yang begitu berkesan soal makna dari kerukunan, toleransi dan pembelajaran dari sejarah negara tersebut. Penasaran seperti apa kisahnya? Saksikan selengkapnya ya!

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan Sabda Tuhan hari Selasa pekan ke-10 masa biasa, 13 Juni 2023, peringatan Santo Antonius Padua, imam dan pujangga Gereja

La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy

Play Episode Listen Later Jun 13, 2023 7:53


Dibawakan oleh Tarsisius Tarsan dan Ni Made Sumirati dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. 2 Korintus 1: 18-22; Mazmur tg 119: 129.130.131.132.133.135; Matius 5: 13-16 JANGAN HILANG KE-ASYIKAN-MU   Renungan kita pada hari ini bertema: Jangan Hilang Keasyikanmu. Hari ini seluruh Gereja memperingati Santo Antonius dari Padua, seorang imam ordo Fransiskan minor, pengkhotbah ulung, penginjil di Eropa, pujangga Gereja dan santo pelindung penemuan barang atau hal yang hilang. Padua terletak di Italia Utara.   Mengapa orang-orang kudus, seperti Antonius dan tempatnya sangat disukai, dicintai dan dikunjungi orang-orang tanpa henti? Jawabannya ialah karena mereka tak kehilangan daya tariknya, seperti Tuhan Yesus, Bunda Maria, Santo Yosef, Santo Paulus dan lain sebagainya.   Tidak kehilangan daya tarik, kalau untuk bahasa kitab suci khususnya Injil pada hari ini, itu namanya tidak kehilangan garam atau rasa asinnya. Tapi buat kita saat ini mungkin lebih tepat diwakili oleh ungkapan: tak kehilangan keasyikannya. Pernah di sebuah biara, selesai perayaan Misa pagi, seorang suster muda mendekati Pastor yang telah merayakan Misa, dengan wajah sedih ia katakan bahwa seorang suster seniornya telah pindah ke komunitas lain.    Betapa ia merasa sangat kehilangan, hanya karena kehadiran seniornya itu amat penting dan berpengaruh baik padanya. Keasyikannya sebagai pribadi dan biarawati menjadi magnet baginya saat masih sebagai calon sampai ia berikrar resmi sebagai biarawati. Keasyikan itu berkaitan dengan kehidupan harian yang sungguh mengikuti Kristus. Ia sungguh sebagai mempelai Yesus Kristus.   Sharing suster muda itu kiranya menguatkan keyakinan kita tentang menjadi asyik menurut gayanya Yesus Kristus, supaya dapat membuat hidup harian di sekitar kita menjadi asyik juga. Maka itu Tuhan Yesus meminta kita untuk menjadi garam dunia. Semangat hidup dari Kristus tak boleh menjadi tawar, sebab kalau tawar kita tak bisa lagi mengasinkan, atau membuat hidup menjadi asyik.    Santo Paulus memberikan kita cara untuk mempertahankan keasinan kita. Ia menegaskan supaya terhadap semua pengajaran dalam kebenaran dan misteri tentang Yesus Kristus kepada kita, tanggapan kita ialah: “Ya”! Jangan ada jawaban “Tidak”! Jawaban “tidak” hanya akan membuat hidup kita tawar. Tanggapan “Ya” kita sudah memiliki pengesahan dari Allah di surga, suatu penetapan yang tak bisa dibatalkan dan berubah. Cara ini menegaskan dan memperkuat keasyikan kita sebagai pengikut Kristus. Jadi jangan pernah kehilangan keasyikanmu! Tapi jika memang terlanjur hilang, jangan kawatir, ada Santo Antonius dari Padua!   Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Sebagai putra dan putri kesayangan-Mu, ya Bapa di surga, semoga berkat karunia-Mu menguatkan kami selalu untuk bersama Putramu Yesus Kristus dan dalam terang Roh Kudus, menggarami dunia ini, sehingga semua wajah manusia dapat memandang-Mu dan semua hati memuji-Mu selalu sampai sepanjang masa. Amin. Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message

Daily Fresh Juice
Fresh Juice 29 Mei 2023 – Yoh. 19:25-34 : Bersyukur punya Bunda Maria yang luar biasa

Daily Fresh Juice

Play Episode Listen Later May 28, 2023 10:53


Pembawa Renungan : RD. Adam Suncoko Malang Yoh. 19:25-34.

punya bersyukur luar biasa fresh juice bunda maria
Daily Fresh Juice
Fresh Juice 15 September 2022 – Luk. 2:33-35 : Tabah dan kuat seperti Bunda Maria

Daily Fresh Juice

Play Episode Listen Later Sep 14, 2022 13:48


Pembawa Renungan : dr. Benedicta W. Suryani, SpM Sungailiat - Bangka Luk. 2:33-35.

seperti kuat fresh juice bunda maria
Daily Fresh Juice
Fresh Juice 14 Agustus 2022 -Luk. 1:39-56 : Bunda Maria, Teladan Rendah Hati dan Bahagia

Daily Fresh Juice

Play Episode Listen Later Aug 13, 2022 12:33


Pembawa Renungan : RP. Siprianus Tukan, SSCC YogyakartaHARI RAYA SANTA PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA Luk. 1:39-56.

hati bahagia agustus rendah fresh juice bunda maria
Daily Fresh Juice
Fresh Juice 25 Juni 2022 – Luk. 2:41-51 : Belajar Cinta dari Bunda Maria

Daily Fresh Juice

Play Episode Listen Later Jun 24, 2022 8:31


Pembawa Renungan : RD. Adiputra Adrianus Lumban Tobing Sibolga Luk. 2:41-51.

cinta belajar fresh juice bunda maria
Adi Hidayat Official
[Klik Adi] Misteri Gambar Bunda Maria & Yesus Di Dalam Ka'bah - Ustadz Adi Hidayat

Adi Hidayat Official

Play Episode Listen Later Feb 21, 2022 28:44


Pada program Klik Adi kali ini, UAH dan Mas Klik membahas tentang misteri gambar Bunda Maria dan Yesus di dalam Ka'bah. simak selengkapnya... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/adihidayatofficial/message