POPULARITY
Di lobby Kementerian Ketenagakerjaan terdapat patung yang mengenakan rompi KPK. Patung ini dipajang untuk mengingatkan para pejabat agar tidak melakukan tindakan korupsi.Ironisnya, sejumlah pejabat Kemenaker malah terciduk KPK.
Fenomena anak sekolah yang berangkat tanpa sarapan masih menjadi masalah serius di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mengungkap, sebanyak 41 persen anak usia sekolah tidak sarapan sebelum ke sekolah. Padahal, sarapan merupakan sumber energi penting untuk menunjang konsentrasi dan proses belajar. Ironisnya, hanya 10 persen anak Indonesia yang mendapat sarapan seimbang, sementara sebagian besar lainnya mengandalkan makanan tidak lengkap atau sekadar karbohidrat, yang berdampak langsung pada daya serap pelajaran dan kesehatan anak. Apa saja dampak yang bisa timbul, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, jika anak-anak usia sekolah terbiasa tidak sarapan sebelum memulai aktivitas belajar? Talk bersama Dokter dan Ahli Gizi Masyarakat, Dr. dr Tan Shot Yen, M.hum
Harga seragam sekolah negeri di Kota Semarang kembali menjadi sorotan publik// Ironisnya/ di tengah semangat pendidikan gratis / justru sekolah negeri ditengarai mematok harga seragam yang jauh lebih mahal dibanding sekolah swasta// Ada yang harus membayar hingga Rp1,8 juta hanya untuk satu anak di SMP negeri, sementara di sekolah swasta biaya seragam justru bisa setengahnya// Tak sedikit orang tua siswa mengeluh karena merasa terbebani di awal tahun ajaran baru/ terlebih jika mereka memiliki lebih dari satu anak yang bersekolah//Bagaimana mencermati persoalan mahalnya harga seragam sekolah ini?//Narasumber : Direktur Pattiro, Muklis Raya
Harga seragam sekolah negeri di Kota Semarang kembali menjadi sorotan publik// Ironisnya/ di tengah semangat pendidikan gratis / justru sekolah negeri ditengarai mematok harga seragam yang jauh lebih mahal dibanding sekolah swasta// Ada yang harus membayar hingga Rp1,8 juta hanya untuk satu anak di SMP negeri, sementara di sekolah swasta biaya seragam justru bisa setengahnya// Tak sedikit orang tua siswa mengeluh karena merasa terbebani di awal tahun ajaran baru/ terlebih jika mereka memiliki lebih dari satu anak yang bersekolah//Apa langkah dan pengawasan yang dilakukan dinas pendidikan/ mengenai persoalan mahalnya harga seragam sekolah ini?Narasumber : Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah/ Sunarto, S.Pd.,M.Pd.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Suster Felisitas SJMJ dan Suster Alfonsa SJMJ dari Komunitas Suster SJMJ Makassar di Keuskupan Agung Makassar, Indonesia. Kejadian 46: 1-7.28-30; Mazmur tg 37: 3-4.18-19.27-28.39-40; Matius 10: 16-23.ROH YANG BERBICARA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Roh Yang Berbicara. Seorang temanpastor sudah puluhan tahun sebagai misionaris di suatu pelosok dunia yang jauh.Ia bahkan mendapatkan nominasi untuk melayani Gereja dan tarekatnya melaluijabatan-jabatan penting. Ia bercerita bahwa, rahasia dirinya sangat diterimadengan baik sekali di kalangan internal Gereja, sesama anggota terekat danmasyarakat daerah itu, karena ia benar-benar masuk ke dalam hatiorang-orangnya. Ia bermaksud menjelaskan bahwa untuk memahami isi hati dan pikiranorang-orang setempat, Anda harus masuk dan aktif berbicara dengan mereka.Ironisnya, kultur masyarakat itu tidak memperlihatkan bahwa mereka sukaberbicara terbuka dan mengungkapkan diri mereka. Secara umum mereka terkesandiam dan tertutup. Kepada orang lain atau para tamu, membungkukkan badan ataumenunduk sudah merupakan suatu cara berbicara dan berkomunikasi yang sangatefektif. Namun bagi teman pastor itu, kalau ingin menyatu dan mengerti pembicaraanmereka, Anda perlu berada bersama mereka pada saat-saat mereka berbicara danberbagi tentang diri dan hidup mereka. Kapan persisnya saat-saat itu? Katanya,pada saat mereka sedang minum bir atau minuman beralkohol. Roh atau semangatyang membuat mereka berbicara dan mengungkapkan diri mereka ialah alkohol.Tanpa roh itu dan tanpa berada bersama mereka, sampai kapan pun seorangmisionaris atau tamu tetap dianggap asing bagi mereka, dan tidak pernahdianggap sebagai bagian dari mereka. Terhadap semua orang dan dengan mereka kita berkomunikasi tentang identitasiman kita, Yesus Kristus mengingatkan bahwa kita pasti menjadi orang asing ditengah-tengah dunia. Kita bagai domba di tengah serigala. Satu contohsederhana. Saya yang memiliki iman dan pengetahuan akan Tuhan, berada ditengah-tengah komunikasi digital dengan kultur dan caranya yang sangat duniawi.Saya pasti berusaha sekuat tenaga untuk masuk dengan semangat Kristiani itu,yang bisa saja gagal atau bahkan terbawa oleh arus besar corak kehidupan duniadigital itu. Pilihan yang umum ialah membuat kompromi. Di tengah dunia yang kompleks saat ini, Tuhan mengajarkan kita untukmemiliki kemampuan mendengar dan menaati Roh Kudus yang berbicara. Kita tidakmemilih roh alkohol atau jenis kenikmatan daging atau dunia untuk membuat kitaberbicara. Kita perlu menyediakan ruang yang pantas bagi Roh Kudus supaya Iaberbicara kepada kita, dan mengutus kita untuk berbicara kepada dunia disekitar kita. Ruang itu ialah hati dan pikiran kita, yaitu pribadi kitamasing-masing. Ruang itu juga dapat berupa keluarga kita, kelompok-kelompok dankomunitas-komunitas. Berilah tempat dan waktu bagi Roh untuk berbicara. Marilahkita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Roh Kudus, masukilah diri kami danberbicaralah kepada kami sesuai kehendak-Mu. Kemuliaan... Dalam nama Bapa...
SRITEX, raksasa tekstil Indonesia, kini runtuh secara tragis.Ironisnya, saat pabrik berhenti beroperasi, isu korupsi mulai mencuat. Bos besar disorot. Banyak yang bilang ini bukan hanya soal keuangan, tapi juga soal moral, leadership, dan kepercayaan yang hilang.Di video ini, Coach Tom MC Ifle membedah:✅ Apa yang sebenarnya terjadi di balik kejatuhan Sritex?✅ Apakah ini murni karena pandemi, salah manajemen, atau memang ada korupsi terselubung?✅ Dan, yang paling penting: pelajaran apa yang bisa kita ambil sebagai pebisnis, leader, bahkan karyawan?
Aparat kepolisian berhasil meringkus sekelompok geng motor yang meresahkan warga akibat membawa senjata tajam dan terlibat dalam aksi kriminal. Ironisnya, para pelaku diketahui masih di bawah umur. Penangkapan ini menjadi perhatian serius aparat dan masyarakat, mengingat keterlibatan remaja dalam tindak kekerasan kian marak. Polisi kini mendalami motif dan jaringan yang terlibat, sekaligus menekankan pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam pencegahan kenakalan remaja.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap sebanyak 28% pungutan liar (pungli) masih ditemukan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).Ironisnya, praktik pungli ini justru menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun, bukan penurunan dengan modus beragam.Fakta ini menunjukkan praktik korupsi di sektor pendidikan masih mengakar kuat dan merusak integritas sistem pendidikan nasional.1.Pakar Pendidikan/Mantan anggota dewan pendidikan jawa timur Isa Anshori2.Pengacara publik dari Pusat bantuan Hukum Masyarakat, Ralian Jawalsen
Universitas Tasmania berencana untuk menutup kursus bahasa Indonesia. Ironisnya, proposal penutupan diumumkan saat Perdana Menteri Albanese hendak mengakhiri kunjungannya ke Indonesia. Jika rencana itu benar-benar dilaksanakan, apa dampak penutupan tersebut terhadap kursus bahasa Indonesia di universitas-universitas pada khususnya dan terhadap Australia pada umumnya?
Publik baru-baru ini dikejutkan dengan kehadiran grup Facebook 'Fantasi Sedarah'. Dalam grup beranggotakan 40 ribu akun ini beredar percakapan yang menormalisasi hasrat seksual terhadap anggota keluarga sendiri atau inses.Warganet ramai-ramai melakukan report account, disusul permintaan resmi oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Akhirnya Meta, perusahaan induk Facebook, telah menutup sejumlah grup yang mempromosikan konten bertema serupa, termasuk grup “Fantasi Sedarah”.Kasus ini memperkuat fakta soal makin terkikisnya ruang aman bagi anak. Menengok data Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA), sepanjang 2025 tercatat lebih dari 9 ribu kasus kekerasan, dengan hampir 4 ribu kasus diantaranya merupakan kekerasan seksual. Ironisnya, sebagian besar kasus terjadi di ranah privat.Dorongan agar Polri menyelidiki bahkan menangkap admin dan anggota grup terus menguat dari berbagai pihak. Salah satunya Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA).Keluarga seharusnya menjadi ruang paling aman dan perlindungan bagi anak. Lantas, bagaimana menciptakan ruang ramah anak di ranah digital?Di Ruang Publik KBR, kita bahas lebih dalam tema ini bersama Asdep Penyediaan Layanan Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Ciput E. Purwianti, lalu Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Dian Sasmita, dan Pemerhati Budaya dan Komunikasi Digital, Firman Kurniawan.
Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan akan memberi sanksi tegas hingga pemutusan kontrak terhadap mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berkinerja buruk atau lalai dalam pelaksanaan tugasnya. Program Makan Bergizi Gratis banyak menghadapi tantangan di lapangan, mulai dari tersendatnya pembayaran, adanya gangguan higienitas masakan yg menyebabkan keracunan hingga keterlambatan distribusi. Ironisnya pula, seluruh pegawai struktural di lembaga BGN hingga kini belum menerima gaji dan tunjangan kinerja (tukin). Kondisi ini dikhawatirkan akan menganggu kelancaran kerja. Wawancara Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana
Sebuah puisi: Melantur IDitulis oleh Ardi Kamal KarimaDisuarakan: Ardi Kamal Karima & Insom-MiaMelantur I ditulis saya dengan harapan menghidupkan kembali kenangan masa kecil yang penuh hiruk-pikuk dan kesederhanaan, mulai dari rasa pedas sambal hingga hukuman guru ngaji, yang menyiratkan ironi mendalam di balik pengalaman pahit dan riangnya masa itu. Dengan gambaran seperti layang-layang putus dan benang kaca, puisi ini menyentuh tema kekalahan kecil yang berdampak besar, serta kehilangan perlahan yang melambangkan perpisahan dengan kepolosan. Rutinitas sederhana seperti mandi, mengaji, dan hapalan surat-surat menjadi metafora perjalanan spiritual menuju esensi hidup yang murni. Pada akhirnya, puisi ini adalah refleksi tentang perjalanan dari keriangan menuju pemahaman mendalam, dengan kerinduan untuk kembali ke kepolosan dan kedamaian awal kehidupan.Oh! dunia sastra kita, yang katanya penuh estetika dan kebebasan ekspresi, ternyata lebih mirip arena gladiator dengan senioritas sebagai pedangnya. Penulis muda yang penuh semangat sering kali bukan diajak diskusi, tapi dilumat habis-habisan oleh mereka yang merasa punya "mahkota pengalaman." Ironisnya, di tengah minat baca yang sudah terjun bebas—hanya 0,001 buku per tahun menurut UNESCO— mereka yang mencoba menghidupkan literasi malah disambut dengan cibiran "alay" atau "norak." Seni, yang seharusnya bebas dan merdeka, justru dikekang oleh ego-ego feodal senioritas. Jadi? daripada kita sibuk menekan generasi baru, mari kita nikmati parade keterpurukan literasi ini dan membenahinya, karena siapapun butuh masa depan sastra. Dan jika bisa, kita terus meromantisasi zaman keemasan yang sudah lewat itu, dan menciptakan zaman keemasan yang seterusnya!Ardi Kamal Karima#ardikamal #literasi #penulis #monologue #jurnal #luka #perspektive #monolog #menjadimanusia #filsafat #sastra #ardikamal #puisi #poem #poet #penyair #penyair #kutipan #poetry #sajak #mentalhealth #syair
Siapa sangka, penyanyi Barsena Bestandhi pernah makan di samping ibunya yang ternyata sudah meninggal
Semakin banyak warga Indonesia yang sudah dapat membedakan mitos dan fakta tentang down syndrome. Ironisnya, perlakuan diskriminatif, serta keterbatasan akses pendidikan dan pekerjaan terhadap penyandang down syndrome masih tinggi. Jimmy Manan mengulasnya dalam episode kali ini.
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Veronika Sempang dan Vitalis Jelanu dari Komunitas Pukat Labuan Bajo di Keuskupan Labuan Bajo, Indonesia. KITA MAMPU MENGHINDARI SKANDAL Renungan kita pada hari ini bertema: Kita Mampu Menghindari Skandal. Menurut bacaan-bacaan kita pada hari ini, ada dua kekuatan yang mempengaruhi hidup kita. Surat Rasul Paulus kepada muridnya Titus menunjuk pengetahuan dan kebenaran tentang Allah menjadi pedoman hidup orang beriman, sedangkan kekuasaan si jahat justru menjauhkan seseorang dari jalan Tuhan. Injil Lukas menunjuk godaan-godaan yang membawa kita ke dalam dosa, sedangkan kekuatan iman adalah sumber kasih dalam hidup kita. Pada prinsipnya jika kita berpihak pada kebijaksanaan Allah atau kekuatan iman, kita mampu menghindari perbuatan-perbuatan skandal. Kata “godaan” dalam bahasa Yunani ialah scandalon, yang kita sebut skandal. Kata ini mengandung arti suatu perangkap atau batu sandungan. Kitab suci selalu mengingatkan kita tentang tipu daya yang menjauhkan umat dari Tuhan dan menjatuhkan mereka ke dalam dosa. Mazmur 141,9 berkata: Bebaskan aku dari perangkap yang telah mereka taruh untuk memerangkap aku, dan dari tipu daya orang jahat. Juga, Surat Yohanes yang pertama berkata: Barang siapa mengasihi saudara atau saudarinya hidup di dalam terang, pada orang tersebut tak ada batu sandungan. Kita harus mampu hindari skandal. Yesus sudah dengan tegas berkata bahwa para pengikut-Nya tidak boleh menyebabkan salah seorang dari kalangan lemah di antara kita jatuh ke dalam dosa. Kaum lemah seperti orang sederhana, sakit, anak-anak dan orang muda, miskin, yang tidak punya pengaruh atau yang tak diperhitungkan selalu menjadi korbannya. Hidup mereka sudah susah baik fisik, mental maupun rohani, seharusnya tidak ditambah susah. Orang yang menyusahkan mereka dengan skandal-skandalnya ialah mereka yang mempunyai kuasa, kepandaian dan berpengaruh. Semoga Anda bukan bagian dari golongan ini. Maka di sini ada sebuah nasihat untuk menghindari perbuatan skandal yang patut kita perhatikan. Mereka yang berpendidikan, berkuasa dan berpengaruh, hendaknya tidak memberikan teladan yang buruk atau jahat yang akhirnya dapat membawa orang lain jatuh dalam dosa. Imam atau biarawan tidak boleh menjadi skandal bagi umat Allah. Orang tua jangan menjadi skandal bagi anak-anaknya. Guru tidak boleh menjadi skandal bagi murid-muridnya. Kakak jangan menjadi skandal bagi adik-adiknya. Masih banyak contoh yang lain. Ironisnya, mereka yang melakukan skandal justru mereka yang harus menjadi contoh atau teladan kebaikan dan kebenaran. Marilah kita menghindari skandal dalam bentuk apa pun, namun hendaknya kita memberi teladan yang baik dan benar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha kuasa, semoga kami membuka diri secara tulus terhadap nasihat dan bimbingan Roh-Mu, supaya kami dibaharui selalu dan seterusnya kami ikut membaharui dunia ini dari segala bentuk skandal. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa...
Pohon ara dan Bait Suci berdiri sejajar. Yesus mengutuk pohon ara tapi membersihkan Bait Suci, tindakan berlawanan. Ironisnya para pemuka agama bersekongkol membunuh Yesus. Ini akan mengakhiri arti penting pelayanan di Bait Suci yang digenapi dalam Yesus.
Pohon ara dan Bait Suci berdiri sejajar. Yesus mengutuk pohon ara tapi membersihkan Bait Suci, tindakan berlawanan. Ironisnya para pemuka agama bersekongkol membunuh Yesus. Ini akan mengakhiri arti penting pelayanan di Bait Suci yang digenapi dalam Yesus.
Ketika investasi yang datang mengorbankan kehidupan sebagian warga, apakah ini kualitas investasi yang kita harapkan? Dalam kisruh di Pulau Rempang, pemerintah begitu gesit mengosongkan pulau untuk memuluskan investasi pengusaha Tomy Winata dan modal dari Cina. Warga yang telah berpuluh-puluh tahun tinggal di Pulau Rempang mesti terusir dari kampungnya. Ironisnya, warga yang menolak relokasi harus berhadapan dengan aparat keamanan–hingga menyisakan luka dan trauma. Betapapun mereka menolak relokasi, warga sebenarnya tidak anti dengan pembangunan dan investasi. Mereka justru menentang cara pemerintah menggunakan kekerasan untuk menggusur mereka. - - - Dukung Tempo untuk menghadirkan produk jurnalisme berkualitas s.id/dukungtempo. Baca berbagai laporan mendalam majalah Tempo dan Koran Tempo dengan mengunduh aplikasi Tempo. --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/apakatatempo/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Tirto dan Rini dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Sirakh 51: 12-20; Mazmur tg 19: 8.9.10.11; Markus 11: 27-33 PELIHARALAH DIRIMU DI DALAM KASIH ALLAH Renungan kita pada hari ini bertema: Peliharalah Dirimu Di Dalam Kasih Allah. Seseorang baru dapat memberi atau berbagi dari dirinya kalau ia memiliki sesuatu. Ia tidak mungkin memberikan sepiring nasi atau selembar uang dua puluh ribu kepada seorang sesamanya, kalau ia tidak punya nasi atau uang. Demi menunjang semangat Kristen dalam berbagi rahmat Allah, para pengikut Kristus harus memiliki rahmat Allah yang banyak. Rahmat tidak akan habis karena sumbernya dari Tuhan Allah. Untuk menjamin kalau kekayaan rahmat Tuhan senantiasa hadir di dalam diri seseorang, caranya ialah ia harus selalu memelihara dirinya di dalam rahmat kasih Allah. Ironisnya ialah banyak di antara kita karena demi semangat pelayanan, mereka cenderung mencurahkan perhatian atau memelihara iman orang lain. Dengan kata lain, ada suatu kecenderungan kita untuk mengurusi hidup rohani orang lain. Kita ikuti mereka terus-menerus dalam bagaimana mengusahakan hidup yang saleh, hidup penuh kasih, dan hidup dalam persekutuan. Biasanya orang-orang yang menganggap dirinya sudah dewasa dan sudah sedikit maju dalam pengetahuan iman melakukan hal ini. Akibatnya mereka tidak mempunyai kesempatan dan kemauan untuk memelihara diri sendiri terkait dengan hidup di dalam kasih Allah. Mereka menganut gaya aktivisme. Pemeliharaan diri di dalam kasih Allah berangkat dari prinsip bahwa Tuhan Allah sendiri berkuasa menjaga kita supaya kita tidak tersandung dan tidak dikuasai sepenuhnya oleh kuasa kejahatan. Kitab Putra Sirakh dalam bacaan pertama menegaskan menegaskan supaya setiap umat Allah yang taat dan setia kepada Tuhan, harus mencari yang dituntut oleh imannya, yaitu kebijaksanaan. Dengan menemukan kebijaksanaan Tuhan, kita akan dikaruniai rahmat kegembiraan untuk menantikan kemuliaan-Nya yang akan dinyatakan secara penuh. Selanjutnya kita sendiri yang memelihara rahmat yang sudah dicurahkan kepada kita. Cara yang paling mendasar ialah kebutuhan akan kekuatan rahmat Tuhan supaya mengisi diri kita, bagai jiwa yang haus akan Tuhan dan rindu untuk dipuaskan oleh Tuhan setiap waktu. Jika sikap kita hanya menunggu dengan pasif, bisa saja kesiapan kita akan datangnya rahmat itu sangat minim. Tetapi ketika ada kebutuhan dan kemendesakan, kita akan sangat bergembira dan siap untuk dicurahkan rahmat dari Tuhan. Kita dapat memelihara diri sendiri dalam kasih Allah melalui semakin banyak perbuatan kasih. Setiap perbuatan kasih yang kita lakukan harus tetap bersumber pada nama dan kuasa Yesus Kristus yang menghadirkan Allah yang maha tinggi. Tanpa bersumber pada kuasa Tuhan, setiap perbuatan kasih kita bakal kehilangan legitimasi dan pengaruh rohaninya bagi orang lain. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, semoga kami tekun memelihara diri kami di dalam kasih-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://podcasters.spotify.com/pod/show/media-la-porta/message
Derita Pekerja Migran Indonesia, di Manakah Peran Negara? Oleh. Hesti Andyra(Kontributor NarasiPost.Com) Voice over talent: Giriyani SS NarasiPost.Com-Februari 2018, Adelina Lisao, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) tewas di Penang, Malaysia. Sehari sebelumnya, ia ditemukan dalam kondisi kurang gizi dengan sekujur tubuh penuh luka akibat penyiksaan oleh majikannya, Ambika MA Shan. Tak hanya luka bakar, di tubuh Adelina juga ditemukan bekas luka gigitan binatang. Ironisnya, satu tahun kemudian Pengadilan Tinggi Malaysia justru memutuskan untuk membebaskan sang majikan dari segala tuduhan. Jauh sebelumnya, pada tahun 2014 Meriance Kabu, seorang pekerja migran yang juga berasal dari NTT berhasil menyelamatkan diri dari majikannya yang kerap kali melakukan kekerasan fisik. Tubuh yang cacat dan penuh bekas luka, pendengaran yang terganggu, dan lidah yang terpotong, menjadi bukti betapa berat penyiksaan yang dialaminya hari demi hari. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2023/03/09/derita-pekerja-migran-indonesia-di-manakah-peran-negara/opini/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Ekosistem sekolah yang baik dan kondusif dapat mendorong peserta didik mengembangkan potensi terbaiknya. Oleh karenanya sekolah diharapkan menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk peserta didik menimba ilmu. Namun pada kenyataannya masih ada saja permasalahan perundungan di sekolah, baik dalam bentuk kekerasan fisik maupun psikis. Menurut data dari Komnas Perempuan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), terjadi lonjakan kasus kekerasan di lingkungan pendidikan setiap tahunnya. Kenaikan signifikan terjadi dari tahun 2020 ke tahun 2021. Ironisnya, menurut data tersebut mayoritas pelaku tindak kekerasan seksual di lingkungan pendidikan adalah tenaga pendidik. Seperti apa bentuk kekerasan seksual di lingkungan pendidikan ini? Serta bagaimana dampak dan pencegahannya? kita akan bahas bersama narasumber: 1. Siti Fathonah Dewi Safitri - Koalisi Perempuan Indonesia Wilayah DKI Jakarta 2. Novita Sari - Staf Advokasi dan Pengorganisasian Masyarakat Women's Crisis Center Jombang *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Maria Olivia dari Paroki Kristus Raja, Keuskupan Surabaya, Indonesia. Titus 1: 1-9; Mazmur tg 24: 1-2.3-4ab.5-6; Lukas 17: 1-6 KITA MAMPU MENGHINDARI SKANDAL Renungan kita pada hari ini bertema: Kita Mampu Menghindari Skandal. Menurut bacaan-bacaan kita pada hari ini, ada dua kekuatan yang mempengaruhi hidup kita. Surat Rasul Paulus kepada muridnya Titus menunjuk pengetahuan dan kebenaran tentang Allah menjadi pedoman hidup orang beriman, sedangkan kekuasaan si jahat justru menjauhkan seseorang dari jalan Tuhan. Injil Lukas menunjuk godaan-godaan yang membawa kita ke dalam dosa, sedangkan kekuatan iman adalah sumber kasih dalam hidup kita. Pada prinsipnya jika kita berpihak pada kebijaksanaan Allah atau kekuatan iman, kita mampu menghindari perbuatan-perbuatan skandal. Kata “godaan” dalam bahasa Yunani ialah scandalon, yang kita sebut skandal. Kata ini mengandung arti suatu perangkap atau batu sandungan. Kitab suci selalu mengingatkan kita tentang tipu daya yang menjauhkan umat dari Tuhan dan menjatuhkan mereka ke dalam dosa. Mazmur 141,9 berkata: Bebaskan aku dari perangkap yang telah mereka taruh untuk memerangkap aku, dan dari tipu daya orang jahat. Juga, Surat Yohanes yang pertama berkata: Barang siapa mengasihi saudara atau saudarinya hidup di dalam terang, pada orang tersebut tak ada batu sandungan. Kita harus mampu hindari skandal. Yesus sudah dengan tegas berkata bahwa para pengikutnya tidak boleh menyebabkan salah seorang dari kalangan lemah di antara kita jatuh ke dalam dosa. Kaum lemah seperti orang sederhana, sakit, anak-anak dan orang muda, miskin, yang tidak punya pengaruh atau yang tak diperhitungkan selalu menjadi korbannya. Hidup mereka sudah susah baik fisik, mental dan rohani, seharusnya tidak ditambah susah. Orang yang menyusahkan mereka dengan skandal-skandalnya ialah mereka yang mempunyai kuasa, kepandaian dan berpengaruh. Semoga Anda bukan bagian dari golongan ini. Maka di sini ada sebuah nasihat untuk menghindari perbuatan skandal yang patut kita perhatikan. Mereka yang berpendidikan, berkuasa dan berpengaruh, hendaknya tidak memberikan teladan yang buruk atau jahat yang akhirnya dapat membawa orang lain jatuh dalam dosa. Imam atau biarawan tidak boleh menjadi skandal bagi umat Allah. Orang tua jangan menjadi skandal bagi anak-anaknya. Guru tidak boleh menjadi skandal bagi murid-muridnya. Kakak jangan menjadi skandal bagi adik-adiknya. Masih banyak contoh yang lain. Ironisnya, mereka yang melakukan skandal justru mereka yang harus menjadi contoh atau teladan kebaikan dan kebenaran. Marilah kita menghindari skandal dalam bentuk apa pun, namun hendaknya kita memberi teladan yang baik dan benar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha kuasa, semoga kami membuka diri secara tulus terhadap nasihat dan bimbingan Roh-Mu, supaya kami dibaharui selalu dan seterusnya kami ikut membaharui dunia ini dari segala bentuk skandal. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Johanes Bambang dan Monica Miselia dari Komunitas Pukat Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng, Indonesia. Galatia 1: 6-12; Mazmur tg 111: 1-2.7-9.10c; Lukas 10: 25-37 KARENA PERNYATAAN KRISTUS Renungan kita pada hari ini bertema: Karena Pernyataan Kristus. Ada seorang ibu rumah tangga bernama Mariamempunyai dua anak yang masih bersekolah di SD. Ia baru saja dibaptis satu tahun yang lalu. Suaminya, Mario sudah menjadi panganut Katolik sejak masih bayi. Karena menyadari bahwa kedua anaknya dibina dan dibesarkan secara Katolik, maka Maria berusaha maju dalam keyakinan iman Katolik. Dalam setahun sebagai Katolik, prinsip yang ia pegang ialah “karena pernyataan Kristus”. Karena Kristus telah menyatakan diri-Nya sebagai Putra yang datang dari Bapa, dan yang memanggil semua orang untuk mengambil bagian di dalam tugas pertutusan-Nya, maka Maria mengikuti panggilan itu. Meski pada saat menikah ia belum dibaptis, ia sudah menyadari sungguh-sungguh pernyataan diri Yesus itu. Akhirnya ia bulatkan tekatnya untuk dibaptis dan demi membesarkan anak-anaknya sebagai orang-orang Katolik yang baik. Ironisnya, Mario suaminya agak mundur dalam ketekunan iman. Ia selalu ditegur sang isteri karena lupa berdoa, malas mengikuti Misa kudus hari minggu, dan jarang aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja. Biasanya alasan kerja yang selalu menghalanginya melakukan itu. Maria sendiri menyebutnya begini: Yesus menyatakan diri-Nya lebih kuat kepada istri yang baru saja menjadi Katolik, supaya pada gilirannya, sang istri yang bertanggung jawab untuk menyegarkan lagi keyakinan iman suaminya yang sudah mulai layu. Santo Paulus mengalami pernyataan diri Yesus Kristus yang akhirnya membuat ia bertobat dan berubah menjadi seorang rasul ulung. Pernyataan diri Yesus itu diyakininya sebagai kehadiran Tuhan Allah sesungguhnya sebagai pribadi, dan tidak ada kekuatan lain yang dapat menggantikannya. Injil yang disampaikan kepada segala bangsa adalah Injil Yesus Kristus, dan tidak ada jenis injil yang lain dari itu. Jemaat di Galatia diyakinkan Paulus tentang prinsip pernyataan diri Kristus itu, supaya mereka tetap berpegang teguh pada Kristus yang telah mereka imani. Injil tersebut adalah ungkapan sebuah kehadiran nyata sebagai pribadi yang melayani dan berkorban bagi sesamanya. Tuhan Yesus menggambarkan diri-Nya di dalam Injil itu sebagai hamba yang melayani dan berkorban bagi sesama-Nya, yaitu setiap orang yang Bapa telah percayakan kepada-Nya. Ia ajarkan itu sebagai suatu pernyataan diri yang tertinggi, yaitu menderita dan mati bagi keselamatan kita. Ia mengajarkan cara pernyataan diri tersebut melalui kisah orang Samaria yang baik hati, supaya kita dituntunnya untuk melakukan yang sama. Bahkan kepada orang-orang yang berbeda atau yang melawan kita, Yesus mengajarkan supaya kita berbuat sebagai sesama bagi mereka. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, ajarkanlah dan semangatilah kami untuk mengasihi sesama kami dengan tulus, sama seperti Engkau mengasihi kami. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa ... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Dibawakan oleh Amsi Wawinto dari Gereja Santo Ambrosius, Paroki Vila Melati Mas, Keuskupan Agung Jakarta. Hosea 14: 2-10; Mazmur tg 51: 3-4.8-9.12-13.14.17; Matius 10: 16-23 ROH YANG BERBICARA Tema renungan kita pada hari ini ialah: Roh Yang Berbicara. Ada seorang pastor sudah puluhan tahun sebagai misionaris di suatu pelosok dunia yang jauh. Ia bahkan mendapatkan nominasi untuk melayani Gereja dan tarekatnya melalui jabatan-jabatan penting. Ia bercerita bahwa, rahasia dirinya sangat diterima dengan baik sekali di kalangan internal Gereja, sesama anggota tarekat dan masyarakat daerah itu, karena ia benar-benar masuk ke dalam hati orang-orangnya. Ia bermaksud menjelaskan bahwa untuk memahami isi hati dan pikiran orang-orang setempat, Anda harus masuk dan aktif berbicara dengan mereka. Ironisnya, kultur masyarakat itu tidak memperlihatkan bahwa mereka suka berbicara terbuka dan mengungkapkan diri mereka. Secara umum mereka terkesan diam dan tertutup. Kepada orang lain atau para tamu, membungkukkan badan atau menunduk sudah merupakan suatu cara berbicara dan berkomunikasi yang sangat efektif. Namun bagi sang pastor itu, kalau ingin menyatu dan mengerti pembicaraan mereka, Anda perlu berada bersama mereka pada saat-saat mereka berbicara dan berbagi tentang diri dan hidup mereka. Kapan persisnya saat-saat itu? Katanya, pada saat mereka sedang minum bir atau minuman beralkohol. Roh atau semangat yang membuat mereka berbicara dan mengungkapkan diri mereka ialah alkohol. Tanpa roh itu dan tanpa berada bersama mereka, sampai kapan pun seorang misionaris atau tamu tetap dianggap asing bagi mereka, dan tidak pernah dianggap sebagai bagian dari mereka. Terhadap semua orang dan dengan mereka kita berkomunikasi tentang identitas iman kita, Yesus Kristus mengingatkan bahwa kita pasti menjadi orang asing di tengah-tengah dunia. Kita bagai domba di tengah serigala. Satu contoh sederhana. Saya yang memiliki iman dan pengetahuan akan Tuhan, berada di tengah-tengah komunikasi digital dengan kultur dan caranya yang sangat duniawi. Saya pasti berusaha sekuat tenaga untuk masuk dengan semangat Kristiani itu, yang bisa saja gagal atau bahkan terbawa oleh arus besar corak kehidupan dunia digital itu. Pilihan yang umum ialah membuat kompromi. Di tengah dunia yang kompleks saat ini, Tuhan mengajarkan kita untuk memiliki kemampuan mendengar dan menaati Roh Kudus yang berbicara. Kita tidak memilih roh alkohol atau jenis kenikmatan daging atau dunia untuk membuat kita berbicara. Kita perlu menyediakan ruang yang pantas bagi Roh Kudus supaya Ia berbicara kepada kita, dan mengutus kita untuk berbicara kepada dunia di sekitar kita. Ruang itu ialah hati dan pikiran kita, yaitu pribadi kita masing-masing. Ruang itu juga dapat berupa keluarga kita, kelompok-kelompok dan komunitas-komunitas. Berilah tempat dan waktu bagi Roh untuk berbicara. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Roh Kudus, masukilah diri kami dan berbicaralah kepada kami dalam kebenaran. Salam Maria ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Saat Oposisi Tak Lagi Punya Opsi Oleh. Ummu Azka ( Kontributor NarasiPost.Com ) Voice over talent: Giriyani SS NarasiPost.Com-Entah kesan apa yang hendak ditampilkan oleh lembaga perwakilan di negeri ini? Menikmati fasilitas hidup dari rakyat, namun semakin abai dengan nasib rakyat. Ya, publik kembali disajikan tontonan memalukan saat Puan Maharani, ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), mematikan mikrofon salah satu anggota dewan yang tengah berinterupsi. Ironisnya, hal tersebut dilakukan secara berulang sejak tahun 2020 hingga 2022. Pada tahun 2020, Puan mematikan mikrofon saat anggota dari fraksi Partai Demokrat, Irwan Fecho, tengah interupsi pada rapat pengesahan Rancangan Undang Undang Cipta Kerja. “Menghilangkan hak-hak rakyat kecil. Kalau mau dihargai tolong ha..” Irwan belum sempat mengakhiri kalimatnya, namun mikrofon dimatikan oleh Puan. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/06/06/saat-oposisi-tak-lagi-punya-opsi/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Sejarah Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), berawal dari perjuangan Lin Zexu seorang wakil raja Tiongkok pada masa dinasti Qing, menentang perdagangan opium oleh bangsa asing. Pada masa itu harta negara Tiongkok mengalir ke Inggris untuk membeli opium dan rakyat Tiongkok banyak yang kecanduan opium. Lin Zexu mulai operasi memberantas perdagangan gelap opium pada 3 Juni 1839 sampai 25 Juni 1839 di Guangzhou. Sehari kemudian yaitu 26 Juni 1839, terjadilah perang candu antara pemerintah Tiongkok dengan Inggris. Perang tersebut meletus, karena Tiongkok menuduh Inggris sengaja meracuni rakyat dengan opium, sehingga rakyat Tiongkok menjadi tidak produktif akibat ketergantungan opium. Ironisnya sepuluh tahun belakangan, bandar narkoba dari Tiongkok menjadi pemasok terbesar sabu-sabu ke Indonesia yang berdampak negatif bagi anak-anak muda. Seperti kecanduan, yang kemudian terinfeksi HIV akibat menggunakan jarum suntik bersama-sama ketika menggunakan heroin dan masih banyak dampak-dampak buruk lainnya. Lalu, apakah Indonesia masih perlu memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) setiap tahunnya? Dan apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk membendung peredaran gelap narkotika terutama yang diselundupkan dari luar negeri. Serta bagaimana menangani pengguna narkoba yang ada di masyarakat dan di penjara? Lalu bagaimana mereka yang terinfeksi HIV? akan kita perbincangan dalam Ruang Publik KBR bersama narasumber: 1. Husen Basalamah - Aktivis Penanggulangan AIDS dan Narkoba 2. Devany Sekar Melati Sukma Aziz - Aktivis Mahasiswa, Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Meskipun Yakub adalah penipu, dia sendiri juga tertipu. Yakub mengerti apa artinya menjadi korban penipuan. Ironisnya, Tuhan mengajari Yakub tentang penipuannya sendiri melalui tipu daya Laban.
Meskipun Yakub adalah penipu, dia sendiri juga tertipu. Yakub mengerti apa artinya menjadi korban penipuan. Ironisnya, Tuhan mengajari Yakub tentang penipuannya sendiri melalui tipu daya Laban.
Kelangkaan dan naiknya harga minyak goreng kembali terjadi sejak November tahun lalu. Kelangkaan ini dipicu oleh naiknya harga CPO (Crude Palm Oil) global sejak pertengahan tahun lalu. Ironisnya, Indonesia merupakan eksportir CPO terbesar di dunia, namun ternyata tak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya sejak terjadinya kelangkaan, mulai dari operasi pasar, subsidi harga, penetapan HET, hingga kewajiban bagi para produsen untuk memasok kebutuhan dalam negeri (domestic market obligation/DMO). Namun, kebijakan-kebijakan tersebut seolah tidak mampu mengatasi kelangkaan minyak goreng.
Derita Rakyat di Balik Janji Manis Korporat Oleh. Dwi Indah Lestari Voice over talent: Dewi F NarasiPost.Com-Nasi sudah menjadi bubur. Warga “kampung miliarder” di Tuban yang sempat viral kini diliputi rasa sesal. Berharap janji yang dulu diberikan oleh perusahaan yang membeli tanah mereka akan menjamin kelangsungan hidupnya, ternyata tak terwujud. Musanam, salah seorang warga Tuban yang turut menjual tanah dan rumahnya kepada PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PT PRPP) setahun yang lalu, kini merasa menyesal. Pasalnya, sekarang ia tidak lagi memiliki pekerjaan untuk menunjang kehidupannya sehari-hari. Janji Pertamina yang akan mempekerjakan anaknya pun tidak kunjung terealisasi. Hal ini ternyata juga dirasakan oleh warga yang lain. (liputan6.com, 26/1/2022) Bukti Investasi Asing Tak Menjanjikan Kesejahteraan Realitas ini bagaikan pil pahit yang harus ditelan oleh rakyat kecil. Janji manis Pertamina bekerja sama dengan perusahaan Rusia, Rosneft, yang akan memberikan kesejahteraan nyatanya hanyalah pepesan kosong belaka. Kini warga harus merasakan kesulitan hidup akibat hilangnya mata pencaharian yang dulu menjadi pendukung kehidupannya. Uang hasil penjualan tanah dan rumah sudah ludes untuk bertahan hidup, sementara pekerjaan yang dijanjikan tak dipenuhi. Di sisi lain, korporat, utamanya perusahaan asing, justru yang mendapatkan keuntungan dengan izin ekspolitasi sumber daya alam berupa tambang minyak yang bisa diprediksi sangat besar kandungannya. Mereka dapat bebas mengeruk kekayaan alam yang notabene sebenarnya adalah milik rakyat. Ironisnya, karena penguasaan swasta terutama asing, SDA ini justru tidak dapat dinikmati oleh rakyat. Inilah watak dari sistem ekonomi kapitalisme, yang melahirkan liberalisasi ekonomi. Dalam prinsipnya, siapa pun yang memiliki kemampuan, dapat menguasai apa pun tanpa batas. Hal inilah yang mendorong lahirnya pasar bebas, di mana negara harus membuka diri bagi masuknya pihak mana pun juga dari asing untuk dapat melakukan usaha ekonomi. Termasuk menguasai aset kekayaan yang ada. Naskah selengkapnya: https://narasipost.com/2022/02/07/derita-rakyat-di-balik-janji-manis-korporat/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
Sebagai unit yang berdiri dibawah BUMN, Lokananta ditargetkan untuk mengejar omset. Ironisnya, perusahaan rekaman pertama milik Negara ini tidak mendapat perhatian yang layak dari publik dan pemerintah. Lalu cara apa yang seharusnya ditempuh Lokananta agar menjadi unit bisnis yang sehat dan cagar budaya yang dihargai dengan sepantasnya? Host Anto Arief membahas lika-liku seputar Lokananta bersama Fakhri Zakaria dan Dzulfikri Putra Malawi, penulis buku Lokananta di siniar AMwave pertama tahun 2022. http://www.amvibe.id
Dunia sedang mengalami "regresi demokrasi" dengan bermunculannya pemimpin populis bernada totaliter di tengah masyarakat yang semakin terpolarisasi. Ironisnya, banyak dari mereka justru ditunjuk melalui pemilihan umum yang bebas dan adil. Dalam situasi seperti ini, haruskah kita tetap berpegang pada visi dan definisi awal para pencetus demokrasi atau justru harus ada upaya pembaruan sistem demi melindungi tujuan utama berdemokrasi yang adalah keadilan dalam bermasyarakat? Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH adalah pakar hukum tata negara yang pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia yang pertama dari tahun 2003 hingga 2008. #Endgame #GitaWirjawan #JimlyAsshiddiqie -------------------------- Pre-Order merchandise resmi Endgame: https://wa.me/6282133365263 Saksikan versi video episode ini: https://endgame.id/jimly
Wacana “Robotisasi PNS”, Solusi untuk Birokrasi? Oleh. Iranti Mantasari, BA.IR, M.Si (Kontributor Tetap NarasiPost) Voice Over Talent: Giriyani NarasiPost.Com-Suatu ketika, baginda Rasulullah saw. mengutus dua orang sahabat beliau, yakni Mu'adz bin Jabbal r.a. dan Abu Musa al-Asy'ari r.a. untuk berdakwah ke Yaman. Dalam kesempatan tersebut, Rasulullah saw. bersabda kepada keduanya, “yassiruu wa laa tu'assiru wa basysyiru wa laa tunaffiruu” yang berarti “permudahlah, jangan dipersulit. Dan berikanlah kabar gembira, dan jangan buat mereka lari”. Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim ini mengindikasikan pentingnya untuk memberikan kemudahan dalam mengatur urusan orang lain, bukan malah dipersulit. Ironisnya, di negeri yang penduduknya mayoritas mengakui kerasulan Nabi Muhammad saw, justru sudah masyhur diakui oleh rakyatnya sebagai negeri yang berprinsip “jika bisa dipersulit, mengapa dipermudah?” Ya, dalam hal yang terkait birokrasi antara pemerintah dengan rakyat, Indonesia dikenal dengan keruwetannya ketika mengatur banyak urusan yang sifatnya administratif. Penyelesaian masalah yang tidak to the point menjadi hal yang sering terjadi. Dari fakta inilah, kontradiksinya dengan hadis Nabi di atas kian jelas. Pada tahun 2013, eks wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Eko Prasojo, pernah mengungkap beberapa penyebab umum keruwetan birokrasi di Indonesia. Disebutkan bahwa orientasi budaya kerja para pegawai terbilang lemah; banyaknya ketidakharmonisan peraturan perundang-undangan; banyaknya birokrat yang tidak sesuai antara posisi dan kemampuannya; adanya overlapping atau tumpang tindih dalam kewenangan, yang tentu memberikan kecenderungan pada birokrat untuk menyalahgunakan kewenangan; serta buruknya pelayanan publik. Di luar hal-hal tersebut, fakta di lapangan juga menunjukkan bahwa jalan untuk pungutan liar (pungli) terbuka lebih lebar dalam keruwetan birokrasi yang ada. Semakin ruwet dan bertele-tele birokrasi, maka celah pungli pun semakin besar. Naskah Selengkapnya: https://narasipost.com/2021/12/08/wacana-robotisasi-pns-solusi-untuk-birokrasi/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on: instagram: http://instagram.com/narasipost Facebook: https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage: Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter: Http://twitter.com/narasipost
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dan renungan dibawakan oleh Pastor Peter Tukan, SDB dari Komunitas Salesian di Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng. Kebijaksanaan 1: 1-7; Mazmur tg 139: 1-3.4-6.7-8.9-10; Lukas 17: 1-6. KITA MAMPU MENGHINDARI SKANDAL Renungan kita pada hari ini bertema: Kita Mampu Menghindari Skandal. Menurut bacaan-bacaan kita pada hari ini, ada dua kekuatan yang mempengaruhi hidup kita. Kitab Kebijaksanaan menunjuk kebijaksanaan Allah yang mencari orang-orang yang taat kepada Allah, sedangkan kekuasaan si jahat menghalangi jalannya kebijaksanaan itu. Injil Lukas menunjuk godaan-godaan yang membawa kita ke dalam dosa, sedangkan kekuatan iman adalah sumber kasih dalam hidup kita. Pada prinsipnya jika kita berpihak pada kebijaksanaan Allah atau kekuatan iman, kita mampu menghindari perbuatan-perbuatan skandal. Kata “godaan” dalam bahasa Yunani ialah scandalon, yang kita pahami sebagai skandal. Arti aslinya ialah suatu perangkap atau batu sandungan yang menyebabkan orang lain terperangkap dan jatuh. Kitab suci dalam banyak kesempatan mengingatkan kita tentang perangkap atau tipu daya yang menjauhkan umat dari Tuhan dan menjatuhkan mereka ke dalam dosa. Mazmur 141,9 berkata: Bebaskan aku dari perangkap yang telah mereka taruh untuk memerangkap aku, dan dari tipu daya orang jahat. Mirip dengan ini, Surat Yohanes yang pertama berkata: Barang siapa mengasihi saudara atau saudarinya hidup di dalam terang, pada orang tersebut tak ada batu sandungan. Kita harus mampu hindari skandal. Yesus sudah dengan tegas berkata bahwa para pengikutnya tidak boleh menyebabkan salah seorang dari kalangan lemah di antara kita jatuh ke dalam dosa. Kaum lemah seperti orang sederhana, sakit, anak-anak dan orang muda, miskin, yang tidak punya pengaruh atau yang tak diperhitungkan selalu menjadi korbannya. Hidup mereka sudah susah baik fisik, mental dan rohani, seharusnya tidak ditambah susah. Orang yang menyusahkan mereka dengan skandal-skandalnya ialah mereka yang mempunyai kuasa, kepandaian dan berpengaruh. Semoga Anda bukan bagian dari golongan ini. Maka di sini ada sebuah nasihat untuk menghindari perbuatan skandal yang patut kita perhatikan. Mereka yang berpendidikan, berkuasa dan berpengaruh, hendaknya tidak memberikan teladan yang buruk atau jahat yang akhirnya dapat membawa orang lain jatuh dalam dosa. Imam atau biarawan tidak boleh menjadi skandal bagi umat Allah. Orang tua jangan menjadi skandal bagi anak-anaknya. Guru tidak boleh menjadi skandal bagi murid-muridnya. Kakak jangan menjadi skandal bagi adik-adiknya. Masih banyak contoh yang lain. Ironisnya, mereka yang melakukan skandal justru mereka yang harus menjadi contoh atau teladan kebaikan dan kebenaran. Marilah kita menghindari skandal dalam bentuk apa pun, namun hendaknya kita memberi teladan yang baik dan benar. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Bapa maha kuasa, semoga kami membuka diri secara tulus terhadap nasihat dan bimbingan Roh-Mu, supaya kami dibaharui selalu dan seterusnya kami ikut membaharui dunia ini dari segala bentuk skandal. Salam Maria penuh rahmat ... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Kehidupan kampus seharusnya menjunjung prinsip kebebasan akademik, menjadi ruang aman untuk menyampaikan gagasan, berdebat, hingga melontarkan kritik. Namun kasus yang menimpa dosen Universitas Syiah Kuala, Saiful Mahdi, memperlihatkan sikap anti-kritik yang berkembang di ranah akademik. Saiful yang mengkritik penerimaan CPNS di kampusnya--lewat percakapan Whatsapp Group--malah diproses secara pidana. Dia dijerat UU ITE dan divonis bersalah. Ironisnya, urusan yang semestinya bisa selesai lewat perdebatan akademik, harus melibatkan campur tangan Presiden Jokowi demi membebaskan Saiful dari jerat hukum. Kasus Saiful telah menunjukkan bahwa UU ITE kian dimanfaatkan sejumlah pihak untuk membungkam suara kritis, bahkan merampas kebebasan akademik. Apa Kata Tempo berbincang dengan Robertus Robet soal kasus yang menimpa rekan seprofesinya dan mengapa kampus perlu menjaga kebebasan akademiknya. --- **Dua editorial tentang kasus yang menimpa Saiful Mahdi (Debat Akademik Berujung Bui dan Tak Cukup Hanya Amnesti) bisa dibaca di koran.tempo.co atau dengan mengunduh aplikasi Tempo. email: podcast@tempo.co.id
Utopia Pemberantasan Korupsi dalam Sistem Kapitalisme Oleh. Aya Ummu Najwa (Kontributor Tetap NarasiPost.Com) Voice Over Talent: Titis U NarasiPost.Com-Masih hangat dalam benak masyarakat, kasus korupsi Honggo di kasus Kondensat yang kerugiannya mencapai Rp35 triliun. Kasus Jiwasraya, yang melibatkan mantan petinggi Kepala Staf Presiden, dengan kerugiannya mencapai angka Rp13 triliun. Kasus Asabri, juga melibatkan pemangku kekuasaan dan merugikan negara dengan total lebih kurang Rp10 triliun. Terbaru, ditangkapnya Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin, dengan dugaan menyuap bekas penyidik KPK, dalam pengurusan penanganan kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Kabupaten Lampung Tengah. Kasus-kasus di atas, seakan membenarkan betapa mengguritanya korupsi di seluruh lembaga dan lini kekuasaan negeri ini. Tak hanya berpusat pada lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Namun, partai politik pun menjadi penyumbang angka korupsi yang tak kalah besar. Ironisnya, semua mega korupsi ini terjadi tatkala kemiskinan rakyat kian kronis. Di kala beban penderitaan rakyat yang kian bertambah berat, utang negara mencapai Rp6.017 triliun, defisit APBN meroket menjadi Rp283,2 triliun, penerimaan pajak 2021 yang meleset dari target, di mana realisasi penerimaan pajak hanya mencapai Rp1.229,6 triliun, atau hanya 82,4% dari target APBN. Maka, yang terjadi adalah jumlah penduduk miskin pada Juli 2021 mencapai 27,54 juta orang. Di tengah masifnya korupsi, KPK justru dilemahkan. Drama perburuan Harun Masiku menjadi bukti betapa lembaga ini kian ringkih. Pada saat yang sama, bukannya mendukung dan menguatkan KPK, serta memperbaiki kinerja ekonomi, pemerintah justru sibuk membuka keran impor dan memasang baliho di berbagai tempat dengan dana yang fantastis di tengah pandemi, meski musim kampanye belum resmi di buka. “Berlanjut dengan terpilihnya pimpinan KPK yang bermasalah, kinerja KPK yang melemah, baik secara kuantitas maupun kualitas,” kata Asfinawati, Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), kepada Tempo, Senin (27-09- 2021). Naskah Selengkapnya: https://narasipost.com/2021/10/03/utopia-pemberantasan-korupsi-dalam-sistem-kapitalisme/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
Nasib pegawai KPK yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) sudah di ujung tanduk. Pemecatan yang awalnya dikabarkan pada 1 November 2021, justru dimajukan ke 30 September 2021. Tenggat perjuangan para pegawai dalam mempertahankan hak-haknya pun semakin dekat. Berharap agar Presiden Joko Widodo membatalkan pemecatan tersebut juga kian mustahil karena belakangan presiden seolah lepas tangan. Sejatinya, presiden sebagai pimpinan tertinggi di rumpun eksekutif memiliki kewenangan membatalkan pemecatan pegawai KPK. Karena sejak revisi UU KPK berlaku, lembaga antirasuah yang awalnya independen telah menjadi bagian dari rumpun eksekutif. Ironisnya, ketika sejumlah pegawai yang dikenal berintegritas dipecat karena TWK--tes yang dianggap Ombudsman RI dan Komnas HAM bermasalah--komisioner KPK yang sudah jelas melakukan pelanggaran hanya diberi sanksi ringan. Komisioner KPK Lili Pintauli Siregar yang terbukti berkomunikasi dengan pihak berperkara, hanya dijatuhi sanksi potong gaji Rp 1,8 juta dari total pendapatan yang mencapai Rp 107 juta. --- **Editorial soal sanksi ringan Komisioner KPK yang terbukti bersalahbisa dibaca di majalah.tempo.co atau dengan mengunduh aplikasi Tempo. **Editorial “Jangan Berharap Presiden Bantu Pegawai KPK” bisa dibaca di koran.tempo.co atau dengan mengunduh aplikasi Tempo. email: podcast@tempo.co.id
Tendangan kung fu di sepak bola Indonesia kembali muncul pekan lalu. Ironisnya terjadi di laga bertajuk ujicoba antara Persiraja Banda Aceh vs Ahha Pati FC. Mantan pemain timnas U-23 Indonesia Syaiful Indra Cahya melayangkan tendangan kung fu ke wajah pemain Persiraja Muhamad Nadiif. Rai, Bung Yuke, dan Tigor Shalom Boboy memberikan pandangannya akan aksi brutal tersebut.
Vulgarnya Pendidikan Seks Oleh. Salasiah, S.Pd (Pendidik dan Aktivis Muslimah) Voice Over Talent : Dewi F NarasiPost.Com-Sayyidina Ali bin Abi Thalib telah mengungkapkan, “Didiklah anakmu sesuai zamannya”. Beliau menegaskan peran orang tua dalam mendidik anak, menjadi orang tua yang terbuka, open mind memahami perkembangan zaman yang mengondisikan sistem dan lingkungan anak. Bukan menjadi orang tua yang kolot, memaksakan tanpa sepemahaman zaman. Hanya saja keterbukaan yang dibangun oleh orang tua harus tetap berlandaskan kepada akidah dan hukum syara. Bukan keterbukaan yang naïf, sebagaimana sikap penyanyi Yuni shara terhadap film porno, yakni dengan cara menemani anak menonton film porno sambil beri edukasi seks secara vulgar, karena tidak mau dibilang sebagai orang tua yang kolot. (detiknews.com/26-06-2021) Justru sikap yang diambilnya adalah gambaran dari kekalahan orang tua memahami kondisi zaman anaknya. Ketua KPAI, Susanto menegaskan bahwa konten porno itu konten berbahaya. Dampak negatifnya serius bagi tumbuh kembang anak, Maka, konten porno tak boleh dilihat anak. Meski ditemani, menonton konten porno tetap tidak dibenarkan. Susanto meminta orang tua tetap memperhatikan etika perlindungan anak. Media jaringan online memungkinkan bahkan mempermudah anak-anak kita menonton film porno, mau yang jenis anime atau jenis apapun segala macam ada muatan yang konten porno yang sengaja disisipkan. Kamenkominfo mengakui tidak mudah menutup situs-situs porno. Belasan situs dan games porno saat ini terus mengancam anak-anak yang mengandung unsur pornografi dan kekerasan. Misalnya Narutop dan Grand Theft Auto (GTA) games berjudul San Andreas, Vice City serta Bully. GTA yang berisi rencana besar untuk mencuri mobil, awalnya adalah upaya pemerintah AS memberikan inspirasi bagi para tentaranya. Namun belakangan lebih banyak berisi adegan-adegan porno. Ironisnya, sebagian besar orang tua menyatakan tidak tahu bahwa games dan situs tersebut mengandung unsur pornografi. Naskah Selengkapnya : https://narasipost.com/2021/07/09/vulgarnya-pendidikan-seks/ Terimakasih buat kalian yang sudah mendengarkan podcast ini, Follow us on : instagram : http://instagram.com/narasipost Facebook : https://www.facebook.com/narasi.post.9 Fanpage : Https://www.facebook.com/pg/narasipostmedia/posts/ Twitter : Http://twitter.com/narasipost
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan dibawakan oleh Elbanus Benediktus Atmaja dari Gereja St. Thomas Rasul, Paroki Bojong Indah dan renungan dibawakan oleh Imelda Yusuf dari Gereja St. Maria Kusuma Karme, Paroki Meruya, Keuskuan Agung Jakarta. Sirakh 51: 12-20; Mazmur tg 19: 8.9.10.11; Markus 11: 27-33. PELIHARALAH DIRIMU DI DALAM KASIH ALLAH Renungan kita pada hari ini bertema: Peliharalah Dirimu Di Dalam Kasih Allah. Seseorang baru dapat memberi atau berbagi dari dirinya kalau ia memiliki sesuatu. Ia tidak mungkin memberikan sepiring nasi atau selembar uang dua puluh ribu kepada seorang sesamanya, kalau ia tidak punya nasi atau uang. Demi menunjang semangat Kristen dalam berbagi rahmat Allah, para pengikut Kristus harus memiliki rahmat Allah yang banyak. Rahmat tidak akan habis karena sumbernya dari Tuhan Allah. Untuk menjamin kalau kekayaan rahmat Tuhan senantiasa hadir di dalam diri seseorang, caranya ialah ia harus selalu memelihara dirinya di dalam rahmat kasih Allah. Ironisnya ialah banyak di antara kita karena demi semangat pelayanan, mereka cenderung mencurahkan perhatian atau memelihara iman orang lain. Dengan kata lain, ada suatu kecenderungan kita untuk mengurusi hidup rohani orang lain. Kita ikuti mereka terus-menerus dalam bagaimana mengusahakan hidup yang saleh, hidup penuh kasih, dan hidup dalam persekutuan. Biasanya orang-orang yang menganggap dirinya sudah dewasa dan sudah sedikit maju dalam pengetahuan iman melakukan hal ini. Akibatnya mereka tidak mempunyai kesempatan dan kemauan untuk memelihara diri sendiri terkait dengan hidup di dalam kasih Allah. Mereka menganut gaya aktivisme. Pemeliharaan diri di dalam kasih Allah berangkat dari prinsip bahwa Tuhan Allah sendiri berkuasa menjaga kita supaya kita tidak tersandung dan tidak dikuasai sepenuhnya oleh kuasa kejahatan. Kitab Putra Sirakh dalam bacaan pertama menegaskan menegaskan supaya setiap umat Allah yang taat dan setia kepada Tuhan, harus mencari yang dituntut oleh imannya, yaitu kebijaksanaan. Dengan menemukan kebijaksanaan Tuhan, kita akan dikaruniai rahmat kegembiraan untuk menantikan kemuliaan-Nya yang akan dinyatakan secara penuh. Selanjutnya kita sendiri yang memelihara rahmat yang sudah dicurahkan kepada kita. Cara yang paling mendasar ialah kebutuhan akan kekuatan rahmat Tuhan supaya mengisi diri kita, bagai jiwa yang haus akan Tuhan dan rindu untuk dipuaskan oleh Tuhan setiap waktu. Jika sikap kita hanya menunggu dengan pasif, bisa saja kesiapan kita akan datangnya rahmat itu sangat minim. Tetapi ketika ada kebutuhan dan kemendesakan, kita akan sangat bergembira dan siap untuk dicurahkan rahmat dari Tuhan. Kita dapat memelihara diri sendiri dalam kasih Allah melalui semakin banyak perbuatan kasih. Setiap perbuatan kasih yang kita lakukan harus tetap bersumber pada nama dan kuasa Yesus Kristus yang menghadirkan Allah yang maha tinggi. Tanpa bersumber pada kuasa Tuhan, setiap perbuatan kasih kita bakal kehilangan legitimasi dan pengaruh rohaninya bagi orang lain. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Allah maha kuasa, semoga kami tekun memelihara diri kami di dalam kasih-Mu. Salam Maria... Dalam nama Bapa... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Pasca tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402, kita tentu masih berduka. Tetapi kita tidak boleh berhenti pada suasana berkabung, kini saatnya kita mempertegas lagi pertanyaan: mengapa kapal buatan Jerman itu sampai terempas ke dasar laut, adakah faktor kelalaian, dan siapa yang harus bertanggung jawab? Tenggelamnya KRI Nanggala-402 bukan satu-satunya insiden yang dialami militer kita. Sejak enam tahun lalu, terjadi belasan kecelakaan pesawat dan kapal militer. Perlu digaris bawahi, ratusan prajurit telah gugur bukan karena perang atau operasi khusus, melainkan lantaran kegagalan peralatannya. Ironisnya, kecelakaan terjadi seiring dengan anggaran pertahanan yang terus naik--kini mencapai 134 triliun rupiah. Kematian memang bagian dari takdir, seperti halnya kelahiran. Namun tenggelamnya Nanggala-402 tak boleh berlalu begitu saja. Sudah seharusnya ada investigasi militer untuk menjelaskan detail tentang kronologi dan penyebab kecelakaan tragis ini. Hasil investigasi itu pun sepatutnya diumumkan kepada publik. Jika benar kapal yang tak layak beroperasi tetap dipaksa melaut, para penanggung jawab keputusan itu harus diadili dan dijatuhi sanksi. --- Editorial soal tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 bisa kamu baca di majalah.tempo.co
Chelsea unggul cukup telak 3-0 atas pemuncak La Liga yang juga punya catatan terbaik. 3 Fase dalam sepakbola, bertahan, menyerang & transisi jelas lebih dikuasai Chelsea, terutama dalam bertahan & transisi. Ini yang bikin Atleti ga bisa mencetak 1 gol pun. Sementara 3 gol Chelsea lebih banyak di fase transisi. Ironisnya ini adalah fase yang identik dengan Siemone. Penasaran dengan jalannya pertandingan dari sisi taktikal?
Suami Lana tewas dalam kecelakaan mobil tahun lalu. Ray, yang baru berumur lima puluh dua tahun, sedang mengemudikan mobil ke rumah, dari kantornya, ditabrak oleh seorang remaja yang mabuk berat.Ray tewas seketika, remaja itu masuk ruang gawat darurat, namun tidak sampai dua jam di sana. Ironisnya lagi, hari itu hari ulang tahun Lana yang kelima puluh, dan Ray sudah membeli dua tiket pesawat ke Bali. Ia ingin memberi kejutan untuk istrinya. Tapi ia justru tewas gara-gara seorang pengemudi mabuk. (Selengkapnya Cermati Full Audio) _________________________________________________ Resonansi Jiwa merupakan salah satu program yang on air setiap hari di Radio Classy FM. Anda bisa mencermati via streaming di classyfm.co.id atau download aplikasi Classy FM di Playstore dan Appstore.
PKS Legislative Corner Membahas isu dari sudut yang pas _Food Estate_ sudah sejak lama di dengungkan dan digagas untuk menghadirkan kedaulatan pangan, tempatnya dari mulai Papua hingga kalimantan. Niat awalnya untuk ketahanan pangan, namun dengan prosesnya dengan pendekatan industrial. Jadilah yang harus diurus bukan hanya pangan, tapi juga pembebasan lahan dan pengamanan. Atas dasar tidak mau rumit, cepat dan enggan bangun dari dasar yang tepat, kini menyeruak wacana menhan yang kerjakan. Pastikan semua tepat sasaran dan tepat dikerjakan. Satu kata: SIAP! Padahal dari Food Estate para petani hanya menjadi penggarap yang tak pernah memiliki lahan. Rasio lahan pertanian tetap stagnan di angka 0,3 Ha. Para petani muda menjadi tua dan tak berdaya, yang sepuh terpukul lusuh. Ironisnya saat musim panen mereka terhimpit hutang rentenir. Saat musim kering mereka terjepit paceklik. Lalu Food Estate untuk siapa? Menhan turun tangan dengan simbol di sawah. Manarik kebijakan pangan dari kacamata pertahanan dan keamanan. Sedangkan Mentan dibiarkan sibuk mengatasi virus covid 19, dampaknya kalung eucalyptus jadi bahasan di ruang publik. Pun kementerian Kesehatan kelimpungan karena bencana kesehatan di urus oleh yang terbiasa bencana alam. Sudah benar-benar kebolak balik. Di bahas tuntas di PKS Legislative Corner, Kenapa Ada Menhan. Bikin Food Estate atau Real Estate Jumat, 17 Juli 2020 Pukul 13.30 s.d 14.30 Bersama; *DR. Andi Akmal Pasludin* Anggota Komisi IV FPKS DPR RI. dengan _Host_ Erlanda Juliansyah Putra TA Fraksi PKS DPR RI
La Porta | Renungan Harian Katolik - Daily Meditation according to Catholic Church liturgy
Bacaan oleh Fidela Linda T (Gereja Stasi St. Stanislaus Kostka, Paroki Kampung Sawah Jakarta) dan renungan oleh Veronica Trianadesy S (Gereja Stasi St. Stanislaus Kostka, Paroki Kampung Sawah Jakarta) KARENA PERNYATAAN KRISTUS Renungan kita pada hari ini bertema: Karena Pernyataan Kristus. Maria, ibu rumah tangga untuk dua anak yang masih bersekolah di SD itu adalah seorang Katolik yang baru dibaptis satu tahun yang lalu. Suaminya, Mario sudah menjadi panganut Katolik sejak masih bayi. Karena menyadari bahwa kedua anaknya dibina dan dibesarkan secara Katolik, maka Maria berusaha maju dalam keyakinan iman Katolik. Dalam setahun sebagai Katolik, prinsip yang ia pegang ialah “karena pernyataan Kristus”. Karena Kristus telah menyatakan diri-Nya sebagai Putera yang datang dari Bapa, dan yang memanggil semua orang untuk mengambil bagian di dalam tugas pertutusan-Nya, maka Maria mengikuti panggilan itu. Meski pada saat menikah ia belum dibaptis, ia sudah menyadari sungguh-sungguh pernyataan diri Yesus itu. Akhirnya ia bulatkan tekatnya untuk dibaptis dan demi membesarkan anak-anaknya sebagai orang-orang Katolik yang baik. Ironisnya, Mario suaminya agak mundur dalam ketekunan iman. Ia selalu ditegur sang isteri karena lupa berdoa, malas mengikuti Misa kudus hari minggu, dan jarang aktif dalam kegiatan-kegiatan Gereja. Biasanya alasan kerja yang selalu menghalanginya melakukan itu. Maria sendiri menyebutnya begini: Yesus menyatakan diri-Nya lebih kuat kepada isteri yang baru saja menjadi Katolik, supaya pada gilirannya, sang isteri yang bertanggung jawab untuk menyegarkan lagi keyakinan iman suaminya yang sudah mulai layu. Santo Paulus mengalami pernyataan diri Yesus Kristus yang akhirnya membuat ia bertobat dan berubah menjadi seorang rasul ulung. Pernyataan diri Yesus itu diyakininya sebagai kehadiran Tuhan Allah sesungguhnya sebagai pribadi, dan tidak ada kekuatan lain yang dapat menggantikannya. Injil yang disampaikan kepada segala bangsa adalah Injil Yesus Kristus, dan tidak ada jenis injil yang lain dari itu. Jemaat di Galatia diyakinkan Paulus tentang prinsip pernyataan diri Kristus itu, supaya mereka tetap berpegang teguh pada Kristus yang telah mereka imani. Injil tersebut adalah ungkapan sebuah kehadiran nyata sebagai pribadi yang melayani dan berkorban bagi sesamanya. Tuhan Yesus menggambarkan diri-Nya di dalam Injil itu sebagai hamba yang melayani dan berkorban bagi sesama-Nya, yaitu setiap orang yang Bapa telah percayakan kepada-Nya. Ia ajarkan itu sebagai suatu pernyataan diri yang tertinggi, yaitu menderita dan mati bagi keselamatan kita. Ia mengajarkan cara pernyataan diri tersebut melalui kisah orang Samaria yang baik hati, supaya kita dituntunnya untuk melakukan yang sama. Bahkan kepada orang-orang yang berbeda atau yang melawan kita, Yesus mengajarkan supaya kita berbuat sebagai sesama bagi mereka. Marilah kita berdoa. Dalam nama Bapa... Ya Tuhan, ajarkanlah dan semangatilah kami untuk mengasihi sesama kami dengan tulus. Bapa kami... Dalam nama... --- Send in a voice message: https://anchor.fm/media-la-porta/message
Carut marutnya pergaulan wanita di zaman ini benar-benar membuat hati kita miris. Fakta-fakta tentang dampak pergaulan bebas semakin hari semakin membuat kita merinding: perzinahan, hamil di luar nikah, HIV, dan aborsi. Pintu gerbang kerusakan tersebut adalah maraknya pergaulan bebas di kalangan muslimah hari ini. Ironisnya banyak kalangan yang menganggap bahwa pergaulan adalah masalah yang sepele dan remeh, terutama di kalangan wanita. Bahkan mereka menuduh Islam telah menjajah kemerdekaan kaum wanita dalam pergaulan. Untuk itu, hendaknya setiap muslimah senantiasa melazimi tentang adab-adab di dalam pergaulan.
Relasi gereja dengan dunia tidak selalu berjalan semestinya. Bahkan seringkali terjadi kebalikannya. Gereja ada di dalam dunia seharusnya untuk memberikan dampak bagi dunia.Sayangnya, dunia seringkali tidak merasakan dampak apa-apa dari kehadiran dunia. Di satu sisi gereja telah menjadi sama dengan dunia. Nilai dan gaya hidup duniawi dengan mudah menembus tembok gereja. Ironisnya, sebagian pendeta malah menjadi bintang iklan hedonisme duniawi: memberitakan kemakmuran dan menunjukkan kemewahan. Di sisi lain gereja secara keliru telah melihat kerohanian hanya sebagai urusan pribadi antara mereka dan Allah. Paling jauh, antara mereka, Allah dan gereja. Mereka terlihat begitu antusias bersekutu dengan Allah dan melayani dalam gereja, namun tidak memiliki peranan signifikan di dalam dunia. Kehadiran mereka dalam dunia nyaris tidak terasa. Mereka telah lupa identitas mereka. Orang-orang Kristen bukanlah kumpulan kaum elite spiritual yang lebih sibuk dengan malaikat daripada dengan manusia. Kesenangan kita bukan berpetualang ke dunia roh melainkan berperan secara nyata di dalam dunia. Situasi di atas sangat memprihatinkan. Gereja tidak berdampak bagi dunia karena telah menjadi sama dengan dunia. Kehadiran gereja tidak dirasakan oleh dunia karena gereja menarik diri dari urusan-urusan dunia. Langkah kecil apa yang dapat kita lakukan bagi dunia? Bagaimana dunia dapat merasakan kehadiran kita di dalamnya? Marilah kita belajar bersama dari nasihat Paulus kepada jemaat Kolose di 4:5-6.
Kondisi politik dan sosial sedang dilanda masalah dengan maraknya politik identitas. Indonesia dengan keragaman budaya, lebih dari 17 ribu pulau, ribuan bahasa, dan ratusan suku bangsa, adalah salah satu bangsa “melting pot” terbesar di dunia. Namun keragaman ini juga menjadi tantangan bagi semangat pluralisme dan toleransi. Narasi ke-Indonesiaan masih kental dengan sentimen kesukuan, ras, agama, golongan, termasuk politik perkubuan. Keragaman yang patut dirayakan, berpotensi menjadi persoalan jika dibenturkan untuk tujuan politik pragmatis sesaat. Politik identitas adalah antitesa dari semangat kemajemukan, menyebarkan sentimen kepicikan yang tidak sesuai dengan demokrasi modern. Ironisnya gejala politik identitas justru muncul pada era demokrasi pasca-reformasi, dan belakangan semakin menguat dengan penggunaan platform internet dan media sosial. Elite politik mengeksploitasi sentimen identitas, keagamaan, “putra daerah”, sebagai komoditi untuk menggalang dukungan dan memenangkan ambisi politiknya. Bagaimana situasi politik identitas menjelang berlangsungnya pemilihan kepala daerah serentak yang akan dilaksanakan akhir tahun ini atau tahun depan, juga pada pemilihan presiden 2024? Narasumber: Jacklevyn "Jacky" Frits Manuputty, Pegiat Dialog Lintas Agama, Dewan Pengurus Yayasan Tifa.
Manusia hidup di dunia ini telah ditentukan ajalnya, telah dijatah lama kehidupannya. Dengan berjalannya hari-hari, berlalunya bulan demi bulan, dan bergantinya tahun-tahun, maka sesungguhnya semua itu mendekatkan manusia kepada ajalnya. Ironisnya, mayoritas manusia tidak memperhatikan itu, bahkan kebanyakan sibuk dan menyibukkan diri dengan berbagai urusan dunia yang fana dan melalaikan akhirat yang kekal selamanya. Dari Abdullâh Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggambar persegi empat dan membuat garis yang keluar darinya di tengahnya. Beliau juga membuat garis-garis kecil ke arah garis yang berada di tengah tersebut dari arah sampingnya. Beliau bersabda, ‘Ini adalah manusia, dan (persegi empat) ini adalah ajalnya, mengelilinginya atau telah mengelilinginya. Sedangkan (garis) yang keluar ini adalah angan-angannya. Dan garis-garis kecil ini adalah musibah-musibah. Jika ia tidak terkena ini (suatu jenis musibah, pen), dia pasti terkena ini (suatu jenis musibah, pen). Jika dia tidak terkena ini, dia pasti terkena ini'.” [HR. al- Bukhâri, no. 6054]. Semoga bermanfaat. Barakallahu fiikum.
Hampir semua orang Kristen dengan sigap akan mengamini bahwa Injil merupakan kabar baik dari Allah yang membawa jaminan kehidupan kekal. Kematian tidak lagi menakutkan karena di seberang sana ada kehidupan lain yang lebih menggembirakan. Ironisnya, tidak semua orang Kristen siap mati bagi Injil. Mereka hanya mensyukuri kehidupan yang diperoleh dari Injil tetapi tidak berani mengorbankan kehidupan bagi Injil. Penganiayaan dan kematian seringkali menjadi momok yang menakutkan. Bagaimana kita tetap mampu mengikuti dan melayani Tuhan dengan setia di tengah tantangan dan bahaya yang ada? | Oleh @yakubtrihandoko