POPULARITY
In der neuesten Folge des Podcasts “einfachLEBEN” hatte Anja zum ersten Mal ein "Heimspiel" und durfte im Luzerner Hinterland vor vollem Saal eine Podcastfolge aufnehmen! Sie war live am @stimmenfestivalettiswil am 2. Juni und hatte die Ehre, gemeinsam mit der beeindruckenden Noemi Grütter zu sprechen. Noemi ist eine feministische Aktivistin, Menschenrechtsexpertin, DJ und Mitgründerin des Kollektivs Cats Calling Back. In dieser Episode tauchen sie tief in die Musikbranche ein und sprechen über die transformative Kraft der Musik. Themen, die sie behandeln: Gesellschaftliche Transformation durch Musik Die Bedeutung, unsere Stimmen zu erheben Feminismus und Aktivismus in der Festivalbranche Machtstrukturen in der Kulturszene Kunst als politisches Werkzeug nutzen #MeToo und warum Feminismus keine Männer-hass Bewegung ist Am Schluss gab es noch einige Fragen aus dem Publikum, die ebenfalls besprochen wurden. Hört rein und lasst euch von Noemis Perspektiven und Erfahrungen inspirieren! Credits: Musik: 33.06-33.25 "Mi Cuerpo es Mío" von Krudas Cubensi Vielen Dank an das Stimmenfestival Ettiswil Folgt und bleibt dran:
Segala sesuatu yang ada di dunia ini diciptakan dari cecek (titik). Cecek inilah yang berkembang menjadi sebuah bentuk. Dalam dunia binatang, orang Bali mengenal crekcek (cicak), yang suaranya berbunyi ‘cecek'. Setiap cecek bersuara, di sana diyakini ada kebenaran (Aji Saraswati). Cecek (titik) adalah sunya (kehadiran) awal dari kelahiran kita di muka bumi ini. Rangkaian cecek ini lalu melahirkan aksara. Aksara dalam agama Hindu bukan hanya sebagai tanda daripada bunyi. Tetapi dia adalah sebuah simbol. Secara etimologi, aksara memiliki dua suku kata, ‘a' artinya awal dan ‘ksara' artinya mulia. Jadi, cecek adalah lingkaran yang selalu menghadirkan kemuliaan bagi manusia. Dalam pandangan agama Hindu, kemuliaan ini dialirkan dalam ilmu pengetahuan. Di Bali, perayaan turunnya pengetahuan ini dirayakan setiap Saniscara Umanis, Wuku Watugunung tepat hari ini, yang dikenal dengan perayaan hari Saraswati. Dalam segmen Info Budaya kali ini saya akan berbagi mengenai makna dan penerapan hari raya Saraswati dalam kehidupan umat Hindu di Bali. Saya Dayu Juni Newman, inilah podcast Cerita Rakyat Nusantara. ----- Credits ----- Musik latar: Bali Janger Mejangeran-Folk Instrumental (Youtube: nys2772) dan Musik Instrument Suara Alam (Youtube: Suara Alam), Lukisan Dewi Saraswati (Jnanacrafts) --- This episode is sponsored by · Anchor: The easiest way to make a podcast. https://anchor.fm/app Support this podcast: https://anchor.fm/juni-newman/support
Dia adalah The Beatlesnya para interviewer, karena gaya wawancaranya yang banyak menjadi acuan. Dia konsisten dengan format acara wawancara selama 25 tahun dan sudah menghasilkan lebih dari 6000 episode. Berbagai kalangan mulai dari presiden, dictator, artis, penjahat, sampai orang-orang biasa tidak lepas dari todongan pertanyaan-pertanyaannya yang tak jarang memunculkan sisi lain dari mereka yang selama ini tidak diketahui public. Sang Raja interview itu baru saja meninggal dunia hari Sabtu, 23 Januari 2021 dalam usia 87 tahun. Nama aslinya Lawrence Harvey Zeiger tapi dunia lebih mengenalnya sebagai Larry King. Suarane Podcast mencoba merangkum beberapa pelajaran penting dari Sang Raja Wawancara ini yang semoga bermanfaat buat kita para podcaster — Tentang Suarane Podcast Podcast: Suarane Podcast adalah podcast yang berbagi informasi seputar dunia Podcast dan dibawakan oleh Rane Hafied dari Bangkok, Thailand. Podcast ini bisa didengarkan di berbagai aplikasi podcast atau langsung ke website https://suarane.org. Kontak: suarane@gmail.com atau Instagram @SuaranePodcast. Mau ikut bersuara di podcast ini dalam bentuk pertanyaan atau komentar, kirim voice note via Whatsapp ke 08 7878 5050 12. Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah: Loopster by Kevin MacLeod Link: https://incompetech.filmmusic.io/song/4991-loopster License: https://filmmusic.io/standard-license --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Dia salah satu pemenang Challenge #30HariBersuara dari Komunitas ThePodcasters Indonesia lewat salah satu kreasinya yakni Podcast Penculikan. Ide podcast ini sederhana sekali sebenarnya yaitu wawancara dengan berbagai macam nara sumber. Yang berbeda adalah karena ia menggunakan konsep seperti proses interogasi di film-film kriminal. Jadilah sebuah kemasan yang sekilas seperti crime-story, tapi sebenarnya adalah wawancara. Ide inilah yang membuat para juri #30HariBersuara tertarik. Dengarkan saja sendiri obrolan di balik layar Podcast Penculikan bersama Dodi "Bang Odi" Susetiadi, si pelaku penculik. WASPADALAH! :D -- Tentang Suarane Podcast Podcast: Suarane Podcast adalah podcast yang berbagi informasi seputar dunia Podcast dan dibawakan oleh Rane Hafied dari Bangkok, Thailand. Podcast ini bisa didengarkan di berbagai aplikasi podcast atau langsung ke website https://suarane.org. Kontak: suarane@gmail.com atau Instagram @SuaranePodcast. Mau ikut bersuara di podcast ini dalam bentuk pertanyaan atau komentar, kirim voice note via Whatsapp ke 08 7878 5050 12. Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah: Loopster by Kevin MacLeod Link: https://incompetech.filmmusic.io/song/4991-loopster License: https://filmmusic.io/standard-license --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Setelah sebulan penuh ikutan Challenge #30HariBersuara yang digagas oleh Komunitas The Podcasters Indonesia, banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa didapat. Di episode ini gue mencoba melihat kembali sebulan ke belakang dari 31 episode podcast yang sudah gue bikin setiap hari serta pelajaran apa yang bisa didapat. Semoga ini bermanfaat ya buat teman-teman podcasters lainnya. Dengarkan seluruh episode #30HariBersuara di: https://suarane.org/30haribersuara/ atau di https://sptfy.com/babelo -- Tentang Suarane Podcast Podcast: Suarane Podcast adalah podcast yang berbagi informasi seputar dunia Podcast dan dibawakan oleh Rane Hafied dari Bangkok, Thailand. Podcast ini bisa didengarkan di berbagai aplikasi podcast atau langsung ke website https://suarane.org. Kontak: suarane@gmail.com atau Instagram @SuaranePodcast. Mau ikut bersuara di podcast ini dalam bentuk pertanyaan atau komentar, kirim voice note via Whatsapp ke 08 7878 5050 12. Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah “Daily Beetle" by Kevin MacLeod – License: http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ | — --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Setiap orang rasanya pernah melalui proses pencarian bahkan mungkin masih di proses itu. Tamu kali ini juga tidak terkecuali. Di usianya yang masih cukup muda, dia sudah sangat intens melakukan pencarian soal ketuhanan, agama dan spiritualitas dan semua proses itu dituangkannya dalam bentuk podcast bernama unik: Podcast Masuk Neraka! Kenapa sampai namanya seseram itu? Apa saja yang dia bicarakan? Apa sih yang dia cari? Kita dengar saja langsung dari pemilik podcastnya. Peringatan: Podcast ini bukan untuk mereka yang tidak bisa membuka diri pada perbedaan dan diskusi yang membangun! Tentang Podcast Masuk Neraka. Podcast Masuk Neraka dibawakan oleh Muflih Dwi Fikri, seorang mahasiswa di Solo. Fikri bisa dihubungi di masukneraka.podcast@gmail.com atau lewat akun instagramnya @masukneraka.podcast — Tentang Suarane Podcast Podcast: Suarane Podcast adalah podcast yang berbagi informasi seputar dunia Podcast dan dibawakan oleh Rane Hafied dari Bangkok, Thailand. Podcast ini bisa didengarkan di berbagai aplikasi podcast atau langsung ke website https://suarane.org. Kontak: suarane@gmail.com atau Instagram @SuaranePodcast. — Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah “Protofunk” by Kevin MacLeod – License: http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ | CoverArt: Pillow Talk Podcast — --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Tamu Suarane Podcast episode ini adalah pasangan Budi dan Mandy yang mengasuh podcast bernama Pillow Talk. Podcast ini bicara tentang relationship dan pernikahan yang tak jarang berangkat dari pengalaman mereka sebagai suami istri. Mereka juga akan cerita tentang ketertarikan pada segmen anak-anak yang diwujudkan lewat podcast mereka yang lain, yang juga dikerjakan bersama satu teman lain mereka yang berformat dongeng dan juga podcast edukasi sains untuk anak. Profesi keduanya di bidang musik juga berperan memperkaya podcast-podcast mereka lewat aransemen-aransemen musik dan efek yang keren! Tentu kesempatan ini juga tidak dilewatkan untuk meminta tips-tips dari mereka soal menggunakan unsur musik dalam podcast. -- Tentang Pillow Talk Podcast: Ingin kenal lebih dekat dengan mereka berdua? Kunjungi laman Instagram podcast mereka di instagram.com/pillowtalk.podcast. Mandy juga punya website di deliciamandy.com. Kunjungi juga http://worldwideproduction.id untuk melihat karya-karya mereka, termasuk juga untuk mengunduh kumpulan musik-musik bebas royalti untuk podcast kalian. — Tentang Suarane Podcast Podcast: Suarane Podcast adalah podcast yang berbagi informasi seputar dunia Podcast dan dibawakan oleh Rane Hafied dari Bangkok, Thailand. Podcast ini bisa didengarkan di berbagai aplikasi podcast atau langsung ke website https://suarane.org. Kontak: suarane@gmail.com atau Instagram @SuaranePodcast. — Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah “Protofunk” by Kevin MacLeod – License: http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ | CoverArt: Pillow Talk Podcast — --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Sebagai anak daerah yang sekarang merantau di ibukota, pernah nggak kamu merasa diremehkan sama orang Jakarta? Jujur, kalau saya sih sampai sekarang masih suka dipandang sebelah mata, kecuali kalau saya dikasih kesempatan untuk membuktikan, ternyata mereka baru sadar bahwa saya bisa berfaedah juga bagi peradaban ibukota yang serba gegas itu. Di episode Keluar Rumah Podcast kali ini, Mas Fikry Hendrakusuma, ex Penyiar radio di Kota Medan yang kini berdomisili di Jabodetabek, mengudar kisah dan pengalamannya seputar dunia radio, apa bedanya antara radio dan podcast, serta suka duka anak daerah yang kini merantau di Jabodetabek. Apakah orang Jakarta memang betul-betul sombong? Apakah mereka memang terlahir individualis dan dicetak untuk bisa hidup serba cepat, serba instan sehingga orang seperti saya yang bukan terlahir di Jabodetabek memang ditakdirkan terasing hidup di kota ini? ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Say Goodnight" karya Mild Wild (freemusicarchive.org/music/Mild_Wild). Licensed under Creative Commons: By Attribution 4.0 License.
Ini adalah episode spesial satu jam yang merupakan rekaman dari Instagram Live Blogfam. Blogfam adalah komunitas blogger tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 2003. Di IG live dengan host Salman, seorang anggota senior Blogfam dan juga seorang travel blogger, kita ngobrolin macam-macam hal seputar podcast, menjawab pertanyaan dari teman2 yang menonton dan untuk menunjukkan betapa mudahnya membuat podcast, dan juga mecontohkan untuk membuatnya secara live ketika itu. Oya karena ini adalah komunitas blogger, ada satu tips penting buat teman-teman blogger yang mau coba merambah ke dunia podcast. Episode IG Live ini diunggah dengan seizin teman-teman Blogfam. Versi videonya bisa dilihat di Instagram @Blogfam dan juga di aggregator mereka di blogfam.com. - Suarane Podcast adalah podcast yang berbagi informasi seputar dunia Podcast dan dibawakan oleh Rane Hafied dari Bangkok, Thailand. Podcast ini bisa didengarkan di berbagai aplikasi podcast atau langsung ke website https://suarane.org. Kontak: suarane@gmail.com atau Instagram @SuaranePodcast. — Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah “Protofunk” by Kevin MacLeod – License: http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ | CoverArt: @Blogfam --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Kapan kawin? Kapan waktu yang tepat untuk menikah? Kenapa memutuskan untuk menikah?// Nikah tua atau nikah muda? Kelebihan kekurangan setelah menikah?// Apakah jomblo itu hina? Bagaimana menghadapi mertua?// ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Say Goodnight" karya Mild Wild (freemusicarchive.org). Licensed under Creative Commons: By Attribution 4.0 License.
Apa itu introvert? Orang yang pemalu? Orang yang anti sosial? Siapa yang berhak untuk mengklaim dirinya introvert?// Apakah introvert itu orang yang ngomong tanpa mikir atau mikir dulu baru ngomong?// Apakah introvert itu genetika? Apakah introvert itu karakter bawaan lahir yang nggak bisa diubah? Bisa nggak sih kita mengubah diri dari introvert menjadi ekstrovert? ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Say Goodnight" karya Mild Wild (freemusicarchive.org). Licensed under Creative Commons: By Attribution 4.0 License.
Racauan Malam merupakan segmen daily podcast dari Keluar Rumah Podcast yang saya coba buat setiap malam dan terbit tiap pagi atau dini hari atau ya sesukanya saya dengan durasi sesingkat mungkin sekitar 3 sampai 5 menit, dengan tujuan utama melatih konsistensi dan merangsang kembali kepekaan intuisi yang selama ini begitu dalam tertimbun oleh instruksi.// Racauan Malam kali ini membahas tentang obesitas; musuh saya sepanjang zaman. Sebagaimana kita berhadapan dengan musuh, maka saya meluapkan si obesitas ini dengan level emosional yang maksimal. Jika kamu berkenan mendengarkan, tentu saya akan senang sekali. Thank you berat untuk kamu yang rela, kamu yang setia dengerin tiap-tiap episode Keluar Rumah Podcast. ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Say Goodnight" karya Mild Wild (freemusicarchive.org). Licensed under Creative Commons: By Attribution 4.0 License.
Pernah nggak kamu merasa gagal? Pernah nggak merasa karya atau hasil kerjaan kamu jelek karena nggak ada orang lain yang apresiasi? Dan respons yang kamu terima dari bos, temen, kerabat, keluarga malah nasihat, saran, kritik, atau bahkan mereka meragukan dan terkesan membunuh impian-impian yang kita usahakan? Siapa yang salah, kita atau mereka?// "Pernah, tentu saja pernah. Tapi ya gimana lagi? Mungkin mereka juga nggak paham desain yang bagus tuh yang kayak gimana. Respons saya sedih, tapi ya B aja, tancap gas terus." Demikian jawaban Mohammad Arif, tamu kita di episode 17 yang membuka season 2 Keluar Rumah Podcast kali ini.// Nggak ada yang salah. Manusia memang banyak maunya, dan sialnya semua manusia berperasaan sama: gue paling hebat, gue paling jago, lo harus apresiasi gue dong!// Sebagaimana dikemukakan Abraham Maslow, setiap manusia memiliki tingkat kebutuhan yang perlu dipenuhi secara bertahap, mulai dari yang terendah hingga tertinggi. Secara umum, kebutuhan paling dasar yang harus dipenuhi lebih dahulu adalah kebutuhan fisiologis. Jika kebutuhan fisiologis telah terpenuhi, maka level kebutuhan meningkat pada rasa aman dan nyaman.// Meningkat lagi, apabila setiap individu udah merasa aman dan nyaman, maka ia ingin memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, kemudian penghargaan, dan hierarki tertinggi dari piramida Maslow ini adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.// Di negara berkembang sebagaimana saya dilahirkan dan hidup sekarang, sepertinya memang sulit untuk bisa mencicip level penghargaan atau apresiasi, apalagi sampai tahapan tertinggi berupa aktualisasi diri. Sehari-harinya diengga-engga juga masih berkutat seputar yang penting dapur ngebul, cicilan lancar, orangtua dan mertua enggak cemberut dan ngatain kita filsuf atheis yang nggak ada kerjaan jika sehari-hari kita hanya hidup mencari aktualisasi diri.// Sepertinya mustahil kita bisa kayak bule-bule di negara maju yang sekonyong-konyong memutuskan "I quit my full time job to travel to Asia and find myself".// Yang kita, khususnya saya sendiri butuhkan sekarang adalah irisan atau katakanlah kompromi antara keinginan dan kebutuhan. Itu saja dulu. Dan mas @arifhow sudah menemukan irisan tersebut.// Klik link di bio untuk mendengarkan obrolan saya dan Mas @arifhow seputar realita dunia desain grafis di Keluar Rumah Podcast episode 17. Share, like, bookmarks, play dan follow, akan membuat saya senang, tentu saja, siapa sih yang nggak senang diapresiasi? Thank you ya udah mau dengerin.// ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Say Goodnight" karya Mild Wild (freemusicarchive.org/music/Mild_Wild). Licensed under Creative Commons: By Attribution 4.0 License. Foto yang dipakai sebagai cover di episode ini hasil karya Martin Adams, diunduh dari Unsplash.
Podcast bertema parenting rasanya sudah banyak sekali ditemui. Tapi kali ini Suarane Podcast mau memperkenalkan podcast pendatang baru yang juga mengambil tema parenting, tapi dengan sudut pandang yang berbeda dan menarik. Start Here to Connect, nama podcastnya, dibawakan oleh Inez Natalia, seorang certified conscious parenting coach yang ingin berbagi pentingnya memulai perjalanan menjadi orang tua bahkan sejak sebelum menjadi orang tua. Apa maksudnya? Kita tanya saja langsung dengan Inez :) — Suarane Podcast adalah podcast yang berbagi informasi seputar dunia Podcast dan dibawakan oleh Rane Hafied dari Bangkok, Thailand. Podcast ini bisa didengarkan di berbagai aplikasi podcast atau langsung ke website https://suarane.org. Kontak: suarane@gmail.com atau Instagram @SuaranePodcast. — Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah “Protofunk” by Kevin MacLeod – License: http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ | CoverArt: Start Here To Connect Podcast (Inez Natalia) --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Berdasarkan data statistik dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi Provinsi DKI Jakarta melaporkan kabar terbaru terkait pencegahan virus corona (COVID-19). Hari ini telah ada lebih dari 679.215 pekerja yang sudah melakukan sistem kerja dari rumah (work from home), terdiri dari para pekerja yang bekerja di 2.139 perusahaan.// The pandemic COVID-19 is completely redefining the way we communicate and work. While remote work used to be offered by some companies as a way to offer a more flexible lifestyle to their employees, it has now become the new normal for most businesses and corporate.// Remote work is not an option or a privilege anymore. It has become the new normal in most organizations right after the World Health Organization (WHO) announced that COVID-19 reached the pandemic status and urged Governments and other authorities to step in to prevent the virus from spreading.// Pada Podcast Keluar Rumah Episode 16 kali ini, saya diberikan kesempatan untuk berbincang dengan 2 tamu istimewa yaitu Mas Roma Tampubolon, Founder of StrengthsID and Executive Performance Coach, serta Mbak Lenny Aziz, Co-Founder and Engagement Director of SKOR Indonesia. Kami membahas seputar business impact, crisis management teams, well-being, alih teknologi, serta bagaimana strategi perusahaan untuk dapat tetap menjaga spirit dan memotivasi para pekerja selama Work From Home.// The pandemic is revolutionizing the workplace. Teams are completely changing the way they are communicating and working.// ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Dirt Rhodes" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io/song/3650-dirt-rhodes). Licensed under Creative Commons: By Attribution 4.0 License
Banyak orang yang memilih untuk menyerah setelah gagal dan tidak mau mencoba lagi. Karena memang gagal itu pahit dan sakit, tapi bagaimanapun rasa pahit dan sakit itu bukan fiksi, ia adalah kenyataan yang harus dihadapi. Ini adalah obrolan saya dengan Ragil Alviyah, Beauty Entrepreneur, yang berbagi pengalamannya belajar dari kegagalan, bagaimana cara menghadapi macam-macam respons orang lain terhadap perjuangannya, hingga bagaimana Ragil perlahan bangkit dari titik terendah dalam kehidupan. Kata Ragil, "Hidup ya memang begini adanya. Setelah mencapai titik tertinggi pun, pasti ada saatnya untuk turun. Yang bisa kita lakukan, nikmati saja, keep going on." ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Dirt Rhodes" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io/song/3650-dirt-rhodes). Licensed under Creative Commons: By Attribution 4.0 License
Semua orang punya impian masing-masing termasuk pilihan pekerjaan yang diidam-idamkan. Tidak seperti jenis pekerjaan masa lalu yang terbatas hanya dokter, guru, insinyur, pilot, kini banyak sekali pekerjaan yang tidak terbayangkan sebelumnya bakalan ada. Seperti Web Designer, Influencer, Social Media Planner, Financial Planner, hingga Penasihat Pernikahan pun sekarang sudah jadi sebuah profesi. Idealnya, kita dapat memproyeksikan akan menjadi apa sejak memilih sekolah, terutama Sekolah Menengah Atas. Kalau mau jadi tenaga ahli atau expert yang menggeluti satu bidang spesifik, masuklah ke SMK Teknologi, Analis Kimia, Pariwisata dan sebagainya. Namun bila kamu kelak ingin menjadi seorang generalis yang nantinya memimpin sebuah perusahaan sebagai seorang Manajer, pilihlah jalur SMA untuk kemudian melanjutkan kuliah S1. Namun itu idealnya. Kenyataan yang sering terjadi? Begitulah adanya. Dengarkan kenyataannya di Podcast Keluar Rumah episode kali ini: Pekerjaan Impian. ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Dirt Rhodes" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io/song/3650-dirt-rhodes). Licensed under Creative Commons: By Attribution 4.0 License
Obrolan tentang Podcast Monolog di bagian 2 ini semakin seru! Kita membahas macam-macam hal mulai dari tips membuat podcast monolog, bagaimana kalau ada masalah di tengah-tengah rekaman, dan juga kita akan berkenalan dengan satu lagi podcaster monolog yang sudah menghasilkan 200 podcast dalam setahun. Obrolan ini juga akan melibatkan beberapa teman dari The Podcasters Indonesia. Di akhir sekali kita akan ngobrol dengan Pak Lurah The Podcasters Indonesia yang sudah memfasilitasi rekaman 2 episode Suarane Podcast kali ini. Terima kasih banyak untuk Mantjah, Ibhi, Dipta, Budi, Ubai, Mizter Popo dan juga kepada teman-teman dari grup Discord The Podcasters Indonesia yang sudah ikut berpartisipasi. — Suarane Podcast adalah podcast yang berbagi informasi seputar dunia Podcast dan dibawakan oleh Rane Hafied dari Bangkok, Thailand. Podcast ini bisa didengarkan di berbagai aplikasi podcast dan juga di website https://suarane.org. Kontak: suarane@gmail.com atau Instagram @SuaranePodcast. — Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah “Protofunk” by Kevin MacLeod - License: http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/ | CoverArt: Peggy_Marco (Pixabay.com) --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Seberapa penting peran employee engagement bagi kelangsungan bisnis suatu corporate? Apakah sama pentingnya dengan pengukuran Key Performance Indicator atau tools-tools Performance Management lain yang biasa dijadikan sebagai speedometer laju corporate dalam mencapai visi dan menyelaraskan misinya? Kali ini saya diberikan kesempatan untuk berbincang dengan Mbak Lenny Aziz, General Manager SKOR Indonesia, sebuah startup di ranah digital engagement ecosystem berbentuk aplikasi. Sebagai orang yang awam dengan employee engagement, saya melayangkan rerupa pertanyaan mulai dari apa sih employee engagement, mengapa kini perannya begitu penting bagi corporate, hingga pertanyaan personal terkait mengapa generasi millenial, terutama saya sendiri, cenderung struggling bahkan kerap merasa depresi dalam meniti karier di corporate? ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Podcast Monolog atau podcast yang hanya dibawakan oleh satu orang sekilas terkesan mudah. Kalau hanya urusan bicara, mungkin memang mudah bagi banyak orang, tapi tidak semua bisa menarik perhatian orang untuk mendengarkan. Dalam dua episode mulai minggu ini, kita akan mendengarkan cerita dari sejumlah podcaster yang sudah pernah dan masih menggunakan gaya monolog ini dalam podcastnya. Mereka akan berbagi beragam tips mulai dari durasi, pemilihan tema, pemilihan angle, penggunaan skrip atau non-skrip dan masih banyak lagi. - Terima kasih untuk Mantjah, Ibhi, Dipta dan juga kepada teman-teman dari grup Discord The Podcasters Indonesia yang sudah ikut berpartisipasi. Episode ini dan juga episode berikutnya direkam menggunakan Discord. - Jangan lewatkan bagian berikutnya yang akan menghadirkan tips-tips monolog dari sejumlah podcaster lainnya. --- Suarane Podcast adalah podcast yang berbagi informasi seputar dunia Podcast dan dibawakan oleh Rane Hafied dari Bangkok, Thailand. Podcast ini bisa didengarkan di berbagai aplikasi podcast dan juga di website https://suarane.org. Kontak: suarane@gmail.com atau Instagram @SuaranePodcast. --- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Protofunk" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License | CoverArt: Ryan McGuire(Pixabay.com) --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Ini adalah obrolan saya dengan Edy Janwari, seorang fotografer dengan spesialisasi wedding & event fotografer; profesi yang juga terdampak oleh pandemi Corona (COVID-19). Sebab kini tidak boleh lagi ada gelaran resepsi pernikahan di mana pun, hingga dibatalkannya serangkaian corporate event di berbagai perusahaan swasta. Banyak insight baru yang saya petik dari obrolan dengan Kang Edy kali ini. Mulai dari keputusannya untuk sementara alih profesi menjadi petani; kembali memeluk kampung halamannya, hingga potensi hancurnya profesi-profesi yang di era pasca revolusi industri dipandang menjanjikan. Kami sepakat meyakini, dunia akan berubah, dan profesi-profesi lama yang di era modern dianggap tidak penting seperti petani dan peternak, di masa depan bakal kembali dibutuhkan. Di masa serba tak terprediksi sekarang, mungkin saat yang tepat untuk membuka mata dari buaian mimpi-mimpi panjang. ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Panggung tak lagi berdiri. Pawang hujan kehilangan pekerjaannya. Musik tak lagi meriah. Sebab semua orang, terpaksa, harus di rumah. Simak obrolan saya dan Ryan Dians, seorang pekerja seni di ranah Event Organizer, terkait seberapa parah dampak pandemi Corona (COVID-19) terhadap kehidupan diri dan rekan-rekan seperjuangannya? Bagaimana rasanya keseharian mereka tanpa Run Down, walkie talkie, setelan baju hitam-hitam, dan ratusan lampu sorot pun tiba-tiba harus dipadamkan? ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Banyak hal baru yang saya rasakan selama tiga pekan menjalani work from home atau bekerja dari rumah, yang sebelumnya mustahil bisa saya alami di hari-hari biasa sebelum pandemi Corona (COVID-19). Ya, anggap saja hikmah Corona, saya bersyukur saja ketimbang mengeluh tiap hari, maki-maki pemerintah (enak, tapi buang-buang energi), dan cemas dengan masa depan; kapan Corona COVID-19 ini bakalan berakhir di Indonesia? ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Seorang Ibu mewariskan lemari untuk kelima anaknya. Siapakah yang akan merawatnya dengan baik? Film pendek ini memotret dengan manis gejala-gejala sosial yang terjadi di daerah Jawa Tengah atau Yogyakarta, yaitu orangtua yang ditinggal anak-anaknya untuk merantau bekerja meninggalkan kampung halamannya ke kota atau daerah lain. Silakan tonton langsung film pendek karya Wregas Bhanuteja yang bikin meleleh ini di kanal Youtube. ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Mengapa sukses itu seksi sekali untuk dikomersialisasi? Apakah semua orang punya kesempatan yang sama untuk sukses? Selain kerja keras yang katanya adalah satu-satunya jalan suci menuju gemilang kesuksesan, saya rasa ada beberapa hal yang orang-orang sukses itu lupa share dalam setiap seminar. Mungkin sungguh lupa. Mungkin terlalu banyak yang dipikirkan. Saya sih lebih percaya mereka takut tak bakalan ngetop dan ngepop lagi kalau sering-sering suguhkan realita kesuksesan yang ternyata tidak butuh-butuh amat motivator. Selamat mendengarkan! ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Mengapa sulit sekali menemukan seseorang bijak yang rutin mengaplikasikan apa yang diajarkan guru-guru saya dulu terkait perbuatan-perbuatan terpuji di pengajaran Kewarganegaraan? Perasaan dulu enggak pernah diajarkan berbohong? Perasaan dulu kami selalu diajarkan untuk melindungi dan mengayomi yang lemah? Dan ungkapan yang masih saya ingat sampai sekarang adalah Tong Kosong Nyaring Bunyinya, tapi kenapa kini semua hal semuanya kosong? Kini semua orang dipaksa bekerja sendiri-sendiri, berusaha sendiri-sendiri, bertahan hidup sendiri-sendiri, menyelesaikan masalahnya sendiri-sendiri, dan menanggung risiko hidupnya sendiri-sendiri. ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Apa sih yang bikin kita rela berlelah-lelah dan bermacet-macet dari rumah ke tempat kerja, dan pulangnya pun sama macetnya? Tulus hati? Memang sudah panggilan jiwa? Bukan, sepertinya. Duit. Fulus, bukan Tulus. Seandainya uang tak pernah diciptakan... dan ya... di Podcast Keluar Rumah Episode 6 kali ini, saya banyak bertanya dan berandai-andai. Tidak ada jawabannya. ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Sebagai orang yang hidup bukan di perkotaan namun terkontaminasi sejak kecil oleh kotak ajaib bernama televisi, saya pernah bermimpi untuk hidup di negara-negara yang menurut saya dulu keren sekali untuk dapat saya huni sampai saya menutup mata nanti. ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Kebiasaan apa saja yang berubah setelah menikah dan punya anak? Dalam Podcast Keluar Rumah Episode 5 kali ini, saya mengajak istri ngobrol tentang perubahan-perubahan apa saja yang kami rasakan sebagai istri & suami setelah menikah dan kemudian punya anak. ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Selalu ada pertanyaan yang muncul di tengah situasi apa pun, apa lagi di tengah situasi sulit dan penuh ketidakpastian seperti saat ini. Apa sih yang kita kejar di dunia ini? Harta? Tahta? Renjana? Atau kebahagiaan? Pada episode kali ini saya mengudar keresahan dengan coba menerka-nerka jawaban dari pertanyaan mendasar tersebut yang berat sekali untuk dijawab sebatas dengan logika. Sehingga mohon maklum di sepanjang rekaman episode ini banyak sekali dengus napas, decap lidah, dan nada-nada skeptis dari mulut saya; hal tersebut semata-mata lantaran keterbatasan logika saya sebagai manusia biasa yang masih mencari apa sih tujuan hidup saya sebenarnya? ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Baru dua pekan Coronavirus atau COVID-19 menyerang Indonesia, lama-lama saya merasa stres juga. Tradisi salaman dan cipika-cipiki yang tiba-tiba jadi hal yang tabu, suasana sekitar kita yang tiba-tiba sepi, kondisi ekonomi yang menurun, bahkan tukang sayur dan pedagang-pengusaha dari sektor non formal pun langsung terdampak oleh virus ini. Di Podcast Keluar Rumah Episode 2 ini, saya membahas apa saja sih kultur-kultur yang berubah ketika Corona (Covid-19) menyerang kehidupan kita? ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Pertengahan tahun 2019 lalu kami menghadiri undangan pernikahan sahabatnya istri ke Solo, Jawa Tengah. Solo adalah tujuan yang belum pernah kami kunjungi, sehingga kami sekaligus bervakansi singkat ke sana menghirup suasana baru. Dalam Podcast Keluar Rumah Episode pertama ini saya membahas tentang seluk beluk resepsi pernikahan di Solo yang unik dari sudut pandang saya yang baru pertama kali menyaksikan bagaimana tata cara pernikahan orang Solo. ---- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Sweeter Vermouth" karya Kevin MacLeod (incompetech.filmmusic.io). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License
Di tengah munculnya imbauan untuk melakukan social distancing dalam upaya menahan laju merebaknya virus corona atau Covid-19, episode ini akan berbagi tips tentang cara melakukan rekaman jarak jauh atau collab tanpa harus bertemu secara fisik. Ada beberapa software dan juga aplikasi yang direkomendasikan, serta ada beberapa cara yang bisa dipakai, mulai dari yang rumit sangat simpel dengan menggunakan alat dan aplikasi yang rasanya sudah ada digunakan di keseharian semua orang. Kalau ada yang punya cara lain, boleh dong bagi-bagi informasinya juga supaya bisa sama-sama belajar. Kontak saja ke suarane@gmail.com. --- Layanan yang disebut di episode ini: | Skype.com | Zoom.us | Zencastr.com | Whatsapp Call | Whatsapp Voice Note | Audio Hijack (Mac) | Ecamm (Mac) | Audacity | --- Thanks to Neng Mput yang udah mau jadi "kelinci percobaan" di episode ini :) --- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Protofunk" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Episode pertama di 2020 ini mengulas soal Survei Podcast di Indonesia 2019 yang dilakukan sepanjang Desember lalu dalam upaya mendapatkan gambaran tentang seperti apa sih perkembangan terkini podcast di Indonesia. Survei lengkapnya bisa diunduh di http://suarane.org. Semoga ini bermanfaat untuk para podcaster yang ingin meningkatkan kualitas kontennya di 2020 dan juga buat mereka yang ingin sekali terjun ke dunia podcast tahun ini. Pertanyaan dan komentar bisa disampaikan ke suarane@gmail.com -- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Profunk" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Salam Natal dan Tahun Baru dari para Host Kepo Buku. Kami juga mau mengajak teman-teman untuk berpartisipasi di episode perdana Season 3 Kepo Buku tahun 2020. --- Credits: - Musik latar: "Rainbows" oleh Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
"Podcast bisa diduitin nggak sih?" Cepat atau lambat pertanyaan ini akan muncul di benak para podcaster. Jawabannya tentu bisa dan pasti banyak caranya. Nah, salah satu jawabannya ada di episode ini dimana kita akan berkenalan dengan Karyakarsa.com, sebuah layanan yang memfasilitasi para kreator di Indonesia untuk menggalang dukungan langsung dari para fans. Bagaimana Karyakarsa bisa mendukung para podcaster? Dengarkan selengkapnya! Tamu: Ario Tamat, Founder Karyakarsa.com --- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Loopster" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Apa sih bagian yang paling susah dari membuat podcast? Menurut gue adalah: MENCARI IDE! Podcast sekeren apapun, host sebagus apapun, pendengar sebanyak apapun, kalau lagi nggak punya ide .... Episode kali ini ingin berusaha memantik ide teman-teman yang lagi berpikir mau bikin podcast tentang apa lagi ya? --- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Loopster" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Bagaimana sih teknik bersuara yang baik buat podcast? Kita akan coba kupas habis di episode kali ini, mulai dari faktor eksternal yang bisa membantu agar suara kita terdengar lebih baik dan yang paling penting bisa dipahami oleh pendengar, hingga ke faktor internal yaitu bagaimana si podcaster sendiri mengolah suaranya. Episode ini khususnya dipersembahkan buat teman-teman yang sering mengajukan berbagai pertanyaan soal mengolah suara dan jawabannya coba dirangkum di sini. Maaf ya tertunda agak lama. Semoga bermanfaat. -- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Loopster" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Tentang sebuah gagasan untuk mengajak para pembaca buku untuk juga mencoba menulis dan -supaya lebih menantang lagi- kemudian membacakannya secara audio. Inilah bahasan episode kali ini bersama Raymond dan Patty dari Podluck Podcast. Simak juga tips-tips tentang cara membacakan atau menarasikan tulisan. Jangan lupa dengarkan episode terkait ini di: https://open.spotify.com/episode/471SxjngFuq3Ka9xNu2nCv atau di Podluck-podcast – Mainmata-podcast-pembaca-menulis-fear-x-rane-hafied --- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Loopster" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Ada satu penyakit yang cepat atau lambat mungkin saja dirasakan oleh para podcaster saat mereka sudah mulai rutin mengunggah podcastnya, sudah mulai banyak pendengar, sudah mulai dikenal. Episode ini membahas soal itu yang berangkat dari pengalaman pribadi :) Oya ini sekaligus menandai dimulainya season baru Suarane Podcast di tahun 2019 ini. Semoga bermanfaat. --- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Loopster" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Dia dikenal sebagai pemeran sosok preman pasar yang garang, tapi takut istri. Dalam kenyataannya dia sendiri pernah mengalami kerasnya hidup di jalanan bahkan dari sejak usia SD. Dialah tamu di episode kali ini yang akan berbagi tentang kehidupannya hingga menjadi sosok yang dikenal masyarakat luas seperti sekarang. Tamu: Rachmat Sudrajat Selamat mendengarkan! --- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Carpe Diem" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Ini adalah episode lanjutan dari episode 11 yang ternyata mengundang banyak reaksi, tapi sayangnya banyak yang anonim sehingga tidak bisa disertakan. Intinya masih mengulas soal pertemanan pasca pilpres. Bisakah kita move on? Bagaimana sebenarnya yang terjadi di luar media sosial? Benarkah masih ribut? Featuring: Hap (Podcast Pojokan) Selamat mendengarkan! --- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Carpe Diem" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Kami berbeda pilihan politik di zaman Pilpres yang baru berlalu, tapi jauh sebelum itu kami sudah lama berteman. Mungkin karena itulah perbedaan yang ada bukan menjadi penghalang untuk terus ngobrol. Tapi masalahnya tidak semua bisa begitu, bahkan ada yang kemudian pecah perteman bahkan ikatan kekeluargaan sekalipin. Inilah yang menjadi bahasan dalam episode Siniar (Podcast) Suarane kali ini. Tamu: Imelda Bachtiar (Penulis dan Penyunting Buku) Catatan: Punya pengalaman serupa atau ingin ikut memberikan pendapat? Kami ajak Anda untuk juga ikut berpendapat. Simak caranya bagian akhir siniar ini. Selamat mendengarkan! --- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Carpe Diem" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Meskipun karya-karya Agatha Christie sejak tahun 80-an sudah beredar di Indonesia namun penggemarnya hingga kini masih terus menjangkau sampai berbagai generasi. Apa sebenarnya daya tarik karya penulis kelahiran 1890 ini? Episode ini mencoba mengapresiasi karya "Ratu Cerita Misteri" ini bersama Dion (IG: Starecross) dari Komunitas Penggemar Agatha Christie Indonesia yang dikenal juga dengan "Sel-sel Kelabu." Selamat mendengarkan. ----- Credits: Musik latar: "Rainbows" oleh Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License Cuplikan soundtrack Murder on The Orient Express diambil dari trailer film tersebut Ilustrasi cover: Wikipedia dan Pixabay.com --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
WE'RE BACK!! Setelah break rekaman selama bulan puasa kemarin, para host Kepo Buku (Steven, Opat, Toto dan Rane) kembali bertemu, bermaaf-maafan dan berbagi cerita setelah sebulan nggak ketemu. Apalagi yang jadi bahan obrolan kepo kalau bukan soal buku, khususnya yang kami baca selama sebulan break rekaman. Tentu saja dibawakan khas Kepo Buku yang mengajak siapapun untuk ngobrolin buku dengan santai dan tidak bikin kening berkerut. Selamat mendengarkan. ----- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License Lagu Hari Lebaran (yang dibawakan secara sumbang di sini) adalah karya Ismail Marzuki *Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Kepo Buku Episode kali ini berangkat dari kiriman rekaman audio dari Hasta di Surabaya yang cerita soal bisnis buku bekas yang dilakukannya di Media Sosial serta bagaimana cara dia mendapatkan buku-bukunya. Ceritanya ini memicu obrolan kami berempat tentang tempat-tempat membeli buku bekas di berbagai kota dan juga beberapa buku lama yang masih kita cari-cari. Siapa tahu ada yang bisa bantu ;p Selamat mendengarkan. ----- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License *Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Episode kali ini kembali mengulas tentang Kawal Pemilu, sebuah inisiatif dari para relawan untuk menyajikan data real count yang akan menjadi pembanding hasil resmi dari KPU. Kali ini kita melihat sudah sampai di mana upaya yang dilakukan Kawal Pemilu, bagaimana cara membaca data yang sudah masuk, dan bagaimana kita semua masih bisa ikut menjadi relawan dengan cara yang sangat mudah sekali. Dengar juga cerita-cerita di balik suka duka para relawan Kawal Pemilu. Tamu: Elina Ciptadi, Penggagas KawalPemilu.org --- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Carpe Diem" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Ini adalah episode re-run dari bulan Agustus 2018 ketika para host Kepo Buku yang saat itu masih bertiga, nekat merekomendasikan buku-buku buat kedua calon presiden RI, Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Pilihan bukunya beragam, beragam pula alasannya, dan rasanya masih sangat relevan ketika episode ini kami hadirkan kembali bertepatan dengan Pemilu 2019. Selamat mendengarkan. ----- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License *Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Kali ini ada Aji di Ciamis yang berbagi cerita tentang East of Eden, sebuah buku karya peraih nobel sastra John Steinbeck; Randy di Jakarta yang punya buku unik berjudul Ya Tuhan, Kamu, Aku, Doa; dan Ikhsan di Tangerang dengan Fahrenheit 451 karya Ray Bradbury. Kami berempat juga akan membalas email dari dua teman Kepo Buku. Kami juga masih menunggu rekaman cerita-cerita buku teman-teman lainnya yang bisa dikirim ke suarane@gmail.com atau Whatsapp di 087878505012. ----- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License *Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Selalu menyenangkan menerima banyak cerita dari teman-teman Kepo Buku. Kali ini ada Lila yang berbagi satu buku misteri karya Akiyoshi Rikako, lalu ada Mas Nasfa yang mengulas salah satu buku serial Dilan karya 'Ayah' Pidi Baiq dan Mas Rudi yang belajar banyak dari buku tentang Jack Ma. Oya, kita juga membalas beberapa surat, termasuk satu yang bertanya bagaimana sih cara membuat review buku audio buat dikirim ke Kepo Buku? Om Toto punya jawabannya. ------ Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License *Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Fandom adalah bagian dari budaya populer yang sudah ada sejak dulu, dengan berbagai bentuk dan kekhasan mengikuti eranya. Episode kali ini mencoba mengupas fenomena fandom lewat cerita seorang tamu mengenai kegilaannya pada Star Wars sampai fanatismenya pada serial Meteor Garden yang ternyata sangat unik dan menarik. Semoga obrolan yang lumayan panjang ini bisa memberikan gambaran seperti apa sebenarnya budaya fandom yang memang lebih sering dicitrakan dalam wujud gadis-gadis histeris melihat para idolanya. Padahal tamu kita kali ini membuktikan bahwa fandom lebih dari itu, lebih serius, dan jauh lebih "gila" lagi.. hehe.. :) ___ Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Carpe Diem" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Di episode ini kita mencoba mengapresiasi buku kumpulan puisi Surat Kopi karya Joko Pinurbo, lalu Kampus Kabelnaya yang menceritakan kisah Pak Koesalah Soebagyo Toer menjadi mahasiswa di Uni Sovyet, serta Sebulan di Negeri Manga karya Hikmat Darmawan. Selamat menikmati! -------- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License *Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Episode 7 ini mengulas dua buku yang menarik dan penting: Pertama Digital Minimalism: Choosing a Focused Life in A Noisy World (Cal Newport) yang sangat relevan di era kebisingan digital saat ini. Bahkan si penulis buku ini disebut-sebut sebagai "The Marie Condo of Technology". Buku kedua adalah The Emotionally Absent Mother (Jasmin Lee Cori), sebuah buku yang mengulas tentang self-healing dari masa kecil. Wajib simak! -------- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License *Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Episode 6 ini kita mengulas sejumlah buku rekomendasi para host Kepo Buku serta satu review kiriman dari seorang teman dari Pontianak. Buku yang diulas di episode ini: Little Wisdom (Reti Oktania), American Panda (Gloria Chao), What We Talk About When We Talk About Love (Raymond Carver) dan Pensiun Gaul (Tessie Setiabudi). Tamu: Rudy Hartono di Pontianak yang mengirimkan satu review bukunya. Thanks Bang Rudy. -------- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License *Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Kepo Buku kedatangan tamu spesial. Seorang ilustrator, penulis dan juga salah satu pemenang Emmy Awards dari Bekasi (catat: BE.KA.SI !):) Dia akan ngobrol tentang profesinya sebagai ilustrator, tentang dua buku ilustrasi dan komiknya dan juga tentang sebuah klub baca yang beranggotakan ibu-ibu keren! Oya, adalah sebuah kehormatan juga karena cover art episode ini dibuatkan oleh sang tamu kita. Makassiiihh.. Tamu: Puty Puar (http://byputy.com) -------- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License ***Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Segmen "Kulonuwun" yang menyambangi dan mengajak ngobrol macam-macam orang dari macam-macam profesi. Kali ini kita kenalan dengan Mbak Ade yang menyebut dirinya "Uplifting Life Catalyst". Kita juga ngobrolin soal konsep decluttering yang belakangan ini kembali ngetop gara-gara serial Netflix bersama Marie Kondo. Semoga bermanfaat. Tamu: Astuti Martosudirdjo (http://upliftmylife.today) Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Carpe Diem" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message
Bagian kedua dari obrolan tentang novel-novel erotis bersama Yori, seorang psikolog dan seksolog yang juga podcaster di "Celoteh Yori." Diawali dengan sedikit melanjutkan soal novel Nyai Gowok: Novel Kamasutra Jawa karya Budi Sardjono, obrolan meluas ke novel-novel erotis mulai dari era stensilan sampai ke 50 Shades of Grey dan apakah ada unsur pendidikan sex dari novel-novel semacam ini. Tamu: Diana Mayorita M.Psi (Psikolog dan Seksolog) DISCLAIMER: Obrolan episode ini mengandung bahasan soal seks yang belum tentu cocok bagi seberapa orang, mungkin karena tabu atau merasa tidak nyaman. Tidak direkomendasikan juga untuk anak di bawah umur. -------- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License ***Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Episode yang bikin para host kipas-kipas kegerahan ketika kita ngobrolin soal novel-novel erotis bersama Yori, seorang psikolog dan seksolog yang juga podcaster di "Celoteh Yori." Diawali dari sharing Yori soal novel yang mengangkat tema pendidikan seks jaman dulu hingga membahas novel-novel erotis mulai dari era stensilan sampai ke 50 Shades of Grey. DISCLAIMER: Obrolan episode ini mengandung bahasan soal seks yang belum tentu cocok bagi seberapa orang, mungkin karena tabu atau merasa tidak nyaman. -------- Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License Disclaimer: Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Di episode perdana tahun 2019 kita akan ngobrolin soal apa saja bacaan pertama kita di awal tahun ini, masih bareng Rane, Steven, Toto dan host baru kita Opat. Buku yang kita kepoin kali ini adalah Principles: Work and Life (Ray Dalio), Mind Platter (Najwa Zebian), The Silkworm (Robert Galbraith), Men Without Women (Haruki Murakami), Ikigai (Hector Garcia & Francesc Miralles), Filosofi Teras (Henry Manampiring) dan Smile (Raina Telgemeier). Credits: Musik yang dipakai di episode ini adalah "Rainbows" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License Disclaimer: Kepo Buku tidak berafiliasi dengan penerbit ataupun penulis buku yang diulas di episode ini. --- Send in a voice message: https://anchor.fm/kepobuku/message
Tamu kali ini adalah seorang anak muda asal Bandung yang punya hobi menarik yaitu fotografi menggunakan kamera lubang jarum. Lebih dari sekedar hobi, dia bahkan kemudian memproduksi kamera lubang jarum dari kayu bekas dan banyak menarik perhatian, termasuk dari penggemar fotografi di luar negeri. Tunggu dulu.. Kamera lubang jarum itu apa? Bagaimana cara kerjanya? Apa bedanya dengan fotografi analog yang sekarang lagi trend? Arie Haryana, tamu kita kali ini, akan memberikan pengetahuan yang mungkin masih baru buat banyak orang ini. Enjoy! Credits: - Musik yang dipakai di episode ini adalah "Carpe Diem" karya Kevin MacLeod (incompetech.com). Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License --- Send in a voice message: https://anchor.fm/suarane/message